NovelToon NovelToon

My Lovely Maid

Bab. 1

Kehidupan Intan yang dulu bahagia tiba-tiba berubah bagaikan neraka setelah kepergian ayahnya. Ibu tirinya yang dulu menyayanginya tiba-tiba berubah menjadi kasar dan kejam kepadanya. Begitupun dengan saudara tirinya yang langsung seketika menjauh dan mulai memusuhinya.

Ia terpaksa harus tinggal dengan ibu dan dua saudara tirinya yang memperlakukannya seperti seorang pembantu di rumahnya sendiri.

Sesuai dengan wasiat ayahnya ia menitipkan putrinya untuk diasuh oleh ibu tirinya sampai ia lulus kuliah. Jamilah juga dipercaya mengurus semua kekayaan Firman dan akan menyerahkan kepada Intan setelah ia dewasa.

Jamilah yang suka bermain judi online menghabiskan semua harta warisan Firman.

Setelah ia tak punya apa-apa lagi untuk di jual, Ia menggunakan uang kuliah Intan untuk membayar hutang-hutangnya.

Ia bahkan menyuruh Intan untuk menjadi asisten rumah tangga untuk merawat pria buta agar bisa menghidupi keluarganya.

Tentu saja Intan menolak permintaan ibunya tersebut, namun Jamilah langsung mengancam akan berhenti membiayai kuliah Intan jika gadis itu tak menuruti perintahnya.

Intan berusaha melakukan hal buruk saat mengikuti tes agar ia ditolak saat melamar pekerjaan tersebut.

Karena bagaimanapun juga Intan tak sudi jika harus menjadi tulang punggung keluarga itu apalagi membiayai hidup mereka.

Melihat banyaknya jumlah pelamar yang datang, intan merasa yakin jika dirinya akan di diskualifikasi, apalagi setelah ia menjawab asal-asalan saat proses interview.

Saat hendak pulang Jamilah menyeret gadis itu ke sebuah ruangan kosong.

"Awas saja kalau kau sampai gagal menjadi perawat Tuan Kenzo, bukan hanya keluar dari kampus, kau juga harus keluar dari rumah dan hiduplah sebagai gelandangan. Karena bagaimanapun juga aku tak sudi mengasuh anak bodoh dan tak berguna seperti dirimu!" hardik Jamilah mengintimidasi gadis itu

Intan tak mau membantah ataupun melawan ibu tirinya itu karena ia tak mau menjadi anak durhaka. Seperti pesan almarhum ayahnya ia sudah berjanji padanya tidak akan membantah perintah ataupun melawan ibu tirinya tersebut.

Kenzo yang tidak sengaja mendengar ucapan Jamilah segera melipir pergi saat melihat kedua wanita itu keluar dari ruangan tersebut.

Saat hari pengumuman Intan sengaja tidak hadir karena ia sudah tahu akan gagal. Namun siapa sangka bukannya ditolak Intan malah diterima bekerja sebagai perawat putra konglomerat itu mengalahkan ratusan pelamar lainnya.

Tentu saja Jamilah merasa senang saat mengetahui Intan berhasil menjadi pelayan seorang konglomerat. Setidaknya kehidupan mereka akan terjamin dengan gaji Intan yang sangat besar.

Bukan tanpa alasan Kenzo menerima gadis itu sebagai perawat pribadinya. Tentu saja Kenzo menerima Intan karena ia merasa iba dengan gadis itu.

Hari pertama bekerja Intan ia disambut sinis oleh Kenzo.

Pria itu langsung memerintahkan Aryan, kepala asisten rumah tangganya untuk menempatkan Intan didekat kamarnya agar bisa stand by melayaninya selama 24 jam.

"Apa 24 jam, yang benar saja, memangnya aku kerja rodi di sini, aku juga butuh istirahat kali!" seru Intan sengaja berbicara keras di depan Kenzo

"Kau pikir dengan gaji besar yang kau dapatkan kau bisa bekerja semau mu!" ucap Kenzo sinis

"Dasar orang kaya sombong kau pikir aku senang bekerja di sini!" sahut Intan

Merasa wanita itu sudah kurang ajar kepadanya membuat Kenzo marah, ia kemudian menyuruh Aryan untuk mengurung Intan di gudang yang gelap.

Gadis itu meronta-ronta dan berusaha melarikan diri saat Aryan dan seorang asisten rumah tangga lainnya menyeret gadis itu ke gudang.

