NovelToon NovelToon

Tumbal Kesayangan

Tumbal Kesayangan 1

Seorang pemuda yang duduk diatas bangunan makam (makam yang disemen/keramik) menatap kosong pada gundukan tanah merah yang masih basah dan terdapat bunga bertebaran di atasnya.
Yang membuatnya semakin terpaku ialah kenampakan seorang pria paruh baya yang tengah menagis tersedu di depan kuburan tersebut.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana... ?
Pemuda itu menggumamkan sebuah nama yang ia baca pada nisan yang tertancap di atas gundukan tanah kuburan itu.
Arman (Ayah Arshaka)
Arman (Ayah Arshaka)
Shaka... kenapa kamu harus pergi meninggalkan Bapak juga, Nak? (Meratap)
Pria paruh baya itu tersungkur di tanah, kedua tangannya meremas gundukan tanah dan menggenggam tanah beserta bunga tersebut.
Arman (Ayah Arshaka)
Arman (Ayah Arshaka)
Cuma kamu satu-satunya keluarga Bapak yang tersisa setelah kepergian ibu dan kakak mu... (Tersedu)
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
(Bergeming)
Arman (Ayah Arshaka)
Arman (Ayah Arshaka)
Tenang saja, Nak. Bapak akan membalaskan dendam kalian bertiga. (Menghapus air mata secara kasar)
Arman (Ayah Arshaka)
Arman (Ayah Arshaka)
Bapak akan membuat keluarga itu merasakan apa yang kalian rasakan.
Arman (Ayah Arshaka)
Arman (Ayah Arshaka)
Derita yang kalian alami akan Bapak balaskan.
Arman (Ayah Arshaka)
Arman (Ayah Arshaka)
Juga rasa sakit hati Bapak. (Menggebu-gebu)
Pria yang ternyata adalah ayah dari Arshaka, pemuda yang sudah pergi meninggalkan dunia untuk selamanya itu kini bangkit dari duduknya yang semula bersimpuh di tanah, kini menumpukan tubuh pada lutut.
Arman (Ayah Arshaka)
Arman (Ayah Arshaka)
Bapak pulang dulu ya, Nak. Do'akan Bapak, agar cepat bisa melaksanakan pembalasan dendam kalian.
Arman (Ayah Arshaka)
Arman (Ayah Arshaka)
(Berdiri lalu berbalik)
Belum lagi lelaki itu melangkah kan kaki, ia kembali menoleh dan berbalik pada malam Arshaka.
Arman (Ayah Arshaka)
Arman (Ayah Arshaka)
Bapak lupa satu hal yang sering kamu ajarkan pada Bapak, Shaka..
Arman (Ayah Arshaka)
Arman (Ayah Arshaka)
(Membungkuk dan menyentuh baru nisan) Assalamu'alaikum, Nak. Tenanglah kamu disana..
Arman (Ayah Arshaka)
Arman (Ayah Arshaka)
Lelaki paruh baya itupun pergi meninggalkan malam anaknya dengan langkah cintai dan perasaan yang hancur.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Siapa, Arshaka Abimana? (gumam)
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Kamu nggak kenal (Nongol tiba-tiba)
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
(Terjingkat dan menoleh) Kamu siapa? kenapa tiba-tiba bisa ada disini?
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Aku? Pacar kamu.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
(Menganga) Mana mungkin aku punya pacar secantik kamu.
Pemuda itu menatap wajah si gadis yang memanglah sangat cantik, ia memindai penampilan gadis itu dari atas kebawah.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Dia emang cantik banget, tapi kenapa pakaiannya semewah itu cuma buat ke makam aja? (Dalam hati)
Bersambung..
Author
Author
Mungkin dia mau kondangan di makam🤭

