hari ini di salah satu rumah di perkomplekan Asoka Indah sedang tampak ramai..
ini adalah sebuah acara lamaran.
seorang gadis cantik tampak berada di antara orang-orang, dia lah gadis yang sedang dilamar nama nya Della Lousya..panggil saja dia Della.
dia cantik, bulu mata lentik alami bawaan dari lahir, hidung nya mancung pas dan memiliki bibir merah muda walau hanya dengan polesan lipglos tipis sekalipun.., rambut nya panjang lurus alami jadi lurus nya bukan buatan salon..alami. hanya akan lurus banget saat dia habis keramas saja tapi setelah beberapa hari atau esok nya rambut lurus itu terlihat lurus jatuh secara alami dan tampak agak lurus berkelok secara alami pula.
Della cantik, wajah nya tidak bosan di lihat...apalagi hari ini ia mengenakan minidress berwarna pink muda..
pria yang melamar nya adalah salah satu sahabat masa kecil nya, sebut saja nama nya Sastra EL Steven..biasa nya ia di sapa Steven.
steven adalah seorang pria tampan bahkan di antara ke tiga sahabat cowok lain nya ia yang paling tampan. ia juga berperawakan tinggi..memang tidak terlalu kekar berotot namun benjolan tubuh nya berada di tempat yang seharus nya dengan ukuran yang pas. dan saat ini ia adalah seorang pengacara sukses
beberapa hari yang lalu Steven mendatangi Della dan langsung mengatakan secara to the point kalau ia ingin menikahi Della. mengaget kan memang..di mana dua orang adalah sahabat sedari kecil sedang kan belum ada ungkapan cinta sebelum nya. bahkan setau Della sejak kecil Steven sangat menyukai sahabat mereka yang satu nya lagi, ia juga cantik nama nya Ariana. tapi saat ini Ariana sudah tak ada lagi di negara ini, semenjak ia menikah dengan seorang bule dari luar negara ia pun ikut pria berkebangsaan asing itu tinggal di negara sang suami tersebut.
Steven menyukai Ariana sejak dulu, semua sahabat ini tau satu sama lain, dan Ariana juga tahu. hanya saja hubungan nya begitu saja tanpa pacaran, hanya tau aku cinta kamu dan kamu cinta aku, itu saja tidak ada hubungan lebih.
malahan Steven lebih memilih berpacaran dengan gadis lain ketimbang menembak Ariana menjadi kekasih nya, Steven enjoy-enjoy saja berpacaran kesana kemari dengan para gadis. beberapa kali pacaran beberapa kali putus, berganti pacar tapi ia sama sekali tidak berpacaran dengan Ariana yang notebone nya Steven cintai dan sayangi. yah, mungkin Saja Steven tak ingin persahabatan mereka terganggu..,itu saja.
hingga sampai mereka tumbuh dewasa, masing-masing menyelesaikan study hingga Steven sudah menjadi pengacara pun ia tak ada sikap untuk menembak Ariana atau ingin sekedar menjadikan pacar apalagi mengajak menikah, entah apa alasan nya. sampai di mana Ariana malah memilih menjalin hubungan serius dengan seorang bule bernama Paul.., bule ini seorang pengusaha kaya yang Sukses. di saat Ariana memilih menikah dengan paul bisa di katakan kalau Steven juga sempat mabuk-mabukan kala itu tapi...mengapa ia tak mau ungkapkan rasa sebelum nya jauh hari sebelum Ariana mengenal Paul, kan bisa... jika pernikahan Ariana membuat nya terluka maka itu adalah salah nya sendiri bukan?
oke saja jika alasan nya ia tak ingin menjadikan seorang sahabat beralih menjadi sebagai pendamping hidup tapi mengapa sekarang ia malah langsung mengajak Della menikah? aneh sekali bukan
Della saja yang awal mendengar nya mengira Steven sedang membercandai nya tapi ternyata itu serius. malam ini lah bukti nya
flashback saat hari itu
"Dell, kamu kan gak ada pacar nih?" ujar Steven
"ya terus?" sahut Della
"kamu ada nggak orang yang di sukai?" tanya Steven..
"gak ada tuh.." jawab Della enteng, jujur dan apa ada nya
"kalau gitu,,,kita nikah berdua aja yuk" ajak Steven to the point
"hah?" Della terperanjat
"wah gila kamu stev..ngajakin aku nikah kayak gak ada cewek lain aja. kamu ngeledek ya? mentang-mentang aku gak pernah pacaran" Della ngamuk-ngamuk dan siap-siap mau bogem Steven.