"Sekarang kita lihat saja, apa kau masih akan bersikap arogan setelah semalaman di gudang ini?" ucap Kenzo Kemudian meninggalkan Intan

"Arrghhh, dasar brengsek!" seru Intan

Wanita itu mengeluarkan sumpah serapahnya kepada Kenzo.

"Kita lihat saja, sampai kapan gadis keras kepala itu akan bertahan," ucap Kenzo

"Tapi Tuan, apa ini tidak berlebihan. Bagaimana jika gadis itu kenapa-kenapa?" ujar Aryan

"Tidak usah mengkhawatirkannya, aku yakin hanya cara itu yang bisa kita lakukan untuk menjinakkan gadis liar sepertinya," jawab Kenzo

Pria itu sengaja tidak menyalakan lampu gudang dan tidak memberinya makan dan minum.

Sementara itu Intan yang belum makan dari pagi mulai merasa pusing. Udara pengap dan kegelapan membuat wanita itu mulai merasa ketakutan.

Ia mencoba menggedor-gedor pintu ruangan itu berharap Kenzo berhenti menghukumnya.

"Siapapun yang di luar tolong buka pintunya!" seru Intan sembari menggedor-gedor pintu ruangan tersebut

"Tuan Kenzo, tolong keluarkan aku dari sini, aku sangat takut!" imbuhnya

Tak lama terdengar suara binatang pengerat mulai menggigiti benda-benda yang ada di sana.

Melihat puluhan Tikus yang berdatangan membuat Intan berteriak ketakutan

"Tolong, keluarkan aku dari sini!"

"Bruugghhh!!

Gadis itu seketika jatuh pingsan.

Mendengar suara benda jatuh membuat Arya segera masuk kedalam gudang untuk mengeceknya.

Ia begitu terkejut saat melihat Intan tergeletak di lantai. Pria itu segera menggendong gadis itu dan membawanya menuju ke kamarnya.

Intan begitu terkejut saat melihat Kenzo ada di depannya saat ia tersadar.

"Bagaimana, apa kau akan terus bersikap kurang ajar padaku atau mematuhi ku?" tanya Kenzo

"Maafkan aku Tuan, aku janji akan mematuhi semua perintah mu," jawab Intan

"Kalau begitu, buatkan makan malam. Kau bisa tanya menunya kepada Aryan,"

"Baik Tuan," Intan segera beranjak dari ranjangnya dan menuju ke dapur.

"Menu makan malam kali ini adalah nasi goreng seafood, ingat jangan terlalu banyak garam, no kecap dan Msg," ucap Aryan

Selesai memasak nasi goreng, gadis itu buru-buru mengantar makanan itu ke kamar Kenzo.

"Waktu memasak terlalu lama, aku harap kedepannya kau bisa memasak lebih cepat, karena aku bisa mati kelaparan jika menunggu terlalu lama," gerutu Kenzo

"Baik, lain kali aku akan lebih cepat," jawab Intan

Pemuda itu kemudian mencicipi masakan Intan.

"Masakan apa ini, hambar, gak ada rasa!!" seru Kenzo kemudian memuntahkan makanan di mulutnya

Intan hanya bisa menggerutu dalam hati menanggapi sikap menyebalkan majikannya.

Menjadi pelayan pria buta yang arogan membuat Intan benar-benar tak tahan hingga ia sengaja melakukan hal konyol agar pria itu memecatnya.

"Intan!!"

Gadis itu segera berlari menghampiri Kenzo saat terdengar suara pria itu memanggilnya.

"Ya Tuan!" seru Intan segera menghampirinya

"Siapkan air hangat, aku mau mandi,"

"Baik,"

Intan segera menuju kamar mandi dan mengisi bak mandi dengan air hangat.

"Airnya sudah siap Tuan!" seru Intan

Ia kemudian segera membantu Kenzo menuju kamar mandi.

Tidak lama terdengar suara teriakan pria itu saat mengetahui Intan sengaja menuangkan air yang sangat panas ke bak mandinya.

Selesai Mandi Kenzo menghukum Intan karena sudah membuat kulitnya hampir melepuh.

Ia sengaja menyuruh gadis itu berendam di air es seharian hingga membuat gadis itu demam.

Malam itu Kenzo terpaksa mengundang seorang dokter untuk mengobati Intan yang mengalami demam tinggi.

Merasa bersalah karena sudah membuat gadis itu sakit. Kenzo pun merawat Intan semalaman tanpa sepengetahuan gadis itu.

