NovelToon NovelToon

Derita Istri Simpanan Sang Ceo

Pelecahan ayah tiri Ajarin.

Ajarin adalah anak pertama dari dua bersaudara. Dia memiliki adik yang bernama Akbar.

Beberapa bulan yang lalu dia baru saja lulus dari sekolah SMA.

"Hufftt aku harus mencari pekerjaan kemana lagi yah? Kenapa sampai sekarang tidak ada surat panggilan dan juga aku sudah mencoba berkeliling mencari pekerjaan namun tidak ada yang menerima ku." ucap Ajarin.

Dia melihat adiknya yang dia gandeng sudah kehausan.

"Maafin Kakak yah dek, seharusnya kamu tidak merasakan hal seperti ini." ucap Ajarin.

Akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke rumah nya.

"Ajarin!" panggil Ibu nya yang sudah menunggu di depan pintu rumah. Ajarin dan Akbar langsung berdiri di depan ibu nya.

"Dari mana saja kamu? Kenapa kamu tidak memasak?" tanya ibu nya.

"Maafin aku Bu. Aku baru saja mencari pekerjaan." ucap Ajarin.

"Ibu tidak mau tau, sekarang kamu harus masak, saya dengan ayah mu sudah lapar." ucap Ibu nya. Ajarin menginyakan dia pun langsung ke dapur.

Dia tidak melihat apapun yang bisa di masak di dapur.

"Bu di dapur tidak ada yang bisa di masak, semua nya habis." ucap Ajarin.

"Kamu usahakan dong! Kenapa kamu malah bilang sama Ibu?" ucap Ibu nya marah. Ajarin akhirnya mengutang ke tetangga sebelah namun mereka tidak memberi kan nya.

Dia pulang dengan tangan kosong dan ternyata ibu dan ayahnya sudah makan nasi bungkus.

"Buu ibu dapat nasi dari mana? Apa ada untuk aku dengan Akbar?" tanya Ajarin dengan sopan.

"Apa-apaan sih! Pergi sana mengganggu makan saya saja!" ucap Ayah tiri nya marah.

Ajarin langsung ke dapur dia mencari Adik nya yang sudah terbaring Lemas karena lapar.

Dia memutar otak melihat uang nya hanya lima ribu. Akhirnya dia membeli mie untuk adik nya.

Di malam hari nya..

Ajarin tiba-tiba terbangun karena merasa Ada yang menggangu nya tidur.

Dia sangat kaget melihat Ayah tiri nya mau membuka celana nya.

Ajarin mau berteriak namun Ayah nya langsung menutup mulut Ajarin.

"Heh! Kamu jangan coba-coba berteriak!" ucap Ayah nya.

Ajarin tidak bisa melakukan apapun dia berusaha berontak dari pelecehan ayah nya namun ayah nya sangat kuat.

Akhirnya dia memutuskan untuk berteriak. Ayah nya sangat marah dia langsung menampar pipi Ajarin dan masuk lagi ke kamar.

Ajarin dan Akbar yang tidur di ruang tamu sangat gampang membuat Ayah nya melakukan pelecehan itu.

Sebenarnya bukan hanya sekali namun ayah nya sudah sering mencoba melakukan pelecehan itu namun Ajarin selalu Sadar.

Keesokan harinya...

"Ajarin...." panggil Ibu nya.

"Iyah Bu." ucap Ajarin.

"Apa yang sudah kamu lakukan kepada ayah mu?" tanya Ibu nya.

"Tidak ada Bu."

"Dia bilang kamu menggigit tangan nya tiba-tiba tampa ada kesalahan nya." ucap Ibu nya.

Ajarin kaget karena ayahnya malah memfitnah dia.

"Tidak Bu, aku tidak melakukan itu."

"Jangan berbohong kamu!" ucap ibu nya sangat marah.

Ajarin tidak bisa menahan dan menutupi semua nya lagi, mumpung Ayah nya tidak di rumah akhirnya dia jujur.

"Bu sebenarnya Ayah mau melecehkan aku, dia melecehkan aku beberapa kali. Aku sangat takut." ucap Ajarin.

Ibu nya kaget. "Tidak mungkin! Kamu jangan berbohong." ucap Ayah nya yang baru saja datang.

