Gerimis mulai membasahi seluruh kota. Gemericik suara hujan menjadi lantunan lagu alami setiap orang. Setiap orang masih ramai berlalu lalang karena bertepatan jam pulang kerja. Ah Ying melajukan mobilnya dengan perlahan sambil mendengarkan lantunan musik dari handphonenya.
"La... laaa.. laaaa". Suara Ah Ying yang memenuhi mobilnya.
Tiba tiba ponselnya pun berdering
Ah Ying segera mengambil ponselnya yang masih berada di dalam tasnya
"Ah.. siapa yang menelponku , mengganggu saja!". gerutu Ah Ying yang terlihat kesal.
"Hallo,.. ada apa Yang So. Kenapa kau tiba tiba menelponku??.. apa kau tidak tahu kalau aku sedang menyetir...??!!". Tanya Ah Ying kepada Yang So teman satu timnya dengan nada sedikit kesal.
"Karena itu aku peringatkan dirimu Ying'er sekarang tolong menepilah... kumohonnn.. aku takut kau terjadi sesuatu padamu..!". jawab Yang So dengan nada penuh kekhawatiran. Tapi Ah Ying menjadi sedikit bingung karena mendengar peringatan Yang So padanya.
" Kau ini kenapa ?.. bukankah aku baik2 saja?". jawab Ah Ying yang jengkel.
"Mobilmu Ying'er... ada yang merusak remmu".kata Yang So dengan nada sedikit bergetar karena cemas kepada Ah Ying.
"Apa!!.. Siapa yang melakukan........".
Sebelum selesai mengucapkan kata tiba tiba Ah Ying terbelalak kedepan mobilnya yang akan menabrak seorang laki laki tua yang sedang menyeberang jalan. Tanpa berfikir panjang Ah Ying memutar setir mobil ke kiri untuk menghindari menabrak pak tua itu. Ah Ying pun mencoba menginjak remnya, dan ternyata benar , Remnya blong..
"Ahh,, sialll... remnya blong.... Ya tuhann apa aku akan mati sekarang...".
Tiba tiba....
cittttt.... citttttttt....brakkk.....duarrr duarrr
Mobil Ah Ying terjun bebas ke dalam jurang sedalam 15 meter dan kemudian meledak.
Dari kejauhan terlihat seorang laki laki sekitar 45tahun sedang menyaksikan kecelakaan yang terjadi dengan wajah sedikit tersenyum sinis.
"heh... akhirnya kau mati gadis bodoh".Seringai tipis terbentuk di wajah pria tersebut.
"Ini uang bayaran atas jasamu". laki laki itu memberikan bayaran kepada pria berpakaian serba hitam yang ikut menyaksikan kecelakaan tersebut.
"Terimakasih bos, aku harap wanita itu benar benar mati".
"kau benar, heh". Ucap laki laki itu dengan seringai liciknya.
Tidak berangsur lama Suara sirine mobil polisi, pemadam kebakaran dan ambulance segera mendekati tempat kejadian.
Para pemadam segera turun ke jurang untuk memadamkan api mobilnya, hingga memerlukan 15 menit memadamkannya. Saat salah satu petugas akan berjalan menjauhi mobil tiba tiba matanya menemukan sosok wanita yang terluka parah sedang tergeletak tak jauh dari mobil yang terbakar.
"Hei kawan ,aku melihat wanita dengan keadaan terluka parah di sana".
"Baiklah, kita kesana , mungkin itu salah satu korban kecelakaan".
Mereka segera mendekati wanita yang terluka parah tersebut dan memeriksa detak nadinya.
"Masih hidup, ayo cepat kita bawa ke ambulance".
"Ayo, cepat". Ucap para pemadam tersebut.
Kemudian mereka segera membawa wanita itu menuju ke mobil ambulance agar cepat mendapat perawatan.
Sedangkan dalang dari semua itu dengan santai melenggang pergi meninggalkan tempat kejadian, tanpa dia ketahui bahwa orang yang ingin dia bunuh masih hidup walaupun saat ini sedang koma.
...****************...
"Nona... Kumohonn bangunlah .. huuuuhuuuhuu".
"Maafkan kami ,,, maafkan kami huhuhu".
Terdengar suara sayup sayup orang menangisi seseorang.
Nona,, siapa nonamu nak.. ahhh apakah aku sudah mati ..
Aw .. tubuhku sulit untuk digerakan. Apakah aku benar sudah mati?
tapi kenapa sakitnya tidak hilang sama sekali.
