NovelToon NovelToon

My Snowy

Asal Usul kelinci Putih

Dewa petir terpeleset saat ia terbang di angkasa dan jatuh di sebuah taman bunga yang sangat cantik. Di sana dewa petir itu bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik yang menolongnya bangkit berdiri, mengobati lukanya, lalu memberinya makan dan minum. Dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama pada putri yang cantik jelita, lembut, dan baik hati itu.

Dewa petir itu bernama Adrakhs dan putri cantik jelita itu bernama Gandasuli.

Tiga hari dewa petir tinggal di taman bunga itu sampai lukanya sembuh dan bisa terbang kembali ke kahyangan. Kebersamaan selama tiga hari dengan putri Gandasuli membuat dewa petir semakin dalam mencintai Gandasuli. Namun, dia masih belum berani menyatakan perasaannya karena masih terlalu dini untuk menyatakan perasaannya. Dia ingin membuktikan cintanya terlebih dahulu ke putri Gandasuli sebelum ia menyatakan perasaannya, melamar, lalu menikahi putri Gandasuli.

Terjadi kehebohan di kahyangan saat tiba-tiba Dewa Petir yang bernama Adrakhs memiliki hewan peliharaan kesayangan berupa seekor kelinci putih. Apalagi kelinci peliharaannya dew petir itu sangat nakal. Kelinci itu suka mengganggu dayang-dayang yang tengah bekerja merapikan taman dan kelinci itu sangat suka mengobrak-abrik taman buah untuk memakan wortel dan semangka yang ada di sana. Namun, setiap ada laporan yang masuk perihal kenakalan kelincinya, Adrakhs yang terkenal tegas dan galak, hanya berkata, "Biarkan saja! Loly belum ngerti apa yang ia lakukan"

Adrakhs bahkan selalu memangku dan mengelus kelinci putih yang ia beri nama Loly di depan danau di sore hari. Sedangkan di pagi sampai siang hari, Adrakhs melatih kelinci kelinci itu agar bisa memiliki kemampuan berubah wujud.

Adrakhs sangat memanjakan, menyayangi, dan mencintai kelinci putih itu karena ia tahu kalau kelinci putih itu adalah tuan putri cantik yang disihir oleh ratu jahat menjadi seekor kelinci dan dibuang di hutan. Adrakhs yang mencintai putri itu sejak perjumpaan pertama mereka di sebuah taman, langsung membawa pulang kelinci putih jelmaan putri tersebut.

Putri Gandasuli adalah putri dari raja bunga yang kecantikannya sangat tersohor sampai membuat ibu tirinya iri. Arti nama Gandasuli adalah bunga cantik yang berwarna putih.

Ibu tirinya Gandasuli yang sejatinya adalah seorang penyihir jahat langsung menyihir putri Gandasuli menjadi seekor kelinci yang lemah dan membuangnya ke hutan dengan harapan kelinci tersebut menjadi santapan hewan buas tanpa menunggu hitungan detik. Namun, beruntungnya kelinci tersebut, Dewa Petir langsung menolong dan membawanya ke kahyangan.

Untuk itulah Adrakhs terus melatih spiritual kelinci tersebut supaya kelinci tersebut bisa segera berubah wujud dan Adrakhs bisa segera melamar Putri Gandasuli dan menikahinya kalau kelinci tersebut berhasil berubah wujud. Dan jika kelinci itu bisa kembali menjadi Putri Gandasuli, Putri Gandasuli bisa menuntut balas dan merebut haknya kembali menjadi calon pewaris tahta Kerajaan bunga milik raja Jahanara. Karena selama Gandasuli menghilang, hati raja berhasil dipikat oleh adik tirinya Gandasuli yang bernama Jolana dan Ratu Zahwa, ibu tirinya Gandasuli, kemudian terus merayu suaminya untuk mengganti calon pewaris tahta yang semula berada di tangan Gandasuli beralih ke tangan Jolana.

"Suamiku, Gandasuli nakal dan dia minggat dari istana. Dia tidak berniat menjadi calon pewaris tahta. Jadi, coretlah nama Gandasuli dari calon pewaris tahta dan gantilah dengan nama Jolana" Ucap Ratu Zahwa sambil mengelus dada raja Jahanara.

