NovelToon NovelToon

Pergi Dan Kembali

prolog

malam yang sangat gelap. diiringi angin kencang dan hujan lebat. pohon-pohon seperti berayun-ayun. hewan berbulu berlarian bersembunyi. banyak air menampung di jalanan.

seorang anak laki-laki duduk di kursi tunggu sambil melihat ke arah jendela besar sehingga ia dapat melihat hujan turun dengan cepat. sedangkan pria lainnya yang tak lain adalah ayahnya mondar-mandir di depan ruangan. sampai akhirnya suara yang mereka nantikan terdengar.

tangisan bayi memecahkan ruangan bersalin. anak laki-laki itu beranjak dari kursi tak sabar untuk melihat sang adik. tiba-tiba terdengar tangisan bayi yang lain. betapa bahagianya sang ayah mendengar tangisan dua bayi di sana.

kemudian sekelompok baju hijau keluar sambil membawa ibu itu ke ruangan yang lain. sang ayah dan anak laki-lakinya mengikuti di belakang. seketika sang anak terhenti ketika melihat kereta lainnya yang berisikan dua bayi menuju ruang khusus.

anak itu meminta izin kepada ayahnya dan langsung mengikuti perawat yang membawa adik-adiknya. sampailah mereka ke ruangan khusus bayi yang baru dilahirkan.

perawat itu pergi. anak itu mendekat dan melihat sang adik adiknya. ia merasa bahagia karena mulai hari ini ia telah menjadi kakak.

tiba-tiba suara Guntur dan kilatan petir menembus jendela di sana. sontak anak itu terperanjat kaget

"tenang dik, ada kakak di sini!" kata anak itu menenangkan. tak lama kemudian ia merasa ada seseorang masuk ke ruangan itu. awalnya ia kira sang ayah yang juga ingin melihat adik-adiknya. Namun ketika ia berbalik, ia terkejut kedua kalinya.

bukan sang ayah yang ia harapkan, melainkan seseorang yang tidak ia kenal. bukan dokter atau perawat ataupun satpam. pria itu berpakaian serba hitam dan membawa benda tajam di tangannya.

anak itu ketakutan. ingin berteriak tapi tak kunjung suara itu keluar dari mulutnya. ia hanya mundur perlahan ketika pria itu mendekat padanya.

ternyata ia mendekati dua bayi yang baru lahir. pria itu melihat agak lama dan mengambil bayi tersebut.

"jauhkan tangan mu pada adik-adik ku!" akhirnya suara itu keluar dari mulut sang anak laki-laki itu.

perhatian pria itu teralihkan. ia langsung maju mendekati anak kecil itu. dan mendorong dengan keras sampai anak itu terbentur kepalanya dengan tembok.

pria itu langsung menyadari dari arah kejauhan ada orang yang akan lewat. dengan cepat pria itu kabur dengan membawa salah satu bayi di gendongannya.

perawat yang tadi kembali untuk mengantarkan kedua bayi itu kepada sang ibu. betapa terkejutnya ia melihat anak laki-laki yang mengikuti nya terbaring pingsan di sana. belum lagi salah satu bayinya hilang dan tidak ada di sebelah bayi satunya.

perawat itu langsung berteriak. sang ayah yang juga akan menuju ruang bayi melihat perawat yang panik dan dengan cepat mendekati perawat itu.

"pak! anak anda, maaf... maaf kan saya!" kata perawat itu yang panik.

sang ayah terkejut bukan main, melihat anak laki-laki satu-satunya pingsan dan salah satu bayinya telah hilang.

para penjaga langsung mencari pria yang menculik bayi tersebut. salah satu penjaga di sana telah menemukan pria itu namun na'as karena pria itu sangat cerdik, ternyata ia mempunyai rekan yang telah menunggu di luar. penjaga tersebut terbengkalai di sana dengan darah bercucuran di perutnya.

malam itu hujan makin lah turun dengan deras nya. seakan-akan malam itu juga ikut merasakan kesedihan yang di alami oleh mereka.

...****************...

terimakasih sudah membaca dan mendukung novel ini.😊

jangan lupa untuk melihat novel ku yang lainnya ya

tetap semangat dan sampai jumpa lagi 👋

Eps 1 Terlambat sekolah

KRING.... KRING....

sudah berapa lama alarm itu berbunyi. tapi gadis itu tak kunjung bangun dari tidurnya.

KRING.... KRING....