"ggak Dell aku serius.." kata Steven lagi
"ih..udah ah becanda nya" protes Della
"aku serius Della..aku sekarang udah punya titel yang bagus, dan rasa nya belum lengkap kalau aku belum punya istri yang cantik di rumah" ujar Steven dan hampir saja Della tersedak saliva nya sendiri
"jadi maksud kamu aku cantik?" Della tergelak
"ya cantik lah, sahabat aku kan memang cantik dari lahir" Steven menggerak-gerakkan alis nya genit
"iya cantik sih cantik tapi gak sampe di ajak nikah juga kan?" sahut Della dengan mimik heran. ya, heran sama si Steven entah kesambet apa?
"ya..apa salah nya?" balas Steven tak mau tau.
"ya salah dong" Della tak mau kalah
"nggak" Steven tetap keukeuh
"Dell aku serius nih, ayolah nikah sama aku kalau kamu oke...besok malam aku ajak orangtua aku kerumah buat lamar kamu" kata Steven tanpa basa- basi
"kamu tadi habis lewat di pohon besar apa gimana,stev?" tanya Della prihatin
"maksud kamu aku kesambet?" Steven langsung menoyor kepala Della
"au, sakit...gila ya.." Della mengusap kepala nya yang di toyor Steven
mereka diam sesaat
Steven langsung meraih kedua tangan halus Della yang nampak kecil dalam genggaman nya itu
"Dell aku serius, plis jadi istri ku ya" Steven memelas..
"Stev..stev" Della menyadarkan Steven agar tidak makin serius
"Della plis" Kali ini wajah Steven mulai menunjukkan mimik serius pake banget
"kamu serius Stev..?" Della bingung
"iya" jawab Steven cepat
"kenapa aku? cewek yang naksir kamu kan lumayan banyak.." kata Della, setahu nya Steven juga baru-baru ini pernah berpacaran meskipun gonta-ganti walau hubungan nya tidak bertahan lama. Della merasa mungkin Steven masih kepikiran Ariana maka nya ia tidak bisa serius dengan wanita lain. tau sendiri waktu Ariana menikah dengan Paul, si Steven ini mabuk-mabukan dengan sangat parah.
tapi hari ini sangat mengejutkan Steven malah mengajak nya menikah? yang benar saja?
"apa alasan kamu mau menikahi aku? kenapa mesti aku?" cecar Della lagi
"karena proses nya gak bakal lama Dell, kedua orangtua dan keluarga kita sudah sangat saling mengenal satu sama lain dan sejauh ini aku juga suka kok sama kamu, kamu cantik..baik. sejak dulu sedari kita kecil aku sudah sayang banget sama kamu" jawab Steven jujur.
ya memang sih mereka saling menyayangi tapi sebagai sahabat.
tapi memang jujur Steven ini memang sayang sama Della, dia sayang Ariana ada bumbu cinta nya tapi pada Della dia sayang nya emang murni sayang, bahkan dia sejak dulu saat berbicara tentang Della ia selalu meng embel-embeli nya dengan sebutan "Della kami"
Della masih bingung dengan apa yang Steven utarakan secara mendadak kepada nya hari ini.
"mending aku nikah sama kamu Dell dari pada cewek lain yang pernah aku pacarin" kata Steven lagi
"tapi Stev.." Della masih usaha untuk protes
"Dell kan kamu sendiri yang sering cerita nenek dari sebelah papa kamu itu cerewet dan kolot banget, dia selalu nyuruh kamu segera menikah cepat. kata nya kamu udah ketuaan" Steven mengingat kan.. ya nenek Della yang di luar kota memang selalu mempermasalahkan Della yang tak pernah mengenal kan pacar apalagi boro-boro berencana menikah dalam waktu dekat, padahal sebetul nya Della baru berumur 22 tahun dan itu masih ideal untuk sosok gadis yang sudah bekerja. selain membantu papa nya di sanggar Della juga membuka butik pakaian bersama saudara sepupu nya. Della cukup sibuk untuk gadis lajang seusia nya, tapi tekanan Nenek nya itu memang-memang super kebangetan, Nenek dari papa nya sangat berbeda dengan Nenek dari mama nya yang bawaan nya lebih nyentrik dan pribadi gaul kek anak muda. kalo nenek dari papa nya terkesan menjunjung adat istiadat yang ini gak boleh itu gak boleh, super ribet minta ampun...kalo di fikir-fikir mama nya adalah orang yang sabar memiliki mertua seperti sang Nenek yang Della aja gak sanggup kalo berhadapan lama-lama.
ke enam sahabat ini memang memiliki umur yang sama 22 tahun mereka sekolah pun sejak dulu satu kelas, hanya satu sahabat mereka yang bernama Zean saja yang saat ini berumur 23 tahun.
