Di salah satu unit apartemen sederhana di pusat ibukota. Seorang pria yang baru saja kehilangan pekerjaan serta seluruh uang tabungannya, saat berharap sang kekasih dapat memberinya sedikit kekuatan tambahan untuk melalui hari-hari beratnya, ia justru dibuat kecewa dengan keputusan kekasihnya.
“Noah, mulai hari ini aku tak bisa melanjutkan hubungan diantara kita! Orangtuaku menjodohkanku dengan putra teman mereka, dan aku sama sekali tidak bisa menolak keinginan mereka!”
Nancy, wanita yang sudah menjadi kekasih Noah selama beberapa tahu terkahir, tiba-tiba saja dia mengakhiri hubungan secara sepihak, saat pria yang selama ini sangat mencintainya dalam keadaan terpuruk.
“Nancy, apa kamu tidak ingin memperjuangkan hubungan kita?” Noah tidak ingin hubungannya dengan Nancy begitu saja berakhir. Dia sangat mencintai kekasihnya, dan selama ini hubungan mereka berjalan baik-baik saja tanpa ada masalah.
Nancy menggelengkan kepalanya. “Noah, sebenarnya aku juga tidak ingin hubungan ini berakhir, dan aku juga tahu saat ini kamu sedang membutuhkan seseorang untuk menyemangatimu, tapi aku benar-benar tidak bisa membantah keputusan orangtuaku karena aku tidak ingin membuat mereka kecewa!”
Kata-kata Nancy terdengar sangat tulus, dan Noah bisa merasa wanita di depannya memang benar-benar terpaksa menuruti keinginr kedua orangtuanya, yang memang sejak awal tidak merestui putrinya berhubungan dengan dirinya yang hanya seorang yatim-piatu, dan hanya seorang karyawan rendahan.
Ditambah dirinya yang telah kehilangan pekerjaan yang selama ini menjadi harapan hidupnya, semakin jauh bagi Noah untuk bisa melanjutkan hubungan dengan wanita yang dicintainya.
Statusnya berbanding terbalik dengan keluarga Nancy yang merupakan keluarga kaya raya, bahkan masuk dalam jajaran sepuluh keluarga terkaya di seluruh Indonesia. Keluarga yang begitu kaya, sangat wajar mereka tidak menginginkan menantu dari kalangan biasa, apalagi Nancy adalah pewaris tunggal kekayaan keluarganya.
Sebenarnya keluarga Nancy pernah memberi syarat jika Noah ingin mendapatkan restu dari mereka. Keluarga itu ingin Noah memiliki kekayaan setara dengan mereka dalam empat tahun, dan jelas itu sesuatu yang sangat mustahil bisa dilakukan Noah dalam empat tahun, bahkan dalam belasan tahun sekalipun ia belum tentu dapat melakukannya.
Dari apa yang terjadi selama mereka menjalin hubungan, memang hubungan mereka terlalu sulit untuk disatukan dalam ikatan pernikahan. Meski mereka saling mencintai, hanya dengan cinta tak akan membuat hubungan mereka mendapat restu dari orangtua Nancy, apalagi ditambah fakta Noah yang saat ini hanyalah seorang pengangguran.
“Nancy, apa semua harus berakhir seperti ini?” Noah tak tahu harus berbuat apa untuk mempertahankan hubungan dengan Nancy. Mendatangi Mansion mewah keluarga Nancy untuk memohon pada orang kekasihnya, kalau saja dirinya tidak di black list dari tamu Mansion, sudah sejak tadi dia pergi ke tempat itu.
Jika nekat datang ke tempat itu, bisa dipastikan dirinya akan berakhir babak belur dan mendekam di penjara selama beberapa bulan.
“Noah, ini yang terbaik untuk kita. Semoga kamu mendapatkan pengganti lebih baik dariku!” Nancy menyerahkan sebuah undangan pada Noah, yang telah resmi menjadi mantan kekasihnya.
“Jika kamu ingin datang, aku pasti merasa senang dengan kedatanganmu, tapi kalaupun kamu tidak ingin datang, aku tidak memaksa!” Undangan itu adalah undangan pertunangan Nancy dan pria pilihan keluarganya.