Perlahan Ah Ying mencoba membuka matanya. Setelah matanya mulai terbuka dia melihat sekelilingnya dengan wajah penuh keterkejutan.
Hutan??
Kenapa aku bisa di hutan seperti ini?
Dan siapa dua anak kecil yang ternyata menangisi ku itu??
Ah Ying semakin bingung dengan apa yang terjadi. Tiba tiba sekelebatan ingatan asing muncul di fikiranya..
"Awww...". Teriak Ah ying sambil memegang kepalanya.
"Nona... ahhh.. Nona anda sudah sadar.... syukurlahh.." kata anak perempuan di samping Ah ying.
"Syukurlah Nona anda sudah sadar. Bagaimana keadaan anda nona?". tanya bocah laki laki di sebelahnya dengan nada kekhawatiran.
"Siapa kalian??.. Dan ... Di mana aku ?".
Tanya Ah Ying kepada kedua bocah yang sedari tadi setia menemaninya hingga sadar.. Sembari bertanya Ah Ying tiba tiba memperhatikan seluruh tubuhnya , yang ternyata dipenuhi luka memar dan sayatan benda tajam. Dia pun bergidik ngeri melihat luka luka itu..
Pantass....sakit sekali
"Apa nona melupakan kami, Aku Qiqi dan ini Bai Lu, Kami adalah binatang sepiritual anda Nona..". Jelas Anak perempuan yang ternyata bernama Qiqi
"Binatang?, kalian bukankah seorang bocah?". Tanya Ah Ying semakin bingung.
"Ahh kepalaku sakit sekali, aku tidak bisa mengingat siapa kalian".
"Tidak apa apa nona, jangan terlalu memaksakan jika nona tidak mengingat kami".
kenapa aku berada di dunia aneh antah baarantah seperti ini?
Dan pemilik tubuh tidak meninggalkan ingatan apapunn.... bagaimana aku mengetahui seluk beluk dunia aneh ini?
"Qiqi, Bai Lu.. Dimana kita.. kenapa kita ada di hutan?". tanya Ah ying sambil mengingat apa yang terjadi.
"Kita berada di Hutan Kematian Nona, para tentara itu ingin menghabisi anda nona untung kami dengan cepat berteleportasi membawamu kesini sehingga mereka tidak berhasil membunuhmu nona". jelas Qiqi .
"Hutan kematian?".tanya Ah Ying lagi
"benar nona". Jawab Bai Lu memastikan.
"Nona , anda beristirahlah agar cepat pulih, luka luka nona masih basah jika untuk bergerak, maka sulit untuk pulih". kata Bai Lu penuh kecemasan.
"Baiklah". Tidak membantah dan Ah ying pun memejamkan matanya lagi, untuk memulihkan luka dan tenaganya.
Satu hari satu malam sudah Ah Ying beristirahat di tempat yang sudah di siapkan oleh Qiqi dan Bai Lu, walaupun sederhana tapi terlihat nyaman. Dengan bahan seadanya di dalam Hutan Kematian. Ah Ying pun mulai terbangun dari tidurnya, perlahan membuka matanya dan sedikit merasakan badanya yang sudah lebih baik dari sebelumnya.
"uhhh.... sudah pagi ya... Bai Lu .... Qiqi... kalian dimana?". teriak Ah Ying dengan nada serak khas orang bangun tidur.
" Ya nona, kami disini". Jawab mereka berdua serempak. Qiqi dan Bai Lu yang sudah selesai berkultivasi segera menghampiri Nonanya yang berada di bawah mereka.(tempat tidur ah ying berada di bawah pohon besar yang di buatkan oleh kedua binatang sepritualnya dengan bahan seadanya, sedangkan kedua binatang berkultivasi di atas pohon, tepatnya di dahan yang besar)
" Ahh,, aku kira kalian kemana". Ucap Ah Ying yang mengira mereka berdua pergi. Perlahan Ah Ying mencoba untuk mengubah posisinya agar bisa duduk . Tanpa berfikir panjang Qiqi dan Bai Lu pun segera membantu Ah Ying untuk duduk.
" Nona, pelan pelan, luka anda masih belum sembuh". ucap Bai Lu khawatir.
"Tak apa, karena ada yang ingin aku pertanyakan kepada kalian".
" Apa itu nona?". Tanya Qiqi sedikit penasaran.
