NovelToon NovelToon

Pengasuh Pribadi Jadi Istri

Prolog

Prolog

Tok tok

"Masuk"

Ceklek

Pintu terbuka dan masuklah seseorang

"Ada apa?"

"Tuan"

Pemilik ruangan itu mendongak menatap seseorang yang berada di sebrang meja kerjanya.

"Hmm?"

"Saya akan terima penawaran anda" ucapnya

 

Beberapa minggu lalu

"Ahhhh.... Lebih cepat...."

"Ahhh...."

Terdengar suara ******* dari sebuah ruangan sedangkan di luar ruangan itu tengah terjadi keributan.

"Maaf nyonya, bos sedang sibuk" cegah seorang pria yang tak lain adalah asisten si pemilik ruangan.

"Sibuk apa? aku tahu dia tidak sedang sibuk!" ucap seorang perempuan tua yang masih cantik di usianya.

"Tapi nyonya..."

"Minggir! aku mau menemui cucu ku"

"Nyonya tunggu...."

Ceklek

Wanita tua itu membuka pintu dan menerobos masuk.

"Danial!!!!" teriak nenek Danial

Kedua anak manusia yang tengah menikmati surga dunia itu seketika berhenti karena terkejut mendengar suara teriakan.

"Nenek?" Ucapnya terkejut

Wanita tua itu melangkah mendekati keduanya dengan amarah dan rasa kesal

"Kau!" Tunjuknya pada wanita yang berada di atas tubuh cucunya

"Apa kau tidak mau turun juga hah?!!!" bentak sang nenek

Wanita itu ketakutan dan hendak beranjak turun, namun pria di bawahnya itu menahannya.

"Nek bisakah nenek keluar dulu, tanggung nih" ucap sang cucu

"Danial!!! Kamu memang cucu tidak tahu malu!"

"Turun sekarang juga!!!" Teriak nenek pada wanita itu

"Argghhh!!" tiba-tiba pria bernama Danial itu berteriak

Sang nenek seketika mengalihkan pandangannya pada sang cucu begitu pula wanita yang berada di atas tubuhnya, dia menatap pria di bawahnya dengan mata melotot

"Hah... Lega... Kau bisa turun sekarang, bayaran mu akan aku transfer" ucap pria itu

Wanita bayaran itu turun dari tubuh Danial, sebelum keluar dia mengancingkan baju dan menurunkan roknya yang tersingkap lalu segera pergi dari sana.

Sedangkan sang nenek menatap tak percaya pada wajah cucunya itu "Danial!!!!" teriak sang nenek

"Apa nek? Nenek berbalik dulu nanti malah pengen" ucapnya

"Kau benar-benar kurang ajar Danial!!" ucap sang nenek dan segera berbalik badan

Pria itu terkekeh dan segera melepas pengaman dari tubuhnya lalu menarik resletingnya ke atas

"Sudah nek"

"Plakkk!!!" sebuah tamparan mendarat di pipi mulus pria itu

"Nenek kenapa menampar ku?" tanyanya sambil menyentuh pipinya

"Masih bertanya kenapa?! Kamu benar-benar kurang ajar Danial!! Bisa-bisanya kamu...kamu...!!" sang nenek tidak dapat melanjutkan kalimatnya

"Maksud nenek keluar di hadapan nenek?" ucap Danial

Sang nenek hanya bisa diam

"Itu salah nenek sendiri, aku kan sudah minta nenek keluar dulu"

"Kau!! Kapan kamu akan berubah Danial!!! bertobatlah Danial !!"

"Sudah-sudah nek jangan marah-marah terus nanti darah tingginya kambuh" ucapnya sambil menyentuh kedua bahu sang nenek

"Singkirkan tangan kotor mu itu!!"

"Oke oke" ucapnya sambil mengangkat kedua tangannya

"Daniel kamu tidak bisa seperti ini terus, jika kamu ingin melakukannya menikahlah kamu bisa melakukannya dengan istri mu"

"Aku tidak mau menikah nek, menikah itu hanya membuat repot saja" sahut Danial

"Danial, nenek sudah tua siapa yang akan menjaga mu jika nenek tiada?" ucap sang nenek mulai melembutkan suaranya

"Nenek akan tetap bersama ku, sampai aku tua"

"Umur manusia tidak ada yang tahu Danial, kamu sebaiknya segeralah bertobat"

"Ayolah nek, jangan menceramahi Danial terus"

"Danial sebelum nenek tiada nenek ingin melihat mu menikah dan hidup bahagia, nenek juga ingin menggendong cicit dari mu"

"Nek sekarang saja aku sudah bahagia jadi tidak perlu menikah"

"Pokonya nenek tidak mau tahu kamu harus menikah" desak sang nenek

"Tidak bisa nek"

"Kalau begitu berikan nenek cicit!!"