"Ajarin kamu jangan memfitnah orang tua seperti itu!" ucap ibu nya.

"Jangan percaya sama dia, tidak mungkin aku melakukan hal seperti itu kepada anak ku sendiri." ucap ayah tiri nya menutupi kesalahan nya.

"Percaya sama aku Bu, Ayah mencoba menyetubuhi aku..Dia juga mengancam aku." ucap Ajarin.

"Plak!!!" tiba-tiba ibu nya menampar wajah Ajarin dan meminta nya pergi dari hadapan nya.

Ajarin berlari dari rumah itu dia pergi sambil menangis, hati nya sangat hancur ketika ibu nya tidak percaya. Dia sudah mengumpulkan nekad untuk jujur namun percuma saja.

Dia berlari ke sebuah danau, tidak sengaja dia hampir tertabrak mobil. Berlari terus ke danau dia menangis sejadi-jadinya di sana.

Sampai mata nya bengkak dia tidak bisa berhenti menangis.

"Ayah..." panggil Nya dengan suara yang serak.

Tidak terasa hari semakin sore. Adik nya pasti sudah pulang sekolah akhirnya dia memutuskan untuk pulang walaupun sebenarnya dia tidak ingin pulang.

"Ibu bagaimana ini?" tanya Pak Gito kepada istri nya.

"Ayah jangan khawatir yah, aku akan mengusahakan uang untuk membayar utang kamu kepada teman kamu." ucap Bu Enik.

"Bagaimana Bu?" tanya Pak Gito.

Bu Enik berfikir keras namun tidak juga mendapat kan ide. Dia melihat Ajarin pulang.

"Kenapa kamu masih pulang ke rumah ini?" tanya ibu nya.. Ajarin tidak menjawab nya.

Keesokan harinya...

"Bro mana bayaran utang mu?" tanya Penagih yang berbadan kekar dan wajah yang sangat sangar.

"Maaf bro, aku belum memiliki uang." ucap Pak Gito.

"Kami tidak mau tau, pokoknya hari ini harus ada, jangan sampai rumah dan motor mu kami ambil." ucap penagih itu.

"Bilang sama bos kalian kasih waktu." ucap pak Gito.

"Sudah satu bulan, kami harus bertindak tegas." ucap penagih.

"Saya mohon jangan seperti ini." ucap Pak Gito.

"Saya memiliki Cara untuk membayar hutang saya dengan cepat." ucap Pak Gito.

"Apa?" tanya Penagih.

"Saya dengar bos kalian sedang mencari Istri muda." ucap pak Gito.

"Iyah benar." ucap Penagih.

"Aku akan memberi kan gadis muda, di jamin perawan dan juga masih lembut dan juga mulus." ucap Pak Gito.

"Seriusan Pak?" tanya Penagih. Pak Gito menginyakan.

"Baiklah kalau begitu kami akan segera mengabari bos kami."

Pak Gito pulang dia langsung menyampaikan itu kepada istri nya.. Istri nya sama sekali tidak keberatan.. Ajarin belum tau tentang itu.

Keesokan harinya Pak Gito bertemu dengan bos mafia nya itu.

Setelah deal ternyata dia mendapat uang Dari bos nya itu berjumlah sangat banyak.

Dia kembali membawa uang.

Di malam hari nya.

"Wahh makanan ini dari mana Bu?" tanya Ajarin.

"Duduk saja dan makan, ibu mau ngomong sama Kamu." ucap Ibu nya.

"Iyah Bu." ucap Ajarin. Dia sedikit takut namun melihat makanan yang enak dia jadi sangat lapar.

"Ibu ingin kamu menikah dengan bos ayah kamu." ucap Ibu nya. ajarin yang tadi sedang asyik makan langsung berhenti.

Dia menatap ibunya.

"Bulan depan kamu harus menikah dengan dia." ucap Ibu nya. "Aku tidak mau Bu, aku belum mau menikah." ucap Ajarin.

"Kamu harus menikah kepada mafia Itu karena ayah kamu sudah jual kamu kepada dia, dan yang kamu Makan sekarang ini adalah hasil itu." ucap ibu nya. Abel langsung terdiam.

Dia mengeluarkan semua nya dari mulut nya.

