Dahulu kala ada seorang putri Raja Iblis yang sangat jahat bernama Riana Antoinette. Ia selalu membunuh siapapun yang berusaha menghalanginya untuk mendapatkan sesuatu.
Riana yang kejam selalu membunuh keturunan bangsa vampir yang dianggap sebagai ancaman bagi bangsa Iblis yang ingin menguasai dunia.
Suatu hari Riana memimpin pasukan Iblis dalam pertempuran menyerang bangsa vampire.
Tak disangka dalam pertempuran tersebut pasukan Iblis yang sangat kuat dapat dikalahkan oleh pasukan vampire yang dipimpin oleh Gagah Apik Pangestu.
Gagah berhasil menumbangkan Riana, namun pemuda itu melepaskan sang panglima perang, saat ia tahu jika Riana adalah seorang wanita.
Gagah bahkan menyelamatkan wanita itu saat bangsa Vampire berusaha untuk membunuhnya.
Ia merawat Riana dan mengasingkannya ke sebuah gua di lereng gunung.
Kebaikan dan ketulusan Gagah dalam merawat Riana membuat wanita itu jatuh hati padanya. Sama seperti Riana, kedekatan keduanya membuat Gagah juga menaruh hati kepada wanita itu.
Namun sayangnya cinta mereka tidak mendapatkan restu dari keluarga masing-masing karena alasan perbedaan Ras yaitu Vampire dan Iblis. Namun bukan Riana namanya jika ia berhenti mencintai Gagah hanya karena larangan kedua keluarga. Wanita itu bahkan nekat melakukan pernikahan terlarang dengan Gagah meskipun ia tahu hukuman yang akan di terimanya.
Mengetahui putrinya menikah dengan bangsa Vampire membuat ayah Riana murka. Ia berusaha menyerang bangsa vampire yang dianggap telah meracuni pikiran putrinya, sehingga mau menikah dengan bangsa Vampire.
Riana berusaha menahan ayahnya karena ia tidak mau pria itu menyakiti bangsa vampire yang tak bersalah. Riana tewas di tangan ayahnya sendiri, demi melindungi bangsa Vampire dan kekasihnya.
Karena merasa bersalah terhadap ayahnya dan juga menghindari permusuhan dengan bangsa Vampire, Riana memilih bereinkarnasi menjadi manusia agar tidak bertemu lagi dengan Gagah dan tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan jatuh hati padanya.
"Lalu bagaimana dengan nasib Pangeran Vampire selanjutnya Nenek?" tanya Riana begitu penasaran dengan kelanjutan cerita dari neneknya.
"Konon katanya ia juga dihukum oleh kerajaan Vampire karena kesalahan yang sama dengan Riana," jawab Nenek Lasmi
"Kasian sekali mereka berdua," ucap Riana menghela nafas panjang
"Apa nenek sengaja memberiku nama Riana agar aku menjadi wanita kuat seperti Riana putri raja Iblis?"
"Tentu saja, nenek ingin kamu menjadi anak yang kuat meskipun banyak orang yang membencimu," jawab Lasmi mengusap lembut kepalanya
Meskipun Riana bukan cucu kandungnya namun Lasmi sangat menyayangi gadis kecil itu melebihi nyawanya sendiri.
Nenek Lasmi adalah seorang paranormal sakti di Jakarta. Karena mimpi gaib yang diterimanya suatu hari ia pergi ke hutan untuk memastikan kebenaran mimpinya. Benar saja ia menemukan seorang bayi perempuan di tengah hutan. Ia tidak menduga jika mimpinya memiliki anak akan menjadi kenyataan. Lasmi menamai bayinya Riana karena ia berharap ia akan menjadi sekuat Riana yaitu sesosok putri Raja Iblis yang begitu kuat dan tangguh.
Karena ingin memiliki anak Lasmi membawa bayi itu dan merawatnya seperti anaknya sendiri. Hidup tanpa ayah dan Ibu serta ditemukan di hutan belantara membuat orang-orang mengira jika Riana adalah anak dari iblis. Apalagi mengingat nenek Lasmi yang berprofesi sebagai seorang dukun terkenal di kampungnya.
