Lost In Winterwood
Malam Badai
Gemuruh tiada henti dan hujan lebat menerpa sebuah rumah kecil yang berada di kawasan perkebunan
Suasana mencekam di luar tidak mengganggu 2 orang laki-laki di dalam rumah tersebut
Apalagi salah seorang laki-laki yang sibuk bermain game dengan headphone yang melingkupi telinganya
Benny
Sial! Seharusnya dia di sayap kanan, bukan di ujung kiri!
Dexter
*merampas headphone Benny* Cepat kemasi bajumu!
Benny
Aaaa Dexter! Itu stage terakhir!
Dexter
Kau bisa bermain nanti! Aku disini bukan menemanimu bermain game!
Dexter
Kau besok berangkat ke Norwegia untuk melanjutkan kuliahmu dan kau masih diam di sini seperti pengangguran?
Benny
Kau kenapa ingin mengusirku? Biarkan aku bersantai sebentar!
Benny
Bahkan jika besok masih badai, aku masih disini!
Benny
Badai ini tidak akan menggangguku bahkan dalam urusan packing mem-packing!
Lampu di sekitar pemukiman di sekitar rumah Benny mati total. Mereka berdua seketika terdiam dan lampu senter dari ponsel Benny menyala beserta cengengesannya
Dexter
Hah... kau makhluk nokturnal, kan? Kemasi barangmu dan aku akan ke belakang mengecek listrik
Benny
Oh my god! Meskipun aku sering begadang, aku bukan kelelawar, Dex!
Benny
Oke Dexter, aku mengalah...
Dexter pun pergi ke belakang rumah sambil membawa senter milik Benny. Ia ingin mengecek meteran listrik dan berharap bahwa listrik di rumah Ben hanya turun, bukan mati total
Dexter
Hah, maafkan aku Benny...
Dexter
Aku mengomel bukan karena ingin kau cepat-cepat pergi
Dexter
Aku hanya bingung, bagaimana aku menutupi perasaan takutku jika kau pergi dariku
Dexter dan Benny adalah sahabat karib dari mereka SD. Kemana pun Dexter pergi, pasti ada Benny. Sikap mereka yang saling bertentangan antara Benny yang periang dan Dexter yang cuek menjadi perpaduan unik.
Orang bilang, Benny adalah matahari dan Dexter adalah bulan. Tapi, Benny menentang hal itu. Menurutnya, ia adalah bulan dan Dexter adalah bumi.
Dexter tidak peduli akan pengandaian aneh itu. Menurutnya, itu adalah pengandaian konyol dan ia terpaksa mengiyakan sebelum Benny cerewet dan membuat moodnya berantakkan.
Dexter
Yup, tidak ada listrik sampai pagi!
Dexter
Semoga saja setelah aku balik dari sini, Benny—
Benny
TIDAK ADA YANG BISA MENGAMBIL TUBUH INI KECUALI AKU!!!
Suara dari dalam rumah mengejutkan Dexter. Ia buru-buru masuk ke dalam rumah dan memastikan bahwa Benny baik-baik saja
Dexter
*mengarahkan senter kearah Benny* Ben, ada apa?
Dexter
Kenapa kau berdiri di depan jendela?
Dexter
Oh, baiklah... Hmm... Kau sudah mengemas kopermu?
Benny
Bisakah kau nanti tidur di kamar tamu saja? Aku sedang ingin sendiri sampai pagi
Dexter
Kau biasanya agak takut jika terlalu berada di suasana sepi lama-lama
Dexter
Ya sudah, selamat malam!
Benny
Jangan lupa tutup pintunya
Dexter pun menutup pintu kamar Benny dan pergi dari sana. Beberapa pertanyaan muncul di kepalanya.
Dexter
Jarang aku melihat dia bicara singkat selain sakit
Dexter
Ah, tapi biarlah! Mungkin tiba-tiba ia sadar untuk mempersiapkan dirinya di negara baru!
Dexter
Semoga ini akan baik-baik saja ke depannya...
Beberapa jam kemudian, Dexter sudah ada di tempat tidur. Ia terlelap dengan nyenyak di tengah badai yang masih berlanjut
Dexter mulai merasa terganggu ketika mendengar suara langkah kaki diatas lantai kayu
Ketika Dexter membuka matanya, dalam keadaan gelap, ia dikejutkan oleh Benny yang berada di depan ranjangnya
Sekilas ia bisa melihat Benny yang menatapnya dingin dengan wajah datar ketika cahaya petir melewati jendela di belakang ranjang Dexter
Dexter
Ya tuhan... Aku kira siapa!