Termakan oleh cumbu rayu istrinya yang sangat cantik, akhirnya raja Jahanara bersedia mengganti nama calon pewaris tahta kerajaan bunganya menjadi Jolana.

Seekor kelinci putih yang sangat manis dan cantik peliharaannya Dewa Petir itu akhirnya berhasil menyempurnakan kekuatan spiritualnya dan berhasil berubah wujud menjadi manusia.

Adrakhs mengelus kepala kelinci peliharaannya yang tengah duduk di depannya dengan senyum penuh cinta dan berkata, "Kalau kamu sudah bisa berubah wujud, aku akan langsung kasih kejutan ke kamu, Loly" Saat mengucapkan kata itu, raja petir yang terkenal dingin, arogan dan jarang tersenyum itu langsung tersenyum, menundukkan wajahnya dan merona malu.

Kelinci itu hanya mampu menggerakkan hidungnya sekali, mengerjapkan dua bola matanya yang bulat sebanyak dua kali, dan menekuk salah satu telinga panjangnya. Kemudian, kelinci tersebut berbalik badan dan melompat-lompat pergi meninggalkan Adrakhs.

Adrakhs menatap kelinci putih kesayangannya dengan senyum penuh cinta dan bergumam lirih, "Cepatlah berubah menjadi Gandasuli lagi karena aku sudah sangat merindukanmu Gandasuli. Kita akan mengikat cinta kita berdua di altar suci dan aku akan menolong kamu membalas dendam dan merebut kembali hak kamu di kerajaan bunga"

Adrakhs kemudian kembali ke tahtanya untuk menjalankan tugas dan kewajibannya menjadi dewa petir.

Kelinci putih itu memejamkan mata, berdiam diri dan tiba-tiba dirinya tengah tinggi dan dikelilingi cahaya putih yang menyilaukan, Setelah cahaya putih yang mengelilingi sekujur tubuhnya hilang, dan selembar kain langsung menutupi tubuhnya, terdengar lah pekik riang dari seorang gadis, "Aku jadi manusia!" Dia kemudian meraba kepalanya, "Aku bukan kelinci lagi, Horeeeee!!!! Aku bahkan bisa bersuara dan berkata-kata lagi. Tidak ada telinga panjang lagi di atas kepalaku! Yeeeeaaayyy!!!!! Aku punya kaki dan tangan yang sama seperti Dewa Adrakhs. Ah! Kenapa aku merona saat aku memanggil nama Dewa Adrakhs. Apa aku sudah jatuh cinta padanya selama ini tanpa aku sadari? Ah! Kenapa wajahku terus memanas begini" Gadis itu melompat-lompat di atas rumput hijau yang sangat indah dengan wajah riang sambil menangkup wajahnya yang terus terasa panas.

"Wala, wala, wala! Aku harus segera menemui Dewa Adrakhs untuk kasih kejutan ke beliau kalau aku sudah berhasil berubah wujud dan aku sudah ingat namaku. Aku adalah Gandasuli. Putri bunga yang pernah menolongnya dulu. Aku akan kasih tahu semuanya ke Dewa Adrakhs. Aku Loly, kelinci putihnya telah berhasil menyempurnakan ilmu spiritual yang ia ajarkan dan aku sudah bisa berubah wujud" Gadis itu langsung berlari menuju ke aula besar tempat tahtanya Dewa Adrakhs berada.

Namun, dua orang penjaga langsung menghadangnya dan berkata, "Siapa kamu?"