Noah hanya memegang undangan berwarna merah di tangannya dengan tatapan kosong, menatap kepergian gadis cantik yang selama beberapa tahun terakhir telah mengisi hari-harinya yang kosong, apalagi setelah kematian kedua orangtuanya tiga tahun lalu.
Kehilangan pekerjaan dan kehilangan uang tabungan, Noah masih yakin dapat melalui semua itu. Namun, kini juga harus kehilangan kekasihnya, sosok wanita yang teramat sangat dia cintai.
“Kenapa semua ini harus terjadi padaku? Apa sebegitu bencinya dunia ini padaku sampai kebahagiaan terkahirku juga direnggutnya dari sisiku?” tanya Noah pada siapapun yang mendengar suaranya.
Akan tetapi, sayangnya tak ada satu orang pun yang mendengar pertanyaannya dan mampu memberinya jawaban yang masuk akal untuknya. Hanya ada kekosongan dalam hidupnya, dan dia justru mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk mengakhiri hidup.
“Mungkin aku memang tak lagi diinginkan dunia ini, jadi tak ada alasan untukku bertahan hidup di dunia ini!”
Menguatkan tekat mengakhiri hidupnya, Noah melangkahkan kaki meninggalkan apartemen miliknya.
Di tengah malam yang sunyi, di bawah guyuran hujan deras, ia terus saja melangkahkan kedua kalinya, berjalan kesana-kemari tanpa tujuan yang jelas.
...----------------...
Suara petir menggelegar di langit malam, bersama turunnya hujan yang tak menunjukkan tanda akan reda. Bukannya reda, hujan justru semakin deras mengguyur bersama datangnya angin yang cukup kencang.
Pergi meninggalkan apartemen miliknya, Noah yang terus berjalan tak tentu arah dan tujuan, dia sampai di lapangan basket tak jauh dari sebuah taman. Di pagi hari tempatnya saat ini biasanya sangat ramai, tapi di tengah malam apa lagi di tambah suasana hujan deras, sehingga tak ada orang lain di tempat itu selain Noah.
“Apa gunanya aku terlahir sebagai orang yang sangat pintar, jika aku tidak bisa bahagia dengan kepintaran milikku?” Noah duduk selonjoran di tengah lapangan basket, membiarkan tubuhnya basah terkena air hujan. Seharusnya ia merasa kedinginan, tapi saat ini tak sedikitpun rasa dingin ia rasakan.
“Apa semua harus berakhir seperti ini? Apa memang hidupku tak ada kelanjutannya setelah malam ini? Jika ada hari esok untukku, aku berharap tak lagi menjadi sosok pria tak berguna!” Noah menengadahkan kepalanya menatap langit malam, membiarkan wajahnya terkena tetesan air hujan.
Dilihatnya kilatan petir di langit, lalu dia tersenyum dan berkata, “Sang Pencipta menciptakan petir malam ini sepertinya untuk mengakhiri hidupku!”
Noah mengangkat handphone di tangannya, berharap petir menyambar tubuhnya, tapi sepertinya dia benar-benar tak beruntung karena handphonenya telah mati sejak beberapa saat yang lalu.
Merasa tak lagi memiliki sisa keberuntungan, bukannya bersedih, Noah justru tertawa terbahak-bahak.
Namun kejadian buruk menimpa dirinya di tengah tawa kerasnya. Kilatan petir berwarna kuning keemasan menyambar tubuhnya, membuatnya terpental dan kehilangan kesadaran.
Fenimena petir berwarna kuning keemasan sempat dilihat oleh beberapa orang yang masih terjaga di tengah malam, termasuk Nancy yang sedang dalam perjalanan pulang setelah menemui Noah.
Tentu dari banyaknya orang yang melihat fenomena petir berwarna kuning keemasan, mereka menganggap semua itu hanyalah fenomena alam biasa, dan tak terlalu memikirkan apa sebenarnya yang sedang terjadi.
Mereka tidak tahu jika fenomena petir yang baru saja terjadi telah merubah takdir seseorang. Dia yang sebelumnya memiliki takdir buruk, kini memiliki takdir terbaik yang pernah ada.