"Apapun yang orang katakan tentang dirimu, aku tetap akan merawat dan melindungi mu seperti anakku sendiri," ujar Lasmi saat mendengar cibiran dari tetangganya
Enam belas tahun berlalu Riana tumbuh menjadi gadis cantik yang dingin dan introvert.
Riana selalu menyendiri, karena ia tidak memiliki teman. Tak ada seorangpun yang mau berteman dengannya.
Ia selalu keluar masuk sekolah karena sering di bully.
Saat lulus dari SMP, Riana kesulitan untuk melanjutkan ke sekolah menengah atas atau sederajat karena tak ada satupun sekolah yang mau menerimanya. Bukan tanpa alasan tentu saja karena catatan gadis itu yang suka melakukan hal-hal kejam kepada para pembullynya.
"Bagaimana ini nek, tak ada satupun sekolah SMA atau SMK yang mau menerimaku, apa aku harus ikut sekolah paket C?" ucap Riana sedih
"Jangan sedih sayang, nenek pasti akan mencarikan sebuah sekolah yang pasti bisa menerima mu,"
"Yeay, nenek emang hebat!" seru Riana begitu bahagia mendengar ucapan Lasmi
Dengan kemampuan supranatural yang dimiliki Lasmi sebenarnya tidak sulit bagi Riana untuk mendapatkan sekolah yang diinginkannya. Namun Riana tak mau menggunakan kekuatan sang nenek untuk mendapatkan sekolah yang diinginkannya.
Lasmi kemudian berusaha mencari tahu sekolah mana yang mau menerima cucunya tersebut dengan menggunakan kekuatannya.
Senyumannya seketika mengembang saat ia mendapatkan nama sekolah yang akan menerima cucunya dari seorang mahluk gaib suruhannya.
"Coba kamu daftar di SMA PENCERAHAN," tukas Lasmi menghampiri Rania yang tengah murung di kamarnya
"Baiklah, akan Riana coba besok," jawab Gadis itu begitu semangat
Pagi harinya Riana mendatangi sebuah SMA swasta yang diberitahukan oleh neneknya.
Saat memasuki sekolah itu Riana merasakan aura yang khas yang membuatnya begitu ingin bersekolah di sekolah tersebut.
Saat ia kebingungan mencari lokasi tempat pendaftaran seorang pria tampan mengantarnya ke tempat pendaftaran.
"Terimakasih banyak atas bantuannya, perkenalkan aku Riana," ujar gadis itu mengulurkan tangannya
Namun siapa sangka pemuda itu langsung pergi meninggalkannya tanpa menyambut uluran tangannya.
Meskipun sedikit kecewa namun Riana tak bersedih karena itu sudah biasa baginya.
"Ternyata sama saja, dimanapun aku berada tidak seorangpun yang mau berteman denganku," ujarnya lirih
Selesai menyerahkan berkas pendaftaran Riana pun bergegas pulang meninggalkan sekolah tersebut.
Keesokan paginya ia begitu terkejut saat mendapat pesan dari SMA PENCERAHAN yang menyatakan jika ia diterima di sekolah itu.
Gadis itu begitu bahagia saat diterima di sekolah swasta tersebut. Meskipun sekolah itu adalah sekolah anak-anak buangan, tetap saja itu adalah satu-satunya sekolah yang mau menerimanya, walaupun ia memiliki banyak catatan hitam dalam pelajaran bimbingan konseling.
"Akhirnya aku bisa bersekolah juga, meskipun di sekolah sampah," ucap Riana
Gadis itu semakin senang bersekolah di sana apalagi saat tahu jika di sekolah itu, semua siswa diberikan kebebasan untuk melakukan apapun. Karena penentu kenaikan kelas bukan ditentukan dari nilai atau perilaku siswa, namun dari seberapa royal orang tua atau wali murid kepada pihak yayasan.
