Halooo...? kembali bersama Nae si Penulis abal-abal ya? hehe... Nae mau buat kisah Cinta fantasi nih, pengen banget buat cerita mereka yang mana perempuannya punya kekuatan super, dari judulnya aja udah Seru.. hehe.. Novel ini murni Ciptaan Nae sebagai Penulis dan tidak ada sangkut pautnya dengan dunia Nyata,
Boleh baper tapi jangan terlalu menghayati kisah ini bakal ada di dunia Nyata ya? hanya fantasi doang ini mah, menghibur juga wkwk.. selamat Membaca..!!!!
.
.
.
Reybandaro adalah seorang Nelayan di Pantai Nethal, suatu hari Ia melihat cuaca tidak baik dengan awan hitam mengelilingi kapalnya.
"ada apa ini? ". gumam Rey mengedarkan pandangannya.
"aah...? kenapa ini? ". Rey terbelalak panik saat kapalnya bergoyang-goyang ke kiri dan kanan namun anehnya Ikan-ikan yang sulit Ia dapatkan tadi seketika berlompatan masuk ke Kapal Rey.
"Ya Tuhan... ada apa ini? fenomena apa ini? ". teriak Rey ketakutan memegangi salah satu penegak kapalnya supaya ia tidak terlempar ke lautan.
"aaahhh". Rey melihat sebuah cahaya berwarna merah lama kelamaan cahaya itu membuat matanya pedih sehingga Ia memejamkan matanya.
Brakhh...
ledakan terjadi hingga Rey mengeluarkan suara keras dengan tubuh bergetar hebat, Ia merasa dirinya akan meninggal di tengah lautan lepas ini.
seketika suasana menjadi hening, Rey perlahan membuka matanya, Ia mengedarkan pandangannya dengan raut wajah panik.
"apa aku masih hidup? ". gumam Rey meraba tubuhnya dan melihat kapalnya sudah kembali tenang.
"Fenomena apa itu? ". gumam Rey merinding.
Ia tersadar saat kakinya menginjak Ikan namun ketika Rey melihat sekeliling matanya menangkap seorang berpakaian aneh seperti Tuan Putri, rambutnya coklat, wajahnya tidak tau seperti apa karna tertutupi dengan rambutnya.
Rey sontak saja menjerit hingga suaranya menggema, Rey melantunkan banyak doa meminta ampun pada dedemit penguasa Pantai Nethal untuk tidak memakannya, Ia mengucapkan berbagai doa entah doa apa saja yang Ia lantunkan supaya wujud wanita berpakaian aneh itu menghilang dari pandangannya.
"apa doa ku berhasil? ". Rey perlahan membuka matanya membuat matanya terbelalak lebar sampai Ia jatuh pingsan.
kapal Rey terbawa ombak tiba di pinggiran Pantai tempat tinggal Rey, seolah Ombak pantai Nethal sudah mengenal Rey dan mengantar Rey ke tempat tinggalnya padahal Rey sedang tak sadarkan diri.
gadis cantik berambut coklat meringis, perlahan Ia membuka matanya yang berwarna merah delima dan hal yang pertama Ia lihat adalah ikan.
"awwhh..? dimana ini? ". gadis itu memijit pelipisnya.
"sialan...! kenapa mereka sampai menyerang kerajaanku? apa mereka tidak punya kegiatan lain?". geram gadis itu dengan kesal.
"syukurlah aku masih hidup". gumam gadis itu tersenyum lebar meraba tubuhnya.
"ternyata kekuatanku berhasil, aku selamat dari perebutan tahta mereka". Gadis itu berdiri tegak dan memekik seketika melihat Pria berpakaian aneh tengah tak sadarkan diri tak jauh darinya.
"siapa kau..? ". teriak Gadis itu.
Ia begitu panik sampai mengambil ikan-ikan didekatnya dan melemparnya ke Pria berpakaian aneh menurutnya itu padahal gadis itulah yang mengucapkan mantra hingga terlempar ke dunia lain yaitu dunia manusia sementara gadis itu berasal dari dunia lain.
"awhhh". Rey terbangun lalu sebuah ikan melayang ke mulutnya dan masuk ke mulutnya.
"bluueeeh...! haisshh.. wlekkk". Rey membuang Ikan mentah itu lalu mengelap bibirnya yang terasa amis karna ikan mentah itu.
