Di dalam salah satu ruangan rumah, Seorang bocah laki-laki berambut putih tergelatak di lantai tak bernafas
Wajahnya bocah tersebut tampak pucat, tanpa ada bercak darah ataupun racun ditubuhnya, tidak ada pula memar di anggota badannya, tidak ada pula bekas gigitan atau sengatan hewan di anggota badannya, hanya sebuah air mata kering yang terbekas di pipinya
1 jam berlalu
Nafas yang sudah lama berhenti, kini bocah tersebut mulai bernafas lembut seakan sedang tertidur pulas, wajah yang sebelumnya pucat kini mulai memerah dan kembali ke kondisi normal seakan keadaan sebelumnya hanyalah sebuah halusinasi semata
Malam pun tiba, bocah laki-laki berambut putih yang sejatinya sudah meninggal tersebut, sekarang bulu matanya bergetar, jari-jarinya mulai bergerak ringan, matanya perlahan-lahan mulai terbuka
Bocah itu saat ini sedang menyipitkan matanya, berfokus melihat kelangit-langit rumah, lalu dia melihat ke kiri dan kanan dengan linglung, dia pun berfikir keras mencoba untuk mengingat dimana dia sekarang berada
Namun semua usahanya sia-sia, dia tidak mengingat apapun mengenai lokasinya saat ini, dia merasa bahwa lingkungan sekitarnya bukan lingkungan yang dia kenali
"Hei dimana aku? Apakah aku diculik?" Ucap bocah laki-laki itu dengan lembut
` Siapa yang membawaku kesini ? Apakah aku diculik? ` sekelebat pertanyaan dan rasa curiga hadir di pikirannya
Beberapa menit menunggu namun tidak ada suara apa pun di sekitarnya, hanya sedikit suara kerumunan dan orang lewat yang perlahan-lahan menjadi sepi. Ya.. mungkin kondisi yang semakin sepi ini disebabkan karena kondisi malam yang semakin larut
"Sepertinya tidak ada orang selain aku disini" desah bocah itu pelan
Karena menurutnya lingkungan saat ini dalam kondisi aman, bocah laki-laki berambut putih tersebut mencoba memberanikan diri dengan niat menelusuri lingkungan sekitar dan mencari tahu dimana ia berada dan apa yang terjadi pada dirinya
"Hah...??" saat ia ingin bangkit, bocah laki-laki berambut putih pun terkejut ketika melihat kondisi tubuhnya
Jejak kebingungan terpapar jelas di wajahnya, seakan bingung dengan apa yang terjadi dengapn dirinya, perasaan takut sempat melintas di kepalanya. Karena saat ini dia baru menyadari kalau tubuhnya berbeda dengan apa yang dia ingat
Bocah tersebut dengan was-was mencoba untuk bangun, namun belum bangkit dari lantai, dan mencari tahu apa yang terjadi, tiba-tiba rasa sakit yang sangat kuat terasa di kepalanya
"AW....." Jerit bocah tersebut sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya
` bukk` bocah tersebut terjatuh
Mungkin karena tidak tahan dengan rasa sakit yang datang dengan tiba-tiba, bocah laki-laki berambut putih itu pun pingsan ditempat dan tertidur kembali
Waktu berlalu, pagi mulai datang, kicauan burung mulai terdengar, cahaya matahari sayup-sayup mulai merayap masuk ke setiap sudut kamar, melalui jendela-jendela ruangan dan ventilasi udara disekitarnya
Cahaya yang masuk perlahan-lahan menyinari muka bocah laki-laki berambut putih tersebut, yang akhirnya membuatnya terbangun
Bocah laki-laki berambut putih pun perlahan-lahan bangkit dari tidurnya sambil mengerinyitkan dahinya sambil memegang kepalanya dengan tangan kiri, terlihat jelas bahwa rasa sakit masih terasa di kepalanya
