NovelToon NovelToon

Terjebak Pernikahan Dengan Ceo

SB 01

Kisah ini bercerita tentang seorang gadis cantik bernama 'SANUM LAURA' berumur 20 tahun. Ia masih duduk di bangku kuliah semester 4 jurusan Manajemen dan Bisnis di kampus Harapan bangsa di Jakarta utara.

Ia memiliki wajah yang cantik dan tubuh sintal sexy. Awalnya kehidupannya sangat damai dan tentram namun setelah bertemu seorang pemuda tampan, kehidupannya mulai brantakan tak karuan.

Brrrraaaaakkkkk!!!

Terlihat sebuah mobil tengah menabrak mobil yang ada di depannya yang sedang berhenti karna lampu merah, seketika pemilik mobil itu langsung turun dan menghapiri mobil si penabrak.

"Duh mati gua.. " batin gadis cantik itu, iapun keluar dengan rasa takut.

.

"Lo bisa nyetir ngak sih? Sampe nabrak mobil gua," ucap pemuda tampan itu. Yah mobil yang tadi ditabrak oleh gadis itu adalah milik pemuda tampan itu. Seorang pemuda tinggi, memiliki wajah tampan dan berkulit putih bening.

Nampaknya gadis itu terpesona oleh ketampanan pemuda yang kini sedang berdiri dihadapannya. 'Tampan sekali.. seperti jungkok bts," guman Sanum. Yah gadis itu Sanum yang terus menatap pemuda itu tanpa berkedip.

"Woi.. ngapain liatin gua segitunya? Ngak pernah lihat cowok seganteng gua yah?" Goda Pemuda tampan itu. Seketika lamunan Sanum pecah dengan segera ia membuang muka.

Nampak Sanum terlihat malu karena ulahnya. "Sory.. gua ngak sengaja nabrak mobil lo, soalnya tadi hanpone gua jatoh dan gua ngak lihat kalau di depan ada lampu merah," ucap Sanum jujur.

Pemuda itu tersenyum sinis. "Ok gua maafin, tapi lo harus ganti kerusakan mobil gua." Ucap pemuda tampan itu.

Sanum memangnya dari atas hingga bawah nampak pemuda itu sangat tampan dan pakaiannya seperti seorang bos yang kaya raya, ia memakai kemeja putih dan jaz warna hitam ditambah dasi yang menjengkal di leher jenjangnya juga sepatu yang ia pakai, terlihat semua yang ia pakai itu bermerek Gucci yang harganya pasti sangat mahal.

"Lo kan orang kaya, masak masih mintak ganti rugi sih? Yang bener aja?" Ucap Sanum memberanikan diri, walaupun sebenarnya ia tau bersalah.

Seketika tatapan pemuda itu menjadi menyeramkan, dengan sudah payah Sanum menelan salavinanya ia merasa takut dengan tatapan mematikan pemuda itu.

Tampan sih tapi Buset tatapannya mengerikan banget, "iya gua akan ganti. Berapa kerugiannya?" Tanya Sanum.

.

"Dev.. cepet lo kasi tau brapa kerugian yang harus gadis ini bayar," ucap Pemuda itu dan langsung saja seorang pemuda tampan keluar dari dalam mobil pemuda itu. Namanya Devan sekretaris pemuda tampan itu.

Devan melangkah ke hadapan mereka dan mulai berbicara. "Mobil ini adalah mobil Pagani Zonda, yang hanya ada 6 didunia. Harganya 60,7 milyar. kaca mobil belakangnya retak juga ada goresan di badan mobil, jadi anda akan menanggung kerugian sebesar 60 juta." Ucap Devan jelas.

Seketika Sanum terkejut tak percaya. Bagaimana mungkin ruginya sebeser itu. Sungguh hal ini membuat kaki Sanum lemas, "semahal itukah?" Ucap Sanum tak percaya.

"Ya.. lo mau transfer lewat bank apa? Apa lo mau bayar cash aja?" Ucap pemuda tampan itu

Sanum brusaha tenang iapun menghela nafas panjang, Ok 1.. 2.. 3.. dengan cepat Sanum berlari dan hendak masuk ke dalam mobilnya, namun dengan cepat tangan pemuda itu mencengkram tangan Sanum hingga ia tak bisa kabur. 'Tamat lah riwayat gua' gumannya.

