Brian devano, biasa di panggil Brian, seorang ketua dari kumpulan mafia yang di takuti di negara nya maupun negara lain dan sekaligus berprofesi sebagai pemilik perusahaan yang di pimpin olehnya yang di umurnya masih terbilang cukup muda, yaitu 27 tahun.
Banyak wanita yang ingin mendekatinya. Bahkan sampai rela melakukan apa saja hanya untuk menjadi kekasih nya, tapi dia tak menganggap semua wanita yang mendekatinya itu seperti tidak ada, karna dia juga mempunya seorang gadis yang sangat dia sayangi dan cintai dan harus mencarinya ketika dia menghilang dari sisinya dengan tiba tiba, dia juga hidup sebagai yatim piatu, hanya bersama teman teman nya yang dia anggap sebagai keluarga atau saudara.
Sela andini, seorang gadis yang cantik dan baik yang memiliki postur tubuh seperti kebanyakan gadis pada umum nya.
Di umur nya yang masih 21 tahun, dia harus bekerja setiap hari mencari uang untuk membiayai kehidupan nya sendiri setiap hari,bahkan ketika dia tak lagi kerja pun(libur), dia harus mengerjakan pekerjaan rumah yang dia tempati.
Yaitu tempat tinggal bibi dan paman nya sendiri, dia tinggal di rumah nya bagaikan pembantu jika dia yg tak lagi bekerja, dia yang harus menggantikan para pelayan di rumah nya.
Sekaligus dirinya bekerja di perusahaan Kd, dimana perusahaan yang di miliki dan di pimpin oleh musuh Brian, yaitu Brian.
Jonathan, biasa di panggil sekertaris han, dia berprofesi sebagai sekertaris dari Brian di perusahaan nya sekaligus salah satu teman nya ketika di luar kerja, selain angga dan reyhan yang sekaligus teman nya.
Angga, teman dari brian selain han, dia juga merupakan pemilik perusahaan yang cukup besar dan berpengaruh di negaranya, sekaligus orang kepercayaan dari brian di anggota mafia nya.
Reyhan, dia juga sama teman dari brian yang memiliki perusahan yang sama sama besar dan menguntungkan jika perusahaan lain bekerja sama dengan nya seperti perusahaan brian dan angga, tapi perusahaan mereka kalah jika di bandingkan dengan perusahaan brian yang sangat besar itu.
Rian nugraha, biasa di panggil tuan Nugraha yang di panggil paman oleh ara, adik dari almarhum ayah ara. Dia juga mempunyai perusahaan yang di turunkan oleh kaka nya (ayah sela)
Lita nugraha, biasa di panggil nyonya nugraha sekaligus bibi dari dari sela istri dari rian.
Pemeran tambahan nanti muncul saja di cerita...
Skip
Malam hari sekitar jam delapan malam, di sebuah tempat yang gelap dan rindang yang di kelilingi pepohonan yang begitu tinggi, terdapat salah satu orang yang berpakaian serba hitam sedang berlari seperti sedang di kejar kejar orang yang terdapat banyak bekas luka sayatan di tubuhnya.
"Hah hah hah"
"Apa bawahan si brengsek itu masih mengejar ku"
"Hah hah" Suara orang tersebut dengan tersengal sengal sembari berlari menjauhi orang yang mengejarnya.
"HEY"
"HEY"
"SINI KAU"
"DASAR PENGECUT" suara orang orang tersebut yang mengejar nya.
"Astaga, mana sih mereka berdua, bukan nya nolongin ketika lagi darurat gini juga" ucap dia kesal sambil bersembunyi di balik akar pohon yang besar sambil melihat kanan kiri. Siapa tau bisa keluar dari hutan yang begitu gelap ini, yang hanya di sinari oleh cahaya bulan.
"HEY"
"DIMANA KAU,CEPAT KELUAR"
"CARI DIA SAMPAI KETEMU"
"HEY, DIMANA KAU" suara teriak teriakan kembali terdengar.
