NovelToon NovelToon

LUKA

Bab 1

Sebuah kampus bergengsi saat ini sedang ramai di tengah lapangan dengan tas besar yang di bawa mereka yang bersisi peralatan untuk berkemah untuk anak organisasi yang akan di lakukan oleh pihak kampus termasuk di sana ada Alea yang juga ikut di tengah ia sibuk sedang mengerjakan skripsi nya karna ia pikir untuk liburan sejanak sebelum kembali fokus pada tugas akhir nya itu bersama sahabat nya Arum dan teman lain nya yang ingin ikut bersama adik tingkat mereka tersebut.

"Ramai juga yang ikut"ucap Arum menatap adik kelas nya yang akan ikut padahal masih kuliah kecuali mereka sedang libur.

"Biasa mungkin mereka juga penat belajar sama seperti kita dulu"ucap Alea tertawa pelan karna ia dan Arum juga sering ikut kegiatan agar bisa lolos belajar karna absen tetap berjalan jika ikut kegiatan bagi anak organisasi atau acara perwakilan dari kampus.

"Benar juga kita berdua paling sering ikut padahal gak wajib tuh"sambung Arum tertawa mengingat kelakukan mereka berdua beruntung mereka memiliki otak yang cerdas jadi tidak pernah mendapatkan nilai yang jelek.

"Petualang lagi kita mana tahu ini yang terakhir kita ikut sebentar lagi kita akan keluar dari kampus ini"ucap Alea di angguki Arum.

"Semoga kita cepat selesai skripsi setelah berlibur sejenak,aku sudah lelah dan muak mengerjakan nya"sungut Arum.

"Ck perasaan kerjaan mu cuma copy dari internet doang deh"dengus Alea.

"Yee itu juga butuh tenaga dan pikiran Lea"ucap Arum dengan dramatis.

"Dasar ratu drama"dengus Alea lagi yang di balas kekehan oleh Arum.

"Silahkan semua nya masuk ke dalam bus"ucap dosen pendamping mereka.

"Baik pak"ucap mereka serempak segera masuk ke dalam bus yang telah di sediakan oleh pihak kampus.

Alea dan Arum duduk di kursi dua di belakang sopir di samping mereka terdapat dua dosen yang akan mendampingi mereka untuk berkemah di hutan selama dua malam.

"Aku tidur dulu nanti kalau sudah sampai bangunkan aku"ucap Alea pada Arum.

"Apa semalam kau begadang lagi"tanya Arum.

"Hmm"dehem Alea menutup mata nya.

"Ck gak usah bedagang juga kali Lea di bawa santai juga akan tetap selesai"ucap Arum.

"Biar cepat selesai tadi kau bilang kan sudah muak untuk membuat nya"ucap Alea.

"Iya juga sih"ucap Arum menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

Alea memejamkan mata nya karna sudah sangat mengantuk lumayan tidur satu jam untuk menambah tenaga,pikir nya. Jarak kampus dengan tempat mereka akan mengadakan kemah memang hanya berjarak satu jam an saja karna yang mereka bawa adalah mahasiswa baru jadi untuk awal tidak terlalu jauh dulu.

Di samping Alea ada Arga yang merupakan dosen killer di kampus mereka teman Alea berdebat di kelas karna cuma Alea yang berani melawan Arga tanpa takut sekalipun kecuali jika di ancam dengan nilai barulah Alea akan diam tak berkutik.

"Lea bangun kita sudah sampai"ucap Arum menggoyangkan lengan Alea agar bangun.

"Huamm sudah sampai"ucap Alea membuka mata nya dan menguap pelan.

"Hmm"dehem Arum mengangguk segera berdiri dari duduk nya begitu juga dengan Alea kedua nya berjalan keluar dari dalam bus karna hanya mereka yang tinggal.Mereka berjalan menuju tempat biasa dulu berkemah yang memiliki jarak tempuh lima jam menuju puncak dengan berjalan kaki karna hanya bisa di lewati dengan berjalan kaki mengingat mereka harus mendaki dengan jalanan yang cukup terjal hingga dengan penuh perjuangan akhir nya mereka tiba di puncak.

"Silahkan kalian mendirikan tenda milik kalian masing-masing"ucap Arga.

"Baik pak"ucap mereka serentak.

"Kita di sini saja"ucap Alea menunjuk di dekat pepohonan.

"Ok"ucap Arum segera mengeluarkan tenda yang ia bawa di dalam tas nya karna kedua nya satu tenda dan bagi tugas,sementara di dalam tas Alea ada baju-baju mereka juga peralatan mandi serta cemilan.