Pemuda itu menutup pintu mobil Sanum dan menempelkan punggung Sanum ke mobil itu dan mengunci pergelangan tangan Sanum. Wajah Sanum dan pemuda itu sangat dekat hingga Sanum bisa merasakan derungan nafas pemuda itu diwajahnya. Tatapan mereka beradu, Oh **** jantung gua!.

Pemuda Itu memegang pinggang langsing Sanum, membuat Sanum terkejut.

"Mau lari kemana lo?" Ucap pemuda itu dan trus menatap mata Sanum yang kini mulai ketakutan, nampaknya ia sedang meronta.

.

"Lepasin gua.. gila lo ya.. ini jalan woi.. lepasin dasar bego. T*lo." Jerit Sanum berusaha melepaskan cengkraman itu.

Pemuda itu tersenyum sinis. 'Kelinci kecil ini membuat gua tergoda' batinnya.

Pemuda itu trus mencengkram Sanum erat dan menenggelamkan kepalanya di pundak Sanum dan berbisik. "Jika lo ngak mau nganti rugi, lo jadi istri gua aja." Ucap Pemuda tampan itu refleks membuat Sanum kaget, gila gila!

"Lepasin gua.. dasar mesum.. cepat lepasin gua woii.. " jerit Sanum lagi, pemuda itu pun melepaskan cengkramannya dan memeluk pinggang Sanum erat. "Kelinci kecil." Seru pemuda itu dan menyelipkan kartu namanya di saku celana blakang Sanum. Seketika Pemuda itu langsung melepaskan plukannya.

'Wajahnya tampan tapi kelakuannya mesum sekali dasar.. ' batin Sanum kesal

.

"Besok datang ke kantor gua, kalau ngak lo bakalan tau akibatnya," ucap pemuda itu dan langsung pergi mengendari mobilnya. Nampak Sanum hanya terdiam menatap kepergian mobil mewah itu.

.

"An**rrr.. dasar orang ngak tau diri.. nyesel gua nabrak dia, ini salah lo mobil sialan, ngapain sih lo nabrak mobil cowok mesum itu," ucap Sanum dengan berbicara pada mobilnya sendiri, layaknya seperti orang gila saja.

Sanum pun langusng masuk kedalam mobilnya.

Sp 02

"Sekali lo masuk dalam hidup gua, gua ngak akan lepasin lo." Alex Alessandro.

Sanum langsung masuk kedalam mobilnya.

Ia pun ingat kalau pemuda tadi masukakan sesuatu kedalam saku celana belakangnya, dengan cepat Sanum mengambil dan membacanya.

"Alex Alessandro , Ceo Grub Alessandro," Sanum membaca kartu nama itu dan terkejut. "Tungu tunggu.. Alex Alessandro? Bukan kah dia pemilik prusahaan terbesar se Indonesia? Oh tidak mungkin ini mimpi? Guman Sanum dan mencubit tangannya. "Awwhh.. ini nyata jadi Gua gak mimpi? Gila gila.. mimpi apaan sih gua tadi malam bisa ketemu sama orang kaya raya itu." Gumannya tak percaya, ia menenggelamkan wajahnya di lipatan kedua tangannya.

Alex Alessandro? Adalah seorang pemuda tampan yang kini berusia 25 tahun, ia adalah ceo Alessandro yang grub prusahaan terbesar dan termaju se Indonesia.

"Bukan kah dia sudah bertunangan? Beritanya sudah tersebar di koran, di tv pun juga sudah tersebar, jadi ngapain dia nawarin gua untuk jadi istrinya.. ah mungkin ia hanya bercanda, dasar orang kaya mentang-mentang banyak uangnya lalu berbuat se enaknya. Cih basi!" Sanum bermonolog sambil lalu menyetir mobilnya untuk pulang.

Setelah beberapa menit ia pun sampai kerumahnya dan langsung masuk ke dalam.

