KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Di sebuah ruangan gelap, dan minim pencahayaan, terlihat seorang pria tengah duduk di sebuah kursi kebesaraanya.
Sambil menyilangkan kakinya, pandanganya terlihat dingin dan dalam salah satu tanganya terlihat sedang memainkan sebuah Rubik berbentuk kotak.
Dia memainkan Rubik itu dengan cepat, agar bisa menyatukan semua warna agar sama.
“Ampunnn Tuannn, saya Mohon Ampunnn, hiskk,hiskkk.” Suara seorang wanita terdengar memecah keheningan di dalam ruangan itu.
Dan bersamaan pula, saat salah satu lampu menyala, sehingga membuat sedikit penerangan yang ada di sana.
Wanita itu di seret bagaikan hewan ternak masuk ke dalam ruangan, dengan tangan dan kakinya yang terikat.
Bruggghhhh, wanita itu di dorong hingga terjatuh di depan sosok pria yang sedang duduk memainkan Rubiknya.
“Tuan Gazel, wanita ini ketahuan positif hamil, dan dia beberapa kali mengelabui dokter kita Tuan.” Lapor anak buahnya, membuat pria yang bernama Gazel itu melirik sedikit ke arah mereka.
Namun, tidak berlangsung lama, karena di kembali fokus pada Rubik di tangannya yang masih belum selesai.
“Tuann, saya mohon ampun Tuan, saya -“
Plaaaakkkkk, “Diamm kamu! Tidak ada yang menyuruhmu berbicara!” Maki pria yang membawanya masuk ke dalam ruangan itu, dengan satu pukulan mengenai kepalanya.
“Hiskkkk,hiskkk.” Wanita itu menangis ketakutan.
“Bagaimana laporanya?” Tanya seorang pria yang sejak tadi berdiri di belakang kursi Gazel.
Dia adalah Erald Grimwald, asisten pribadi dari Gazel. Yang mengurus segala sesuatu atas keinginan bosnya.
Hingga dia mempunyai sebuah semboyan, kepuasan Tuannya adalah Perintah mutlak baginya.
Seika, anak buah kesayangan Gazel yang merupakan pria yang menyeret masuk wanita itu, memberikan sebuah laporan pada Erald.
“Kita ada pembeli calon Janin yang tumbuh dalam rahim wanita ini, Dokter mengatakan jika mereka akan melakukkan tranfusi Janin dan memasukannya ke dalam rahim wanita itu.” Jawabnya, memberikan laporan serta identitas calon pembeli yang siap membeli embirio dari rahim wanita ini.
Sontak saja, mendengar jika janinnya mau di transfer ke orang lain. Sebagai seorang wanita yang akan menjadi seorang ibu. “Tidak, saya mohon tuan, jangan -“
“Keep Fuc king Quiet your Mouth Bit ch!” Maki Seikai.
Jleeebbbbb, dia yang kesal langsung menusuk pipi wanita itu dengan pisau, hingga tembus ke dalam mulutnya karena bolong. “Areggghhh.” Teriaknya kesakitan. Namun dia tidak bisa melakukkan apapun, tangannya di ikat bahkan dia hanya bisa menangis kesakitan menahan perih yang ada di pipinya yang bolong.
“Seikai, kalau dia sampai meninggal! Maka penghasilan kita akan berkurang!” Tegur Erlad, yang memperingatkan Seikai untuk tidak melakukkan hal yang membuat wanita hamil itu meninggal.
Seikai langsung memutar bola matanya malas, lalu dia mencabut pisaunya yang masih tertancap di pipi wanita itu, sambil menyuntikkan obat bius agar wanita itu tertidur dan tidak menganggu ketika mereka sedang berbicara.
Dan di saat itu juga, Gazel sudah menyelesaikan Rubiknya, hingga dia langsung menengakkann tubuhnya dan melihat wanita yang sedang terkapar di depannya dengan tidak sadarkan diri.