Dexter
Apa... masih mati lampu?
Benny
Kau masih ingat Winterwood?
Dexter
Oh... Hmm... masih ingat... Kenapa?
Dexter
Kau lupa jika kita sepakat untuk tidak membicarakan itu? Kita bicarakan itu besok!
Dexter
Kenapa kau daritadi menatapku begitu?
Dexter
Kau... seperti... ingin membunuhku...
Benny
Aku tidak akan membunuhmu
Benny
Orang-orang yang mengganggumu yang akan aku bunuh, tanpa ampun...
Dexter
Hahaha... lucu sekali...
Dexter
Kau jarang memberikan lelucon dengan wajah serius!
Benny tidak bereaksi sama sekali. Ia masih diam, menatap Dexter seakan ingin mengulitinya lewat matanya.
Kantuk Dexter menyerang sangat hebat. Ia tidak peduli dengan Benny yang masih menatapnya meskipun bulu kuduknya sedang berdiri. Kesadarannya mulai hilang dan mengalihkan ketakutannya
Dexter
Hoaamm... Selamat tidur, Benny...
Benny
Tidur yang nyenyak, Dexter...
Benny
Aku akan menjagamu malam ini dari makhluk hutan yang ingin merampasmu dariku...
Serangan Pagi
Dexter terbangun ketika mendengar suara peralatan dapur yang beradu. Saat ia melakukan peregangan, Benny mendatanginya dan berdiri di depan pintu yang terbuka. Sepertinya tadi malam pintu kamarnya tidak ditutup
Benny
Biasanya kau bangun lebih awal, kau begadang?
Dexter
(Sikapnya berbeda dari tadi malam. Dia kesurupan atau bagaimana?)
Dexter
Tidak, kau kali yang begadang!
Dexter
Tengah malam kan kau ke kamarku! Sikapmu benar-benar aneh!
Benny
Pfffttt! Kau bicara apa sih? Tadi malam aku ketiduran setelah berkemas, aku saja baru sadar saat bangun jika aku tidur di lantai
Benny
Ya, ya, ya... Kau si paling logis dan aku akan mengiyakanmu!
Dexter
Ish! Kau! Bisa-bisanya mengejekku!
Dexter
Kenapa tadi malam kau menanyakan Winterwood?
Dexter
Kita sudah berjanji untuk tidak membicarakan Winterwood!
Benny
Aku baru saja ingin bilang jika tadi malam aku bermimpi kita ke Winterwood...
Benny
Ah, lupakan! Yang penting kau bersiap-siap dulu! Kita akan membicarakan nanti!
Benny pun pergi dari sana dengan langkah bersemangat. Tipikal Benny yang meledak-ledak namun Dexter masih terbayang akan sosok Benny yang tadi malam bersikap dingin.
Mengenai Winterwood, tempat itu adalah hutan belantara dengan view indah di dalamnya. Hutan lebat itu selain memiliki pemandangan indah juga mempunyai keindahan magis tersendiri, yaitu hutan tersebut tidak pernah di jatuhi salju dan suhunya dingin meskipun sedang musim panas!
10 tahun yang lalu, ia dan Benny sering kesana karena orang tua Benny mengajak mereka camping setiap liburan.
Tapi itu 10 tahun yang lalu dan kedua orang tua mereka sama-sama tidak mengizinkan mereka lagi kesana
Dexter
Kau berniat untuk ke Winterwood sebelum bandara...
Dexter
Kita... jadi kesana?
Benny
Yup, jika kau tidak mau, aku saja!
Dexter
Kau lupa, 10 tahun kita mengalami apa?
Benny
Hmm... kita hanya tersesat dan semua orang panik...
Dexter
Kita tersesat saat suhu ekstrim dan hampir mati!
Dexter
Kau punya asma, Ben! Aku tidak mau kau kenapa-napa!
Benny
Dex, kita sudah dewasa! Keadaan Winterwood yang dulu dengan sekarang mungkin berbeda!
Benny
Kita tidak perlu membicarakan ini kepada orang tua kita!
Benny
Ayolah... aku rasa ini tempat terakhir sebelum aku pergi jauh!
Dexter
Ben, kau yang paling parah saat kejadian itu terjadi...
Benny
Please Dex, kau kemarin bilang kalau kau bermimpi jika aku membicarakan Winterwood. Mungkin itu tanda kita harus kesana
Dexter
*melepas kacamatanya* Aku masih ingat ketika aku menemukanmu penuh wajah babak belur dan... tubuhmu sangat dingin...