Ia kira sekolah anak buangan berbeda dengan sekolah lainnya karena mau menerimanya. Namun perkiraannya ternyata salah karena sekolah itu sama saja dengan sekolah lainnya dimana tidak satupun siswanya yang mau berteman dengannya. Bahkan di hari pertamanya bersekolah, beberapa orang teman sekelasnya berusaha merisaknya dengan memasang jebakan di pintu masuk kelasnya.
Gadis itu basah kuyup saat memasuki kelasnya, karena beberapa siswa sengaja memasang ember air diatas pintu. Saat pintu di buka ember pun jatuh dan airnya mengucur membasahi tubuh Rania.
*Byuur
Rania yang begitu murka saat mendapati dirinya basah kuyup, bersumpah akan memberikan pelajaran kepada teman-temannya yang sudah membuatnya malu di hari pertamanya masuk sekolah.
Saat ia hendak melampiaskan amarahnya, seorang pria tampan menghampirinya dan memberikan almamaternya kepada Riana.
Ia bahkan memakaikan almamater tersebut membuat para siswa perempuan merasa iri kepadanya.
"Siapa dia, kenapa aku seperti tak asing dengannya?"
*Byuur !!
Seketika terdengar suara riuh para siswa menertawakan Riana yang basah kuyup.
Rania menatap nanar para setiap orang yang menertawakannya, tangannya mengepal seolah siap untuk merontokkan gigi orang-orang yang menertawakan kemalangannya tersebut.
Tertawalah, sebelum aku membungkam mulut kalian untuk selamanya,
"Oh kasian sekali, kau pasti sangat kedinginan," cibir seorang gadis menghampirinya
"Sepertinya kali ini kita sedang beruntung karena sang iblis sudah mulai jinak,"
"Benar, padahal yang aku dengar ia selalu membalas semua pembullynya dengan sadis. Sepertinya memang tak satupun siswa yang berani menentang Kehendak sang Angel, bahkan Iblis pun di buat tak berkutik di depannya!"
Saat Riana hendak melampiaskan amarahnya, seorang pria tampan menghampirinya dan memberikan almamaternya kepada Riana.
Ia bahkan memakaikan almamater tersebut membuat para siswa perempuan merasa iri kepadanya.
"Oh, so sweat!!" teriak para siswa perempuan
Tanpa berkata-kata pria itu segera pergi meninggalkan kelas setelah memakaikan almamaternya kepada Riana.
"Siapa dia, kenapa aku seperti tak asing dengannya?"
Karena pria itu, Riana mengurungkan niatnya untuk membalas perbuatan jahat teman-temannya. Ia bahkan berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak membuat masalah agar ia tak dikeluarkan dari sekolah tersebut.
Kegagalan mengusir Riana pergi dari sekolah tersebut membuat para teman Rania merencanakan sesuatu untuk membuat gadis itu marah.
"Bagaimana kalau kita menaruh cacing di makan siangnya, atau memasang permen karet di tempat duduknya?" ucap Aleta
"Kenapa kita tidak merusak semua buku-bukunya saja, aku yakin ia pasti kesal dan langsung membalas kita," sambung Garnis
"Atau kita curi saja buku PR pelajaran Biologi, aku yakin Bu Warni pasti akan marah besar dan menghukumnya, nah kita kembalikan buku itu setelah dia menjalani hukuman dari Bu Warni, aku yakin ia pasti akan menghajar kita habis-habisan," imbuh Sharon
"Deal!"
Angel dan ke empat sahabatnya kemudian memasuki kelas saat semua siswa sedang berolahraga. Mereka sengaja mengambil buku Biologi Riana dan menyembunyikannya.
Seperti dugaan mereka Riana akhirnya mendapatkan hukuman dari Bu Warni karena tidak mengerjakan PR.
Saat Riana sedang membersihkan toilet, mereka sengaja menumpahkan air pelan ke lantai hingga membuat Riana terpaksa membersihkan lantai itu lagi.
Gadis itu berusaha menahan amarahnya demi pria itu yang disukainya. Ia tetap tak membalas semua perilaku jahat Angel dan teman-temannya agar ia bisa tetap bersekolah di sekolah tersebut dan tentu saja agar bisa tetap melihat pria itu.