"Kenapa Ibu dan ayah sangat jahat kepada ku? Kenapa kalian sangat tega?" ucap nya menangis badan nya sudah bergemetar.

kepergian ibu Ajarin

Ajarin tidak bisa mengatakan apapun. Kata-kata yang keluar dari mulut nya sama sekali tidak ada gunanya.

Justru dia selalu di sudut kan, selalu di salah kan dan membuat orang tua nya semakin marah.

Ajarin langsung meninggalkan dapur agar dia tidak ribut lagi.

Akbar berhenti makan.

"Pergi saja kalian! pergi semua nya." ucap ibu nya marah.

Akbar menyusul kakak nya yang duduk di teras rumah.

Dia tidak mengatakan apapun dia hanya diam duduk di samping Ajarin yang sudah terisak-isak menangis.

Keesokan harinya...

Ajarin melihat ibu nya baru saja selesai berbelanja dia melihat banyak nya kantong belanjaan di tangan ibu nya.

Tidak mengatakan apapun karena dia masih marah, walaupun ibu nya tetap tidak perduli kepada nya.

"Ya Allah apa yang harus aku lakukan?"

"Aku tidak pernah melihat pria yang mau di nikah kan kepada ku, kenapa ibu sangat tega. Aku adalah darah daging nya." batin Ajarin.

"Tapi aku tidak boleh menyerah, aku harus mencari pekerjaan dan mengganti semua hutang bapak." ucap Ajarin.

Dia memutuskan untuk pergi dan mencari pekerjaan.

Seiring nya waktu berjalan hari ke hari Ajarin tidak juga mendapatkan pekerjaan tetap, dia berusaha bekerja dari rumah ke rumah hanya khusus menjadi asisten rumah tangga.

Namun uang nya tidak seberapa, namun dia sangat yakin kalau dia bisa membujuk ibu nya dengan cara memberikan uang itu.

"Ibu.." ucap Ajarin duduk di depan ibu nya yang baru saja beli handphone baru.

"Ada apa?" tanya ibu nya dengan judes.

"Aku mau memberikan ini kepada ibu, gaji ku Selama bekerja tiga Minggu ini. Aku mohon bisa merubah pikiran ibu untuk tidak memberikan aku kepada bos Bapak." ucap Ajarin.

Ibu nya melihat uang itu.

"Hanya enam ratus ribu? Ini bisa untuk apa?" ucap Ibu nya melempar kan uang ke wajah Ajarin.

"Aku mohon Bu, jangan berikan aku kepada Orang itu." ucap Ajarin.

"Jangan mencoba-coba membuat Ibu emosi Ajarin! Jangan jadi anak durhaka." ucap ibu nya.

Ajarin terdiam. "Kamu jangan sama seperti mendiang Ayah mu! Tidak bisa di andalkan!" ucap Ibu nya langsung marah.

Namun tiba-tiba ibu nya sesak nafas dia memegang dadanya.

"Ibu kenapa?" tanya Ajarin panik. Ibu nya tidak menjawab. Karena Ajarin sudah sangat khawatir dia langsung meminta Warga membantu nya membawa ke rumah sakit tapi tidak satu pun yang mau.

Dia menghubungi Bapak tiri nya dan tidak beberapa lama bapak nya datang.

Setelah sampai di rumah sakit ternyata Ibu Ajarin terkena serangan jantung.

Ajarin dan Akbar sangat sedih sekali mereka hanya bisa menangis menunggu dokter keluar.

Sementara Bapak nya hanya diam. Dia juga sibuk dengan handphone di tangan nya.

Tidak beberapa lama dokter keluar. Jawaban dokter membuat Ajarin dan Akbar menangis karena Ibu nya Struk parah.

Untuk beberapa hari harus di rawat di rumah sakit.

Mereka seperti tidak habis pikir dengan apa yang sudah terjadi kepada ibu nya.

Dua hari sudah Ibu Ajarin di rumah sakit. Ajarin selalu di rumah sakit menjaga ibu nya namun tidak ada kemajuan ke pada ibu nya.

Dia menunggu bapak nya namun tidak juga datang.

Ajarin melihat ibu nya yang sudah tidak bisa ngapa-ngapain, dia hanya terbaring kaku di tempat tidur rumah sakit.

