NovelToon NovelToon

ADIK IPAR KU PEMUAS NAFSU KU

perjuangan mempunyai anak

" sis abang mau keluar " ucap ari suamiku dia terlihat lemas di sampingku tidur nyanyak.

aku dengan suamiku sering hampir setiap malam berhubungan karena ingin cepat memiliki anak.

namun sampai saat ini belum juga di karunia seorang anak pun, entah siapa yang bermasalah akupun heran setiap aku mengajak suamiku di periksa dia selalu menolak.

ketika bangun tidur suamiku minta lagi " sis abang pengen " aku dengan senang hati melayani nya tapi entah kenapa terasa hambar.

saat mandi bersama selalu melakukan, rasanya aku sudah putus asa untuk memeliki anak.

" bang kita periksa saja yu " ucapku tapi suamiku malah marah marah dan merasa terainggung.

" maksud abang mandul hah, ngapin sih periksa periksa kamu yang harusnya di periksa " ucap ari.

akhirnya aku hanya bisa diam " sudah sana buat sarapan " aku beranjak kedapur, kata kata suami ku itu membuat hatiku sakit.

" apa benar aku yang bermasalah?" semakin penasaran akhirnya kuputuskan untuk mengecek diriku kedokter.

" sis mana lama banget sih udah siang, malah melamun " ucap ari melihatku melamun di depan masakan ku

" iya bang ini " melayani nya setiap hari namun aku selalu kesepian tiap hari tanpa adanya anak.

" sudah ya abang pergi dulu " ujarnya langsung meninggalkan ku yang sedang makan.

entah lah makin hari rumah tangga ku terasa seprti sudah tidak ada gairah lagi.

siang hari aku bertekad ke dokter kandungan untuk memeriksa apakah benar diriku yang bermasalah .

" bu siska "aku di panggil betapa degdegan diriku takutnya aku yang bermasalah benar.

" bu baik baik saja subur tidak beramsalah " aku begitu bahagia mendengarnya.

tenyata suamiku yang hari bermasalah, aku harus membuktikan bahwa dirinya yang bermasalah.

aku pun tenang bisa punya anak suatu hari nanti , pulang kerumah rupanya ada ibu ku di luar yang sedang menunggu.

" siska! darimana saja ibu sudah lama menunggu " ucap ibu

" maaf bu dari dokter " aku kelepasan bicar jujur ibu langsung kaget .

" hah!! siapa yang sakit ?" tanya ibu begitu kaget.

" eh bu ga ada yang sakit, aku hanya diperiksa kesehatanku aja " ucapku

" kira ibu suamimu sakit " ujarnya

" ayo buk masuk " melihat suasan rumah yang begitu sepi " siska kapan kau punya anak ?" tanya ibu, aku tahu ibu pun ingin segera menggendong cucu.

" iya bu doakan saja ya siska segera hamil" ucapku

" siska lihat teman mu semua, mereka malah sudah punya anak 2 kamu ga malu apa satu pun belum " ucap ibu.

aku hanya bisa diam dlaam hati terasa sakit di banding bandingkan, namun siapa yang mau begini.

berusaha sudah akupun sehat tinggal satu suamiku yang harus aku bawa periksa namun dia begitu sulit bahkan malah menuduh ku akulah yang sakit.

sore hari ibu berpamitan pulang " sis lain kali ibu kesini ingin lihat anak mu kapan ya " ucap ibu terus saja bicara anak dan anak, siapa yang ga mau aku pun menantinya.

" sudah ibu pulang " ucap ibu setiap kesini selalu membicarakan kapan punya anak.

aku memikirkan gimana caranya bawa suamiku ke dokter supaya dia bisa di periksa.

" abang pulang" sore itu aku langsung mengatakan apa hasil pemeriksaan ku.

" bang abang salah aku sehat lihat hasil pemeriksaan ku " aku memeberikan bukti apa yang dia ucapkan salah namun dia tetap tidak terima.

" maksud mu abang yang bermasalah gitu hah, enak saja kau abang sehat " ucap ari dia malah marah padaku.

sudahlah alu capek menjelaskan nya pada suamiku entah lah mungkin aku tidak akan punya anak, apakah aku harus pasrah atau cerai dan cari suami lagi ?