Tumbal Kesayangan 2

Bagaimana pendapat mu tentang mendidik anak dengan baik?
Menyekolahkan, juga mengajarkan ilmu agama agar kelak bisa mendoakan orang tuanya ketika sudah tidak ada lagi di dunia.
Tidak ada yang salah dengan hal itu, bahkan hampir sebagian banyak orang berpendapat sama.
Tapi bagaimana perasaanmu jika anak yang kau gadang-gadang bisa mendoakanmu nanti malah pergi lebih dulu darimu, dan kaulah yang harus mendoakannya karena kau yang masih hidup.
Hal itulah yang kini terjadi pada Arman, lelaki tua yang merupakan ayah dari Arshaka. Seorang pemuda yang saat ini tengah linglung memandangi sebuah makam dengan nisan yang bertuliskan nama 'Arshaka Abimana'.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Siapa Arshaka Abimana? (gumam)
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Kau tak mengenali nama itu? (Datang tiba-tiba)
Seorang gadis cantik jelita mengenakan gaun yang menjuntai hingga ke tanah berwarna merah.
Tatapan terkagum dari si pemuda tertuju pada sang gadis.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Siapa kau?
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Siapa aku? Apa kau juga tak mengenalku?
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
(Menggeleng)
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Aku kekasihmu..
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Tidak mungkin! (Berseru karena terkejut)
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Apanya yang tidak mungkin?
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Tidak mungkin aku memiliki kekasih, apalagi seorang gadis yang sangat cantik sepertimu. (Tak percaya)
Gadis yang dipuji cantik itu tertawa senang. Hingga memperlihatkan deretan giginya yang putih bersih namun memiliki taring yang lumayan runcing dan tajam.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Ya, kau sangat cantik. Tapi kenapa memakai pakaian seperti itu ditengah kuburan seperti ini? (Heran)
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Itu karena hari ini adalah hari pernikahan kita, apa kau lupa? Ayolah cepat!
Gadis itu mencoba meriah tangan si pemuda, namun segera ditepis oleh si pemuda.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Tidak, tidak! Kau pasti salah! Tidak mungkin kita akan menikah, bahkan aku saja tidak ingat ingat siapa aku, apalagi kau, jadi tidak akan mungkin kita menikah dengan keadaanku yang seperti ini. (mengelak)
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Seperti apa? Kau sangat tampan, bahkan kau juga sudah siap dengan pakaian pengantinmu.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Apa? (Berseru kencang)
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Lihatlah dirimu! (Menunjuk si pemuda)
Mata sang pemuda membelalak mendapati dirinya sudah berpakaian layaknya seorang pengantin pria, warnanya senada dengan apa yang dikenakan oleh si gadis di hadapannya.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Tidak mungkin! Bahkan semenit yang lalu aku masih mengenakan pakaianku yang lain. (bergumam heran dan merasa aneh)
Bersambung...
Author
Author
Nah loh, sapa yang gantiin coba.. 👻
Author
Author
Jangan lupa klik jempol, love dan raye bintang 5 ya..
Author
Author
Itu semua sangat mudah bagi kalian, dan sangat berarti bagi saya🥰

Tumbal Kesayangan 3

Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Katakan sebenarnya, siapa kau?
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Sudah aku bilang, aku ini kekasihmu! (meyakinkan)
Meski masih tak percaya dan merasa ada yang janggal, namun si lelaki mencoba bertanya.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Siapa namamu?
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Namaku Kirania Arkadewi, orang-orang memanggilku Putri Kirana.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Putri?
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
(Mengangguk)
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Bagaimana kau bisa mengganti pakaianku hanya dalam waktu satu kedipan mata?
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
(Tertawa) Itu hal yang sangat sepele bagiku.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Apa kau bukan manusia? Kau sebangsa jin? Setan? Atau siluman? (tatapan menyelidik)
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Heh! Pertanyaanmu itu seakan kau ini manusia saja. (sedikit kesal)
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Aku memang manusia. (yakin)
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
(Memicing)
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Oh ya? Lihatlah kakimu, apa kau menginjak tanah yang ada di bawahmu?
Putri Kirana melihat kaki lelaki di depannya, pemuda itupun ikut melihat ke bawah, benar adanya. Sepatu yang ia kenakan sama sekali tak menyentuh tanah, itu artinya kakinya juga mengambang.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Tidak mungkin! Apa aku sudah mati? Apa aku sekarang ini hantu?
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
(Menggeleng-gelengkan kepala tak percaya)
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
(Mengendikkan kedua bahu) Entahlah, mungkin semacam arwah.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Bagaimana bisa, apa kau yang membunuhku agar aku bisa menikah denganmu?
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
(Menatap curiga)
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Enak saja, kau sendiri yang bunuh diri!
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Itu tidak akan terjadi, aku bukan manusia sehina itu. (Menyergah)
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Memang tidak.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Lalu bagaimana ceritanya aku bisa menjadi seperti ini?
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Ceritanya panjang. Ayo, kita akan terlambat menghadiri upacara pernikahan kita. (meraih dan menarik tangan si pemuda)
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Tunggu! Setidaknya beritahu dulu namaku.
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
(Terpaksa berbalik lagi)
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Ck. Lihatlah nisan di depanmu! Itu adalah namamu.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana, itu namaku? (menggumam)
Usai gumaman itu Arshaka diajak menghilang oleh Kirana yang entah kemana. Lelaki itu hanya merasa tubuhnya melayang dalam awang-awang dan di dunia yang belum pernah ia singgahi sebelumnya.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Kau mau membawaku kemana?
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Tempatku
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
Iya, tapi itu di daerah mana?
Putri Kirania Arkadewi
Putri Kirania Arkadewi
Nanti kau akan tau sendiri.
Arshaka Abimana
Arshaka Abimana
(Terdiam)
Dalam diamnya, Arshaka kembali teringat dengan pria paruh baya yang tadi ia lihat di kuburan.
Arman (Ayah Arshaka)
Arman (Ayah Arshaka)
Arshaka, hanya kamulah anakku satu-satunya pengganti kakakmu yang sudah tidak ada, hanya kamu yang Bapak punya. Tapi kenapa kamu malah pergi lebih dulu dari Bapak, Nak?
Bersambung...
Author
Author
Itu Kakanda Arshaka nya dibawa kemana Putri Kirana?
Author
Author
Jangan lupa klik jempol 👍, love ❤, sama bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ ya teman-teman semua... 🥰🥳

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!