"Aku Loly, kelinci putihnya Dewa Adrakhs. Aku harus segera menemui beliau"

Kedua penjaga itu bersitatap, lalu menoleh ke gadis cantik itu secara bersamaan dan salah satu dari penjaga itu langsung berkata, "Buktikan kalau kamu itu Loly kelincinya Dewa Adrakhs"

"Aku tahu nama kamu, kamu Dola dan kamu Doli, kan? Kamu Dola suka makan semangka denganku dan kamu Doli suka memberi kamu wortel hasil panen kamu"

Kedua penjaga itu langsung memeluk Loly dan berkata secara bersamaan dengan isak tangis, "Ah! Akhirnya Loly kita berhasil berubah wujud"

Loly melepaskan diri dari pelukan kedua penjaga yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri, untuk berkata, "Namaku sebenarnya Gandasuli dan aku harus segera bertemu dengan Dewa Adrakhs"

"Ah! Maafkan aku Loly, eh, Gandasuli, Dewa sedang mengadakan rapat penting dengan semua dewa di lam semesta. Beliau tidak bisa diganggu gugat saat ini"

"Oh! Kalau begitu aku akan kembali lagi nanti"

"Hmm" Sahut Dola dan Doli secara bersamaan.

"Aku akan ke pinggir danau dan tolong katakan ke Dewa Adrakhs kalau aku menunggu beliau di tepi danau"

"Hmm" Sahut Dola dan Doli secara bersamaan.

"Tapi, katakan dulu apa aku cantik?"

"Kamu sangat cantik!" Sahut Dola dan Doli secara bersamaan.

"Terima kasih!" Pekik Gandasuli degan senyum riang sembari berbalik badan dan pergi meninggalkan Dola dan Doli dengan melompat-lompat riang.

Gandasuli pergi ke tepi danau karena ia ingin mengaca di air bening danau tersebut. Dia tidak menyadari kalau Dewa Adrakhs berjalan pelan mendekatinya dengan senyum penuh cinta juga penuh kerinduan. Setelah satu tahun ia bersama Loly kelinci putihnya, akhirnya kelinci putih itu berubah wujud menjadi Gandasuli, wanita yang sangat ia cintai dan rindukan selama ini. Ingin rasanya Dewa Adrakhs berlari kencang dan memeluk Gandasuli dari arah belakang, namun gengsinya sebagai dewa petir membuatnya memilih untuk berjalan pelan. Di kala gadis itu mematut diri di depan danau, gadis itu tiba-tiba terpeleset masuk ke dalam danau dan Dewa Adrakhs tersentak kaget, tanpa berpikir panjang ia terjun ke danau untuk menyelematkan Gandasuli atau Loly kelinci putihnya, namun anehnya dalam sekejap Gandasuli menghilang.

Dewa Adrakhs sontak menyembulkan kepalanya di permukaan danau untuk berteriak, "Tidaaakkkk!!!!!!!"

Snowy

Gandasuli menyembulkan kepalanya ke permukaan air. Seketika ia mengelus pucuk kepalanya saat ia merasakan pucuk kepalanya terantuk sesuatu.

Gandasuli sontak menatap apa yang ada di depan matanya saat ia mendengar suara pria mengaduh dan seketika itu juga gadis cantik jelita itu membeliak kaget kala ia melihat dada kotak-kotak.

Karena kaget, Gandasuli sontak memejamkan mata, lalu ia berubah wujud menjadi kelinci dan terjatuh ke dalam air, byur!

Mendengar suara byur, pemuda yang mengaduh dan menengadah ke atas sambil memegang pucuk hidungnya, sontak menunduk dan terkejut ketika ia melihat ada seekor.kelinci putih nan imut kepalanya timbul tenggelam di dalam air.

Pemuda itu langsung mengangkat kelinci putih nan imut itu dengan kedua telapak tangannya, lalu memeluk kelinci putih nan imut itu sambil bergumam, "Kok ada.kelinci jatuh di kolam renangku?" Pemuda itu langsung mengedarkan pandangannya dan kembali bergumam, "Tembok rumahku tinggi banget, mana mungkin kelinci ini bisa memanjatnya dan nggak ada pohon di sini" Pemuda itu lalu menengadah ke atas kembali dan bergumam, "Apa kelinci ini jatuh dari langit? Ah! Masak iya begitu?"

Merasakan dirinya didekap oleh pemuda itu dan pipinya menempel ke dada pemuda itu, Gandasuli sontak merasakan badannya panas lalu ia jatuh pingsan.

"Eh! Kok pingsan? Masak iya aku kasih napas buatan?" Pemuda itu lalu bergegas keluar dari dalam kolam renang dan dengan celana kolor yang basah kuyup dan bertelanjang dada, pemuda itu berlari kecil ke bangku yang ada di dekat kolam renang untuk meletakkan kelinci putih itu di sana.

