Disebuah ruangan yang sangat luas dan besar terlihat beberapa orang berseragam TNI berdiri dan berbaris, didepan mereka Ran Derrick seorang tentara nasional Indonesia sedang menjalani upacara kenaikan pangkat dari Kapten menjadi Mayjen diusianya yang masih terbilang muda, yaitu berusia 27 tahun.
Jenderal TNI menghampiri Derrick dengan seulas senyum yang menghiasi wajah keriputnya, lalu mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Derrick.
"Selamat atas pengangkatan mu Mayor Derrick." ucapnya dengan tersenyum ramah kepada Derrick.
"Terimakasih, Jenderal Moeldo." Balas Derrick dengan senyum yang mengembang di bibirnya, Derrick terlihat begitu bahagia dan bangga kepada dirinya sendiri.
##
Setelah pelantikan Derrick segera pulang untuk memberi kejutan kepada keluarganya, terutama kepada sang istri tercinta yang selalu dia rindukan di setiap waktu. Kebahagiaan Derrick semakin bertambah ketika menerima telepon dari istrinya, sang istri mengabarkan anak pertama mereka lahir dan berjenis kel4min laki-laki.
"Terimakasih tuhan! terimakasih atas berkah dan rahmatmu ini, hiks." Derrick menangis terharu mendengar kabar bahwa anaknya telah lahir, sang istri juga menangis terharu dibalik telepon.
"Akhirnya aku menjadi ayah, hiks." Teriak Derrick bahagia.
Derrick yang terlalu bahagia lupa bahwa dia sedang menyetir mobil dalam kecepatan tinggi untuk pulang memberi kabar kenaikan pangkatnya, kecepatan mobil Derrick semakin bertambah ketika mendapat kabar anak pertamanya lahir.
Tittttttttt!
Suara klakson mobil tronton dari arah depan membuat Derrick kaget setengah mati dan membuatnya harus banting stir untuk menghindar.
Bang! Terdengar suara tabrakan yang memekakkan telinga ketika mobil Derrick bertabrakan dengan tronton yang mengambil jalannya.
"Sayang! Sayang! Apa yang terjadi?" Tanya sang istri ketika mendengar suara klakson mobil tronton dibalik telepon, lalu terdengar tabrakan yang cukup keras setelahnya.
"Apa yang terjadi?" Tanya Derrick yang masih sadar dengan nada lirih ketika melihat begitu banyak kendaraan yang berhenti, lalu suara sirine mobil ambulans dari kejauhan terdengar mengusik telinga.
"Sayang apa yang terjadi? Hiks, hiks, tolong jawab jangan diam saja, hiks, hiks." Sang istri masih bertanya dengan cemas.
Derrick berusaha mengambil handphone yang tidak jauh darinya tersebut, namun Derrick sudah kehilangan kesadaran sebelum menyentuh handphonenya.
##
Di Suatu tempat yang aneh dengan berbagai binatang ajaib, monster, dan juga orang-orang yang berpakaian layaknya pakaian orang zaman dulu, namun lebih modern dari zaman dulu, pakaian mereka lebih terlihat seperti pakaian zaman dulu yang mendapat sentuhan modernisasi karena lebih banyak variasi dan warnanya, serta lebih trendi dan terlihat style.
Jedarrr!!! Petir menyambar pohon hingga tumbang dan mengagetkan semua orang yang tidak jauh dari lokasi sambaran itu terjadi.
Hujan semakin deras membasahi bumi Naga Hitam, suara petir saling bersahut-sahutan yang menjadi latar belakang ketika seorang pemuda berusia 20 tahun mengakhiri dirinya sendiri dengan menusuk jantungnya dengan sebilah pedang.
Cl3p!!!
"Arg!"
Pemuda itu mendesah lirih sambil memuntahkan seteguk darah ketika pedang yang dia pegang menusuk jantungnya dengan sempurna. Mata pemuda itu melotot menahan sakit, tubuhnya perlahan jatuh ke samping sebelah kiri.
"Aku benci mereka," Ucap sang pemuda dengan lirih, lalu menghembuskan nafas terakhirnya.
