NovelToon NovelToon

Perjuangan Cinta Beda Kasta

Awal Kisah

Semua kisah akan bermula dari seorang anak yang bernama Alexander Wijaya atau biasa di sapa Alex, Alex memiliki seorang saudara kembar yang bernama Alexanderia Wijaya dan biasa di sapa Alexa

Alex dan Alexa adalah sepasang anak kembar dari pasangan pengusaha yang sangat ternama di kota ini, sebagai anak dari orang terpandang di kota itu sudah pasti mereka selalu mendapatkan semua yang terbaik

Alex dan Alexa terlahir sebagai saudara kembar yang identik hingga saat mereka masih kecil orang-orang akan sulit untuk membedakan mereka berdua, hanya pakaian mereka yang akan membuat orang-orang bisa membedakan mereka. Karena Alex dan Alexa memiliki jenis kelamin yang berbeda

Tetapi ternyata bukan hanya jenis kelamin mereka yang berbeda Alex dan Alexa benar-benar memiliki sifat yang sangat bertolak belakang, Alex seperti memang terlahir sebagai seorang penerus keluarga Wijaya dengan mengikuti pembawaan sang papa. Sedangkan Alexa memiliki sifat yang ramah kepada siapa pun seperti sang mama

Alex memiliki sifat yang terkesan pendiam dan dingin, sedangkan Alexa jauh lebih hangat dan mudah tersenyum. Mereka memang selalu mendapatkan semua barang terbaik yang mereka inginkan, tetapi ada satu kekurangan yang selalu mereka rasakan. Mereka berdua kekurangan kehangatan dari kedua orang tuanya

Kedua orang tua Alex dan Alexa selalu di sibukkan dengan segudang pekerjaan, mereka yang sudah terlahir dari keluarga pengusaha berusaha meneruskan perusahaan yang di turunkan kepada mereka. Meraka hanya berusaha untuk menjamin masa depan bagi kedua anak mereka

Waktu pun terus berlalu dan Alex semakin nyaman dengan bersikap dingin kepada orang-orang di sekeliling nya, sedangkan Alexa tetap menjadi sosok yang hangat karena berada di tengah keluarga kecil yang hidup di rumah mewah tersebut

Di rumah mewah tersebut hidup lah sebuah keluarga kecil yang menempati rumah belakang, sang ayah bekerja sebagai seorang supir dan sang ibu bekerja sebagai asisten rumah tangga. Dan mereka mempunyai seorang anak yang Adinda Salsabila yang biasa di sapa Dinda, dan Dinda berteman baik dengan Alexa sedari mereka kecil

Karena kedua orang tua Dinda sudah bekerja cukup lama di rumah mewah tersebut, kedua orang tua Alex dan Alexa memberikan Dinda pendidikan yang sama dengan kedua anaknya. Dan hal tersebut membuat Dinda menjadi semakin dekat dengan Alexa, tetapi tidak dengan Alex karena Alex selalu memandang sebelah mata terhadap Dinda, bagi Alex status sosial mereka terlalu jauh berbeda

Dinda hanya terpaut umur dua tahun dari Alex dan Alexa, dan karena Alexa tak memiliki adik hal tersebut membuat Alexa menyayangi Dinda bagaikan adik kandung nya sendiri

Dan semua kisah akan segera di mulai saat mereka mulai beranjak dewasa, lambat laun cinta mulai hadir di antara Alex dan Dinda. Tapi perjuangan cinta mereka tak akan mudah karena perbedaan status sosial yang mereka yang terlalu jauh

Perjuangan cinta mereka akan banyak menemukan rintangan yang berat dan saling menyakiti satu sama lain

Apakah Alex sosok penerus keluarga besar Wijaya akan merubah pandangan matanya terhadap Dinda? Apa mungkin sikap Dinda yang selalu tampil ceria bisa meluluhkan hati Alex? seribu cerita akan mulai terjalin di antara dua orang insan yang memiliki status sosial bagaikan langit dan bumi

Saat mulai di bangku sekolah menengah atas Alexa sudah mempersiapkan dirinya untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, hal tersebut dia lakukan untuk menunjang cita-cita yang dia impikan selama ini