"Bagaimana caranya nek?"

"Nenek tidak peduli bagaimana caranya pokoknya nenek hanya ingin menggendong anak mu"

"Kalau kamu tidak bisa memberikan nenek cucu menantu berikan saja nenek cicit, biar nenek yang akan mengurus anak mu. Nenek akan mendidiknya lebih baik lagi agar tidak meniru mu, ini salah nenek karena kurang mendidik mu"

"Itu mustahil nek kecuali aku menghamili anak gadis orang" ucap Danial ceplas ceplos

"Lakukan saja, nenek tidak peduli bagaimana pun caranya tahun ini nenek harus menggendong anak mu"

"Jadi nenek membiarkan ku menghamili anak gadis orang?" tanya Danial

"Ya lakukan itu jika perlu, tapi kamu tanggu sendiri dosa dan resikonya kelak"

"Kan nenek yang suruh"

"Nenek kan menyuruh mu menikah"

"Nenek tidak bisa begitu aku tidak percaya pernikahan nek, apa lagi untuk punya anak itu tidak mungkin"

"Wanita itu hanya merepotkan" lanjut Danial

"Termasuk nenek?" tanya Nenek

"Ya termasuk nenek" jawab Danial dengan malas

"Kalau begitu nenek sumpahin kamu akan bucin dengan perempuan yang akan menjadi ibu anak mu!"

"Nenek tidak boleh bicara sembarangan bagaimana kalau yang jadi ibu anak ku ternyata jelek?"

"Syukurin itu karma mu"

"Nenek.....!! Tarik balik sumpah nenek" desak Danial

"Tidak akan pernah" ucap sang nenek

"Nenekk...."

"Nenek akan beri kamu waktu 1 bulan dan jika kamu tidak bisa nenek akan mengurung mu di kamar dengan seorang perempuan pilihan nenek. Nenek juga akan menyumbangkan semua harta warisan mu pada panti"

"Tidak bisa begitu nek" keluh Danial

"Kalau begitu lakukan yang nenek katakan menikah atau berikan nenek cicit secepatnya, nenek kasih kamu waktu satu bulan" ucapnya sambil melangkah ke arah pintu

"Oh ya nenek tidak mau cicit dari wanita-wanita malam mu itu"

"Kata nenek terserah aku"

"Lakukan itu jika kamu mau mewarisi harta mu pada anak orang lain dan bukan pada anak mu sendiri"

Danial tidak dapat berkata apapun

"Dan hentikan kebiasaannya mu celap celup sembarangan, nenek tidak mau kamu terkena penyakit menular itu bisa membahayakan nyawa mu dan calon anak mu" ucap nenek lalu keluar dari ruangan Danial

"Arrggghhhkkkk apa yang harus aku lakukan....!!" Teriak Danial setelah sang nenek pergi

"Bos" panggil sang asisten pribadi

"Tck kemana saja kamu?!" tanya Danial kesal

"Saya di depan bos"

"Kalau begitu bagaimana bisa nenek sampai masuk ke sini?" tanya Danial ngegas

"Maaf bos"

"Hais... Menghadang seorang nenek saja tidak bisa" keluh Danial

"Maaf bos nenek anda mantan atlet gulat jadi saya..."

"Jadi kamu tidak bisa melawannya, benar?"

"Benar bos"

"Haisss menyebalkan"

Malam harinya di sebuah bar

"Jadi kamu keluar di hadapan nenek mu?" tanya Damar

"Hmm"

"Gila!! Kamu benar-benar sudah gila Nil pantas saja nenek mu menampar mu" ucap Dafa sambil terkekeh

"Benar itu masih mending, beruntung kamu tidak di kutuk jadi batu seperti Malin kundang"

"Bisakah kalian diam, berisik tau!" ucap Danial sambil menegak minuman di gelasnya

"Jadi bagaimana? Apa kamu akan menikah?" tanya Damar

"Tidak" jawab Danial

"Lalu?" tanya Dafa temannya

"Tidak tahu" jawab Danial

"Cari saja wanita yang mau menampung bayi mu di rahimnya, aku yakin tidak akan ada yang menolaknya" ucap Damar

.