" Tolong ceritakan perlahan , apa yang sebenarnya terjadi padaku dan seluruh keluarga Wu".Kata Ah Ying dengan nada pelan, tapi tersirat rasa sakit yang mendalam yang iya rasakan saat ini.
Ah ying bermaga Wu, Anak dari Jenderal besar Wu Shen Min.Jenderal Wu mempunyai 2 anak perempuan.Ah Ying adalah Anak pertama dari Nyonya rumah Gu Nuan. Wu Shen min hanya memiliki 1 selir yang bernama Li sung yang mempunyai anak brnama Wu Xia yang usianya masih 17 tahun lebih muda dari Ah Ying 2 Tahun.
" Baik Nona". Bai Lu kemudian menceritakan dengan hati hati kejadian pembantaian keluarga Jenderal besar Wu.
Flashback on
" Keluar Kau Wu Shen Min!!". Teriak Seseorang dari luar kediaman Jenderal besae Wu.
"KELUARRRR...!!!!!".Teriaknya sekali lagi.
"Hei Kau, penjaga bo*oh!! panggil cepat tuanmu itu!! bilang padanya Zhen lan menunggu Disini CEPAAATTT!!".
kata seorang itu yang ternyata bernama Zhen Lan.
Penjaga pun mengikuti perintahnya tanpa mebantah, kemudian berlari dengan wajah panik , badanya bergetar karena ketakutan.
"Tuann.... Tuan Jenderal... Tuannnn". Teriak penjaga tersebut dengan sangat panik.
"Ada apa?, Kenapa kau berlari kemari dengan panik?" . tanya Jenderal Besar Wu kepada penjaga tersebut dengan sedikit perasaan jengkel.
" Ampunn tuann, Ampuni bawahan yang tidak sopan ini, tapi Tuan.. ini hal yang sangat mendesakk.....". penjaga tersebut menghentikan kata katanya sebentar karena sedikit kesulitan bernafas setelah berlari tadi.
" Cepat katakan !! ada apa??!!". jawab Jenderal Besar Wu sedikit tidak sabar.
" Jenderal Zhen Lan mengepung Kediaman bersama ratusan tentara kekaisaran tuan". Jelas penjaga tersebut sambil mengatur nafasnya.
Ada apa ini?. Kenapa Jenderal Zhen Lan mengepung Kediamanku. Apa terjadi sesuatu dengan Kekaisaran?
" Pimpin jalan". Kata Jenderal Wu dengan ekspresi yang rumit.
Penjaga tersebut hanya menunduk, kemudian berjalan terlebih dahulu untuk mengantarkan Jenderal Besar Wu kedepan pintu kediaman Wu.
Sesampainya di sana, seringai Licik terukir diwajah Zhen Lan, yang pastinya terlihat oleh Jenderal besar Wu. Tapi Jenderal Wu tidak menghiraukan seringai dari Zhen lan yang hanya jendral tingkat 5. Berbeda dengan Jenderal Wu yang menjadi pejabat tingkat 1.
"Kenapa kau berkunjung Zhen Lan?.". Dengan Tatapan dingin tetapi bermartabat Jenderal Besar Wu kepada Zhen Lan , yang sama sekali sudah tidak di takuti Jenderal tingkat 5 itu, tepatnya Bawahan Jenderal Wu.
"Heh.. sudahlah Jenderal Wu.. menyerahlah.. sebentar lagi keluargamu akan segera di eksekusi". kata Zhen Lan dengan senyum mengejeknya.
" Apa maksudmu?, Apa Salah Keluargaku Hahh?!".Sedikit tersulut emosi Jenderal Wu segera mengerahkan beberapa pengawal bayangan untuk melindungi Keluarga di dalam kediaman.
"Anda Jenderal Besar yang selalu di banggakan akan segera mati di tanganku.. hahahahahah... apa kau tau jenderal? Aku di perintahkan oleh Yang Mulia Kaisar untuk mengeksekusi keluargamu".
jawab Zhen Lan dengan membusungkan dada dan sedikit mengacungkan pedangnya kedepan Jenderal Wu.
"Tidak Mungkinn!!! Yang mulia Kaisar tidak mungkin melakukan hal keji seperti yang kU bicarakan Zhen Lan!!". Jenderal Wu pun semakin menjadi atas provokasi dari Zhen Lan.
"Sudahlah lebih baik menyerah dengan bai baik.. kau tau kenapa Yang Mulia Kaisar ingin menghabisi seluruh keluargamu??".