“Katakan!” Perintahnya, ingin mendengar laporan dan penjelasan akan hal itu.
Seikai membungkukkan kepalanya hormat, “seperti biasa, kita bisa melakukkan hal itu jika kandungan masih di bawah dua bulan, dan wanita ini baru hamil 5 minggu yang berarti baru 1 bulan lebih, jadi kita bisa melakukkan transfer Janin itu Tuan.” Jelasnya lagi, dan membuat Gazel sedikit berpikir.
“Kita akan melakukkannya sekarang! Panggil dokter, dan wanita yang mau menerima Janin ini, aku akan mengurus wanita ini.” Perintahnya lagi.
“Baik Tuan.” Sahut Seikai dan segera berlalu pergi.
Setelah Seikai pergi, Gazel bangkit dari duduknya dan memberikan kode pada Erald untuk mengangkat wanita itu ke meja operasi.
Mau tidak mau Erald langsung melaksanakannya, dan membiarkan wanita itu terbaring di meja operasi yang berjarak 3 ruangan dari ruang milik Gazel tadi.
Setelah masuk ke dalam ruangan khusus operasi, Gazel langsung bersiap menganggti pakaiannya dengan pakaian khusus, bahkan untuk kali ini dia tidak mengenakan baju, dan membiarkan tubuhnya terekpos begitu saja.
“Sarung tanganku?” Tanyanya pada Erald.
“Di sini Tuan.” Jawab Erald, mengambilkan sarung tangan khusus untuknya itu dan membantu Gazel untuk mengenakannya.
Setelah bersiap - siap, Gazel menatap kembali ke arah Erald. “Apakah kamu sudah memasukan jika wanita ini baik - baik saja, tidak ada penyakit atau apapun?” Tanya Gazel kembali, untuk memastikan laporan riwayat penyakit wanita ini.
Erald terdiam untuk sejenak dan melihat kembali laporan yang di berikan Seikai tadi untuknya. “Semuanya aman Tuan, tidak ada penyakit dan semua organnya sehat.” Jawab Erald, sambil melihat hasil laporan itu.
Gazel menganggukan kepalanya pelan, sambil menunggu wanita ini sadar mungkin dia akan bermain sedikit dengan kulit putih dan mulus wanita ini.
“Hati - hati Tuan, karena kulitnya sangat mahal.” Erlad memperingatkan bosnya agar berhati - hati dalam menguliti wanita itu.
Gazel mulai menyat kulit wanita itu dari mulai pergelangan, di menyayat sedikit demi sedikit seperti sedang menyayat atau membuka kulit sapi. Butuh keterampilan tinggi agar kulitnya tidak putus, karena jika putus di tengah, maka harga kulit itu pasti jatuh.
Dalam 20 menit Gazel sudah selesai menguliti atau mengambil kulit wanita itu di bagian tangan hingga lengan.
“Tuan, ini Dokter Demon sudah datang Tuan.”
Suara Seikai terdengar, dengam membawa dokter Demon khusus yang menangani soal penjualan bagian tubuh yang akan dia awetkan.
Gazel menganggukan kepalanya pelan, lalu memberikan kulit tangan yang sudah berhasil dia sayat tadi. “Pastikan harganya mahal!” Tungkasnya, mau Demon memperbagus lagi kwalitas kulit yang baru saja dia dapatkan.
“Tentu saja Tuan, saya pasti akan meningkatkam kwalitasnnya.” Sahut Demon, lalu memasukan kulit itu ke dalam sebuah plastik khusus.
Untuk tugas jual menjual Organ Tubuh, Demon memanglah yang bertugas melakukkann hal itu. Karena dia adalah seorang dokter yang di percayakan oleh Gazel untuk memimpin Rumah sakit miliknya. Yang tentu saja dia banyak memiliki relesasi untuk menjual bagian - bagian tubuh itu ke beberapa orang yang membutuhkan dan bahkan ke beberapa rumah sakit.