Berbeda dengan Alexa, Alex lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan nya di kota tersebut. Dia yang sudah di pilih untuk menjadi penerus sang papa sudah mulai untuk belajar tentang usaha yang mereka jalani

Dan waktu pun terus berlalu hingga hari di mana Alexa harus pergi pun telah tiba, kepergian Alexa membuat Dinda menjadi sedikit bersedih. Bagaimana pun juga Alexa benar-benar menjadi sosok seorang kakak yang menyayangi dirinya dengan sangat tulus

Semenjak kepergian Alexa dari rumah mewah tersebut Dinda pun mulai jarang datang ke utama, Dinda hanya datang ke rumah utama untuk membantu sang ibu seperti biasanya. Tidak seperti saat Alexa berada di tempat itu, Dinda bahkan sering sekali di minta Alexa untuk tidur di dalam kamarnya

Kedekatan Alexa dan Dinda tak berhenti sampai di situ, karena Alexa tetap menjalin komunikasi yang baik dengan Dinda seperti biasanya. Alexa juga sering mengabarkan kegiatan dia di sana dan memberitahukan tempat yang bagus yang sudah dia singgahi

Semua berjalan seperti biasanya tanpa ada satupun yang merasa berbeda kecuali Dinda, sesekali dia merasakan perasaan rindu terhadap Alexa yang selama ini selalu menemani dirinya dan mengajarkan sesuatu yang dia tak pahami

Ternyata perasaan tersebut tak hanya di rasakan oleh Dinda, bahkan Alexa meminta Dinda untuk menemani dirinya di tempat nan jauh di sana untuk melanjutkan pendidikan yang akan dia tempuh

Dan sudah pasti Dinda tak bisa memberikan jawaban apapun pada saat itu, karena hanya keluarga Wijaya yang bisa menentukan itu semua. Dan jauh di dalam lubuk hati Dinda dia tak ingin berada jauh dari kedua orang tuanya

Suatu hari Dinda yang baru saja selesai mandi pun menerima panggilan telepon dari Alexa, Alexa meminta dia mencarikan sesuatu di dalam kamar nya. Dan Dinda pun segera mengikuti permintaan Alexa dan menuju ke rumah utama

"Ada ga Din?"

"Sebentar kak lagi aku cari"

"Aku ingat kok aku taruh di laci meja rias aku"

"Ketemu kak," ucap Dinda sambil tersenyum tipis

Dinda menemukan sebuah flash disk yang di maksud oleh Alexa

"Kamu bisa tolong kirim data di situ ke email aku ga?"

"Bisa kak, sebentar ya aku balik ke rumah belakang dulu"

"Ga perlu Din, laptop aku yang lama ada kok aku taruh di lemari baju aku"

"Oh ya sebentar ya kak aku cari dulu"

Dinda pun mulai mencari laptop yang Alexa maksud, tetapi Dinda lupa akan satu hal yaitu dia lupa menutup pintu kamar Alexa pada saat itu. Dan saat Alex akan masuk ke dalam kamar dia pun melihat pintu kamar Alexa terbuka, secara otomatis dia pun segera melangkahkan kakinya ke arah kamar Alexa dan melihat Dinda sedang mencari sesuatu di dalam lemari Alexa

"Lagi ngapain kamu?" tanya Alex dengan dingin sambil menatap tajam

Dinda pun langsung menoleh ke arah suara tersebut dan Alex sudah berada di ambang pintu dengan wajah dingin nya

"Kak Alexa minta saya kirim data dari flash disk ini den," ucap Dinda sambil menunjukkan flash disk yang berada di tangan nya

Wajah Alex pun semakin aneh mendengar penjelasan Dinda pada saat itu

"Kamu di minta kirim data kenapa harus buka lemari dia?"

"Ya karena saya di minta cari laptop lama kak Alexa untuk kirim data nya den," ucap Dinda sambil tersenyum tipis

Penampilan Dinda yang terlihat segar dan senyuman manis di bibirnya membuat Alex merasa sedikit terusik, tanpa banyak bicara Alex pun segera meninggalkan kamar Alexa

Sumpah Alexa

FLASH BACK

Tok..Tok..

