NovelToon NovelToon

MENJANDAKAN ISTRI DEMI JANDA

BAB 1. PENGHIANATAN _MIDJ

Brakkk!

Erlita menutup pintu kamarnya dengan keras, lantas duduk dan menyandarkan tubuhnya di balik pintu kamar.

"Kenapa kau tega, Mas,"ucap Erlita sambil menepuk dadanya yang terasa sesak. Ketika Erlita mengetahui perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya, di usia pernikahan mereka yang menginjak 15 tahun. Dan dikaruniai tiga orang anak.

Erlita terguguk menumpahkan semua rasa sakit di hatinya.

"Aku yang selalu setia mendampingi mu di saat susah, harus rela menerima segala keterbatasan finansial. Bahkan Kau hanya seorang pengangguran atau Kau hanya seorang tukang becak saat kita menikah. Nyatanya begitu tega kau balas dengan perselingkuhan.

"Baiklah,....Mas. mari kita lihat sejauh mana perselingkuhanmu ini." ucapnya.

"Aku harus mencari bukti lebih banyak lagi tentang perselingkuhan suamiku. Seandainya rumah tangga ini sudah tidak bisa dipertahankan, aku harus menyiapkan bukti di persidangan,"batin Erlita.

Awalnya pernikahan Erlita bersama suaminya dipenuhi dengan kebahagiaan karena ia menikah dengan lelaki yang sangat ia cintai. Bahkan pesta pernikahan mereka pun cukup meriah. Dilaksanakan di kampung halaman suaminya.

Tapi menikah dengan lelaki yang sangat kita cintai, bukan menjadi jaminan kalau kita akan bakal bahagia untuk selamanya hidup bersamanya. Sama halnya seperti yang dirasakan oleh Erlita. Hidup bersama seorang suami yang selama ini kurang bersyukur akan apa yang ia dapatkan.

Entahlah gejolak asmara yang dirasakan suaminya menggebu di saat suaminya mulai mengenal namanya hiburan malam. Tapi selama ini Erlita Bertahan karena melihat ketiga anaknya yang begitu menyayangi dirinya.

Ia tidak ingin kalau putra-putrinya kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Jika Erlita memilih untuk berpisah. Selama ini Erlita berusaha untuk menahan diri, mempertahankan rumah tangganya demi anak-anaknya. Berkali-kali Erlita memberikan maaf kepada suaminya. Tapi berkali-kali juga suaminya memberikan penghianatan.

Hingga suatu saat Erlita menemukan bukti chat suaminya bersama wanita yang menjadi selingkuhan suaminya. Yang tak lain dan tak bukan merupakan wanita penghibur di sebuah kafe remang-remang.

Mengaku merasa nyaman curhat dengan wanita itu, membuat suami Erlita memiliki alasan untuk sering chat dan video call bersama wanita yang menjadi kekasih gelap suaminya. Apakah pengorbanan Erlita selama ini terhadap suaminya melahirkan anak-anak dan juga mengurus anak-anaknya tidak berharga sedikitpun di mata suaminya?

Rasa sakit yang amat dalam dirasakan Erlita. tapi Erlita tetap berusaha untuk mempertahankan rumah tangganya. Hanya karena mengingat kebahagiaan putra-putrinya.

Hidup menjadi seorang yatim piatu semenjak kecil Jhon bukan membuat dirinya menjadi hidup lebih baik. Bahkan dirinya mengikuti perkembangan zaman, hingga dirinya mampu menghianati cinta dan kasih sayang yang diberikan oleh istrinya terhadap rumah tangganya.

Seharusnya kalau hidup kurang bahagia semenjak kecil, karena tidak kehadiran kedua orang tua. Sudah sepatutnya John berperilaku mengasihi dan menyayangi putra-putrinya. Begitu juga dengan istrinya. Agar putra-putrinya tidak merasakan apa yang dirasakannya saat kecil dulu. Tetapi justru Ini terbalik.

Justru John menabur duri dalam rumah tangganya. Kebahagiaan rumahtangga Erlita, kini sudah sirna.

flash back

lima belas tahun yang lalu, Erlita menjalin hubungan kekasih dengan seorang pria sederhana. Yang ia kenal baik dan sopan. tutur bahasa yang selama Jhon terhadap Erlita meyakinkan Erlita, untuk memantapkan diri menikah dengan sang kekasih.

"Kamu serius ingin menikahiku?

