"Aku hamil"
Jeduarrrr...........
Dua kata tersebut langsung memporak porandakan perasaan seorang pria tampan yang merasa sangat syok..
Merasa tidak percaya dengan apa yang terjadi, Albert berusaha menyangkal perkataan dari kekasih rahasia nya tersebut
Dengan berusaha keras Albert mencoba merayu kekasih nya agar mau menggugurkan kandungan itu,.
"Tidak.. itu pasti bukan benih ku Carla! lebih baik kau gugurkan saja kandungan itu secepatnya"
Deghhh.....
Jantung Carla langsung berdetak sangat cepat, dia sungguh terkejut saat mendengar penuturan dari kekasih rahasia nya tersebut,
Air mata Carla langsung menetes dengan sangat deras, karena tidak menyangka dengan perkataan yang sangat menyakitkan
Apakah yang harus Carla perbuat selanjutnya...??
Jika saja pria yang sudah menghamili dirinya malah tega menyuruh Carla untuk menggugurkan kandungan dan tidak menganggap benih tersebut, lalu dimana janji manis yang setiap kali pria itu lontarkan kepada nya, di saat mereka sedang merengguh kenikmatan bersama?
Apakah Carla sudah ditipu secara mentah mentah oleh pria tampan tersebut? ataukah memang Carla saja yang terlalu bodoh dan juga lugu....
Carla mulai mengingat kembali, kejadian dimana dia bisa tergila gila kepada pria tampan itu, pria yang bukan lah level untuk status dirinya yang hanya dianggap sebagai upik abu..
Albert Justin, adalah seorang pria tampan di kampus mereka, dan dia adalah mahasiswa semester akhir yang beberapa bulan lagi akan melakukan wisuda S2 nya,
Sedangkan Carla Dewi adalah mahasiswi angkatan semester 2, seorang gadis yatim piatu yang mengandalkan beasiswa sebagai sokongan untuk dirinya bisa kuliah...
Carla yang notabene nya adalah seorang gadis lugu dan juga pendiam, tiba-tiba saja dikejutkan dengan pengakuan seorang badboy di kampus tersebut yang tak lain adalah Albert
Albert sangat menyukai gadis lugu yang tak lain adalah Carla, karena paras Carla yang sangat cantik tapi tidak terlihat karena wanita itu selalu berusaha menutupi nya dengan penampilan yang sangat sederhana.
Sedangkan Albert, pria tampan tersebut benar benar jatuh hati kepada Carla, hingga beberapa bulan sebelum wisuda diadakan,, pria itu berusaha dengan Keras untuk mendapatkan cinta dari gadis pujaan hati nya..
Albert dengan sekuat tenaga selalu berusaha agar Carla mau menerima dirinya, bahkan Albert rela menanti Carla yang bekerja sebagai waiters di sebuah cafe mewah yang ada di kota.. hanya agar bisa membuat hati seorang Carla menjadi luluh
Albert tidak menyerah untuk mendapatkan Carla, hingga hampir dua bulan lamanya berusaha akhirnya wanita itu mulai luluh dan menerima Albert sebagai kekasih nya..
"Terimakasih Carla, aku sungguh sangat mencintaimu" Ucap Albert dengan mata memancarkan ketulusan.
Hingga hari mulai berjalan, dan tanpa terasa kini usia hubungan mereka sudah menginjak 5 bulan lamanya.
Albert menutupi hubungan tersebut dari seluruh penduduk kampus, karena itu adalah salah satu permintaan Carla, gadis tersebut takut jika akan menjadi bulan bulanan para gadis yang sangat menyukai Albert.
Dan mereka selalu bersikap layaknya orang asing jika bertemu didalam wilayah kampus, walaupun terkadang Albert mencoba mencuri curi waktu untuk menemui sang kekasih rahasia nya..
Tepat usia 6 bulan berpacaran, hubungan mereka berdua semakin dekat dan juga lengket, setia kali menjemput Carla pulang kerja, Albert menyempatkan diri untuk membawa Carla main kedalam Apartemen milik nya.
Dengan alasan rindu, karena tidak bisa berdekatan saat berada ditempat umum,
Hingga pada suatu ketika, malam panas itu mulai terjadi akibat hujan turun dengan sangat lebat..
