Hari ini adalah hari pernikahan Aku dengan suamiku, Mas Nabil. Kami menikah sudah mau Delapan tahun. Kami memiliki anak perempuan bernama Sifa. Dia anak yang cantik dan cerdas, umurnya baru menginjak Enam tahun, putriku ini akan sekolah tahun ini.
Aku berniat ingin memberikan kejutan untuk suamiku Mas Nabil, atas anniversary pernikahan kami.
''Hari ini adalah hari aniversarry pernikahan kami. Aku akan membuatkan makanan spesial untuk nya, makanan kesukaannya. Ah iya sepertinya ini ide bagus.'' dengan bersemangat pagi ini Naimah bangun lalu mulai mengerjakan semua pekerjaan rumah.
Naimah delapan tahun ini, ia selalu mengerjakan apapun hanya oleh dirinya sendiri, walaupun suaminya ini kaya raya menjadi Presdir di perusahaan nya. Tapi Naimah tidak mau memperkerjakan pembantu,.
''Nimah, apa kau tak lelah mengerjakan ini dan itu hanya seorang diri ? Apa sebaiknya aku memperkerjakan pembantu saja ya agar kamu fokus mengurusi ku dan Sifa, biar pekerjaan di kerjakan pembantu.'' ucap Nabil waktu lalu.
''Tidak mas, gak perlu aku bisa sendiri menyelesaikan ini, Aku berjanji mas, akan membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga.'' jawab Naimah saat itu.
Hingga kini sudah delapan tahun, Naimah benar mengerjakan semuanya seorang diri. Mulai dari membereskan tempat tidur, memasak dan membereskan rumah, belum lagi mengurus Nabil dan Sifa. Semua sudah bisa di atasi oleh Naimah.
''Akhirnya Aku sudah selesai juga menyiapkan makanan kesukaannya mas Nabil. Mas kamu pasti rindu masakan ku ini iya kan, apalagi Mas Nabil sudah lama tidak pulang. Aku akan bersiap, Aku ingin dia terkesan dengan hari ini ah iya.'' Naimah sudah begitu bersemangat nya menyambut kedatangan Nabil juga menyiapkan makanan kesukaan suaminya ini .
Nabil Pratama Nichols, Pria tampan masih gagah walau sudah mau menginjak umur empat puluh tahun ini, tapi parasnya yang tampan mudah mencuri perhatian setiap wanita yang melihatnya.
Nabil Pria dingin dan terkesan cuek, dulu di luluh kan cintanya oleh pesona Naimah yang lembut dan juga baik tentu dengan kepribadian yang amat pemalu, ini membuat Nabil Penasaran hingga Nabil dulu mengejar Naimah ketika masih jaman kuliah.
Naimah berasal dari kampung dan ia sekolah karena mendapatkan beasiswa. Naimah ini selalu mendapatkan juara satu dulu ketika dalam masa sekolah atau pendidikan. Sehingga Naimah dapat kuliah dan wisuda hingga mendapatkan gelar sarjana ekonomi.
Namun sayang sekali, ketika lulus kuliah. Naimah belum sempat merasakan bekerja karena sudah lebih dulu di lamar oleh Nabil saat itu.
Hingga Naimah memutuskan menjadi seorang istri yang patuh hanya mengurusi suaminya tidak bekerja, lalu hadirlah Sifa dua tahun kemudian. Dan Naimah melanjutkan mengurus anak serta suami.
Tapi sesekali kadang Naimah membantu pekerjaannya Nabil, karena Naimah ingin menyampaikan ilmu nya dulu dengan membantu Nabil.
Naimah sudah mendapatkan kabar bahagia hari ini kalau Nabil suaminya akan pulang dari luar kota setelah melakukan tugas nya Mitting dengan clien penting.
[Nimah, Mas pulang besok.] begitu pesan yang dikirim Nabil kemarin. Hal ini membuat Naimah tersenyum bahagia dan ia ingin cepat-cepat bertemu suaminya setelah dua bulan ini tak bersama .
''Ibu, ibu masak banyak Ibu. Apa akan ada nenek ibu?'' tanya si tuan putri Sifa.