"Iya, sayang. Tapi kamu tau sendiri kan bagaimana kehidupan mas selama ini, yang hanya di besarkan di rumah saudara karna kedua orangtuaku sudah tidak ada lagi?

Erlita menganggukkan kepalanya. Lalu apa jawabanmu? apakah kamu bersedia hidup bersamaku untuk selamanya dalam susah maupun senang?" tanya Jhon kepada Erlita, saat cinta Erlita terhadap Jhon sedang hangat hangatnya.

"Erlita bersedia mas, karna Erlita mencintai mas apa adanya. Sekarang Erlita yang bertanya sama mas, apakah mas benar benar mencintai Erlita? Erlita balik bertanya.

"Ya, mas sangat mencinta kamu sayang. Kalau mas tidak mencintai kamu, mana mungkin mas melamar kamu." ucap Jhon sambil menggenggam kedua tangan Erlita yang tampak menatap netra Jhon dan mencoba mencari kebohongan disana.

Tetapi sepertinya Erlita tidak menemukan kebohongan disana. Hingga Erlita memutuskan untuk bersedia menikah dengan lelaki yang ia cintai. Walaupun profesi suaminya kekasihnya bekerja serabutan. Bagi Erlita uang, harta bisa dicari.

Beberapa minggu kemudian pesta pernikahan Erlita dan Jhon berlangsung dengan meriah, dihadiri oleh para kerabat dekat dan tamu undangan lainnya. Tentunya setelah lamaran dilaksanakan di kampung halaman Erlita.

Setelah acara pernikahan selesai dilaksanakan di kampung halaman Jhon, Kini mereka kembali ke kota, yang mana selama ini Erlita bekerja di salah satu perusahaan kecil di kota. Sedangkan untuk saat ini Jhon hanya bekerja sebagai tukang becak bermotor, Tapi mereka menjalani hari hari Meraka dengan bahagia. Walaupun kondisi ekonomi keluarga Meraka serba kekurangan.

Bahkan di saat Erlita sedang hamil lima bulan, Erlita harus menelan pil pahit terusir dari rumah kontrakan karena tidak mampu membayar uang kontrakan. Erlita mencoba mencari pinjaman ke tempat saudara ataupun tetangga. Tetapi tak ada satu orang pun yang percaya kepadanya. Karena melihat pekerjaan suaminya hanyalah seorang tukang becak bermotor.

Hingga hari itu juga mereka harus angkat kaki dari rumah kontrakannya mereka sewa selama ini. Mencoba mencari kontrakan yang lebih murah tapi mereka sama sekali tidak menemukannya. Hingga Erlita dan suaminya memutuskan untuk menyewa sebuah kamar. apalagi membayar sewa kamar itu dapat dicicil membuat Erlita bernafas lega.

Setelah mereka pindah ke kamar kontrakan itu. Kehidupan Erlita masih baik-baik saja bersama suaminya. Hingga kehadiran seorang Putra yang membuat kebahagiaan mereka semakin lengkap. Erlita benar-benar sangat bahagia dengan kehadiran Putra pertamanya.

Tapi rintangan kembali terjadi pergolakan ekonomi pun semakin parah. Apalagi suami Erlita sudah mulai bertemu dengan satu kampung halamannya, yang membuat dirinya lupa akan pekerjaannya. Kini di dalam kehidupan rumah tangga Erlita bersama John sudah mulai terlibat pertengkaran.

Bahkan Erlita sampai harus rela memulung hanya untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari. Karena suaminya kadang peduli dan kadang tidak, karena terlalu asik bermain bersama teman teman satu kampungnya di sebuah warung. Hingga terkadang ia lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang suami.

Kini Erlita sudah tidak sanggup lagi membayar sewa kamar itu. Hingga pemilik rumah kontrakan pun kembali menagih uang sewa. Uang di tangan Erlita sama sekali tidak ada. Tapi suaminya seolah tidak peduli. bermain judi di sebuah warung membuat suaminya lupa akan segalanya. Tapi Erlita tidak mampu berbuat apa-apa. Karena dirinya masih memiliki seorang bayi yang tak bisa ia tinggalkan bekerja. Dan asih membutuhkan istirahat pasca melahirkan putranya.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA MORATA YANG BARU TERBIT." PERJUANGAN ABIMAYU."