"huft... anak itu! sudah jam berapa ini!?" kata lelaki yang langsung beranjak dari kursinya.

"biar aku saja!" kata wanita yang baru selesai mencuci piring.

wanita itu menuju arah kamar yang alarm nya masih berbunyi.

"Kiara! kamu tidak sekolah? jam berapa sudah ini?" kata wanita itu lembut.

",uhh... hoammm! sekolah kak, ini jam berapa?" tanya Kiara.

"eum... jam tujuh lewat lima.." kata wanita itu sambil melihat jam yang ada di kamar Kiara.

"ohh... baru jam tujuh... hah?! astaga! hari ini pak Badrul lagi jam pertama. habislah aku!" kiara baru tersadar jam pertama adalah guru killer yang ada di sekolahnya.

"kakak kok bangunin aku dari tadi sih!" teriak Kiara yang sudah di kamar mandi.

"huft!" wanita itu hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah adik iparnya itu.

"aduhhh....cepat dong! sabun mana? oh ini"

selesai mandi Kiara langsung memakai seragam dengan cepat. "please deh, bisa GK sih hari ini hujan deras aja!" pekik Kiara sambil melihat cuaca di luar dari jendela. cuaca sekarang justru cerah sekali, tidak ada tanda-tanda mendung di langit.

"kak! aku jalan ya!" seru Kiara.

"eits... sarapan dulu!" kata lelaki itu sambil menyodorkan roti ke mulut Kiara.

"ihh wa Enzo!" (ihh kak Kenzo).

"siapa suruh bangun siang, alarm sudah sejam bunyi, ganggu tau!" kata Kenzo Kakak Kiara.

"huhu... sudah enggak sempat kak! dahh" Kiara langsung pergi sambil mengenakan sepatu yang setengah terpasang. ia berlari dengan cepat karena jarak dari rumah cukup dekat.

biasanya setiap pagi ia melihat siswa-siswi yang masih berlalu lalang, tapi sekarang justru tidak ada siswa-siswi, melainkan hanya dia yang masih berlari.

"hosh! hosh!"

pagar sekolah masih terbuka. pelan-pelan Kiara masuk tanpa ketahuan oleh penjaga sekolah. setelah berhasil melewati pagar cepat-cepat ia berlari lagi menuju kelasnya.

di setiap kelas ada dua pintu. satu pintu depan yang biasanya para guru masuk, ya kadang siswa-siswi juga lewat situ dan satu pintu yang di belakang.

Kiara ancang-ancang berlari cepat melewati pintu pertama. setelah itu, ia melihat keadaan kelas yang sedang menyimak. kebetulan sang guru menulis di papan tulis, jadi mudah bagi Kiara menerobos masuk dan duduk di kursi belakang.

"pstt!" bisik salah satu siswi tepat di sebelah kursi Kiara. sontak Kiara menoleh sambil mengelap keringat yang muncul di lehernya.

"tumben lo telat" bisik nya lagi.

"gue kesiangan, pak Badrul baru aja masuk?"

"ohh.. Enda sih, sudah agak lama!"

si guru langsung menyadari suara bisik-bisik yang berada di belakangnya. pak Badrul langsung berbalik. sambil membetulkan kacamata nya.

"siapa itu yang bisik-bisik!"

seketika ruangan itu langsung sunyi. tidak ada yang bersuara.

"hemm... kamu!" kata pak Badrul menunjuk ke arah Kiara.

kiara yang dari tadi menyembunyikan kepalanya dengan buku, melihat semua temannya melihat ke arah nya. Kiara hanya pasrah dan memunculkan kembali kepalanya.

"sa... saya pak?" Kiara menunjuk dirinya.

"kamu terlambat ya?" tanya pak Badrul.

"eung..." Kiara menoleh sedikit pada teman yang di sebelahnya. temannya itu hanya menggeleng kan kepalanya.

"eng... enggak pak! saya enggak terlam--"

...*...

...*...

...*...

"ish.." desis Kiara. sekarang dia berada di luar kelas. percuma ia tadi menjawab kalau ujungnya ia tetap di keluarkan juga dari kelas.

bagi siswa-siswi yang telat dan ketahuan oleh guru yang sedang mengajar, mereka biasanya keluar sampai jam nya telah selesai sambil mengangkat kaki.

tapi tidak dengan Kiara. ia justru tidak mengangkat kakinya dan hanya bersandar pada dinding. toh tidak ada guru melihat nya sekarang pikirnya.

dari arah berlainan terdengar suara langkah kaki yang sontak membuat Kiara melihat ke arah tersebut. seketika ia tersenyum lebar pada orang itu.