"ayolah Dell..kita sama-sama membantu, aku bantu kamu, kamu juga bantu aku" Steven kembali bernegosiasi.
"Stev pernikahan itu harus di landasi cinta kan, masa' iya hanya karena kita ingin saling membantu lalu kita langsung asal menikah? gak bisa Stev..aku mau pernikahan aku cuma sekali seumur hidup..pernikahan bukan mainan" Della menuturkan alasan diri nya menentang kemauan Steven pada nya
"gak juga Dell, banyak kok yang nikah di jodohin belum ada cinta..., cinta bisa datang saat kita sudah menikah" kata Steven mantap
"ya tapi tetep aja pernikahan itu bukan mainan" balas Della lagi
"ya siapa bilang pernikahan itu mainan? aku juga tau Dell..kalau pernikahan itu hal yang serius. aku juga gak nyuruh kamu nikah berkali-kali kok, cukup sekali selama nya suami kamu cuma aku, dan istri aku cuma kamu. sekali seumur hidup kita" Steven terus meyakin kan Della
Della melirik raut Steven yang serius saat ini, dia kenal Steven dari kecil..mereka tumbuh bersama dan Della tau sekarang ini Steven memang di mode serius dan tak main-main
"pokok nya sekarang kamu iyain, besok malam aku lamar kamu dan seminggu setelah nya kita resepsi" kata Steven sangat-sangat serius
"What????" Della makin tak mempercayai pendengaran nya sendiri sekarang.
"Dell..plis...iya-in.." rengek Steven
"aduh Stev..kamu fikir-fikir lagi deh ya" pinta Della
"aku udah fikirin berkali-kali sebelum mengambil keputusan ini Dell dan aku yakin kalau aku mau jadi suami kamu, dan yang orang yang ingin aku nikahin cuma kamu Dell..." Steven ber-isi keras
"tapi aku juga mesti mikir dulu kan?" kata Della lagi
"ya ampun Della..cowok mapan seganteng dan sekarimastik aku ngajak kamu nikah tapi kamu masih mau mikir? mikir apa lagi Dell.."Steven terus memaksa Della
"bukan gitu.." Della bingung
iya sih siapa yang menolak seorang Steven, dia tampan, mapan dan idaman banyak wanita, saking banyak cewek yang suka sejak dulu hingga sekarang mengincar Steven membuat Steven tak ayal berganti-ganti pacar dan percintaan pun selalu tak berlangsung lama hubungan nya karena Steven tak pernah serius pada semua nya. tapi Della yang jadi permasalahan nya adalah sahabat dan oke anggap itu bukan alasan toh banyak orang yang akhir nya justru menikah dengan sahabat sendiri. tapi Della takut saat ini Steven hanya lah di tahap keputusan terburu-terburu yang hanya hangat sesaat saja. ia tak mau persahabatan mereka akan hancur gara-gara percintaan mereka yang ujung-ujung nya nanti berakhir gagal, karena Steven ini jelas-jelas masih sering bimbang orang nya. masih seringkali tak pasti...
"coba deh kamu fikir Dell, Zean udah punya tunangan sebentar lagi mereka akan menikah, terus si Revan juga udah punya calon yang serius..trus Ariana udah menikah..yah apa salah nya kalo kita nikah berdua. kalo si Bertand gak usah kita hitung dia itu banyak stok cewek nya" kata Steven lagi
iya memang sahabat mereka si Bertand itu sama ganteng nya dengan Steven walau pun secara wajah masih gantengan Steven, tadi Bertand memiliki tubuh kekar seksihh dan menggoda, tak heran di topang wajah ganteng nya Bertand juga selalu di kejar banyak wanita bahkan Tante-tante jablai juga suka, tak heran perawakan tinggi tegap itu membawa nya menjadi seorang petinggi Perwira saat ini. makin banyak dong wanita yang suka dan ngantri.. maka nya Steven bilang kalau Bertand banyak stok wanita nya, istilah nya tinggal pilih saja yang mana Bertand suka.
ya, harus nya tanpa Steven katakan soal Bertand..Della tentu sudah tau itu. bahkan sejak dulu Della dan Ariana selalu kerepotan di kejar cewek-cewek Junior yang cari tahu soal Bertand.
hanya saja yang Della tak tau kalau Bertand ada hati pada nya sejak dulu dan itu hanya di ketahui dan dapat di baca oleh Steven,Ariana,Zean dan Revan saja. mereka tak ingin memberitahu Della lagi pun Bertand pun diam saja dengan perasaan nya. mereka pun menghargai Bertand yang mungkin selama ini berusaha menjaga arti persahabatan antara mereka semua tanpa di ganggu oleh yang nama nya cinta-cintaan.
