Sore itu Ariana baru sampai setelah dinas di luar kota selama seminggu. Ariana sudah seminggu lamanya tidak bertemu dengan tunangannya. Rasa rindunya kepada sang tunangan sudah tidak tertahankan. Seminggu lagi mereka akan menikah dan meresmikan hubungan mereka. Undangan pernikahan sudah mereka sebar ke tamu yang diundang untuk hadir di pernikahan mereka. Ariana bergegas menuju ke apartemen tunangannya.
Ariana bergegas membuka kunci pintu apartemen dengan kunci yang dia punya. Sang tunangan, David memberikan satu buah kunci kepada Ariana supaya Ariana dapat dengan mudah masuk ke dalam apartemen di saat David tidak ada.
Ariana melangkah masuk dan tanpa suara dan langsung menuju ke kamar David, pintu kamar David terbuka dan tidak terkunci. Ariana sangat terkejut melihat kenyataan pahit itu, David sedang melakukan hubungan dengan seorang wanita. Wanita tersebut adalah Wina, sahabat baik Ariana. Keduanya saling asyiknya, sampai tidak menyadari Ariana sudah berdiri di belakang mereka.
Ariana sama sekali tidak menyangka bahwa Wina, sahabatnya sejak kecil tega menusuk dirinya dari belakang. Mengkhianati kepercayaannya.
Ariana juga tidak menyangka bahwa David, tunangan yang sangat dia cintai bisa mengkhianatinya diam-diam. Parahnya, pengkhianatan tersebut dilakukan dengan sahabatnya, Wina.
Tak pernah terpikirkan oleh Ariana, David dan Wina akan mengkhianati dirinya. Ariana bahkan tidak mengetahui antara Wina dan David mempunyai hubungan spesial. Wina dan David terlihat biasa-biasa saja jika sedang berada di depannya. David dan Wina tidak terlihat mesra ataupun terlihat sedang menjalin hubungan di belakangnya. Sejak kapan Ariana mulai dicurangi oleh David dan Wina?apakah sudah berlangsung lama? apa Ariana yang karena terlalu percaya pada David dan Wina sehingga lengah menjaga David, membuka celah bagi David dan Wina berselingkuh di belakangnya?
Ariana yang sedang dilanda kemarahan menjambak rambut David dari belakang.
"Keterlaluan kalian, kalian asyik masyuk di belakangku," teriak Ariana sambil menjambak rambut David. David kesakitan ketika rambutnya dijambak Ariana. Tangan kiri David dengan refleks menepis tangan Ariana. Ariana jatuh terhempas dan terduduk di lantai. Cukup keras sehingga Ariana tidak bisa langsung bangun karena kesakitan. Hanya terduduk.
David justru meneruskan aktivitas ranjangnya dengan Wina. Wina justru tidak menunjukkan penyesalan sedikitpun. David dan Wina justru mempertontonkan hubungan mereka kepada Ariana. Mereka berdua sungguh tidak mempunyai rasa malu.
Ariana hanya bisa duduk melihat pertunjukan panas di depannya, dengan berlinangan air mata.
Setelah kegiatan David dan Wina selesai, David beranjak bangun, dan langsung memegang kedua bahu Ariana dan mengguncang bahu Ariana.
"Kau puas melihat pertunjukkan kami berdua?aku sudah tidak mencintaimu lagi dan aku akan menikahi Wina, besok pagi. Selama ini kau selalu menolak untuk kuajak berhubungan. Alasanmu selalu tunggu dulu David, tunggu kita resmi menikah dulu. Aku bosan ditolak seperti itu", teriak David. Wina kupilih untuk kunikahi karena mau diajak berhubungan, bahkan mau menyerahkan kesuciannya untukku, aku yang pertama.
'Sana cepat pergi," teriak David lagi. Wina tersenyum puas sambil berbaring di atas ranjang.
"Cepat kau pergi, Ariana," usir Wina.
"Apa kau tidak mendengar kami mau menikah besok?", ujar Wina lagi.
Ariana bangun dan melangkah dengan terseok-seok. Kaki kirinya keseleo ketika jatuh terhempas ke lantai. Ariana berjalan dengan tertatih-tatih, air mata Ariana berlinangan di pipinya.
Ariana membenci David dan Wina, membenci pengkhianatan mereka.