Carla yang menginap didalam Apartemen milik Albert pun mulai tergoda dengan rayuan maut yang pria itu lontarkan..
Albert mengajak Carla untuk melakukan layaknya hubungan suami istri,
Carla yang masih suci dan belum tersentuh oleh lelaki manapun langsung tergoda dengan janji manis dari mulut kekasih nya Albert..
Hingga malam yang indah tersebut mulai terjadi didalam bilik Kamar milik Albert..
Carla telah menyerahkan keperawanan yang dia miliki kepada kekasih rahasia yang sangat Carla cintai..
Rasa sakit karena dihujam oleh benda keras milik Albert,membuat Carla melukai lengan otot milik Albert..
Bahkan lengan itu Sampai mengeluarkan darah, Albert tidak membawa rasa luka itu, karena rasa nikmat milik Carla benar-benar membuat Albert terbawa terbang sampai ke langit ketujuh..
Carla yang awalnya merasa kesakitan lama kelamaan juga ikut merasa nikmat dengan permainan lembut yang Albert lakukan kepada miliknya..
Dan malam itu, Carla seutuhnya telah menyerahkan jiwa dan raga yang dia miliki kepada Albert seorang..
Pria yang sangat dia cintai dan juga sangat mencintai dirinya...
Hingga tanpa terasa.... setiap kali mempunyai waktu luang, Albert rajin membawa Carla untuk singgah ke Apartemen miliknya..
Untuk melakukan hubungan terlarang tersebut sampai berkali-kali...
Albert sungguh sudah tergila gila dengan lubang kenikmatan milik Carla, seperti sebuah heroin, Albert sudah benar-benar candu dengan permainan panas bersama Carla..
Begitu juga dengan Carla, sepertinya dia tidak pernah memikirkan lagi konsekuensi yang akan dia dapatkan dari perbuatan nya tersebut.
Hingga tepat nya satu bulan setelah kejadian...
Carla merasa aneh kepada tubuhnya sendiri,
Dia selalu mual dan juga lemah tak bertenaga, bibi Carla yang bernama bibi Monic mulai khawatir dengan keadaan Carla hingga dirinya memutuskan untuk membawa Carla berobat di sebuah klinik terdekat.
Dan betapa terkejut nya Carla dan juga bibinya saat mengetahui jika Carla sedang mengandung alias hamil,
Sungguh... hal itu benar-benar membuat Carla merasa hancur....
Dia sungguh wanita terbodoh yang ada didunia ini, yang rela memberikan kehormatan nya kepada seorang pria yang belum tentu mau bertanggung jawab untuk dirinya..
Bibi Monic mencoba menguatkan Carla, agar dia mau mengatakan yang sejujurnya kepada pria yang sudah menghamili dirinya...
Tapi... lagi lagi... Carla mendapatkan tamparan yang sangat menyakitkan ketika Albert tidak mengganggap benih yang ada di rahimnya tersebut sebagai darah daging dari pria Albert sendiri...
"Apakah kau sungguh tidak mau mengakui benih ini kak? " Tanya Carla sambil meneteskan air matanya..
"Tidak.... aku tidak bisa mengakuinya Carla, mungkin saja diam diam kau juga telah tidur bersama laki laki lain, jadi aku rasa benih itu bukan lah milik ku Carla"
Jeduarrr......
Lagi lagi Carla merasakan petir yang menyambar dirinya, rasa sesak dan sakit mulai memenuhi hati Carla,
Bagaimana bisa Albert tidak mengakui benih tersebut, sedangkan sudah jelas jika hanya dia lah orang pertama yang berkali kali meniduri dirinya..
"Tega sekali kau mengatakan hal seperti itu Albert? apakah kau tidak mempunyai hati sedikit pun? dimana pemikiran mu itu Albert😅?" Tanya Carla mulai marah dan meneteskan air mata kembali...
Sungguh... tidak ada yang lebih sakit dari semua perkataan Albert yang dituduh kan untuk dirinya,
Carla langsung tersungkur di atas lantai gudang tersebut, dia menangis dengan sangat menyedihkan..
"Hiks.. hiks.. aku benar-benar bodoh, dengan mudahnya aku percaya dengan mulut racun mu itu, kau sungguh pria bajingan Albert" teriak Carla menggema didalam gudang ..
