NovelToon NovelToon

Unforgettable Love five.Z

Awal mula

5 bersaudara yang selalu kompak dalam segala hal. Tapi tidak kompak dalam masalah hati. 5 bersaudara ini adalah putra dan putri dari pasangan Vita Ayla dan Surya Pratama. Mereka bernama Zoya Pratama Edison, Zico Pratama Edison, Zia Pratama Edison, Zio Pratama Edison dan Zayd Pratama Edison.

Kenapa mereka menyandang nama Edison? Karena Vita menikah kembali setelah Surya Pratama meninggal dunia selama 2tahun. Dan dia menikah dengan Louis Edison yang sangat menyayangi dan mencintai mereka semua seperti pada anak-anak kandung nya sendiri.

"Kak, apa kakak serius akan menggantikan uncle Nando?" tanya Zico untuk pertama kalinya bertanya.

Sedangkan yang lain nya sudah berulang kali menanyakan hal itu.

"Yang dikatakan oleh abang Zi ada benarnya juga kak. Mommy juga kurang setuju, bukan karena kamu perempuan kak. Mommy juga dulu menjadi wanita karir, rasanya sangat berat dan beban yang kita pikul sangat besar sayang. Maaf ya bukan maksud Mommy membuat kamu menjadi dilema, Mommy hanya mengingatkan saja" jelas Mommy Vita yang sedang menggenggam tangan putri sulungnya.

"Thank you Mom, aku akan berusaha. Jika aku tidak mampu, maka aku akan menyerahkan nya pada Zio atau Zayd mungkin" ucap Zoya sambil tersenyum dan memeluk tubuh Mommy nya.

Wanita kebanggaan nya juga idola yang memang patut ia contoh. Juga dengan Daddy Louis yang selalu jadi pahlawan bagi mereka berlima.

"No kak, jangan biarkan aku yang melakukan tugas kantoran yang sama sekali tidak aku mengerti" protes Zayd yang memang dia kuliah mengambil jurusan kedokteran.

"Ish, kamu ini. Kakak kan bilang jika seandainya kakak tidak mampu, jika mampu ya lanjut kan?" ucap Zoya yang memang sangat tahu adik bungsunya itu.

"Oh, syukurlah. Aku bisa selamat dengan tumpukan berkas yang membuat kedua mataku menjadi berputar-putar" ucap Zayd dengan memperlihatkan matanya yang berputar-putar dengan cepat.

"Kamu ini boy, sejak dulu masih saja tidak berubah" ucap Dad Louis yang sedang duduk disamping nya lalu mengacak rambut Zayd gemas.

"Dad, aku bukan anak-anak lagi. Bahkan aku sudah bisa menghasilkan anak, mungkin" ucap Zayd dengan senyum meringis nya.

"Zayd" ucap semua orang dan menatapi Zayd dengan tatapan membunuh nya.

Zayd yang ditatap seperti itu langsung berlari sambil tergelak menuju kamar nya. Itulah keahlian seorang Zayd, dia masih paling cepat jika soal berlari.

"Anak itu tidak pernah berubah, bagaimana jadinya pasien-pasien nya kelak?" tanya Mom Vita pada semua orang yang ada disitu.

"Entahlah honey, biarkan saja. Dia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kita sebagai orang tua hanya bisa mengingatkan jika mereka salah jalan. Dan kita akan selalu mendukung apa pun yang menjadi keinginan mereka, selagi tidak melanggar hukum dan agama tentunya" jelas Louis panjang lebar.

Itulah yang disukai oleh anak-anak dari sosok Louis Edison sang Daddy yang sangat bijaksana sebagai seorang Daddy.

"Jika kakak yakin akan menggantikan posisi uncle Nando, Daddy akan memerintahkan uncle Nando untuk mempersiapkan semuanya untuk menyambut kakak supaya bisa langsung menduduki jabatan CEO diPratama group" ucap Daddy Louis dengan senyuman mengembang dibibir nya.

"Thank you Dad" ucap Zoya lalu memeluk Mommy nya yang berada didekat nya.