.

.

Menabrak

"Cari saja wanita yang mau menampung bayi mu di rahimnya, aku yakin tidak akan ada yang menolaknya" ucap Damar

.

.

.

"Benar pilihlah salah satu dari mereka" ucap Dafa sambil menunjuk beberapa wanita malam

"Kamu mau anak ku terlahir dari wanita tidak benar" ucap Danial ngegas

"Come on bro kelakuan mu saja tidak benar" ejek Dafa

"Tck, nenek melarang ku menggunakan wanita-wanita itu" ucap Danial

"Kenapa?" tanya Dafa

"Dia tidak mau aku mewarisi harta ku pada anak pria lain"

"Hei buat saja kontrak dan kamu bisa mengurungnya di rumah mu agar tidak menemui pria lain"

Danial kembali menenggak minuman di gelasnya

"Yang di katakan nenek benar, aku tidak bisa menitipkan anak ku pada mereka" ucapnya sambil bangun dari duduknya

"Hei kamu mau kemana?" Tanya Dafa

"Pulang" jawab Danial sambil berjalan keluar dari bar menuju mobilnya

Danial mengemudikan mobilnya menuju rumahnya dengan kecepatan sedang. Di perjalanan dia berpikir apa yang akan dia lakukan untuk memenuhi keinginan neneknya.

"Apa yang harus aku lakukan, di mana aku menemukan gadis yang mau mengandung bayi ku?"

"Tck nenek ini semakin hari semakin menjadi-jadi jika tidak di turuti, secepatnya aku harus menemukan seseorang yang mau mengandung anak ku"

Karena tidak berkonsentrasi Danial tidak melihat lampu lalu lintas yang berganti warna dan saat Danial tersadar dia segera menginjak rem

Critttt...... Brakk

"Hah... Sial" umpat Danial dia segera turun dari mobil

"Aw..." keluh seseorang yang di tabrak Danial

"Nona anda tidak apa-apa?" tanya Danial menghampiri gadis itu

Ternyata Danial hampir saja menabrak seorang gadis, beruntung tempat itu sedikit sepi hanya ada supermarket kecil yang letaknya beberapa meter dari tempat kejadian karena jika tidak dia bisa di amuk massa

"Nona, mari biar saya bantu" ucap Danial sambil mengulurkan tangannya

"Tidak perlu tuan" ucap gadis itu

Gadis itu berusaha bangun tanpa bantuan Danial sambil menahan sakit di pergelangan kakinya

"Argh"

Hampir saja gadis itu terjatuh, beruntung Danial segera menangkap tubuhnya tatapan mata mereka saling bertukar

"Maaf, tapi sepertinya kaki anda terkilir" ucap Danial

Danial membawa gadis itu kepinggir trotoar dan mendudukkannya di benda bulat yang ada di sana, Danial berjongkok di depan gadis itu

"Biar saya lihat dulu kaki anda" ucap Danial hendak menyentuh kaki gadis itu

Gadis itu memundurkan kakinya "Tidak perlu tuan, terima kasih"

Danial menatap wajah gadis di depannya itu kemudian berkata "kalau begitu biar saya antar ke rumah sakit"

"Tidak perlu tuan saya baik-baik saja" tolak gadis itu lagi

"Tapi kaki anda..."

"Tidak apa-apa tuan saya baik-baik saja" ucap gadis itu sambil tersenyum

Danial menunduk lalu menarik kaki gadis itu

"Aw.."

"Maaf saya lancang, tapi biarkan saya melihat kaki anda" ucap Danial memaksa

Danial memijat pergelangan kaki gadis itu

"Hisss...."

"Sakit?" tanya Danial

Gadis itu menganggukkan kepalanya sambil meringis kesakitan

"Tahanlah sebentar" ucap Danial

"Tuan tidak... Argghh!!" Teriak gadis itu sambil mencengkram bahu kanan Danial

Bersamaan dengan teriakan gadis itu suara kretekan dari kaki gadis itu terdengar, Danial membenarkan posisi tulangnya yang terkilir

"Tuan anda..." ucap gadis itu hendak memarahi Danial

Mereka bertatapan beberapa saat

"Ekhmm" gadis itu berdehem lalu mengalihkan pandangannya dari wajah Danial dan menarik tangannya dari bahu Danial

"Ehkmm maaf, anda bisa coba berdiri?" ucap Danial

"Ya?"