“Baiklah, kalau begitu kita lakukkan Transfer Janinnya sekarang! Aku tidak mau wanita ini mati lebih cepag di bandingkan Janin itu keluar, aku tidak mau jika Janin itu mati karena wanita ini mati.” Perintah Gazel lagi, dengan menatap serius ke arah Demon.
“Baik Tuan, segera kita akan lakukkan, karena wanita yang akan menerimanya juga sudah ada di sini.”
“Tenang saja Tuan, wanita itu sudah lebih dulu kita bius, jadi dia tidak tahu bagaimana perjalanan ke sini.” Demon menjelaskan secara detail untuk wanita itu.
Karena dia tahu jika markas ini sangatlah bersifat rahasia, tidak ada seorangpun tahu di mana lokasi markas ini, termasuk dirinya.
Jika dia ingin datang ke markas itu, matanya di tutup 10 Kilo merer dari jarak ke markas. Jadi memang benar - benar tidak ada yang tahu di mana lokasi markas itu berada selain 3 pria tadi.
Gazel sang pemilik, Erald sang Asisten dan Seikai sang penangung jawab.
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Sedangkan di sisi lain, terlihat seorang wanita yang sedang menangis di dalam kamarnya.
Karena Dia baru saja bertengkar dengan Ayahnya, yang selalu saja membela istri barunya.
Wanita itu adalah Chloe Aubert, seorang wanita yang selalu di salahkan dan selalu di anggap salah oleh semua orang terdekatnya.
Dia berprofesi sebagai penulis Novel, sebuah pekerjaan yang sejak dulu tidak pernah terbayangkan olehnya jika dia akan menjadi seorang penulis.
Hanya saja, ketika orang tuanya Broken Home, dia selalu merasa sendiri dan tidak ada yang pernah menganggapnya hidup.
Bahkan dia selalu bertanya, kenapa orang tuanya tidak pernah memberikan support untuknya, atau sekedar ungkapan rasa bangga karena dirinya sudah berhasil menerbitkan banyak karya yang tidak semua orang bisa membuatnya.
Tetapi, dia baru tahu jawabannya kenapa Ayahnya tidak mau mendukungnya, karena ayahnya merasa penghasilan yang di hasilkan oleh seorang penulis itu adalah hasil
Uang Haram, buku - buku yang dia tulis dengan jungkir balik dan tidak mengenal
Waktu, ayahnya mengatakan jika itu hanyalah sebuah karya yang membuat orang lain menjadi tidak terdidik.
Itulah yang membuat gadis cantik berusia 23 tahun itu, kini sedang menangis sejadi - jadinya di bawah selimut yang menutupi tubuhnya.
“Hiskkk,hiskkk, Ya Tuhan, kenapa sih aku masih hidup? Aku capek ya Tuhan, aku capek!!!!”
“Kalau memang kebahagaian itu bukan untukku, lalu kenapa aku di lahirkan? Kenapa aku tidak boleh mati dan kenapa kamu membiarkan aku terus tersakiti.” Chloe benar - benar capek, bahkan untuk berdoa dan percaya akan Tuhan dia sudah merasa sangat enggan sekali.
Mungkin jika orang lain melihat, dan mendengar apa yang dia ceritakan. Tidak akan ada yang bisa memahami bagaiamana perasaannya.
Yang jelas, keinginanya hanya ingin hidup dengan tenang, tanpa ada yang terus menerus mengusiknya.
Dan impiannya, ingin membeli sebuah rumah agar bisa tinggal di rumahnya sendiri, dan tidak selalu di sindir numpang hidup dengan orang tuanya.
***
Setelah dua jam dia lelah menangis, akhirnya dia tertidur dengan pulas, sangat - sangat tenang dan bahkan jika seseorang melihatnya saat ini, pasti akan mengira jika dirinya suda meninggal.