##
1 jam.
2 jam.
Tiga jam berlalu dalam keheningan malam dengan diiringi suara petir yang saling bersahut-sahutan, pedang yang menusuk tubuh pemuda itu perlahan demi perlahan lepas dan luka tusukan pedang itu segera tertutup rapat oleh regenerasi hingga terlihat baik-baik saja.
Whush! Beberapa menit setelah fenomena itu terjadi tiba-tiba tubuh pemuda itu dimasuki sebuah cahaya putih bulat seperti asap secara kasar dan terlihat seperti dilempar seseorang.
"Ah!" pemuda itu tiba-tiba membuka matanya sambil berteriak ketakutan.
"Hush, hush, hush." Pemuda itu ngos-ngosan sambil memegang dadanya, lalu melihat ke segala arah seperti sedang menganalisa sesuatu, semakin lama kening pemuda itu berkerut bingung.
"Aku,"
"Dimana?" Tanya pemuda itu lirih sambil sambil melihat sekelilingnya.
Pemuda itu mencoba berdiri karena tidak ada yang menyahut, namun baru saja mencoba pemuda itu jatuh kembali.
"Argh! Kenapa kakiku rasanya mati rasa?" tanya pemuda itu heran ketika merasakan bahwa kakinya mati rasa dan keram seperti lama tidak digerakkan.
Ting! Sebuah suara seperti notifikasi pesan masuk bergema di otak pemuda itu, pemuda itu langsung mengeluh sakit ketika suara itu terdengar.
"Ini sakit sekali, si4lan!" Umpat pemuda itu sambil memegang kepalanya yang seakan mau pecah.
"Argh!" Pemuda itu merasa melihat sebuah angka persentase di otaknya, kepala pemuda itu semakin sakit bersamaan dengan angka persentase yang terus naik, lalu angka persentase tersebut berhenti diangka 100% dan saat itu juga sakit di kepalanya ikut berhenti.
"Pengunduhan sistem berhasil, selamat datang tuan rumah!" Terdengar suara wanita yang sangat datar tanpa ekspresi menggema di otaknya.
"Siapa kamu?" Tanya pemuda itu dengan waspada.
Ting!
Nama: Ran Derrick.
Umur: 20 tahun.
Poin misi: 10 K.
Level: 25 dari 100 level.
Stamina: 10 dari 100 level.
Kekuatan: 10 dari 100 level.
Vitalitas: 10 dari 100 level.
Kecepatan: 10 dari 100 level.
Misi: Istirahat secara penuh selama satu hari.
Hadiah: 100 poin misi.
Derrick bingung membaca beberapa informasi yang muncul entah darimana di pikirannya tersebut, lalu suara wanita misterius yang membacakannya.
"Apa ini?" tanya Derrick heran sambil berusaha menyentuh tulisan di antarmuka tersebut, namun tidak dapat disentuh sama sekali.
"Tuan perkenalkan aku adalah sistem misi dan hadiah, selama tuan menyelesaikan misi maka tuan akan mendapatkan poin misi yang sangat berguna untuk memperkuat dirimu yang akan membuatmu menjadi orang terkuat." ujar suara misterius memperkenalkan dirinya sebagai sistem kepada Derrick.
"Sistem misi dan hadiah?" Derrick bertanya-tanya.
"Sistem misi dan hadiah adalah, sebuah sistem kekuatan ilahi yang diciptakan," Sistem mulai menjelaskan dirinya kepada Derrick yang bingung.
##
Hampir satu jam lebih Derrick mencoba memahami sistem misi dan hadiah yang mengaku kekuatan ilahi itu, hingga Derrick akhirnya paham secara luar dalam tentang sistem tersebut setelah berbagai pertanyaan yang dia lontarkan.
"Sistem ini hanya akan menjawab sesuatu yang memang sudah diprogramkan dan berkaitan dengan misi, hadiah, dan juga jual beli dalam sistem." Derrick menyimpulkan tentang sistem setelah mengamati dan menganalisa sistem dalam satu jam belakangan.