Tuut tuut tuut (suara dari handphone nya terdengar pelan) yang langsung di angkat.
"Bos, bos , kau dimana" ucap si penelepon
"Cepat kemari, di kawasan si brengsek itu di bagian timur, jangan lupa pula, bawa pasukan kita,seperti nya mereka cukup banyak" ucap nya tegas dengan sesekali melihat orang yang begitu banyak mencarinya di belakang.
"S**iap bos laksanakan" ucap si penelepon
Tuuut' sambungan telepon pun di matikan oleh nya.
Di sebrang sana di tempat si penelepon yang sedang di aula markas yang begitu megah di dalam nya, memang dari luar seperti mension yang tak berpenghuni,bahkan terlihat sangat menyeramkan, di sana mereka sedang berlatih bertarung walaupun sudah malam, mereka akan beristirahat ketika waktunya,yaitu jam 10 malam.
"Ada apa bos rey" ucap salah satu mafioso berhenti ketika melihat salah satu bos nya juga setelah menelepon.
"Kita ke hutan sekarang juga, bawa semua pasukan di markas yang ini ke wilayah geng kalajengking di bagian timur" ucap rey tegas sambil bersiap siap.
"Baik tuan" Patuh nya dan langsung menjalan kan tugas nya untuk menyampaikan ke teman teman nya yang lain.
"Sudah siap" Tanya rey
"Siap bos" ucap serempak para mafioso.
Rey yang mendengarnya pun berjalan ke luar markas menaiki mobil hitam nya, begitu pula dengan para mafioso yang lain menuju tempat yang sekarang bos besar nya berada.
Dengan waktu yang cukup singkat, mereka akhirnya sampai di tempat bos nya tadi berada dengan cara bersembunyi sembunyi di balik pohon dengan di temani senjata mereka masing masing, yaitu sebuah pistol dan pisau di saku celana yang di khususkan untuk menyimpan senjata berupa pisau untuk berjaga jaga.
"Pantesan bos menyuruhku membawa pasukan yang banyak, ternyata lawan kali ini pun lebih banyak dari biasanya" ucap rey pelan ketika melihat situasinya yang begitu banyak lawan nya dengan di temani salah satu mafioso di samping nya.
"Tuan, apa kita tembak saja semuanya?" Tanya mafioso sudah bersiap siap.
"Bentar, kita harus mengepung mereka dulu biar kita tak kena serangan mereka" Jawab rey
Dia pun memberikan kode ke arah semua pasukan nya untuk mengepung lawan nya semua melalu gerakan tangan dan matanya.
Mereka semua pun mengerti dan langsung menjalan kan tugasnya, ada yang memanjat pohon dengan tanpa bersuara,ada yang beralih bersembunyi di bawah pohon pohon atau batu di sana,yang intinya, mereka semua harus berposisikan mengepung semua target dengan bersiap siap menembak sasaran nya masing masing.
"Akhirnya kau datang juga rey" Ucap bos besar nya yang ada di balik akar pohon tadi melihat salah satu pasukan nya sedang bersembunyi di semak semak.
Sedangkan para lawan yang sedang mencari nya tidak menyadari jika keberadaan pasukan yang akan menyerang nya, dan akan merenggut nyawa mereka sebentar lagi.
Salah satu dari pasukan rey menganggukkan kepala nya kepada rey bertanda semua nya sudah siap dan sudah mengepung lawan mereka semua.
Dor
Dor
Rey pun yang mengerti pun tanpa basa basi menembak salah satu dari lawan nya dan langsung di ikuti oleh semua pasukan nya.
DOR DOR DOK
AKH
AKH
DOR DOR DOR
AKH
AKH
DOR DOR DOR
"SIAPA DI SANA,TEMBAK" Teriak lawan sebelum semua teman teman nya mati sebelum akhirnya dirinya pun tertembak dan mati.
.
.
.
bersambung 🍁
"SIAPA DI SANA,TEMBAK"Teriak lawan sebelum semua teman teman nya mati sebelum akhirnya dirinya pun tertembak dan mati menambah teman teman yang juga mati di sana.