Bab 2

"Tuan, gadis itu pingsan!" seru Aryan menghampiri Kenzo di ruangannya

Pria itu segera keluar untuk menemui Intan.

"Bagaimana kondisinya?" tanya Kenzo

"Sepertinya dia demam Tuan,"

"Kalau begitu panggil dokter!"

Aryan segera menghubungi dokter pribadi Kenzo. Tidak lama seorang dokter datang dan segera memeriksa Intan.

"Demamnya sangat tinggi, kalau sampai besok pagi belum turun juga aku sarankan untuk di bawa ke rumah sakit," ucap dokter

Ia kemudian memberikan resep obat kepada Aryan.

Aryan dan Kenzo hanya diam saat sang dokter menceritakan penyakit gadis itu.

"Sepertinya dia menderita asam lambung akut sehingga menyebabkan demamnya sulit turun, aku harap kalian bergantian untuk menjaganya malam ini. Jangan lupa berikan obatnya delapan jam sekali agar segera turun panasnya," ujar sang dokter kemudian berpamitan.

"Maaf Tuan sepertinya aku tidak bisa ikut menjaga Intan karena istriku juga sedang sakit," ucap Aryan memberikan obat yang sudah di tebusnya

"Baiklah, karena aku yang sudah membuatnya seperti ini maka aku juga yang akan merawatnya," jawab Kenzo

"Kalau Tuan Tidak bisa mengompresnya, maka gunakan saja obat kompres instan yang aku letakan diatas nakas," terang Aryan

"Ok,"

Malam itu Kenzo benar-benar menepati janjinya dengan merawat Intan, pria itu bahkan begitu selalu mengganti kompres Intan.

Karena kelelahan terjaga sepanjang malam pria itupun terlelap di samping Intan.

Saat pagi menjelang, gadis itu terkejut ketika melihat Kenzo tidur disampingnya.

Ia kembali memejamkan matanya saat melihat pria itu mulai terbangun.

Kenzo mengusap kening Intan untuk memastikan apa panasnya sudah turun atau belum.

"Syukurlah panasnya sudah turun," Kenzo segera keluar dari ruangan itu.

Aryan memberikan sebuah surat kepada Kenzo.

"Tuan Amar mengundang anda pada acara pembukaan kantor cabang di Jakarta Pusat," ujar Aryan

"Kenapa ia ingin mengundangku?. Apa ia sengaja ingin mempermalukan aku?" jawab Kenzo

"Jangan berburuk sangka dahulu, kalau anda ragu lebih baik anda di rumah saja,"

"Kalau begitu siapkan pakaianku,"

"Apa kau akan datang?" ujar Aryan

"Tentu saja," jawab Kenzo

Pria itu segera menuju ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya.

Sementara itu Aryan menemui Intan.

"Apa kau sudah baikan?" tanya pria itu

Intan mengangguk.

"Kalau begitu kau bisa mulai kerja hari ini, aku harap kali ini kau tidak melakukan hal-hal yang merugikan dirimu lagi. Meskipun Tuan Kenzo memang dingin, tapi sebenarnya dia memiliki hati yang hangat. Jadi berusahalah untuk memahaminya perlahan,"

"Baik Tuan,"

Aryan kemudian menyuruh gadis itu untuk mengantarkan pakaian untuk Kenzo.

"Sekarang bantu dia untuk berpakaian?"

"Saya??" ucap Intan terlihat kaget

"Tentu saja, mulai sekarang kau akan jadi mata bagi Kenzo, jadi kau akan mempersiapkan semua kebutuhan Kenzo,"

"Bagaimana dengan Anda?" tanya Intan

"Tentu saja aku juga akan membantunya tapi untuk urusan pekerjaan saja," jawab Arya

"Baiklah aku mengerti sekarang,"

Gadis itu kemudian segera menuju ke kamar Kenzo.

Wanita itu kemudian duduk di sofa sambil menunggu Kenzo yang belum selesai mandi.

Tidak lama Kenzo keluar dari kamar mandi, Intan segera menutup matanya saat melihat pemuda itu hanya menggenakan handuk saja untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.

"Letakan saja pakaiannya di atas ranjangku," ucap Kenzo yang mengetahui kedatangan Intan

"Wah dia keren sekali meskipun dia buta tapi ia bisa melihat keberadaan ku,"

Intan segera menaruh pakaian Kenzo dan bergegas keluar.