"Untuk saat ini sebaiknya aku beristirahat dan memulihkan diri." Gumam Derrick dan mulai berbaring dan berusaha tidur.
##
Dua minggu berlalu dengan cepat, Derrick perlahan demi perlahan memulihkan dirinya sendiri yang seakan lupa bagaimana caranya menggerakkan anggota tubuhnya.
Derrick juga akhirnya menerima takdirnya yang harus hidup di suatu tempat yang sangat jauh berbeda dari kehidupan yang dia jalani sebelumnya.
"Hani sayangku, kuharap kamu bahagia dan besarkan anak kita menjadi orang yang lebih baik dariku." Gumam Derrick sambil menyesap kopi panas yang dia buat dari bahan yang dia dapatkan di dalam rumah kumuh tempatnya tinggal tersebut.
Derrick memandang halaman luas rumah gubuknya tersebut, lalu kembali menyesap kopi.
"Mulai saat ini aku akan fokus hidup di dunia baru ini dan berusaha untuk mencari tahu tentang dunia ini, syukur-syukur aku bisa kembali dengan kalian." Derrick meneteskan air mata haru dan bertekad untuk mencari tahu tentang dunia ini.
##
Derrick mulai mencoba memahami pemilik tubuh yang dia ambil alih ini melalui ingatan yang dimiliki tubuh tersebut, dimana ingatan itu selalu muncul secara tiba-tiba ketika Derrick sedang melamun.
"Pemuda yang malang." ucap Derrick prihatin dengan kehidupan pemuda yang dia ambil alih tubuhnya tersebut.
Dalam ingatannya Derrick dapat mengingat pemuda itu bernama Faisal seorang anak muda yang baik hati dan juga suka menciptakan berbagai sihir atau kekuatan.
Orang-orang menyebut Faisal sebagai maniak sihir karena sifat Faisal yang suka meneliti dan menanyakan berbagai sihir yang dimiliki orang lain, tentunya hal itu berkaitan dengan hobinya yang suka membuat sihir.
Kehidupan Faisal yang maniak sihir dan suka menciptakan sihir baru akhirnya terhenti ketika kedua orang tuanya dibunuh dengan cara keji oleh seseorang yang masih tidak diketahui.
Tiga tahun hidup sendiri dan selalu dihina, diejek, dan dibully oleh orang-orang dari keluarga kaya membuat Faisal tertekan mental dan batinnya, hingga puncaknya Faisal memutuskan bunuh diri ketika melihat wanita yang dia cintai b3rcumbu dan berhubungan intim tepat dimatanya.
Itulah gambaran ingatan Faisal yang dapat ditelusuri oleh Derrick.
"Pria yang malang, ckck." Derrick menghela nafas ketika melihat akhir hidup Faisal yang memutuskan bunuh diri.
Bersambung.
Derrick membutuhkan dua hari penuh untuk memahami pemilik tubuh melalui ingatan sang pemilik tubuh. Berkat kerja keras dan usahanya, Derrick mulai sedikit memahami pemilik tubuh meskipun ada beberapa hal yang dia tidak pahami.
"Sistem apakah kamu tahu kenapa aku bisa hidup ditubuh orang ini?" tanya Derrick kepada sistem.
"Jangan katakan itu diluar kuasamu." tambah Derrick dengan mengancam.
Sistem mengatakan bahwa alasan dia bisa bereinkarnasi ke tubuh Faisal karena tubuh Faisal adalah tubuh yang cocok untuknya, selain itu sistem juga mengatakan bahwa jika 7 hari roh Derrick tidak mendapatkan tubuh baru maka rohnya juga akan ikut mati bersama tubuh fananya.
Secara mudahnya roh Derrick dan Faisal bertukar ketika mereka sama-sama sakaratul maut, dimana Derrick sakaratul maut karena kecelakaan sementara Faisal sakaratul maut karena kebodohannya sendiri.
