NovelToon NovelToon

Mengantar Riana

Bab 1 Hantu berambut panjang

Malam itu, Pak Samsul termenung diruang tamu sambil merokok, entah apa yang dipikirkan lelaki paruh baya itu, hingga dia tidak menyadari istrinya sudah duduk di sebelahnya sambil meletakkan kopi di meja "Pak...!!"

suara istrinya itu membuat Pak Samsul terperanjat.

"hmm..!!" jawab pak samsul sekenanya.

"kok masih belum ngojek ? " suara istrinya sedikit kecewa karna pak samsul masih enggan untuk beranjak, tiap malam pak samsul memang harus ngojek, walau dia seorang guru, namun belum diangkat negri, hanya mendapat tunjangan fungsional.

Biasanya pak samsul mangkal ngojek dari jam 19.30 wib karna pak samsul menunaikan sholat isya dulu dan pulangnya jam 23.00 wib, ini sudah jam 20.30 wib pak samsul masih belum pergi mangkal.

" ibu lupa malam ini malam apa ?" kata pak samsul sambil mengepulkan asap rokoknya,

" memangnya kenapa pak ?" wajah istrinya mulai cemberut.

" sekarang kan malam jum'at bu, bapak libur !!" jawab pak samsul.

"pokoknya hari ini bapak jangan libur dulu ya, uang belanja udah mulai menipis, bapak gajian juga masi lama, !" masih cemberut.

"ya sudah bapak ngojek malam ini"

Jawab pak samsul masih mencoba sabar menghadapi istrinya, bagaimanapun mencari nafkah suatu kewajiban, membahagiakan anak dan istri adalah tugasnya, mengingat itu hati pak samsul terasa tersentil, karna merasa belum bisa membahagiakan keluarga kecilnya itu, pak samsul memang tipikal lelaki yang sangat menyayangi keluarga, anaknya yang pertama bernama Agam sudah mengijak kelas 6 sekolah dasar, dia sangat menghormati bapaknya walaupun disekolah pak samsul adalah guru kelasnya sendiri, sikapnya tetap sopan selayaknya murid dan guru, sedangkan anak kedua pak samsul bernama Risky dia baru menginjak kelas 1 sekolah dasar, sikapnya tak beda jauh dari kakaknya walau kadang terlihat sedikit manja dan menggemaskan jika bertemu bapaknya disekolah. Teman- teman pak samsul sesama ngojek juga sangat menghormati pak samsul karna pak samsul adalah guru dari anak anak mereka.

'tok tok tok

Tiba tiba pintu diketuk dari luar bersamaan suara seorang mengucap salam.

"assalamualaikum !!"

Istri pak samsul pun bergegas membuka pintu yang ternyata tetangga mereka.

" walikum salam, eh..! bu elok ada apa ?"

"mau ngojek bu, kebetulan saya lihat motor pak samsul masi ada diteras, apa pak samsul libur malam ini ?" tanya bu elok.

" tidak kok bu, bentar lagi mau ngojek, memang bu elok mau kemana ?"

" mau kerumah sodara bu, di dukuh sari"

"oh ya sudah bu, saya panggilkan suami saya" kata istri pak samsul.

...****************...

Motor itu melaju dengan kecepatan sedang, pengemudinya sangat fokus, yang dibonceng hanya diam ikut fokus melihat jalan didepan, jalanan cukup lengang karna kebetulan jalan menuju desa dukuhsari tidak melewati jalan kota, hanya sesekali motor mereka berpapasan dengan motor lain, jalanan yang cukup sepi itu, juga sedikit gelap, karna tidak ada lampu kota dipinggir jalan, penerangan hanya dari rumah penduduk yang berada di pinggir jalan, motor terus melaju melewati kebun sengon yang sangat gelap, penerangan kini hanya dari sorot lampu motor.

" Astaughfirullahhhh.....!!!!" tiba tiba bu Elok memekik, sontak pak samsul yang semula fokus mengendarai motornya pun kaget dan agak memelankan laju motornya.

"ada apa bu Elok ???" tanya pak samsul.

"terus jalan saja pak !!" sedikit berteriak.

"ngebut pak..!!!" suara bu elok bergetar seperti menahan tangis, nafasnya pun tak beraturan, pak samsul yang kebingungan langsung menuruti perintah bu elok untuk ngebut, karna pak samsul sendiri agak panik dan takut, takut ada begal atau rampok di jalan yang sepi ini.

akhirnya setelah melewati perkebunan sepi itu, kini sudah terlihat rumah rumah penduduk di desa dukuhsari, jalanan juga mulai terang, pak samsulpun bertanya pada bu elok sebenarnya apa yang membuat dia ketakutan. "bu elok barusan kenapa ?" tanya pak samsul, tapi tidak ada jawaban,

"bu elok !!" masih diam, karna tidak ada jawaban akhirnya pak samsul menepikan motornya dan menoleh ke belakang.