...----------------...
Ketika hujan mulai reda, masih di suasana malam, di pinggir lapangan basket, Noah yang baru saja membuka mata, dia mendengar suara aneh di kepalanya.
[DING... Jiwa Tuan telah menyatu dengan Sistem Pekerja Keras]
“Eh, suara siapa? Sistem apa?” Noah merasa bingung dengan apa yang didengarnya, dan entah kenapa dia merasa suara itu berasal dari kepalanya.
“Apa ada yang salah dengan kepalaku?” tanyanya dan dia baru sadar kalau dirinya masih berada di lapangan basket dengan keadaan baik-baik saja, padahal jelas dalam ingatannya kalau dirinya baru saja tersambar petir.
Bingung apa yang terjadi dengan dirinya, Noah bangkit berdiri dan memastikan kalau tubuhnya dalam keadaan baik-baik saja.
Melihat sendiri keadaannya dari ujung kaki sampai ke tangannya, semua terlihat baik-baik saja, tak terlihat adanya luka selain pakaiannya yang sedikit robek akibat terpental dari tengah lapangan basket, sampai ke pinggir lapangan basket.
Mencari cermin untuk melihat keadaan wajahnya, Noah pergi ke toilet umum tak jauh dari lapangan basket karena seingatnya di tempat itu terdapat kaca berukuran lumayan besar.
“Tidak ada yang berubah dari wajahku, semua terlihat seperti biasanya. Lalu apa maksur suara yang tadi aku dengar, dan apa juga yang dimaksud sistem pekerja keras?” tanya Noah bingung dengan suara yang sebelumnya dia dengar.
[Tuan, aku adalah kekuatan sistem pekerja keras yang sudah menyatu dengan jiwa Tuan. Keberadaanku adalah untuk merubah takdir Tuan. Dari Tuan yang tak memiliki apa-apa, dengan kekuatanku Tuan akan mendapatkan semua yang Tuan inginkan]
Noah memukuli kepalanya sendiri, setelah kembali mendengar suara aneh di kepalanya, suara yang sebelumnya pernah dia dengar.
“Apa kamu berada di kepalaku?” tanya Noah penasaran dengan keberadaan suara yang terdengar di kepalanya.
[Tuan tidak sepenuhnya salah, lebih tepatnya aku berada di tubuh Tuan, dan suaraku terasa berada di kepala Tuan]
“Bagaimana kamu bisa berada di tubuhku? Apa petir itu yang membuatmu berada di tubuhku?” Kali ini Noah lebih tenang, dan mulai mencoba menerima keberadaan suara aneh di kepalanya.
[Sang Pencipta mendengar keluhan Tuan, oleh karena itu Sang Pencipta mengirimku untuk merubah takdir Tuan yang sangat menyedihkan]
Mendengar suara sistem yang mengatakan takdirnya sangat menyedihkan, Noah hanya bisa tersenyum kecut. “Apa kamu juga datang untuk menghina takdir menyedihkan yang aku miliki?”
[Itu bukan menghina, melainkan kenyataan, tapi setelah kedatanganku tak akan lagi ada takdir menyedihkan yang akan membuat hidup Tuan menderita]
Mendengar semua itu, Noah sulit menahan senyuman di bibirnya, dan berkata, “Kalau memang keberadaanmu bisa merubah takdir menyedihkan yang aku miliki, mari segera kita lakukan!”
...----------------...
Bersambung.
[Kalau seperti itu keinginan Tuan, apa Tuan bersedia menerima misi pertama dari sistem]
[Bersedia / Tidak Bersedia]
Tiba-tiba saja muncul layar hologram di depan kedua mata Noah, dan dia masih bingung harus melakukan apa.
[Tuan bisa menekan panel Bersedia jika bersedia menerima misi pertama dari sistem, dan tekan panel Tidak Bersedia jika Tuan menolaknya]
Mendengar itu, Noah langsung saja menekan panel Bersedia, dan menunggu apa yang selanjutnya terjadi.