Pemuda itu kemudian berjongkok di depan bangku dan menundukkan wajahnya untuk melihat kondisi kelinci itu, "Ah! Dia masih bernapas. Lebih baik aku panggil Leo ke sini" Pemuda itu langsung mengambil telepon genggamnya yang tergelatak manis di atas meja.

Leo adalah nama dari salah satu teman pemuda itu yang berprofesi dokter hewan.

"Halo, Yo! Cepetan kamu ke sini!"

"Untuk apa?"

"Ada kelinci masuk ke rumahku dan kelincinya pingsan"

"Kok bisa ada kelinci di rumah kamu?"

"Kalau ngobrol entar aja di kafe jangan di telpon kayak gini. Buruan ke sini!"

"Gila Lo! Oke Gue ke sana sekarang. Tolong jaga kelinci itu tetap hangat. Aku meluncur sekarang" Sahut Leo sembari menyambar kunci mobil dan berlari keluar dari kliniknya.

Pemuda yang menemukan Gandasuli bernama Chanan yang memiliki arti berawan. Nama lengkap pemuda itu adalah Chanan Rahardian, berumur dua puluh delapan tahun. Chanan adalah seorang dokter bedah terkenal yang gila akan kebersihan, kaku, tidak menyukai wanita sejak ia dikhianati oleh tunangannya, dan tidak suka melihat barang-barang yang dia tata rapi, berpindah tempat atau menjadi berantakan.

Chanan langsung menyelimuti kelinci putih yang ia temukan dengan handuk bersih dan kering, lalu ia peluk kelinci itu biar lebih hangat. Ia menuruti perintah Leo untuk menjaga kelinci itu tetap hangat.

Sepuluh menit kemudian Leo muncul di depan Chanan dengan tas kerjanya.

"Kok, cepet?"

"Kamu lupa, ya, klinikku, kan, dekat sama rumah kamu" Leo kemudian bergoyang sambil bernyanyi, "Temanku memang dekat. Lima langkah dari rumah, asyik-asyik, nggak usah kirim surat, SMS pun tak usah, kalau rindu......."

"Stop! Eneg gue lihat goyangan kamu dan suara fals kamu. Buruan periksa kelinci ini"

"Letakkan di dalam"

"Di sini aja! Ngapain ke dalam?" Chanan langsung menahan lengan Leo.

"Di sini dingin, Bro" Leo langsung bersedekap di depan Chanan.

"Kalau di dalam ditaruh mana? Aku,kan, belum tahu kelinci ini bawa penyakit atau tidak. Udah kamu periksa dia begini aja" Chanan mendekap erat kelinci itu.

"Eh! Kamu peluk kelinci itu? Kamu, kan, belum tahu kelinci itu bawa penyakit atau tidak"

Chanan tersentak kaget dan langsung menyerahkan kelinci yang masih pingsan dan berselimut handuk ke Leo sambil berkata, "Sial! Iya, ya. Kenapa aku tadi memungut dan memeluknya tanpa bersin dan lupa akan penyakit OCD-ku?" Lalu, pemuda itu langsung meraih botol spray yang berisi cairan sanitizer, lalu menyemprot kedua tangan dan seluruh dadanya dengan botol spray itu.

Leo menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kelincinya nggak papa. Aku bawa dia ke klinikku, ya, dan........."

"Oke! Bawa dia dan setelah kau pastikan dia aman, bawa ke sini besok sekalian kamu belikan kandang yang bagus untuk dia"

"Oke aku akan belikan kandang berwarna pink"

"Kok pink?"

"Kelinci ini cewek, Bro. Rumahnya harus berwarna pink, kan?" Leo yang masih mendekap kelinci itu mendelik ke Chanan.

"Wah! Cewek? Pantes aja dia cantik banget dan langsung membuatku terpikat sampai-sampai aku lupa sama penyakit OCD-ku"

"Oke. Aku bawa sekarang ke klinikku untuk aku periksa lebih lanjut. Ngomong-ngomong siapa namanya?"