"Ya Allah sembuh kan lah ibu ku, angkat penyakit nya." dia tidak berhenti berdoa. Ibu nya melihat Ajarin yang tidak berhenti memohon kepada Allah agar dia sembuh.

Seketika dia mengingat semua kejahatan nya kepada Ajarin. Dia mengingat semua nya dengan jelas tanpa sadar Air mata nya keluar.

Ajarin baru saja selesai sholat.

"Ibu sudah bangun? Apa ibu mau minum?" tanya Ajarin langsung beranjak dan membuka mukenah nya.

Ibu nya menatap wajah Ajarin.

"Loh kok Ibu nangis? Ada yang sakit yah?" tanya Ajarin jadi semakin khawatir.

Ibu nya menggeleng kan kepala nya. Perlahan dia mengangkat tangan nya. Ajarin masih bingung dia tidak tau ibu nya mau apa.

"Ada apa ibu?" tanya Ajarin. Ibu nya meletakkan tangan nya di pipi Ajarin.

Ajarin cukup kaget. Untuk pertama kalinya ibu nya menyentuh pipi nya dengan lembut karena biasanya selalu kasar.

"I-ibu mi-minta maaf sa-sama kamu." ucap ibu nya dengan terbata-bata dan cukup banyak tenaga untuk mengucapkan itu.

"Untuk apa ibu minta maaf, sekarang ibu tidak boleh memikirkan banyak hal, ibu harus sembuh." ucap Ajarin.

Tiba-tiba Akbar datang.

Akbar berdiri di belakang Ajarin.

"U-umur ibu tidak akan lama lagi, ibu me-memiliki banyak kesalahan kepada kalian berdua. Ibu mohon Maafin ibu." ucap Ibu nya.

"Kami sudah memaafkan ibu, ibu harus sembuh yah."

Ibu nya menangis.

"Ibu mohon sama kamu jaga adik kamu baik-baik." ucap ibu nya.

"Bu jangan berbicara seperti itu." ucap Ajarin. Namun tiba-tiba Ibu nya sesak nafas. Dia sudah sangat pucat.

"Bu ngucap, ayo ikuti aku Bu." Ajarin sambil menahan Air mata menuntun ibu nya.

Setelah selesai membaca doa Ibu nya meninggal dunia tepat di depan mata nya dan adiknya.

Dia sangat kaget dia tidak tau harus ngapain. Dia memeluk adik nya.

Tidak beberapa lama dokter datang dan memeriksa memastikan kembali.

"Ibu Anda sudah meninggal dunia." ucap dokter.

Mereka berdua semakin sedih, sekarang mereka hanya tinggal berdua saja.

"Bagaimana Ibu?" tanya Bapak nya baru saja datang dan melihat Ajarin dan Akbar duduk di depan ruangan Ibu nya.

"Ayah kemana saja? Kenapa Ayah baru datang?" tanya Akbar. "Sekarang ibu sudah tiada dia sudah meninggal dunia." ucap Akbar.

Akbar kaget dia memeriksa ke dalam dan ternyata istri nya sudah di tutup dengan selimut.

Almarhum di bawa kembali ke rumah. Mereka yasinan namun tidak banyak yang datang. Hati Ajarin semakin sangat sedih.

Dua hari kepergian ibu nya dia belum juga berselera makan, Akbar sudah sangat sulit untuk membujuk Ajarin namun tidak kunjung bisa.

Di malam hari nya...

Ajarin tidur dengan nyenyak karena seharian dia sangat lelah harus menahan sakit hati, pikiran. dan kesedihan nya.

Dia tiba-tiba terbangun karena merasa badan nya dingin dia membuka mata dan sangat kaget melihat Bapak tiri nya sudah membuka celana nya dan dia melihat Bapak nya tidak menggunakan busana.

Dia berteriak namun seperti biasa bapak nya mengancam.

"Jangan coba-coba Kam berteriak! Percuma saja kamu minta tolong karena tidak akan ada lagi yang bisa mendengar nya..Ibu mu sudah pergi. Dan sekarang kamu harus mengganti kan nya." ucap Bapak nya.