Kedua nya kompak mendirikan tenda mereka hingga selesai.Kedua nya duduk di depan tenda mereka untuk istirahat.

"Kalian bantu adik tingkat kalian bukan hanya duduk-duduk saja di sini"ucap Arga datar membuat kedua nya mendongak.

"Ck kami juga baru selesai pak,istirahat bentar doang gak masalah kali"ucap Alea ketus.

"Yang lain juga belum istirahat bantu mereka setelah selesai baru istirahat bersama"ucap Arga yang mana membuat Alea mendelik tak suka pada Arga.

"Mereka bisa pasang sendiri pak kan mereka juga pernah berkemah tuh"sinis Alea.

"Iya pak"ucap Arum menarik tangan Alea dengan keras saat melihat wajah Arga berubah dingin dengan mata menajam.

"Kenapa sih"ucap Alea kesal.

"Duh udah deh Lea gak usah jawab lagi ucapan pak Arga ngeri tahu gak lihat wajah nya berubah gitu"ucap Arum.

"Emang aku peduli gak tuh"ucap Alea ketus.

"Kita juga baru duduk tadi di ganggu sama dia"sambung Alea masih mendumel.

"kau memang keras kepala nya minta ampu. dah"ucap Arum geleng kepala.

"Lebih baik kita bantu mereka biar cepat selesai jadi kita istirahat"sambung Arum karna Alea masih mengeluarkan sumpah sarapah nya pada Arga.

"Hmm"dehem Alea dengan wajah kusut ikut membantu adik tingkat nya memasang tenda.

"Kenapa wajah mu kusut begitu Lea"tanya Rio pada Alea.

"Biasa"ucap Alea di balas kekehan oleh Rio sudah mengerti kenapa wajah teman nya itu begitu karna sudah tidak asing lagi siapa yang membuat wajah cantik Alea kusut begitu.

"Kau berdebat lagi dengan pak Arga"tanya Rio.

"Ck dia yang mulai duluan tuh"jawab Alea santai.

"Kalian saya suruh membantu bukan bercerita"ucap Arga yang kebetulan lewat.

"Mengganggu orang saja"sewot Alea dengan menatap sinis ke arah Arga.

"Bicara yang sopan Alea"ucap Arga menatap tajam ke arah Alea.

"Iya pak"ucap Alea dengan malas.

Arga pun melanjutkan langkah nya kembali untuk melihat yang lain mendirikan tenda.Sepuluh menit kemudian mereka semua sudah selesai mendirikan tenta-tenda tersebut.

"Sekarang sudah masuk waktu sholat asar silahkan kalian membersihkan diri dan jangan lupa berwudhu"perintah Arga.

"Baik pak"ucap mereka serentak.

"Arum silahkan pimpin jalan menuju sungai dimana para wanita"perintah Arga lagi.

"Baik pak"ucap Arum segera melangkah lebih dulu untuk ke tenda mengambil baju ganti dan peralatan mandi begitu juga dengan yang lain baru lah mereka pergi ke sungai begitu juga dengan Arga di ikuti para lelaki di mana mereka akan membersihkan diri di sana yang jarak nya tidak terlalu jauh dari perkemahan mereka.

Bab 2

Setelah mereka selesai mandi dan berwudhu sekarang mereka melaksakan sholat yang di di imam i oleh Arga hingga selesai baru lah mereka mengadakan kegiatan lain sambil menunggu waktu sholat magrib.

"Alea"panggil Rio membuat Alea menoleh.

"Kenapa"tanya Alea.

"Hehe gak ada sih cuma mau numpang duduk doang"ucap Rio langsung duduk di samping Alea.

"Bilang aja kalau kau ada mau nya"ucap Arum kerus.

"Heheh tau aja Rum"ucap Rio cengengesan tak jelas yang di balas tatapan sinis oleh Arum.

"Ambil aja di dalam tapi jangan ambil semua"ucap Alea.

"Baik banget sih Lea jadi makin sayang"ucap Rio merangkul Alea.

"Cih gini nih kalau ada mau nya"sungut Alea.

"Siap ini ada acara apaan lagi"tanya Alea saat Rio melepaskna rangkulan nya.

"Mungkin malam baru acara hiburan biasa selesai mengaji bersama"jawab Rio di angguki Alea.

"Sana ambilkan sekalian sama kami juga"ucap Arum.

"Ok bos"ucap Rio masuk ke dalam tenda kedua nya dan mengambil beberapa bungkus cemilan di sana setelah itu ia pun kembali keluar dan duduk bersama mereka berdua.