"Selamat ya kak, semoga menjadi CEO yang amanah dan juga bisa mengatur Pratama group menjadi lebih maju lagi" ucap Mommy Vita sambil memeluk tubuh putri nya dan mengusap punggung Zoya.

Tidak terasa air matanya mengalir dipipinya, dia merasa terharu dengan putrinya yang sudah sangat dewasa dan akan memimpin perusahaan besar seperti Pratama group.

"Mommy tidak menyangka jika kakak sudah sangat besar dan juga dewasa. Mommy rasanya baru kemarin menggendong dan mengajari untuk berjalan, ternyata sudah sebesar ini dan juga sangat cantik" ucap Mommy Vita dengan pandangan penuh haru.

"Mom, aku ingin seperti Mommy yang kuat dan juga sangat berkompeten dalam memimpin perusahaan" ucap Zoya sambil tersenyum dan mengusap pipi Mommy Vita. Menghapus sisa air mata yang mengalir dipipinya.

Zico, Zia dan Zio yang menyaksikan juga ikut terharu menyaksikan interaksi antara Mommy dan kakak nya.

"Abang Zi sendiri akan menggantikan posisi uncle John langsung atau bagaimana?" tanya Louis yang memang sejak awal menyerahkan EDC.CORP pada Zico.

"Tidak Dad, aku ingin belajar dulu pada uncle John. Dan Joyed masih mempersiapkan ujian ahirnya bukan?" tanya Zico yang memang lebih suka didampingi oleh Joyed dibandingkan dengan Alex yang sifatnya tidak jauh beda dengan Zayd.

"Abang Zio apa yang abang inginkan? sejak tadi Daddy perhatikan sepertinya abang tidak bersemangat dalam membahas masalah ini?" tanya Daddy Louis pada Zio.

"Aku tidak menginginkan apapun Dad, aku hanya ingin menjadi diriku sendiri. Dan masih ingin melanjutkan S2 ku saja" jawab Zio dengan tatapan datarnya.

Itu tidak seperti Zio. Zio adalah sosok yang ceria dan juga sangat banyak bicara, sama seperti Zayd. Mereka berdua karakternya memang hampir sama persis.

"Zio sepertinya sedang memiliki banyak masalah Dad" ucap Mommy Vita pada Daddy Louis sambil berbisik.

"Iya, kamu benar honey" jawab Daddy Louis mengiyakan ucapan Mommy Vita.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada nya dan. Apa Daddy tahu sesuatu?" tanya Mom Vita lagi.

Dad Louis hanya mengedikkan bahunya tidak tahu. Mommy Vita dan Daddy Louis saling pandang satu sama lain dan lalu mengedikkan bahunya.

.

Keesokan hari nya mereka seperti biasa akan sarapan bersama dengan seluruh keluarga. Minus Zayn tentunya.

"Morning semuanya" sapa Zayd yang memang selalu datang terlambat jika sarapan.

"Morning" jawab semuanya.

Seperti biasa Zayd akan mencium pipi Mommy nya sebelum dia duduk dikursi nya.

"Boy, wanita itu adalah istriku" ucap Dad Louis memberikan protesnya pada Zayd.

"Pak Tua, dia juga Mommy ku" jawab Zayd dengan sengit nya.

Itulah keseharian mereka jika sedang bersama. Dad Louis akan selalu cemburu walau pada putra nya sendiri. Maka dari itu Zayd semakin semangat untuk menggoda Daddy nya.

"Sudah-sudah. Kalian ini jika dekat selalu saja seperti ini. Apa kalian tidak malu akan tingkah kalian yang kekanak-kanak kan" ucap Mom Vita yang setiap hari akan selalu pusing menghadapi keduanya orang yang selalu meledek ini.

Akhirnya mereka sarapan dengan tenang semuanya. Setiap makan atau sarapan bersama. Peraturan sejak dulu selalu dijunjung tinggi hingga sekarang. Jika sedang makan atau berada dimeja makan dilarang mengucapkan apa-apa.