"Sebagai ungkapan rasa terima kasihku kepadamu Faisal, aku akan membalaskan dendammu kepada mereka dan akan membawa tubuhmu ini menjadi pendekar terhebat diseluruh dunia ini." ucap Derrick bertekad kepada dirinya sendiri.
"Selain itu aku berterima kasih atas sihir yang kau ciptakan ini, aku terkejut kamu menciptakan 10 sihir yang sederhana namun merepotkan." Ucap Derrick kembali sambil menciptakan api ditangan kanannya, sementara tangan kirinya memegang buku usang yang merupakan buku catatan pemilik tubuh.
Derrick merasa beruntung karena bereinkarnasi ke tubuh Faisal yang seorang jenius ilmu sihir, itu terbukti dari 10 sihir ciptaan Faisal yang sederhana namun merepotkan. Dimana Derrick baru menguasai tiga sihir yang diciptakan Faisal semasa hidupnya, yaitu sihir Api pembakaran, sihir sama dengan, dan sihir perubah bentuk dan sifat.
"Ouh, aku belum membuka toko sistem." Derrick tiba-tiba ingat bahwa ada toko di dalam sistem yang tidak sempat dia review karena terlalu fokus memahami pemilik tubuh dan apa itu sistem.
"Mari kita lihat," Derrick sangat bersemangat untuk mengenal lebih jauh tentang toko sistem.
"Daftar." Derrick membuka antarmuka sistem, seketika itu muncul antarmuka di depannya.
"Sistem apakah antarmuka ini bisa dilihat oleh orang lain?" Tanya Derrick yang khawatir antarmuka dapat dilihat orang lain.
"Tuan rumah tenang saja, orang tidak akan bisa melihat sistem antarmuka, karena ini kekuatan ilahi bukan kekuatan bodoh yang diciptakan oleh manusia." Jawab sistem ketus. Itu membuat Derrick terkejut.
"Heh, kekuatan ilahi?"
"Siapa yang tahu?" Ucap Derrick dengan remeh, lalu mengklik toko dipojok kiri antarmuka.
Derrick melihat toko sistem yang menjual berbagai sayuran dan buah-buahan, berbagai senjata, obat-obatan, tanaman herbal, bahan mentah, berbagai emas dan batu mulia lainnya, hingga berbagai jenis senjata ajaib dan teknik sihir.
"Sistem kenapa ada yang pembelian limit?" Tanya Derrick ketika melihat batu meteor yang dapat dibeli terbatas, yaitu hanya 4 kali pembelian.
Selain batu meteor ada beberapa benda dalam sistem yang dijual terbatas, salah satunya senjata pembunuh dewa yang hanya bisa dibeli satu kali setiap senjata dewa yang ada, seperti tombak dewa api yang dapat dibeli satu kali, tombak dewa air satu kali, dan sebagainya.
"Karena stok terbatas untuk beberapa benda tersebut tuan." Jawab sistem, Derrick tersenyum kecil.
"Katanya kekuatan ilahi? Tapi ada stok yang terbatas, haha." Ujar Derrick tertawa mengejek, sistem hanya diam dan tidak menanggapi.
Click.
Derrick membuka peningkatan tubuh hanya karena penasaran, "Jadi ini peningkatan atribut yang ada di status milikku" Gumam Derrick ketika melihat peningkatan yang bisa dibeli, seperti stamina, kecepatan, vitalitas, dan tenaga dalam.
"Harga satu peningkatan seharga 100 poin misi, tidak buruk." Gumam Derrick dan mengklik menu kekuatan dewa.
"Waw, ini menjual atau merampok?" Derrick terkejut kekuatan dewa seharga 10k poin misi.
Kekuatan dewa yang bisa dibeli Derrick berjumlah 9 kekuatan , yaitu:
Dewa tanah
Dewa air
Dewa api
Dewa angin
Dewa petir
Dewa pasir
Dewa kayu
Dewa cahaya
Dewa kegelapan
"Aku hanya memiliki 10k 150 poin misi, kekuatan apa yang harus aku beli?" Tanya Derrick dalam hati.