Alex pun membuka pintu kamarnya dan ternyata Alexa yang berada tepat di depan pintu kamar Alex pada saat itu

"Tumben amat, pasti ada yang mau kamu minta dari aku kan?" tanya Alex dengan wajah datar

Tanpa rasa malu sama sekali Alexa langsung menampilkan senyuman yang manis di bibirnya

"Memang pantas kamu yang jadi kakak, kamu selalu tau apa yang ada di dalam pikiran adiknya ini." Alexa tersenyum tipis

Alex hanya terdiam sambil memasang wajah malas, karena dia tau dengan pasti bahwa Alexa hanya akan bersikap manis bila ada sesuatu yang dia inginkan. Dan Alex tau dengan pasti bila Alexa pasti selalu mendapatkan apapun yang dia inginkan

"Jadi kan minggu depan aku udah berangkat nih kak"

"Terus apa urusan nya sama aku? jangan bilang kalau kamu mau minta uang jajan dari aku" tanya Alex dengan dingin

"Ish.. Ya ga mungkin lah aku minta uang sama kak Alex, aku rasa uang tabungan aku pasti lebih banyak dari tabungan kakak." ucap Alexa dengan wajah sedikit cemberut

"Ya terus kamu mau apa?"

"Aku kan nanti jauh kak dan pasti aku jarang pulang ke rumah, jadi aku mau minta tolong sama kak Alex." ucap Alexa dengan lembut

Alex pun langsung memutar kedua bola matanya seolah dia sudah mengetahui apa yang akan di ucapkan adik kembar nya tersebut

"Kak Alex!!"

Alex pun langsung memasang wajah serius, Alex tak ingin memperpanjang masalah bila Alexa sudah merajuk segala sesuatu akan menjadi panjang

"Ya udah langsung aja ke bagian intinya, kamu mau minta apa?"

"Aku mau minta bantuan kak Alex untuk jaga Dinda kalau nanti dia sudah mulai kuliah di kampus kamu ya kak," ucap Alexa dengan nada manja dan di akhiri dengan senyuman tipis

"Apa kamu ga merasa kalau permintaan kamu sekali ini sedikit berlebihan Alexa? pertama seharusnya dia dan keluarganya yang jadi penjaga kita, dan yang kedua apa kamu kira kak Alex di kampus lagi tamasya jadi bisa sambil jaga anak itu?" ucap Alex dengan dingin

"Tapi aku khawatir sama Dinda kak," ucap Alexa dengan nada sedikit memelas

Alex pun melepaskan senyuman yang terlihat sinis saat mendengar hal tersebut dan berhasil membuat Alexa langsung menatap serius ke arah dirinya

"Kenapa muka kamu begitu kak?"

"Ya karena yang kamu bilang barusan ga masuk akal Alexa, pertama ga ada sedikit pun alasan kak Alex untuk jaga dia, memang siapa dia? dan yang paling penting, apa yang bisa membuat kamu khawatir sama dia? memang apa spesial nya anak itu?"

"Kenapa kak Alex bilang begitu? apa kakak ga sadar kalau Dinda itu cantik?," ucap Alexa dengan serius

Tiba-tiba saja Alex pun tertawa lepas tanpa perduli bila saat itu ekspresi wajah Alexa mulai berubah terlihat sedikit jengkel, saat Alex menyadari hal tersebut dia pun segera menghentikan tawa nya

"Sorry, tapi kakak rasa cuma kamu orang di dunia ini yang akan bilang kalau dia itu cantik." ucap Alex sambil berusaha keras menahan tawa nya

"Pokoknya aku ga mau tau, saat nanti Dinda mulai kuliah di kampus yang sama dengan kak Alex. Kakak harus jaga dia!!"

Alex hanya terdiam sambil mengangkat bahu nya, sedangkan Alexa yang merasa sedikit kesal langsung memutar tubuhnya untuk meninggalkan kamar Alex dan baru beberapa langkah Alexa memutar kembali tubuhnya dan menatap ke arah Alex dengan wajah serius

"Aku sumpahin suatu saat nanti kak Alex akan jatuh cinta sama Dinda!! jatuh cinta yang amat sangat dalam sampai rasanya setiap hembusan nafas kakak terasa berat saat kakak ga bisa melihat dia!!"