" bang tadi ibu kesini lagi " ucapku

" terus kenapa " sahut ari dia seperti tidak mau lagi membahas anak .

" ga bang dia hanya ingin melihat ku " aku takut dia marah lagi.

" bang apa ga mau coba lagi " malm itu aku ingin kembali mengajaknya behubungan

" abang capek ingin tidur saja " ucap ari langsung tidur.

aku hanya bisa menangis sendiri malam itu melihat suamiku yang sedang tidur dan meratapi nasib rumah tanggaku .

kekerasan rumah tangga

" siska !! mana kopi abang " ucap suamiku

aku yang sedang tidur kaget dang langsung kedapur " bang tunggu sebentar siska buatkan " ucapku.

karena aku tidur begitu malam jadi kesiangan " kamu ya jadi istri males banget, sudah mandul " ucap ari.

ucapan suamiku itu membuatku sakit hati, aku menangis mecoba sabar namun rasa aku sudah tak bisa menahan nya lagi.

" bang sudah cukul !! bang aku minta ceraikan aku " ucapku begitu marah.

suamiku langsung mendorongku ke tembok " apa kau bilang hah, enak saja sampai kapan pun abang ga akan menceraikan mu ngerti " ucap ari.

aku duduk menangis suamiku pergi kerja setelah dia melakukan kekerasan padaku.

" apa yang harus aku lakukan ? apa aku kabur saja ke rumah ibuku " aku berfikir demikian karena sudah tidak tahan terlebih sehari hari aku begitu kesepian karena tidak punya anak.

" sudah lah aku pulang saja " ucapku.

aku langsung membereskan pakaian ku dan pergi tak lupa ngasih pesan " bang kunci di bawah kesed " ucapku .

tak lama suamiku membalas " kau mau kemana ?" tanya ari namun aku tidak membalas.

aku pun pergi di perjalanan suamiku nelpon namun tidak aku angakat.

samapai kampung tetangga bertanya sepeti baisa aku audah muak mendengarnya " sisak, kapan punya anak " ucap tetangga ibuku .

" doakan saja bu ya " ucapku tapi bukanya dia mengerti malah makin ngelunjak " siska mirna aja sudja punya anak dua padahal teman sekolah mu " ucapnya.

aku kesal rasanya ingin sekali menampar mulutnya itu " siska kamu kesini mau apa ?" tanya ibu melihatku di luar.

" bi aku masuk dulu ya " ucap ku pada bibi tetangga.

" siska aduh ibu malu , lihat semua teman mu di sini sudah punya anak ngapain kamu pulang " ucap ibu.

aku sedih mendengar perkataan itu dari ibuku sendiri terlebih ari suamiku memukul ku " bu aku amu cerai saja banga ari kasar padaku " aku adukan pada orang tua ku karena sudah tidak tahan.

" apa!! awas yan akn ibu laporkan pada ayah mu kalo dia sudah pulang " ucap ibu.

ayah ku kerka di sawah ia kami sekeluarga punya sawah yang lumayan buat makan tidak beli .

" ibu heran kenap kamu masih bertahan sama si ari " ucap ibu.

" bu aku juga sudah tidak kuat tapi bang ari aku minta cerai dia malah marah marah ngasarin aku " ucapku .

perkataan ku rupanya membaut ibu emosi " awas aku ari , sudah kau jangan pulang kalo begitu " sahut ibu yang tadinya malu aku pualang rumah.

siang hari ayahku datang " siska " ucap ayah melihatku " pak lihat kelakuan ari pada anak kita masa siska di pukul " ucap ibu.

" apa !! kurnag ajar sekali si ari , siska sudah kau cerai sama dia "ucap ayah ku.

terlihat ari menelpon ku bebrapa kali namun tidak aku jawab.

sore hari ari pulang kerumah " awas kau siska " ari kesal karen akau pulang kerumah orang tuaku dia tahu pasti aku mengadu pada orang tuaku tentang perbuatan nya .

ari malam hari tenyata dia kerumah orang tuaku untuk menjemputku " totk totk tok " ari mengetuk pintu ibu yang membuka langsung marah " kurang ajar kau yang hah masih berani kesini , pak pak sini " ucap ibu .

ayah ku yang sedari tadi langsung menyeret ari .