"aaaahhhh". Rey dan Gadis itu saling menjerit satu sama lain dan melarikan diri dari sana dengan berbeda arah.
Rey lari ke selatan sementara Gadis itu lari ke arah Barat.
"kenapa aku lari?". gumam Rey terengah-engah saat berada dibawah pohon.
Rey bergidik ngeri, "dedemit mana itu? matanya merah seperti darah". Rey sungguh takut melihat gadis tadi yang matanya terlihat aneh.
beberapa jam kemudian,
Rey sudah melihat hari hampir gelap, Ia kembali ke arah barat sebab tempat tinggalnya ada di sana, walaupun Rumah beton kecil tapi Ia bahagia dengan kehidupannya.
sebenarnya Rey adalah Pria kaya-raya tapi karna bosan dengan kehidupannya malah membuatnya menjual semua asetnya membeli tanah disekitar pantai sisanya disumbangkan ke Panti asuhan, dan banyak lagi tapi tidak memberi sepeserpun pada kerabatnya yang haus tahta dan penuh dengan rencana licik saling menjatuhkan sama lain.
"aaahhh?". Rey memekik melihat Gadis berpakaian aneh itu ada di rumah tempat tinggalnya.
"ka.. kau..? ini dimana? kenapa dunia ini sangat aneh?". tanya Gadis itu berkacak pinggang.
"hei..? kau yang aneh..! kenapa matamu warna seperti dedemit? juga pakaianmu itu kenapa? ini Dunia modern yang bukan kerajaan sejak kapan ada perempuan pakai baju pesta sepertimu dipantai hah??". bentak Rey.
"pergilah.. dedemit..! aku tidak pernah menyinggungmu.. pergilah..! darahku pahit, dagingku bau seperti bangkai, aku tidak punya apa-apa". Usir Rey menangkupkan tangannya sambil bersimpuh melantunkan banyak doa.
"dunia modern bukan kerajaan? dunia apa ini? kenapa bukan kerajaan? aku Putri Jessica Lara seorang Putri mahkota Kerajaan Alen". pekik Jessica dengan angkuh.
Rey tersentak, "ternyata dia bukan dedemit tapi orang gila". gumam Rey berdiri meninggalkan Jessica.
Jessica yang tak terima Rey masuk ke Rumah kecil dan aneh itu segera mengibaskan tangannya hingga Rey terpelanting dan terbatuk-batuk ditanah.
"a.. Apa itu? ". cicit Rey ketakutan.
Jessica memasuki Rumah kecil Rey yang sebesar kamar mandi di Istana Jessica, sementara Rey tak sadarkan diri lagi diluar karna tak menyangka akan bertemu hantu dedemit seperti Jessica.
"dimana ini? ". Jessica mengedarkan pandangannya melihat perabotan Rumah Rey yang sangat aneh.
"kenapa aku bisa terlempar kedunia aneh ini? ". gumam Jessica mengacak rambutnya frustasi.
Jessica tidak bisa mengeluarkan mantra yang sama jika ingin kembali lagi ke dunianya karna itu sudah melanggar hukum alam dan hanya boleh digunakan sekali seumur hidup.
Jessica menjerit histeris hingga terjadi gempa disekitar pantai tapi tidak merobohkan Rumah Rey saat ini.
.
Rey terbangun saat tubuhnya terasa diputar-putar, Ia berdiri dan tubuhnya tidak bisa berdiri normal.
"gempa?? gempa?? ". teriak Rey panik namun saat ia tersadar Rey mendengar jeritan Jessica dari dalam Rumahnya.
"apa dedemit itu masuk Rumahku?". gumam Rey berjalan sempoyongan seperti orang mabuk.
Rey tidak berpikir mau melarikan diri karna sedang ada gempa malah ingin mendatangi dedemit itu untuk tidak masuk ke Rumah sederhananya.
"woooi...! dedemiit..! kenapa kau tidak pergii? aku tidak mau jadi santapanmu, banyak manusia diluar sana kau boleh memakannya tapi jangan aku". teriak Rey.
Jessica diam seketika, dan Rey lega melihat tubuhnya tak lagi terombang-ambing padahal Ia tidak tau penyebab gempa itu adalah Jessica sendiri.
"apa ini dunia manusia? ". tanya Jessica dengan lirih.
"iya.. ini dunia manusia, kau bukan manusia jadi pergilah, kembalilah ke dunia dedemitmu". usir Rey.