"bu..!!!" sembari menggoyangkan kaki bu elok, dan sontak bu elok pun kaget dan memekik, hingga pak samsul ikutan kaget dan bingung "ada apa ???" tanya pak samsul

"ada hantu pak...!" suara bu elok bergetar dan menahan tangis. "astaughfirullahhh !! Dimana bu ?" pak samsul kaget mendengar jawaban bu elok " di kebun sengon barusan itu pak, rambutnya panjang, bajunya lusuh berdarah darah..serem pak !!" bu elok meringis air matanya menetes.

"ya sudah ini sudah sampai di pertigaan bu, kemana ini terus ??" kata pak samsul, tidak mau memperpanjang cerita yang membuat bu elok semakin ketakutan.

" terus kekanan pak" kata bu elok , dadanya masih bergemuruh menahan takut.

Bersambung...

Bab 2 Pangkalan Ojek

Pukul 21.15 wib Pak Samsul sudah sampai di pangkalan ojek setelah kembali mengantar bu Elok. Suasana pangkalan ojek yang ada di pertigaan jalan itu terlihat sepi, karna warung nasi yang berada disebelah pangkalan itu sedang tutup, dipangkalan pun hanya ada dua orang tukang ojek yang mangkal, setelah kedatangan Pak Samsul akhirnya ada tiga orang yang mangkal.

" tumben Pak Samsul mangkal ?" tanya seorang teman Pak Samsul bernama Agus, usianya baru 30 tahun, dia termasuk salah satu wali murid anak didik pak samsul.

"iya, biasanya malam jum'at libur" kata Firman menimpali, dari semua teman mangkal pak samsul, Firman adalah yang paling muda, usianya baru 22 tahun, dia seorang mahasiswa, sebenarnya Firman ngojek pakai aplikasi bernama 'Bo-Jek' dan biasanya mangkal bersama teman temannya sesama Bo-Jek, tapi sesekali mangkal di pangkalan dan para tukang ojek yang laintidak mempermasalahkan adanya Firman di pangkalan, toh Firman hanya ambil penumpang lewat aplikasi, Firman hanya senang berkumpuldengan tukang ojek pangkalan.

"iya siapa tau ada rejeki malam jum'at" jawab Pak Samsul sambil tersenyum.

"pada kemana yang lain ?" tanya Pak Samsul kepada Agus dan Firman.

"udah pada pulang pak, malam jum'at gini biasanya mereka pulang lebih awal" jawab Agus. Mereka terus ngobrol, dari membahas keluarga, politik sampai sesuatu yang membuat mereka tertawa, itu yang membuat Firman betah berada di pangkalan bersama mereka, tidak terasa waktu menunjukkan pukul 22.30 wib.

Seorang wanita berjalan tertatih - tatih menghampiri mereka yang berada di pangkalan ojek.

"permisi pak ! Bisa antar saya di desa Dukuhsari ?" kata wanita itu, sangat lirih namun masih bisa didengar oleh mereka bertiga, sontak mereka langsung menoleh kearah sumber suara, seorang wanita dengan pakaian serba putih seperti gaun pengantin, rambutnya panjang dan lurus seperti direbonding, wajahnya cantik seperti model di iklan - iklan TV , entah sejak kapan wanita itu tau - tausudah berdiri didekat pangkalan ojek, ketiganya hanya diam menunggu salah satu untuk merespon wanita itu, karna tidak ada yg menjawab wanita itupun menghampiri Pak Samsul sambil tersenyum.

"Pak, bisa antar saya ??" tanya wanita itu, senyum manis nya masih tersungging, ditanya seperti itu Pak Samsul jadi kelabakan "Saya...??" lalu menoleh ke Agus "gimana kalau kamu saja Gus ??" sambil menunjuk ke Agus, ditunjuk seperti itu Agus seperti ditodong dengan senjata.

"jangan saya pak, lagian dari tadi saya sudah dapat penumpang, Pak Samsul kan baru kesini, belum dapat penumpang." kata Agus sambil angkat tangan "lagian saya sudah mau pulang ini pak." kata agus lagi.

"kalau Firman gimana?" Pak Agus pun menunjuk pada Firman.

"ini saya dapat penumpang di aplikasi pak" kata Firman sambil bersiap untuk berangkat, Agus dan Firman seperti terburu buru, Pak Samsul heran melihat tingkah mereka, sedangkan wanita itu seperti menunggu dengan harap harap cemas, entah darimana wanita itu, dandanannya sangat glamor, seperti pengantin nyasar.