Dexter
Aku hampir kehilanganmu, seumur hidupku
Benny menatap sendu Dexter. Ia pun berdiri dan menghampirinya, lalu mengusap-ngusap pundak Dexter hangat. Jika Benny sedang dalam mode normal begini, Dexter merasa ketakutannya agak luntur
Benny
Dexter, kita sama-sama menyimpan rasa takut yang sama. Aku merasa jahat karena sampai sekarang kau sendirian yang masih merasakan trauma itu
Benny
Tapi, aku nanti akan pergi jauh darimu. Aku harus membantumu keluar dari trauma ini dan aku rasa...
Benny
Aku akan tenang setelah kau menerima trauma itu sebagai hal masa lalu biasa
Dexter
Kau berlebihan! Jika kau pergi, ya pergi saja! Trauma itu dengan kau yang akan pergi ke luar negeri itu beda!
Benny
Kau tidak bisa bohong dariku, Dex!
Benny
Semakin kau menyuruhku pergi, berarti kau ingin aku tetap disini
Benny
Jangan membantahku! Aku bukan teman yang baru mengenalmu setahun yang lalu!
Benny
Jadi... kau mau kembali ke Winterwood?
Dexter
Hah... ya... sejak kapan aku bisa menolakmu?
Dexter
Woah, jendelanya kenapa terbuka sendiri?
Benny
*menutup mata Dexter* Aku mohon tutup matamu... Aku mohon...
Dexter
*kebingungan* Ben, aku... aku merasa merinding...
Dexter
Apa... ada... orang lain selain kita?
Selanjutnya, Dexter hanya mendengar suara bisikan Benny yang terdengar asing di telinganya
Dexter yang sangat kebingungan hanya terdiam sambil memejamkan matanya kuat. Ia bisa merasakan tangan Benny yang hilang menutupi matanya
Forest Spirits
Ini bukan tepatmu...
Forest Spirits
Kembalilah...
Forest Spirits
Kami membutuhkanmu...
Dexter
I-itu siapa? Siapa disana?
Dexter
Benny... siapa disana?
Benny
Kau sudah membuat Dexter terganggu...
Benny
Aku tidak akan memaafkan kalian...
Dexter
Ben... Benny... Apa aku bisa membuka mataku?
Forest Spirits
AKKKKK!!!! SAKITTTTT!!!!
Mata Dexter langsung terbuka lebar. Nafasnya yang tersenggal dan ekspresi ketakutannya dilihat oleh Benny yang kebingungan
Dexter
Hah... Ben... Hah... Itu...
Benny
Dexter, kau kenapa? Kau... Kau berteriak...
Benny
Aku membuat traumamu kembali?
Dexter
Tidak... Ini... ini tidak benar...
Dexter
Tadi ada yang berteriak kesakitan dan kau menyuruhku tutup mata saat jendela dapur terbuka sendiri
Benny
Dex... kau bicara apa?
Benny
Jendela dapur saja rusak dan tidak dapat dibuka
Benny
Hmm... lebih baik kita tidak usah ke Winterwood jika kau kurang sehat...
Dexter
Tidak! Kita harus kesana!
Dexter
Aku lelah dengan omong kosong ini!
Dexter
Kita pergi sekarang sebelum aku dianggap gila olehmu!
Teror di Perjalanan
Saat ini Benny menyetir mobil milik Dexter sambil bersenandung kecil. Berbeda dengan Dexter yang saat ini diam sambil memerhatikan jalan
Benny
Dex, kau baik-baik saja?
Dexter
100% baik-baik saja!
Benny
Padahal tadi kau terlihat kagum melihatku memakai pakaian yang mirip seperti kita terakhir pergi ke Winterwood
Dexter
Kau memang mau aku lakukan apa?
Benny
Ajak aku bicara lah!
Benny
Aku tidak bisa didiamkan olehmu!
Benny
Kau bisa menjelaskan apa yang kau rasakan tadi malam atau pikiranmu sekarang apa
Dexter
Ya... aku ingin ke Winterwood
Dexter
Aku penasaran, kenapa secara kebetulan keanehan yang kurasakan hari ini mengenai Winterwood?
Benny
Semoga kau menemukan jawaban disana dan aku bisa tenang saat meninggalkanmu pergi
Dexter
Bisa kau ceritakan kejadian saat sebelum kau babak belur di hutan?
Dexter
Kau selalu mengganti topik menceritakan hal itu
Benny
Ah... Bagaimana ya...