*****

Sedangkan ditempat yang lumayan jauh dari mainson Edison. Didalam keluarga Nando yang sedang menikmati sarapan nya juga. Jika keluarga Edison dilarang bersuara, maka jauh berbeda dengan keluarga Nando yang selalu mendengarkan celotehan anak-anak nya.

Disaat seperti ini memang biasanya mereka saling mengobrol dan saling berbagi cerita satu sama lainnya.

"Mi, Pi aku ingin kuliah diluar negri boleh kan?" tanya Alexandra yang sering dipanggil dengan sebutan Lexa.

Membuat Papi Nando dan Mami Nindi berhenti mengunyah makanan nya. Mereka berdua seperti mendengar kabar buruk saja.

Bagi Lexa pemandangan seperti ini sudah biasa. Karena menutut Lexa kedua orang tua nya itu selalu berlebihan jika mendengar kabar apa pun itu.

"Mami tidak setuju jika kamu harus jauh dari Mami dan Papi. Mami tidak akan pernah mengijinkan kamu pergi jauh-jauh" ucap Mami Nindi.

"Iya sayang, kamu adalah anak perempuan Mami satu-satu nya. Papi mungkin tidak akan mencegahnya, tapi jika Mami tidak setuju maka sebaiknya kamu turuti keinginan Mami kamu sayang" jelas Papi Nando sambil tersenyum dan menggenggam tangan Mami Nindi.

"Tapi Pi. Aku ingin mewujudkan impian aku Pi, Papi seharusnya mendukung Lexa Pi" ucap Lexa yang sangat kecewa. Lexa memang sangat dekat dengan sang Papi. makanya Lexa paling manja pada sang Papi.

.

.

.

Hai para reader kesayangan Othor...

Othor sudah meluncurkan novel baru lagi nih.,

Jadi Othor receh minta tinggalkan jejak kalian semua...

Like, koment, vote juga hadiahnya untuk Othor receh ini supaya semakin semangat untuk up bab nya....

Terimakasih... salam sayang dari Othor receh 🤗🤗🤗

Mendapatkan izin

Ternyata untuk mendapatkan izin dari kedua orang tuanya Lexa butuh perjuangan yang extra. Dan bisa meyakinkan Mami dan Papi nya supaya bisa kuliah diluar negri.

Selain karena ingin menggapai cita-citanya. Dia juga ingin menghindari seseorang yang membuatnya patah hati. Bahkan sebelum perasaan itu berkembang sudah dipatahkan terlebih dahulu.

"Mami dan Papi bukan nya tidak menyetujui kamu pergi nak, Mami sama Papi khawatir akan kamu disana. Apa lagi kamu harus tinggal disana sendiri, walau kamu jago bela diri. Tetap saja kami sebagai orang tua akan merasa sangat khawatir" jelas Mami Nindi dengan panjang lebar.

Mami Nindi yang terkesan sangat konyol dan juga bar-bar, sekarang bisa berkata sangat bijaksana. Dan Lexa tidak bisa membantah perintah Mami nya yang memang sangat benar.

"Tapi, apakah tidak bisa hanya untuk mencobanya Mi?" tanya Lexa takut-takut. Dia tidak berani menatap wajah Mami nya.

"Lexa, Papi tidak melarang kamu untuk mencobanya sayang. Papi juga dulu kuliah diluar negri, dan semuanya memang sangat ketat dan keras dalam bersaing. Apa kamu sanggup untuk bisa meraih juara umum tahun ini? Jika kamu sanggup, Papi dan Mami akan mengijinkan kamu untuk melanjutkan kuliah kamu di London" ucap Papi Nando lebih bijaksana. Dan juga mendapat protes dari kanjeng Mami.

"Papi ini ngomong apa sih! Kenapa seenak nya saja mengambil keputusan? Jelas Lexa bisa meraih juara umum disekolah. Pokoknya Mami tidak akan pernah mengijinkan nya pergi titik!" ucap Mami Nindi dengan mutlak dan langsung pergi dari ruang keluarga.