"ya sudah saya pulang dulu pak !" kata Agus langsung menstater motornya pergi hingga lupa tidak mengucap salam, Pak Samsul yang melihat tingkah Agus itu hanya menggeleng gelengkan kepala, dan ak lama kemudian Firman pun juga bersiap siap, memakai helm dan menstater motornya, "Pak Samsul saya berangkat dulu, assalamualaikum !!" kata Firman kemudian pergi. "walikum salam" jawab Pak Samsul, dan akhirnya Pak Samsul yang mengantar wanita itu.

Bersambung.....

Bab 3 Desa Dukuh Sari

Motor melaju pelan menuju desa Dukuh sari, Pak Samsul heran hari ini diamendapat dua penumpang dengan tujuan yang sama yaitu desa Dukuh sari, tapi setelah dipikir lagi , ya namanya tukang ojek ya harus mau mengantar penumpangnya kemana saja yang mau mereka tuju.

Desa dukuh sari memang desa yang jauh dari kota, agak terpencil, jalannya juga sedikit menanjak karna memang berada di daerah ketinggian, kondisi aspal di jalan banyak yang terkelupas, karna banyak truk truk besar pengangkut kayu sengon melewati jalanan ini, sehingga bila musim penghujan, banyak kubangan air di tengah jalan, beruntung sekarang bukan musim penghujan, sehingga lubang lubang dijalan bisa terlihat.

Jarang ada rumah di pinggir jalan, hanya hamparan sawah dikiri dan kanan jalan, kebun kebun sengon yang pohonnya menjualang tinggi dan kebun kebun kopi yang rimbun terlihat dipinggir jalan.

Bisa dibilang desa Dukuh sari adalah desa di tengah kebun, jalanan yang gelap mencekam pada malam hari, karna tidak ada lampu kota, tak jarang membuat banyak orang yang takut berkendara pada malam hari. Konon katanya, pada malam sering terlihat wanita berambut panjang di kebun sengon itu, terkadang terdengar suara ketawa wanita seperti kuntilanak, terkadang seperti tangisan lirih, bermacam macam cerita, bahkan terkadang ada yang pernah bertemu hantu mirip gorila dengan bulu yang lebat di sekujur tubuhnya tubuhnya besar dan tinggi. Maka dari itu tidak ada yang berani keluar masuk desa Dukuh sari diatas jam 9 malam, namun Pak Samsul sama sekali tidak takut dengan jin jin itu, karna derajat manusia itu lebih tinggi dari setan atau jin.

Desa Dukuh sari memang sangat mencekam pada malam hari, namun pada siang hari, terlihat sangat indah dan asri, hamparan sawah yang luas dengan pemandangan gunung di tepi sawah yang terlihat jelas lekuknya, sungai yang lebar dwngan batu batu besar tersebar di sepanjang sungai, menambah keindahan Desa Dukuh sari.

Sebagian besar mata pencaharian penduduk Desa Dukuh sari adalah bertani dan berkebun, dan kebanyakan dari mereka adalah bertani kopi, maka tidak heran banyak kebun kebun kopidi desa Dukuh sari , bahkan di pinggir jalan banyak berjejer tanaman kopi.

Penduduk desa Dukuh sari juga sangat ramah kepada pendatang, bahkan pemerintah setempat akan menjadikan Desa Dukuh Sari sebagai desa wisata, banyak para mahasiswa pertanian yang datang untuk belajar bertani pada petani langsung. Mereka senang belajar secara langsung di sana.

Namun untuk pendidikan disana masih kurang, para anak anak yang sudah lulus daru sekolah dasar tidak dilanjutkan ke sekolah menengah, para orang tua mereka lebih senang kalau anak anak mereka bekerja di sawah atau dikebun untuk membantu para orang tua mereka, para anak perempuan setelah lulus sekolah dasar banyak yang langsung dinikahkan oleh orang tua mereka, sungguh miris bagi Pak Samsul, dia yang seorang guru benar benar tersentuh dengan keadaan pendidikan di desa Dukuh sari ini, banyak para orang tua disana yang buta huruf.

Para mahasiswa banyak yang di tugaskan ke desa Dukuh sari untuk mengajar para oranng tua belajar huruf, sebagian besar dari mereka tidak pernah mengenyam pendidikan formal, bukan karena gedung sekolahnya yang tidak ada, namun tingkat kemauan dari masyarakat yang tidak ada, sehingga hanya beberapa masyarakat yang menyekolahkan anaknya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!