"Tumbun ambil dikit doang"tanya Alea.

"Buat nanti lagi saat di tenda"jawab Rio santai membuka cemilan nya begitu juga dengan Arum dan Alea.

"Setelah ini kalian mau lamar kerja atau lanjut lagi"tanya Rio.

"Belum tau tugas akhir aja belum selesai pusing buat nya kalau udah selesai semua baru mikir mau gimana untuk sekarang gak tau"jawab Arum.

"Kau sendiri bagaimana"tanya Arum.

"Entahlah aku juga pusing kalian tahu ini bukan kemauan ku rencana nya sih kalau sudah selesai nanti mau ambil lagi tapi jurusan kedokteran,cita-cita ku dulu mau jadi dokter"jawab Rio di angguki mengerti oleh mereka berdua,walaupun mereka berbeda jurusan namun mereka cukup dekat karna satu organisasi.

Saat matahari mulai terbenam mereka semua mengabadikan nya dengan ponsel masing-masing begitu juga dengan Alea.

"Jika sudah selesai silahkan pergi berwudhu kita akan melaksakan sholat magrib dan mengaji bersama baru acara hiburan terserah kalian mau bagimana"ucap Arga membuat mereka menghentikan kegiatan nya begitu juga dengan Alea.

"Orang lagi seru-seru nya juga dia datang mengganggu saja"dumel Alea.

"Ada yang kau katakan Alea"tanya Arga melihat Alea komat-kamit tidak jelas.

"Tidak pak"ucap Alea ketus.

"Tunggu apa lagi cepat pergi"suruh Arga melihat mahasiswa nya diam saja.

"Baik pak"ucap mereka semua segera bergegas ke sungai,

Satu persatu mereka datang dan mengambil peralatan sholat bergabung dengan Arga yang sudah lebih dulu duduk di atas sajadah nya.

Saat semua nya sudah lengkap mereka melaksanakan sholat magrib berjamaah dengan khusuk baru lah mengaji bersama-sama hingga mereka kembali melaksakan sholat isya baru lah mereka berkumpul di sekeliling api unggun yang kini tengah menyala besar.

"Lea duet yok"ajak Rio datang dengan gitar di tangan nya.

"Boleh boleh"ucap Alea menggeser tubuh nya membiarkan Rio duduk di tengah-tengah diri nya dan Arum.

"Lagu apa"tanya Rio.

"Sahabat jadi cinta kak"ucap anak anak lain yang membuat suasan sepi menjadi heboh.

"Emang ada lagu sahabat jadi cinta"tanya Alea.

"Entah"jawab Rio mulai menyetel gitar di tangan nya.

"Ka Lea sama Rio cocok"ucap yang lain membuat mereka bersorak terutama anak organisasi yang mengenal senior-senior mereka itu.

"Kami memang cocok"ucap Alea merangkul pundak Rio.

"Huuuu"teriak mereka membuat Rio dan Alea tertawa.

"Kenapa gak pacaran aja kak cocok gitu"ucap anak lain.

"Mau nya pacaran setelah halal"ucap Rio dengan senyum jail nya yang lagi-lagi membuat mereka ricuh di buat nya.

"Benarkah kak"tanya yang lain.

"Tentu saja"jawab Rio dengan wajah menyakin kan.

"Undang kami ya kak kalau kalian akan menikah kami juga ingin melihat pasangan serasi di organisasi menikah"ucap yang lain.

"Jangan khawatir undangan nya akan segera menyusul tapi harus bawa kado yang besar"ucap Rio dengan wajah tengil nya melihat ke arah Alea yang terkekeh.

"Mau sampai kapan kau akan ceramah lebih baik segera menyanyi"ucap Arum jengah menatap kedua nya yang sudah jadi satu prekwensi.

"Baik lah-baiklah"ucap Rio kini dengan wajah yang serius.

"Kita duet lagu apa ayang"tanya Rio pada Alea yang membuat mereka menyoraki Rio.

"Iri bilang bos"teriak Rio sambil tertawa.

"Baik lah kami akan menyanyikan lagu seluruh nafas ini karna nafas ini sudah di miliki oleh ayang Alea begitu juga dengan nafas ayang Alea sudah aku miliki jadi kami bertukar nafas karna kalau tidak begitu kami tidak akan bernyawa"ucap Rio lagi yang mendapat sorakan dari mereka.

Kini Rio mulai memetik senar gitar di tangan nya membuat mereka diam dan kedua nya pun mulai bernyanyi.

Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi

Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu

Aku tak akan lupa tak akan pernah bisa

Tentang apa yang harus memisahkan kita

Di saat ku tertatih tanpa kau di sini

Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

Jika memang dirimulah tulang rusukku

Kau akan kembali pada tubuh ini

Ku akan tua dan mati dalam pelukmu

Untukmu seluruh nafas ini

Kita telah lewati rasa yang pernah mati

Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku

Tanpa kita mencari jalan untuk kembali

Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku.....

Hinga selesai

Suara tepuk tangan dari mereka membuat Rio berdiri dari duduk nya dan mengambil tempat snak yang tadi di makan oleh Arumi.

"Silahkan masuk kan seiklas nya saja"ucap Rio sambil menyodorkan plastik snak tersebut ke arah mereka.

"Aku bukan nyanyi sebagai pengamen woyy"teriak Alea memukul pundak Rio yang di balas cengengesan oleh Rio sedangkan yang lain tertawa melihat tingkah kedua nya.

Sedangkan Arga hanya melihat kegiatan anak didik nya dari tenda milik nya membiarkan mereka menyanyi dan menari bahkan ada juga yang berdansa memeriahkan suasana malam.

"Lea ayo kita berdansa juga"ucap Rio menarik tangan Alea dan membawa nya bergabung dengan yang lain.

"Kau ini aneh sekali sih"ucap Alea kesal namun tetap ikut berdansa.

"Gimana dansa nya kau gak bisa aku juga lihat lah kaki mu sudah aku injak beberapa kali"ucap Alea.

"Biarkan saja lah yang penting senang oi"ucap Rio.

"Sini tangan mu kau berputar seperti di film-film itu"ucap Rio lagi di angguki Alea segera berputar yang di tertawai oleh mereka melihat ke abstrud an kedua nya.

Bab 3

Setelah dua hari mereka berada di sana akhir nya mereka akan kembali ke kota lagi,Alea yang merasa demam semalam jalan nya begitu lambat belum lagi jalanan yang mereka tempuh cukup licin dan becek karna semalam hujan datang cukup lebat, Sedangkan Arumi berada di depan bersama Rio karna mereka sebagai senior memimpin jalan dan memastikan anggota yang mereka bawa aman dan baik-baik saja. Awal nya Arum mengajak Alea bersama nya karna ia tahu Alea demam namun Alea tetap menyuruh mereka berjalan di depan saja karna ia juga sudah terbiasa dengan jalanan yang mereka lalui tersebut jadi ia merasa aman saja.

"Kenapa jalan mu begitu lelet"tanya Arga tanpa menoleh ke arah Alea yang berjalan dekat nya.

"Bukan urusan bapak"ketus Alea.

"Ck saya hanya bertanya karna kita sudah mulai tinggal jauh dari mereka"ucap Arga.

"Kalau bapak takut duluan saja aku sudah hafal jalan ini"ucap Alea malas ia menunduk untuk memukul kedua kaki nya yang terasa pegal saat akan menurun.

"Apa kamu tidak melihat jika di sekiling ini hutan nya cukup gelap dan suram,saya tidak mau terjadi apapun yang menimbulkan masalah cepat lah jalan kita tertinggal begitu jauh dari mereka"jelas Arga panjang lebar. Ia berkata seperti itu bukan apa-apa karna saat berkumpul tadi ia melihat Alea sedikit pucat maka nya ia menyuruh Arum dan Rio memimpin jalan dan ia sendiri mengawasi Alea untuk berjaga-jaga.

"Hmm"dehem Alea kembali melanjutkan jalan nya di depan Arga dengan pelan belum sampai mereka setengah jalan hujan kembali turun deras membuat mereka terpaksa berteduh di gubuk yang jarak nya tak jauh dari mereka.

"Sial banget malah hujan lagi"gerutu Alea menatap hujan dan hutan sekeliling nya untuk waspada.

Arga sendiri hanya diam saja dengan wajah datar nya juga melihat hujan tanpa peduli dengan gerutuan siswa yang suka berdebat dengan nya tersebut.

"Gimana ni pak hujan nya belum reda juga hari juga semakin sore"tanya Alea.

"Tunggu dulu sebentar lagi saya lihat kamu sedang tidak enak badan bukan mantel juga tidak ada jika di paksa kan yang ada kamu akan merepotkan saya jika terjadi sesuatu di jalan"jelas Arga membuat Alea melongo mendengar nya.

"Dih siapa juga yang mau merepotkan bapak yang membuat harga diri saya akan jatuh kalau orang tua"ucap Alea menatap sinis ke arah Arga.