David hanya memikirkan nafsu saja tetapi tidak menghargai dirinya, menghargai kesuciannya. Tidak menghargai prinsip Ariana untuk menjaga kesucian dirinya.
Laki-laki itu, David tidak pantas untuk dicintai Ariana. Tidak pantas karena David tidak berharga, laki-laki yang tidak berharga untuk dijadikan suami, pendamping hidup untuk seumur hidup.
Ariana lebih baik mengetahuinya sekarang daripada ketahuan setelah menikah.
Ariana berusaha untuk menguatkan hatinya bahwa sepahit apapun kejadian perselingkuhan David dan Wina yang dilihatnya di depan mata, ada hikmah yang tersembunyi untuknya di masa depan, yang pada saat ini belum diketahuinya. Tetapi, walaupun Ariana sudah berusaha untuk menguatkan hatinya, air matanya tetap jatuh berlinangan di pipi Ariana.
Ariana kemudian berjalan menyeberang jalan dengan terseok-seok. Air mata membuat kabur penglihatan Ariana dan Ariana karena sedihnya lupa tidak memperhatikan keadaan lalu lintas di jalan raya pada saat menyeberang jalan.
Sebuah mobil yang sedang melintas di jalan raya juga tidak melihat Ariana.
Sang sopir mobil itu sedang terlibat pertengkaran dengan istrinya, yang duduk di sebelah kirinya, di kursi penumpang.
Sambil menolehkan kepalanya ke sebelah kiri, sopir mobil itu bertengkar dengan istrinya, di saat yang bersamaan Ariana menyebrang jalan tanpa melihat ke kiri dan ke kanan.
Terdengar suara benturan yang cukup keras, tubuh Ariana terpental ke depan dan jatuh tidak bergerak.
Ariana merasakan tubuhnya tertabrak mobil, kemudian terpental ke depan dan jatuh. Seketika gelap menyelimuti pandangan Ariana, kesadarannya mulai menghilang. Ariana berpikir apakah dirinya akan meninggal? sungguh Ariana tidak rela karena Ariana masih membawa kesedihan, dan rasa sakit hati akibat pengkhianatan David dan Wina. Ariana masih mau terus hidup untuk menunjukkan kepada David dan Wina bahwa Ariana tetap bisa hidup berbahagia tanpa David. Pengkhianatan David dan Wina tidak ada artinya untuk dirinya. Ariana bahkan bisa mencari pengganti David yang lebih baik, menunjukkan Ariana baik-baik saja tanpa David di sisi Ariana. Aku belum mau meninggal, tolonglah aku, beri aku hidup untuk terus melanjutkan hidupku. Ariana jatuh ke kegelapan tak berdasar, hilang dan lenyap. Setetes air mata mengalir di pipinya. Tubuh Ariana sudah tidak bergerak lagi diam terbaring di jalan.
Orang-orang sudah ramai mengerubungi Ariana, panik melihat tubuh gadis itu sudah tidak bergerak.
"Aku menabrak gadis ini," teriak sopir mobil yang menabrak Ariana tadi.
Sang sopir mobil panik dan ketakutan ketika dirinya turun dari mobil sehabis mobilnya menabrak gadis muda tersebut, dan melihat gadis itu sudah terbaring di jalan dan tidak bergerak.
"Tolong, panggilkan ambulans untuk membawa gadis ini ke rumah sakit," ujar sopir mobil yang menabrak Ariana.
"Aku khawatir gadis ini sudah meninggal," teriak sopir itu lagi.
"Ini semua gara-gara kamu, kamu tahu aku lagi menyetir mobil tetapi kamu terus saja mengajak aku bertengkar. Sekarang kita mesti bagaimana jika gadis ini sampai meninggal?", tanya sopir mobil itu kepada istrinya yang berdiri di sampingnya.
"Sang sopir berjongkok memegang pergelangan tangan Ariana mencoba untuk mengecek denyut nadinya, tetapi sang sopir ini juga tidak mengetahui Ariana masih hidup atau tidak ketika memegang nadinya.
Sang sopir ketakutan kalau Ariana sudah meninggal. Pasti dirinya akan diproses pihak yang berwajib karena menabrak seorang gadis sampai meninggal. Bagaimana kalau dirinya sampai dipenjara?