Di dalam tidurnya, tiba - tiba saja Chloe merasa jika dia sedang berada di sebuah tempat yang sangat menakutkan.
Seperti sebuah labirin Tetapi tidak memiliki ujung. Chloe sudah berlari ke sana dan kemari, mencoba mencari jalan keluar namun dia tidak berhasil menemukannya.
“Kamu pikir bisa keluar dari jeratanku?” Tanya suara pria yang entah datang dari mana. Tetapi terus saja menghantuinya, bersuara di telinganya, membuat kepalanya terasa sangat sakit.
“Siapa kamu?” Chloe mencoba menanyakan siapa gerang pria yang berbicara dengannya.
“Aku adalah Kematian, kalau aku belum menentukan kapan kematianmu, maka itu bukanlah akhirmu! Meskipun kamu berteriak ingin mati, aku tidak akan membiarkanmu mati, sebelum aku bosan mendengar rintihanmu.” Jawabnya, membuat Chloe langsung nenutup telinganya. Karena semakin lama, suara itu semakin jelas berdengung di telinganya.
Chloe kembali berlari tetap berusaha keluar. “Mau kemana kamu? Kamu tidak akan bisa keluar dari sini, jika bukan aku yang menghendakinya.” Suara itu kembali muncul. Namun tetap Chloe berusaha untuk tidak menghiraukannya.
“Aku adalah Kematian, kalau aku belum menentukan kapan kematianmu, maka itu bukanlah akhirmu! Meskipun kamu berteriak ingin mati, aku tidak akan membiarkanmu mati, sebelum aku bosan mendengar rintihanmu.” Mendengar kalimat itu lagi, Chloe menangis sejadi - jadinya, karena dia merasa takut dengan suara itu.
“Siapa kamu? Mau apa? Jangan gangu saya.” Tangis jeritan Chloe terdengar semakin memantang sang pemilik suara, karena pria itu malaj tertawa seakan tidak perduli dengan tangisan Chloe.
“Aku adalah Kematian, kalau aku belum menentukan kapan kematianmu, maka itu bukanlah akhirmu! Meskipun kamu berteriak ingin mati, aku tidak akan membiarkanmu mati, sebelum aku bosan mendengar rintihanmu.” Ulangnya lagi, semakin membuat Chloe terasa tertekan.
“Cukupppppp! Kamu mau apa dari aku? Kamu mau apa?! Hiskkkk,” tanyanya lagi, berharap suara itu akan berhenti menganggunya.
“Aku mau rintihanmu hahahahahahah penderitaanmu. Semuanya hahahahahah.”
“Tidaaakkkkkkkk.” Teriak Chloe, dan bersamaaan juga dia bangun dari tidurnya dan merasa jika tubuhnya sedang berkeringatan.
Chloe bangun dengan nafasnya yang sedang memburu saat ini. Dia tidak bisa berpikir apapun dan merasa jika mimpinya terasa begitu nyata.
Untuntunya, Chloe adalah salah satu manusia dari 55% populasi di Dunia yang memiliki keistimewaan Lucid Dream, meskipun semua manusia pernah mengalaminya, tetapi hanya 55% angka manusia yang memiliki ke istimewa mengontrol setiap mimpi yang mereka dapatkan.
Lucid dream adalah sebuah fenomena ketika seseorang menyadari sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermimpi dan bisa mengingat dengan jelas apa yang sedang dia mimpikan, dan bahkan mengontrol dirinya agar tidak terhanyut dalam godaan roh jahat, karena jika sebuah mimpi buruk sering terjadi, maka di khawatirkan orang itu akan ikut masuk dan keseret tanpa pernah kembali lagi ke dunia aslinya, alias meninggal.