"Coba berdiri sebentar" ucap Danial

Gadis itu berdiri

"Bagaimana masih sakit tidak?" tanya Danial

"Oh, sudah tidak sakit" ucap gadis itu

Danial tersenyum

"Terima kasih tuan, maaf sudah merepotkan" ucap gadis itu sambil tersenyum

"Saya yang harusnya minta maaf, maaf hampir menabrak anda"

Gadis itu mengangguk, lalu pandangan matanya mengarah pada belanjaannya yang masih berada di depan mobil Danial

"Belanjaan ku... " ucap gadis itu sambil berlari ke arah belanjaannya

Sesampainya di sana dia mengecek kantong belanjanya

"Yah telurnya pecah semua" ucap gadis itu pelan

Danial menghampiri gadis itu

"Maaf, biar saya ganti telurnya"

"Tid...."

"Jangan menolak terus nona" ucap Danial memotong ucapan gadis itu

Danial mengeluarkan dompet di saku celananya dan mengambil beberapa lembar uang seratus ribuan lalu memberikannya pada gadis itu

"Terimalah nona"

Gadis itu menatap wajah Danial

"Maaf tuan saya tidak bisa menerima uang itu, saya permisi" ucapnya lalu pergi dari hadapan Danial

"Apa dia tersinggung?" Gumam Danial

Danial memasukkan kembali uang dan dompetnya ke dalam saku celananya, lalu mengejar gadis itu

"Tunggu nona" ucapnya sambil menarik telapak tangan gadis itu

"Hisss ah..." Keluh gadis itu

"Oh maaf" ucapnya sambil melepaskan tangannya dari telapak tangan gadis itu

Danial tidak tahu kalau ternyata telapak tangan gadis itu terluka

"Anda ikut saya sebentar" ucap Danial sambil menggandeng lengan gadis itu

"Anda mau membawa saya kemana tuan?" tanya gadis itu takut

Danial tidak menjawab pertanyaan gadis itu, dia melangkah menuju supermarket yang ada di sana, Sesampainya di sana

"Tunggulah sebentar di sini" ucap Danial sambil mendudukkan gadis itu di kursi yang tersedia di depan supermarket

"Tapi...."

"Sebentar saja" ucap Danial

"Baiklah"

Danial segera melangkah masuk ke dalam supermarket, sesampainya di dalam Danial segera melangkah ke arah stok telur yang ada di sana

Dia mengambil 2 pack telur dia juga mengambil 2 botol air mineral, lalu melangkah ke arah kasir

"Ada obat merah dan kapas untuk membersihkan luka tidak?" tanya Danial pada penjaga kasir

"Ada tuan"

"Sekalian dengan plester lukanya" ucap Danial

"Baik"

Petugas kasir mengambil pesanan Danial, sesekali Danial melihat ke arah luar takutnya gadis itu kabur

"Totalnya 110 rb tuan"

Danial mengeluarkan dua lembar uang seratus ribuan lalu memberikannya pada penjaga kasir

"Ini, kembaliannya ambil saja" ucap Danial sambil mengambil kantong belanjanya dan melangkah keluar dengan buru-buru

"Terima kasih tuan"

Sesampainya di luar Danial meletakkan belanjaannya di meja, lalu mengeluarkan barang-barang yang dia perlukan

"Ini minumlah" ucap Danial sambil memberikan sebotol air mineral

Gadis itu mengambilnya tapi setelah itu dia kembali meletakkannya di meja

"Kenapa tidak di minum?" Tanya Danial

"Saya akan minum nanti tuan"

Danial menatap raut wajah gadis itu

"Ah benar tangan anda terluka" ucap Danial lalu dia mengambil botol air itu dan membukanya setelah itu dia memberikannya pada gadis itu

"Ini minumlah"

"Terima kasih"

"Sama-sama"

Gadis itu menenggak air dingin itu, Danial yang melihat gadis di depannya tengah minum menjadi tergoda

Glekk

"Aishhh jangan mulai lagi Danial" ucapnya dalam hati mencoba menahan diri

Setelah selesai minum gadis itu meletakkan botol itu di meja

"Ulurkan tangan anda" ucap Danial

"Ya?"

