Serial Killer
Tunggu saja!
Ferry
Hukuman atas tindakanmu sudah ditetapkan. Pengadilan tertinggi memutuskan untuk mengeksekusi mati-mu.
Ferry
Apa kau masih nggak merasa bersalah sampai detik ini? Sadar! Kau itu pembunuh!
Ferry
Pembunuhan atas 89 keluarga dalam kurun waktu 10 tahun.
Ferry
Kau membunuh 249 orang!! Apa kau merasa hebat dengan membunuh?!
Pria berusia 28 tahun itu mendelik pada inspektur yang berada di hadapannya
Jeff
Mereka bermain bersamaku, mereka menikmatinya...
Jawaban santai yang diberikan oleh Jeff membuat Ferry emosi
Ferry
Kau psiko!! Kau nggak pantas hidup di dunia ini! Kuharap kematianmu besok dapat menyadarkanmu di kehidupan selanjutnya!
Ferry
Bawa dia kembali ke selnya!
Sekembalinya ke sel, Jeff berusaha memikirkan cara untuk kabur
Iya terlelap dalam sela-sela pemikirannya.
Seorang petugas berlari kencang ke ruangan inspektur
Petugas
Lapor, Pak! Jeff kabur dari selnya!
Petugas
Tapi anehnya, tidak ada tanda-tanda pengrusakan ruangan dan gembok sel.
Ferry melesat ke ruang tahanan tempat Jeff seharusnya berada
Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh, benar saja...
Jeff seperti menghilang tanpa jejak
Ferry
Kerahkan semua petugas! Cari dia sampai ketemu!
Ferry
Kita harus menangkapnya kembali sebelum jam 11!
Ferry menggertakkan giginya
Bagaimanapun juga, pembunuh berantai itu harus dieksekusi hari ini!
Ia telah meresahkan masyarakat selama 10 tahun belakangan
Jeff tetap tidak ditemukan hingga pukul 19:00
Ferry
Nggak ada cara lain... Beri tahu media bahwa Soul Taker sudah kabur. Minta semua masyarakat untuk lebih waspada!
Ferry mengepalkan tangannya erat
Ferry
Tunggu saja! Aku pasti akan menangkapmu lagi, Jeff!
Kehidupan Baru
Mayat yang tergeletak di tengah gunung tiba-tiba bergerak
Matthew
Ahhh, sakit sekali tubuhku...
Ia melihat sekeliling, pemandangan yang sangat asing baginya
Matthew
Kenapa aku di hutan? Bukannya aku di sel tadi?
Tiba-tiba saja kepalanya sakit bagai dihantam oleh batu. Ia mendapat ingatan yang ia sendiri tak tahu dari mana asalnya.
Matthew
Aish! Sakit banget kepala gue!
Jeff terkesiap. Pasalnya ia menyadari cara bicaranya yang berubah.
Matthew
Dimana gue? Kenapa gue dapat memori random kayak gini?
Matthew meraba sekitarnya dan mendapati sebuah benda berbentuk petak
Matthew
Heh? Ponsel? Bentuknya cukup aneh...
Jeff melihat waktu yang tertera
Belum sempat Jeff mencerna semua informasi ini, tiba-tiba terdengar suara gemerisik...
Penduduk
Hei, nak! Kamu nggak apa-apa??
Matthew
Ya, pak... Tadi saya tergelincir waktu panjat gunung, saya baru siuman.
Penduduk
Siapa namamu? Badanmu penuh luka, ayo ikut ke rumah bapak dulu untuk diobati.
Matthew
Nama saya Matthew, pak.
Jeff terdiam. Mulutnya melontarkan nama itu dengan alami
Matthew
Baik, pak. Terima kasih atas bantuannya.
Matthew berdiri di depan wastafel dan menatap tajam pantulan wajahnya di cermin
Matthew
Wajah gue berubah...
Matthew
Jadi gue melintasi waktu ke 15 tahun kemudian?! Lalu jiwa gue masuk ke badan anak yang bernama Matthew ini?
Setelah memikirkannya sejenak, Matthew pun menyeringai.
Matthew
Raga baru, kehidupan baru, cerita baru...
Pembantaian
Thalia
Eh, katanya ada pembantaian lagi di kota kita!!
Irene
Serius lo?! Korbannya 1 keluarga lagi?!
Thalia
Ho-oh! Bisa aja pelakunya sama dengan pembantaian sebelumnya.
Irene
Dalam jangka waktu 2 minggu, udah ada 2 kasus pembantaian di kota kita. Ngeri-ngeri sedap nggak sih?
Thalia
Iya... Mungkin ini kesempatan yang Tuhan berikan ke gue untuk menyalurkan kemampuan otak dan hobi gue?
Thalia
Eh, kira-kira apa motif pembunuhannya? Jangan-jangan pelakunya psikopat?!
Thalia
Gimana kalo kita ke TKP setelah ngampus? Eh, sekarang aja deh, cabut aja yuk... Penasaran nih gue.
Irene
Cukup, Thalia... Lo tuh ya, keseringan dekat-dekat sama hal begituan. Isi otak lo dipenuhi psikopat jadinya.
Thalia
Yeee... Kan segala kemungkinan itu ada.
Thalia
Yo! My friend Matthew!
Irene
Hey, babe! Kok agak telat hari ini?
Matthew
Iya, bantuin bokap dulu tadi.
Thalia
Mat, mat... Udah denger belum ada kasus lagi! Temenin gue yuk, ke TKP... Bini lo nggak mau nemenin gue, hiks.
Matthew melihat pacarnya yang sedang memainkan ponsel.
Irene melirik Matthew sekilas dan berkata,
Irene
Jangan tertular kegilaan dia ya, babe.
Matthew menoleh melihat Thalia, ia mengeluarkan raut wajah kasihan.
Matthew
Bini gue nggak ngizinin gue buat main sama lo, lo sendiri aja ya...
Thalia
Ahh, gak asik lo... Setelah taken jadi bucin. Tau gitu gue nggak bakal bantuin lo nembak Irene, cih.
Matthew menyenggol kaki Thalia
Mulutnya tampak bergerak seperti sedang mengatakan sesuatu
Thalia yang mengerti kode itu langsung mengedipkan sebelah matanya
Thalia
Ya udah, monggo disayang-sayang pacarnya. Gue gamau jadi nyamuk, ogah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!