Setelah berpikir sedikit lama Derrick memutuskan membeli kekuatan dewa angin sebagai modal awal dirinya mengarungi dunia baru yang dia sebut dunia sihir, pedang, dan para pendekar.
"Aku merasa dapat mengendalikan angin?" Gumam Derrick ketika tubuhnya diselimuti angin saat pembelian dan pemasangan kekuatan dewa angin selesai.
Bush! Derrick mencengkram tangan membentuk tinju, hasilnya angin yang menyelimuti Derrick menghilang.
"Bagus." Derrick senang dan mulai berlatih kekuatan angin agar tidak kaku ketika bertarung.
##
"Sistem cek status." ucap Derrick pelan mengecek sistem setelah 3 jam berlatih mengendalikan angin.
Nama: Ran Derrick.
Umur: 20 tahun.
Poin misi: 150 poin.
Level: 25 dari 100 level.
Stamina: 10 dari 100 level.
Kekuatan: 10 dari 100 level.
Vitalitas: 10 dari 100 level.
Kecepatan: 10 dari 100 level.
Misi: Misi mendapatkan 10 kertas perunggu. Batas waktu: 3 hari
Hadiah: 40 poin misi.
Sistem segera memberikan informasi tentang Derrick melalui tulisan yang hanya dilihat oleh Derrick di otaknya, tanpa suara sedikitpun.
"Aku memiliki 150 poin misi, artinya aku harus lebih berusaha lagi jika ingin mengumpulkan 10 K untuk membeli kekuatan dewa." batin Derrick.
Derrick merasa sangat tertekan dengan harga kekuatan dewa elemen yang begitu tinggi, yaitu sebanyak 10 K.
"Tapi sebelum itu aku membutuhkan senjata." Derrick mengingat bahwa dia butuh senjata sebagai alat pendukungnya.
"Daftar!" Ucap Derrick dan tanpa basa-basi mengklik toko, lalu langsung membeli dua batu meteor sebesar dua bola basket yang seharga 150 poin misi.
Bug!
10 detik kemudian sebuah kardus besar langsung muncul di hadapan Derrick, kardus itu memiliki tulisan diatasnya, yaitu berupa kuitansi pembayaran.
"Paketku sampai? secepat ini?" Derrick bertanya-tanya.
Derrick membuka kardus itu dan ternyata isinya memang dua buah batu meteor sebesar bola basket yang dia pesan sebelumnya.
Derrick menggunakan teknik api pembakaran untuk membakar batu itu hingga meleleh, lalu membentuk sebuah pistol dengan sihir perubah bentuk dan sifat.
"Memang sihir yang berguna, terimakasih Faisal." Puji Derrick kepada Faisal sang pemilik tubuh yang menciptakan 10 sihir yang menurutnya berguna.
Setelah membentuk pistol Derrick membuat peluru dengan dua teknik yang sama, hingga 100 butir peluru dan mengetesnya secara langsung.
Dor!
Sebuah peluru melesat menembus dinding kayu rumah Derrick, suaranya memekakkan telinga dan membuat suasana pagi menjelang siang itu berubah menjadi hening takkala suara hewan yang menjauh semakin mengecil dan menghilang dari jangkauan pendengaran telinga.
"Bagus, ini berfungsi." Derrick senang dan mulai membuat senjata baru.
Bush!
Derrick kembali membakar batu meteor hingga meleleh, lalu membentuknya menjadi sebuah keris yang begitu tajam berwarna putih keemasan di beberapa garis di kedua bilah keris tersebut.
"Aku menciptakan keris, tapi kenapa seperti Degger?" Batin Derrick sambil melihat keris ciptakannya sembari membuat sarung keris dari papan dinding rumah Faisal, Derrick sebelumnya sudah mengubah papan itu menjadi kayu jati terlebih dahulu.
##
Sebuah tempat berbukit yang begitu indah dan nyaman untuk beristirahat dari lelahnya bekerja, terlihat Derrick sedang mengasah kerisnya sambil bersiul hanya untuk menemani suasana sepi yang dia rasakan saat ini.
"Bukankah itu si cupu?" tanya seseorang tiba-tiba sambil mendekati Derrick.