"oke ya Dell.." lagi-lagi Steven memelas
Della menatap Steven bingung
"bingung gue Stev" kata Della
"bingung apa sih Dell..kamu iya-in aja udah" Steven terus menerus menekan Della agar bilang iya,Oke gitu..
Della diam..
"bilang Oke gitu...apa susah nya sih?" Steven kesel
"terserah kamu deh Stev, aku mau pulang" kata Della seraya melepas genggaman tangan Steven,
"aku lupa mau packing barang" kata Della, ia baru ingat ada pesanan beberapa barang dari pembeli di butik mereka, karena mereka selain melayani pembelian secara offline, mereka juga melayani pembelian secara online.
Della bangkit dari bangku tempat mereka duduk sedari tadi itu, bangku di taman Komplek tempat mereka seringkali santai di sore hari seperti sekarang ini..
Della langsung jalan pergi tergesa-gesa..
"Dell.." teriak Steven saat Della sudah jauh berapa langkah
"Oke ya..plis" teriak Steven
"aku gak akan berhenti sampe kamu bilang iya" Steven teriak lagi
"terserah kamu aja.." jawab Della menoleh sebentar lalu berbalik pergi seraya mengangkat tangan kanan nya melambai tinggi-tinggi guna ber dadah ria pada Steven..
"bener ya..., aku serius ni" teriak Steven lagi
"..iya.., berisik.." pekik Della dari jauh tanpa menoleh lagi..
dan terjadilah acara lamaran seperti malam ini, keluarga Steven benar-benar datang...
sore hari nya tadi sebelum malam benar-benar datang. Steven sempat menelepon Della
"kamu di mana Dell?" tanya Steven langsung
"...di rumah" jawab Della santai
"malam ini kita langsung ke sana ke rumah kamu, ini keluarga aku juga udah siap-siap" ujar Steven dengan begitu mengejutkan..
"apa stev?" Della kaget
"iya, aku kan mau lamar kamu" Steven mengulang inti kalimat nya
"hah?" Della terlonjak dari rebahan nya
"kamu siap-siap ya, calon istri ku" Steven begitu tetap antusias
"Stev, kamu serius ya?" Della benar-benar gak percaya sama kelakuan Steven yang makin menjadi-jadi ini...
"iya, kamu kan kemarin bilang semua nya terserah aku. kalau terserah aku ya aku terusin rencana aku buat nikah sama kamu" kata Steven apa ada nya.
Della benar-benar Shock mendengar nya.
"jadi kamu ngerasa kalau aku ini gak pantes buat kamu, gitu?" Steven mulai merubah intonasi suara nya seakan dia tersinggung dan mulai sensitif
"aduh stev gak gitu.." Della tak tau mesti jawab apa dengan kenekatan Steven ini
"ya terus apa dong? kalau kamu ngerasa aku pantes buat kamu iya-in aja apa susah nya" kata Steven lagi menekan Della
"tapi Stev, pernikahan ini serius..gak gini juga kan cara nya" Della masih mencoba menyadarkan ke-gilaan Steven yang di anggap nya sangat berlebihan ini
"iya kan aku udah bilang pernikahan kita sangat serius Bella, syarat nya udah cukup kok..aku sayang sama kamu Della dan kamu juga sayang aku kan?" Steven meyakin kan, ia yakin kalau Della juga sayang pada nya
"i..iya sih" jawab Della sesuai apa yang di fikirkan Steven..
"udah ya kamu mending siap-siap aja, kamu gak mau kan ngecewain keluarga aku..? mereka udah pada seneng banget ini aku mau melamar kamu buat jadi istri aku" kata Steven lembut
Della benar-benar di jalan buntu, ia bukan nya tak suka Steven tapi ia sama sekali tak menduga nya karena hubungan mereka dari kecil itu sudah seperti layak nya saudara. jika tiba-tiba steven ingin memperistri nya seperti ini apakah keputusan ini terkesan tidak terlalu cepat.
"tapi Stev.." Della terpekik terperanjat tiba-tiba
"apa Dell?" Steven di sana juga ikut kaget
"kedua orangtua aku....mereka kayak nya pasti kerepotan karena mendadak gini...aduh" Della bingung karena ini sudah sore, masa iya keluarga Steven datang mereka malah tidak siap apa-apa.