''Tidak sayang bukan Nenek, tapi Ayah mu .'' jawab Naimah dengan tersenyum
''Ibu, Ayah akan pulang asikkk, Sifa ingin sama Ayah. Ingin ketemu Ayah yeyyy, Ibu ibu Sifa gak mau ke sekolah ah Bu.'' tiba-tiba anak nya ini jadi enggan untuk sekolah.
''Loh kenapa tidak mau sekolah sayang,?'' Naimah memegang dagu anaknya
''Ibu kan Ayah mau pulang Ibu, Sifa ingin sama Ayah Ibu.'' Sifa merengek dengan mengatakan alasannya.
''Sayang anakku, sekolah juga penting Nak. Dan ya tenanglah, Ayah mu akan pulang bukan untuk pergi lagi, ayo pergi ke sekolah ya Nak,.'' bujuk Naimah
''Tapi Ibu.'' Sifa terdengar enggan
''Oh atau begini saja, bagaimana kalau nanti Ibu dan Ayah mu menjemput mu ketika pulang sekolah, dan juga saat Ayah sudah sampai ya. Bagaimana?'' Naimah tidak akan membiarkan anaknya bolos sekolah karena bagi Naimah pendidikan itu begitu penting. Ya bahkan Naimah ingin nantinya Sifa anaknya bisa melanjutkan sekolah dan menjadi wanita yang sukses di kemudian hari.
''Baik lah Ibu, Sifa mau.'' ucap bocah kelas satu SD ini.
''Anak pintar, anak Ibu.'' Naimah mencium kening Sifa dengan sayang.
Setelah ini apa yang akan terjadi pada hubungan Naimah dengan Nabil suaminya, akan ada hati yang terluka setelah ini. 💔
Tidd
Tidd
Suara klakson mobil terdengar dari arah depan rumah besar ini.
Cepat-cepat seorang wanita yang masih belum terlalu tua juga bukan lagi muda itu berlari ke depan dan bergegas membuka pintu rumah. Kemudian wanita itu berlari menuju mobil suaminya yang baru pulang dinas dari luar kota.
''Mas, apa kabar ?'' tanyanya segera dengan menyalami tangan si suami.
''Mas baik bagaimana kamu juga Sifa ?'' tanya balik suaminya sambil mereka berjalan menuju rumah, dan memasuki rumah.
''Aku baik Mas, Sifa juga Alhamdulillah baik juga syukur kalau kamu baik Mas.'' ujar Naimah
''Iya, oh ya Naimah, ini aku bawakan oleh-oleh untuk Sifa dan kamu, tadi aku beli di bandara.'' Nabil memberikan paper bag kepada Naimah istrinya
''Mas kenapa harus repot-repot, padahal dengan kedatangan juga kepulangan kamu ke rumah ini saya sudah membuat aku dan Sifa senang sekali mas, tapi aku terima ini ya Mas. Terima kasih.'' Naimah memberikan senyum termanis nya yang dulu membuat Nabil klepek-klepek tapi kini serasa biasa saja.
''Iya , yaudah mas ingin ke kamar mandi dulu gerah.'' pamit Nabil kemudian Pria satu anak itu pergi ke kamar mandi.
Naimah dengan gesit dia menyiapkan air untuk suaminya, kemudian juga menyiapkan baju ganti untuk Nabil nanti, dan memang ini sudah kebiasaan juga kewajiban Naimah untuk melakukan nya.
''Mas, Aku sudah siapkan pakaian nya, oh ya itu di koper baju kotor kan?'' tanya Naimah dengan setengah berteriak untuk menanyakan pada Nabil.
''Oh iya Nimah, itu baju kotor mas semua.'' jawab Nabil juga berteriak
''Ok Aku akan mencucinya dulu.'' Naimah membawa koper yang tadi di bawa suaminya dari luar kota.
Naimah mulai mengeluarkan satu persatu barang juga pakaian milik Nabil. Awalnya seperti biasa saja Naimah tak mendapatkan hal yang aneh.
Naimah pun meraba setiap saku dari pakaian Nabil, barangkali ada barang atau Sesuatu yang tertinggal di saku celana juga baju Nabil, takutnya berharga dan ke cuci oleh Naimah.