" sini kau berani mukul anak ku hah, mau apa kau kesini " ucap ayah .

ari nampak lesu dan lemah di hadapan orang tuaku " pak maafkan ari itu tidak sengaja " ucap ari.

namun ayah ku tidak akan menerima maaf semudah itu .

" ceraikan dia, kau pulang saja ke asal mu sana berani berani nya kau buat ulah di kampungku " ucap ayah begitu emosi.

" pak ampun aku mohon maafkan aku aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi " sambil bersujud di kaki ayah ari meminta maaf.

ibu dna ayah langsung saling melihat , ari memeinta maaf sungguh sungguh ibunya pun jadi tidak tega melihat nya yang tadinya emosi.

" ya sudah pak beri dia kesempatan satu kali lagi " ucap ibu

" ok kalo kau buat anaku babak belur tau akibatnya kau yah " ucao ayah .

aku hanya menonton sedari tadi " sisak sini " ucap ayah aku langsung menghampirinya.

" pulang san dengan suamimu " ucao ayah

" tapi pak siska takut " ucap ku

ari langsung memegang tangan ku " maafkan abang ya abang janji ga akan mukul kamu lagi " ucapan ari nampak serius aku pun luluh.

" ya sudah pak bu siska pulang " ucapku berpamitan pada orang tuaku.

sepanjang jalan ari hanya diam dia seperti kesal aku memadukan nya.

" bang aku ingin punya anak " ucapku

" iya kita sedang usaha lo sis kita sesrahkan saja pada tuhan " ucap ari.

samapi rumah ari langsung menggauliku , namun aku merasa sama saja tidak puas hambar entah kenapa .

" ah sis abang keluar " ucap suamiku dia langsung terkulai lemas , sedangkan diriku ah sudah lah aku hanya melakukan nya dengan jari ku sendiri.

mungkin cerai salah atu jalan terbaik ya buatku untuk memiliki anak tapi dia bersi keras kalo diri ya sehat tidak bermaslah.

aku tertidur setelah kupuaskan diriku sendir , namun tengah malam suamiku mengahajarku lagi " siska enak ga " ucap suamiku .

" iya bang enak " ucapku tidak mau membaut auamiku kecewa padahal sama saja.

ibu dna ayah ku sudah lama menanti seorang cucu dariku apakah harus merkea tidak ada baru dapat anak akupun malu ketika pergi sendirian bertemu teman ku yang sudah gedong anak.

" bang gimana kalo kita program bayi tabung kaya di tv tv " ucapku baru bangun tidur .

" sis sudah kita tunggu saja nanti abang tiap hari menggaulimu sabar saja nanto juga hamil abang yakin " ucap ari.

aku pun sudah capek membahasnya " bang siska buat sarpan ya " ucapku .

tiba tian telpon saumiku berbunyi aku melihat nya dari keluarganya di kampung .

" bang ibumu nelpon nih " ucapku memberikan telpon pada ari.

" iya buk ada apa ?" tanya ari apda ibunya

" ari di rumah mu ada siapa aja " ucap ibunya .

aku menguping di depan pintu

" hanya ada kau dan siska kenapa gitu bu " ucap ari

" ini adik mu si bagas mau kuliah di kota mau kos ibu takut dia nakal ibu titip di rumahmu boleh " ucap ibu nya ari.

" ya sudah bu ari tanya dulu sama istriku ya " sahut ari

padahal aku senang ada teman di rumah .

