Di sebuah rumah yang nampak sederhana namun terlihat sangat anggun terdapat seorang ibu cantik yang tengah menggendong bayi kecilnya sambil menyanyikan sebuah lagu tidur yang sangat merdu, hingga membuat sang suami yang tadi nya asik dengan ponselnya seketika jiwa nya tertarik untuk memeluk sang istri dari belakang.
" Aisshh.. Kau ini membuatku terkejut saja, ada apa hmm.. Apa ponselmu sudah membosankan hingga kau bergabung dengan kami. " ucap istrinya yang memiliki nama lengkap Raina Ayu Nanda, dengan nada menggoda suaminya itu.
" Hmmm... Ya jiwaku seakan terhipnotis mendengar alunan indah yang keluar dari bibir cantik ini. " Ucap suaminya yang bernama lengkap Arman Rahendra itu sambil menyentuh lembut bibir indah istrinya itu. Raina hanya terseyum malu menyembunyikan rasa bahagia nya.
" Dan seperti nya si jagoan kecil pipi gembul ini juga sangat menikmati nya." lanjut Arman lagi sambil menyentuh pipi si bayi menggemaskan itu.
" Aiss.. Jangan menyentuh nya dulu sudah dengan susah payah aku menidurkan nya." Ucap istrinya dengan wajah cemberut yang di buat buat hingga tangan Arman reflek mencubit pipi halus istrinya itu.
" Aww.. Iiss kau ini...." Gerutu istrinya yang sedikit kesal karna pipinya dicubit sang suami ya walaupun itu terasa sangat membahagiakan hati sang istri, ya tapi ia juga harus bersikap profesional dengan suaminya yang menyebalkan ini.
" Kalau saja aku tidak menggendong nya aku akan membalas mu hmm..." Sambung istrinya.
" Coba saja aku akan menunggu nya, tapi sekarang jangan biarkan si menggemaskan ini terusik dengan tidur nyenyak ya." Kata Arman yang mengelus kepala bayi merah itu.
" Lihat lah batapa imutnya dia, cepat besar ya jagoan ayah dan ibu. " Ucap Arman lagi.
Seketika raut wajah Raina berubah saat melihat bayi yang ada di genggaman nya ini, ada rasa sedih dihatinya, seketika airmatanya jatuh ke pipi bayi yang sedang tidur itu, membuat Arman tersadar akan perubahan istrinya itu.
" Heii.. Ada apa sayang.. Ada apa, kenapa mutiara itu bisa jatuh, hmmm... Mengenai pipi gembul nya pula, ada apa sayang katakan. " tanya Arman lembut.
Raina menghembuskan nafas lembut dan berkata, " Dia bukan anak kandung kita, air bening itu semakin memaksa turun. " Raina menunduk sedih mengingat anak lucu ini bukan lahir dari rahimnya sendiri.
Arman terkejut atas ucapan istrinya barusan. Memang benar jika anak yang berada bersama mereka sekarang bukanlah darah dagingnya sendiri.
" Heeiii.. Ada apa hm... Kenapa kau berbicara seperti itu, jangan tuturkan kata seperti itu lagi, dia ini Jagoan ku jagoan kita. " Ucap Arman lembut namun terasa tegas, jujur ia merasa sedikit kesal dengan ucapan istrinya tadi, membuat dia merasa mengingat kejadian pilu itu kembali.
2 tahun lalu adalah kenyataan paling pahit dalam hidup nya. Disaat kebahagiaan di depan mata seakan hancur seketika disaat takdir itu menerpa. Saat itu adalah momen yang ditunggu tunggu para pasangan suami istri , saat itu Raina sedang mengandung usia kandungan nya baru berusia 3 bulan, ia sangat senang begitu pun Arman yang tak kalah senang nya. Hingga suatu hari saat mereka sedang berjalan jalan dengan motornya tak disangka kecelakaan menimpa mereka yang membuat Raina keguguran dan kenyataan paling pahit lagi rahimnya harus di angkat, sungguh saat itu tak ada kehidupan yang harus ia jalani lagi ia benar benar menjadi istri tak berguna, ia tidak sempurna. Tapi cinta sejati suaminya tak pernah meninggalkan nya, Arman justru menyemangati bunganya itu, ia meyakini istrinya pasti suatu saat nanti Tuhan pasti merencanakan kebahagiaan kedepannya dan inilah kebahagiaan yang Tuhan janjikan, sebuah cahaya masuk ke dalam kehidupan mereka yang menerangkan kegelapan pada pasangan itu dan ingat hanya perlu bersabar untuk melalui ujian itu.
Dan mengenai si bayi lelaki menggemaskan kan ini, ia adalah anak dari seorang murid Arman sendiri bahkan bisa dikatakan, wanita yang melahirkan bayi lucu ini adalah orang yang sangat di benci oleh Arman sendiri karena watak keras kepala dan menjengkelkan wanita itu membuat Arman selalu naik darah. Saat itu Arman adalah guru termuda dan tampan di sekolahnya hingga membuat semua murid wanita caper padanya dengan ulah ulah mereka yang menjengkelkan terlebih si ibu bayi itu, apakah ibu bayi itu juga sedang berusaha caper padanya saat itu. Karena untuk mencari perhatian seseorang pasti kebanyakan orang melakukan apapun itu tak peduli jika kelakuannya membuat orang itu malah merasa kesal.