"Kamu jangan khawatir, biar Papi yang meyakinkan Mami kamu. Papi sangat tahu jika Mami sedang marah seperti ini untuk menjikak kan singa betina yang sedang marah" ucap Papi Nando langsung mengejar istrinya.

Walau mereka berdua sudah tidak muda lagi. mereka tetap sama-sama konyol jika sedang seperti ini. Kekonyolan mereka akan terlihat jika salah satu dari mereka ada yang marah atau mood nya sedang tidak baik.

Kembali pada twins A.

"Apa kamu sudah yakin dengan keinginan kamu Lex? Aku hanya bisa mendo'akan supaya kamu diijinkan oleh Mami. Asalkan kamu bahagia dan bisa tenang meraih gelar master disana" ucap Alex dengan sangat tulus. Dia memang sosok kakak yang sangat baik.

Untung saja Alex tidak terlalu konyol seperti Papinya dulu saat muda. Dia lebih ke cool, dan juga sangat datar. Dia ingin seperti Zayn yang sedikit bicara, tapi nyatanya tidak.

"Aku sudah yakin kak, aku akan mengejar gelar master ku disana. Aku hanya minta do'a darimu saja, itu sudah cukup" ucap Lexa dengan senyuman yang terus mengembang dibibir nya.

Lexa pergi kekamarnya untuk belajar supaya bisa meraih juara umum disekolah nya. Dia ingin membuktikan jika dia bisa dan sangat mampu jika harus kuliah diluar negri.

Lexa juga akan membuktikan pada dirinya sendiri jika dia bisa melupakan cinta nya yang bertepuk sebelah tangan. Biarlah, semoga saja dia bahagia dengan apa yang dia inginkan dan dia idolakan.

Flashback on

Pada suatu hari yang sedang mendung Lexa berjalan dengan sangat riang untuk menemui pria yang sejak dulu dia sayangi. Mungkin juga dia sudah mencintai nya.

"Maaf lama, abang sudah pesan makanan?" tanya Lexa pada pria yang duduk disebrang meja.

"Sudah, tinggal kamu saja" jawabnya dengan datar.

"Oke, aku pesan dulu ya bang" ucap Lexa dengan senyuman mengembang seperti biasa nya.

"Hmm" jawabnya hanya dengan deheman saja.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya nya to the point pada Lexa yang sudah selesai memesan makanan.

"Abang to the point banget. Nggak bisa apa makan dulu gitu, baru bisa ngobrol?" tanya Lexa dengan cemberut.

Pria disebrang nya hanya menghela nafasnya kasar lalu menegak kan posisi duduk nya. Dia sangat tidak nyaman berada disini terlalu lama. Apa lagi dia harus duduk satu meja dengan gadis SMU yang terlihat sangat cuek dan juga tidak terlihat anggun sama sekali.

Setelah selesai makan barulah mereka akan bersiap untuk bicara. Baru saja akan berbicara tiba-tiba datang seorang gadis blasteran yang cantik dan juga sangat anggun. Terlihat dari cara berjalan nya saja sudah sangat elegant.

Jangan lupakan badan nya yang langsing dan juga tinggi semampai. Dia menghampiri meja mereka berdua dan menyapa Zico. Ya, pria yang sedang duduk dengan nya adalah Zico. Putra pertama dari pasangan Vita Ayla dan Surya Pratama.

"Abang sudah lama?" tanya gadis itu dengan suara yang sangat lembut.

"Lumayan, kamu sudah makan?" jawab Zico dan bertanya juga.

"Sudah, baru saja. Dan kebetulan juga aku ada disekitar sini. Makanya aku samperin abang kesini" jawab wanita cantik itu.

"Ehm" Lexa sengaja berdehem dengan keras supaya dua orang yang sedang berbicara itu bisa melihat nya.

"Emm, sorry ya aku tidak bermaksud untuk mendiamkan kamu. Hai, aku Joyce" ucap nya dengan memperkenalkan dirinya pada Lexa.