Suara tembakan dan teriakan kan pun terdengar di kawasan sana yang mengakibatkan banyak nya mayat yang masih baru saja tumbang dari pasukan yang di ketua rey sekarang,dan masih saja ada suara tembakkan ketika lawan yang belum mati itu melawan kembali.
"DASAR SIALAN,MATI SAJA KAU,KYAAAA"Teriak lawan di belakang rey berniat menusuk nya menggunakan pisau yang dia pegang.
Rey yang memang mendengarnya langsung melihat ke arah belakang,dan..
DOR
AKHHH
Suara tembakan dan teriakan di arah yang ingin menusuk nya tertembak oleh bos besar dari sang lawan bersarang di kepalanya dari arah belakang yang seketika mati di tempat.
"Bos,kau tidak apa apa bos"Khawatir rey menghampiri bos besar nya.
"Hmm,apa pasukan kita ada yang terluka?"Tanya sang bos sambil melihat sekeliling yang terdapat banyak nya orang tergeletak tak bernyawa dari sang lawan.
"TIDAK BOS"Serentak para pasukan menjawab
"Hemm,kita kembali ke markas sekarang"Ajak sang bos dingin sambil melangkah pergi ke arah mobil yang mereka bawa tadi yang tidak terlalu jauh dari tempat kejadian, dengan di ikuti semua pasukan nya.
"Kalian semua urus dulu mayat mayat itu"Ucap rey sebelum mengikuti bos Nya.
"Baik tuan (rey)"Jawab sebagian pasukan dan langsung mengerjakan tugas mereka yang harus di kerjakan dengan mengumpulkan semua mayat mayat mereka yang di biarkan tergeletak begitu saja.
Biasanya mereka akan membawa mayat musuh ke salah satu wilayah nya musuh sendiri,dan kebetulan ini tepat di mana wilayah sang musuh berada.
Setelah beres, merekapun mengikuti sang bos mereka ke markas yang sudah pulang duluan dengan membawa mobil khusus mereka sendiri.
*****
Pagi hari menjelang,menggantikan gelap nya malam menjadi terang dengan di gantikan semburan cahaya matahari pagi yang menghangatkan seisi bumi di kawasan kota,Yang beberapa jam lagi akan di gantikan nya dengan teriknya matahari dan banyak nya polusi itu.
Hari ini bertepatan dengan hari libur untuk beberapa pekerja,di rumah megah dan mewah.
Terlihat seorang gadis sedang mencuci pakaian yang begitu banyak nya dengan di temani beberapa pelayan di rumah nya,yang hanya bisa melihat nona muda nya mengerjakan pekerjaan yang harus nya mereka kerjakan tanpa alat bentu apapun seperti mesin cuci.
"Non,biar saya saja nya non,nona harus nya sekarang istirahat,besok nona harus bekerja bukan, berhubung nyonya juga belum bangun"Salah satu pembantu menawarkan.
"Tidak papa buk jun,udah buk jun kerjakan yang harus buk jun kerjakan saja nya"Jawab gadis tersebut dengan ramah dan tersenyum.
"Tapi non.."
" E e e eh,ada apa ini,bukan nya kerjain malah ngobrol"ucap orang yang di panggil nyonya tadi yang tak lain dan bukan yaitu bibi gadis yang sedang mencuci tersebut(lita).
Sela yang mendengar nya tak berani menjawab dan memilih diam meneruskan pekerjaan nya yang sedang mencuci pakaian.
"Apa nyonya butuh sesuatu?"Sopan bu jun menanyakan.
"Jangan berani berani nya kau membantu dia(sela),mengerti"Ancam nya
"Kau sela,cepat selesai kan mencucinya,terus masak untuk sarapan,paham!"Lanjut nya lagi dengan kejam dan langsung melangkah pergi keluar pencucian tanpa mendengar kan jawaban sela seperti biasa.