"Sayang kamu dari mana saja?" Tanya Mira (mama Sanum) ia sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Sanum tadi habis ngambil bukunya temen di kampus mah, jadi pulangnya agak telat, yaudah Sanum langsung ke kamar dulu yah ma," Sanum tanpa menunggu jawaban dari Mirna iapun langsung melangkah menuju kamarnya.

Nampak sebuah kamar yang tak begitu luas namun sangat rapi dan bersih, ya bersihlah namanya juga kamar cewek! Kalau kamar cowok pasti brantakan wkwk. Nampaknya Sanum sangat lelah, ia pun merebakan tubuhnya diatas kasur dan memejamkan matanya.

"Dasar lelaki baj**gan.. " guman Sanum, nampaknya ia masih kesal dengan kejadian tadi.

Alex duduk di kursi kebanggaanya sebagai Ceo Nero, nampak ia sangat tampan dan sangat berwibawa sekali memang pantas ia menyandang sebagai status Ceo.

"Tuan.. ini file yang anda Minta," ucap seorang karyawan cantik dan menyodorkan sebuah File ke meja Alex.

.

"Buatlah berita besar besaran untuk pernikahanku dan gadis tadi, dan aku mau melaksakan pernikahan ini dalam 2 hari," ucap Alex tegas.

Nampak karyawan itu kaget mendengar perkataan bosnya, bagaimana tidak! Dia akan melaksanakan pernikahan dalam dua hari? Sungguh gila kan? Apa lagi dia juga sudah punya tunangan! Mungkin otak bosnya ini sudah kegeser, jadi dia agak bego dikit kali!

Baik tuan. Saya akan menjalankan perintah tuan," ucap Sekar. Yah karywan itu adalah Sekar yang tak lain adalah asisten Alex atau tangan kanan Alex. Ia tak bisa mengganggu gugat perintah Alex karena ia sangat paham dengan sifat dan karakter yang Alex miliki, jadi ia tak brani membantah.

"Tapi tuan.. tuan besar tak akan menyetujui hal ini," tambah Sekar.

.

Nampak Alex tersenyum sinis. "Justru itu aku ingin lihat bagaimana reaksi Wibowo Alessandro nantinya, bagaimana aku menikahi orang lain dan bukan orang yang sudah dijodohkan denganku" ucapnya. Sekedar info Wibowo Alessandro adalah ayah kandung Alex.

.

"Apa tuan sudah yakin dengan keputusan ini? Bagaimana dengan tunangan tuan?" Tanya Sekar.

"Ya tentu saja keputusan ku sudah bulat. Pertunangan itu palsu, Aku tak menginginkan perjodohan itu." Ucap Alex jelas.

Sebenarnya Alex sudah mempunyai tunangan seorang gadis cantik pilihan Wibowo, namun ia tak menyukai wanita pilihan Wibowo itu, dan sesungguhnya Alex merasa jijik dengannya karena ia sudah lebih tau latar belakang dan kelakuan wanita itu.

"Baiklah tuan, kalau begitu saya keluar dulu." Ucap Seksr kepada Alex, nampak Alex hanya menganguk dan Sekar pun kluar.

'Kelinci kecil Kau akan tunduk padaku,' batin Alex dengan tersenyum sinis.

Seperti biasanya setiap pagi Sanum sudah berpakian rapi dan bersiap untuk brangkat kuliahnya, sebelum brangkat ia bersarapan dulu bersama kedua orang tuanya dan mengobrol sedikit dimeja makan.

"Gimana kuliahnya Sa?" Tanya Sang papa.

.

"Baik kok pa, ngak ada masalah," jawab Sanum dan tersenyum.

"Alhamdulillah kalau begitu," ucap sang papa dan melanjutkan makan.

"Anak kebanggaan mama sama papa mah, pastinya ngak akan buat ulah di kampusnya." Puji sang mama membuat kedua tersenyum.

Ya begitulah rutinitas keluarga mereka sangat Harmonis, keluarga Sanum kluarga yang berkecukupan walau tak kaya. Sang papa hanya karyawan biasa di sebuah prusahaan yang tak terlalu terkenal, namun gajinya cukup untuk biaya sehari hari dan untuk membiayai pendidikan Sanum.