Tentang bayi itu kenapa sekarang anak itu sampai di tangan mereka, karena alasan yang murni. Setelah melahirkan ibunya menghilang disertai adik kembar si bayi itu, mereka hilang tanpa jejak, setelah di cari cari tak ada kabar tentang mereka berdua, dan tentang sosok ayah si kembar itu, pemuda itupun menghilang semenjak istrinya itu mengandung hingga tak ada kabar sampai sekarang. Semuanya menghilang begitu saja , memang sejak awal pernikahan mereka tidak di setujui oleh satu pihak, keluarga yang tidak setuju itu berasal dari keluarga si pemuda tampan keturunan Korea itu, nama lengkap nya kim Samuel. Dan tentang si ibu bayi kembar itu berasal dari Jakarta dan bernama lengkap Sheliya Zafara, ia merupakan murid SMA guru Arman. BIARLAH jadi rahasia kisah cinta orang tua bayi kembar itu karena ini merupakan kehidupan tentang anak anak nya.
Saat itu kakek dari bayi tersebut merasa tak sanggup merawat bayi itu bersama istrinya, bayi itu masih terlalu kecil dan memang membutuhkan pasangan yang layak untuk mengurus nya hingga ia teringat pada sosok yang berjasa pada putrinya dulu, kondisi yang memang memungkinkan menyerah kan cucunya untuk dirawat oleh mereka. Lagipula jarak rumah mereka tidak terlalu jauh apalagi mereka satu desa hanya berbeda lorong saja jadi dengan mudah nanti nya jika si kakek untuk melihat cucunya, alasan satu lagi juga kuat karena memang tak ada lagi orang yang dapat dipercayai si kakek yang bernama lengkap Bahar Ilham yahya itu kecuali pada pasangan tulus itu karena Sheliya adalah putri tunggalnya.
" Kita akan merawat nya seperti anak kita sendiri kan. " tanya Arman pada istrinya sambil merangkul sang istri.
" Tentu saja sayang, anggap saja ia adalah pengganti cahaya hidup kita yang sempat hilang dulu." balas Raina sambil tersenyum.
" Eummm..... Semoga saja sifat ibu kandung nya itu tidak menurun pada bayi lucu ini, kalau tidak maka tak bisa kau bayangkan bukan bagaimana rontok nya rambut ku karena sifat ibunya yang keras kepala itu. " Ucap Arman sambil membayangkan bagaimana kalau hal itu terjadi.
Raina hanya terkekeh, ia berkata " kau ini ada ada saja. "
" Dan semoga sifat ibu angkat nya lah yang menurun pada si menggemaskan ini, karna sifat istri ku ini selalu bisa membuat keadaan selalu tenang . "ucap Arman sambil tersenyum manis hingga membuat Raina yang salah tingkah.
" Doaku semoga dimanapun Sheliya dan adik si kembar ini berada semoga saja mereka selalu sehat dan bisa kembali dengan selamat. " Ucap Raina tulus.
Arman pun menyetujui ucapan istrinya barusan, ia merasa sangat senang karena istrinya begitu baik dan tulus.
*********
Disebuah tempat yang sangat mewah berupa gedung yang bertingkat2, ini adalah sebuah tempat tinggal yang di tempati oleh pria paruh baya tapi gayanya seperti lupa tua saja. Beliau adalah pemimpin perusahaan paling besar di daerah nya. Beliau bernama lengkap Kim Jongsuk Jon jae yang merupakan kakek dari si kembar sebelah ayah, beliau sekarang tidak ada dirumah, tuan Kim sedang berada di kantor nya.
Yang berada dirumah nya sekarang adalah seorang bayi kecil merah yang sedang menangis kehausan, hingga para pelayan wanita disana sampai kewalahan karena si bayi tak mau meminum susu formula. Memang sejak pertama kali dibawa kesini bayi pipi gembul yang mirip di daerah seberang sana selalu menolak susu formula dan bayi itu juga menolak asi para ibu yang dicari salah satu anak buah tuan Kim untuk menjadi ibu susuan bayi itu. Tapi tak ada seorang pun yang cocok.
" BAGAIMANA ini kenapa bayi ini menjengkelkan sekali, kenapa ia tidak mau meminum susunya padahal ia kehausan. " Kata pelayan 1.
" Aku juga sangat kewalahan mengurus nya, tidak ada ibu susuan yang cocok untuknya, kalau saja tuan Kim tidak memenggal kepalaku karna membantah perintah nya sudah dari dulu aku tinggalkan bayi nakal ini...... " Sambung pelayan 2 dengan nada sangat kesal.
Hingga tak lama kemudian muncul seorang wanita berpenampilan layaknya ibu susuan dengan rambut pendek mengembang, memakai kaca mata, dan ada tai lalat di atas bibirnya. Ya tentu itu merupakan bukan penampilan aslinya. Dan langsung saja ia berkata pada para pelayan itu sambil menggendong bayi yang sedang menangis yang semula berada di kasur bayi yang sangat mewah itu.
" Biarlah aku yang mengurus nya serahkan semua padaku." Ucap wanita itu sambil menggendong bayinya dan langsung saja seketika bayi itu berhenti menangis.
" Kau siapa, mengapa dengan lancang kau memasuki ruang bayi keluarga cucu Kim, keluar kamu. " Ucap salah satu pelayan yang ada disana.
Belum habis pelayan itu berbicara, tiba tiba seorang berbadan kekar datang di hadapan mereka dan berkata, " mulai sekarang, wanita ini akan menjadi ibu asuh bayi ini. " Kata pemuda itu sambil menunjuk wanita itu.