Dibelakang pemuda itu terlihat lima orang yang menenteng pedang di pinggang, mereka menatap Derrick dengan tatapan menghina. Derrick hanya melihat sekilas, lalu kembali melanjutkan kegiatannya.
Pemuda itu bernama Lawanto yang merupakan anak tunggal keluarga terkaya kota Batu tersebut, yaitu keluarga Lao. Lawanto memiliki sifat yang superior, suka mengejek dan merendahkan orang lain, dan begitu sombong setengah mati.
"Halo cupu, apa kabar?" tanya Lawanto sambil menendang lutut Derrick yang sedang duduk bersila tersebut.
"Jangan membuat masalah To, aku saat ini adalah orang yang berbeda dari aku yang dulu." Ucap Derrick sambil mengusap kerisnya, lalu menyarungkan dan diletakkan di pinggang kiri depan, padahal Derrick memang menunggu Lawanto untuk membalas sakit hati sang pemilik tubuh.
"Widih, berani sekali kamu pecundang, jangan kira aku takut dengan Degger di pinggangmu itu." Ucap Lawanto dengan mendengus dingin, lalu meludahi wajah Derrick.
Derrick mencoba bersabar agar tidak meledakkan kemarahannya yang sudah diujung ubun-ubun, yah meskipun Derrick ingin membalas dendam untuk pemilik tubuh tapi dia masih memberi kesempatan Lawanto.
"Minta maaf atau kamu akan menyesal karena telah menggangguku." ucap Derrick dingin sambil menatap tajam Lawanto.
Plak!!!
Bukannya meminta maaf Lawanto malah menunjukkan wajah sombongnya, lalu menampar pipi kanan Derrick dengan sekuat tenaga.
Bersambung.
Disebuah hutan yang tenang dengan suara alam dan kicauan burung yang menyejukkan jiwa, daun lebar yang berwarna hijau ditiup angin seakan bergoyang menikmati udara alam yang sejuk dan menyegarkan, tiba-tiba terciprat darah segar yang merubah sebagian daun itu menjadi merah dengan darah.
"Ugh," seorang wanita muda terkena anak panah hingga darahnya terciprat membasahi daun disekitarnya.
Wanita muda itu langsung berlari menuju ke arah barat, dia tidak punya waktu untuk beristirahat apalagi mengobati luka panah yang dia terima.
"Berhenti, sialan!" teriak salah satu orang dari sekelompok orang yang mengejar wanita itu dengan pedang yang terhunus dan siap menebas siapapun.
Slush!
Slush!
Seorang pemanah dari kelompok itu melepaskan dua anak panah yang hampir mengenai leher sang wanita muda jika saja wanita itu tidak jatuh tersandung.
Wanita itu langsung lari sekencang yang dia bisa melewati berbagai halangan alami yang menjadi penghambatnya, sementara para pengejar terus melakukan berbagai upaya untuk menghambat sang wanita muda dengan panahan atau serangan energi.
"Ah!!!" teriak wanita muda itu ketika sebuah bola api hampir menghantamnya, namun efek hantaman bola api itu masih membuat wanita itu terhempas dan terluka.
Bug, bug, bug.
Wanita itu berguling beberapa kali hingga terhenti disebuah tepi jurang air terjun yang begitu curam dan berbahaya.
"Hos, hos, hos." Deru nafas wanita itu yang tersengal-sengal sambil melihat ke bawah jurang air terjun, sesekali dia melihat kebelakang memastikan para pengejar.
"Kamu tidak bisa lari lagi, serahkan pusaka itu, mungkin kami akan membiarkanmu tetap hidup." ujar pemimpin pengejar sambil berjalan mendekat secara perlahan.
"Lebih baik aku mati daripada menyerahkan pusaka ini kepada sekte jahat seperti kalian." Jawab wanita itu dengan penuh tekad sambil mengawasi gerak-gerik musuhnya yang perlahan demi perlahan mendekatinya.
"Ah!!!" Teriak wanita itu ketakutan ketika memutuskan terjun ke jurang.