Tidak lama ia kembali masuk saat pria itu memanggil namanya.

Intan segera memakaikan dasi Kenzo dan merapikan jasnya. Ia juga tak lupa mempersiapkan sepatu yang sesuai dengan jas yang digunakan majikannya hari itu

"Tuan, sepertinya aku tidak bisa mengantar anda untuk menghadiri pembukaan kantor cabang karena Tuan Amar memerintahkan saya untuk menghadiri rapat dengan utusan perusahaan dari New Zealand," ucap Aryan tiba-tiba

"Sudah ku duga, dia memang sengaja ingin menjatuhkan aku di depan para direksi. Paman Amar merasa jika aku tak bisa apa-apa tanpamu," jawab Kenzo

"Kalau begitu biar aku batalkan saja pertemuannya,"

"Tidak usah, sebaiknya kamu pergi saja biar Intan yang akan menemaniku," jawab Kenzo

"Apa kau yakin?"

"Tentu saja, jadi pergilah," jawab Kenzo

Ia kemudian mengajak Intan pergi menghadiri pembukaan kantor cabang di daerah Jakarta Pusat.

Setibanya di sana, Amar langsung menyambut kedatangan Kenzo dengan ramah. Ia kemudian mempersilakan Kenzo duduk di kursi VIP.

Acara pun dimulai, Amar mempersilakan Kenzo untuk memberikan sambutan.

Intan segera menghampiri Kenzo dan menggandengnya menuju ke podium.

"Terimakasih," ucap pria itu berterima kasih

Selesai berpidato, Amar kemudian mengajak Pemuda itu untuk menggunting pita. Amar sengaja menggandeng lengan pria itu agar dan mengatakan kepada Intan untuk tidak membantunya.

Amar sengaja melepas Kenzo sendiri saat hendak menggunting pita. Pria itu berkali-kali mencoba mencari keberadaan pita itu, namun telapak tangannya tak mampu meraih pita yang ada di belakangnya.

Melihat semua orang mulai menertawakan Kenzo membuat Intan langsung menerobos anak buah Amar yang mencoba menghalanginya.

Gadis itu segera berlari dan menghampiri Kenzo.

Ia kemudian membimbing lengan Pemuda itu untuk menemukan pita yang hendak di guntingnya.

"Sekarang guntinglah," bisik Intan

Gadis itu kemudian perlahan melepaskan tangannya dan membiarkan Kenzo memotong pita itu sendiri.

Semua orang langsung bertepuk tangan setelah melihat pria itu berhasil menggunting pita.

Semua orang kemudian memberikan selamat kepadanya.

"Terima kasih," ucap Kenzo

"Sama-sama,"

Kenzo kemudian melanjutkan acaranya dengan makan-makan bersama para relasi bisnisnya.

Sementara itu, Intan menunggunya di luar.

Saat acara makan siang beberapa orang Direksi meminta Kenzo untuk kembali bekerja lagi. Kenzo hanya menanggapi ucapan mereka dengan santai karena ia tahu jika semua orang yang ada di sana mendukung Amar untuk menjadi CEO Mega Bintang Group.

Karena jawaban Kenzo masih belum pasti mereka bahkan kembali menanyakan kepada pemuda itu tentang kesediannya untuk menjadi CEO Mega Bintang Group.

"Bagaimana Ken, apa kau bersedia. Ingat pemilihan CEO sebentar lagi kalau kau tak segera kembali maka peluang mu untuk menjadi CEO sangat kecil,"

Melihat Kenzo sudah keluar membuat Intan segera menghampirinya.

Melihat Intan sudah berada si sampingnya membuat pria itu langsung menggenggam tangan gadis itu, "Kalau begitu mulai besok aku akan kembali bekerja," jawab Kenzo membuat semua orang begitu terkejut mendengarnya

"Tapi... bagaimana kau bisa bekerja jika kau belum bisa melihat," jawab Amar

"Kata siapa aku tidak bisa melihat, mulai sekarang gadis ini akan menjadi mataku. Dia yang akan membantuku dalam menyelesaikan semua pekerjaan di kantor ataupun di rumah," jawab Kenzo begitu bersemangat

Tentu saja Intan begitu terkejut saat mendengar ucapan Kenzo.

Bagaimana bisa ia mempercayai ku secepat ini??