" Baiklah beri aku waktu untuk menyusuinyaa.." Kata wanita itu sambil menutup pintu kamar si bayi, dan sekarang hanya ada dirinya dan bayi itu. Tak terasa air bening jatuh di pipi wanita itu sambil menyusui sang buah hati, YA DIA ADALAH Sheliya Zafara yang menyamar demi bertemu dengan sang buah hatinya dan sekarang ia berhasil masuk kesana dan menyusui anak nya langsung. Tak henti hentinya ia menangis saat melihat putra nya itu minum dengan lahapnya dan tangan siapa yang tak tertarik untuk mengelus si pipi gembul itu.
" Sayang ini mama nak ini mama sayang, apa kabarmu hmm.... Kau baik baik saja kan, kakek mu disini tak menyakitimu kan." tangisnya semakin menjadi jadi tanpa suara, betapa rindunya ia pada putra nya.
" Mama sangat senang sayang karna bisa bertemu dengan pangeran kecil mama yang menggemaskan ini, mama mencarimu sayang mama mengikuti kakekmu yang membawamu paksa ke tempat ini sampai sampai mama meninggalkan kakak kembar mu disana karena mama tak ingin kehilangan mu naaak. " tangisnya semakin pecah saat mengingat satu anak lagi yang ditinggalkan disana yang 5 menit lebih tua dari bayi yang sedang disusuinya sekarang.
" Mama janji sayang kita akan kembali kesana menemui kakak kembar mu dan kakek nenek mu disana, mama berjanji supaya kita bisa berkumpul menjadi keluarga yang utuh nak dan....... "
(Ia menunduk menahan tangisnya Bagaikan hujan deras mengingat akan hal yang menimpa suaminya yang hilang bahkan sebelum melihat anak mereka lahir). " Kenapa ini semua terjadi padaku.. Kenapa aku tidak bisa hidup bersama keluarga kecilku, kenapa kami harus terpisah pisah seperti ini... Hiks... Hiks.... Kapankah ini akan berakhir.. Hiks.... Kenapa biadab itu sangat kejam padaku kenapa.. Hiks.. Mama berjanji sayang mama akan membuat keluarga yang utuh kita pasti akan bersama.... Hanya menunggu waktu saja. "
******
Di kantor nya tuan Kim Jongsuk Jon jae
Terlihat seorang pemuda berbadan kekar yang pernah berada di tempat tadi memasuki ruang tuan Kim.
" Selamat siang tuan." ucap pria yang bernama Novan itu sambil membungkuk pada tuan nya.
"Ada berita apa. " Tanya tuan Kim yang masih terfokus pada benda menyala itu.
" Saya sudah menemukan orang yang tepat untuk mengasuh cucu anda tuan. "
Jawab pemuda itu dengan pasti.
Kim Jongsuk sedikit bingung dan menghentikan kegiatan nya itu dan menatap tajam orang yang berada di depannya itu, sedang kan yang di tatap merasa takut dan menunduk kan kepalanya.
" Bagaimana bisa. " tanya tuan Kim heran seakan tak percaya.
" Benar tuan saya melihat kalau perempuan itu bisa membuat bayi itu berhenti menangis bahkan hanya dengan menggendong nya saja tuan, padahal sudah banyak para wanita yang saya dapatkan sebelum nya tapi bayi itu tetep tidak mau menyusu, tapi kali ini saat bertemu wanita itu si bayi langsung diam tuan. "
" Hmmm... Aku jadi curiga mengapa dengan gampangnya wanita itu berhasil membuat cucu saya cocok dengan nya, apa dia itu...... Ah tidak mungkin, aku sudah membawa cucu ku itu jauh dari nya. " batinnya khawatir.
" Ada apa tuan, kenapa tuan melamun, apa tuan baik baik saja." tanya Novan heran merasa ada yang aneh dengan tuannya itu.
" Ah tidak apa, kau keluar lah aku sedang banyak urusan dan jangan lupa tetap selalu awasi cucuku itu." ucap tuan Kim Jongsuk.
" Baik tuan." balas Novan yang langsung pergi meninggalkan ruangan itu.
" Kenapa perasaan ku tidak enak ya, kenapa sekarang aku merasa takut saat mendengar keterangan Novan tadi, rasanya ada yang aneh.. Tapi.... Aaarrgg.. Kepala ku jadi pusing memikirkan ini, tapi aku juga harus hati hati, aku akan mengawasi gerak gerik wanita yang dimaksud novan tadi." batin tuan Kim Jongsuk.
Ada Cerita baru lagii.. sebenarnya ide cerita ini yang pertama muncul namun tertunda dan sekarang.. jadilah begini... semoga pada suka. 😌☺☺😘
DI KEDIAMAN TUAN KIM Jongsuk.
Terlihat sheliya yang baru selesai mandi, tak lupa juga memakai kembali penyamaran nya. Setelah itu ia bergegas kembali ke kamar bayi nya.
Baru beberapa langkah ia berjalan terdengar tangisan bayi , tentu itu berasal dari kamar bayi nya. Hingga ia mempercepat langkahnya dan sampai di kamar bayinya, benar saja bayi itu sedang menangis histeris.
"Apa yang terjadi padamu sayang kenapa kau menangis. " tanya Sheliya sambil menggendong bayi itu dan mengecek dahinya. Hatinya sangat cemas saat bayi itu demam ditambah lagi tangisan histeris itu. Sheliya sangat panik, ia pun keluar sambil membawa bayi itu dan berniat mencari tuan Kim, beruntung tak membuang waktu lama ia pun bertemu dengan tuan Kim.