Albert mulai merasa panik, sungguh sejujurnya dia benar-benar sangat mencintai Carla, tapi... Albert tidak bisa menerima kenyataan tersebut,
Karena dia masih memiliki mimpi yang belum tercapai..
"Maaf Carla, aku harus pergi sekarang juga, kau boleh menemui aku, jika kau mau menggugurkan kandungan mu itu, aku pergi Carla"
Pamit Albert dengan tega, membuat Carla langsung tertidur di atas lantai gudang yang kotor tersebut..
Sungguh sangat menyakitkan rasanya, Carla benar-benar rapuh dan juga putus asa, dan dia meluapkan kesedihannya hanya seorang diri...
Hampir satu jam lamanya, Carla berada di dalam gudang untuk meluapkan kesedihan yang dia rasakan..
Setelah itu Carla mencoba untuk bangkit dari terpuruk nya , dia tidak bisa jika harus lemah terus menerus, karena ada benih yang hidup didalam rahimnya saat ini..
Carla mulai duduk di atas lantai gudang yang tampak kotor itu, dia menghapus air mata menggunakan kedua tangannya..
Rasanya, benar benar sakit...
Entah apa yang harus Carla perbuat saat ini, sungguh dia sangat merasa bingung..
"Sayang.... maafin bunda ya! maaf karena tidak bisa membuat ayah mu untuk mengakui dirimu, kamu... adalah benih milik Albert, bukan dari laki laki mana pun, bunda bersumpah sayang,..! hanya papa mu saja yang pernah menyentuh Bunda..., tapi..... sepertinya papa mu telah melupakan semuanya dengan mudah, dan dia juga meminta agar aku mau menyingkirkan kamu dari rahim ku..., tidak... aku tidak akan melakukan hal itu Nak.., apapun yang terjadi Bunda akan selalu mempertahankan mu sayang " ujar Carla sambil meneteskan airmata nya kembali.
Setelah itu Carla mencoba untuk berdiri dari duduknya, karena hari sudah semakin sore, dan tempat yang dia singgahi saat ini sudah berubah menjadi sangat menyeramkan...
Kini Carla telah berjalan menyusuri koridor kampus yang terasa sunyi, sepertinya para mahasiswa sudah pulang kerumah Masing-masing karena kegiatan belajar mengajar sudah mulai usai..
Carla merasa tidak takut sedikitpun, karena saat ini pemikiran wanita itu benar benar sedang rumit dan kacau, mata Carla menatap dengan tatapan yang kosong,
Membuat otaknya tidak bisa berfikir dengan baik, hingga tak lama kemudian, Carla dikejutkan dengan sebuah tangan yang sudah memukul bahu kirinya..
"Carla....! kamu kemana saja? dari tadi aku terus cariin kamu dan panggilin kamu lo Carla? "Tanya seorang wanita yang tak lain adalah sahabat baik Carla.
Carla langsung tersadar dari lamunannya, dan dia mulai menatap wajah Dina yang memancarkan kekhawatiran untuk dirinya..
"Carla..! kamu seperti habis nangis, penampilan kamu juga tampak kotor dan lusuh, sebenarnya apa yang terjadi sama kamu Carla? "Tanya Dina mulai merasa curiga, gadis itu sampai menggoyang goyangkan kedua lengan Carla agar dia mau menjawab pertanyaannya.
Carla mulai tidak bisa membendung kesedihan yang sudah dia pendam sedari tadi,
Dengan cepat Carla memeluk tubuh Dina erat, sambil menangis sampai terisak..
"Hiks... Dina.... tolong aku Dina..! aku benar-benar bingung saat ini, aku sudah salah Dina , aku bodoh, aku benar-benar bodoh" Ucap Carla menangis sesegukan, membuat Dina merasa bingung dan juga bertanya tanya,
Dina mencoba menenangkan Carla yang tampak sangat hancur, dia mengelus punggung tersebut dengan sangat lembut..
"Carla, kamu jangan seperti ini, kalau memang kamu mempunyai masalah, kamu bisa cerita sama aku.., aku pasti akan bantu kamu Carla..., aku pasti bantu kamu, sekarang ayo aku antar kamu pulang , " Ajak Dina kepada sahabat nya tersebut..