"Iya bi"Jawab sela
"Non,apa sudah selesai?"Taya buk jun
"Tar buk jun"Sambil membersihkan baju yang tinggal satu lagi.
"Nah,akhirnya selesai juga"Ucap nya tersenyum sambil menaruh baju tersebut ke tempat nya.
"Sini non biar buk jun aja yang jemur,non juga harus memasak kan"Usul buk jun.
"Tapi kalo bibi tau gimana buk jun?"Tanya khawatir sela takut ketahuan bibi nya jika dia tidak mengerjakan nya dengan baik.
"Gak bakal non"Ucap buk jum sambil mengangkat wadah yang berisikan jemuran yang tadi di lantai.
"Udah sana non,nanti kesiangan buat makanannya, non sela juga yang di salahi"Lanjut nya.
"Iya deh buk,makasih nya,sela masak dulu"Ucap sela.
"Iya non"Jawab buk jum.Sebelum akhirnya sela pergi ke dapur begitu pula buk jun yang mengerjakan tugas nya untuk menjemur pakaian di luar.
Di rumah lain tepatnya di mension yang begitu megah dan mewah, terdapat seorang pria yang baru saja bangun dari tidur nyenyak nya.
"Jam berapa ini"ucap nya melihat jam di handphone nya.
Tok
Tok
Tok
"Permisi tuan,apa tuan sudah bangun"Terdengar suara ketukan pintu yang di susul suara perempuan yang sepertinya pelayan dari luar.
Orang yang sedang tidurpun seketika terbangun dari kasur empuk nya dan masuk ke kamar mandi berniat membasuh muka nya sebentar sebelum membuka kan pintu kamar nya.
Cklek 'Suara pintu terbuka
"Hem,ada apa"Ucap nya datar ketika membuka kan pintu kamar nya ke arah pelayan.
"Ada tuan jonathan dan tuan angga di bawah tuan"Lapor pelayan tersebut dengan sopan.
"Hem,suruh mereka tunggu di ruangan kerja saya saja"ucap nya datar
"Baik tuan"Patuh nya dan pergi kelantai bawah.
Sedangkan tuan nya masuk kembali ke kamar untuk bersiap siap untuk ke kantor.
"Tuan Brian bilang,di suruh tunggu di ruangan kerja nya saja tuan"Ucap pelayan sopan.
"Hemm"Gumam han mengiyakan,mereka berdua pun akhirnya keruangan kerja bos.
Tak lama kemudian,orang yang di tunggu pun datang dan duduk bergabung bersama mereka berdua.
"Semalam,ku dengar kau di bawa ke hutan dan hampir saja di bunuh oleh mereka"ucap angga
"Hemm,dari siapa kau tau"ucap nya
"Ya siapa lagi kalo bukan rey,tapi kenapa bisa?"Heran angga,biasa nya kan bos yang sekaligus teman nya ini gak gambang kena oleh musuh,tapi ini kok bisa sampe di bawa kehutan.
"Dia membuat ku hampir celaka kemarin malam"Jawab nya kesal dengan mengingat kejadian semalam sebelum ke jadian penembakan.
Dia hampir saja mati waktu itu jika tak meloncat ke jalan aspal.Ketika ban mobil nya yang tertembak dan seketika oleng dan masuk ke jurang yang ada di samping jalan,dan sial nya lagi waktu itu,ketika dia meloncat malah kepala nya mengenai akar pohon serta bebatuan yang membuat nya hilang kesadaran dan dibawa ke markas mereka yang ada di sana.
"Tapi kau gak papa kan bri?"Tanya han khawatir melihat bos sekaligus teman nya itu.nya,ternyata dia yang bernama brian devano yang biasa di sebut dengan sebutan Brian.
"Dasar sialan,kenapa dia selalu mencari masalah dengan kita"Kesal angga
"Ingin sekali ku bunuh dia bri"Lanjut dia lagi.
.
.
.
Bersambung 🍁
"Ingin sekali ku bunuh dia bri"lanjut dia lagi yang langsung di balas oleh han.