Melihat Riana yang kelelahan, pria itu mendekatinya dan memberikan sebotol minuman dingin kepadanya.
Merasa pria itu selalu peduli dengannya, membuat Riana merasa jika pria itu menyukainya.
"Selama ini aku belum pernah memiliki teman sebelumnya. Sekarang aku bahagia karena di sekolah ini untuk pertama kalinya ada orang yang begitu perhatian kepadaku," ucap Rania begitu bahagia saat menerima sebotol minuman dingin dari pria itu
Gadis itu tak bisa membendung lagi perasaannya yang selalu meletup-letup saat bertemu dengan pria itu. Ia bahkan memberanikan diri untuk menanyakan nama pria itu meskipun ia pernah mengabaikannya.
"Kalau boleh tahu siapa nama kamu?" tanya Rania penuh harap
"Gagah," jawabnya singkat
"Pantas saja kau sangat tampan, ternyata namamu mencerminkan dirimu,"
"Perkenalkan aku Riana, " ucap gadis itu membuat Gagah langsung menatapnya tajam
"Kenapa, apa kau tidak suka dengan namaku," tanya Riana segera menarik lengannya karena pria itu tak mau menjabat tangannya
Tanpa menjawab pertanyaan Riana, pria itu kemudian meninggalkannya. Meskipun lagi-lagi Rania harus kecewa karena pria itu tak seperti ekspektasinya, tetap saja ia sudah bahagia karena pria itu mau menyebutkan namanya.
Riana selalu menceritakan tentang pria itu kepada Nek Lasmi, tentu saja Lasmi sangat senang karena sekarang ada seseorang yang mau berteman dengan cucunya.
"Meskipun ia itu sangat kaku dan dingin tapi aku yakin dia memiliki hati yang hangat. Buktinya ia selalu menolong ku saat teman-teman membully ku," ucap Rania begitu bangga
"Tentu saja, mungkin ia memang bersikap seperti itu karena tidak mau memperlihatkan kelemahannya padamu,"
"Memangnya dia punya kelemahan apa nek," tanya Rania
"Entah,"
Keesokan harinya Rania sengaja membawakan kue buatannya sendiri untuk Gagah. Gadis itu ingin menyampaikan rasa terimakasihnya kepada pria itu.
Namun sayangnya hari itu ia tidak bertemu dengan Gagah.
Mengetahui Rania menyukai Gagah yang merupakan seniornya membuat teman-temannya meledeknya.
Mereka bahkan mengambil kue buatan Rania dan menjadikan kue itu sebagai bahan mainan .
Rania begitu sedih saat melihat teman-temannya memakai kue buatannya untuk main lempar-lemparan.
"Padahal aku membuatnya dengan sepenuh hati sampai tidak tidur semalaman, tapi mereka malah menghancurkannya," ucap Riana begitu sedih.
Dengan berurai air mata ia mengambil satu kue yang jatuh dan memakannya.
"Dasar anak iblis, kau memang bukan anak manusia makannya kau memakan makanan kotor seperti hewan, harusnya kau tidak sekolah di sini, karena meskipun sekolah ini adalah sekolah anak-anak buangan tapi kami semua anak manusia bukan anak iblis seperti dirimu!!" cibir Angel
*Deg!!
Seketika Riana berhenti menangis, tangannya seketika mengepal dan Rahangnya mulai mengeras. Matanya yang sembab tiba-tiba membulat dan memerah seketika membuat semua siswa yang melihatnya langsung menjauhinya karena ketakutan.
Angel tertawa saat melihat wajah sadis Riana.
"Wah sekarang ia sudah memperlihatkan wajah aslinya!" seru gadis itu
Ia buru-buru mengambil sebuah bawang putih dan melemparnya kearah Riana.
"Pergilah kau Iblis!" seru gadis itu diikuti teman-teman lainnya yang juga ikut melempari Riana dengan bawang putih .
Saat Rania hendak membalas mereka, pria itu kembali datang dan memeluknya, membuat ia terkena lemparan bawang putih.