"aku terlempar kedunia ini, aku tidak bisa lari lagi... huaaahhhh". Jessica kembali menangis kencang.
Rey terlonjak kaget seketika bumi bergetar karna tangisan Jessica.
.
.
.
.
.
.
"berhenti dedemiiit...! ". teriak Rey.
Jessica terdiam dan menoleh ke Rey yang terbelalak ternyata gempa itu karna Jessica, Jessica terisak-isak.
"aku bukan dedemit.. hiks.. hiks.. aku Tuan Putri". pekik Jessica.
Rey menutup kedua matanya, "baiklah.. baiklah.. jangan menjerit atau menangis lagi, nanti rumahku bisa roboh dan aku tidak punya tempat tinggal lagi". bujuk Rey.
bodo amat gadis ini dedemit atau tidak yang penting saat ini Rey hanya ingin menyelamatkan Rumahnya yang nanti bisa ambruk karna tangisan gadis dedemit itu.
"aku san. gat lapar". isak Jessica sesegukan.
"dedemit..? kau makan juga? ". tanya Rey.
"aku bukan dedemit, apa itu dedemit? kedengarannya sangat jelek". bentak Jessica.
.
mereka bertengkar penuh drama hingga Rey dengan sabar membuatkan Jessica makanan demi keselamatan tempat tinggalnya,
"aahh.. tidak ada api ya? haha.. sepertinya kau tidak bisa makan". Rey tertawa keras melihat tungku yang sudah Ia siapkan tidak bisa hidup karna tidak ada batu untuk membuat api.
Jessica menjentikkan jemari tangannya hingga Rey terjatuh tak elit melihat api keluar dari tangan Jessica dan tungku itu seketika mengeluarkan api.
"cepat masaklah..! atau aku akan memakanmu". ancam Jessica dengan mata merah delimanya itu yang melotot sehingga terlihat menyeramkan.
"makhluk apa ini? kenapa dia bisa mengeluarkan api dari tangannya? ". batin Rey.
Jessica melihat ke arah Rey, "jangan berbicara dalam hati, aku bukan makhluk halus, aku juga manusia cuma kita beda dunia saja". kata Jessica.
"aaahhh". Rey menjerit syok saat Jessica tau isi hatinya.
.
.
selama beberapa bulan Rey hidup dengan Jessica, lama-lama tumbuh benih cinta diantara mereka lalu saling berhubungan bad*n sampai mengandung, kehidupan Jessica yang merasa hancur saat pindah kedunia lain malah membuat nya tau arti kesederhanaan dan kebahagiaan.
di suatu malam bulan purnama, Serigala melolong panjang dari dalam hutan mendatangi Rumah tempat tinggal Rey bersama Jessica yang kini baru saja melahirkan seorang bayi perempuan yang sangat cantik.
"ini bayi kita sayang". Rey memberikan bayi mungil hasil buah cinta mereka berdua kepada Jessica yang sudah pulih total berkat kekuatannya yang tidak normal.
Jessica menerima bayinya dan menciumi wajah bayi mungilnya, Rey berdecak kagum saat bayi perempuan mereka yang baru lahir sudah bisa membuka mata dan matanya berwarna Ungu.
"sayang..? matamu warna Violet ya? kalau kita berada didunia Ibunda pasti kamu jadi perburuan bangsa penyihir". Jessica menimang putri kecilnya.
"tenang saja sayang, hidup kita akan bahagia disini tanpa ada orang jahat yang kamu katakan itu, kalaupun ada itu pasti saat anak kita ini sudah dewasa dan memiliki kekuatan tidak wajar sepertimu". kata Rey mengelus kepala anak kesayangannya.
Jessica terperangah takjub melihat rambut bayinya seketika tumbuh saat dibelai lembut oleh Rey.
"loh..? kenapa sayang? kenapa tumbuh rambut? ". tanya Rey tak heran lagi keajaiban itu namun yang Ia lihat kini sangat baru jadi Ia bertanya pada Istrinya.
"itu karna Cintamu yang suci pada anak kita Rey, anak kita memiliki rambut berwarna perak". senyum manis Jessica mengecup lembut kening bayinya.
"aku akan beri nama anak kita Bunga Crystal Violet". kata Rey dengan menggema seketika.