Namun sepertinya rasa sakit itu hanyalah sisa dari rasa sakit semalam, rasa sakit tersebut tak berselang lama dan digantikan oleh ingatan-ingatan yang terjadi dengan dirinya dan tubuh ini
Peristiwa semalam kemungkinan adalah proses integrasi memori yang sangat banyak ke dalam otak bocah itu
Setelah merasa nyaman, bocah tersebut mulai perlahan-lahan menelusuri ingatan yang tentang dirinya, dia akhirnya mengingat tentang hidupnya di kehidupan sebelumnya, dan penyebab dia datang ke dunia ini, ya sepertinya tidak ada perubahan ataupun masalah yang terjadi dengan ingatannya tentang masa lalunya
Saat mulai menelaah tentang ingatan bocah pemilik tubuh ini, dia pun terkejut tentang identitas, kondisi, pengalaman, dan dunia tempat tinggal sang bocah pemilik tubuh ini sebelumnya
"Aku bereinkarnasi ? " Ucap bocah laki-laki berambut putih itu sambil tercengang tak percaya
Namanya Alvin Finnegan, dia adalah seorang pria paruh baya berusah 45 tahun yang meninggal karena depresi dan menenggak banyak alkohol dan obat-obatan
Istri dan kedua anaknya meninggal dalam kecelakaan mobil disaat dia sedang bekerja lembur di kantor tempatnya bekerja, rasa penyesalan menyelimuti harinya saat itu
` kenapa gak aku saja ? Kenapa harus istri dan kedua anakku? Kenapa aku ga bersama mereka? Setidaknya aku menemani mereka saat itu` sederet pertanyaan diselimuti rasa penyesalan memenuhi benak Alvin
Hari demi hari berlalu, kesedihan semakin berlarut, kerja yang tidak fokus, depresi berat, memori dan rasa rindu dengan istri dan anak-anaknya, semua hal tersebut menyiksa hidup Alvin
Menghadapi tekanan dan kesedihan yang tak berkesudahan, Alvin pun terjatuh ke dalam lubang neraka kehidupan. Pengangguran, Asap rokok memenuhi ruangan, berbagai botol alkohol tergeletak di setiap sudut ruangan, dan obat tidur dan anti-depressan di atas meja yang sering ia konsumsi
Sampai suatu malam, Alvin mengalami muntah darah setelah minum alkohol dan konsumsi Obat-obatan, mungkin karena overdosis atau fungsi organ tubuh yang mulai melemah. Alvin mengalami pusing dan akhirnya meninggal ditempat, melepas semua beban hidupnya didunia
Namun takdir berkata lain, Alvin dibangkitkan kembali di dunia yang berbeda. Ntah ini adalah kompensasi dari tuhan atas segala macam penderitaan Alvin di dunia, atau ini merupakan sebuah siksaan yang tuhan berikan kepadanya
Mungkin kedua ingatan dalam satu tubuh dapat mengurangi ingatan Alvin tentang dunia tempat tinggalnya sebelumnya. Namun satu hal, keluarganya sebelumnya akan tetap ada di hati dan pikirannya
Karena setia dan Ikhlas ada bentuk cinta paling tinggi, walaupun Ikhlas belum bisa Alvin wujudkan, tapi mungkin itu bisa dia wujudkan di dunianya saat ini
Sekarang Alvin, atau lebih tepatnya Shiro. Ya, Shiro adalah nama asli bocah tersebut di dunia ini. Nama Shiro berasal dari warna rambutnya yang putih. Dalam bahasa Jepang, Shiro berarti Putih.
Dunia yang ditinggali Shiro adalah Dunia Pahlawan. Dimana banyak peristiwa memperebutkan hegemoni dunia.
Tak hanya manusia yang saling bertarung, monster dan ras-ras lainnya yang keluar dari gate juga ingin menguasai planet ini.