"hah! terlambat juga Lo!" kata Kiara ketus.

"huft... percuma lari-lari, ujungnya telat juga!" kata pemuda itu.

"lo sih pake acara kesiangan!"

"idih enggak ngaca Lo ya?"

mereka tertawa kecil. bagi mereka itu hanya candaan yang sering mereka lontarkan ketika mengobrol.

"masuk enggak yah?" gumam pemuda itu.

"mau masuk pake tanya, yah tinggal masuk lah!"

"kasian gue sama lo, sendirian entar"

"tumben amat Lo care sama gue!"

"ya udah deh gue masuk yak" pemuda itu masuk lewat pintu yang kedua sama halnya yang dilakukan Kiara tadi.

tak lama kemudian.... jeng-jeng-jeng

"hahahah!" Kiara tertawa dengan suara kecil agar guru-guru di sana tidak terganggu dengan suaranya.

"ketawa aja Lo puas-puas!"

"Ezra... Ezra... Lo tuh ya, udah tau pak Badrul itu punya empat mata, masih aja Lo berani masuk... hahahah!"

"yang penting kan usaha dulu, hasilnya ya urusan belakangan!" kata Ezra yang tidak tau kalau Kiara juga melakukan hal yang sama tadi.

bukannya di hukum dengan mengangkat kaki, justru mereka malah seperti orang yang lagi nongkrong di pinggir jalanan.

KRINGGG....

bel pertama berbunyi menandakan pelajaran pertama telah selesai dan di lanjutkan istirahat selama tiga puluh menit.

"Minggu depan kalau saya liat kalian lagi terlambat, bukan angkat kaki kalian lagi! tapi mengangkat kursi..."

kursi mah aman aja, tinggal duduk kan enggak ada guru yang lihat. batin Kiara.

"...di lapangan! pak Jordi yang akan mengawasi kalian, sekalian dia mengajar anak muridnya pelajaran olahraga!" lanjut pak Badrul.

"hah?! serius pak?" kata Ezra.

"duarius! kalian pikir bapak enggak tau kelakuan kalian waktu di hukum tadi! hemm... sana balik ke kelas, tanyakan temannya saya ada beri pekerjaan rumah," kata pak Badrul sambil berlalu pergi.

Ezra dan Kiara masuk dan kembali ke bangku masing-masing.

"huh! hari ini sial banget sih!" kesal Kiara.

"yang sabar Kia" kata teman Kiara-bella.

"yuk! ke tempat biasa!" ajak teman kiara-irene.

mereka langsung ke tempat yang sudah menjadi basecamp mereka. dan itu adalah loteng. memang semua tempat di sekolah adalah milik umum. tetapi tidak dengan loteng ini. siapa saja yang ada di sana walaupun hanya lewat langsung di usir oleh geng nya Kiara.

"si cupu lama banget sih!" kata Bella menggerutu.

tiba-tiba muncul siswi berkacamata dengan rambut di ikat satu membawa satu kantung plastik berisikan makanan.

"lama banget sih!" teriak Irene.

"itu... tadi di kantin banyak yang ber--"

Ezra langsung mengambil bungkusan itu dan menyuruh anak itu pergi.

"kalau Lo marah-marah bisa panjang nanti, keburu bel..." kata Ezra dan langsung memberikan makanan itu kepada teman-temannya.

Kiara langsung melahap makanannya diikuti teman-temannya. tak terasa bel kedua berbunyi menandakan pelajaran selanjutnya akan dilakukan.

mereka berempat langsung meninggalkan tempat itu dan pergi ke kelas.

...****************...

hai guys... terimakasih sudah membaca novel ini yaa😊

tetap semangat dan sampai jumpa lagi 👋

Eps. 2 Beli baju

Eps. sebelumnya....

"si cupu lama banget sih!" kata Bella menggerutu.

tiba-tiba muncul siswi berkacamata dengan rambut di ikat satu membawa satu kantung plastik berisikan makanan.

"lama banget sih!" teriak Irene.

"itu... tadi di kantin banyak yang ber--"

Ezra langsung mengambil bungkusan itu dan menyuruh anak itu pergi.

"kalau Lo marah-marah bisa panjang nanti, keburu bel..." kata Ezra dan langsung memberikan makanan itu kepada teman-temannya.