Zhen Lan pun mulai menjadi karena Jenderal Wu tidak membalas perkataannya.
" Karena kau jenderal besar.. Itu kesalahanmu.. Yang Mulia Kaisar Merasa Kau akan merebut kekuasaan yang sudah ia duduki saat ini.. apakah benar Jenderal Wu?" tanya Zhen Lan panjang Lebar dengan ekspresi yang begitu membagakan posisinya saat ini.
" Apakah kau tidak takut Zhen Lan , Kalau Yang Mulia Kaisar akan melakukan hal yang sama kepadamu dan keluargamu, ketika kau mendapatkan posisiku nanti? heh...". jawab Jenderal wu tak kalah sinis dengan Zhen Lan.
Jenderal Wu pun segera meredam amarahnya saat ini.
Diam diam Zhen Lan mulai mengumpulkan QI nya pada pedang yang di bawanya.Dia akan diam diam menghabisi Jenderal Besar Wu. Akan tetapi Jenderal besar Wu pun sudah mempersiapkan juga untuk mengantisipasi hal yang tak di inginkan.
"Sudahlah... tak perlu berbasa basi lagi.. SERANGG.. HABISI SEMUA YANG ADA DI DALAM KEDIAMAN!". Seru Zhen Lan dengan lantang mempin prajuritnya untuk memulai penyerangan.
"SEKARANG!!.". Seru Jenderal Besar Wu yang juga sudah diam diam menyiapkan pasukanya. Jenderal Wu mengeluarkan Pedang apinya karena elemen Jenderal Wu Adalah api.
Zhen Lan pjn tak kala menakjubkannya, dia mengeluarkan Pedang es kebanggaanya.
"MATI KAUU WU SHEN MINNNN!!".Teriak Zhen Lan sembari mengayunkan pedang yang sudah dialiri oleh QI nya. Peperangan dua kubu pun tak bisa terhindarkan.
Para pelayan dan penjaga banyak yang sudah mati terbunuh hanya ada beberapa pelayan yang berhasil hidup karena pandai bersembunyi. Setelah para pelayan dan penjaga sudah di bereskan, para tentara kekaisaran pergi mencari istri dan anak anak dari Jenderal Besar Wu.
Tak selang beberapa lama para prajurit menemukan selir dan anaknya sedang meringkuh ketakutan di kamarnya. Tanpa berbasa basi mereka pun menghabisi selir dan anaknya dengan sangat keji. Wu Xia sempat melawan karena tingkat kultivasinya baru di ranah bumi tingkat 7 dan para tentara lebih dari 10 orang, akhirnya Wu Xia berakhir dengan 2 pedang yang menancap dari depan dan belakang tepat di jantungnya.
Sedangkan Wu Ah Ying dia sedang di kediaman sang ibu dan mereka sudah menyiapkan pedang masing masing untuk melawan para tentara. Sayangnya Wu Ah Ying atau Ah Ying dia tidak bisa berkultivasi walaupun mempunyai dua binatang sepiritual. Karena binatang tersebut diberikan sang ibu untuk menjaga Ah ying.
Karena tidak berbekal ilmu bela diri dan kultivasi, akhirnya Ah ying pun peninggal dengan banyak luka tebasan yang cukup dalam. Ibu Ah ying melihatnya sudah tak sadarkan diri kemudian meminta dua binatang yang sebenarnya belum berkontrak dengan Ah Ying untuk pergi jauh meninggalkan Kediaman Keluarga Wu. Setelah Ah ying pergi Gu Nuan sang ibu bunuh diri dengan tersenyum..
balaskan dendam ibu , ayah dan seluruh orang di kediaman wu Ah Yin.. Kami menyayanhimu
Setelah mengatakan kata kata tersebut, Gu Nuan pun meninggal. Sedangkan Jenderal Wu pun sudah terpojok oleh Zhen Lan, dia sekarang hanya bisa pasrah tak berdaya karena dia berfikir kalau seluruh keluarganya sudah tiada.
Tanpa basa basi Zhen Lan segera mengayunkan pedangnya untuk menebas kepala sang Jenderal Besar.
SRRRRREEEEETTT....
Kepala Jenderal Wu pun terlepas dari tubuhnya, sorak gembira para tentara pun terdengar.Mengartikan kemenangan mereka.