Chloe bangun dengan masih berusaha untuk memperbaiki nafas dan perasaanya. “Apa ini? Kenapa aku bisa mimpi buruk seperti itu? Dan siapa yang sedang berbicara denganku dalam mimpi tadi? Suara siapa itu?” Tanya Chloe, dengan perasaannya yang tidak enak.
Entah kenapa dia berpikir jika mimpi tadi menyiratkan sebuah arti, tetapi tidak tahu arti apa.
Di saat perasaannya sudah mulai tenang, baru lah Chloe bangkit dari tempat tidurnya. Dia melihat ke cermin untuk penampakannya pagi ini. “Cikhhhh, wajahmu selalu terlihat sangat menyedihkan Chloe.” Ucapnya pada diri sendiri.
Lalu dia beralih untuk masuk ke dalam kamar mandi, dia ingin mandi dan menyiram kepalanya dengan air dingin, agar sedikit bisa lepas dari bebannya.
Tetapi, sebelum dia masuk ke kamar mandi, tiba - tiba saja pintunya terdengar seperti di ketuk. Membuatnya menoleh ke arah dinding untuk melihat jam berapakah ini, sampai sudah ada yang mengetuk pintu kamarnya.
“Masih jam 9 pagi, kenapa lagi?” Keluhnya dan mau tidak mau dia langsung membuka pintu kamarnya.
“Ada apa?” Tanyanya, dan melihat sosok adik laki - lakinya yang berdiri di depan pintu.
“Di panggil Ayah, katanya ada tamu untuk kakak.” Jawabnya, lalu berlalu gitu saja.
Chloe memang tidak dekat dengan siapapun di rumah ini, meskipun sama adiknya.
Mendengar jika ada tamu untuknya, Chloe sama sekali tidak memperdulikan. Dia malah kembali menutup pintu kamarnya dan lalu bergegas untuk mandi. Jika memang tamu itu mau bertemu dengannya, maka tamu itu harus menunggunya selesai mandi. Tetapi jika tidak mau, maka biarkan saja tamu itu pergi.
Karena merasa mempunyai teman yang akan menjadi tamu saja dia tidak, tukang paket dia juga tidak memiliki pesanan paket, apa lagi depkolektor, dia tidak tahu siapa tamu ini dan tidak terlalu membuatnya penasaraan juga, jadi dia masih bergerak sangat lambat, bahkan mandi tanpa melihat waktu sudah berapa lama dia di dalam kamar mandi dan membuat sang tamu menunggu.
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Setelah di panggil berulang - ulang, kini akhirnya Chloe keluar dari kamarnya dan turun ke lantai 1 di bawah.
Sebenarnya dia sedikit kesal hari ini, apa lagi karena masalahnya semalam, merasa dirinya enggan untuk melihat wajah Ayah dan Ibu Tirinya.
Di saat dirinya sudah berada di bawah, dia melihat dua orang pria yang terlihat cukup asing baginya.
Jika satu pria langsung tersenyum ke arahnya, berbeda dengan pria yang satunya. Pria itu hanya diam dan memaikan Rubik di tangannya.
“Eh, ini dia Chloe anak kami, maaf sekali karena dia memang suka sekali bangun siang. Maaf sekali.” Suara Miranda, ibu tiri Chloe terdengar, membuat gadis itu langsung memutar bola matanya malas.
Tetapi karena menghargai tamu, Chloe memilih untuk duduk saja di sebelah Ibu tirinya, dan menatap ke dua pria asing itu.
“Katanya tadi ada tamu untukku, mana?” Tanya Chloe pada Miranda. Mencari sosok lain dari ke dua pria itu.
Mungkin teman sekolah atau siapa? Karena dia merasa bukanlah type orang yang mempunyai tamu.
Miranda tersenyum kikuk, lalu sedikit menyenggol kaki Chloe untuk diam sejenak. “Chloe, perkenalkan mereka adalah Tuan Gazel dan juga Tuan Erald,” Miranda, memperkenalkan dua pria itu di depan Chloe, membuat Wanita itu menyeritkan keningnya bingung.