Kiara langsung melahap makanannya diikuti teman-temannya. tak terasa bel kedua berbunyi menandakan pelajaran selanjutnya akan dilakukan.

mereka berempat langsung meninggalkan tempat itu dan pergi ke kelas.

...****************...

ketika perjalanan ke kelas tidak sengaja mereka bertemu anak kelas elit. di sekolah Kiara ini, terdapat tiga kelas di setiap angkatannya.

seperti sekarang Kiara the geng berada di kelas 11-3. bisa di bilang kelas yang kebanyakan kepintaran mereka di bawah rata-rata. untuk 11-1 muridnya yang pintar dan 11-2 untuk murid yang berada ditengah-tengah.

ada salah satu murid bernama Devan kelas 11-1, dulu Kiara dan Devan pernah satu sekolah saat SMP dan Kiara pernah menyatakan perasaannya pada Devan di tengah-tengah sekolah. tapi Kiara tidak serius menyatakan hal itu.

Devan saat itu sangat polos terkena jebakan dari Kiara. Kiara hanya tertawa mengejek Devan. dari situlah Devan mulai membenci Kiara. dan semakin benci ketika mereka bersatu lagi di SMA yang sama.

Kiara acuh tak acuh melewati Devan dan temannya. sedangkan Devan menatap sinis ke arah Kiara.

"dasar cewe bodoh!" Kiara yang mendengar suara itu langsung terhenti dan berbalik ke arah Devan.

"kenapa lo? ngerasa?" kata Devan.

"huh, enggak sih. gue ngerasa pintar tuh. justru Lo yang--"

"pstt... eh kami duluan yak, maaf mengganggu!" kata Ezra memotong pembicaraan Kiara dan langsung menarik Kiara yang masih kesal.

"apaan sih Lo!"

"jangan cari ribut please! muka lo sudah di coret sama pak Badrul, Lo mau semua guru begitu juga?" kata Ezra ketika mereka sudah di kelas.

"tapi si cowok sialan itu harus di beri pelajaran!"

"iya iya gue tau, tapi Lo tenang dulu, lagian emang bener kok yang dia bilang barusan..." kata Ezra meledek Kiara yang kesal.

"ohh gitu Lo ya!" Kiara langsung memukul lengan Ezra. sedangkan ia hanya tertawa melihat Kiara yang cemberut seperti itu.

Bella dan Irene hanya senyum-senyum kecil melihat tingkah temannya itu.

...****************...

akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu oleh siswa-siswi di SMA 1. mereka mulai berhamburan untuk pulang ke rumah masing-masing. ada juga yang masih nongkrong di belakang sekolah dan tak jarang terlihat siswa-siswi yang kena hukum membersihkan toilet setelah pulang sekolah.

Kiara dan teman-temannya langsung keluar kelas.

"huft... akhirnya gue bisa menghirup udara yang segar ini!" kata Irene. sebelumnya mereka melewati pelajaran yang sangat sulit menurut mereka yaitu pelajaran matematika.

"lebay tau gak!" pekik Bella.

"eh Lo di undang enggak sih ke acara ulang tahun temennya Dion? siapa itu namanya?" tanya Bella pada Kiara.

"iya di undang lah, Dion pacar gue... si Reno kan!" kata Kiara.

"iya bener! gila acaranya bakal meriah gak tuh!"

"Lo ke sana bel?" tanya Kiara.

"iya lah bareng my sweety gue..." kata Bella.

"kasian banget kita gak di ajak!" kata Irene.

"hahah ya ampun lupa gue ada kalian!" tawa Kiara.

"sial di lupain kita ren!" kata Ezra.

"eh eh... itu si Dion bukan sih?" tanya Bella sambil menunjuk ke luar pagar.

"ohiya, gue di jemput ayang, gue cabut yak!" Kiara langsung berlari ke arah Dion.

"JANGAN LUPA YA BEL, KAYAK BIASA!" teriak Kiara yang sudah naik di motor Dion dan melambaikan tangan ke arah teman-temannya.

"YAA!" teriak bella.

"jangan lupa kenapa bel?" tanya Ezra.

"haha! ada deh" kata Bella.

...****************...

Dion melajukan motornya. rok Kiara berkibar tak tentu arah. sampai lah mereka di salah satu mall terbesar.

"loh kok ke sini?" tanya Kiara.

"beli baju dong buat nanti malam" kata Dion sambil melepaskan helm yang ada di kepalanya.

"tapi aku belum bilang sama kakak ku!" kata Kiara cemberut.