"Hey!"
"Siapa di sini yang jadi bos hah"Sambil melemparkan bantal sopa yang ada di sana ke arah muka angga.
Memang kelompok mafia ini di dirikan oleh mereka berempat (brian,angga,rey dan han) tapi yang pertama nya yang di ngin mempunyai kelompok seperti ini yaitu brian, mereka hanya membantu teman nya ini yang ingin membalaskan dendam nya atas kehilangan kekasih brian yang hilang tiba tiba.
Ketika ada nya insiden kecelakaan waktu brian dan kekasihnya yang baru saja jadi sepasang kekasih baru itu mengalami suatu insiden yang mengakibat kan kekasih nya lupa ingatan (kecelakaan mobil), bahkan mereka semua tidak tau sekarang dia dimana dan kabar nya bagai mana, dan itu kejadian yang sangat tidak terlupakan oleh semua nya, termasuk brian sendiri.
"Gimana dengan dia,apa sudah ketemu"Tanya brian yang hanya di jawab gelengan oleh mereka berdua pertanda tidak.
"Dan apa pelakunya juga belum ketemu?"Tanya ya lagi dan lagi lagi hanya di jawab gelengan oleh mereka berdua.
"Kau cari pelaku nya segera,Bahkan ketika dia masuk rumah sakit dan sadar waktu itu,Dia tak mengenalku,Dan apa lagi ini, Bahkan aku tak tau dia dimana"Lanjut brian dengan mengingat kenangan kenangan bersama kekasih nya yang hanya singkat itu.
Seperti dia menyuapi kekasih nya ketika makan,menyelip kan bunga di telinganya dan kenang kenangan yang lain, sampai kenangan terakhir yang dia ingat yang sangat pahit untuk di kenang untuk nya.
"Tentu saja akan kami cari bri,Dia kan bagian dari kita juga,Bahkan kami menganggap nya sebagai adik kami"Ucap angga yang di angguki han pertanda menyetujui.
"Tuan,Sebentar lagi akan ada pertemuan anda dengan perusahaan nugraha yang ingin mengajukan kerja sama dengan perusahaan BD "Ucap Han mengingat kan.
Begitulah mereka,ketika membahas tentang perusahaan, mereka akan memanggil mereka dengan seharusnya,Seperti han yang memanggil brian tuan, padahal kan teman nya.
"Hemm,Ayo berangkat"Ucap brian beranjak dari duduk nya, dan langsung melangkah keluar pintu ruangan di ikuti mereka berdua.
"Terus, saya kemana bos?"Tanya angga
"Nya ke perusahaan kau lah,Apa lagi"Bukan brian yang jawab melainkan han.
"Gak mau lah,Mending ikut kalian aja"Ucap angga
"Cih, kurang kerjaan kau,Ku kira punya perusahaan besar akan begitu sibuk"Sindir han
"Hey,saya itu selalu sibuk, Bahkan sangat sibuk,Tidak sibuk di perusahaan pun sibuk di kelompok kita, Bahkan untuk istirahat pun gak bisa"Kesal angga membantah ucapan han.
"Jadi kau ingin istirahat"Datar brian sambil berjalan tanpa melirik angga.
"Atau kau ingin berhenti"Bisik han di telinga angga yang hanya bisa di dengar mereka berdua.
Angga yang mendengar bisikan han otomatis langsung menggeleng tanda tidak setuju.
"Mana mungkin begitu"
"Udahlah terserah kalian saja"Lanjut angga tanpa mendapatkan balasan dari keduanya.
Merekapun akhirnya meneruskan perjalanan nya ke perusahaan brian dengan menaiki mobil mereka,brian yang duduk di belakang pengemudi, sedang kan han yang jadi supir bersampingan dengan angga yang juga duduk di depan.
Di ruangan meeting perusahan brian,tuan nugraha yang tadi ingin mengajukan kerja sama dengan perusahaan bd ini sedang duduk menunggu pemilik perusahaan ini dengan di temani anak perempuan nya di sampingnya tanpa sekertaris,entah apa maksud nya.