Byur! Wanita itu langsung menghilang dalam guyuran air terjun.
"Sialan, benar-benar wanita gila." Umpat pemimpin pengejar sambil menggertakan giginya marah.
"Terjun! terjun! ikuti wanita jhalang itu!" Teriak pemimpin itu memberi perintah kepada bawahannya.
Byur!
Byur!
Byur!
Para pengejar juga menghilang ditutupi guyuran air terjun yang menciptakan kabut air yang menutupi pandangan.
Ok, lanjut.
"Minta maaf atau," Derrick memperingati Lawanto agar meminta maaf, namun disela oleh Lawanto dengan congkaknya.
"Atau apa?"
"Apa yang bisa kamu lakukan?" Tanya Lawanto meninggikan dagu meremehkan Derrick.
Buhg!!!
Derrick yang kehabisan kesabaran langsung memukul wajah Lawanto dengan kepalan tinju yang dilapisi angin, pukulan itu membuat Lawanto terhempas menyamping.
"Ini yang bisa kulakukan!" Teriak Derrick.
Lima pengawal Lawanto dengan sigap menyerang Derrick, namun mereka semua terhempas oleh angin hingga beberapa langkah.
"Kamu masih tenaga dalam level 25, tapi sudah mampu mengendalikan sihir angin." ucap Lawanto heran sambil mengusap darah di mulutnya.
"Menarik, kukira cupu ternyata suhu." ucap Lawanto dengan senyum.
Tiba-tiba sebuah pedang muncul ditangan Lawanto, lalu berlari menyerang Derrick yang sudah siap dengan tinjunya. Lawanto menebas, Derrick menahan tebasan itu, lalu Derrick menggunakan elemen angin untuk membuat tebasan angin berbentuk sabit tajam.
Slash!
Slash!
Angin tajam yang berbentuk sabit itu dapat dihindari dengan mudah oleh Lawanto, lalu menebas Derrick kembali.
Ting! Derrick menangkis tebasan pedang itu dengan keris, lalu tangan kanan siap menghantam perut.
Bush!
Serangan telapak angin Derrick itu dihindari oleh Lawanto yang langsung menyemburkan bola api dari mulutnya.
Bush!
Derrick menjauh dari Lawanto, namun lima pengawal Lawanto siap menyerang Derrick dari arah kanan, kiri, dan belakang secara bersamaan.
"Perisai angin!" Derrick menciptakan perisai angin, lalu menciptakan tornado yang langsung menghantam lima orang pengawal tersebut.
"Mereka kuat." Batin Derrick melihat tornado anginnya langsung menghilang dengan ayunan pedang lima pengawal itu.
"Kamu cukup hebat Faisal, aku mengakui dirimu sebagai jenius sejati." Puji Lawanto apa adanya.
Lima pengawal kembali menyerang dengan tebasan energi secara serentak ketika mendapat kode mata dari Lawanto, Derrick menciptakan perisai angin yang melindungi seluruh tubuhnya dengan angin yang memutar searah jarum jam, itu terlihat seperti tornado kecil yang melindungi Derrick.
Dor, dor, dor!!!
Perisai itu hancur dan lima pengawal sudah siap menebas, namun mereka tidak pernah mengira akan ditembak oleh Derrick. Dimana Derrick melepaskan lima tembakan tepat di titik vital lima pengawal tersebut.
"Apa itu?" tanya Lawanto terkejut, Derrick melepas tiga tembakan secara beruntun kepada Lawanto.
Beruntung Lawanto dapat melindungi tubuhnya dengan perisai energi, Lawanto menyerang balik dengan teknik berpedangnya.
Bush!
Derrick menyerang dengan angin tajam berbentuk sabit, sementara Lawanto menyerang dengan tebasan energi, dua serangan itu menciptakan ledakan energi ketika berbenturan.
Slash!
"Ugh," Derrick tertebas oleh tebasan energi itu yang ternyata lebih kuat dari tebasan elemen angin miliknya.
"Serangan energi lebih kuat dari serangan elemen angin? Yang benar saja." Derrick heran.