"Eh, nggak apa-apa kok. Aku Alexa" jawab Lexa dengan senyuman tipis.

"Senang bisa berkenalan dengan kamu. Maaf ya aku jadi mengganggu waktu kalian" ucap Joyce merasa tidak enak.

"Sadar diri juga" gumam Lexa, tapi bisa didengar oleh Zico.

Zico hanya tersenyum sinis mendengar ucapan Lexa yang memang terlihat sangat bar-bar. Dia memang merasa nyaman dan dekat dengan Lexa, tapi dia tidak suka jika seorang wanita yang tidak bisa menjaga etika nya.

"Kamu boleh tunggu disana, nanti abang menyusul" ucap Zico menyuruh Joyce untuk duduk dimeja lain.

"Iya bang, aku tinggu disana" jawabnya dengan tersenyum dan juga pamit pada Lexa.

"Apa yang sebenarnya ingin kamu bicarakan Lexa?" tanya Zico masih dengan datarnya.

"Aku cuman mau bilang, jika aku... Aku, menyukai abang" ucap Lexa dengan menunduk kan wajah nya.

"Apa, kamu bilang? Suka padaku? Apa kamu tidak salah?" tanya Zico masih dengan tanpa ekspresi nya.

"Iya bang, aku serius. Aku suka sama abang, aku mencintai abang" jawab Lexa dengan nafas yang memburu karena gugup.

"Tapi abang tidak Lexa. Abang hanya menganggap kamu sama seperti Zia, sebagai seorang adik. Abang tidak bisa melihat kamu sebagai wanita yang abang suka, tapi sebagai adik abang yang harus abang lindungi" jawab Zico dengan tegas dan panjang lebar.

Lexa dengan sekuat tenaga tidak menjatuhkan air matanya. Dia tidak boleh terlihat lemah dimata Zico. Dia adalah Alexa yang kuat dan pemberani.

"Abang juga menyayangi mu sama seperti abang menyayangi Zia. Rasa sayang seorang kakak pada adiknya, jadi maafkan abang tidak bisa menerima cinta kamu Lexa. Abang sudah melukai hati kamu" ucap Zico sambil menggenggam tangan Lexa dengan mengusap nya.

"Tidak apa-apa bang. Justru aku merasa lega setelah mengungkapkan perasaan ini sama abang. Dan tidak ada yang mengganjal lagi dihati aku, aku jadi bisa membentengi hati aku supaya tidak ada kata cinta lagi buat abang. Yang ada hanya sayang sebagai kakak pada adiknya" Jawab Lexa dengan senyuman tipis dan terkesan dipaksakan.

"Apa abang akan pergi?" tanya Lexa pada Zico yang selalu memandangi gadis yang bernama Joyce itu yang sedang duduk sendiri.

"Iya, abang sudah janji dengan nya" jawab Zico masih sama saja, datar tanpa ekspresi.

"Apa abang menyukai nya?" tanya Lexa kembali.

"Iya, dia adalah gadis yang baik juga lemah lembut. Dan sangat feminim" jawab Zico sudah menugaskan bahwa yang Zico sukai adalah type gadis yang seperti itu.

Pantas saja dia tidak terpilih. Dia sangat jauh dari kata feminim sebagai seorang perempuan. Dia lebih suka jika dia menjadi dirinya sendiri yang seperti ini. Bahkan terkesan Lexa itu tomboy.

'Jadi mana mungkin kamu dilirik nya Lexa, lihat lah dia. Dia wanita yang sangat sempurna, kamu saja sebagai seorang perempuan mengagumi nya. Bagaimana dengan laki-laki, yang jelas sangat diinginkan oleh kebanyakan laki-laki' ucap Lexa menertawakan dirinya didalam hati.

Saat dia melihat penampilan nya dan juga penampilan Joyce.

"Abang pergi ya. Maafkan abang sekali lagi" ucap Zico sebelum beranjak dari duduknya.

"Dan, abang yang akan membayar makanan kita" ucap nya saat sudah melangkah menuju meja dimana Joyce sedang duduk.