Alex hanya terdiam dengan wajah datar dan Alexa pun melanjutkan langkah kakinya, saat Alex merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur Alex kembali teringat akan semua kejadian yang baru saja terjadi. Dia pun kembali tertawa

"Standar cantik Alexa itu ada di mana sih? masa bisa-bisanya dia bilang anak itu cantik? atau sebaiknya sebelum Alexa pergi aku bawa Alexa ke dokter mata ya?" bathin Alex sambil tertawa

FLASH OFF

Alex yang baru saja kembali ke dalam kamarnya pun langsung merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur, dan untuk pertama kalinya sesuatu yang aneh Alex rasakan. Entah mengapa ada sebuah gejolak di dalam dadanya, sebuah perasaan yang dia sendiri tak mengerti perasaan apakah itu

Alex mencoba mengalihkan pikiran nya pada saat itu dengan memainkan ponselnya, dan ternyata sesuatu yang lebih aneh pun terjadi karena tiba-tiba saja Alex terbayang wajah Dinda yang sedang tersenyum tipis. Alex yang merasa terkejut pun langsung mendudukkan tubuhnya dengan sempurna

"Gila!! kenapa aku bisa kebayang muka anak itu sih? pasti ini karena udah lumayan lama ga pernah liat anak itu aja, ya pasti karena itu"

Saat itu Alex berusaha keras untuk melawan rasa di hatinya, dia benar-benar tak ingin memiliki sebuah perasaan yang istimewa terhadap Dinda yang memiliki status jauh berbeda dengan dirinya

Waktu pun terus berlalu dan semua berjalan seperti biasanya, sudah beberapa hari Alex tak melihat batang hidung Dinda sama sekali dan dia pun bisa merasa sedikit tenang karena dia merasa sudah bisa mengendalikan hatinya

Tetapi sesuatu yang di luar rencana Alex pun terjadi, saat Alex baru saja kembali ke kediaman orang tuanya tiba-tiba saja dia harus melihat Dinda berada di depan gerbang rumah mewah mereka. Saat itu Dinda terlihat baru saja turun dari sebuah motor dan di antar oleh seorang laki-laki

Dinda yang menyadari kehadiran mobil Alex pun segera memberitahukan satpam untuk membuka pintu gerbang, Alex hanya melirik sekilas ke arah Dinda karena lagi-lagi Dinda kembali berbincang dengan teman yang mengantarkan dirinya pulang

Saat Alex sudah memarkirkan mobilnya Alex pun baru menyadari bahwa saat itu Dinda masih memakai pakaian sekolah, dan hanya berganti baju atasan dengan kaos biasa. Dan entah mengapa Alex tak menyukai kedekatan Dinda dengan laki-laki tersebut, tanpa sadar Alex pun segera memanggil nama Dinda dengan suara yang sedikit keras

Dinda pun segera berpamitan dengan teman nya dan menghampiri Alex, saat Dinda sudah berada di dekat Alex dia pun melihat je arah jam tangan yang dia gunakan

"Jam berapa ini kenapa baru pulang atau jangan-jangan kamu bolos sekolah ya?" tanya Alex dengan dingin

"Ga kok den, saya baru selesai mengerjakan tugas kelom"

Dinda tak bisa menyelesaikan ucapan yang akan dia katakan karena lagi-lagi Alex sudah membuka suara dengan nada suara yang dingin

"Saya ga perduli kamu mau berbuat apapun di luar sana, tapi jangan pacaran di depan gerbang. Apa kamu mau bikin malu keluarga saya?"