Sedangkan kedua binatang sepiritual yang membawa Ah Ying pun membawanya kedalam tengah tengah hutan kematian yang tidak ada kultivator sekuat apapun yang berani memasukinya , walau hanya sekedar pintu masuk hutan.Karena banyak binatang buas berbagai tingkat yang berada di Hutan Kematian.
Flashback off
Sepertinya pemilik tubuh asli ini benar benar Bo*oh dan tidak berguna, Sial kenapa aku memasuki kedalam tubuh gadis tak berguna seperti ini.
"Jadi seperti itu,, Lalu kenapa aku tidak bisa berkultivasi?". Tanya Ah Ying yang tidak mengerti kenapa dia tidak bisa berkultivasi sendiri.
" Maaf nona, ibunda anda pernah memberi tahuku bahwa nona adalah istimewa". jelas Bai Lu
"Istimewa bagaimana? berkultivasipun tak bisa!,". Seakan tak percaya Ah Ying pun mulai mencurigai Bai Lu dan Qiqi.
" Maksud hamba, Nona Ah Ying Bisa berkultivasi jika waktunya sudah tiba,". jelas Bai Lu kembali
" Oh ya .. benarkah.... kapan itu?". Tanya Ah Ying dengan antusias.
" Setelah luka luka nona sembuh tentunya". jawab Qiqi dengan yakin.
"Baiklahh, sekarang Aku harus memfokuskan untuk penyembuhan luka lukaku, apakah kalian tau bagaimana caranya?". tanya Ah Ying kembali kepada mereka berdua dengan sangat tidak sabar.
"Tentu nona, dengan cara mandi air surgawi nona, anda akan lebih cepat sembuh dan pulih.".Qiqi pun menjawab. pertanyaan Ah Ying tak kalah antusiasnya.
"Ahhh dimana aku bisa mendapatkan air surgawi itu?". tanya Ah Ying Sambil mengetuk ngetuk dahinya dengan jari telunjuknya.
" Di gelang yang nona pakai, gelang berbentuk naga Yin dan Yang itu nona". kata Bai Lu.
"Bagaimana caranya memakainya?". Kata Ah ying sambil membola balikan gelang naganya dengan kebingungan.
"Pertama Nona gunakan darah nona untuk menetesi gelang itu, setelah itu, nona sudah bisa menggunakanya dengan cara memusatkan fikiran nona pada gelang itu, maka nona akan di tarik masuk ke dunia dimensi ke dalam gelang itu, di dalam dunia dimensi itu, ada air surgawi, dan banyak sekali tanaman obat langka, serta ada manssion yang bisa untuk kultivasi serta bisa di tinggali oleh nona". jelas Bai Lu panjang lebar.
Setelah mendengarkan penjelasan dari Bai Lu, Ah ying pun melakukan semua yang di jelaskan.
Kemudian Ah Ying memusatkan fikiranya kedalam gelang naga itu, dalam sekejab tubuhnya berpindah kedalam dunia dimensi dalam gelang. Ah Ying pun takjub dengan apa yang dilihatnya.
"Cepat Nona berendam dalam kolam itu". Perintah Qiqi memecahkan Lamunan Ah ying yang sedari tadi di buat kagum isi dari dunia dimensi tersebut.
"Ah iya iya, baiklah".
Jawab Ah Ying sambil membuka pakaian Luarnya, kemudian berjalan menuju kolam yang berisikan air surgawi tersebut.
Perlahan Ah Ying memasuki kolam dengan hati hati. Ada sensasi aneh yang merasuki tubuh Ah Ying.
Tiba tiba Tubuh Ah Ying pun di selimuti sinar ke emasan, setelah memasuki Kolam air surgawi tersebut.
Sinar keemasan terus bermunculan di berbagai sisi, membuat Qiqi dan Bai Lu pun tak lepas dari kekagumanya.
" Mungkinkah nona benar Rengkarnasi Dewi agung Bai Lu?". Tanya Qiqi pada Bai Lu.
" Mungkinn,,".singkat Bai Lu
Melalui proses yang lumayan memakan waktu yang lama, kurang lebih Tiga hari Dua malam Ah Ying berendam di kolam air surgawi, dan akhirnya waktunya telah selesai, Ah Ying pun perlahan membuka matanya.
"Akhirnya selesai, ahh badanku terasa ringan, lukaku pun sudah sepenuhnya sembuh tak berbekas. Aku akan menemui kedua bocah itu untuk memberi sedikit keterkejutan". Ucap Ah Ying sembari melangkahkan kaki jenjangnya keluar dari kolam.