Bab 3

"Sekarang perusahaan kita sedang membutuhkan seorang pemimpin muda yang mampu membuat sebuah inovasi baru agar perusahaan kita mampu bersaing dengan kompetitor baru yang begitu meresahkan," ujar salah seorang direktur membuat Kenzo tercengang

"Benar sekali, sepertinya karena perusahaan kita kekurangan pemimpin muda makannya kita selalu kalah dalam inovasi produk baru," sahut yang lainnya

"Bagaimana jika kau kembali lagi bekerja, aku yakin dengan jiwa kompetisi yang kau miliki bisa membawa kembali kejayaan perusahaan kita yang sudah lama terkubur semenjak kecelakaan itu,"

"Bagaimana Ken, apa kau bersedia. Ingat pemilihan CEO sebentar lagi kalau kau tak segera kembali maka peluang mu untuk menjadi CEO sangat kecil, dan itu berarti paman mu Amar yang akan menjadi pengganti resmi ayahmu,"

Kenzo hanya diam mendengarkan para direktur itu berusaha merayunya. Ia tahu benar jika sebenarnya mereka tak pernah mengharapkannya kembali. Semua yang mereka katakan hanyalah sebuah pengasihan bagi pria buta sepertinya.

Selesai makan Kenzo segera bergegas keluar dari restoran.

Melihat Kenzo sudah Intan segera bergegas menghampirinya.

Melihat Intan sudah berada si sampingnya membuat pria itu langsung menggenggam tangan gadis itu.

Para direktur itu masih menunggu jawabannya.

"Kau belum menjawab pertanyaan kami," ucap salah seorang dari mereka membuat Kenzo langsung menoleh kearahnya,

"Kalau begitu mulai besok aku akan kembali bekerja," jawab Kenzo membuat semua orang begitu terkejut mendengarnya

"Tapi... bagaimana kau bisa bekerja jika kau belum bisa melihat," jawab Amar

"Kata siapa aku tidak bisa melihat, mulai sekarang gadis ini akan menjadi mataku. Dia yang akan membantuku dalam menyelesaikan semua pekerjaan di kantor ataupun di rumah," jawab Kenzo begitu bersemangat

"Eh," seketika para direktur itu langsung menoleh kearah gadis belia itu.

Tentu saja Intan begitu terkejut saat mendengar ucapan Kenzo.

Bagaimana bisa ia mempercayai ku secepat ini??

"Bagaimana Intan, apa kau bersedia menjadi mataku?" tanya Kenzo membuat gadis itu seketika langsung mengangguk setuju

"Tentu saja Tuan," jawabnya sedikit gugup

"Sekarang semuanya beres," jawab Kenzo kemudian meninggalkan mereka.

Setelah melihat Kenzo pergi, para direksi itu langsung menggunjingkan pemuda itu.

"Apa kau sudah gila, kau tahu kan dia tidak bisa melihat jadi bagaimana dia bisa bekerja. Bukannya membuat sebuah Inovasi ia malah akan mempermalukan perusahaan kita. Jangankan membuat sebuah produk baru, bahkan untuk mengurus dirinya sendiri ia masih membutuhkan orang lain, wah benar-benar tak bisa dipercaya," gerutu Amar

"Kau tahu kan aku sengaja melakukan hal itu agar para pemegang saham tidak mencurigai mu. Apa kau pikir mereka akan memilih mu sebagai CEO perusahaan setelah kecelakaan itu. Harusnya kau lebih peka daripada aku saudaraku," jawab Susilo

"Wah kau benar-benar licik Sus, bagaimana kau bisa memanfaatkan orang buta untuk memuluskan rencana ku menjadi CEO perusahaan ini," sahut Amar kemudian tertawa terbahak-bahak

Intan tahu benar bagaimana perasaan Kenzo saat itu, bagaimanapun juga ia pernah merasakan bagaimana rasanya dimanfaatkan oleh keluarga sendiri.

"Dasar brengsek aku sudah menduganya jika mereka hanya memperalat diriku untuk meraih tujuan mereka. Kalau begitu akan aku buktikan jika aku masih Kenzo yang dulu, aku akan buktikan kepada para pemegang saham jika hanya aku yang layak menjadi CEO Mega Bintang Group," tegas Kenzo

Pria itu kemudian berlalu pergi meninggalkan tempat itu.

Setibanya di rumah Aryan memberi kabar jika ia akan berada di New Zealand selama dua Minggu.

Mendengar berita itu Kenzo terlihat begitu gusar.