"Aku tidak mau, aku sangat benci kepada Bapak." ucap Ajarin menendang Bapak nya dan kembali memasang celana nya.

Dia mencari Akbar yang juga tidak ada di sana.

Ayah yang sangat bejat

Dia menangis meminta pertolongan namun tidak ada yang bisa menolong nya dia membuka pintu namun ternyata pintu sudah di kunci oleh ayah nya itu.

Ayah nya mendekati dia. "Kamu tidak akan bisa kabur ke mana-mana lagi. Kamu harus melayani saya." ucap ayah nya.

"Ayah aku mohon lepas kan aku Ayah. Jangan Ayah." ucap nya tidak berhenti menangis.

"Sebentar lagi kamu akan menjadi pelacur di rumah bos saya, tidak mungkin saya memberikan kamu dengan utuh kepada nya." ucap Ayah nya.

Ajarin tidak bisa melawan lagi Ayah nya memaksa nya dengan sangat kasar. Dia tidak perduli sekarang Perawan Ajarin berhasil di ambil oleh ayah tiri nya itu.

Hanya sekali karena warga mendengar suara teriakan Ajarin mereka langsung datang dan menggedor pintu.

Namun Ayah nya tidak jujur. Mereka semua malah di usir.

Keesokan harinya Ajarin sangat sedih dia baru saja selesai mandi dan segera sholat.

Dia tidak berani keluar kemana-mana, dia tidak bisa berhenti membayangkan wajah ayahnya yang benar-benar sudah membuat nya menderita.

Ajarin sadar kalau adiknya tidak ada di rumah dari kemarin. Dia mencari nya namun tidak ada.

Ajarin berusaha mencari ke sekolah namun tidak ada juga.

"Akbar kemana? Kenapa dia tidak ada, Akbar jangan membuat kakak khawatir." ucap nya. Ajarin.

Dia terus mencari namun Tidak kunjung ketemu.

Ajarin pulang dia berharap sekali Adik Nya sudah di rumah. Dan harapan nya terjadi.

Adik nya sudah di rumah bersama Ayah nya.

"Dari mana saja kamu?" tanya Ayah nya. Ajarin tidak menjawab.

"Jangan coba-coba untuk melarikan diri yah, nih pergi lah ke alamat ini." ucap Ayah nya sambil melempar kan surat-surat kepada Ajarin.

Ajarin mengambil nya dia melihat alamat itu.

"Saya sudah menjual kamu ke sana." ucap Ayah nya.

"Aku tidak mau." ucap Ajarin.

"Jangan berani-berani kamu melawan nya! Kalau kamu tidak mau pergi saya akan membuang adik kamu." ucap ayah nya.

"Jangan Ayah." ucap Ajarin langsung takut.

"Baiklah aku akan pergi." ucap Ajarin.

Ayah nya langsung pergi. Ajarin sangat benci dengan ayah nya dia akhirnya memutuskan untuk kabur dengan adiknya sore ini.

Tapi Ayah nya mengetahui rencana nya dia tidak bisa kabur.

Keesokan harinya Ajarin berpamitan kepada Adik nya.

"Kakak pergi dulu yah dek, do'akan kakak di sana baik-baik saja." ucap Ajarin.

"Iyah kak, aku selalu berdoa yang terbaik untuk kakak. Aku minta maaf karena aku kakak harus seperti ini." ucap Akbar.

Ajarin menggeleng kan kepala nya.

"Ini semua tidak ada salah kamu dek. Jangan berfikir seperti itu yah." ucap Ajarin.

"Tunggu apa lagi? Kenapa masih lama?" tanya ayah nya dari luar karena Anggota suruhan bos nya sudah menunggu di luar.

Ajarin memeluk adik nya cukup lama setelah itu dia pun pergi.

Sebelum nya Ajarin sudah mengubah penampilan nya menjadi sangat buruk. Dia sengaja menghitam kan kulit nya agar nanti bos ayah nya tidak menerima dia.

Melihat mobil hitam yang besar serta empat pria yang besar-besar membuat nya takut.

Dia tidak pamitan kepada ayah nya dan langsung masuk ke dalam mobil.

Selama perjalanan dia tidak berhenti khawatir, dia juga sangat sedih sampai badan nya terasa Lemas.