Shiro dan kedua orang tuanya berada di Kota N saat ini. Karena kebutuhan perang, sebagai seorang pahlawan kelas C, kedua orang tua Shiro wajib ikut berpartisipasi dalam membunuh dan memata-matai musuh. Ya mirip dengan wajib militer dari dunia Alvin sebelumnya
Shiro meninggal karena depresi karena tidak tahan setelah mengetahui bahwa kedua orang tuanya tewas di medan perang, penyebab kematian yang hampir sama antara Alvin dan Shiro
"Huh.." Alvin menghela nafas, kehidupan dan suasana perang penuh pertarungan saat ini tidak cocok untuk bocah seperti ini
" Sepertinya tata letak ruangan ini sama dengan apa yang ada dalam ingatanku" ucap Alvin sambil berjalan menuju cermin yang berada di ruang tamu
" Semoga kau tenang di alam sana dan izinkan aku menggunakan identitasmu di dunia ini" ucap Alvin pelan di depan cermin sambil menunduk dan meletakkan tangan kanan di dadanya seraya mengheningkan cipta
Saat ini Alvin sedang sibuk melihat wajahnya di cermin. Menolehkan mukanya ke kiri, menolehkannya ke kanan, berpose keren layaknya akan mengambil foto
"Yah senang rasanya menjadi bocah lagi, tanpa perlu banyak memikirkan masalah hidup di dunia ini" Ucap Alvin kepada cermin di depannya sambil tersenyum
Alvin masih menghadap cermin saat ini, mencoba membuat berbagai pose, berbagai raut wajah, dari yang biasa, cool, sampai yang aneh Alvin buat
Namun tiba-tiba Alvin tertegun, seperti tersadar akan sesuatu
"Eh bukannya aku juga orang dewasa ya sebelumnya ? berarti saama aja dong !" Ucap Alvin agak kesal
"Oh tidak, anda masih bocah saat ini, lihatlah tubuh anda! Masih kecilkan ? Jadi nikmatilah, tidak perlu memikirkan banyak hal" sebuah suara tiba-tiba terdengar di sebelah kanan Alvin, Alvin pun menoleh ke kanan
Alvin tercengang, mulutnya terbuka lebar, untung gak ada hewan kecil atau seranggan yang masuk kedalam mulutnya saat ini. Alvin pun mencoba mengusap-usap kedua matanya beberapa kali, berharap apa yang ia lihat akan menghilang namun hasilnya masih sama, sosok tersebut masih ada di bahu kanan Alvin
Alangkah terkejutnya Alvin dengan apa yang ia lihat saat ini, Sosok tersebut adalah Shiro atau Sosok Alvin saat ini dengan celana renang dan pelampung karet berbentuk angsa yang melingkari pinggangnya
"Tidak, tidak, tidak, pikiran anda sudah dewasa, berarti anda sudah dewasa, bersikaplah sewajarnya dan mulailah memikirkan masa depan" Belum pulih dari rasa terkejutnya, sebuah suara terdengar di sebelah kiri Alvin kali ini
Belum lepas dari rasa terkejut, Alvin langsung menoleh ke sebelah kiri, kini Alvin shock karena yang ia lihat kini adalah sosok Alvin dewasa di kehidupan sebelumnya yang membawa koper dengan setelan jas kantoran lengkap dengan jam tangan dan dasi merah di kerah lehernya. Alvin terdiam, suasana pun menjadi hening seketika
`apa yang terjadi ? ` Pikir Alvin bingung sambil menggaruk-garuk kepalanya
` krrukkk krrrukk krrruuukk` sebuah suara datang menyadarkan Alvin
Kini Alvin pun memegangi perutnya, ya, suara tersebut adalah suara perut Alvin, dalam artian Alvin sedang kelaparan saat ini
"Dah lah, bodo amat, yang penting sekarang makan dulu, bullshit dengan masalah yang lain" gerutu Alvin sambil berjalan menuju dapur
Kedua sosok mungil tersebut ternyata sudah hilang ketika pikiran Alvin teralihkan ke masalah lain. Seakan tidak ada sebelumnya.