Tidak lama kemudian,pintu ruangan pun terbuka,dan masuklah brian di ikuti sekertaris han di belakang bersama angga dengan tampang yang sama sama datar dan dingin.
"Selamat pagi tuan"Sambut tuan nugraha dan anak nya sopan beranjak dari duduk nya sebentar,terutama putri nya yang tersenyum manis menatap brian yang tidak di gubris itu.
"Hemm"Dingin brian dan langsung duduk di kursinya diikuti mereka semuanya.
"Selamat pagi juga tuan"Tanya han yang menjawab ucapan dari nugraha sebelum diri nya duduk.
*****
Di kediaman sela di rumah paman nya yaitu tuan nugraha.
Seperti hari hari libur biasa nya.Dia tidak akan ada istirahat sama sekali setelah mengerjakan pekerjaan rumah nya.Seperti sekarang ini,sela sedang mencuci piring di dapur bekas tadi keluarga ini sarapan sebelum paman nya (rian nugraha) berangkat bekerja bersama putrinya,padahal dia sendiri saja belum di berikan sarapan sedikit pun oleh pemilik rumah dari pagi dia bangun tidur.
"Non,biarkan saya saja yang mengerjakan,non sela sarapan saja dulu,dari tadi non belum makan"Ucap buk jun ke arah sela yang sedang mencuci piring di depan nya.
"Nggak usah buk jun,bentar lagi juga selesai"Tolak sela lembut sambil tersenyum ke arah buk jun sebentar.
"Tapi non sel..."
"Nah selesai juga kan buk jun"potong sela dengan terlihat tersenyum di wajah nya,buk jun pun yang melihat nya juga ikut tersenyum melihat sela.
"N**on sela sangat baik,bahkan setiap kerja dan hari libur suruh bekerja di rumah pun,nona masih bisa tersenyum"ucap buk jun
"Saya tidak bisa membayangkan jika nona tau rahasia orang yang di sebut nya paman itu oleh nona"lanjut nya tiba tiba sedih,sebelum lamunan nya buyar ketika mendengar teriakan yang membuat diri nya kaget,begitu pula dengan sela.
"SELA!!"Bentak seseorang yang baru datang sambil membawa sebuah pakaian.
"Iya kak het"ucap sela
Heti Nugraha: Anak perempuan kedua dari pasangan tuan dan nyonya Nugraha yang bersifat semena² kepada sela dan selalu ingin berfoya-foya bersama dengan teman teman nya dan selalu ingin kesenangan seperti mamah nya,yaitu nyonya nugraha.
"KAU ITU BISA KERJA GAK SIH"Lanjut nya dengan membentak.
"LIHAT INI"Memperlihatkan pakaian nya di depan sela.
"Apa kau tidak bisa bekerja dengan baik?,Kenapa baju nya kusut begini,Kau tau kan baju ini mau di pakai shopping bersama teman teman ku"Lanjut heti kesal sambil memperlihatkan baju yang dia pegang yang hanya kusut bekas lipatan baju.
"Tapi udah di setrika kok ka tadi saat kakak sarapan"jawab sela jujur.
"Iya non,Saya sendiri lihat bahkan pelayan lain pun juga non"Ucap buk jum.
"Tapi ini apa,Bahkan baju ini juga kusut"Kesal heti.
"Kau harus setrika kembali sel"Lanjut nya yang di angguki sela.
"Iya ka"ucap sela sebelum heti pergi dari sana
"Tapi kan udah non"bisik buk jun pelan di telinga sela
"Suuut,Udah gak papa mbok jun,Sela ke sana dulu nya (Tempat menyetrika)"ucap sela
"Iya non"ucap mbok jun.
Sela pun langsung menuju ketempat khusus untuk menyetrika di rumah sana setelah mengambil baju di kamar heti sebelum nya.
.
.
.
Bersambung 🍁
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!