" Ttu.. Tuan.. Tuan tolong tuan.. Bayi.. Bayi ini demam tuan. " Ucap Sheliya dengan penuh khawatir.
"Jadi ini wanita yang menjadi pengasuh cucuku, tampilan nya aneh sekali. " batin pak Kim Jongsuk.
" Kenapa tuan diam saja, tidakkah tuan khawatir dengan keadaan cucu tuan sekarang ini, dia demam tuan, tidakkah tuan kasihan dengan cucu tuan sendiri yang menangis histeris seperti ini. " Ucap Sheliya beserta airmata nya yang tak dapat di tahan lagi.
" Kenapa kau begitu khawatir seperti ini apa............ "
" Tidak tuan jangan sekarang bertanya seperti itu, lebih baik kita bawa bayi ini ke rumah sakit dulu." ucap Sheliya memotong pertanyaan pak Kim.
*********
Dirumah sakit dokter mulai menangani si bayi, sedangkan diluar Sheliya dan pak Kim menunggu dengan cemas. Sedari tadi Sheliya terus menangis memikirkan bayi kandung nya itu. Baru saja pak kim ingin bertanya pertanyaan tadi tiba tiba dokter keluar memberi kabar.
" Dokter... Dok bagaimana keadaan bayi di dalam sana, dia baik baik saja kan dokter, dia hanya demam biasa kan dokter. " cemas Sheliya.
Sang dokter menghela nafas sejenak ia berpikir sebentar akan hal yang akan di sampaikan kepada orang yang bertanya saat ini.
" DOKTER KENAPA DIAM SAJA, JAWAB PERTANYAAN SAYA." Ucap Sheliya khawatir bercampur emosi.
Seketika itu pak Kim terkejut akan reaksi yang di berikan pengasuh bayi itu, ia sangat heran padanya, kalau cuman pengasuh kenapa rasa kekhawatiran nya itu setengah mati, seakan yang ada di dalam sana sekarang adalah bayinya sendiri.
"Eee... Bagaimana keadaan cucu saya dokterr.. " sambung pak Kim karena tidak enak sudah sedari tadi dia diam saja.
" Begini nyonya, tuan, dengan berat hati saya harus menyampaikan berita tidak baik ini. " ucap dokter dengan hati hati.
" Setelah di periksa ternyata bayi itu memiliki jantung yang berbeda dengan orang lain umum nya, jantung nya lebih lemah dan sering sakit. " lanjut dokter tersebut.
" Ma.. Maksudnya apa dokter ." tanya Sheliya dengan gemetaran.
" Dia menderita penyakit jantung." sambung dokter tersebut.
Deg.
SERASA di kuliti hidup hidup hati Sheliya sangatlah sesak mendengar pernyataan dokter yang menangani bayinya. Tangisnya pecah mendengar bayi sekecil itu sudah memiliki penyakit yang menyedihkan. Lain dengan pak Kim , beliau bukannya sedih malah kesal mendengar orang yang nantinya ia jadikan pengganti nya malah memiliki penyakit yang lemah itu, bagaimana ia bisa menakuti orang orang jika diri sendiri nya saja sangat lemah. Memang dari awal tujuan pak Kim mengambil salah satu cucu nya itu untuk ia manfaat kan agar bisa menjadi pengganti nya kelak yang kejam dan sadis.
" Kalau begitu saya permisi dulu." kata dokter itu lalu pergi .
Kini hanya tinggal mereka berdua ,mertua dan menantu itu, sekarang adalah waktu yang pas untuk meng intro pengasuh cucunya itu. Pikir pak Kim.
" Oh ya pertanyaan saya tadi belum kamu jawab." kata pak Kim memulai pembicaraan.
Sheliya segera menghapus air matanya, ia yakin pasti pak Kim sudah mulai curiga padanya, jadi ia harus hati hati dan bisa keluar dari masalah ini.
" Iyaa tuan silahkan bertanya." sahutnya berusaha tenang.
" Saya merasa aneh padamu, sikapmu ke cucu saya itu terlalu berlebihan. Maaf kalau ini menyinggung perasaan kamu, tapi saya rasa hubungan kamu ke cucu saya bukan seperti pengasuh melainkan seperti ibu dan anak kandung sendiri dan............ "
" Maaf tuan kalau sikap saya membuat tuan tidak nyaman, jujur tuan saya tidak ada maksud apa apa, itu saya lakukan karena tulus tuan. Karena saya pernah menjadi seorang ibu yang gagal." ucap Sheliya sambil mengeluarkan air mata, tapi ini adalah air mata yang berbeda tidak seperti air mata tulus tadi. Memang benar saat ini ia sedang mengarang cerita untuk dapat kepercayaan tuan Kim agar ia tidak terpisah lagi dengan anak nya.
" Maksud kamu." tanya tuan Kim dengan heran.
Tentu pertanyaan ini adalah kabar baik untuk Sheliya.