“Jadi tamu yang datang untukku, adalah mereka?” Tanya Chloe, yang jawabannya sebenarnya sudah jelas.
Erald langsung tersenyum menanggapi kalimat tanya dari wanita yang dia temukan ini.
“Tuan?” Erlad menoleh ke arah Gazel, untuk melihat apakah dia mau dengan wanita ini atau tidak.
Gazel hanya diam saja, tangannya masih terus memainkan Rubiknya, tetapi matanya menyorot ke arah Chloe, menatap wanita itu kira - kira 3 detik, sebelum salah satu alisnya naik sebagai kode bawah dia mau wanita itu.
Mendapatkan jika Bosnya mau dengan gadis ini, akhirnya Erlad bisa bernafas kembali.
Chloe adalah wanita ke 99 yang mereka datangi dari 100 kandidat wanita yang akan menikahi Tuannya.
“Baiklah, Nyonya Miranda dan Tuan Jovano, Tuan Gazel menyetujui pembelian ini, dia mau putri kalian.” Erald, tersenyum lalu menyerahkan sebuah kertas yang berisi dengan perjanjian jual beli.
Tentu saja Miranda yang paling bahagia dengan hal ini. Sedangkan Jovan hanya diam saja, karena dia tidak bisa berbicara apapun.
“Silahkan kalian baca dulu perjanjiannya,” pimta Erald, yang membuat Chloe semakin bingung dengan keadaan ini.
“Perjanjian apa? Kalian adalah tamuku, dan aku sudah di sini, kenapa kalian tidak berbicara denganku? Ada perlu apa kalian denganku?” Chloe mencoba mencari kejelasan. Namun, bukannya memberikan kejelasan pria yang sejak tadi bermain Rubik itu akhirnya bangkit dari duduknya, tetapi pandangan Chloe jatuh pada Rubik yang sudah selesai dia buat.
“Besok jam 8 pagi! Aku mau dia sudah siap!” Tegasnya sebelum dia melangkahkan kakinya pergi.
Chloe yang sejak tadi berpikir jika pria itu bisu, akhirnya terpaku ketika melihat aura gelap yang keluat dari pria itu.
Lalu dia kembali fokus, menunggu jawaban yang akan di berikan oleh Erald. “Saya harap surat itu sudah di tanda tangani, dan besok pagi sesuai dengan permintan Tuan Gazel, jam 8 semuanya sudah harus siap, dan kita akan memberikan Uang Anda.” Ucap Erlad, lalu mengulurkan tanganya untuk menjabat tangan Miranda dan Jovano.
“Baik Terima Kasih Tuan, saya akan menyiapkannya besok.” Sahut Miranda, lebih dulu menjabat tangan Erlad.
Jovano hanya diam saja dan tersenyum sedikit, tetapi masih mau menjabat tangan pria itu.
Dan sampai ke dua pria itu pergi, Chloe sama sekali tidak mendapatkan jawaban apa - apa, tentang siapa mereka dan kenapa mencarinya.
“Mah, ini sebenarnya ada apa sih? Kenapa kalian paksa aku untuk turun, dan ketika aku sudah turun mereka bahkan tidak berbicara satu katapun denganku, dan apa ini?” Chloe mengambil kertas perjanjian itu dari tangan ibu tirinya.
Chloe mulai mengangkat kertas itu dan membacanya dengan teliti, “apa ini?” Tanya Chloec beranjak dari duduknya dan berdiri di depan ke dua orang tuanya.
“Kembalikan Chloe! Ini bukan urusanmu!” Sentak Miranda, merampas surat perjanjian itu dari tangan Chloe, dia tidak mau karena ulah Chloe surat perjanjian itu jadi rusak dan perjanjian mereka akan batal.