Benny
Aku samar-samar ingat karena saat itu aku jatuh dan terguling-guling
Benny
Kita sama-sama hilang tapi kenapa aku yang paling luka-luka, ya?
Dexter
Maafkan aku, seharusnya aku menemukanmu lebih awal
Dexter
Hah... susah sekali rasanya melepas masa lalu itu
Benny
Aku akan membantumu agar perasaan itu pergi
Benny
Seperti janjiku dari dulu, aku akan selalu membantumu dan menjagamu!
Mereka pun terdiam dengan pikiran masing-masing. Perjalanan mereka masih agak jauh karena jarak rumah Benny ke Winterwood agak jauh
Dexter
Benny, kau bawa obat asmamu?
Dexter
Suhu di luar sudah minus! Nanti kalau kau sesak, kau bagaimana?
Benny
Aih... tenang lah... selama aku sudah pisah rumah dengan orang tuaku, aku sering olahraga agar pernapasanku bisa beradaptasi
Dexter
Kenapa aku merasa udara di dalam mobil agak sesak ya?
Benny
Hah? Aku biasa saja...
Dexter
Hah... hhhaaahh... Ben... Aku... Hah...
Dexter
Akuh... tidak bohong!
Benny yang panik mulai menepikan mobilnya dan membuka kaca mobil agar udara bisa masuk
Benny
Dex, cepat ikuti instruksiku!
Dexter
Tidak... Hah... Hah... Su... sah...
Benny
Aku buka syal dan jaketmu ya! Mungkin itu bisa membantu!
Benny
Kau lihat apa di jendela?
Dexter masih terdiam menatap kaca pintu di belakang punggung Benny. Ia menelan ludahnya kasar ketika melihat sosok putih berbayang menatapnya dengan mata berwarna hitam
Sosok putih itu tidak satu, namun memisahkan diri menjadi banyak dan mengelilingi mobil
Benny
Dexter? Kau lihat apa? Jawab aku!
Dexter
Di... luar... mobil...
Dexter
Hah... hhh... kepalaku pusing...
Pandangan Dexter mengabur dan Benny yang kebingungan sedang menelepon seseorang
Yang ia lihat saat ini hanya gelap. Dexter mulai ketakutan namun sesak napasnya sudah hilang. Tubuhnya sekarang terasa hangat, seperti ada yang menyelimutinya.
???
Apa kau bisa mendengarku?
???
Kau akan tahu jika kau kembali ke Winterwood
Dexter
Cepat jawab, kau siapa?
???
Kembalilah, itu akan menjawab semua pertanyaanmu
???
Jangan takut kembali, ini waktunya sebelum terlambat
Kesadaran Dexter kembali. Hal yang ia lihat pertama kali adalah Benny yang sudah bercucur air mata dan buru-buru mengelap air matanya
Benny
Sialan, kau hampir mati tadi!
Benny
Aku bingung harus bagaimana!
Benny
Disini tidak ada sinyal untuk menelepon tim medis dan kau sekarat!
Benny
Hari ini kita tidak usah ke Winterwood!
Benny
Maafkan aku membuatmu begini!
Dexter
Jangan... jangan... kita harus kesana, ya!
Benny
Tidak, aku merasa ada yang tidak beres dan kita harus kembali ke rumahku!
Dexter langsung menahan setir kemudi sambil menatap serius Benny
Dexter
Tidak ada yang pergi sebelum aku menginjak Winterwood!
Dexter
Aku sangat ingin kesana. Titik.
Benny
*meninju setir mobil* Aku tidak bisa Dexter...
Benny
Ini pertama kalinya aku melihat kau sesak napas. Kau paling sehat dari kita berdua dan melihatmu seperti ini, aku tidak tega...
Dexter
Ya sudah, kau turun saja! Ini mobilku!
Benny
Hah??? Hey, mana bisa!
Benny
Ini kawasan sepi! Masa aku harus jalan kaki!
Dexter
Ya... kau saja tidak mau menyetir...
Dexter
Turun atau bawa mobil ini ke Winterwood?
Benny langsung menyalakan mesin mobil dan menjalankannya kembali menuju Winterwood
Benny
Tadi kau mengucapkan bahasa yunani saat kau sekarat...
Dexter
Hah... Kau salah dengar kali!
Dexter
Mana bisa aku bahasa yunani
Benny
Aku tidak bohong dan aku mengerti kata-kata itu
Dexter
Darimana kau mengerti bahasa–
Benny
Kau mengatakan itu, sangat jelas
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!