" Beberapa hari sebelum saya ditugaskan kemari,saya pernah mengandung untuk yang pertama kalinya, dan bayi saya pun lahir, saya dan suami saya sangat bahagia saat itu. Tapi kebahagiaan itu hanya sementara tuan... Hiks.... Hiks...Ketika itu ba.. Bayi saya demam tinggi... Hiks.... Saya pun membawanya kerumah sakit dan sampai disana hati saya sangat hancur karena bayi saya tidak dapat di selamat kan.... Hiks... Hiks.... Saya terlambat waktu itu. Dan tak lama kemudian disusul suami saya ikut meninggal karena kecelakaan. Hiks... Waktu itu adalah kenyataan paling pahit dalam hidup saya tuan..... Saya trauma atas kejadian yang menimpa bayi saya waktu itu, karena itulah saya bersikap seperti ini pada cucu tuan,Karena saya tidak mau kejadian paling pahit itu terjadi lagi pada saya. Dan siapa pun yang berada di hidup saya pasti akan melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan ini. Mereka yang pernah mengalami trauma pasti tidak akan membiarkan kejadian yang sama itu kembali. Tuan pahamkan maksud saya." jelas Sheliya dengan hati hati tak lupa dengan air mata penyelamatan nya itu.
SEKETIKA pak Kim Jong suk mulai termakan omongan cerdik Sheliya itu, dan kecurigaan nya buyar dengan sendirinya, ia yakin kalau wanita itu bukan menantunya, mana mungkin Sheliya bisa datang ke tempat jauh ini. Pikir pak Jongsuk.
" Lalu dimana keluarga mu tinggal." satu pertanyaan lagi dari pak Kim untuk membuat hatinya lega.
" Dari kecil saya tinggal di panti asuhan tuan, saya tidak pernah mengenal orang tua saya." dan ternyata kebohongan Sheliya satu lagi benar benar membuat pak Kim lega, kini ia percaya penuh pada pengasuh nya itu, bahkan ia menyerah kan bayi itu untuk ia rawat sampai dewasa, tapi sampai kapanpun Sheliya tetap tak pernah bisa membawa anaknya pergi karena rumah semewah milik tuan Kim Jongsuk Jon jae memiliki penjagaan ketat, jadi Sheliya hanya dapat merawat anak nya di rumah itu. Itupun sangat ia syukuri karena dapat merawat anak kandungnya dengan tangan nya sendiri,. Dan tak pernah sekali pun ia melupakan anak kembar nya yang satu lagi yang berada jauh dengan nya, setiap malam ia berdoa kapankah penderitaan ini berakhir dan mereka bisa berkumpul bersama, tak lupa juga ia selalu mendoakan suami nya agar cepat kembali.
***********
Di kediaman Arman.
Tadi bersamaan dengan demamnya si adik kembar seberang sana ternyata si bayi kakak kembar ini pun sempat demam, untung tak separah yang adiknya derita,. Memang ini sudah takdir mereka. Tuhan hanya memberikan penyakit untuk si adik bukan untuk kakak nya.
Kini sekarang mereka ada dirumah, dan tanpa diduga kakek Bahar berkunjung ke rumah Arman untuk melihat keadaan cucunya ia hanya datang seorang diri tak mengajak si nenek dari cucunya itu.
" Assalamu'alaikum. " Ucap pak Bahar dengan ramah.
" Waalaikumsalam, eh paman Bahar ayo masuk, si dede bayinya di dalam lagi sama mamanya." ucap Arman tak kalah ramah juga.
Mereka pun masuk, Arman mempersilahkan kan duduk kakek dari bayi itu, dan memberikan bayi itu untuk di gendong kakek nya Sedang kan Raina pergi ke dapur untuk menyiapkan minum untuk sang tamu.
" Haloo cucu kakek, lagi apa hmmmm... " tanya si kakek pada sang bayi walau hanya di respon dengan senyum kecil menggemaskan saja.
" Cucu kakek udah bobo siang belum." sambung pak Bahar lagi yang direspon senyum gembul sang bayi itu.
" Ee... Paman, tadi sih... Eee...cucu paman mendadak demam, tapi untung saja alhamdulillah tidak terlalu parah hanya demam biasa. "
" Tidak apa apa, yang penting itu tidak parah, demam begitu memang sering dirasakan oleh bayi, tidak perlu khawatir nak. " Ucap pak Bahar menenangkan Arman yang terlihat cemas.
Dan tak lama kemudian datanglah Raina beserta 2 minuman teh dan beberapa cemilan disediakan untuk tamunya itu.
" Diminum dulu paman teh nya." Kata Raina sambil duduk dekat suaminya.
" Terima kasih." balas pak Bahar sambil meminum teh nya dan tak lupa tangan sebelah nya masih menggendong cucunya itu.
Setelah minum pak Bahar mulai buka suara, ia ingin memberitahu kalau kedatangan nya kemari bukan hanya untuk menjenguk cucunya, tapi ada hal yang lain juga.
" Sebenarnya maksud saya datang kesini bukan hanya menjenguk cucu saya, tapi ada hal lain juga yang ingin saya sampai kan pada kalian." Ucap pak Bahar memecahkan keheningan.
" Hal lain apa itu paman." tanya Arman yang sedikit penasaran.
" Sebelumnya maaf kalau pendapat saya ini membuat kalian merasa kecewa, tapi....... Saya juga harus mengajukan hal ini pada kalian." ucap pak Bahar dengan hati hati.
" Tak apa apa paman, katakan, InsyaAllah kami bisa memahaminya." sambung Raina.
" Eum... Sebelum nya mohon maaaaaaff sekali, ini tentang.... Cucu saya." kata pak Bahar.
Arman dan Raina hanya saling memandang dan memilih untuk mendengar penjelasan pak Bahar sampai habis.