"Jangan Nona, jangan memanjat," teriak seseorang yang berada di bawahku.
"Jangan cerewet, jangan teriak-teriak," balasku dengan kesal.
Sedikit lagi layang-layang itu berhasil ku- ambil dari dahan pohon itu. Layang-layang itu tersangkut di dahan itu ketika aku sedang mencoba memainkan layang-layang.
Tetapi karena batang pohonnya licin sebelum layang-layang itu berhasil kuambil, aku jatuh, tergelincir karena licin.
Gubrak, aku jatuh terbanting ke bawah.
Pandanganku gelap seketika, dan setelah itu aku sudah tidak ingat apa-apa.
Ketika terbangun, aku terbangun di sebuah kamar yang bukan kamarku.
Kamar ini asing bagiku. Sekeliling kamar berwarna putih, dengan ranjang tidur dari besi keemasan. Kamar yang bernuansa klasik.
Kepalaku pusing ketika mencoba bangun dari bantal. Sebuah bantal yang ukurannya lebar.
Ini dimana? Ini bukan kamarku.
"Nona, akhirnya Anda sadar juga," ujar seorang gadis dengan gaun yang panjang.
"Anda siapa?, dan kenapa memanggilku Nona?", ujarku kepada gadis itu.
"Nona lupa denganku?", tanya gadis itu.
"Saya adalah Lisa, pelayan Nona. Nona jatuh dari pohon ketika mencoba untuk mengambil layang-layang yang tersangkut di dahan pohon. Untunglah pohon itu tidak terlalu tinggi, nona pingsan ketika jatuh ke bawah," ujar Lisa.
'Siapa namaku?", ujarku lagi.
"Ya ampun, apakah Nona hilang ingatan akibat jatuh terbentur tadi? sampai lupa dengan dirinya sendiri," batin Lisa di dalam hatinya lagi.
"Nona adalah Nona Ariana White, putri tunggal dari Jenderal White. Jenderal White adalah Jenderal di negara ini, dan Nona adalah anak satu-satunya, anak kesayangan Jenderal," jawab Lisa.
"Ini tahun berapa?" tanya Ariana
"Tahun 1766," jawab Lisa.
Ya ampun abad 18. Ini abad 18? Aku berada di abad 18. Bagaimana aku bisa berada di abad 18? Aku ingat tadi aku baru pulang dari dinas luar kota dan aku langsung menuju ke apartemen David, tetapi yang kulihat di sana adalah David sedang berselingkuh dengan Wina. Aku kemudian pergi meninggalkan apartemen David sambil menangis. Aku, aku.. . Ketika aku menyeberang jalan, aku tertabrak sebuah mobil. Aku jatuh terpental ke aspal dan seketika semuanya menjadi gelap. Apakah aku sudah meninggal? kenapa aku bisa berada di sini, di abad 18? namaku Ariana White. Tunggu, tunggu dulu, bagaimana rupaku?
Bergegas aku melompat turun dari tempat tidur, kepalaku sudah tidak terasa sesakit seperti sewaktu aku baru terbangun tadi.
Cermin itu besarnya setinggi badanku. Ketika aku bercermin di depan cermin itu, aku kaget sekali melihat wajahku, wajahku sama seperti wajah Ariana, tidak ada yang berubah. Rambutku tetap berwarna coklat terang, mataku juga berwarna coklat terang, rambutku panjang dan berwarna coklat. Sama semuanya persis seperti Ariana. Wajahku tetap cantik jelita. Yang berubah hanya waktu, sekarang tahun 1766 atau abad 18, waktu tempat aku, sebagai Ariana White berada.
Mengapa aku bisa berpindah ke abad 18?" apa karena aku penuh dengan kemarahan dan dendam kepada David dan Wina akibat perselingkuhan mereka? atau aku sudah meninggal ketika tertabrak mobil tadi di masa depan? ketika diriku yang sedang berdiri di depan cermin ini adalah aku yang ada di masa lampau, abad 18, lalu bagaimana dengan Ariana, gadis berusia 21 tahun yang hidup di tahun 2023? kepalaku pusing memikirkan ini.
Aku kemudian duduk di sebuah kursi yang ada di sudut kamar. Aku menyuruh Lisa untuk duduk di kursi yang ada di depanku. Kedua kursi itu disusun secara saling berhadapan, dan di tengah-tengah kedua kursi itu ada sebuah meja kaca.