" ada apa bang ?" tanyaku pura pura ga tahu

" itu adiku si bagas baru lulus sma mau kuliah di sini , sis boleh ga adiku tinggal di sini " ucap ari

" tentu saja boleh bang lagian si sini hanya kita berdua kamar itu ga kepake bang surah saja bagas yang ngisi " ucapku telihat ari senang akupun ikut senang .

adik iparku yang ganteng dan kekar

" siska adik abang hari ini datang, tolong kamar itu kamu rapihkan abang mau pergi kerja " ucap ari.

dengan senang hati aakan ku lakukan" iya bang tenag saja nanti siska bereskan " ucapku.

suamiku sudah berangkat kerja , aku langsung membereskan kamar kosong itu jujur aku belum pernah ketemu dengan adik suamiku .

waktu kami menikah dia tidak ikut , tapi aku yakin wajahnya sama seperti ari tidka jauh beda dan dia pasti sama tinggi nya.

aku sebenarnya tidak antusias dengan kedatangan nya tapi ga apa lah biar rumah tidka sepi lagian dia keluarga ku juga .

" akhirnya beres juga " ucapku setelah menyapu dang ngepel lantai.

" masak apa ya enaknya " aku berfikir masak kesukaan suamiku saja aku fikir adiknya selera nya sama seperti suamiku.

malas sekali rasanya harus kepasar panas terik begini " sis mau kemana " ucap rina teman sekolahku paling malas rasanya bertemu teman ku dia terlihat menggedong anak.

" siska kapan nyusul teman teman mu dah pada gedong kamu kapan " ucap rina

" doa kan saja ya rin , aku permisi dulu " sahutku meninggalkan dia.

terdengar dia mengumpat saat aku pergi namun aku tidak perduli .

hp berbunyi rupanya dari ari " ia bang ada apa apa?" tanyaku.

" siska bagas sudah sampai abang mau jemput ini , kamu jangan keman mana " ucap ari.

aku cepat belanja karena sebentar lagi adik iparku datang " kenapa dia mendadak begini aduh " aku merasa seperti di kejar kejar karena jarak dari terminal ke rumah ku lumayan dekat.

sampai rumah aku langsung masak namun rupanya ari sudha sampai rumah " ah mereka datang aku belum selesai gimana ini " ucapku.

" siska " ucap ari , kau mencuci tangan dan aku terkejut di buat nya.

bagas begitu tampan putih tinggi malah melebihi ari badanya kekar aku sampai bengong terdiam seperti opa opa korea yang sering aku tonton di tv, apakah dia beneran adiknya?

" siska malah melamun " ucap ari

" iya bagas , ayo masuk itu kamar mu ya " ucap ku ya ampun dia begitu wangi bersih aku makin betah do rumah kalo gini.

dalam hati aku berjingkrak jingkrak, saking senang nya ternyata adik suamiku begitu ganteng putih tubuh nya tinggi kekar wangi begitu sempurna

" bagas sana istriahat dulu ya, kaka mau lanjut kerja " ucap ari kembali pergi kerja.

" oh my god itu adik iparku, sungguh!" ucapku terus kenapa dia begitu pedek dengan ari pendek gendut.

aku langsung bersemangat memasak tapi aku lihat sedari tadi dia hanya senyum dan ga berkata apapun.

maskan sudah siap sore itu aku langsung mandi dan ber dan dan cantik " apa aku bangunkan dia ya , ah tapi malu ah gimana dong " ucap ku sambil bercermin.

aku jadi salah tingkah gini melihat adik iparku yang brondong itu.

sore hari suamiku pulang , ari langsung ke kemar bagas " bagas ayo mandi dari tadi di kamar mulu " ucap ari.

" iya kak " sahut bagas

oh my god suaranya laki banget, tuhan termikasih sudah ngasih opa opa korea di rumah ku, dengan begini aku tidak akan minta cerai pada suamiku .

" siska ngapain di depan kaca senyum senyum gitu kaya orang gila, sana siapin makan buat adiku belum makan dia " ucap ari.

" iya bang " ucapku sambil berkaca .

walau dirumah ku tidak ada anak tapi setidak nya aku bahagia dengan melihat adik iparku bagas.

dia keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk, aku langsung bengong " kak " ucapnya lewat sambil senyum.

aku sampai tidak berkedip melihat tubuhnya yang begitu kekar besar " tuhan kenapa aku tidak di pertemukan seblum nya dengan nya " ucapku dalam hati.

namun aku merasa dia pemalu dan pendiam " bang panggil adikmu " ucapku.