" Saya ingin..... Jika suatu saat nanti.. Cucu saya tumbuh besar... Tolong.... Beritahukan...... Siapakah orang tua kandung nya, saya ingin cucu saya mengenali sheliya orang yang melahirkannya. Daan.... Beritahukan juga siapa ayahnya, dan saudara kembarnya sendiri..... Saya ingin mereka semua yang tidak ada disini juga bisa hidup di dalam hati anak sulung sheliya ini. Tolong...... Dan saya juga mohon maaf kalau pendapat saya ini membuat kalian merasa........." Ucapan pak Bahar terpotong oleh mereka.
Arman dan Raina saling memandang dan tersenyum memberi isyarat satu sama lain, justru mereka sudah jauh jauh hari memikirkan hal ini sebelum pak Bahar sendiri memintanya.
" Paman tidak usah merasa tidak enak dengan kami, justru kami sudah pernah membicarakan itu dan kami sepakat jika suatu saat nanti kami akan memberitahukan hal yang sebenarnya,
Pada bayi ini, kami juga merasa bersalah kalau tidak memberitahu siapa orang tua kandung nya dan saudara kembarnya. "
" Jadi kalian....... Ucapan pak Bahar tak bisa di sambung saking bahagianya.
" Iya paman, dan Terima kasih juga karena telah mempercayai kami untuk merawat cucumu." sambung Raina sambil tersenyum .
" Alhamdulillah, saya senang sekali mendengar ini, Terima kasih juga." balas pak Bahar sambil tersenyum juga.
6 tahun kemudian.....
Di rumah sederhana keluarga kecil Arman Rahendra.
Siang ini matahari nya terik sekali dan sekarang adalah waktunya si mungil ziyan pulang sekolah. Raina pun pergi menjemput putranya kesekolah, memang sudah tugasnya menjemput ziyan karena Arman sibuk berkebun. Dan sampai di sekolah semua anak telah di jemput oleh orang tuanya.
Dan tak lama kemudian terlihat seorang anak kecil imut berkulit putih berpipi gembul datang menghampiri Raina yang tak lain adalah Ziyan si bayi yang kini tumbuh besar berusia 6 tahun. Nama lengkap nya Kim Ziyan, nama kim di ambil dari marga ayah kandung nya sendiri Kim Samuel. Karena Ziyan adalah keturunan Korea juga dari ayahnya.
Si imut itu datang menghampiri Raina sambil mengusap ngusap air matanya, menyadari hal itu Raina langsung cemas dan bertanya pada putra nya itu.
" Hei ada apa sayang, kau kenapa, ada apa dengan pangeran ibu kenapa kau menangis sayang. "tanya Raina sambil mensejajarkan tingginya dengan Ziyan.
" Hiks.... Hiks.... I.. Ibu.... " Ucap Ziyan dengan tersentak sentak karena menangis.
" Iya nak ada apa hmmm.... Ada apa katakan pada ibu kenapa kau menangis sayang, apa ada yang menyakitimu. " Tanya Raina lembut.
" Hiks.... Hiks.... Me... Mereka mengejek ku bu..... Mereka bilang aku anak miskin.... Aku tidak pantas berteman dengan mereka..... Me.. Mereka juga bilang... Tas ku jelek.... Tak sebagus punya mereka.... Dan.. Dan.. Sepatuku juga jelek.... Katanya...... Hiks.... Hiks... " Adu Ziyan pada ibunya sambil mengusap ngusap air mata nya.
Saat mendengar itu Raina turut menjatuhkan air mata nya, ia sangat sedih mendengar pernyataan Putranya itu. Memang benar mereka adalah keluarga yang tak semampu orang kaya. Raina sangat sedih pada putra angkatnya itu, ia juga tidak terima kalau anaknya menerima penghinaan ini. Tapi apa boleh buat ia juga harus bersabar agar masalah tak bertambah rumit kalau ia ikut campur.
" Sayang jangan pikir kan perkataan mereka yaa nak... ANGGAP saja itu angin lalu, ingat nak tak perlu kaya untuk menjadi sukses, jika kita punya tekad belajar kuat dan terus berdoa insya Allah hidup kita akan bahagia tanpa menjadi orang kaya. Gaya itu tak ada apa apa nya dibandingkan karya. Jadi.... Berkaryalah tanpa bergaya, penampilan ikut ter ubah jika kita punya ilmu yang tinggi. Jangan jadikan hinaan mereka sebagai kelemahan mu tapi jadikan lah hinaan mereka itu sebagai penyemangat mu, buktikan pada orang orang itu kalau kamu bisa, tutup mulut mereka dengan kesuksesan mu kelak. Jadi jangan malu kalau kamu di katakan miskin, lebih baik miskin tapi berkarya daripada kaya tapi hanya untuk bergaya, ya sayang. "nasihat Raina pada putra nya seakan membuat jiwa Ziyan kembali bangkit, sekarang ia tak sedih lagi dan ceria di wajahnya mulai terukir.
" Baik ibu, sekarang aku tidak sedih lagi, aku akan terus semangat belajar agar aku bisa membahagiakan ayah dan ibu kelak, dan.... Mencari orang tua kandung ku dan adik kembar ku. " ucap Ziyan penuh semangat.
Raina yang melihat itu kembali tersenyum, akhirnya ia bisa mengembalikan wajah ceria si imut itu.
" Yaaappp... Pinter anak ibu, ya sudah ayo sekarang kita pulang. " ucap Raina sambil berdiri tegak.
" Tunggu dulu ibu, aku ingin beli es krim bu... Boleh ya, cuma satu aja, kita kan gak boleh boros karena itu gak baik, kasihan ayah yang lelah bekerja tiap hari. " tutur bocah menggemaskan itu yang membuat Raina ingin menelannya hidup hidup saking gemesnya.