"Nggak tahu" Sahut Chanan dengan santainya.

"Kok nggak tahu"

"Aku, kan, nemu, nggak beli. Mana aku tahu namanya"

"Kasih nama kalau gitu" Perintah Leo.

"Hei! Kenapa nggak kamu aja sekalian yang kasih nama ke dia"

"Aku sudah periksa dia. Kita bagi tugas dong. Sekarang kamu yang kasih nama"

"Hufftttt, oke! Karena dia putih banget kayak salju, aku kasih nama Snowy aja"

"Oke. Snowy ayo kita tinggalkan pria galak ini"

"Hei! Berani ngatain aku, nggak aku bayar kamu"

"Minta sama Mama kamu, dong, weeekkk!" Leo menjulurkan lidahnya lalu pergi meninggalkan Chanan.

Chanan langsung memakai kaosnya dan saat ia hendak berjalan ke kamar mandi, Leo muncul kembali di depannya dan berkata, "Kelincinya bangun. Kau mau lihat?"

"Ah! Matanya lentik, dia kelinci yang sangat cantik. Letakkan di bangku, Yo!"

Leo meletakkan kelinci putih nan imut dan memiliki mata lentik yang sangat cantik itu di atas bangku. Lalu, kedua pria tampan yang berprofesi dokter itu berjongkok secara bersamaan.

Kedua pria tampan itu tersenyum lebar sambil terus menatap kedua mata lentik kelinci itu.

Gandasuli mematung saat ia melihat ada dua pria yang belum pernah ia lihat sebelumnya memandanginya terus.

"Dia nggak papa, kan?" Tanya Chanan sambil menoleh ke Leo.

"Nggak papa. Aku lihat dia sehat terlihat dari bola matanya yang sangat jernih, dia juga putih bersih, bahkan wangi lho. Coba kau cium"

"Ogah! Enak aja cium-cium. Kalau dia bersih, sehat, dan wangi, nggak usah kau bawa ke klinik kamu. Biar dia di sini aja temani aku"

"Lho! Kok gitu? Aku juga mau pelihara kelinci secantik ini" Leo langsung mengerucutkan bibirnya.

"Nggak boleh! Aku yang nemuin dia. Jadi, dia harus tinggal di sini. Emm, kamu bawakan saja kandang yang terbaik yang ada di klinik kamu ke sini. Cepat!"

"Wani Piro? Main perintah, kok, seenak jidat kamu. Cepat, cepat! Emang nggak pakai jalan dan ambil napas dulu!" Leo mendengus kesal.

"Aku kasih lima juta rupiah untuk biaya periksa dan kandangnya. Gimana, setuju? Kalau nggak setuju, batal! Aku beli besok di pet shop dan ........"

"Setuju!" Leo langsung ngacir meninggalkan Chanan.

Chanan langsung mengglengkan-gelengkan kepalanya dan berkata, "Dasar mata duitan"

Gandasuli masih mematung. Dia sama sekali tidak berani menggerakkan badannya.

"Snowy, karena kamu sehat dan mau tinggal bersamaku di sini, maka mulai besok, tiap pagi dan sore aku akan mandikan kamu. kita teman sekarang ini" Chanan mengelus puncak kepala kelinci putih itu dengan ujung jari telunjuknya dan berkata, "Aneh lho, aku sedekat ini dengan kamu, tapi aku nggak bersin-bersin dari tadi. Berarti kamu kita ini berjodoh dan cocok satu sama lain, Snowy. Ah! Kamu lucu banget, sih, Snowy"

Siapa Snowy? Kenapa dia menyentuhku dan terus menyebut nama Snowy? Batin Gandasuli.

Pingsan

Seorang wanita cantik berumur empat puluh delapan tahun merangkul bahu seorang gadis berumur dua puluh tahun lalu berkata, "Chanan belum punya pacar. Tante akan atur perjodohan kalian segera"

Gadis berumur dua puluh tahun itu langsung tersenyum semringah dan berkata, "Terima kasih Tante"

"Nah! Kandang kamu udah datang. Kamu masuk kandang dulu, ya" Chanan memasukkan kelinci putih yang ia beri nama Snowy ke dalam kandang, menutup kandang itu, lalu menoleh ke Leo untuk berkata, "Ayo ikut aku! Aku akan bayar kamu"

"Aku mau kasih makan kelinci cantik ini dulu. Kamu masuk aja sendiri dan bawa uangnya ke sini. Aku nunggu uangnya di sini aja" Sahut Kek sembari memberikan wortel ke kelinci putih itu.