BAB 2. GOSIP TETANGGA_ MIDJ

Hari demi hari dilalui Erlita dengan keadaan ekonomi yang serba kekurangan. Terkadang ia harus terlebih dahulu berhutang ke warung tetangga. Hingga beberapa bulan kemudian Erlita kembali bisa beraktivitas seperti biasanya, bekerja di perusahaan kecil yang ada di kota.

Kondisi ekonomi berangsur-angsur membaik kini untuk membayar kontrak rumah, tidak terlalu dikawatirkan lagi. Karena sudah ada gaji bulanan dari Erlita. Terkadang suaminya memberikan nafkah kepada Erlita. Tapi terkadang tidak. Semua tergantung rezeki, namanya juga bekerja sebagai seorang tukang becak bermotor.

Tapi Erlita menerima dengan lapang dada. Ia benar-benar bersyukur akan apa yang ia dapatkan saat ini.

"Kau mau kerja hari ini, berarti aku tidak bisa bekerja karena menjaga anak kita. Jadi kaulah yang menanggung biaya kehidupan kita sehari-hari." ucap John kepada Erlita yang tampak tidak berdaya menafkahi keluarga kecilnya.

Tapi Erlita tidak mempermasalahkan hal itu. Yang penting baginya putranya dijaga dengan baik oleh suaminya. Ia tahu kalau rezeki harian dari suaminya tidak bisa menentu, terkadang dapat dan terkadang juga tidak. Kadang suaminya juga meminta uang minyak kepada Erlita. Karena alasan tidak ada penumpang.

Selama ini, Erlita percaya saja apa yang diucapkan oleh suaminya. Padahal dia tidak mengetahui kalau suaminya bukanlah pergi mencari penumpang, melainkan dia nongkrong di sebuah warung bersama teman-temannya.

Kebohongan demi kebohongan sudah dimulai oleh suaminya. Tapi Erlita sama sekali tidak menyadari akan hal itu. Setiap kali Erlita gajian, uangnya habis untuk membayar sewa rumah membeli perlengkapan di rumah, dan juga biaya kehidupan mereka sehari-hari.

Tetapi Erlita memang benar-benar tidak mempermasalahkan hal itu. Yang ia lihat saat ini putranya sehat dan dijaga oleh ayahnya sendiri. Tampa dijaga oleh orang lain dan dia dapat bekerja dengan baik.

Beberapa tahun kemudian, kini Erlita dikaruniai seorang anak laki-laki lagi. Hingga Erlita pun tidak bisa bekerja kembali lagi. sekarang giliran suaminya yang mencari nafkah untuk mereka.

Keadaan ekonomi kembali bergejolak di keluarga mereka. Erlita kembali harus rela meninggalkan pekerjaannya karena dia melahirkan. Keadaan ekonomi ketika Erlita bekerja sudah semakin membaik, kini karena Erlita tidak dapat bekerja lagi, kejadian di beberapa tahun yang lalu kembali terjadi. Tidak mampu membayar uang kontrakan.

"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang? uang di tanganku sudah tidak ada lagi. Uang terakhir milikku sudah aku habiskan untuk biaya bersalin ku. Bahkan biaya itu pun kurang, dan harus meminjam uang dari ibuku." gumam Erlita di dalam hati. Ia bingung harus berbuat apa kali ini.

John datang menghampiri Erlita. "Kamu kenapa nangis?" tanya John kepada Erlita penasaran

"Pemilik rumah kontrakan ini sudah datang menagih uang kontrakan. Sementara uang di tanganku sudah tidak ada lagi. Uang kemarin yang aku miliki,sudah aku gunakan untuk biaya bersalin dan juga membeli perlengkapan bayi.

"Itu saja masih kurang, Aku menggunakan uang ibu juga yang dibawa dari kampung, dengan Aku berjanji akan ku pulangkan nanti." tampak John berpikir sejenak. "Kamu bilang dulu sama yang punya rumah sabar , Aku akan coba mencari pinjaman kepada teman-temanku."ucap John kepada istrinya yang tampak melihat istrinya sedih. Di sampingnya berbaring tubuh kecil mungil kedua putranya.

Tapi John tak kunjung mendapat pinjaman, hingga akhirnya John memilih untuk menggadaikan BPKB becak bermotornya, agar mendapat pinjaman dari salah satu rentenir yang lokasinya tidak jauh dari rumah kontrakan mereka.