Jessica tersenyum lebar, mereka bahkan tidak sadar banyak hewan buas tengah mengelilingi Rumah mereka namun bukan niat jahat malah melindungi manusia yang ada di dalam Rumah Kecil itu.
lolongan serigala tidak membuat Rey dan Jessica takut karna mereka sudah biasa bersama hewan buas yang tinggal dihutan, mereka hidup rukun tanpa harus saling menyinggung satu sama lain.
di Tempat lain,
Mansion Megah,
seorang wanita cantik tengah menangkupkan kedua tangannya mengucapkan mantra didepan ranjang yang terbaring seorang anak laki-laki berumur 6 tahunan berambut hitam tengah sakit.
gemuruh petir disekitar Mansion menandakan doa wanita itu terkabul, ramalan yang Ia impikan selama ini ternyata benar-benar akan menjadi kenyataan.
"gadis itu sudah lahiirrr". teriak wanita cantik itu yang bernama Dewi Paramal.
"hah? lalu putra kita akan selamat". Indiro berlari ke tepi ranjang dan memegang tangan Putranya yang dingin perlahan menghangat.
Dewi Paramal menggunakan seluruh kekuatannya sebagai peramal untuk menjaga keselamatan Putranya, gadis yang menjadi alasan Putranya tetap hidup karna ikatan kehidupan sebelumnya yang berantai antar keduanya.
"anakku...? kamu kembali menghangat nak.. sayang... suhu tubuh anak kembali normal, anak kita kembali hangat, gadis yang menjadi alasannya untuk tetap hidup akhirnya hadir di dunia ini". teriak Indiro terlalu gembira dan haru merasakan tangan Putranya sudah menghangat.
"sepertinya anak kita memang reinkarnasi sesuatu sayang dan separuh kehidupannya diberikan pada gadis itu, maka nya dia tidak bisa hidup kalau gadis itu belum lahir didunia ini". Dewi Par begitu takjub dengan kelahiran gadis itu yang membuat anaknya yang sedang diambang kematian kembali hidup.
tak lama kemudian,
anak laki-laki yang ditatap penuh Cinta oleh Dewi Par dan Indiro akhirnya membuka mata, anak itu mempunyai mata perak yang berkilau.
"anakku membuka mata". teriak Indiro.
"adakan pesta besar". pekik Dewi Par.
anak lelaki yang sangat dicintai oleh keluarga Asiantama itu bernama Alexander Paramal Asiantama, memang Alex tidak punya kekuatan super tapi kehebatannya dalam bertarung saat masih kecil membuatnya disebut jenius dan pantas menjadi ketua gangster terbesar Asiantama.
namun karna penyakit mistisnya itu membuat Alex sering jatuh koma berbulan-bulan saat latihan keras selama 1 minggu dan berbulan lama nya, walau begitu keluarga Alex begitu mencintai anak lelaki kecil itu yang kini telah menjadi sehat sempurna saat gadis ramalan yang ditakdirkan untuk Alex telah lahir ke dunia manusia walau tidak tau bagian mana nya.
Pesta besar diadakan atas keselamatan Putra kesayangan Asiantama, mereka mengumumkan ke dunia bahwa Alex sudah sembuh total berkat gadis yang diramalkan telah hadir di dunia ini.
awalnya banyak orang yang tidak percaya Ramalan Dewi Paramal tapi tidak ada yang berani mengatai Nyonya Asiantama itu gila atau tidak waras, tapi melihat langsung betapa sehatnya Alex saat ini membuat dunia maya akhirnya percaya.
Keluarga Mistis, itulah julukan orang lain saat menyebut nama keluarga terkaya-raya di Indonesia itu.
"siapa gadis itu Mom? ". tanya Alex dengan raut wajah serius padahal umur Alex masih 6 tahun namun sudah tau arti balas budi pada sosok gadis yang diramal Ibundanya.
"Mommy tidak tau sayang, kekuatan gadis itu sangat tinggi, mommy hanya tau matanya Ungu itu saja". jawab Dewi Par dengan lembut mengelus pipi hangat Alex.
sungguh ini adalah kebahagiaan bagi Dewi Par bisa merasakan betapa hangatnya tubuh Putra kecilnya yang sering sakit-sakitan, tidak tau siapa Alex di reinkarnasi sebelumnya tapi yang jelas Alex sangat mencintai gadis yang ditakdirkan memiliki ikatan hidup dengan Putranya.
.
.
.
.
.