"Dasar menyebalkan. Udah minta bayaran masih nyuruh-nyuruh lagi" Chanan langsung mengerucutkan bibirnya.

Leo asyik memandangi kelinci putih itu dan berkata, "Kamu suka banget sama wortel, ya? Besok aku akan kasih kamu wortel lagi, ya"

Gandasuli langsung menganggukkan kepalanya karena ia memang sangat menyukai wortel.

Leo tersentak kaget dan sontak memundurkan kepalanya sambi berkata, "Kamu menganggukkan kepala barusan? Kamu ngerti sama omonganku?"

Gandasuli kembali menganggukan kepalanya.

"Wah! Kamu kelinci yang sangat pintar. Andai saja aku yang menemukan kamu lebih dahulu, aku akan bawa kamu ke mana pun aku pergi"

"Aku juga akan bawa dia ke mana pun aku pergi karena dia sangat cantik dan aku nggak tega meninggalkannya sendirian di rumah" Sahut Chanan sambil mengulurkan amplop panjang berwarna cokelat.

"Hei! Kau jongkok lah dan lihat, Snowy tidak hanya cantik, tapi juga sangat pintar"

Chanan berjongkok di sebelah Leo, lalu bertanya, "Apa yang ingin kau tunjukkan?"

"Perhatikan, ya!" Leo berkata tanpa mengalihkan pandangannya ke kelinci putih yang diberi nama Snowy oleh Chanan.

"Kamu suka wortel?" Tanya Chanan sambil menatap lembut kelinci bernama Snowy itu.

Gandasuli kembali menganggukkan kepalanya.

"Kamu suka sama.aku, dong. Karena aku yang membawakan wortel untuk kamu" Ucap Leo kemudian.

Gandasuli kembali menganggukkan kepalanya.

"Lihat, kan. Dia bisa kita ajak ngobrol" Leo menoleh ke Chanan dengan senyum semringah.

"Coba aku yang nanya" Chanan langsung menatap kelinci yang ia beri nama Snowy itu dan langsung melemparkan pertanyaan, "Kamu suka sama aku?"

Gandasuli menggelengkan kepalanya.

"Hahahahahaha! Kasihan, kasihan, kasihan. Snowy tidak menyukai kamu, hahahahahaha" Leo sontak tertawa dan Chanan langsung bangkit berdiri, lalu menendang Leo sambil berkata, "Pulang sana! Kamu udah bikin aku kesal, jadi pulang sana!" Chanan kembali menendang Leo.

Leo mengaduh dan sambil bangkit berdiri ia berkata, "Aku akan pulang. Tapi, besok aku akan datang ke sini lagi bawa wortel untuk Snowy. Makasih uangnya"

Chanan mengabaikan Leo dan kembali berjongkok untuk bertanya ke Snowy, "Kenapa kamu tidak menyukai aku? Apa karena aku tidak kasih wortel ke kamu?"

Gandasuli kembali menganggukkan kepala.

"Oke! Besok aku akan beli wortel yang sangat banyak. Apa kamu menyukai ideku ini?"

Gandasuli menganggukkan kepalanya.

"Dasar kelinci matre. Kamu cewek, kan? Nggak orang nggak kelinci, semuanya kalau cewek, tuh, matre. Awas aja kalau kamu mengkhianatiku seperti tunanganku dulu. Dia ninggalin aku karena waktu itu aku masih kere dan dia lebih memilih menikah dengan CEO kaya raya"

Apa itu tunangan? Apa CEO? Gandasuli berkata di dalam hatinya sambil mengerjapkan kedua matanya dan menatap Chanan dengan penuh tanda tanya.