Lexa hanya diam dan mengangguk saja. Tiba-tiba, air mata yang dia tahan-tahan sejak tadi keluar juga saat melihat Zico dan Joyce keluar dari cafe.

Flashback off

"Kenapa rasanya masih sangat sakit jika mengingat tentang itu semua. Hati, kenapa kamu harus menyukai nya? Kenapa tidak pada yang lain, yang jelas-jelas memang menyukai mu" ucap Lexa sambil berderai air mata.

Dia tiduran dengan posisi menelungkup kan wajah nya diatas bantal. Jadi suara tangisan nya tidak terdengar keluar, dia ingin semua nya beranggapan jika dia baik-baik saja. Dan juga sangat kuat, tidak cengeng dan rapuh seperti ini.

.

.

.

Masih ada yang ingat Joyce anaknya siapa?

Yuk jawab dikolom komentar...

Othor receh akan menunggu vote dari kalian semua. Juga like dan hadiahnya.... 🤗

Sedikit hatimu untuk ku

Alexa sampai ketiduran karena terlalu lelah menangis. Dia benar-benar sangat rapuh, dia tidak tahu sampai kapan dia akan seperti ini terus.

Disaat Alexa sedang menangis meratapi nasibnya berbeda dengan Alex yang sedang berada ditaman belakang rumahnya. Dia sedang melihat taman yang sejak dulu tidak pernah berubah, dari dia masih kecil hingga sebesar ini belum ada yang berubah sedikit pun.

"Kenapa nasib Lexa miris banget ya? Dia ditolak oleh cowok kaku dan datar seperti kanebo kering itu" gerutu Alex seakan kesal kenapa Lexa bisa menyukai pria seperti itu.

"Yah, tapi namanya juga cinta. Mana bisa milih, jika bisa milih, mending gue milih Katrina Kaif" ucap nya dengan senyum-senyum tidak jelas. Seperti orang waras.

"Lex, semoga loe bisa mendapatkan apa yang loe impikan sejak dulu. Menjadi seorang dokter yang hebat dan handal" do'a Alex untuk adik kembar nya.

Saat Alex sedang berbicara sendiri tentang adiknya dan juga percintaan nya yang tragis karena ditolak.

Ditempat yang berbeda Zio sedang memandangi wajah seorang wanita cantik dan juga sangat periang. Senyuman nya yang bisa membuat nya merasa sangat nyaman jika sedang bersamanya.

Tapi sayang dia lebih menyukai orang lain. Tapi tidak apa-apa bukan? Yang penting wanita yang dia sayangi bisa bahagia. Tapi dia belum tahu jika wanita yang dia sayangi sudah ditolak oleh pria yang disukainya.

Jika Zio tahu mungkin dia juga akan merasakan sakit seperti yang dirasakan oleh wanita nya. Wanitanya? Kenapa Zio mengklaim jika dia adalah wanitanya. Karena jawaban nya sederhana saja, karena dia sangat menyayangi nya.

Tapi apakah dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan? Tentu saja tidak, karena dia sudah pernah mengungkap kan perasaan nya dan ternyata jawaban nya adalah dia tidak memiliki perasaan lebih pada nya.

"Semoga kamu selalu bahagia Sandra" ucap Zio terus menatapi foto yang ada diponsel nya.

Dan hanya dia yang memanggilnya dengan panggilan Sandra. Yang lain nya memanggil dengan panggilan Lexa atau Alexa. Ya, wanita yang disukai oleh Zio adalah Alexandra putri bungsu pasangan Nando dan Nindi.

"Sandra, apa tidak ada sedikit saja hati kamu untuk aku? Bukankah wajahku sama dengan nya? Apa yang kamu sukai darinya? Apa yang tidak aku miliki yang dimiliki nya?" berbagai pertanyaan yang ingin Zio katakan pada Alexa.

Zio merebahkan dirinya dikasur empuk nya. Dia mencoba memejamkan matanya untuk bisa melupakan wanita yang sudah sejak mengisi hatinya.

.