" gas bagas ayo sini makan " ucap ari.

dia keluar mengunakan kaos dan celana pendek ketat " ayo sini duduk " ucap ari.

di hanya tersenyum padaku, aku terus melihat nya sesekali dia melirik ku aku langsung mengalihkan pandanganku

" jadi aku mau kuliah di mana ?" tanya ari

" bagas sudah lulus tes universitas negri kak tapi dari sini jarak nya lumayan jauh dsri sini " ucap bagas

" terus gimana mau kos " ucap ari

" iya kak tapi jangn bilang ibu ya soalnya kalo naik kendaraan umum repot " ucap bagas

aduh gawat kalo dia pergi aku harus gimana ini pokoknya dia harus tinggal di sini , aku berfikir berdikir sementara motor di pake suamiku kerja.

" sudah bagas di sini saja biar kaka yang kasih motor ya " ucapku.

ari langsung melihat ku " hah !! siska kamu emang punya uang buat beli motor dari mana ?" tanya ari.

" ga usah kak , merepotkan bagas ga suka merepotkan orang biar bagas kos saja " ucap bagas.

" ga kok ga merepotkan tenang saja, bagas sudah kaka anggap adik sendiri kalo di kosan nanti makan nya gimana " ucap ku.

ari masih heran dengan ku dia terus melihat ku .

" kak bagas duluan sudah selesai " ucap bagas mencuci tangan aduh pinggulnya tangan nya rasanya aku pengen meraba nya.

gawat opa korea kalo pergi dari rumah ku, pemandangan semahal ini harus pergi mending aku yang kelau duit banyak .

apalagi di kosan banyak gadi gadis nakal pasti dia jadi rebutan.

" heh siska yakin mau beliin bagas motor punya duit dari mana kamu ?" tanya suamiku.

" lau mau minta sama ibuku ?" jawab ku langsung pergi ke kemar.

ari hanya diam, kenapa siska sampai mau membelikan bagas motor " ah baguslah adik ku jadi bisa pulang kerumah " ucap ari.

aku langsung menelpon ibu malam itu juga .

" hallo bu , siska perlu sesuatu buk butuh banget , bu siska mau pinjam uang 20 jt saja " ucapku

" hah ! buat apa duit sebanyak itu " ucap ibu

" gini bu siska lagi program mendapatkan cucu buat ibu ada pengobatan tapi mahal ibu, bukan nya ngebet pengen punya cucu, lagian udah malu kan sama tetangga dan teman teman ku juga " ucapku merayu ibu.

" ya sudah nanti ibu transfer , tapi awas kalo gagal " ucap ibu.

ga peduli ah yang penting bagas tinggal di sini dirumahku , akhirnya aku dapat kan uang buat belikan bagas si opa korea itu motor .

" bang besok aku mau ajak bagas boleh nyari motor " ucapku.

" iya terserah kamu saja " ucap ari

" siska abang pengen " ucap ari setelah makan

terpaksa aku harus melayani nya, andai bagas yang begini aku mungkin langsung keluar melihat tubuh nya dan wajah nya saja tidak kuat.

" ah bang pelan janga buru buru " ucap ku.

aku merasa suamiku ga jago " sudah bang " ucapku cepet banget.

dia tertidur aku penasaran bagas sedang apa di kamar nya.

aku beranjak mau menelihat adik ipar ku, namun pintunya terkunci " aduh ngintip dari mana ya " aku melihat kursi dan membawanya.

karena tubuhku pendek kau tidla sampai atas pintu.

brakkk aku terjatuh aku panik langsung mengambil kursi ke tempat semula dan pura pura jatuh .

bagas dan ari bangun " siska sedang apa kau malam malam bikin kaget saja " ucap ari.

" maaf bang siska mau minum malah kesandung kursi " ucapku.

bagas kembali masuk kamarnya, aku ingin ikut rasanya.

" ada ada saja kau bikin kaget saja kamu ah, ayo ridur " ucap ari

aku kembali ke kamar dan tidur di samping suamiku yang belum pernah memuaskan ku.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!