Tapi sayangnya, yang pemilik rumah sudah tidak sabar lagi dan harus meminta mereka segera pindah dari rumah itu. Di usia Putra keduanya yang menginjak 3 minggu, mereka harus segera pindah dari rumah itu. Untung saja pemilik rumah yang mereka dapatkan untuk dikontrak dapat dicicil kembali.

Ini satu pertolongan Tuhan untuk keluarga kecil Erlita dan juga John. Erlita mengembangkan senyumnya mengemas barang-barang milik mereka. Karena mereka akan segera pindah dibantu oleh suaminya. Mereka pun akhirnya pindah Kembali ke lokasi yang tidak jauh dari rumah kontrakan mereka sebelumnya.

"Ya Tuhan terima kasih masih ada orang yang berbaik hati untuk memberikan kami rumah kontrakan, walaupun cara membayarnya menyicil." Doa Erlita dalam hati merasa bersyukur.

John membereskan seluruh barang-barang mereka dan memasukkannya ke dalam rumah kontrakan baru mereka. Di rumah kontrakan inilah akhirnya Erlita memulai usaha kecil-kecilan. Berjualan jajanan anak-anak dan juga kedai kopi.

Karena Erlita sudah memiliki usaha warung kecil-kecilan, kini suaminya kembali berulah. setelah beberapa bulan Putra keduanya lahir, suaminya malah sudah mengenal yang namanya dunia hiburan.

Setiap malam suaminya sudah pulang pagi tapi dengan alasan kepada Erlita dia mencari sewa hingga pagi hari, agar mendapatkan uang belanja. Sesekali John memberikan uang belanja kepada Erlita. Tapi terkadang tidak.

Erlita sama sekali tidak merasa curiga pada saat itu, hingga gosip demi gosip pun terdengar olehnya. Tapi ia pun tidak menutup kemungkinan itu bisa terjadi. Ia memutar otak Bagaimana caranya untuk mengetahui suaminya melakukan hal seperti yang dikatakan orang-orang kepadanya.

Akhirnya ia pun berinisiatif untuk menyelidiki suaminya.

Tengah malam Erlita terbangun, karena kantong kemih yang terasa penuh, ia melihat John sudah pulang dan tidur pulas di sampingnya.

Dengan perlahan Ia turun dari tempat tidur, lantas setengah berlari ke kamar mandi karena hajat yang harus segera dituntaskan.

Saat hendak kembali merebahkan tubuh, sekilas ia melihat ponsel John di atas nakas.

Erlita yang tidak pernah sekalipun memeriksa ponsel suaminya, bahkan saat masih pacaran membuatnya sedikit ragu untuk melanjutkannya.

Tapi rasa penasarannya juga semakin menggebu-gebu memberi dorongan keberanian untuk mencari info perselingkuhan suaminya di sana.

Dan ternyata benar adanya, ada chat dari nomor yang sama sekali tidak dikenal oleh Erlita. Di dalamnya terlihat "Bang ayo kita dugem." chat itu yang terlihat oleh Erlita di dalam layar ponsel suaminya membuat dada Erlita langsung nyesek

Tapi keesokan harinya, setelah Erlita bertanya kepada suaminya. Ia pun mengatakan kalau itu adalah salah satu penumpangnya yang merupakan wanita malam. "Mas Siapa yang selalu mengirim chat ke mas? dan dia mengajak Mas untuk dugem."tanya Erlita penuh selidik kepada suaminya.

"Oh dia itu penumpangku, Dia seorang waiters di salah satu cafe. lumayan loh ongkosnya besar.

"Tapi kok ngajak Mas dugem."

"Iya biasalah, namanya wanita malam bahasanya kan begitu-begitu saja, tapi sebatas itu saja." ucap John meyakinkan Erlita agar Erlita tidak mencurigainya.

Erlita menganggukkan kepalanya. Tapi entah mengapa kata hati terlihat mengatakan kalau suaminya itu bohong. Erlita tidak bisa memaksakan kehendaknya suaminya mengakui siapa wanita itu.

Perubahan sikap mulai terjadi kepada suaminya mendadak romantis dan juga manis. Entahlah Karena untuk menutupi kebohongannya sehingga dirinya memperlakukan Erlita sebaik sekarang ini.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA MORATA YANG BARU TERBIT." PERJUANGAN ABIMAYU."

BAB 3. JATAH BELANJA _ MIDJ

"Mas Kamu dari mana saja kok pulang pagi?"