Ditempat yang berbeda juga Zoya sedang bertemu dengan seseorang yang sudah lama dekat dengan nya. Dia memang sudah lama menjalin hubungan dengan kekasihnya sejak awal duduk dibangku kuliah.

Mereka berdua adalah pasangan yang serasi. Yang wanita sangat cantik dan yang pria juga sangat tampan.

"Sayang, apa kamu yakin ingin menggantikan posisi Pak Nando menjadi CEO?" tanya kekasih Zoya yang bernama Samuel Hernandez.

Samuel Hernandez adalah putra bungsu dari Tuan Hernandez yang memiliki perusahaan HERN CORP. Dan sekarang yang memimpin perusahaan tersebut adalah Samuel. Dia adalah anak laki-laki satu-satu nya dikeluarga Hernandez.

"Aku sudah yakin dan sudah membahas nya dengan seluruh keluarga ku. Dan sekarang aku bicarakan pada mu, aku mungkin akan sibuk dengan pekerjaan baru ku" jawab Zoya dengan pandangan yang menatap wajah tampan kekasihnya.

"Aku bukan melarang kamu. Aku ingin setelah aku bisa memajukan perusahaan keluargaku aku berencana akan langsung melamarmu. Tapi jika seperti ini apa yang harus aku lakukan?" ucap Samuel pada Zoya dan juga bertanya kedepan nya akan seperti apa.

"Maksud kamu, kamu tidak setuju dengan keinginan aku menjadi wanita karir? Itu maksud kamu?" tanya Zoya dengan tatapan tidak percaya nya.

Dia hanya ingin dukungan dari orang yang dia cintai selama ini. Tapi dia malah melarang tanpa bicara langsung.

"Bukan begitu maksud ku. Aku hanya ingin kamu fokus pada satu tujuan saja maksud ku" jawab Samuel dengan nada sedikit gugup.

"Jadi maksud kamu aku tidak mengerjakan satu tujuan? Atau apa? Jelaskan pada ku supaya aku memgerti" tanya Zoya dengan berbagai pertanyaan yang keluar dari mulut nya.

"Begini sayang. Aku mau kamu fokus pada hubungan kita, setelah aku sudah mampu dan bisa membuktikan jika aku mampu diperusahaan HERN.CORP juga bisa membuatnya menjadi lebih maju. Toh nanti kita akan menikah, jadi aku minta kamu tidak perlu untuk menjadi CEO diperusahaan PRATAMA.GROUP kamu mau kan?" jelas Samuel meyakinkan Zoya supaya mau untuk dirumah saja.

"Aku tidak bisa, aku sudah sangat menginginkan itu sejak dulu. Karena aku juga sudah menguasai beberapa pekerjaan disana. Aku hanya ingin dukungan dari kamu saja yang terakhir, sedangkan keluargaku sudah mendukung ku semua. Hanya tinggal kamu seorang" ucap Zoya panjang lebar.

"Ya sudah, terserah kamu saja" jawabnya sedikit malas menjawab nya.

Sebenarnya disini Zoya yang selalu mengalah. Dia akan melakukan ini itu pasti dia larang, karena alasan yang menurutnya tidak jelas. Tapi karena Zoya tidak ingin bertengkar dengan Samuel yang selalu bertingkah seperti anak kecil.

"Terimakasih" jawab Zoya sambil tersenyum samar.

"Apa kita akan melakukan sesuatu?" tanya Samuel.

"Apa kamu punya rencana?" Zoya balik bertanya pada Samuel.

"Ah, tidak lah. Aku akan segera pulang, aku sudah berjanji pada Mami untuk menemaninya pergi" jawab Samuel beralasan Mami nya.

"Baiklah. Aku juga harus mempersiapkan semuanya, karena beberapa hari lagi aku akan bekerja" ucap Zoya sambil tersenyum dan langsung beranjak dari duduknya.

"Oke, aku duluan" ucapnya lagi. Lalu pergi dari hadapan Samuel.