Kini kedua nya diam memandang hutan yang mulai tak terlihat lagi dan hujan masih turun walau tak sederas tadi. Alea menatap tas milik Arga sebentar ia kedingan jika saja tas nya tidak di bawa Rio mungkin ia akan mengeluarkan jaket dan selimut kecil yang ia bawa untuk mengurangi rasa dingin nya.

"Seperti nya kita akan berkemah di sini karna tidak mungkin kita turun hujan begini jalanan licin juga hari sudah malam tidak akan baik jika di lanjutkan perjalanan"ucap Arga membuka tas nya dan mendirikan tenda milik nya di samping gubuk tempat mereka berteduh hingga membuat tubuh nya basah.

"Pak tenda saya sudah di bawa Rio pergi duluan dimana saya akan tidur"tanya Alea.

"Kamu tidur di tenda saja saya akan tidur di gubuk ini"jelas Arga di angguki Alea.

"Cepat masuk ke dalam saya juga mau ganti baju"ucap Arga lagi.

"Terimakasih pak"ucap Alea masuk ke dalam tenda dan langsung menyelimuti tubuh nya yang kedinginan.

Sementara di luar Arga menyalakan api lebih dulu baru lah ia mengganti pakai an nya yang basah,ia mengambil air dan bungkusan makanan yang siap saji juga peralatan kecil yang ia bawa untuk persiapan saja jika perlu dan memang ia sengaja membawa banyak untuk berjaga-jaga.

Arga pun menghangatkan makanan siap saji tersebut lebih dulu karna perut nya lapar,setelah selesai ia memanggil Alea yang masih di dalam tenda.

"Alea"panggil Arga cukup keras membuat Alae duduk dan melihat ke luar menyembulkan kepala nya.

"Kenapa pak"tanya Alea.

"Keluar kita makan dulu kau juga harus minum obat karna pagi-pagi kita akan langsung menurun"jelas Arga di angguki Alea segera keluar dari tenda dan duduk di samping Arga.

Kedua nya makan dengan diam,setelah selesai Alea meminum obat yang di berikan oleh Arga.

"Pak saya masuk duluan di luar dingin"ucap Alea.

"Hmm"dehem Arga dengan cepat Alea berdiri dan kembali masuk ke dalam tenda menyelimuti diri nya sendiri.

Semakin malam di luar semakin dingin membuat Arga tidak tahan lagi ia pun masuk ke dalam tenda dan berbaring di samping Alea,besok sebelum matahari terbit akan keluar dari dalam pikir nya.

Pagi hari nya suara gaduh di luar membuat Alea membuka mata nya perlahan saat benar-benar sudah mengumpulkan nyawa nya ia menoleh ke samping dan terkejut dengan Arga yang tidur di sebelah nya.

Belum hilang keterkejutan nya suara dari luar yang meneriaki mereka yang membuat Arga membuka mata nya.

"Pak di luar kenapa berisik"tanya Alea membuat Arga sadar jika sudah pagi.

"Jangan keluar"ucap Arga di angguki Alea.

"Ada apa bapak-bapak"tanya Arga setelah ia keluar dari dalam tenda.

"Kalian berbuat hal tidak senonoh di hutan ini kalian sudah tahu bukan peraturan di sini jika ingin berkemah jika lelaki dan perempuan tidak di izinkan satu tenda"jelas satu bapak membuat Arga terdiam karna ia memang tahu tentang hal itu.

"Bapak-bapak sekalian salah paham"ucap Alea tiba-tiba karna mendengar ucapan mereka.

"Kami tidak melakukan apapun semalam kami tidak bisa turun bersama yang lain karna saya demam dan tertinggal di belakang bersama pak Arga yang menemani saya namun tiba-tiba hujan lebat kami berteduh di gubuk ini menunggu hujan berhenti karna tidak baik perjalanan malam dan masih hujan maka nya kami mendirikan tenda"jelas Alea.

"Jika kalian berkemah di sini kenapa hanya mendirikan satu tenda saja kalian berdua jangan jadikan alasan jika ingin berbuat aneh di sini"ucap bapak yang lain.

"Maaf pak tenda teman saya ini tadi di titipkan ke teman yang lain karna ia tidak bisa membawa nya"jelas Arga.

"Kami tidak mau tahu kalian sudah ketahuan satu tenda di sini dan kalian juga sudah tahu peraturan nya berkemah di sini,jadi kalian harus menikah"jelas bapak itu lagi membuat mereka terkejut terutama Alea.

"Saya tidak mau menikah dengan nya pak"jawa Alea langsung,bisa mati aku cepat jika menikah dengan orang model beginian,batin Alea geleng kepala ngeri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!