Carla hanya menganggukan kepala nya saja, dia benar-benar takut jika harus bertemu dengan bibinya..
Apa yang akan Carla jelaskan kepada bibi Monic apakah dia harus berkata jujur, jika pada kenyataannya pria yang telah menghamili dirinya tidak mau bertanggung jawab alias berpura-pura amnesia
Carla sungguh tidak sanggup untuk mengucapkan hal tersebut,
Bibi Monic adalah seorang bibi yang sangat baik, bahkan dia rela tidak menikah lagi agar bisa fokus merawat Carla hingga dia bisa menjadi sukses..
Tapi... Apa yang Carla perbuat, benar-benar sudah mencoreng wajah bibi Monic,selain kecewa, Carla juga telah berhasil membuat bibi Monic ikut hancur bersama dirinya...
Kini mobil milik Dina sudah membelah ramainya jalan raya,
Dina adalah seorang gadis dari kalangan atas, dan entah mengapa wanita itu mau menjadi sahabat Carla yang hanya gadis miskin dan juga yatim piatu,
Dina sangat banyak membantu kehidupan Carla, karena Dina juga Carla bisa mendapatkan beasiswa dan pekerjaan sebagai seorang waiters di sebuah cafe...
Dina tidak mengetahui hubungan yang Carla jalani diam diam bersama Albert sang pujaan dikampus mereka..
Karena Carla termasuk orang yang sangat tertutup, sedangkan Dina, dia sudah memiliki seorang kekasih yang sama levelnya seperti Carla..
Sepertinya Dina tidak memandang rendah siapapun orang yang dia sukai dan juga temani...
Hampir setengah jam perjalanan, akhirnya mobil Dina sudah tiba didepan rumah yang sangat sederhana..
Rumah itu adalah peninggalan dari orang tua Carla yang telah meninggal dunia,dan saat ini, hanya rumah itu saja lah yang menjadi harta satu satu yang mereka berdua miliki.
"Carla... kita sudah sampai, ayo turun, aku akan mengantarkan kamu sampai kedalam " Ucap Dina membuyarkan lamunan Carla..
Carla langsung mengikuti ajakan dari sahabat nya tersebut, dan saat kaki nya mulai menapak ke atas tanah,
Tiba-tiba saja jantung Carla kembali berdetak dengan kencang,... dia sungguh takut akan bertemu dengan bibi Monic..
Carla mengeluarkan keringat dingin yang sangat banyak, sambil meremas ujung baju kemeja yang dia gunakan, sungguh... Carla tidak sanggup untuk melangkah kan kakinya masuk kedalam rumah tersebut..
"Carla...! kau kenapa? sebenarnya ada apa dengan mu? kenapa kau tidak mau bercerita dengan ku Carla? apakah kau sudah tidak menganggap ku sebagai sahabat mu lagi? "Tanya Dina yang mulai tidak dapat menahan rasa penasaran nya..
Dina mulai curiga dengan sikap Carla yang tampak seperti orang ketakutan,
"Carla... jika kau tidak mau bercerita kepada ku, maka aku tidak mau lagi bersahabat dengan mu lagi Carla"
Ancam Dina membuat Carla langsung mengangkat wajah nya dan langsung menatap Dina dengan sangat menyedihkan..
Carla tidak mau jika dia ditinggal kan oleh orang-orang yang dia sayangi, dengan cepat Carla langsung berlutut di depan Dina membuat Dina merasa sangat syok..
"Jangan tinggalkan aku Dina, aku mohon...! jangan jauhi aku, aku benar-benar takut saat ini, aku hancur Dina aku hancur, aku mohon jangan tinggalkan aku" Ucap Carla menangis dengan sangat menyedihkan,
Membuat Dina langsung ikut berlutut dan kembali memeluk tubuh Carla dengan erat...
"Aku tidak akan meninggalkan mu Carla, tapi setidaknya katakanlah apa masalah yang sedang kau hadapi, agar aku bisa membantu mu Carla..
" Baiklah.... aku akan mengatakan nya tapi.. aku mohon, jangan membenci ataupun menjauhi ku Dina aku memang bukan orang yang baik, aku sudah salah memilih jalan Dina "
"Tidak Carla, aku tidak mungkin menjauhimu, sekarang ayo katakan apa yang kau rahasia kan dari ku Carla? "Tanya Dina sambil melerai pelukan nya ditubuh Dina.