Samuel malah tersenyum melihat kepergian Zoya. Entah apa sebenarnya yang ada didalam fikiran nya. Yang pasti dia tidak tulus mencintai Zoya.

.

Sedangkan Zia dan Zayd sedang disibuk kan oleh tugas kuliah nya. Mereka berdua mengambil jurusan yang sama, yaitu seorang dokter.

"Zayd, apa kamu ad'a kelas hari ini?" tanya Zia.

"Ada, kenapa memangnya kak?" jawab Zayd yang masih fokus pada makanan nya.

"Besok kakak nebeng mobil kamu ya?" ucap Zia dengan sedikit lesu.

"Apa kakak ada masalah? Kenapa wajah nya jelek sekali?" tanya Zayd dengan menelisik wajah Zia yang sedang salah tingkah.

"Tidak. Tidak ada apa-apa" jawab Zia mengalihkan pandangan nya kearah lain.

"Kak, kakak itu tidak bisa berbohong. Karena kakak itu tidak bisa berbohong" ucap Zayd dengan tertawa belihat tingkah kakak nya.

"Kakak, sedang menghindari seseorang. Kakak sudah muak dengan nya" jawab Zia dengan sangat malas.

"Oh, apa pria menyebalkan itu yang selalu mengganggu kakak?" tanya Zayd lagi.

"Iya, sudah kakak putusin masih saja tidak terima. Kakak takut jika dia nekad, walau kita dijaga oleh bodyguard juga kakak tidak bisa selalu dekat dengan mereka bukan? Makanya kakak minta bantuan kamu" jelas Zia pada Zayd sambil menghembuskan nafasnya sedikit kasar.

"Kakak tenang saja. Aku akan selalu bersama kakak, dan aman menjadi bodyguard pribadi kakak yang handsome" ucap Zayd dengan tersenyum-senyum dan mengerjap-ngerjapkan mata nya.

"Ish, kau ini. Tapi oke lah. Hahaha" jawab Zia dengan tertawa terbahak-bahak.

"Nah jika tertawa kan kakak tidak terlihat aneh" ucap Zayd dengan tertawa terbahak-bahak. Dan menggunakan jurus andalan nya supaya tidak mendapatkan amuk kan dari sang kakak.

"Zayd.... Awas kau!" teriak Zia dengan sangat lantang. Hingga seluruh pelayan yang tidak jauh darinya sampai terjingkat kaget.

"Ish, anak itu. Sudah membuat masalah dengan ku malah kabur begitu saja. Tapi kenapa kecepatan berlari nya semakin cepat saja?" gumam Zia tidak habis fikir dengan Zayd yang berlari yang sangat cepat.

Sedangkan Zayd yang sudah berada didalam kamar nya langsung merebahkan dirinya dikasur. Dia sedang menatap langit-langit kamarnya.

"Aku akan menjaga kalian semuanya, sesuai dengan janji ku pada abang Z. Kau pasti sudah tahu akan seperti apa bang" gumam Zayd yang masih menatap langit-langit kamarnya.

"Aku sudah lama tidak bertemu dengan Alexa. Apa dia baik-baik saja? Tumben sekali dia tidak pernah datang kesini dan juga menghubungi ku?" gumam Zayd sambil mengambil ponsel nya.

"Aku coba hubungi saja. Takutnya dia sedang tidak enak badan" ucapnya lalu menekan ponsel nya untuk menghubungi sahabat sejak kecil nya.

"His, kenapa tidak aktif. Aku coba lagi" ucapnya pada dirinya sendiri.

"Masih tidak aktif juga" gumam nya lalu mencoba untuk menghubungi Alex dan ternyata sama saja, tidak aktif juga.

"Mentang-mentang kembar! Ponsel nya juga sama kembar juga. Kembar tidak aktif nya!" kesal Zayd yang lalu pergi kedalam ruang baca nya.

Ruangan membaca buat Zia dan Zayd yang sudah disediakan oleh Louis. Karena baik Zia maupun Zayd mengambil jurusan yang sama, mungkin akan seru jika mereka saling membantu. Begitulah fikir Louis.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!