"Sepertinya Tuhan tak mengijinkan aku untuk menjadi CEO MB Group," ucap pria itu kemudian memukulkan tangannya ke meja kerjanya.

"Intan!"

Gadis itu segera berlari menghampiri Kenzo, "Ya Tuan,"

"Cepat buatkan makan malam untukku,"

"Baik Tuan," Intan segera mengambil buku agendanya untuk melihat menu makan malam Kenzo hari itu.

Setelah selesai memasak ia segera menghidangkannya ke meja makan.

"Silakan Tuan," ucap Intan mempersilakan pria itu mencicipi makannya

Seketika Kenzo langsung mengeluarkan makannya dari mulutnya.

"Asin!" seru pria itu membuat Intan reflek langsung mencoba makanan tersebut.

"Tapi tidak asin kok," ucap gadis itu

"Itu menurut mu yang suka asin, asal kau tahu aku tidak suka asin!" seru Kenzo langsung menyingkirkan makanan tersebut

"Baik segera akan aku ganti,"

Intan buru-buru memasak kembali makan malam untuk, k kali ini yang menghasilkan dulu rasanya pas agar tidak keasinan lagi.

"Silakan Tuan," ucap gadis itu meletakkan makanan itu didepan Kenzo

Kali ini Kenzo mengatakan jika masakannya terlalu hambar dan tidak ada rasa. Ia kemudian meminta Intan untuk memasak ulang makanannya. Begitupun dengan masakan ketiga, keempat dan seterusnya, pria itu tetap mengatakan jika makanan itu masih saja ada yang kurang meskipun sebenarnya rasanya sudah pas.

pria itu sengaja ingin meluapkan rasa kesalnya kepada Intan dengan terus menyalahkan rasa makanan yang dimasaknya.

Menyadari hal tersebut Intan sengaja tak memasak lagi saat pria itu memintanya mengganti makanannya. Ia sengaja menyajikan ulang makanan pertama yang ditolak oleh Kenzo.

Karena sudah terlalu lapar pria itu akhirnya menghabiskan makanannya hingga tak bersisa.

Melihat Intan masih membereskan dapur meskipun sudah malam membuat pria itu merasa bersalah karena sudah membuatnya bekerjasama ekstra.

Karena tak bisa tidur memikirkan bagaimana besok ia akan memulai pekerjaannya, Kenzo memilih duduk di beranda rumahnya sambil menikmati indahnya cahaya purnama malam itu.

"Seandainya saja aku tidak terlalu menyombongkan diri mungkin aku tidak akan seperti ini. Sebagai pria buta harusnya aku sadar diri bahwa aku tidak bisa apa-apa tanpa paman Aryan, aku bahkan tak bisa menulis apalagi membaca, jadi bagaimana aku bisa bekerja?" ucapnya begitu sedih

"Kalau begitu aku akan menjadi matamu, aku juga akan menjadi tanganmu yang akan melakukan semua pekerjaanmu. Kamu hanya perlu memberitahukan aku apa rencanamu dan apa yang harus aku lakukan. Aku yakin dengan begitu kau masih bisa menunjukkan kemampuan mu kepada para direksi dan pemegang saham. Dan mereka akan mengakui kalau kamu memang layak menjadi CEO Perusahaan tersebut," ucap Intan menghampiri pria tersebut.

Tentu saja Kenzo terkejut dengan pernyataan Intan.

"Apa kau yakin aku bisa?" tanya Kenzo

"Tentu saja. Aku yakin seorang yang sudah mampu mengayuh sepeda suatu saat ia akan tetap bisa mengayuh sepedanya lagi meskipun ia sudah lama tak mengayuh sepedanya," jawab Intan

*******

Pagi harinya di Mega Bintang Tower.

Semua pimpinan perusahaan berkumpul dalam ruang rapat untuk membicarakan rencana Amar yang meminta para direksi untuk membuat projek produk baru.

Mereka dikejutkan dengan kedatangan Kenzo bersama dengan asisten pribadinya Intan.

Amar sengaja meminta pemuda itu untuk menyampaikan presentasi tentang projek barunya untuk perusahaan.

Tanpa di duga pemuda itu menyampaikan presentasi produk baru yang membuat semua orang terkesiap melihat presentasinya.

"Kalau begitu aku mau kau langsung membuat produknya bersama tim produksi sekarang juga!" seru salah seorang pemegang saham membuat Amar seketika kesal Mendengarnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!