Derrick tentunya heran, karena sihir angin sebenarnya juga berasal dari energi tenaga dalam, yang otomatis seharusnya sihir angin mampu mengalahkan tebasan energi, karena sihir angin bersifat ganda yaitu kekuatan energi dan kekuatan elemen angin.
"Sebenarnya energi tenaga dalam lebih baik dari semua kekuatan yang ada, namun sayangnya energi tenaga dalam tidak banyak kreasinya dan tidak memiliki efek tertentu." Jelas sistem dalam pikiran Derrick secara tiba-tiba.
"Seandainya energi tenaga dalam bisa digunakan layaknya angin yang bisa dibuat menjadi tornado, atau seperti api yang bisa membakar sudah pasti banyak pengguna tenaga dalam murni di dunia ini." Jelas sistem kembali.
"Sejauh ini kebanyakan pengguna energi tenaga dalam murni adalah pendekar yang mengandalkan senjata, seperti pendekar pedang." Tukas sistem.
Derrick mengangguk mengerti sambil terus meladeni teknik pedang Lawanto yang memang sangat baik dan terampil, bahkan Derrick dibuat sulit melancarkan serangan balik.
"Kamu tahu kenapa pendekar pedang terkuat selalu dipegang oleh orang yang hanya memiliki sedikit teknik bertarung atau teknik sihir?" Tanya Lawanto disela serangan yang dia lancarkan.
"Itu karena mereka hanya mengandalkan satu kekuatan, yaitu energi tenaga dalam." jawab Lawanto sendiri sambil mengayunkan pedangnya menebas dari atas kebawah.
Sebuah energi pedang siap membela Derrick yang hanya bermodal pistol tersebut, Derrick langsung tenggelam dengan besarnya energi pedang tersebut.
"Itulah jika kamu melawan," Lawanto langsung terdiam ketika sebuah sensasi dingin yang diiringi rasa sakit di kepalanya.
Lawanto menyentuh keningnya yang mengeluarkan banyak darah, lalu jatuh dan meninggal akibat tembakan di kening oleh peluru Derrick.
"Jangan pernah lengah, uhuk, uhuk." Ujar Derrick sembari memuntahkan seteguk darah segar, kondisi Derrick sangat memprihatikan karena energi pedang Lawanto memberinya luka yang cukup parah walaupun tidak sampai membuatnya terpotong.
Derrick hanya bisa pasrah menunggu kematian sebelum sistem muncul dan memberitahunya bahwa ada pil yang mampu menyembuhkan luka secara instan dan tidak meninggalkan luka bekas sama sekali.
"Benarkah?" tanya Derrick yang setengah sadar sambil melihat keatas rindangnya pohon dan ditemani semilir angin yang menerpa tubuh rapuh Derrick.
"Tuan bisa cek di toko untuk memastikannya." jawab sistem.
"Daftar." Ucap Derrick lirih dan tak bertenaga membuka toko sistem.
Derrick dapat menemukan pil yang dimaksud, pil itu bernama pil regenerasi, dengan bahan bulu binatang ajaib yaitu burung Phoenix api biru, tanaman herbal yang bernama akar seribu benang, dan juga daun lumpur jiwa yang sulit ditemukan.
Derrick menduga bahwa tiga bahan pembuat pil regenerasi itu pasti bahan-bahan yang sangat langkah, secara otomatis harga jual pil itu juga sangat mahal, akan lebih mahal lagi jika dibeli di pelelangan atau sejenisnya.
"Sudah kuduga." Derrick langsung lemas melihat harga pil yang menyentuh 500 poin misi.
"Harganya sebanyak lima atau 10 misi sistem." Dengus Derrick.
Sistem selama ini memberi Derrick misi yang berhadiah 50 poin misi dan yang paling besar 100 poin misi, tentu saja harga pil itu terlalu mahal bagi Derrick.
"Poinku saat ini hanya 204, sepertinya aku hanya menunggu mati saja." Tukas Derrick sambil menutup mata dan terlihat sangat pasrah dengan nasibnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!