"Kamu kan, sudah tahu kalau aku narik malam Jadi pulangnya pagi dong. Kalau tidak begini, bagaimana aku ngasih uang belanja untuk kalian. Kalau mencari penumpang di siang hari, terlalu banyak saingan. Jadi jika aku mencari penumpang di siang hari jarang sekali mendapatkan uang sebanyak aku mencari penumpang di malam hari, hingga pagi dini hari seperti ini." ucap John Kurniawan kepada Erlita.

"Tapi mas, bagaimanapun Mas harus menjaga kesehatan Mas, uang tidak segalanya." ucap Erlita menasehati suaminya agar tetap menjaga kesehatannya.

"Iya, kamu tenang saja. Aku akan menjaga kesehatanku. ucap John kepada Erlita yang tampak memperhatikan istrinya.

"Terlihat John dengan telaten menimang putranya yang masih terlihat kecil. Sementara Putra pertamanya sudah mulai bersekolah di sebuah TK swasta yang lokasinya tidak jauh dari rumah kontrakan mereka. Karena jarak antara putra kedua dan pertamanya berjarak 5 tahun.

"Mas, makan dulu. Aku masak daun ubi tumbuk dan ikan teri sambal pasti mas suka kan?"ucap Erlita kepada suaminya dibalas senyuman dari suaminya. Kini putranya sudah mulai tertidur dan Erlita pun membaringkan tubuh putranya di atas tempat tidur sederhana yang mereka miliki.

Erlita, John dan Putra pertamanya Abian kini sudah menikmati menu makanan yang disediakan oleh Erlita dengan segenap hati. Di dalam hati Masih ada mengganjal. Tapi ia enggan bertanya kepada suaminya.

Gosip gosip tetangga kembali terdengar oleh Erlita. Tapi lagi-lagi suaminya berhasil meyakinkannya kalau apa yang dikatakan para tetangganya tidak benar adanya.

Putranya makan dengan lahap, Bagaimana nak makan nasi pakai ikan teri sambal dan daun ubi tumbukan nya enak, tidak? tanya Erlita kepada putranya dibalas anggukkan dari putranya. Kini Putra pertama Erlita sudah semakin mandiri. Tidak perlu tidak perlu disuapi lagi makan.

Putra pertamanya memang sangat mandiri di usianya masih 5 tahun. Dia benar-benar bisa diandalkan oleh Erlita. Jika Erlita sedang sakit putranya lah yang selalu membantu dirinya jika mengambilkan obat ataupun air minum untuknya. Karena suaminya jarang sekali berada di rumah.

Tetesan air mata berlinang di wajah cantik Erlita. Membayangkan betapa perihnya hidupnya saat ini, ingin melacak suaminya Apa benar apa yang dikatakan tetangga. Tapi apa daya, dia tidak mungkin meninggalkan kedua putranya di tengah malam seperti ini.

Karena suaminya setiap malam tidak pernah pulang ke rumah. Jika ia pulang, di pagi hari itu pun sudah pukul 06.00 atau jam 05.00 pagi. Pertanyaan demi pertanyaan timbul di hati Erlita. Membuat dirinya sudah tidak percaya lagi kepada suaminya.

Kini kembali Erlita menyelidiki layar ponsel suaminya. Berharap layar ponsel suaminya tidak terkunci. "syukurlah ucapnya melihat ponsel John yang tidak memakai pola kunci tertentu.

Erlita menelusuri semua isi ponsel suaminya mulai dari pesan daftar nomor yang dihubungi sampai galeri penyimpanan foto dan video.

Keningnya berkerut, saat melihat satu kontak terakhir yang dihubungi oleh suaminya malam ini.

"Laban?"

Terlihat kontak itu yang paling sering Jhon hubungi Hari ini. Bahkan malam ini ada tiga kali panggilan keluar untuknya.

Kembali Ia membuka aplikasi hijau milik suaminya. Matanya membulat saat melihat isi chat nya. Ada satu chat dengan laban yang mungkin lupa dihapusnya.

"Bagaimana mungkin Mas John panggil sayang ke laban? apa dia nggak normal? atau jangan-jangan ini hanya nama samaran?" gumamnya sambil melirik sekilas ke arah John yang tertidur pulas di atas ranjang sederhana yang selama ini Meraka tempati.