[Memberi misi pertama pada Tuan Rumah pemilik sistem]
[Misi bekerja membersihkan unit apartemen milik Tuan yang sudah dua minggu tidak dibersihkan]
[Tuan memiliki waktu dua jam untuk menyelesaikan pekerjaan pembersihan. Kerjakan tepat waktu jika ingin mendapatkan hadiah dari sistem]
[Hadiah misi]
[Uang tunai lima juta rupiah]
Mengetahui misi pertama dari sistem, Noah tersenyum senang dan ia yakin dapat menyelesaikan misi itu kurang dari satu jam.
“Unit apartemen milikku sangat kecil, biasanya aku hanya butuh waktu tiga puluh menit untuk membersihkannya meski sudah satu bulan tidak aku bersihkan.”
[Unit apartemen Tuan memang tidak besar, tapi waktu sudah dimulai sejak beberapa saat yang lalu, jadi Tuan harap segera menyelesaikan misi jika menginginkan hadiah sistem!]
Tanpa banyak bicara, Noah langsung saja berlari menuju Unit apartemennya. Begitu samapai, masih dengan napas terengah-engah, dia langsung saja mulai membersihkan uniit apartemennya.
Unit apartemennya hanya terdiri dari satu kamar, dapur, kamar mandi, serta ruang bersantai yang merangkak ruang tamu sekaligus ruang majan.
“Baiklah, mari kita mulai dari bekerja membersihkan kamar, lanjut ke kamar mandi, terus dapur, dan terakhir membersihkan ruang serba guna.” Dengan semangat anak muda ia mulai melakukan pekerjaan bersih-bersih.
Kamar yang berantakan disulapnya menjadi kamar rapi dan bersih hanya dalam sepuluh menit. Sekarang ia lanjut membersihkan kamar mandi, dan selanjutnya membersihkan dapur.
Tiga puluh menit berlalu tiga ruangan telah dia bersihkan, dan sekarang giliran ruang serba guna yang dibersihkan.
Menyapu, mengelap, serta mengepel, semua pekerjaan ia lakukan dengan cekatan dan tanpa rasa lelah. Sampai akhirnya, seluruh pekerjaan selesai dalam kurun waktu satu jam.
“Terakhir tinggal membuang sampah ke tempatnya, dan mengantar pakaian kotor ke laundry di lantai bawah!” Bergerak gesit, ia menyelesaikan semuanya, dan lima belas menit kemudian ia telah kembali ke Unit apartemennya dengan perasaan senang.
[Selamat Tuan telah menyelesaikan misi pertama sistem]
[Dikarenakan Tuan menyelesaikan misi lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan sistem, hadiah yang akan Tuan terima dilipat gandakan]
[Uang senilai sepuluh juta rupiah telah ditransfer ke nomor rekening Tuan secara legal dan terpercaya. Jadi pihak Bank tidak akan curiga darimana asal uang Tuan]
Baru juga mendengar suara sistem, Noah mendengar suara notifikasi pesan masuk dari handphone nya yang baru nyala setelah dicas.
Saat membaca pesan yang masuk, ternyata itu pesan dari pihak Bank yang memberitahukan penambahan jumlah saldo tabungannya.
Jika sebelumnya ia hanya memiliki sisa saldo di Bank sebanyak lima ratus ribu, sekarang bertambah menjadi sepuluh juta lima ratus ribu.
Apa yang dilihatnya di layar handphone nya, menunjukkan pada dirinya sendiri jika sistem tidak berbohong.
“Sistem, jumlah saldo tabunganku benar-benar bertambah.” Noah sangat senang karena untuk sementara waktu dia tidak lagi dipusingkan perihal uang untuk kebutuhan sehari-hari.
[Tuan, saat ini hanyalah permulaan. Semakin banyak Tuan menyelesaikan misi sistem, bisa dipastikan jumlah saldo dalam tabungan Tuan akan terus bertambah]
[Jika sekarang masih jutaan, dengan bekerja keras tak sulit jika Tuan ingin menjadi seorang milyarder]
Noah terdiam mendengar itu, tapi mulutnya terbuka lebar. Dari penjelasan sistem, ia merasa untuk menjadi seorang milyarder bukanlah sesuatu yang sulit.