" Siap bos ku, apapun itu untuk pangeran kecilku. " ucap Raina yang meraih tangan Ziyan membawanya pergi bersama.
**********
Beralih di kediaman Pak Kim Jongsuk.
Sekarang waktunya juga bagi Zafran pulang sekolah, dan hari ini tuan Kim sendiri yang menjemput nya.
Zafran mungil itu bersekolah di tempat yang paling terkenal di Korea, karena kakeknya adalah orang terhebat juga disana, pasti kita mengira kehidupan Zafran ternyata lebih indah dari kakak nya TAPI TENTU TIDAK KARENA....
Terlihat Tuan Kim turun dari mobil mewah nya dan menunggu si menggemaskan menghampiri nya.
Tak lama kemudian terlihat sosok yang begitu mirip dengan orang di seberang sana, tubuh nya mungil kulit putih, pipi gembul bahkan lebih gembul dari milik kembaran nya. Nama lengkap nya Kim Zafran, marga kim tentu adalah milik ayah nya sekaligus kakeknya, sedangkan Zafran adalah nama usul dari sheliya sendiri.
Langkah kecil imut nya dengan penampilan cukup keren itu menghampiri kakeknya yang berada di luar mobil menunggu nya.
" KENAPA LAMA SEKALI, KAU INGIN MEMBUAT KU KERING MENUNGGU MU DISINI. " gertak Tuan Kim pada anak imut itu.
Zafran menunduk takut mendengar gertakan kakeknya itu, sebenarnya bukan satu atau dua kali ia mendengarnya, sudah sering kali ia mendengar suara lantang itu dari kakeknya dan dia hanya diam menunduk takut kalau sudah begini.
" KENAPA KAU DIAM. " gertaknya sekali lagi yang langsung membuat Zafran menangis.
" Hah kenapa kau ini cengeng sekali, jangan lemah seperti ibumu aku tidak suka, hapus air mata lemah itu, jangan menangis di depan kuu... " sambung nya lagi.
Dengan tangan mungilnya ia mulai menghapus air mata nya itu sambil menunduk tak kuasa ia melihat wajah mengerikan itu. Tuan Kim memang sudah berumur tapi suara lantang nya itu membuat siapapun takut apalagi anak sekecil ini yang sekarang berhadapan dengan nya.
" Ayo pulang. " Ajak tuan Kim Jongsuk dengan nada tak iklas.
"Tunggu. " suara kecil itu menghentikan pak Jongsuk yang hendak membuka pintu mobil.
" Ada apa lagi hah, aku sudah cukup kering menunggumu disini, jangan buat aku tambah gosong jika kau menyuruh ku untuk menunggu lagi. " ucap Tuan Kim dengan wajah malasnya.
" A.. Aku ingin es krim. " ucap anak gemes itu dengan nada suara kecil sambil menunduk.
" Arrrg.. Kau membuat ku tambah tua, apa aku harus menunggu mu lagi hah.. Lagi pula untuk apa kau makan es krim, es krim itu untuk anak yang manja yang bisanya cuma mengadu, dan kau tau aku benci anak manja dan aku tidak suka kau memakan es krim karena nanti bisa bisa kau tambah manja dan terus terusan minta makanan lemah itu. " Ucap pak Kim Jongsuk yang membuat Zafran terdiam tak berani mengangkat wajahnya.
Tiba tiba ponsel nya berbunyi dan Pak Kim mengangkat telpon nya dulu, beberapa detik setelah berbicara ia mematikan telpon nya, ternyata ia dapat kabar ada urusan mendadak di kantor nya dan membuatnya harus segera kembali ke pekerjaan nya.
" Oh ya seperti nya hari ini aku tidak bisa mengantarmu pulang karena aku harus segera kembali ke kantor, kau bisa pulang sendirikan, lagi pula banyak taksi lewat disiniii... " ucap Pak Kim yang dapat respon anggukan lemah dari anak itu yang belum mengangkat wajahnya.
" Dan satu lagi, jangan pernah makan es krim, dan untuk uang taksi gunakan uang jajan lebih mu, kurasa itu cukup, hanya saja tidak cukup untuk membeli es krim kan, " ucap Pak Kim sinis dan masuk ke mobil nya lalu pergi meninggalkan bocah itu.
Setelah si monster itu pergi, Zafran menangis dan menahan keinginan nya untuk makan es krim, sesekali ia melirik tempat penjualan es krim itu dan memasukkan ibu jarinya untuk di hisab.
Daaann tiba tiba dua buah es krim berada tepat di depan matanya, tangan seseorang yang memberikan es krim secara gratis pada Zafran. Melihat itu Zafran langsung mendongakkan wajah nya melihat siapa sang malaikat tersebut, dan ternyata dia adalah Sheliya yang sejak awal sudah menyaksikan semuanya tadi. Hatinya sangat sakit ketika melihat anaknya di bentak oleh kakeknya sendiri. Dan dengan tega si tua itu melarang anak sekecil ini memakan es krim lalu meninggalkan ia sendiri disini dan lebih mementingkan pekerjaan nya, sungguh sangat kejam.
" Ada yang mau es krim. " tawar Sheliya pada anak kandung nya itu walau si anak belum tau siapa dirinya, selama ini Zafran selalu mengira kalau Sheliya adalah pengasuh nya tempat ia bermanja.
" Tapi aku di larang makan es krim. "
Ucap anak itu dengan wajah lugu nya.