Memang, Sebenarnya kedua sosok itu hanyalah imajinasi Alvin, kedua sosok itu saling berbicara bertukar pendapat mencerminkan diri Alvin yang sedang melakukan self-talk kepada dirinya sendiri tentang identitasnya dari dua sudut pandang yang berbeda
....
Di dapur saat ini, Alvin sibuk memasak untuk mengisi perutnya yang meronta-ronta meminta makan
Sebenarnya, Alvin tidak terlalu bisa dalam hal memasak, ia hanya sekedar bisa menggoreng, merebus, memanggang, ataupun menanak nasi.
Untuk masakan yang banyak menggunakan bumbu, jangan terlalu banyak berharap. Alvin tidak bisa melakukannya kecuali satu hal, yaitu mie instan.
Lupakan masalah kemampuan Alvin dalam memasak, lanjut ke cerita
Tak berselang lama, kini Alvin membawa hidangan hasil masakannya ke meja makan
Terlihat bahwa hidangan Alvin tersebut menghidangkan sepiring nasi dan ikan goreng yang agak gosong, untung aja nasinya gak ikut-ikutan gosong. Selain makanan pokok dan lauk pauk, hidangan yang disajikan Alvin dilengkapi dengan secangkir susu sebagai minuman utamanya
"Yah tidak buruk juga" ucap Alvin sambil memandangi karya-karyanya itu dengan cukup puas
Setelah itu, tanpa pikir panjang lagi ditambah efek lapar, Alvin langsung duduk dan mulai menyantap makanan yang ia buat dengan lahap
"Hum.. enak.. hum.. enak... hwumenak.." ucap Alvin dengan mulut penuh makanan, namun ada nada sendu dalam kalimatnya, air matanya mengalir ringan seakan sedih dan rindu bercampur dalam makanannya saat ini
Alvin terus makan, tanpa memperdulikan apa yang terjadi dengan dirinya saat ini, sesekali ia mengusap air mata di pipinya, namun Alvin tidak berhenti untuk menyantap hidangannya seakan hal lainnya hanyalah angin lewat baginya
Beberapa menit berselang, Alvin membawa peralatan makan kotor yang kering tak bersisa ke wastafel tempat mencuci piring
Mungkin karena kebiasaan, Alvin tidak langsung mencucinya, Alvin malah berjalan kembali ke meja makan, duduk dan merogoh kantong baju dan celana seakan mencari sesuatu, kemungkinan rokok yang ia cari
Karena sepertinya Alvin tak menemukan apa yang ia cari, Alvin hanya duduk saja di kursi, membiarkan lambungnya mencerna makanannya tadi
Di tengah duduk santainya saat ini, tiba-tiba Alvin tertegun sedikit, seperti teringat kembali apa yang harus diputuskan Alvin saat ini
Raut wajah Alvin tampak serius, seakan memikirkan keputusan terpenting dalam hidupnya, kali ini hanya Alvin yang terlibat tanpa ada dua sosok mungil cerminan dirinya
Tanpa menunggu lama, Alvin pun langsung berdiri, ada sedikit senyum yang terlengkung dari bibirnya
Alvin langsung berjalan ke ruang tamu menuju cermin dengan tubuh tegap dan langkah yang mantap, seakan yakin dengan keputusannya saat ini
Saat ini Alvin menghadap dirinya sendiri di cermin, matanya tegas, ada senyum yang tak tergoyahkan di bibirnya
" Oke sudah ku putuskan, mulai sekarang aku adalah Shiro " ucap Alvin oh bukan, ucap Shiro dengan lantang sambil tersenyum percaya diri
Saat ini Shiro a.k.a Alvin sudah bisa menerima kehidupan barunya di dunia ninja
[Ding....] suara mekanisme tiba-tiba terdengar di benak Shiro