Angel segera berhenti melempari Rania saat mengetahui Gagah menolong gadis itu.
"Sial!" pekik Gadis itu kemudian meninggalkannya
"Apa kau baik-baik saja?" ucap Gagah begitu panik
Baru kali ini Rania mendengar Gagah berbicara sedikit lama.
"Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?" Rania segera memeriksa wajah Gagah yang terkena lemparan bawang putih.
"Syukurlah," jawab Gagah kemudian membersihkan wajahnya
"Kalau kau tidak keberatan maukah kau jadi pasanganku pada prom night nanti malam?" ucap Gagah
Bak mendapat durian runtuh, Riana langsung mengiyakan permintaan Gagah tanpa penolakan sedikitpun.
"Tentu saja,"
Malam itu semua siswa perempuan merasa kesal dengan Rania karena ia berhasil menjadi pasangan Gagah yang merupakan cowok idola di sekolah tersebut.
Terutama Angel yang merasa sebagai cewek tercantik namun tak mampu membuat Gagah terpikat padanya.
"Apa dia sudah tak waras, bagaimana mungkin ia berpasangan dengan anak demit seperti Riana!" gerutu Angel yang begitu kesal.
Ia bahkan sengaja menumpahkan minumannya ke baju Riana agar gadis itu segera pulang dan ia berpasangan dengan Gagah.
Namun sayangnya Gagah segera memberikan baju ganti yang lebih bagus sehingga membuat semua cewek-cewek merasa iri karena Riana memakai pakaian yang sangat bagus seperti seorang Ratu.
Riana begitu bahagia malam itu, apalagi saat Gagah memperlakukannya begitu romantis membuat wanita itu mengira jika pria itu menaruh hati padanya.
Karena tak mampu menahan perasaannya, Riana memberanikan diri menyatakan perasaannya kepada pria itu.
"Sebenarnya sudah lama aku menyukaimu, sejak pertama kali kita bertemu aku sudah jatuh hati padamu. Aku memang tak pantas menyatakan perasaan ini padamu, tapi aku tak bisa menutupinya lagi. I Love you," ucap Rania
"Wah berani sekali dia,"
Semua siswa tampak berbisik-bisik membicarakan Riana.
"Maaf, tapi aku sudah menyukai wanita lain," jawab Gagah membuat wajah Rania seketika memerah karena malu.
Seketika semua siswa langsung menertawakan Riana.
"Kasian sekali dia, lagian apa dia gak ngaca, bagaimana mungkin Gagah bisa menyukai upik abu seperti dia!" cibir Angel begitu bahagia saat mendengar Gagah menolaknya
Mungkin penolakan sudah biasa bagi gadis itu. Namun yang membuatnya begitu malu adalah teman-temannya yang langsung menertawakannya dan melemparinya dengan kue dan dan buah-buahan.
"Dasar anak iblis tak tahu malu, kau pikir dirimu siapa sampai berani menyatakan cinta kepada Kak Gagah!"
"Memang Iblis tak tahu malu, kau pikir kau lebih cantik dari Angel. Bagaimana mungkin Gagah akan memilih itik buruk rupa sepertimu,"
Riana segera berlari meninggalkan tempat itu.
Pagi Harinya Riana sengaja tak masuk kelas. Ia berniat untuk keluar dari sekolah tersebut setelah Gagah menolaknyam
Semua siswa begitu bahagia saat mengetahui jika Riana akan keluar dari sekolah itu.
Namun siapa sangka Riana justru mendapatkan sebuah visi yang membuatnya berpikir dua kali untuk keluar dari sekolah tersebut.
Pagi itu Riana memantapkan diri untuk keluar dari sekolah tersebut. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menemui Gagah lagi.
Perlahan ia melangkahkan kakinya menuju ruangan kepala sekolah yang begitu di takuti semua siswa di sekolah tersebut.
Bagaimana tidak, ruangan itu terlihat begitu angker dan menyeramkan.
Saat ia membuka pintu ruangan itu, Riana merasakan hawa panas yang langsung menampar wajah.