"Maaf den," ucap Dinda dengan lirih sambil menundukkan kepalanya

Entah pergi kemana rasa kesal Alex pada saat itu, yang pasti Alex tak sampai hati melihat eksperi wajah Dinda yang terlihat sedih saat itu

"Lain kali jangan pulang di antar laki-laki sembarang, kamu itu perempuan ga pantas kalau di lihat orang lain"

Dan nada suara Alex pun sudah mulai menurun pada saat itu

"Ya den"

Alex pun memilih untuk segera pergi meninggalkan Dinda begitu saja dengan perasaan yang dia sendiri tak mengerti

Anak Supir

Alex yang sudah berada di dalam kamarnya menyesali perbuatan yang baru saja dia lakukan, harga dirinya yang terlalu tinggi mengutuk dirinya sendiri atas tindakan yang baru saja dia lakukan. Sedangkan Dinda tak memiliki pemikiran apapun, dia hanya merasa bahwa dia baru saja melakukan sebuah kesalahan besar

Hari-hari berikutnya pun Dinda memilih untuk menghindari rumah utama keluarga Wijaya agar dirinya tak berpapasan dengan Alex, dan Alex pun berusaha kuat untuk menahan segala rasa yang mulai mengganggu di dalam hatinya

Waktu pun terus berlalu dengan sangat cepat, ada Dinda yang terus berusaha menghindari rumah utama dan di sisi lain ada Alex yang selalu mencuri pandang mencari keberadaan Dinda tanpa dia sadari

Tanpa terasa Dinda pun telah lulus dengan nilai terbaik di sekolah nya, dan keluarga Wijaya bangga akan hal tersebut. Mereka pun memutuskan Dinda untuk kuliah di kampus yang sama dengan Alex, Dinda pun hanya bisa menyetujui hal tersebut karena segala ucapan keluarga Wijaya bagaikan sebuah perintah yang mutlak bagi seorang Dinda Salsabila

Yang ada di dalam hati Dinda saat itu dia hanya ingin meraih pendidikan setinggi mungkin, dengan begitu dia berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan bisa membuat kedua orang tuanya berhenti bekerja. Dinda hanya ingin membuat kedua orang tuanya bisa tenang dan bahagia di masa tuanya

Tetapi setiap insan tak akan pernah tau apa yang akan terjadi di masa depan, karena saat pertama kali Dinda menginjak kan kakinya di kampus yang sama dengan Alex kisah dirinya dan Alex akan segera di mulai

Dinda yang selalu terlihat ceria merasa sedikit gugup karena kini dia harus mulai dengan suasana yang baru, hari itu Dinda berangkat lebih cepat dan sedang menunggu bus untuk pergi ke kampus dan tiba-tiba sebuah mobil sport berwarna merah berhenti tepat di hadapan Dinda

Dinda tau dengan pasti bahwa itu adalah mobil Alex, Dinda pun hanya bisa memasang senyuman tipis di bibirnya. Dan Alex pun mulai membuka kaca mobil tersebut

"Astaga kenapa harus ketemu den Alex sih?" bathin Dinda sambil tersenyum

"Kita kuliah di kampus yang sama kan?" tanya Alex dengan dingin

"Iya den, tapi ga usah merepotkan den Alex saya biar naik angkutan umum aja." ucap Dinda dengan sopan

Alex pun hanya terdiam sambil mengerutkan keningnya, melihat ekspresi wajah Alex saat itu Dinda pun hanya bisa terdiam dengan wajah bingung

"Siapa yang mau tawarin kamu berangkat bareng? saya cuma mau bilang jangan sok kenal sama saya saat nanti kita ga sengaja ketemu di kampus." ucap Alex dengan dingin

"Oh ya den, saya mengerti." ucap Dinda sambil tersenyum canggung

"Bagus kalau kamu paham"

Tanpa menunda waktu Alex menutup kaca mobilnya dan mulai melajukan mobilnya, Dinda pun hanya bisa terdiam menahan malu

"Astaga Din, apa yang ada di dalam otak kamu sih? dari mana juga kamu punya pikiran den Alex mau tawarin kamu berangkat bareng?" ucap Dinda dalam hati sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya

Ternyata saat itu Alex masih memperhatikan Dinda melalui kaca spion, dan tanpa sadar Alex pun tersenyum tipis melihat tingkah Dinda yang seperti itu

"Lucu juga tingkah anak itu kalau lagi malu," gumam Alex

Hari itu Dinda tak mau memikirkan apapun dia hanya bersyukur bisa menempuh pendidikan di tempat tersebut, sebuah kampus yang cukup ternama di kota itu. Dan ternyata sahabat baik nya pun melanjutkan pendidikan di tempat itu, dia pun mengambil jurusan yang sama dengan Dinda agar mereka bisa selalu bisa bersama