Setelah selesai sarapan Sanum brangkat kampusnya dan tak lupa ia mencium punggung tangan orang tuanya. Setelah itu ia berangkat menuju kuliahnya dengan menggunakan mobil.

Sesampai disana Sanum langung memarkir mobilnya dan melangkah masuk ke dalam kampus dengan langkah santai. Nampak pagi ini ia menjadi pusat perhatian semua maha siswa dan siswi yang ada disana.

Sanum nampak bingung.. tak biasanya ia menjadi pusat perhatian seperti ini. Memangnya ada yang aneh sama gua hari ini? Prasaan gua biasa aja deh! Sanum pun terus melangkah tanpa memperdulikan pandangan itu.

"Oh jadi ini orangnya?"

.

"Bagaimana bisa Tuan Alex mau dengannya, cantikan masih gua,"

.

"Kalau gua sih jadi dia, duh pasti gua bangga banget,"

.

Begitulah cibiran yang Sanum dengar saat berpas pasan dengan mereka. 'Aneh banget hari ini' gumab batin Sanum.

Ia pun melihat banyak siswa bergerombol tepat di papan pengunguman kampus, entah apa yang mereka baca sampai sebegitu hebohnya membuat Sanum sangat penasaran. Iapun melangkah dan berbaur dengan para gerombolan itu.

Seketika Sanum terkejut dan sangat tak menyangka dengan pengumuman itu.

2 HARI LAGI CEO ALEX AlESSANDRO AKAN MENGADAKAN PERNIKAHAN BERSAMA SANUM LAURA DARI JURUSAN MENEJEMEN DAN BISNIS. KALIAN SEMUA DI UNDANG KE ACARA RESEPSI PERNIKAHAN TUAN ALEX ALESSANDRO.

.

Sekar___

Seketika mata Sanum membulat, "sialan, an*ay.. sumpah gua nyesel nabrak tuh orang," umpat Sanum kesal.

"Lo yang namanya Sanum laura?" Tanya Salah seorang murid kepada Sanum.

.

"Ah.. gua.. gua bukan, gua juminten bukan Sanum," ucap Sanum gugup dan berbohong.

Nampak murid itu kaget, " Wajah oke, tapi nama kok ngak ok banget sih," koreksi murid itu.

"Bodo amat, terserah gua.. mau nama gua juminten kek.. sukiem.. sunamin.." terserah gua ucap Sanum ketus.

Terlihat wajah Sanum kini tambah terkejut bukan main, pasalnya banyak wartawan yang mulai masuk ke dalam kampus itu! Tentu saja mereka akan mewawancarai Sanum yang akan menjadi calon istri AlexAlessandro!

"Aduh.. gawat gawat.. sumpah demi langit dan bumi gua nyesel banget punya masalah sama tuh cowok mesum, nyesel banget gua, urusannya jadi panjang begini," guman Sanum dan memegang pipinya dengan kedua tangannya. Nampak Sanum sangat terlihat begitu cemas.

Jujur saja Sanum tak mau berurusan dengan masalah media atau dengan Alex, itu akan merusak ketenangn hidupnya.

.

"Nah.. itu dia Sanum laura," ucap salah satu wartawan dengan menujuk ke arah Sanum yang sedang berdiri meratapi nasipnya saat ini. Sanum pun terkejut akan kedatangan wartawan itu iapun berlari dan di ikuti para gerombolan wartawan itu.

"Apes.. Apes gua harus kabur nih, sialan tuh Alex, gua harus temui dia sekarang," gumannya dan langsung menuju parkiran.

.

"Mbak Sanum tunggu..."

.

"Wah bisa kehilangan gosip hangat nih,"

.

"Kejar... kejar... jangan sampai dia pergi sebelum menjawab semua pertanyaan kita,"

Para wartawan itu terus saja mengejar Sanum beramai ramai, wah sekarang Sanum oh jadi artis mendadak dong! Wkwk

.