''Tuh kan, ini sih kebiasaan mas Nabil, suka lupa kalo dia naruh barang berharga seperti ini, tuh kan ini lagi ada uang di saku celana nya. Mas ... Mas kamu suka kebiasaan gini.'' omel Naimah dengan kebiasaan Nabil.
''Eh ini ada apa lagi?'' Naimah mengeluarkan sesuatu dari tas kecil yang sebelumnya tidak pernah Naimah lihat. ''Ini kantong apa ya, kok sepertinya aneh dan Aku baru melihat. Maaf Mas, aku buka sebentar ini ya aku janji gak akan ambil kok, bila ini yang dan barang berharga lainnya.'' ijin Naimah sebelum membuka isi dari kantong kecil ini seperti macam dompet.
''Em.ini ada kertas apaan ya.'' penasaran Naimah pun melebarkan kertas itu. Yang berukuran cukup panjang.
''Ini kan struk belanjaan, apa mas Nabil yang baru belanja ya,?'' Naimah melihat dari tanggal nya ''Tapi ini dua Minggu yang lalu, jadi mas Nabil membeli sudah dari jauh-jauh hari.'' Naimah masih berfikir positif kalau ini struk untuk membelikan sesuatu untuk nya dan Sifa.
''Eh ini ada apa lagi, apa ini kenapa ada yang kaya gini dalam tas nya mas Nabil, mas sejak kapan kamu- kamu beli tissue sutra i-ini.'' kini Naimah terkejut ketika mendapati satu barang yang berada di tas nya suaminya ini.
''T-tisu dan sutra i-ini, kenapa ada di sini. Mas Nabil sebelumnya gak pernah memakai barang seperti ini, lalu ini miliki siapa? Gak gak mungkin ini punya kamu kan mas? Tidak mas, aku gak percaya. Ya ini pasti punya orang lain, mungkin ke bawa. Ah iya pasti seperti itu.'' tebak Naimah menyingkirkan pikiran negatif dan juga tebakannya yang menyakitkan bila iya barang ini milik Nabil suaminya.
''Mas aku percaya padamu, kau bukan pria yang seperti itu yang mudah tergoda. Mas aku berharap ini salah.'' Naimah menyimpan semua ini untuk ia tanyakan nanti pada suaminya.
Walaupun Naimah sempat curiga pada Nabil suaminya, tapi Naimah masih berusaha untuk percaya kalau Nabil gak mungkin melakukan hal-hal yang aneh di luar rumah.
Karena bukan kali ini saja, Nabil bepergian ke luar kota untuk melakukan bisnis nya, ini sudah sering terjadi Naimah di tinggal pergi oleh suaminya.
Dan selama ini Naimah tidak pernah melihat hal yang mencurigakan juga perubahan dari Nabil, jadi sekarang juga Naimah berusaha untuk percaya dan membuang jauh-jauh pikiran negatif itu.
''Mas, Aku percaya padamu kau tak mungkin melakukan ini iya kan, dan ini mungkin salah masuk ke dalam tas mu, Aku yakin kalau ini bukan milik mas Nabil.'' Naimah menghapus rasa curigai nya karena kalau kita terus menerus memikirkan hal negatif maka akan berdampak buruk untuk keharmonisan hubungan ini, begitu yang di pikirkan Naimah, dia tidak mau hari bahagianya kini menjadi hari ribut.
''Biar nanti saja deh Aku tanyakan pada nya, sekarang ini Aku ingin mengatakan surprise kami, ulang tahun pernikahan kami..Dan tentunya di acara istimewa ini Aku gak mau ada keributan, Aku hanya ingin yang senang-senang untuk hari ini.
Naimah menyiapkan makanan dan memeriksa barangkali ada yang kelupaan, ''Sudah pas dan ini semua kesuksesan mu Mas sudah aku hidangkan spesial untuk mu.'' Naimah pun menunggu suaminya selesai mandi.
Tak lama terdengar ada suara derap langkah kaki mendekati Naimah.
''Dek, Mas lapar nih.'' ucapnya tapi dengan tangan yang terus memainkan ponselnya.
''Mas ayo silahkan di makan, kebetulan ini Aku Sudah masak makanan kesukaan kamu loh Mas.''
''Oh ya.'' Nabil mengalihkan pandangan nya kini jadi melihat pada meja makan dan menatap hidangan yang tersedia.