[Memuat... 1%... 8%... 37%... 53%..] Sebuah layar transparan tiba-tiba muncul di hadapan Shiro saat ini
`sistem ?` pikir Shiro kebingungan
Shiro tidak menyangka kalau dia akan memiliki sistem, ia pernah membaca dalam beberapa novel fantasi ataupun dari anime isekai bahwa terkadang MC akan mendapatkan sistem legendaris, dan sekarang itu terjadi pada diri Shiro
` krrrtttt kruuttt krrrrutttt` sebuah suara datang membuyarkan lamunan Shiro, suara itu datang dari perut Shiro
Shiro memegangi perutnya, namun kali ini bukan kelaparan yang ia hadapi, namun rasa mulas yang menghampiri Shiro
Shiro bergegas berlari menuju toilet, namun ia berhenti ketika melihat kotak susu di tong sampah, ia pun menghampiri dan mengambil bekas kotak susu tersebut
" sial " kutuk Shiro
Dari tanda di kemasan kotak susu tersebut, Shiro akhirnya mengetahui bahwa susu yang diminumnya ternyata sudah kadaluarsa
Shiro langsung berlari menuju toilet, ia pun tidak lupa memegangi bokongnya, takut isinya akan terjatuh di tengah jalan ketika ia berlari
` bang ` ketika Shiro sampai ke toilet, Shiro langsung menutup dengan keras pintu toilet tersebut
Jika ada orang lain di luar toilet saat ini, maka akan terdengar suara merdu dari dalam toilet, dengan frekuensi yang berbagai rupa sehingga menciptaka suara panggilan alam yang sangat merdu dan indah.
Setelah selesai dengan urusan pribadinya, Shiro mulai berfokus pada sistem dibenaknya.
"Sistem, Bagaimana dengan identitasku didunia ini ?"
[Ding!] sebuah suara mekanisme terdengar di benak Shiro
Namun, belum pulih dari rasa terkejut, suara mekanisme terus muncul di benak Shiro, sebuah layar transparan tiba-tiba muncul di hadapan Shiro
[Terdeteksi bahwa kondisi 'Tuan Rumah' baik fisik dan psikis dalam kondisi baik-baik saja]
[Mencoba mengintegrasikan sistem]
[Memuat... 1%... 37%... 58%... 73%... 91%... 100%]
[Ding! Integrasi Berhasil!]
Suara mekanisme sistem dan perubahan layar transparan yang berturut-turut, membuat Shiro tercengang saat ini
"Si.. Si.. Sistem?" Tanya Shiro dengan gugup
Namun tidak ada suara jawaban dari sistem, hanya sebuah 'Tanda Tanya (?)' yang muncul di layar sistem saat ini
` tarik nafas... Buang, tarik nafas... Buang ` Shiro berusaha menenangkan dirinya saat ini
"Sistem, kenapa baru sekarang kau muncul ? Bukannya aku sudah ada di dunia ini semalaman ? " Ucap Shiro setelah ia menjadi tenang, namun ada rasa kesal dari nadanya
[Ding! Sistem hanya bisa muncul ketika kondisi fisik dan mental 'Tuan Rumah' menjadi tenang dan stabil. Atau akan terjadi masalah serius terhadap 'Tuan Rumah'] Tak lama jawaban Sistem muncul di benak Shiro
Shiro pun mengangguk, mungkin benar apa yang dikatakan sistem saat ini. Ia pun kemudian bertanya kembali kepada sistem, "Sistem, bagaimana dengan identitasku di dunia ini ? apakah akan ada masalah ?"
[Tidak, 'Tuan Rumah'. Di dunia ini tidak ada pendeteksi jiwa, walaupun di dunia ini bisa mendeteksi ingatan, tapi ingatan kehidupan terdahulu 'Tuan Rumah' tidak akan terbaca.]
Mendengar penjelasan sistem, Shiro merasa lega.