Ahirnya Sanum sampai di sebuah parkiran dengan segera ia masuk kedalam mobilnya dan mengeluarkan mobilnya dari area kampus, dan lagi-lagi wartawan itu menghadang jalan Sanum, membuat Sanum sangat kesal. Wartawan yang lain mengetuk ngetuk luar kaca mobil Sanum. Sungguh ini hal ini membuat Sanum tak betah, ingin rasanya ia melepar Alex ke kutup utara.

Setelah ada celah Sanum pun tancap gas menuju prusahaan Alex. Nampak ia sangat kesal dan marah, ia menjalankan mobilnya sangat cepat.

Setelah sampai disana Sanum turun dari mobilnya dengan wajah yang sudah merah padam, nampak lah sebuah prusahaan yang sangat mengah dan tinggi. Klik! Ia membuka pintu kantor megah itu dan langsung masuk kedalam.

"BAJIGAN.. KLUAR LO.. SINI HADAPIN GUA KALAU BRANI," Sanum berteriak membuat semua karyawan di kantor terkejut dan menyangka Sanum orang gila! Cantik cantik kok orang gila?

Braaakkkk!...

Sanum menendang kursi yang ada disna dengan sangat keras ia mengamuk bagaikan orang lagi kesetanan, 5 orang pun datang dengan memakai baju warna hitam dan langsung menyeret Sanum untuk kluar dari dalam prusahaan.

"GUA MAU KETEMU SAMA BOS KALIAN.. WOII BA**GAN KLUAR LO.. JANGAN JADI PENGECUT, SAMPAH!" Jerit Sanum dengan tangan yang sudah di seret sama petugas keamanan disana.

Sanum meronta dari cengkraman mereka namun apa daya tenaga lebih kuat darinya.

"LEPASIN DIA." Ucap Alex dengan senyuman sinis.

"Tapi tuan, dia ini tadi ngamuk ngamuk kayak orang gila," ucap salah satu orang itu.

"Tutup mulut kalian, dia ini Sanum Laura yang akan menjadi Nyonya Alessandro," ucap Alex dengan sinis. Membuat mereka terkejut dan ketakutan.

Nampak Sanum sangat kesal ia pun melangkah cepat ke hadapan Alex dan brusaha untuk meninju wajah Alex namun dengan sigap tangan Sanum berhasil di tangkis oleh Alex.

"Sayang.. kangen yah? Baru aja kemarin ketemu sekarang udah kangen lagi ya?" Goda Alex dengan senyuman membuat Sanum jijik dan murka. Ia pun hendak memukul Alex lagi namun dengan cepat Alex menggenga erat tangan Sanum dan melipatnya keblakang.

.

"Sakit be*o," rintih Sanum.

"Sensitif sekali hari ini kmu sayang.. kita ngomong di dalam yah," ucap Alex Dengan cepat Alex pun menggendong Sanum menggunakan bahunya dan memasuki rungannya. Nampak Sanum meronta. "Gila lo.. gua punya kaki be*o, turunin gua," rintih Sanum kesal dan memukul-mukul punggung Alex. Mereka pun hilang di ambang Lif.

"Wah ternyata mereka romantis yah,"

"Bukannya Tuan Alex punya tunangan kenapa ia mau menikah dengan orang lain?"

Begitulah cibiran para karyawan yang ada disana, sejak tadi mereka menonton drama yang dimainkan Sanum dan Alex.

Kira kira apa ya yang mereka bicarakan di dalam ruangan Alex?

03

Sebuah ruangan yang luas dan megah dengan fasibilitas lengkap, seorang gadis cantik tengah berdiri dengan hati yang sangat gusar.

"Kenapa lo buat pengumungan seperti itu? Itu akan merusak masa depan gua," ucap Sanum dengan tegas.

"Gua akan ganti kerusakan mobil lo, tapi tolong jangan siksa gua seperti ini," tambah nya.

Seketika Alex menempelkan punggung Sanum di tembok dan mencengkal pergelangan tangannya diatas tembok, membuat Sanum tak bisa bergerak.

Alex mendekatkan wajahnya dengan wajah Sanum, hingga Sanum merasakan deru nafas Alex mengenai wajahnya.