Sedangkan Alex sedang berkumpul dengan para sahabat nya, dan sudah pasti ada seorang gadis yang sangat cantik duduk tepat di samping Alex. Gadis tersebut adalah Valen gadis tercantik di kampus mereka

Mereka pun berbincang ringan seperti biasa dan tiba-tiba saja salah seorang sahabat baik Alex yang bernama Julian hadir di antara mereka dengan senyuman kemenangan

"Gw udah dapat nih.." ucap Julian dengan penuh semangat

Semua mata pun langsung tertuju ke arah Julian

"Kalian lagi bahas apa sih?" tanya Valen sedikit penasaran

"Tadi gw lihat cewe cantik banget, cantiknya cewe ini bisa jadi saingan berat buat lu Valen." ucap Julian dengan santai

Tetapi ucapan Julian membuat Valen menjadi semakin penasaran

"Masa sih? coba liat," ucap Valen sambil menyodorkan tangannya

Julian menunjukkan foto Dinda yang ambil secara diam-diam, dan secara otomatis Alex yang berada di samping Valen pun bisa melihat bahwa gadis yang di maksudnya oleh Julian adalah Dinda

"Gimana? cantik kan?" tanya Julian

"Biasa aja," ucap Valen dengan nada sedikit sombong

"Sepertinya lu harus periksa mata lu ke dokter Valen, anak ini cantiknya natural banget. Dan yang kayak gini tipe gw banget," ucap Julian bersemangat

"Ya... Ya... Bagus juga sih kalau lu bisa pacaran sama dia, minimal kalau kita lagi kumpul lu ga akan datang sendirian lagi." ucap Valen dengan nada mengejek

"GW udah tau dia anak jurusan apa, jadi sebelum ada yang incar gw harus deketin dia duluan." ucap Julian dengan santai

Entah mengapa hati Alex benar-benar tak suka mendengar ucapan Julian pada saat itu, dia tau dengan pasti bahwa Julian selama ini jarang untuk tertarik dengan lawan jenis dan saat dia tertarik dengan seorang wanita dia akan bersungguh-sungguh

"Jangan ada yang berani ganggu dia!" ucap Alex dengan penekanan

Saat itu Alex benar-benar tak menyadari apa yang sudah dia lakukan, yang pasti hatinya benar-benar tak suka melihat niat Julian yang sudah bertekad untuk mendekati Dinda

Ucapan yang alex ucapkan tanpa sadar membuat semua orang berada di tempat itu langsung terdiam dan menatap ke arah Alex dengan wajah serius, karena Alex yang mereka kenal selama ini selalu bersikap dingin terhadap para wanita yang selalu berusaha untuk mendekati dirinya

"Kenapa? apa alasannya gw ga boleh deketin anak itu?" tanya Julian dengan wajah serius

Dan sudah pasti saat itu Valen mulai terbakar api cemburu dan langsung memegang tangan Alex

"Iya sayang, kenapa kamu bilang begitu? apa kamu kenal sama anak itu?"

Alex yang tersadar dengan apa yang baru saja dia lakukan pun hanya bisa berusaha menutupi apa yang dia rasakan, dengan wajah datar Alex pun hanya menjawab dengan anggukkan kepalanya

"Siapa anak itu sayang?" tanya Valen dengan wajah serius

Alex yang menyadari bahwa semua mata sedang tertuju ke arahnya pun langsung membuka suara dengan nada dingin

"Anak supir di rumah gw, jadi kalian ga boleh ganggu dia"

"Oh ternyata cuma anak supir kamu sayang," ucap Valen dengan manja sambil tersenyum

Alex pun hanya bisa terdiam sambil mengalihkan pandangan matanya, Valen dapat bernafas lega pada saat itu tapi tidak dengan Julian. Dia memilih untuk diam dan tak membahas lagi tentang Dinda dan hanya menatap ke arah Alex dengan serius, entah mengapa Julian merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan Alex

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!