"Maafkan Saya, Nona Ariana, Saya adalah pelayan sehingga Saya tidak boleh duduk di kursi bersama Nona. "Saya duduk di bawah atau Saya berdiri saja," demikian ujar Lisa.
"Duduk dan jangan membantah," kata Ariana, sambil menunjuk ke kursi dengan sinar mata yang agak judes, dan
Lisa pun duduk dengan tanpa berani membantah lagi.
"Sehari-hari biasanya Nona membaca, melukis, dan Nona juga suka berlatih bela diri dengan pedang, Nona juga pintar sekali menunggang kuda," ujar Lisa.
"Saya bisa berlatih bela diri dengan pedang?", tanya Ariana dengan terkejut.
Lisa kemudian menjelaskan bahwa Ariana sejak kecil sudah berlatih dengan pedang. Ayah Ariana White, sejak kecil sudah mengajari Ariana berlatih dengan pedang, sehingga tidak heran Ariana sangat mahir menggunakan pedang.
Ariana terheran-heran mendengar penjelasan Lisa, karena Ariana yang hidup di tahun 2023 adalah Ariana yang tidak mahir dalam bela diri atau olah raga apapun. Ariana cuma suka jogging di pagi hari atau sore hari. Ariana tiap hari jogging untuk menjaga bentuk tubuhnya tetap langsing karena Ariana sangat suka makan, makan makanan yang enak. Apalagi melukis, Ariana yang hidup di tahun 2023 sama sekali tidak bisa melukis, gambar yang digambar Ariana biasa-biasa saja. Kalau memasak dan membaca, Ariana yang hidup di masa depan justru sangat mahir.
"Apakah Saya sudah mempunyai pacar?", tanya Ariana.
"Nona belum punya pacar, malah belum pernah pacaran," jawab Lisa.
Lisa kemudian menjelaskan bahwa Ariana belum pernah berpacaran malah cendrung bersikap dingin pada lawan jenis. Jenderal Ryan White sebenarnya menginginkan putrinya, Ariana bisa berkenalan dengan pria yang baik, penyayang, dan disukai oleh Ariana. Jika Ariana bisa menemukan dan jatuh cinta dengan lelaki yang disukainya maka Ariana bisa menikah, menjadi istri, dan Jenderal Ryan White juga bisa mempunyai cucu. Rumah bergaya aristokrat yang sangat besar ini, pasti akan menjadi ramai dengan cucu-cucunya. Ramai oleh tawa dan tangisan anak kecil, anak dari Ariana, cucunya.
Ariana lebih suka berpenampilan seperti pria dan menyamar sebagai pria. Jarang memakai gaun dan bersikap sebagai seorang wanita tetapi cenderung galak, judes, dan dingin. Ariana jarang mengikuti Jenderal Ryan White ke istana jika ada pesta yang diselenggarakan oleh istana. Jikalau Ariana ikut ayahnya ke pesta yang diadakan oleh istana, maka Ariana datang dengan berpenampilan sebagai pria. Jenderal Ryan White bahkan diketahui memiliki seorang anak laki-laki daripada anak perempuan.
Ariana yang mendengar penjelasan dari Lisa menjadi bingung. Ariana yang hidup di abad 18 berbeda dengan Ariana yang hidup di masa depan. Ariana yang hidup di masa depan sangat lembut dalam kesehariannya. Jangankan berkuda, didekati ayam saja, Ariana tidak berani. Ariana malah sudah mempunyai tunangan dan hampir saja menikah jika Ariana tidak dikhianati oleh David yang berselingkuh dengan sahabatnya Wina. Ariana juga dalam kesehariannya feminim, dan suka memakai dress atau rok dan sangat jarang memakai celana. Hanya sesekali saja memakai celana jeans dan blouse atau celana jeans dengan kaos oblong. Ariana merasa kehidupannya di abad 18 benar-benar berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Ariana yang hidup di masa depan.
Pagi ini, Ariana sedang berada di halaman belakang rumahnya yang luas, dan hari ini, Ariana ingin berlatih pedang seperti yang diceritakan Lisa kepadanya bahwa Ariana sangat mahir dalam seni bela diri menggunakan pedang. Ariana sangat penasaran, benarkah Ariana bisa berlatih bela diri menggunakan pedang, padahal Ariana yang di masa depan sama sekali tidak bisa bela diri.