"Ini semua salah lo, bukan gua," ucap Alex dan menjeda. "Jadi lo harus bertanggung jawab atas kesalahan lo, lo tinggal pilih, mau jadi istri gua? Atau gua permainkan lo sama keluarga lo? Pilih sesuka hati lo," ancam Alex membuat Sanum bungkan engan mengeluarkan suara.

Nampak Sanum terkejut mendengar perkataan Alex tadi, bagaimana bisa ia mengancam keluarganya! Ia tak akan membiarkan sesuatu terjadi pada keluarganya.

"Lo mau apa?" Tanya Sanum, nampak sebuah anak sungai mengalir di pipi mulus Sanum.

Alex menatap Sanum dengan iba. "Gua mau lo jadi istri gua," ucap Alex dan menjauh dari hadapan Sanum.

"Baiklah, tapi lo janji jangan sentuh keluarga gua," ucap Sanum menyetujui perkataan Alex.

Alex tersenyum penuh kemenangan. "Bagus," ucap Alex seraya duduk dikursi kebanggaanya.

Sanum pun mendekat. "Gua_ gua mau pulang," ucap Sanum dengan gugup dan hendak pergi.

"Gua belum bilang iya, jadi lo ngak boleh pergi," ucap Alex membuat Sanum mengendus kesal.

"Apa lagi," ucap Sanum seraya membalikan badannya menghadap Alex yang masih duduk di kursi kebangaanya.

"Cium gua," ucap Alex, seketika Sanum kaget.

"Gila! Lo bercanda?" Seru Sanum membulatkan matanya.

"Siapa yang bercanda? Lo boleh pergi asal lo cium gua sampai gua tersentuh!" Ucap Alex sinis dan memperlihatkan kunci kepada Sanum.

'Sial, ternyata dia sangat licik! Dasar rubah! Sanum mengumpat. Pasalnya kunci itu adalah kunci pintu ruangan Alex, kapan Alex menguncinya? Lalu bagaimana aku bisa keluar dari ruangan lelaki mesum ini? Oh tuhan kenapa hidupku sangat sulit begini. Kalau tau semuanya akan begini, sudah kuhancurkan semua kaca mobilnya kemaren.

Alex menatap Sanum yang tengah melamun, "ngapain masih diam? Mau keluar apa ngak?" Seru Alex membuat Sanum terkejut dan lamunanya pecah.

.

"Ah__baiklah," ucap Sanum, dan melangkah mendekat ke arah Alex.

"Bagaimana? Gua ngak tau cara mencium seseorang," ucap Sanum jujur.

Alex mengerutkan dahinya. "Emang lo ngak pernah pacaran? Hah kasian lo!" Ucap Alex.

"Emang iya," ucap Sanum ketus.

"Terserah lo deh, mau keluar apa ngak!" Ucap Alex sambil memainkan kuncinya dan tersenyum sinis.

'Dasar rubah licik,' batin Sanum berguman.

Perlahan Sanum melangah mendekat kearah Alex, tampak Alex hanya melihatnya saja. Seketika Sanum menarik dasi Alex dan mendekatkan wajahnya ke wajah Alex.

Tatapan mereka beradu, Oh shitt! Jantung gua.. baiklah Sanum satu ciuman saja ok!

Sanum memejamkan matanya dan memanyunkan bibirnya dihadapan Alex "Apakah begini?" Tanya Sanum dengan mata terpejam.

Alex terkekeh melihat expresi wajah Sanum. "sampai kapan lo mau monyong seperti itu?" Ucap Alex dengan nada lembut. Seketika Alex mendorong kepala Sanum hingga bibir Sanum dan bibirnya menyatu.

Tangan Alex mulai melingkar di pinggang Sanum, perlahan ia mel**at bibir Sanum lembut, mendorong udara masuk kedalam mulut Sanum dan memberinya kehangatan.

Perlahan mereka mulai terhanyut dalam ciuman manis itu. Seakan dunia ini terhenti.