Ah Ying pun berjalan perlahan menghampiri Bai Lu dan Qiqi yang sedang beristirahat tak jauh dari kolam air surgawi. Ah Ying pun menepuk perlahan pundak mereka berdua.
" Hey kalian, bangunlah, aku sudah selesai". Ucap Ah Ying
" Ahh nona benar.....". belum selesai bicara Qiqi pun berhenti sejenak karena terkejut akan perubahan yang luar biasa dari Ah Ying.
"hei kalian kenapa malah bengong?". ucap Ah Ying sambil menggoyangkan tangannya di depan wajah Bai Lu dan Qiqi.
" Maaf nona, kami tidak menyangka anda akan benar benar berubah seperti ini. Sungguh bak dewi ". jawaban jujur dari Bai Lu.
" Hahahaha kalian lucu sekali, sudahlah hentikan keterkejutan kalian. bagaimana aku bisa berganti baju, bajuku sudah basah kuyup". ucap Ah ying menyadarkan lamunan mereka berdua.
" Kami hampir Lupa nona ... maaf".Ucap Qiqi. Kemudian dengan jentikan jari Qiqi baju basah dan rambut yang basah karena berendam pun tiba tiba mengering seketika.
Ah Ying pun tidak terkejut karena sudah pelan pelan memahami dunia barunya ini.
" Maaf nona untuk sementara nona pakailah pakaian itu lagi. Nanti setelah kita membuka segel dantian nona kami akan mengajari nona menggunakan cincin penyimpanan yang diberikan nyonya kepada nona". Jelas Bai Lu panjang lebar.
"Baiklah tak apa, bagaimana kalau kita mulai sekarang?. Apakah kalian tidak keberatan?".Ucap Ah Ying.
"Tidak Nona , kita bisa mulai sekarang".
jawab singkat Qiqi.
Kemudian mereka pun bersiap untuk membuka segel Dantian Ah Ying. Mereka mulai duduk bersila dengan Ah Ying berada di tengah Bai Lu dan Qiqi.
Ah Ying pun memulai memejamkan matanya perlahan tanda sudah siap untuk memulai. Tapi Bai Lu pun mengintruksikan dahulu sebelum memulai.
"Nona , proses pembukaan segel nanti akan sangat menyakitkan, apapun yang terjadi tolong bertahanlah nona". ucap Qiqi yang diangguki oleh Ah Ying.
Kemudian mereka memulai pembukaan segelnya.
Qiqi dan Bai Lu pun mulai menyalurkan energinya perlahan lahan, seiring dengan rasa sakit yang perlahan mulai terasa. Semakin lama sakitnya pun semakin sakit dan sakit, sehingga Ah Ying tanpa sadar mengepalkan tanganya erat karena menahan rasa sakitnya yang teramat sangat.
Bibirnya bergetar tetapi tidak mengeluarkan keluhan apapun. Segel yang berada di dada Ah Ying pun berangsur angsur menghilang seiring dengan rasa sakit yang dirasakan tadi saat awal pembukaan segel.. Tiba.. tiba..
Duaarr....
Dentuman keras keluar dari badan Ah Ying , Menandakan jika segel yang tertanam sudah benar benar hilang.
Bau menyengat keluar dari Tubuh Ah Ying.
racun racun keluar dari tubuhnya, membuat seluruh badan lengket seperti terkena air liur binatang yang besar.
"Kurasa aku akan mandi lagi..". Kata Ah Ying kemudian berjalan perlahan menuju kolam air surgawi. Baru dapat beberapa langkah Bai Lu pun menghentikan Ah Ying.
"Tunggu nona.. anda harus menyelesaikan ini terlebih dahulu".
"Badanku lengket sekali Bai Lu".Ucap Ah Ying sedikit kesal.
"Aku tau nona, anda harus memulai kontrak hidup dan mati dengan kami dan dengan cincin penyimpanan ini". ucap Bai Lu sambil mengeluarkan cincin penyimpanan berwarna emas dari sakunya.
"baiklahh , bagaimana caranya?" . Tanya Ah Ying.
" berikan sedikit darah nona ke kepala kami berdua, untuk cincinya nona cukup meneteskan di tengah cincin".singkat Bai Lu lagi.
" Baiklah".