"Silakan duduk," ucap sang kepala sekolah mempersilakan gadis itu duduk
Saat gadis itu menarik kursi di depannya tiba-tiba ia mendapatkan sebuah visi ( melihat masa depan).
Ia melihat sesosok Iblis berusaha menyerang Gagah dan ingin membunuhnya.
"Sekarang sudah saatnya aku membalas dendam kepada atas apa yang sudah kau lakukan kepada putriku. Riana sekarang lihatlah aku akan membunuhnya untukmu!" ujar Sang Iblis menatap kearah Riana
Lelaki itu kemudian mengeluarkan pedangnya dan mengarahkannya kepada Gagah.
"Tidak!!" seru Rania berlari kearah pria itu untuk menghentikannya.
"Riana, Riana!" Kepala sekolah berusaha menyadarkan gadis itu saat ia melihat Riana terdiam sambil membelakakan matanya.
Seketika Riana tersadar saat wanita itu terus mengguncang tubuhnya.
"Ada apa denganmu?" tanya kepala sekolah saat mengetahui Rania begitu ketakutan
Ia segera memberikan air putih kepada gadis itu dan mengusap keringatnya.
"Apa kamu baik-baik saja?" tanyanya begitu khawatir dengan keadaan gadis itu
"Aku tidak apa-apa Bu, aku hanya butuh istirahat. Untuk itulah aku sengaja menemui Ibu agar memberiku izin beberapa hari karena aku tidak bisa mengikuti pelajaran," jawab Rania
"Baiklah, karena kondisimu sepertinya tidak baik, bagaimana kalau aku menelpon nenekmu?" tanya Widyawati
"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri," jawab Riana kemudian berjalan meninggalkan ruangan itu.
Saat Rania mengambil tasnya dan berjalan meninggalkan ruangan kelasnya diam-diam Gagah mengikutinya.
"Riana tunggu!" seru Gagah membuat Riana menghentikan langkahnya
Pemuda itu merasa bersalah padanya dan memintanya untuk tidak keluar dari sekolah itu.
"Maafkan aku jika aku sudah membuat mu kecewa dan ingin pergi dari sekolah ini. Tapi percayalah aku tidak pernah ingin menyakiti mu, aku hanya tidak mau memberi mu harapan palsu," ujar Gagah
"Iya aku tahu, harusnya aku yang sadar diri. Mana ada seorang manusia yang akan menerima cintaku. Bahkan untuk berteman saja mereka tidak mau, mungkin ekspetasi ku terlalu tinggi jadi jangan terlalu menyalahkan dirimu. Bagiku penolakan itu hal yang biasa tapi entah kenapa aku masih tak tahu diri dengan kesal padamu," jawab Rania
Gadis itu kemudian pergi meninggalkan Gagah.
Sudah tiga hari Raina memilih mengurung diri dalam kamarnya. Lasmi yang mengkhawatirkannya menghampiri cucunya itu.
"Sebenarnya apa yang terjadi padamu, biasanya kau tak seperti ini walaupun teman-teman mu melakukan bully yang sangat keji padamu. Tapi kenapa kali ini kau tak mau keluar, bahkan tak mau makan apapun. Kalau begini terus nenek akan menyantet siswa yang sudah membuat cucu kesayangan ku menjadi seperti ini!" tutur Lasmi begitu marah
"Jangan nek, jangan lakukan apapun padanya," jawab Riana
"Apa aku tidak salah dengar?" ucap Lasmi tak percaya mendengar Riana melarangnya menyakiti orang lain
"Wah sulit dipercaya, dia bahkan sudah merubah karakter kasar dan pendendam cucuku menjadi wanita pengecut seperti ini. Katakan siapa namanya, biar Lasmini yang akan memutuskan nasibnya?" ucap wanita itu dengan wajah berapi-api
Bukannya menjawab pertanyaan Lasmi Rania malah menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Ah dasar anak remaja, Baiklah kalau begitu aku akan ke sekolah mu untuk menyelesaikan masalah ini dengan kepala sekolah,"
Mendengar ancaman Lasmi membuat Rania langsung menyingkap selimutnya dan melompat turun dari ranjangnya.