"Sumpah gua nyesel.. gua nyesel sudah berurusan denganya, dia itu rubah licik cowok mesum, gua benci," ucap Sanum kepada sahabatnya. Sekarang ia brada di rumah Vina.

"Lo sih Sa, ngapain nabrak mobil dia segala jadi besar kan masalahnya? Tapi kalau dipikir-pikir lagi, Alex Alessandro itukan orang kaya kok bisa ya dia tertarik sama lo?" Ucap Vina, sahabat kuliah Sanum.

"Mana gua tau vin! Kalau gua tau, gua ngak akan berurusan sama tuh orang," ucap Sanum, ia membenamkan wajahnya di lipatan tanganya.

Sanum terpikir sesuatu dan kaget, seketika ia menampakan wajah kagetnya di hadapan vina. "Lo bener juga sih, ngapain si Alex cowok mesum itu mau sama gua? Gua kan gadis biasa aja, ngak kaya pula, ngak sebanding dengannya!" Tambah Sanum dengan heran.

Vina mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di bagian dahi, nampaknya ia sedang berpikir. "Mungkin dia tertarik sama lo, lo kan cantik." Timpal Vina.

Nampak wajah Sanum

memelas. "Cewek cantik yang mau sama dia itu banyak Vin! Ngapain dia milih gua," ucap Sanum.

Brak!!

Vina memukul meja membuat Sanum terkejut. "Gua tau, pasti si Alex itu sudah bosan sama cewek cantik yang ada disekitarnya, dan sekarang ia tertarik sama lo karena lo gadis biasa! Yah masuk akal kan?" Ucap Vina dengan bersedekap dada.

Ucapan Vina tergiang-giang dikepala Sanum, membuat otaknya pusing 7 keliling memikirkan masalah yang sudah besar ini! Oh tuhan kenapa kau pertemukan aku dan rubah licik itu.

Sanum berguling-guling diatas ranjang empuk dalam kamarnya, sesekali ia berkata. "Rubah licik, gua benci lo," lirih Sanum dengan kesal.

Jika boleh memilih, ia lebih memilih ngak pernah mengenal Alex, dari pada kehidupannya kacau seperti sekarang? Ia tak bisa bergerak bebas, pergi kuliah saja tak bisa karena ia akan dikejar wartawan, oh nasip nasip!

"Sanum, buka pintunya nak," suara mama Sanum dari balik pintu kamarnya, segera ia turun dari ranjangnya dan membuka pintu untuk sang mama.

Klik! Pintu dibuka, "ada apa ma?" Tanya Sanum, ia berdiri di ambang pintu.

"Ada temen kamu tuh, dia sedang nunggu di ruang tamu," ucap sang mama.

"Vina?"

Mama Sanum menggelangkan kepalanya, "bukan vina," ucapnya.

.

"Lalu?" Tanya Sanum santai.

.

"Ngak tau, coba aja sana kamu temui," ucap Sang mama.

"Yaudah iya," ucap Sanum.

"Mama buat teh, dulu yah," ucap sang mama, Sanum hanya menganguk.

Iapun melangkah menuju ruang tamu, dengan langkah pelan tapi pasti. Pasti melangkah wkwkw!

Disaat Sanum melangkah menuju ruang tamu, ia berpas-pasan dengan sang papa yang baru saja pulang kerja.

"Papa, baru pulang," ucap Sanum seraya meraih tanganya dan mencium pungung tangan yang masih berdiri. Ia pun melanjutkan langkahnya menuju ruang tamu.

.

"Ada keperluan ap__ " ucapan Sanum mengambang diudara, mulutnya langsung bungkam seketika, matanya melotot kearah seseorang yang tengah duduk di sofa ruang tamu Sanum.

Deg!

Deg!

Senyuman lebar tercetak di bibir seseorang itu, wajah tampannya membuat Sanum terhipnotis hingga ia tak bisa mengeluarkan suara sedikit pun!

Sanum mematung dan menatap tak percaya kepada seseorang itu, ia pun bangkit dari duduknya dan mendekati Sanum, membuat jantung Sanum seakan terhenti dibuatnya.

"Lo?" Ucap Sanum seraya menunjuk orang itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!