" Hmmm... Tapikan si pelarang itu tidak tau, ilmu kejamnya tidak akan tau apa yang kita lakukan sekarang, iya kan. " Ucap Sheliya meyakinkan.
Sejenak Zafran berpikir dan memang ingin sekali ia mencomoti es krim itu .
" Apa kau tega membuat si es krim ini sedih, padahal ia ingin tinggal di perut mu. " ucap Sheliya sambil menunjuk perut si mungil itu.
" Nanti setelah makan es krim kita pergi ke taman lho, biar bibi yang temenin Tuan muda main. " sambung Sheliya lagi.
" BENARKAH. "ucap Zafran Dengan mata berbinar.
" Hmm... Iya sayang eh maksudnya Tuan muda. " balas Sheliya.
Langsung saja ia mengambil kedua es krim itu tapi satunya lagi ia berikan pada orang yang sangat ia sayangi saat ini.
" Ini untuk mu, ambillah, kau adalah penyelamat ku, terimakasih. " ucap Zafran dengan tersenyum memperlihatkan gigi kelinci nya.
Sheliya mengambil nya dengan rasa terharu, ingin sekali ia memeluk anak nya tapi tentu itu hal yang mustahil saat ini.
Langsung saja Zafran memakan es krim itu dengan lahapnya, sampai pipi gembul nya rata terkena bekas es krim. Melihat itu Sheliya sangat gemes dan membersihkan pipi Zafran dengan tangan nya sendiri, senang sekali rasanya menghabiskan waktu bersama putra nya saat ini. Setelah makan es krim Sheliya menepati janjinya untuk membawa Zafran ke taman.
*******
Sesampainya di taman, Zafran merasa sangat senang melihat bunga bunga cantik itu dan banyak kupu kupu yang hinggap di sana, Sheliya duduk di kursi taman tersebut sambil mengawasi tingkah gemes anaknya.
Dan pada akhirnya Zafran mendekati Sheliya memberikan se tangkai bunga ungu padanya.
" Bibi cantik ini bunga cantik untuk mu, terimakasih telah merawat ku dengan kasih sayang mu, bahkan kau adalah pengganti ibuku yang meninggalkan ku. Andai saja aku punya ibu seperti mu pasti aku akan menjadi orang paling bahagia di dunia ini. " tutur bocah menggemaskan itu yang membuat Sheliya terjun air mata dan seketika reflek ia memeluk anak nya karena sudah tak tahan lagi. Zafran pun merasa nyaman di peluk oleh seorang wanita saat ini.
" Kau anakku, aku memang ibumu sayang, maafkan ibu sayang ibu tidak bisa memberi tahu mu sekarang karena nyawa semua keluarga mu taruhannya. " Batin Sheliya.
Mereka pun melepas pelukkan nya, dan Sheliya menerima pemberian Zafran, kini Zafran duduk di samping Sheliya, dengan posisi Sheliya merangkulnya dari samping .
" Bibi apa kau tau bagaimana ciri ciri ibu ku. " tanya Zafran polos.
" Aku tidak terlalu tau tentang itu yang jelas ibumu itu seperti dirimu, dia cantik berkulit putih dan punya pipi gembul seperti mu. " jawab Sheliya sambil membayangkan dirinya sendiri.
" Apa pipi ibuku sama dengan mu, bibi kan juga punya pipi gembul. " tanya Zafran.
" Eeumm........ Bukan seperti ku tapi lebih cantik. " jawab Sheliya lagi.
" Kalau ayahku bagaimana, apakah dia pria yang tampan dan keren. " tanya Zafran lagi.
" Iya dia sangat tampan dan keren, kulit putih, rambut hitam bermata coklat. Tubuh sangat ramping, jika dia tersenyum gigi gigi manisnya semua terlihat. " Jawab Sheliya sambil membayangkan suaminya itu. Ia tersenyum senyum sendiri ketika mengingat betapa lucu suaminya ketika menggoda nya. Dan tak terasa setetes airmatanya jatuh.
Zafran yang sedari tadi melihat Sheliya merasa aneh karena sikap nya.
" Lalu kenapa bibi senyum senyum sendiri dan air mata bibi juga ikut jatuh. "
" Ah tidak apa apa Tuan muda, yasudah ayo kita pulang hari sudah agak sore , nanti Tuan besar bisa marah lagi. " ucap Sheliya mengalihkan pembicaraan Zafran.
Zafran pun bangun dari duduknya dan
Cuppp....
Sebuah ciuman mendarat di pipi Sheliya, ya siapa lagi kalau bukan ulah si imut ini.
" Terima kasih, kau sudah menjadi ibuku, tolong jangan pernah tinggalkan aku sendiri. " tutur Zafran dengan mulut kecil imutnya
Sheliya hanya berdiri mematung, tak tau harus berbuat apa, sebuah ciuman dari putra kandung nya sendiri kini mendarat di pipi nya tanpa di minta.
Seakan ia ingin berteriak keriangan tapi ah sudah lah lagi lagi ia harus memendam nya ini bukan waktu yang tepat untuk berteriak.
" Hei bibi ayolah kau sendiri yang mengajakku pulang tadi. " ucap Zafran yang menggagalkan lamunan sheliya selanjutnya.
" Ah iya ayo Tuan muda. " Ajaknya sambil menggandeng tangan Zafran membawa pergi bersama nya. Dan menuju pulang kerumah mewah milik Tuan Kim Jongsuk.
Udah 6 tahun aja😌..!!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!