Untuk berlatih bela diri menggunakan pedang, maka pedang itu harus diambil dari dalam lemari kaca yang berada di kamarnya, lemari tempat untuk menyimpan koleksi pedang Ariana. Ariana pergi untuk mengambil pedang yang disimpannya dalam lemari kaca di ksmar. Ariana seperti sudah mengenali pedang yang biasa dipakainya. Tangan Ariana refleks mengambil pedang yang terletak di sisi kiri ujung. Pedang itu seperti sudah akrab dan sudah biasa dipergunakan Ariana. Ariana membawa pedang itu ke halaman belakang rumahnya yang sangat besar. Ariana mencengkram pedang tersebut dengan pegangan tangan yang tidak terlalu kencang dan tidak terlalu longgar dan pergelangan tangan yang lentur. Ariana melangkah maju dengan kaki kanan kemudian diikuti kaki kiri. Ariana merasa bahwa Ariana sudah sering berlatih seperti ini, sudah terbiasa dan mahir.
Setelah puas berlatih pedang seperti biasa, Ariana berjalan meninggalkan halaman belakang rumahnya dan masuk ke dalam rumah. Ariana masuk ke dalam kamarnya dan menuju kamar mandi untuk mandi. Sebuah kolam pemandisn yang besar terdapat di kamar mandi tersebut. Bergegas Ariana membuka bajunya dan kemudian masuk berendam dalam kolam pemandian yang berisikan air hangat.
Ariana kemudian mengganti bajunya dengan baju dan celana yang biasa dipakai oleh seorang pria pada waktu tersebut. Ariana memakai kemeja linen berwarna putih dan celana panjang. Rambut panjangnya diikat ekor kuda kebelakang. Sangat mirip seorang pria. Hari ini Ariana ingin berjalan keluar melihat keadaan kota.
Ariana kemudian berjalan keluar meninggalkan rumah milik kediaman Jenderal Ryan White. Suasana di sepanjang perjalanan cukup ramai. Setelah sesaat kemudian, sampailah Ariana di sebuah pasar. Pasarnya cukup besar. Ariana tertarik pada sebuah kios yang menjual makanan dan Ariana berhenti di sana. Ikut mengantri di dalam antrian. Ariana tertarik untuk mencoba susu almond. Kelihatannya enak. Ariana mencoba segelas susu almond setelah susu tersebut dibayar olehnya. Ariana sedang meminum segelas susu tersebut ketika ada orang yang berlari lewat disampingnya yang disusul oleh seorang laki-laki yang mengejar orang yang berlari sebelumnya, sambil berteriak maling. Apesnya laki-laki yang berlari sambil berteriak "maling" tersebut menabrak Ariana yang sedang meminum susu tersebut. Gelas susu yang dipegang Ariana tersebut terlepas dari tangan Ariana. Tumpahan susu membasahi kemeja linen berwarna putih yang dipakai Ariana, akan tetapi laki-laki yang menabrak Ariana tersebut bukannya berhenti dan meminta maaf malah meneruskan berlari sambil berteriak "maling". Ariana yang kesal karena ditabrak seorang laki-laki sampai kemejanya basah karena terkena tumpahan susu dari gelas susu yang terlepas dari tangan Ariana, spontan ikut mengejar laki-laki tersebut, sambil berteriak "hei, berhenti". Ariana dan laki-laki itu berlari melewati jalan demi jalan, masuk ke dalam gang-gang yang terdapat di jalan. Akhirnya, mereka berhenti berlari di sebuah gang yang ujungnya buntu, tidak ada jalan di sisi kiri dan sisi kanannya, semuanya dibatasi tembok. Ariana berhenti dengan napas yang sudah tersengal-sengal. Lelaki yang diteriaki maling, oleh lelaki yang satunya terpojok di dinding tembok.