.
waktu berlalu begitu cepat, tidak terasa 21 tahun telah berlalu.
di Mansion keluarga besar Alex,
"jadi ini gadis ramalan Mommy? ". tanya Alex saat tiba di Mansionnya dengan tergesa-gesa.
jujur saja selama 21 tahun keluarga raya-raya itu telah mengerahkan segala kekuasaan untuk menemukan gadis bermata ungu itu.
"halo..? nama saya Viola". sapa gadis itu dengan ramah.
Dewi Par tersenyum lebar ke Viola, Ia tidak bisa mengetahui kekuatan Viola karna Viola terlalu kuat jadi berpikir melihat bola mata Violetnya saja sudah membuatnya percaya kalau Viola adalah gadis yang dicintai Alex di reinkarnasi sebelumnya.
Alex berjalan tenang ke arah Viola, Ia mengelilingi gadis bermata Ungu itu.
"Viola? ". gumam Alex pelan.
"iya.. saya Viola Tuan". jawab Viola tersenyum lebar.
"mommy yakin gadis ini yang Mommy cari selama ini? ". tanya Alex.
"kenapa bertanya seperti itu sayang? ". tanya Dewi Par takut menyinggung perasaan Viola.
Viola berubah murung, "tidak apa Tante, saya pergi saja". jawab Viola menundukkan wajahnya lalu hendak pergi namun Indiro menghentikan Viola.
"maafkan Alex nak..! Alex sulit mempercayai orang lain maka nya dia begitu". Indiro menatap serius Viola.
"Alex...! minta maaf". titah Indiro tegas ke Alex.
Alex menatap Daddy dan Mommynya.
"kenapa dia tidak muncul sejak dulu Mom? apa Mommy yakin matanya memang Ungu? kenapa aku merasa matanya seperti palsu". tanya Alex belum mau percaya pada sosok Viola.
ramalan Dewi Par terlalu samar hanya tau bola mata Ungu saja tentang gadis yang menjadi hidup Alex tapi tidak tau hal lainnya, jadi Ia benar-benar tidak tau ciri-ciri gadis itu.
"sejak kecil Viola memang punya mata Ungu nak..! satu sekolahan dia juga mengatakan seperti itu tapi tidak ada yang berani mengejek Viola karna dikenal sebagai calon pengantin kamu nak". jelas Dewi Par.
"Papa sudah mencari tau juga Lex..! Viola memang gadis yang kita cari". sambung Indiro.
"lalu kemana saja dia selama ini? apa dia tidak tau dunia sudah tau tentang hal mistis di keluarga kita?". Alex menyambar lagi.
"i.. itu karna saya tidak mau disebut penipu Tuan, saya hanya ingin menikmati hidup saja tapi Kedua orangtua saya melarang untuk menutupi mata saya, sebenarnya saya juga tidak tau alasannya sampai Tante Dewi Par yang datang ke Rumah saya menanyakan mata saya". jelas Viola dengan kepala tertunduk.
"dimana takdir Cucuku? ". suara seorang wanita tiba-tiba datang berjalan dengan gerakan anggunnya.
"Oma..? ". Alex berjalan ke arah Endang Putri yang sudah berumur 50 tahunan tapi wajahnya masih cantik seperti vampir saja.
"Cucuku..! ". Endang mengelus rahang Alex.
Dewi Par berbisik pada Viola yang menganggukkan kepala mendengarkan bisikan Dewi Par.
"Ini gadis itu Oma". Indiro memberi jalan membiarkan Endang melihat gadis yang ditakdirkan menjadi jantung ajaib Alex.
"Nyonya Besar". sapa Viola dengan sopan.
Endang yang tadinya menatap cucunya Alex sekarang beralih pada Viola, Ia berjalan dengan pelan ke arah Viola lalu mengelilingi Viola.
"apa kamu yakin ini gadis itu Dewi Par?". tanya Endang.
"kenapa Ma? apa aku salah? karna hanya dia yang sejak kecil memiliki mata Ungu". jawab Dewi Par tersenyum lebar.
"kenapa aku tidak merasakan ada kekuatan mistis dalam dirinya". gumam Endang menghirup tubuh Viola yang memang tidak memiliki kekuatan mistis.
Endang juga punya kekuatan tapi tidak sehebat Dewi Par namun sebenarnya kekuatan mereka masih kategori lemah karna tidak bisa mendeteksi gadis misterius itu.