Cukup lama di perjalanan. Ajarin heran karena sudah berjam-jam di perjalanan tidak sampai.

Tempat yang mereka lewati sama sekali tidak pernah dia lewati sebelum nya.

"Kalian semua membawa aku ke mana? Kenapa ke hutan seperti ini?" tanya Ajarin.

"Sudah jangan banyak tanya, Duduk saja dengan tenang." ucap Pria yang di belakang nya. Mendengar mereka berbicara saja sudah membuat Ajarin takut.

Ajarin melihat jalanan yang begitu rindang. Dia baru tau lokasi yang sangat tenang itu.

Akhirnya dia pun tertidur karena angin yang sangat sejuk.

Dia merasa baru saja tertidur namun mobil sudah berhenti. Dia terjaga dari tidur nya.

Pintu sudah di buka kan untuk nya.

"Kita sudah sampai di mana?" tanya Ajarin.

"Silahkan turun." Ucap pria itu. Ajarin turun dia melihat Rumah Bak istana di depan nya.

Rumah yang di kelilingi banyak pengawal.

"Apa ini adalah rumah bos Ayah?" ucap Ajarin.

Dia melihat satu pria berkemeja putih menghampiri nya.

"Apa dia adalah pria itu? tapi tidak mungkin dia terlihat masih muda." ucap Ajarin.

Karena setau nya pria yang sudah membeli nya adalah orang yang sudah lanjut usia.

Pria itu berdiri di depan Ajarin dia memerhatikan penampilan Ajarin yang membuat nya menatap dengan aneh.

"Perkenalkan nama Saya Farel. Saya adalah sekertaris Tuan Bagas." ucap Farel.

"Tuan Bagas?" ucap Ajarin.

"Tuan Bagas adalah bos saya, dan saya yang membeli kamu untuk dia." ucap Farel.

Ajarin terdiam sejenak. "Kenapa tidak sesuai ekspektasi? Sebelum nya Ayah nya bilang kalau dia cantik namun Kenapa sangat jelek." batin Farel.

"Apa yang harus saya lakukan Pak? Apa saya harus menemui Tuan Bagas sekarang?" tanya Ajarin.

"Tidak perlu, dia sedang berada di luar kota, dia akan datang tiga hari lagi, sebaik nya kamu istirahat mempersiapkan diri." ucap Farel.

Ajarin Mengangguk. "Oh iya jangan lupa untuk perawatan karena kalau tuan Bagas tau kamu sangat jelek seperti ini akan membuat nya marah." ucap Farel.

"Saya sudah seperti ini dari lahir Pak." ucap Ajarin. Farel sudah bingung harus berbuat apa dia tidak bisa melakukan apapun agar Ajarin bisa cantik.

Melihat yang di foto sama yang asli sangat jauh berbeda.

Dia menelpon Ayah Ajarin dan marah-marah. Tapi ayah Ajarin sama sekali tidak perduli.

Ajarin baru saja di antar kan oleh kedua bodyguard farel ke kamar nya.

"Ini adalah kamar Tempat Non istirahat." ucap bodyguard itu.

"Apa ini tidak salah? Kamar ini Sabtu mewah sekali." ucap Bodyguard nya.

"Ini adalah kamar Tuan Bagas, beliau memesan kan kepada kami agar perempuan nya di ijinkan tidur di sini." ucap bodyguard nya.

Mendengar itu Ajarin semakin takut.

"Baiklah kalau begitu selamat beristirahat Non, kami mohon diri."

Ajarin mengangguk dia duduk di sofa. "Setelah ini apa yang akan terjadi kepada kehidupan ku?" ucap nya.

Karena lelah berfikir dia ketiduran di sofa. Tidak terasa hari sudah pagi pintu kamar ada yang mengetuk.

Ajarin membuka nya.

"Non kamu sudah menyiapkan perawatan di lantai bawah." ucap Bodyguard.

"Perawatan?" ucap Ajarin.

"Iyah non, tidak mungkin non seperti ini bertemu dengan tuan Bagas." ucap bodyguard nya.

"Huff aku harus bagaimana? Aku tidak ingin kebohongan ku Terbongkar, hanya dengan cara ini aku bisa di lepaskan dari sini." ucap Ajarin dalam hati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!