"Kembalikan dompetku," teriak laki-laki yang rambutnya berwarna coklat kepada laki-laki yang terpojok di dinding tembok. Mereka akhirnya saling berkelahi karena lelaki yang diteriaki maling tersebut tidak mau menyerahkan dompet yang sudah dicurinya. Perkelahian itu akhirnya dimenangkan oleh laki-laki yang rambutnya berwarna coklat tersebut. Laki-laki itu mengambil kembali dompet tersebut dari badan laki-laki yang tergeletak pingsan di gang. Baru saja dompet itu dimasukkan ke saku celana oleh laki-laki yang yang rambutnya berwarna coklat tersebut, Ariana maju menghadang langkah laki-laki tersebut.
"Berhenti," teriak Ariana.
Ariana terkejut ketika tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata laki-laki tersebut. Wajah laki-laki tersebut mirip sekali dengan David, sama-sama tampan, perbedaannya terletak pada warna rambut. David mempunyai rambut yang berwarna hitam, dan lurus, sedangkan laki-laki tersebut mempunyai rambut yang berwarna coklat, dengan ikal di ujung rambut. Spontan Ariana marah ketika melihat wajah laki-laki tersebut yang sangat mirip wajah David. Ariana teringat kepada perselingkuhan David dan Wina. Ariana melampiaskan rasa marah dan kesalnya terhadap David, kepada laki-laki yang berwarna coklat tersebut.
"Kau menabrak badanku di pasar tadi, membuat susu yang sedang diminum olehku tertumpah di baju, sampai bajuku basah," teriak Ariana yang berpenampilan seperti seorang pria.
"Kau harus ku balas," ucap Ariana sambil mengeluarkan pedangnya.
Laki-laki tersebut juga mengeluarkan pedangnya dan terpaksa berkelahi dengan Ariana, walaupun sebenarnya laki-laki tersebut tidak mempunyai masalah dengan Ariana.
Begitulah suara bunyi pedang yang saling beradu berbunyi nyaring.
"Apa masalahmu sampai hanya gara-gara segelas susu yang tertumpah ke bajumu, kau menyerangku?" teriak laki-laki berambut coklat itu.
"Wajahmu membuatku kesal.
"Melihat wajahmu saja membuatku marah," teriak Ariana.
"Dasar laki-laki aneh," ucap laki-laki berambut coklat itu.
"Trang, pedang laki-laki berambut coklat itu terlepas dan jatuh di tanah.
Ariana tersenyum puas melihatnya, Ariana melempar pedangnya ke tanah dan kemudian melanjutkan perkelahian dengan tangan kosong. Keduanya bergelut di tanah dalam perkelahian tersebut, dan diakhiri dengan satu pukulan tinju mendarat di pipi Ariana.
Pipi Ariana memar dan lebam. Ariana juga membalas dengan meninju pipi kiri laki-laki tersebut. Pipi laki-laki tersebut berdarah karena ditinju Ariana.
Akhirnya perkelahian tersebut berhenti dengan sendirinya, keduanya kelelahan. Ariana terbaring di tanah sambil berteriak "David, kau laki-laki kurang ajar, menyesal aku mau menjadi kekasihmu."
"Siapa namamu?" tanya Ariana kepada laki-laki yang wajahnya juga memar ditinju Ariana.
"James," jawab laki-laki itu.
"Dasar kau lelaki aneh, hanya gara-gara ketumpahan segelas susu, kau menyerangku membabi buta," ujar laki-laki tersebut.
Ariana beranjak bangun dan berlalu, sambil berkata,
"Wajahmu membuatku marah, memuakkan, melihatnya saja aku sudah tidak suka."
"Semoga kau dan aku tidak pernah berjumpa lagi."
James hanya bisa menggerutu kesal, entah mimpi apa berjumpa dengan laki-laki aneh itu. Wajahnya yang begitu tampan, dan membuat banyak gadis tergila-gila dan mabuk kepayang dibilang memuakkan. Sungguh kurang ajar laki-laki tadi. Hari ini James keluar dari istana,tanpa pengawalan dan James menyamar menjadi rakyat jelata. James sengaja menyamar menjadi rakyat jelata untuk mengetahui kehidupan rakyatnya sehari-hari. Menjadi seorang Kaisar di negeri ini, dan menjadi Kaisar yang baik harus dekat dengan rakyat dan berinteraksi dengan rakyat, oleh karena itu James menyamar menjadi rakyat jelata. Penyamaran sebagai rakyat jelata, membuat James mengetahui kehidupan sehari-hari rakyatnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!