"Telapak tangan anda terluka, akan saya obati" ucap Danial

.

.

.

Bekerja

"Telapak tangan anda terluka, akan saya obati" ucap Danial

.

.

.

Belum juga gadis itu bicara Danial sudah lebih dulu berbicara

"Jangan menolak nona, anda terluka karena saya. Karena anda tidak mau di bawa ke rumah sakit jadi biarkan saya yang mengobati anda dengan begitu saya tidak kepikiran nantinya"

"Baiklah" ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya agar di obati Danial

Danial membersihkan luka gadis itu dengan hati-hati

"Perih?" Tanya Danial

Gadis itu menganggukkan kepalanya

"Huurrfff" Danial meniup-niup lukanya dengan pelan agar tidak terlalu perih

"Siapa nama anda nona?" tanya Danial memecah keheningan, sedangkan tangannya masih sibuk mengobati luka di tangan gadis itu

"Bukankah akan lebih sopan jika anda memperkenalkan diri anda terlebih dahulu tuan" ucap gadis itu

"Ah benar juga maaf, nama saya Danial kalau begitu bisakah saya tahu nama anda?"

"Nama saya Dina, tuan"

"Dina? nama kita sama-sama berawalan dengan huruf D, sepertinya kita berjodoh" ucap Danial sambil terkekeh, Lalu dia menatap wajah gadis bernama Dina itu

"Maaf sepertinya anda tidak suka dengan lelucon saya" ucap Danial setelah melihat wajah datar Dina

Dina hanya tersenyum sungkan

Danial mengambil plester luka lalu menempelkannya pada telapak tangan Dina yang sudah di bersihkan dan di obati

"Sudah selesai" ucap Danial

Dina melihat telapak tangannya "Terima kasih tuan, kalau begitu saya permisi"

"Tunggu nona biar saya antar ini sudah malam" ucap Danial

"Tidak perlu tuan tempat tinggal saya ada di dekat sini"

"Baiklah, tapi tolong anda bawa ini" ucap Danial sambil memberikan telur yang dia beli tadi

"Apa ini?" tanya Dina

"Terimalah, ini ganti untuk telur anda yang pecah"

"Tidak perlu tuan" tolak Dina lagi

"Kenapa anda selalu menolak nona Dina? pokoknya anda harus menerima ini anggap saja sebagai permintaan maaf dari saya kerena sudah hampir menabrak anda"

"Baiklah akan saya terima, saya juga akan bawa ini" ucapnya sambil mengangkat air mineral yang tadi dia minum

Danial tersenyum "Ya silahkan"

"Kalau begitu saya permisi, selamat malam" ucap Dina

"Selamat malam"

Dina melangkah pergi, dia menyebrang di zebra cross dan berjalan ke arah tempat tinggalnya

Sedangkan Danial menatap Dina yang sudah menjauh dari sana, lalu dia membereskan barang-barang yang ada di meja dan membawanya ke dalam mobil

Danial sudah duduk di belakang kemudi, dia menyalakan mobilnya dan melaju meninggalkan tempat itu.

Dina sudah sampai di kontrakannya, dia membawa belanjaannya ke dapur dan mengeluarkan belanjaannya

"Sayang sekali telurnya pecah semua" ucapnya saat mengeluarkan telur yang dia beli tadi

Dina membuka plastik yang tadi di berikan Danial

"Ternyata dia beli dua pack, dia pria yang baik" ucap Dina sambil tersenyum

Setelah itu Dina menyimpan belanjaannya lalu dia berganti pakaian dan bersiap tidur

Sebelum tidur Dina memandangi telapak tangannya yang tertempel plester bermotif love

Dina terkekeh melihat plester di tangannya "Dia pasti tidak sadar kalau motif plesternya seperti ini"

"Oke sekarang waktunya tidur Dina, besok kamu harus berangkat interview"

Keesokan harinya

Tepat pukul 7 pagi Dina sudah berada di depan pagar rumah megah

"Permisi" ucap Dina

"Ada yang bisa di bantu neng?" Tanya satpam yang berjaga

"Saya ada janji dengan nyonya Dharma"

"Anda neng Dina?" tanya pak satpam

"Iya pak"

Pak satpam membukakan pintu gerbang dan mempersilahkan Dina masuk

"Silahkan masuk neng, nyonya besar sudah menunggu di dalam"

"Terima kasih pak"

"Sama-sama neng"

"Bik Dahayu" panggil pak satpam saat melihat bik Dahayu

"Ada apa mang?"