Kini mereka sudah saling menatap antara satu sama lain..
Hingga detik kemudian..
"Aku... aku... hamil Dina! "
"Apa.....! bagaimana mungkin Carla? siapa pria yang sudah menghamili dirimu? bukan kah kau tidak mempunyai kekasih selama ini? "Tanya Dina dengan wajah terkejut,
Sungguh dia tidak pernah membayangkan jika Sahabat nya Carla bisa melakukan hal yang diluar batasan ...
"Hiks... hiks.... maafin aku Dina, aku sudah tidak jujur kepada mu, sebenarnya aku sudah menjalin hubungan dengan seorang pria yang ada dikampus kita, dan kami menyembunyikan nya dari semua orang, "
"Lalu siapa pria itu Carla? ayo katakan kepada ku? ".
" Pria itu adalah Albert, dia lah yang telah menghamili ku Dina"
Degghhhh....
Dina langsung terdiam membisu ketika mengetahui siapa pria yang telah menodai sahabat nya hingga menjadi hamil,
Sungguh Dina sangat syok dan langsung memeluk tubuh Carla yang kembali menangis dengan sangat histeris.....
Dina masih memeluk Carla dengan erat, hingga beberapa menit kemudian, kini Dina mulai melerai pelukan nya dan berusaha mengajak Carla untuk masuk kedalam rumah..
Hari sudah semakin gelap, dan petang sudah datang menyapa, Dina sangat tahu jika seorang wanita hamil tidak boleh berada diluar rumah saat petang,
Carla pun mengetahui hal tersebut, dengan perlahan dia mulai bangkit berdiri di bantu oleh Dina..
Dan mereka mulai melangkahkan kaki untuk menuju naik keatas teras rumah, hingga detik kemudian..
Langkah mereka berdua langsung terhenti, ketika melihat seorang wanita paruh baya yang sudah berdiri dengan tatapan nanar...
Carla langsung mundur kebelakang ketika melihat wajah dari bibi nya yang sudah menatap kearahnya dengan sangat intens...
Sungguh... Carla benar-benar takut, dia tidak berani untuk mengatakan yang sejujurnya kepada bibi Monic, karena Carla merasa sangat jahat, dia sudah membuat bibi nya menjadi sangat kecewa dan juga malu..
"Bibi Monic".
Ucap Carla terkejut..
Dina yang merasakan tubuh Carla mulai bergetar dengan hebat pun langsung menenangkan Carla kembali
Bibi Monic, terlihat mulai mendekati Carla, dia menahan rasa sedih di raut wajahnya, hingga tak lama kemudian,
Wanita paruh baya itu sudah memeluk tubuh Carla dengan sangat erat, dia mengelus rambut dan juga punggung Carla sambil menangis sesegukan.
Sedangkan Carla , dia hanya diam menahan dada yang terasa sesak, Carla tidak berani meluapkan kesedihan nya didepan bibi nya tersebut..
Bibi Monic, mengetahui jika Carla mencoba berusaha tetap tegar saat didepan nya, padahal wanita muda itu, sungguh sangat merasa hancur saat ini.
"Menangis lah nak..... lepaskan semua kesedihan yang kamu rasakan sayang, ada bibi yang akan setia menemani kamu"
Kata bibi Monic dengan sangat tulus, membuat Carla langsung menumpahkan kesedihan yang sudah sangat menumpuk didalam perasaannya..
Carla menangis hingga sesegukan, dia benar-benar menyesal dan juga takut dengan hidup yang akan dia jalani untuk kedepan nya, apakah dia mampu menjadi seorang ibu? sedangkan dirinya sendiri masih terlalu muda dan tidak memiliki pengalaman apapun..
Bibi Monic, langsung melerai pelukannya, dan memegang kedua pipi Carla dengan tersenyum sedih.
"Jangan takut sayang, ada bibi yang akan menemani mu, kau tidak perlu mengemis dengan pria yang tidak mau mengakui perbuatan nya, kau.. tidak perlu seperti itu nak, sekarang ayo kita masuk, bibi sudah masak makanan kesukaan kamu"
Ajak bibi Monic menarik tangan Carla, sambil mengarahkan pandangan nya ke arah Dina
"Nak Dina ayo masuk kedalam rumah, hari sudah menjelang petang, lebih baik kamu beristirahat terlebih dahulu dirumah bibi ya"
"Iya bibi, terimakasih bibi Monic"
Jawab Dina tersenyum ramah..