''Eh iya bener juga Dek, ini kok makanan kesukaan mas semua,?'' Nabil cukup terkejut
''Iya ini kan Aku siapkan Special untuk mu Mas pokoknya. Ayo mas makan.''
Nabil duduk dan Naimah mulai mengambil kan nasi serta lauknya yang memang hampir semua kesukaan nya Nabil.
''Ini mas.''
''Iya makasih Dek, oh ya ini ada acara apa sebenarnya ? Kok mas merasa ada sesuatu gitu ya, kamu masak sebanyak ini juga kamu memasak kesukaan mas ini, ada acara apa? Oh apa ada yang berulang tahun, tapi mas kan masih lama Dek ulang tahun nya.'' ucap Nabil memang terkesan biasa saja tapi bagi Naimah ini terasa aneh
Kok Mas Nabil lupa dengan hari jadi kami, padahal dulu setiap tahun anniversary pernikahan kami dia yang selalu ingat dan selalu mengingat kan aku malah. Tapi kok tahun ini dia yang lupa, Mas ada apa dengan mu Sebenarnya? Naimah menatap dalam pada suaminya ini.
''Heii Dek, malah melamun ada yang berulang tahun kah? Oh apa Sifa, tapi Sifa bulan Maret, kalau kamu sudah terlewati lalu ada acara apa nih ?''
''Mas kamu beneran lupa, hari ini tanggal ini tuh ada apa ?'' tanya Naimah kini mulai menunjukkan wajah sedih.
Sayang Nabil menjawab dengan gelengan kepala, tanda ia benar-benar lupa.
''Mass kamu beneran lupa dengan hari ini, tanggal ini Mas, ini adalah tanggal pernikahan kita, hari universarry kita Masss.'' beritahu Naimah dengan bibir bergetar menahan air mata yang tiba-tiba ingin keluar tanpa di undang.
Nabil langsung diam dengan menatap kosong, ''H-hari pernikahan.'' gumam Nabil, ya dia lupa bahkan sangat tidak ingat sama sekali.
''Iya mass kamu lupa, melupakan hari pernikahan kita, kok bisa sih Masss kamu lupa? Padahal tahun lalu, kamu loh yang selalu ingatkan aku. Tapi mas kenapa sekarang kau yang lupa. A-aku sedih mass.'' Naimah menunduk sedih
''Iya maaf dek, Mas benar-benar tak ingat mas minta maaf.'' begitu ucap Nabil
''Mas, kenapa kamu bisa lupa? Padahal tiap tahun tidak begini Mas?'' Naimah sangat menginginkan jawaban.
''Nimah, sudah lah gak perlu di besar-besarkan seperti ini. Mas beneran lupa, masa gak boleh lupa Mas ini manusia juga Naimah. Kamu kenapa harus berlebihan kaya gini, Aku lupa ya itu karena tak ingat. Sudah lah, Aku ini capek baru pulang, tapi kamu malah seperti ini, sangat menyebalkan sekali. Juga ya Naimah, kita ini sudah tua. Bukan lagi anak muda yang tiap tahun harus mengingat ataupun merayakan hari seperti ini, toh tahun kemarin sudah kita lakukan. Cukup Naimah Aku pusing hal tidak penting kau ributkan.'' ini adalah pertama kalinya Nabil membentak Naimah, dalam pernikahan ke delapan tahun ini lah Nabil berubah.
Naimah shock dia kaget melihat sosok Nabil suaminya di hadapan nya ini. ''M-mas apa ini adalah mas Nabil ku, kamu ini suamiku ku bukan. Kenapa kamu begini, bentak Aku mas? Padahal aku- aku hanya mengingatkan hari pernikahan kita, dan bukankah memang setiap tahun kita lakukan. Tapi seolah-olah ini salah, mas a-apa aku salah bertanya kenapa kamu lupa, tapi aku tahu mas aku juga mengerti kamu ini capek, tapi apa harus dengan membentak ku. hikksss.'' akhirnya Naimah menangis juga.
'Stop Naimah, cukup. Kenapa harus menangis segala, kau ini bukan anak kecil ya. Gak perlu cengeng.'' kembali Nabil membentak Naimah untuk ke-dua kalinya .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!