"apa gadis itu memang punya kekuatan Ma? tapi sudah 21 tahun kami mencari gadis itu hanya Viola satu-satunya gadis yang kami percayai Ma". jawab Dewi Par.
"lakukan Ritual darah pemandian! ". titah Endang.
"baik Ma". jawab Dewi Par.
Viola masih berusaha untuk tenang, Ia tidak mau keliatan takut.
"apa kamu tau apa itu Ritual darah pemandian?". tanya Endang dengan serius.
"apa Itu Nyonya? saya tidak tau". jawab Viola dengan raut wajah polosnya.
Alex bersidakap dada memperhatikan Viola, Ia sendiri tidak punya kekuatan untuk bisa mengenal gadis yang dikatakan detak jantung Alex, selama gadis itu bernafas maka Alex akan hidup dan akan sehat-sehat saja namun ciri-ciri gadis itu tidak ada yang tau hanya mata nya saja.
Dewi Par menjelaskan Ritual itu yang sama artinya dengan Ritual bunuh diri, jika gadis yang ditakdirkan dengan Alex tidak akan mati dengan ritual pemandian darah karna gadis itu memiliki darah suci hingga darah yang kotor pun tidak akan menyentuh gadis itu.
"kalau begitu lakukan saja Nyonya..! saya juga penasaran apakah saya memang benar gadis yang kalian semua maksud". jawab Viola sambil tersenyum.
Dewi Par tersenyum lebar, "dia tidak takut Ma".
"semoga saja kamu memang benar gadis itu". Endang mengangguk-ngangguk lalu pergi.
Alex menatap Daddy nya yang memuji keberanian Viola, melihat Viola yang tidak takut membuat mereka yakin dan percaya kalau Viola memang gadis yang ditakdirkan dengan Alex.
malam itu juga Ritual Pemandian Darah pun dilakukan, bisa dikatakan Keluarga Kaya-raya itu seperti penyihir yang percaya akan segala hal mistis.
ke esokan paginya,
"semoga saja Viola masih hidup". gumam Dewi Par penuh harap diikuti banyak pelayan dibelakangnya berjalan tergesa-gesa ke suatu Ruangan mistis.
pintu dibuka,
"Viola..? ". Dewi Par berlari ke arah Viola yang tak sadarkan diri.
tempat ritual itu sangat bersih dan tidak ada darah setetes pun, Dewi Par mengucapkan syukur ternyata Viola memang gadis yang ditakdirkan untuk Anaknya.
"terimakasih sayang..! terimakasih banyak". ucap Dewi Par dengan lega mencium wajah Viola yang tak sadarkan diri.
Dewi Par memeluk Viola, Ia berteriak memerintahkan pelayan untuk membawa menantu nya.
.
"kamu dengar son?? dia memang gadis yang kamu tunggu selama ini, dia tidak mati karna ritual itu, biasanya wanita yang mengaku-ngaku sebagai jantungmu akan mati malam itu juga". kata Indiro.
"iya Daddy..! Alex percaya". Alex menganggukkan kepalanya tak lagi mencurigai gadis yang ditemukan oleh Mommynya.
"jadi benar anak itu selamat? ". tanya Endang tiba-tiba muncul dibelakang Alex dan indiro.
"Oma? ". senyum tipis Alex.
"Ma". Indiro tersenyum tipis juga.
jika di lihat Indiro dan Alex memiliki rupa yang sama bahkan mata mereka sama-sama perak, bedanya Alex terlihat lebih berkilau.
"baguslah..! dia selamat dari ritual mematikan itu artinya dia memang gadis yang selama ini kita cari". Endang tersenyum tulus.
"ayo kita temui Ma". ajak Indiro.
Indiro, Endang dan Alex mendatangi kamar elit khusus untuk Viola yang telah diakui sebagai gadis yang dicari oleh Keluarga mereka selama ini.
"maafkan aku! ". ucap Alex dengan datar ke Viola.
Viola tersenyum lebar, "ternyata yang dikatakan orang lain itu benar ya? aku memang pengantinmu". kata Viola dengan berbinar.
"hmm". Alex menganggukkan kepalanya.
"terimakasih sudah bertahan sayang..! maafkan Tante ya? kamu pasti takut melihat ritual itu ya? ". Dewi Par mengelus Kepala Viola.
"tidak apa Tante..! awalnya aku takut tapi makhluk aneh itu keliatannya juga lebih takut dengan mataku". senyum semangat Viola menunjuk matanya.
.
.
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!