"nggak lah" kata Steven
"mama sama papa kamu udah aku kabarin kok dari semalam buat siap-siap jadi kamu tenang aja" kata Steven dengan begitu sangat mengejutkan Della
Della benar-benar makin shock sekarang..
dan benar saja saat hari menunjukkan pukul enam tiga puluh petang, tante nya Della dan beberapa keluarga lain nya datang dengan membawa makanan catering dan lain-lain nya.. ternyata memang benar, mereka sudah bersiap-siap.
Della tak punya waktu, Steven bilang kalau ia dan keluarga nya akan datang pada saat pukul tujuh..mereka pasti akan cepat datang mengingat rumah mereka di satu komplek yang sama hanya berbeda blok saja. jadi Della hanya langsung bergegas mandi dan tak sempat memilih pakaian lagi, pilihan nya langsung jatuh pada mini dress berwarna pink muda tersebut, ia tetap nampak cantik dan manis seperti biasa.
malam ini steven juga sangat tampan dengan kemeja yang di gulung sesiku milik nya dan tampak cerah raut wajah nya juga, seperti nya ia benar-benar bahagia bisa melamar dan memperistri Della, sahabat sedari kecil nya ini.
setelah acara lamaran selesai, Steven pun sudah menyemat kan cincin di jari Della..pihak keluarga Mereka masih betah ngobrol-ngobrol bareng.
Della dan Steven melangkah beriringan dengan perlahan menuju beranda depan.
dua orang ini kalau di perhatikan memang sangat serasi jika berdampingan, yang satu lelaki nya tinggi, ganteng dan berkarisma, terlihat sangat berkelas sedangkan sang wanita terlihat cantik alami dan tak bosan di pandang, rambut panjang nya tergerai alami, wajah nya terlihat sangat cantik walau tanpa polesan make up tebal, walau hanya dengan memakai dress yang simple. jarak tinggi mereka juga sangat ideal, yang pria 180an dan di wanita 160 an sehingga terlihat sangat manis saat bersisian
"Dell, malam ini aku seneng banget...akhir nya aku bakal menikah sama gadis cantik dan baik seperti kamu" kata Steven
"tapi aku nya malah kaget Stev.." Della menarik nafas berat
"jadi kamu masih gak rela dan terpaksa banget nikah sama aku gitu" sungut Steven cemberut
"gak gitu Stev.., emang nya siapa wanita yang gak mau di nikahi kamu..kamu udah ideal banget Stev. tapi aku kaget karena untuk bermimpi pun aku gak pernah kepikiran bakal nikah sama kamu,sahabat dekat aku sendiri, dari kecil lho..." kata Della masuk akal.
"ya..jodoh kan memang misteri Dell, gak ada yang tahu" kata Steven santai
"tapi tetap aja ini di luar nalar aku Stev, lagian kita smua tahu kalau kamu suka nya sama Ariana sejak dulu. kalau kamu jadian nya sama Ariana, kita gak bakal kaget lagi" Della mengingat kan
"Ariana kan udah nikah Dell" kata Steven
"jadi aku pelampiasan gitu" sindir Della
"enggak..aku kalau pelampiasan mending cewek lain, ngapain sahabat yang aku sayang" jawab Steven jujur
"eh tapi Revan,Zean dan yang lain nya gak di kasih tau ya?" Della baru ngeh saking shock nya sama keputusan Steven yang mendadak ini sampai melupakan sahabat-sahabat nya.
"Zean lagi ada acara makan malem di rumah tunangan nya, Revan lagi di luar kota, terus Bertand aku gak tau soal nya dia itu sibuk terus, kalau Ariana kan kamu tau sendiri di luar negeri" Steven menjelaskan
"tapi ya di kasih tau aja lah" kata Della
"besok aja aku mau suprise sama mereka" ujar Steven, kelihatan nya ia memang sengaja gak ngasih tau sebelum lamaran dan memang berniat memberi tahu setelah nya
"ke Ariana kamu aja yang kasih tau, Dell..kalian kan sama-sama perempuan" titah Steven
"..hm oke deh.." angguk Della samar
ia melirik cincin tunangan di jari nya dan melirik cincin di jari Steven juga. kalau di fikir-fikir Steven memang sudah mempersiapkan ini jauh-jauh hari.
Della benar-benar masih tak menyangka Steven malah memilih nya saat di luar sana begitu banyak wanita yang menginginkan Steven untuk mendampingi mereka.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!