"ihh, kamu tuh ya, pakai yang kayak biasanya aja, ku tunggu di rumah Bella ya!" kata Dion sambil mencubit pipi Kiara.

Kiara yang cemberut langsung tersenyum dan memeluk lengan Dion. kemudian mereka masuk. sebelum masuk Dion melepaskan jaket dan memberikan kepada Kiara, agar tidak ada yang melihat Kiara masih memakai baju sekolah.

mereka datang di salah satu toko pakaian. Dion mencari baju buatnya dan di bantu oleh Kiara. setelah memilih baju untuk Dion lanjut Kiara yang memilih pakaian.

banyak pakaian yang terbuka di sana sampai-sampai Kiara bingung harus mengenakan yang mana.

Dion memilihkan satu baju dan menyuruh Kiara untuk mencobanya. ketika di ruang ganti Kiara kesusahan untuk mengaitkan bajunya.

"aduh... susah banget sih!" tiba-tiba Dion langsung masuk ke tempat itu. sontak Kiara terkejut dan malu.

"Dion kamu kok masuk sih!"

"udah diem, kayak sama siapa aja!" kata Dion dan membetulkan kaitan di baju itu.

"entar ada yang lihat Loh!" kata Kiara.

"ohh, kamu mau aku aja yang liat nih, aku masuk betulan nih ya!" canda Dion.

"eh eh..." Kiara tergagap gagap mendengar hal itu.

"nah sudah selesai!" kata Dion lalu keluar.

gila banget sih Dion! batin Kiara.

Kiara langsung keluar mengenakan baju yang di pilih Dion. walaupun Kiara terlihat canggung ketika memakai baju yang terbuka seperti itu.

"Eumm... gimana?" tanya Kiara.

"kamu suka enggak?" tanya Dion.

"kok malah tanya balik sih!"

"hahah! bagus kok, kamu makin cantik tau enggak!" goda Dion.

"ohh jadi sebelum pakai ini enggak cantik gitu?" kata Kiara cemberut.

" ya enggak lah sayang! buruan yok, entar di cari kakak mu" kata Dion

Kiara langsung memilih baju itu saja karena Dion yang memilihkan dan dia suka walaupun baju itu terlihat seksi. dan lagi ia khawatir kalau dia di cari oleh sang kakak.

setelah berbelanja mereka pulang. Dion mengantarkan Kiara pulang. Dion berhenti sebelum sampai rumah Kiara.

"makasih ya!" kata Kiara.

"sama-sama sayang!" Dion langsung pergi.

Kiara jalan kaki menuju rumahnya. baju yang tadi sudah ia beli di taruh di dalam tasnya.

"aku pulang!" kata Kiara sambil membuka pintu.

"eh kiara, mau langsung makan enggak?" bisik wanita itu yang di sapa ayu. ia baru saja keluar kamar menidurkan anaknya.

"eh kak ayu, boleh deh kak! aku ganti baju dulu ya!"

setelah Mengganti pakaian, Kiara langsung menuju ruang makan.

"kak ayu! kak Kenzo mana?" tanya Kiara.

"masih di kantor. kenapa?" tanya ayu.

"boleh enggak malam ini aku mau ngerjain tugas di rumah Bella?"

"tanya kak Kenzo aja langsung, kalau kak ayu sih boleh aja!"

"oke kak!"

di kamar Kiara. ia langsung menelepon kakaknya. Kenzo memang menyuruh menelepon daripada lewat chat.

"kenapa kia?" tanya Kenzo di smartphone Kiara.

"kak, boleh enggak nanti malam aku ngerjain tugas sekolah di rumah Bella?"

"tapi Kakak pulang malam nih, kamu enggak kasian kak ayu sama Rian?"

"tapi kak, ini bakal di kumpul cepat!" alasan Kiara

"huft.. ya udah kalau dia boleh aja enggak apa-apa." kata Kenzo.

"oke kak, makasih yah!"

Kiara langsung menghubungi Bella.

"bel... jadikan?" tanya kia di smartphone nya.

"jadi dong, Lo di bolehin?"

"boleh lah, gue bilang mau ngerjain tugas di rumah Lo!"

"oke deh gue tunggu ya!"

...****************...

hai guys... terimakasih sudah membaca dan mendukung novel ini 😊

mampir juga yuk di novel ku judulnya "tiba-tiba menjadi pengasuh?!"

tetap semangat dan sampai jumpa lagi 👋

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!