Mendengar kalimat bukan urusanmu, Chloe langsung tertawa senyaring mungkin. “Bukan urusanku?” Tanyanya, berdiri dan sejanak menatap ke arah lain.
“Di situ tertulis jelas jika itu adalah perjanjian jual beli perempuan untuk di jadikan istrinya! Dan kalian tidak punya anak perempuan lain di sini selain aku! Dan barusan kalian mempertemukan aku dengan mereka, itu berarti kalian mau jual aku! Masih kalian bilang jika itu bukan urusanku!” Chloe benar - benar marah kali ini. Dadanya bedegup dengan kecang, tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi saat ini.
Miranda berdiri dari duduknya lalu menatap wajah Chloe dengan lekat. “Mamah sudah menyuruh kamu berulang kali untuk menikah! Tetapi kamu mencari suami saja lambat, makanya Mamah upload foto kamu di sebuah situs yang di ajarkan oleh Nike, awalnya Mamah tidak berpikir kamu akan masuk ke dalam 100 wanita pilhannya, tapi ternyata kamu masuk dan dia mau sama kamu.” Miranda menjelaskan, bagaimana bisa dia mendapatkan jodoh untuk Chloe.
“Di lanjarin Nike? Lalu kenapa bukan Nike yang kamu jual? Apakah karena dia anak kandungmu, makanya kamu lebih baik menjual anak tiri yang bagimu tidak berarti apa - apa?!” Balas Chloe lagi.
“Kurang ajar kamu yang teriak - teriak begitu depan mamahmu! Niat mamahmu itu baik! Anggap saja ini perjodohan! Bagus kamu nikah dari pada jadi beban keluarga terus menerus!” Tungkas Jovan, yang malah menyetujui rencana istrinya yang ingin menjual anak kandungnya sendiri.
Chloe kembali tertawa, namun bedanya tawanya kali ini dia sudah meneteskan air matanya. Chloe bukanlah orang yang cengeng, dia adalah tipikal wanita yang kuat! Namun, jika sesuatu menyentuh hatinya atau membentaknya maka air mata itu pasti akan jatuh meskipun tidak dia inginkan.
“Papah adalah orang tuaku! Papah adalah ayahku! Sampai hati papah jual anaknya Papah? Kalau aku tidak tinggal di sini, dan tidak tinggal bersama dengan Papahku sendiri, lalu mau tinggal sama siapa?” Tanya dengan kesal.
“Ya usahalah kamu! Bagaimana kalau papah kamu mati? Kamu mau lari kemana? Ini rumahku, kamu tidak mungkin tinggal selamanya di sini.” Sahut Miranda, yang merasa sangat tidak suka dengan adanya Chole di rumahnya.
“Aku nyusahin apa? Aku nulis, aku dapat uang, aku bahkan tinggal di sini, kalian suruh aku beli makanan, bahan makan sendiri, beli beras sendiri, bahkan Mamah minta biaya sewa kamar yang aku tempati juga aku kasih. Minta uang bulanan bayar listrik dan air, aku kasih, lalu di bagian mananya aku nyusahin?” Tanya Chole tidak habis pikir dengan jalan pikir ke dua orang tua ini.
“Kamu itu tidak tahu diri! Kamu tuh ingat di sini cuman numpang! Ini bukan rumah kita, dan kamu bertingkah terlalu sombong! Bahkan taman di luar saja tidak pernah mau kamu bersihkan, selalu Mamah kamu yang kamu suruh bersihkan.” Jawab Jovan, yang semakin membuat Chloe menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Papahnya.
Pria yang seharusnya menjadi pelindung untuknya, malah jadi sebab utama mentalnya hancur. Jika orang lain mengatakan jika cinta pertama anak perempuan adalah Ayahnya, tetapi bukan dengan dia. Karena Ayahnya adalah yang menjadi penghancur hidupnya pertama dan selamanya.
*To Be Continue. **
Visual Gazel Dwargo
Visual Erald Asistennya
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!