"Tidak perlu, karena mulai hari ini aku akan kembali bersekolah!" jawab Rania
Gadis itu segera mandi dan memakai baju seragamnya.
Lasmi tersenyum sekaligus merinding melihat perubahan sikap cucunya tersebut.
Ia kemudian memerintahkan Jin peliharaannya untuk mengawasi Riana di sekolahnya.
Setibanya di sekolah, teman-temannya langsung menyambut kedatangan Riana dengan melemparinya dengan sampah.
"Kenapa kuntilanak itu kembali lagi, bukankah harusnya ia sudah keluar dari sini!" seru Angel
"Benar, mungkin ia masih penasaran dengan kak Gagah makanya dia kembali lagi," timpal Aleta
"Maksudnya gimana?" sahut Garnis
"Dia penasaran untuk menembaknya lagi. Mungkin kali ini ia bisa diterima karena bisa saja ia kali menggunakan pelet sakti dari neneknya. Apa kalian tidak tahu jika dia itu cucu seorang dukun terkenal?" imbuh Angel
"Wah benar juga, kalau begitu mulai sekarang jangan biarkan si Kunti itu mendekati Gagah, karena dia hanya boleh menjadi milik Angel!" seru Aleta
"Dasar brengsek, minggir atau aku kirim kalian ke Neraka!" ancam Riana membuat Angel dan teman-temannya langsung menyingkir dari hadapannya.
"Wah dia sangat menyeramkan, apa kali ini kita akan menjadi korbannya?" bisik Garnis yang begitu ketakutan
"Dasar bodoh, mana mungkin," sahut Angel segera menyeretnya ke tempat duduknya.
Pagi itu saat semua siswa melakukan kerja bakti, Angel sengaja memerintahkan Riana untuk membersihkan gudang yang dianggap angker. Ia bahkan sengaja mengunci gadis itu agar ia tak bisa keluar dari gudang tersebut.
"Aku Yakin dia akan mati ketakutan di gudang itu. Apalagi banyak yang bilang kalau mereka suka melihat penampakan di gudang tua itu," ujar Angel
"Tapi bukanya dia Kunti, masa hantu takut sama hantu sih," jawab Garnis
"Tetap saja hantu juga takut jika melihat iblis paling kejam bukan, jadi jangan pernah ada dari kalian yang mencoba memberitahu siapapun tentang rahasia ini," ancam Angel
"Lalu bagaimana jika Bu Warni mencari Riana?" tanya Garnis
"Katakan saja dia bolos pulang!" jawab Angel
"Ok,"
Gadis itu kemudian mengajak teman-temannya pergi meninggalkan gudang.
Sementara itu Rania berusaha menggedor-gedor pintu berharap seseorang datang menolongnya.
"Tolong buka pintunya!" seru Rania
Namun tak seorangpun yang mendengarnya. Bulu kuduknya seketika berdiri saat ia merasakan ada kekuatan gaib yang mulai menyelimuti tempat itu.
Suara derap langkah kaki membuat Rania segera menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang datang. Namun tak ada satupun orang di sana membuat gadis itu semakin ketakutan.
Sebuah bayangan hitam tiba-tiba muncul di hadapannya membuat gadis itu seketika bersembunyi di balik kontainer besar yang tergeletak di gudang tersebut.
Namun saat ia menyentuh kontainer tersebut tiba-tiba ia kembali mendapatkan penglihatan aneh yang memperlihatkan kejadian yang terjadi di masa lalu.
Kali ini Rania melihat sosok wanita yang sangat kuat sedang membunuh para musuh-musuhnya di medan perang. Saat wanita itu mengangkat tangannya maka semua lawannya langsung melayang di udara, dan saat itulah wanita itu langsung membunuh mereka dengan sebuah pedang di tangannya.
"Riana!!"
Seketika gadis itu jatuh pingsan setelah melihat pemandangan mengerikan itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!