"Kenapa kamu menatapku terus? Aku tahu aku ini memang sangat tampan dan banyak cewek suka sama aku. Kamu pasti juga begitu, kan? Kamu, kan, cewek"

Gandasuli langsung menggelengkan kepalanya berulangkali dengan cepat, lalu memunggungi Chanan.

"Hei! Kenapa kau gelengkan kepala kamu dan sekarang kamu memunggungi aku?"

Gandasuli bergeming.

Chanan lalu bangkit berdiri dan berkata, "Oke! Kamu tetap di sini dan aku akan masuk ke dalam. Aku juga laper dan mau makan dulu setelah itu tidur. Besok aku dapat dinas pagi. Besok kamu aku jaga ke kantorku"

Sepeninggalnya Chanan, Gandasuli bergumam di dalam hatinya, Orang yang aneh. Dia nggak tampan sama sekali kenapa bilang kalau dirinya tampan? Lebih tampan dewa petir dong. Dewa petir adalah pria paling tampan di dunia ini.

Gandasuli kemudian membuka pintu kandang dan melompat keluar. Dia meraba kalungnya dan tersentak kaget saat ia tidak menemukan kalungnya. Gandasuli sontak memekik, "Wala, wala, wala! Tanpa kalungku bagaimana bisa dewa petir menemukan keberadaanku. Aku harus mencari kalungku. Gandasuli kemudian melompat-lompat sampai ke pinggir kolam renang dan melongok ke air, "Di dalam air jernih ini, kalungku juga ngga ada. Lalu, di mana kalungku?"

Gandasuli kemudian berputar badan dan melompat-lompat menuju ke dalam rumah sambil bergumam, "Apa kalungku ada di tangan cowok tadi? Kalau cowok itu memiliki kalungku dan memencet kalungku, maka habis sudah. Selamanya dewa petir nggak akan bisa menemukan aku dan itu artinya, aku nggak bisa pulang ke kahyangan, huhuhuhuhuhu"

Chanan merogoh sesuatu dari dalam kantong celana kolornya saat ia ingin memasukkan celananya itu ke dalam mesin cuci. Chanan menemukan gelang kecil dengan liontin berbentuk bulan sabit dan di tengah bulan sabit itu ada titik berwarna merah. Chanan mengamati gelang berliontin bulan sabit itu sambil memencet-mencet titik berwarna merah yang ada di tengah liontin itu. Kemudian ia membuang gelang yang ia temukan itu keluar jendela sambil bergumam, "Gelang aneh"

Bertepatan dengan melayangnya gelang itu keluar jendela, Gandasuli langsung berlari. Tanpa Gandasuli sadari, ia berlari dengan wujud manusia dan tanpa wanita cantik itu sadari, tanpa Kalungnya, dia tidak saja kehilangan kesempatan untuk ditemukan dewa petir dan pulang, namun dia juga telanjang saat berubah wujud menjadi manusia.

Gandasuli berlari sambil berteriak, "Kenapa kau buang kalungku!!!!!"

Chanan sontak menoleh ke asal suara dan seketika hidungnya mengeluarkan darah saat ia melihat ada seorang wanita berparas cantik jelita berlari dan berteriak ke arahnya dengan tubuh polos tanpa balutan kain apapun. Kedua lubang hidung Chanan meneteskan darah, dia mimisan cukup hebat, kemudian pemuda tampan itu jatuh pingsan.

Gandasuli sontak mengerem laju larinya dan menunduk ke pemuda yang jatuh pingsan di atas lantai dan. Seketika itu ia berteriak kaget, "Aaaaaaa!!!! Kenapa aku telanjang kayak gini?" Gandasuli kemudian mencopot kaos yang dipakai oleh pemuda yang jatuh pingsan di depannya. Lalu, Gandasuli memakai kaos pemuda itu. Kaos pemuda itu menjadi dress mini di atas lutut saat melekat di tubuh ramping dan pendeknya Gandasuli. Tinggi badan Gandasuli hanya seratus enam puluh dua centimeter sedangkan pemuda yang jauh pingsan itu tinggi badannya mencapai seratus delapan puluh lima centimeter.

Lalu, Gandasuli berjongkok, menusuk pipi pemuda itu dengan ujung jari telunjuknya sambil berkata, "Bangun! Hei, bangun!"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!