Tanpa basa basi Ah Ying pun melakukan apa yang di ajarkan Bai Lu.Setelah selesai mengikat kontrak Ah Ying segera melangkah menuju kolam tapi dihentikan lagi oleh Bai Lu.
"Tunggu nona.. jika anda ingin membersihkan diri jangan di kolam itu lagi.. mari saya antar". ucap Bai Lu kemudian menggandeng tangan Ah Ying yang belum sempat menjawab , mereka berjalan tak jauh dari tempat dimana kolam air surgawi berada. Dan akhirnya menemukan pemandian air hangat yang cukup besar.
" Wahh ... indah sekalii...". Gumam Ah Ying
" silahkan nona, aku akan menunggu anda di tempat tadi dengan Qiqi". ucap Bai Lu kemudian meninggalkan Ah Ying berendam sendirian.
"Ah segar sekali".
......................
15 menit berlalu...
Ah Ying pun sudah selesai berendam kemudian dia berjalan menuju tempat dimana para binatang sepiritualnya menunggu.
"Nona kau sudah selesai?". Tanya Qiqi yang sedari tadi mengamati Ah Ying dari jauh.
"Sudah, Dan bagaimana aku berganti pakaian, bukankah aku tidak punya pakaian ganti?". ucap Ah Ying
"Nona tinggal memfokuskan menggunakan energi Qi nona kedalam cincin penyimpanan. Di dalamnya terdapat banyak pakaian, koin emas, dan barang barang lainya serta ada banya pil obat tingkat tinggi. Nona bisa menggunakanya kapan pun". jelas Qiqi panjang lebar.
Kemudian Ah Ying mencoba menyalurkan Qi nya ke cincin penyimpananya, dan benar di dalam cincin banyak sekali pakaian pakaian dari yang sederhana hingga yang terlihat mewah, dan ada juga tumpukan koin emah yang menjulang tinggi serta beberapa barang dan pil tingkat tinggi.
Ah Ying pun mengambil gaun elegan tetapi sederhana berwarna hijau muda yang bergambarkan bunga lili putih yang indah.
Dengan wajah cantik dan tinggi yang mencapai 170cm Ah Ying terlihat seperti seorang model masa kini. Wajahnya yang tirus dan rambutnya yang di kucir kuda menambahkan kesan elegan.
"Nona,, anda cantik sekalii...". puji Qiqi yang membuat Ah Ying salah tingkah.
"Terimakasih".jawab Ah Ying
Tiba tiba ....
Duaaarrrrrr duarrrr
Tubuh Ah Ying mengeluarkan suara yang keras membuat Bai Lu dan Qiqi terkejut.
"Terobosannnn". Seru Qiqi dan Bai Lu bersamaan.
*Duarrr... Dduaaarrr
Dduarrr.. Duarrrr*
"Tidak mungkin, Nona belum memulai kultivasi tapi sudah menyelesaikan 1 Ranah dalam 10 tingkatan sekaligus". ucap Qiqi masih tidak percaya apa yang terjadi.
Ranah bumi sepiritual tingkat puncah/ 10
"Nona... ". Panggil Bai Lu kepada Ah Ying yang sedari tadi mematung penuh keterkejutan.
" ah yaa... ". ucap Ah ying
" Bolehkah kami memeriksa nona?". ucap Bai Lu meminta izin untuk memeriksa kondisi Ah Ying. Dan di balas dengan anggukan kepala oleh Ah Ying.
Bai Lu pun mulai memeriksa tangan Ah Ying, tak begitu lama tiba tiba Bai Lu memperlihatkan ekspresi keterkejutannya.
"Tujuh dantian?". ucap Bai Lu pelan tapi masih bisa di dengar olah kedua orang lainya.
Qiqi pun yang penasaran pun meraih tangan Ah Ying dari Bai Lu, dan dia pun sama terkejutnya setelah mengetahui.
" Empat dantian emas dan tiga dantian biasa. .. Ahh nonaaaa, anda benar benar sang dewi agung yang berada di legenda itu". jawab Qiqi yang begitu antusias.
"Apakah ada yang salah?". tanya Ah Ying dengan penuh kebingungan melihat kedua bocah yang sedari tadi berdecak kagum.
" Tidak nona, malah sangat baik.. kultivator yang lain tidak ada yang mempunyai Dantian lebih dari satu, kalaupun ada pasti sangat langka. Kalangan Dewa pun juga tak ada nona". Jelas Bai Lu dengan penuh senyum ramah nya.
......................
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!