Segera ia kirim nomor itu ke Cha pribadinya. dan tak lupa menghapus kembali. Agar tidak ada riwayat pesan ditemukan. Ia meletakkan ponsel itu ke atas nakas. lalu merebahkan kembali tubuhnya di samping Jhon.

"Mas, Aku minta uang belanja dong. beras sabun dan bahan-bahan makanan sudah tidak ada lagi."ucap Erlita kepada suaminya. Terlihat suaminya merogoh dompet yang ada di saku celananya lalu memberikan beberapa lembar Uang pecahan dua puluh ribu dan sepuluh ribu kepada istrinya dengan berjumlah tujuh puluh ribuan.

Erlita menghela nafas. Ia sudah memberitahu kalau beras di rumah sudah tidak ada. Bahkan gas juga sudah tidak ada lagi. Tapi suaminya memberikan uang hanya tujuh puluh ribu saja. Mau tidak mau Erlita harus membagi bagi uang itu agar cukup untuk biaya mereka hari ini.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Hanya itu yang aku dapatkan malam ini." ucap John kepada Erlita. Erlita menggeleng lalu berpamitan kepada suaminya untuk pergi ke pasar yang lokasinya tidak jauh dari rumah kontrakan mereka.

"Ya, Erlita selalu sering belanja di pasar, karena menurutnya pasar itu lebih murah dibandingkan di warung kelontong yang berada di samping rumahnya. Lumayan perbedaan rupiah sedikit saja bagi Erlita. Hingga ia rela pun berjalan kaki pergi ke pasar tradisional yang jaraknya sekitar lima ratus meter. Dari rumah kontrakannya.

"Kenapa sesak melihat uang yang diberikan oleh suaminya? sedangkan ia sendiri tahu berapa uang yang berada di dompet suaminya. Karena sebelumnya dengan tidak sengaja Erlita menemukan dompet suaminya dan sempat membuka dompet itu. Dan pendapatan suaminya hari ini lumayan. Yang entah itu uang hasil dari becak bermotornya atau dari mana saja. Dia sama sekali tidak mengetahuinya.

"Kamu harus berhemat-hemat jangan boros." ucap John kepada istrinya yang tampak melihat istrinya tidak bersemangat melangkahkan kaki keluar dari rumah menuju pasar tradisional.

"Hemat katamu! sedangkan kau saja bisa hampir setiap hari joget-joget dan minum-minuman miras di cafe remang-remang itu." gumam Erlita dalam hati.

Hanya helaan nafas yang ia jadikan jawaban. sambil mengambil nafkah yang diberikan oleh suaminya itu. Melihat istrinya cemberut, tiba-tiba John berdiri dengan kedua tangannya memegang pundak istrinya.

"Kamu sabar. sabar ya sayang,Nanti kalau aku sudah dapat uang yang banyak, kamu pasti kuberi jatah yang lebih banyak." ucapnya lalu memberikan kecupan di pucuk kepala Erlita. Sebelum ia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur di samping putranya.

"Sabar, ya sabar ,ya sabar gundul mu dasar tukang selingkuh. Tunggu saja, aku bongkar semua tingkat kotor mu itu, biar semua orang tahu." gerutu Erlita sambil melangkah masuk ke dapur.

Erlita pergi ke pasar lalu membeli bahan makanan yang bisa diolah. Yang pasti secukupnya uang yang diberikan oleh John kepadanya. setelah Erlita pulang dari pasar tradisional itu, ia pun memasak bahan makanan yang ia beli sebelumnya.

Satu jam berkutat di dapur, akhirnya Erlita menyelesaikan ritual masaknya. Terlihat John terbangun dari tidurnya. Mungkin karena dirinya lapar, ia menghampiri Erlita yang sedang sibuk mencuci pakaian setelah selesai memasak menu makanan untuk mereka.

"Kamu masak apa?" tanya John kepada Erlita yang lagi menjemur pakaian yang baru ia cuc.i

"Masak tumis kangkung dan ikan goreng sambal Mas." sahut Erlita sambil mengembangkan senyumnya

"Sesekali masak daging dong, udang atau apalah itu. Yang mengunggah seleraku makan." ucap John tanpa berpikir berapa uang yang ia berikan kepada istrinya. Erlita menggelengkan kepalanya. lalu menatap suaminya dengan Tatapan yang sulit diartikan.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA MORATA YANG BARU TERBIT." PERJUANGAN ABIMAYU."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!