[Ding! Sebagai kompensasi karena jiwa 'Tuan Rumah' terbawa ke dunia ini dengan paksa, sistem akan memberikan 'Tuan Rumah' kesempatan lotere secara gratis, anggap saja sebagai Hadiah Pemula] suara sistem terdengar lagi
Ketika suara sistem tersebut terdengar, Shiro sangat bersemangat, ingin sekali ia melompat kegirangan, namun Shiro menahannya
Tiba-tiba layar sistem berubah, kini ada sebuah roda putar dengan tanda 'Mulai' di lingkaran tengahnya
Shiro memperhatikan lotere yang dikatakan sistem dengan seksama. Namun Shiro bingung, karena di roda putar tersebut selain tanda 'Mulai', tidak ada apapun baik kata-kata, gambar ataupun jarum penunjuk yang biasanya ada di lotre roda putar
Lalu Shiro menyipitkan matanya, karena ia melihat sebuah Tanda Tanya kecil (?) di sudut atas roda putar
Shiro mengulurkan tangannya, dengan niatan untuk menyentuh ikon 'Tanda Tanya (?)' tersebut
Ketika Shiro menyentuhnya, layar tiba-tiba berubah lagi, 3 aturan dan 4 catatan yang kini muncul di hadapannya
[Rules: 1. Mulai Lotere, 2. Setelah dimulai, hadiah lotre akan muncul secara otomatis, 3. Terima Hadiah]
[Notes: 1) Untuk memulai lotre, 'Tuan Rumah' bisa memeberikan perintah dengan menggunakan tangan (sentuhan), mulut (suara), dan pikiran 'Tuan Rumah'. 2) Hadiah bersifat acak, bisa berupa kemampuan, pelayan, template karakter, metode pelatihan, maupun item baik berupa pakaian, senjata, aksesoris ataupun item-item lainnya. 3) Hadiah tidak bisa ditolak ataupun ditukar namun sistem bisa menyimpannya]
Mungkin karena kebiasaan kerja, Shiro membaca aturan dan perintah tersebut dengan perlahan, mengejanya satu persatu, memastikan tidak ada kesalahan, takut tiba-tiba ia mati lagi dan jiwanya dijual oleh sistem
Untuk bagian Rules, ada beberapa hal yang tidak ia mengerti mengerti cara penggunaan lotere, namun hal tersebut dijelaskan di bagian Notes atau catatan
Ketika Shiro membaca 'Notes' nomer 1, Shiro langsung mengerinyit
` Sial, ternyata tidak perlu disentuh secara langsung ` batin Shiro dengan nada kesal memikirkan perilakunya sebelumnya
[Sebenarnya 'Tuan Rumah' tidak perlu memanggil sistem secara langsung, 'Tuan Rumah' bisa juga memanggil dan berbicara dengan sistem menggunakan pikiran 'Tuan Rumah'] tiba-tiba suara sistem masuk ke dalam pikiran Shiro
"BANGSAT! KENAPA GAK BILANG DARI TADI" kutuk Shiro dengan marah
['Tuan Rumah' tidak bertanya] balas sistem tanpa ada rasa bersalah
"MULAI LOTERE" Teriak Shiro tambah marah dengan balasan sistem
Walaupun bisa memulai lotere menggunakan pikirannya, Shiro memilih menggunakan suaranya sebagai bentuk pelampiasan emosinya
Setalah perintah memulai lotere diluncurkan Shiro, kata 'MULAI' di lotere roda putar mulai berubah, namun mata Shiro tidak bisa mengikuti gambar yang muncul berubah-ubah dengan cepat
Shiro hanya bisa menyerah, menunggu dengan sabar hingga perubahannya melambat atau berhenti
15 detik berlalu, perubahan di lotere mulai melambat, Shiro bisa melihatnya satu persatu dari pedang, buah iblis, wanita cantik, gulungan, buku, cangkir, gaun pengantin dan karakter yang tidak Shiro kenali telah muncul
Tiba-tiba lotere itu berhenti dan cahaya keemasan mulai muncul dihadapan Shiro. Sistem pun menjelaskan dengan nada ceria.