"Ini tamu nyonya besar sudah datang"

Bik Dahayu menghampiri mereka berdua

"Bik ini neng Dina tamu nyonya besar"

"Ohh iya mang, mari neng ikut saya nyonya sudah menunggu anda di dalam"

"Iya bik, mang saya permisi" ucap Dina pada pak satpam

"Iya silahkan"

Mereka berdua melangkah masuk ke dalam rumah

Sesampainya di dalam

"Nyonya tamu anda sudah tiba"

Wanita yang di panggil nyonya besar itu menoleh ke arah Dina dan bik Dahayu

"Sudah datang, kemari duduklah nak"

Dina melangkah mendekat ke arah Nyonya besar

"Assalamu'alaikum, apa Kabar nek?" sapa Dina sambil mengecup punggung tangan nenek

"Waalaikumussalam, Baik nak kabar mu bagaimana?"

"Baik nek" jawab Dina sambil tersenyum

"Ayo duduklah, bik tolong sajikan teh untuk tamu kita"

"Baik nyonya"

"Tidak perlu repot-repot nek"

"Tidak repot kok"

Lalu mereka mengobrol sebentar

1 jam kemudian sebuah mobil berhenti di sebuah halaman rumah yang tak kalah megah

Din dong

Ceklek

"Selamat pagi Nyonya besar silahkan masuk"

"Pagi"

"Cucu ku dimana?"

"Tuan muda sudah berangkat ke kantor, nyonya"

"Sepagi ini? Biasanya dia berangkat agak siang"

"Tuan muda bilang ada meeting nyonya, asistennya tadi pagi menjemput tuan muda"

"Ohh begitu, oh iya bik ini Dina dia yang akan menggantikan Devi"

"Baik nyonya"

"Dina ini bik Dahlia, bik Dahlia ini yang membatu nenek mengurus cucu nenek waktu kecil" ucap Nenek Dharma

"Assalamu'alaikum bik saya Dina"

"Waalaikumussalam, kamu cantik sekali" ucap bik Dahlia

"Tidak juga bik, duh bibik bikin saya malu" ucap Dina tersipu

"Ha ha ha" bik Dahlia dan nyonya besar tertawa

"Bisa aja si neng mah" ucap bik Dahlia

"Ya sudah bik, saya pergi dulu ada arisan. Nanti tolong jelaskan pekerjaan Dina ya" ucap Nenek Dharma

"Baik nyonya"

"Dina, nenek pergi dulu ya nanti nenek bakalan sering-sering ke sini, semoga kamu betah ya"

"Iya nek, terima kasih banyak"

"Sama-sama, ya sudah nenek pergi dulu Assalamu'alaikum"

"Waalaikumussalam"

Setelah nyonya besar pergi bik Dahlia mengajak Dina ke kamar yang akan Dina tempati selama bekerja

"Ayo nak Dina, bibik tunjukkan kamar mu dulu"

"Iya bik"

"Bik Dahlia melangkah ke arah kamar yang akan di tempati Dina, di ikuti Dina dari belakang

"Nah ini kamar mu" ucap bik Dahlia

"Lebih luas dari kontrakan saya bik"

"Benarkah?" tanya bik Dahlia

"Iya"

"Jadi nak Dina tadinya ngontrak?"

"Iya bik, saya dari desa"

"Ohh begitu"

"Ayo masuk"

"Iya bik" jawab Dina sambil membawa masuk kopernya

Setelah melihat kamarnya dan membereskan barang bawaannya Dina di ajak bik Dahlia ke kamar tuan mudanya untuk memberitahu apa saja yang harus di lakukan Dina

"Masuk nak"

"Iya bik"

"Wah kamarnya besar sekali, apa aku harus membersihkan tempat ini juga bik?"

"Kamu tidak perlu membersihkan kamar ini karena sudah ada yang membersihkan, tugas mu hanya menyiapkan keperluan tuan muda"

Dina menganggukkan kepalanya

"Kamu harus bangunkan tuan muda tepat pukul 6 pagi dan sebelum itu air mandi sudah harus siap"

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!