Kini mereka bertiga sudah berada di ruangan makan,
Bibi Monic menyajikan makanan didalam piring Carla dan juga Dina, bibi Monic tidak membahas masalah tentang kehamilan Carla lagi,
Sehingga mereka bisa makan dengan sangat nikmat..
Carla mulai tidak bersedih, dan dia makan dengan lahap, membuat bibi Monic tersenyum bahagia...
Sepertinya pembawaan dari seorang ibu hamil mulai merubah diri Carla, Carla yang biasanya tidak banyak makan, kini mulai menambah porsi makannya menjadi dua piring..
hingga hampir satu jam berlalu, akhirnya Dina berpamitan kepada Carla dan juga bibi Monic untuk segera pulang kerumah nya..
"Bibi..Dina permisi pulang ya? besok Dina akan datang lagi kemari untuk menjemput Carla kuliah"
"Dina..., tidak usah menjemput ku ya! kamu besok langsung pergi saja ke kampus,aku... aku sedang tidak enak badan, jadi besok seperti nya aku akan libur saja"
"Oh.. baiklah... jika begitu ,tapi sepulang dari kampus aku akan main kesini lagi boleh kan? "
"Tentu saja boleh Dina, terimakasih ya Dina, kau benar-benar sahabat terbaik"
Ucap Carla langsung memeluk tubuh Dina dengan erat, membuat bibi Monic tersenyum melihat persahabatan mereka berdua..
Setelah itu Dina mulai keluar dan naik kedalam mobilnya...
Carla masih berdiam diri didepan teras, dengan tatapan kosong, sambil menatap kearah mobil Dina yang sudah tak tampak lagi
Bibi Monic, yang mengetahui hal tersebut pun langsung mengajak Carla untuk masuk kedalam rumah mereka...
Setibanya didalam, Carla kembali meneteskan air mata, dia bersimpuh meminta ampun, didepan kaki bibinya.. membuat bibi Monic merasa sangat terkejut..
"Apa yang kau lakukan Carla? "
"Bibi....Carla mohon.. maafkan lah Carla bibi, Carla sungguh menyesal bibi"
Ucap Carla kembali meneteskan air matanya,
Bibi Carla mulai ikut terduduk dia atas lantai, mungkin salah dirinya juga karena tidak mempunyai waktu luang untuk menemani Carla disetiap harinya..
"Carla... bibi sudah memaafkan kesalahan kamu ini Carla, bibi bisa mengerti, jika mungkin inilah takdir yang akan kau Jalani, sekarang Carla harus bisa menjadi wanita yang kuat dan juga mandiri, Carla tidak boleh lemah , ada benih yang sedang tumbuh didalam rahim Carla, dan itu artinya, beberapa bulan lagi Carla akan menjadi seorang ibu sekaligus seorang ayah, Carla.. jadikan semua kesalahan mu sebagai pembelajaran, dan jangan pernah sedikit pun kamu mempunyai niat untuk menggugurkan kandungan mu ini Carla, sudah cukup sekali saja kau berbuat kesalahan, jangan lagi Carla"
ucap bibi Monic sambil mengelus kepala Carla dengan sayang...
Kini Carla bisa sedikit merasa tenang, dan dia akan berusaha sekali lagi untuk meminta pertanggungjawaban kepada kekasih nya Albert..
Tapi... jika pria itu masih tidak mau mengakui nya juga, maka Carla akan memilih pergi dari kehidupan pria itu untuk selama lamanya..
"Terimakasih bibi, terimakasih karena sudah memberikan kekuatan untuk Carla, Carla janji akan menjaga benih ini dengan baik bibi, Carla akan berusaha menjadi seorang ibu yang baik untuk anak Carla kelak"
"Bagus nak... sekarang kamu jangan menangis lagi, mungkin ini semua sudah menjadi takdir kamu, dan kami harus bisa menjalani nya dengan ikhlas"
"Iya bibi"
Jawab Carla kembali memeluk tubuh wanita paruh baya tersebut....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!