[Ding! Selamat kepada 'Tuan Rumah' karena mendapatkan kemampuan Stealth]
[Ding! Selamat kepada 'Tuan Rumah' karena mendapatkan kemampuan Master Pertarungan Tangan Kosong]
[Ding! Selamat kepada 'Tuan Rumah' karena mendapatkan kemampuan penggunaan senjata]
Shiro sangat bersemangat mendapatkan 3 hadiah sekaligus. Namun tiba-tiba sebuah suara sistem terdengar kembali
[Ding! Terdeteksi bahwa 'Tuan Rumah' beluk memiliki Aura, maka hadiah belum bisa diberikan Karena beberapa kemampuan perlu menggunakan energi dan aura, Sehingga 'Tuan Rumah' perlu berlatih Aura terlebih dahulu] tambah sistem
Shiro yang awalnya sangat bersemangat, kini menjadi kecewa.
[Ding! Berhasil menyimpan Apakah 'Tuan Rumah' akan menerimanya?] tak berselang lama suara sistem kembali terdengar
"Terima" balas Shiro dengan penuh semangat
[Ding! Mengintegrasikan!] tiba-tiba ada ledakan cahaya kecil menghampiri kepala Shiro
Ketika partikel-partikel cahaya kecil tersebut menghampir Shiro, Shiro langsung terduduk sambil memegangi kepalanya
"AAAAAAAAA...." Teriak Shiro kesakitan
Shiro tidak pernah menyangka bahwa proses integrasi kemampuan dapat sesakit ini, untung tidak ada orang lain di sekitar Shiro saat ini
5 menit berlalu, Shiro mulai mencoba berdiri sambil memegangi kepalanya
"DASAR KEPARAT, SISTEM ANJ****, SISTEM KON***, SISTEM BAB*, SISTEM...." Ketika Shiro mulai sadar, Berbagai makian langsung terlontar dari mulut Shiro, makian Shiro bagaikan sebuah orkestra ditahap puncaknya, sangat cepat, Eminem mungkin kalah dengan makian Shiro
2 menit berlalu, Shiro akhirnya mulai tenang, namun ia tertegun ketika membaca informasi tentang kemampuan yang ia dapatkan
` ini terlalu kuat ` pikir Shiro terkagum
Shiro awalnya ingin mencoba kemampuan yang ia dapatkan, namun Shiro mengurungkan niatnya, karena tiba-tiba sekelebat pertanyaan terlintas dibenaknya
"Sistem, selain lotere fungsi apa lagi yang kau miliki?" tanya Shiro
[Hanya ada lotere dan inventory] jawab sistem dengan datar
" Sistem, apa syarat memulai lotere" tanya Shiro lagi kepada sistem
[Tergantung kondisi 'Tuan Rumah'] jawab sistem ambigu
"hah ? Maksudnya ?" tanya Shiro bingung
[Silahkan 'Tuan Rumah' cari tahu sendiri] jawab sistem santai
Shiro tercengang mendengar jawaban dari sistem, "Lalu bagaimana dengan inventory?"
[Silahkan 'Tuan Rumah' cari tahu sendiri]
Mendengar jawaban yang sama dari sistem, Shiro tidak bisa berkata apa-apa.
` ini agak berbeda dengan sistem yang pernah kubaca sebelumnya ` pikir Shiro heran
Karena dari berbagai sumber yang Shiro ketahui, biasanya sistem memiliki banyak fungsi, seperti lotere, misi, inventaris, panel data, toko, dan lainnya
`huh, yaudahlah ga apa apa, setidaknya masih berguna` desah Shiro menerima fakta tentang sistem yang dimilikinya
"Sekarang saatnya mencoba kemampuanku saat ini" ucap Shiro dengan penuh semangat
` tok tok tok ` namun belum sempat mencobanya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu datang dari depan rumah Shiro yang membuat Shiro bergidik
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!