[Apa Tuan ingin melihat status yang Tuan miliki, setelah jiwa Tuan menyatu dengan kekuatan sistem]
[Ya/Tidak]
Kembali muncul panel di hadapan Noah dan dia bisa memilih salah satu.
Plak...
Menampar sendiri wajahnya untuk menyadarkan dirinya dari keterkejutan, ia langsung saja menekan panel, Ya.
Segera layar hologram yang hanya bisa dilihat oleh Noah muncul di depan matanya.
[Nama : Noah Ilias Ludwing]
[Usia : 23 Tahun]
[Level : 1 (100/100) ]
[Keterampilan : - ]
[Kekuatan : 1 ]
[Inventory : - ]
[Toko Sistem : Terbuka Di Level 10]
[Poin Sistem : 0 ]
[Misi Sistem : - ]
Dengan seksama Noah melihat status miliknya yang tercantum di layar hologram. Dua kali ia mengulang membaca dari atas sampai bawah, dan ia tidak menemukan keanehan dari status miliknya, kecuali pada kolom level miliknya.
Jelas terlihat poin miliknya cukup untuk meningkatkan level miliknya, tapi kenapa level miliknya belum naik? Apa ada persyaratan khusus untuk naik level?
Sejak melihat layar hologram yang menunjukkan tabel status miliknya, ia tidak merasa bingung karena semua terlihat selayaknya game yang sering ia mainkan.
Jadi, sebagian besar dia mengerti apa saja yang ada di tabel status miliknya, meski ada sebagian yang tidak ia mengerti, dan akhirnya ia putuskan bertanya pada sistem.
“Sistem, apa kamu bisa menjelaskan padaku syarat peningkatan level, cara mendapatkan keterampilan serta cara mendapatkan poin sistem, dan satu lagi, apa maksud satu pin di tabel kekuatanku?” Noah bertanya langsung pada sistem.
[Level Tuan dapat meningkatkan jika jumlah poin level telah tercukupi. Poin level adalah angka, yang berada tepat di belakang angka level Tuan]
[Sebenarnya poin level milik Tuan untuk saat ini sudah cukup untuk menaikkan level Tuan, tapi kenaikan level baru bisa dilakukan di hari yang berbeda sejak Tuan mendapatkan level 1]
[Cara mendapatkan keterampilan. Ada dua cara yang bisa Tuan lakukan. Pertama mendapatkan dari hadiah sistem, kedua dengan membeli keterampilan di toko sistem]
[Sedangkan cara mendapatkan poin sistem, Tuan bisa mendapatkan Poin sistem setelah menyelesaikan misi sistem. Poin sistem sendiri baru akan muncul setelah Tuan memiliki level 5]
[Sedangkan untuk poin satu di tabel kekuatan milik Tuan, itu menunjukkan Tuan saat ini memiliki kekuatan setara dengan orang paling kuat di Bumi ini, dan poin itu akan terus bertambah seiring peningkatan level Tuan]
Kembali Noah terdiam mendengar penjelasan sistem, apalagi penjelasan tentang kekuatannya saat ini, dan pantas saja ia merasa tidak kelelahan meski sudah bekerja cepat melakukan pembersihan unit apartemennya.
[Misi sistem terpicu]
[Tuan Rumah diketahui masih tercantum sebagai salah satu driver ojek online]
[Misi sistem. Tuan Rumah harus kembali bekerja sebagai driver ojek online, dan menyelesaikan sepuluh orderan sebagai ojol dalam satu hari untuk mendapatkan hadiah dari sistem]
[Hadiah misi]
[Uang tunai sepuluh juta rupiah]
[Keterampilan mengemudi segala jenis kendaraan]
Belum mereda keterkejutan yang dialaminya, kembali ia dikejutkan dengan misi dadakan dari sistem. Beruntung jantungnya kuat, jadi ia tidak mengalami serangan jantung dan mati muda disaat kehidupan barunya segera dimulai.
“Sistem, apa malam ini juga aku harus menyelesaikan misi ini?” Saat ini waktu menunjukkan pukul satu dinihari, ia merasa waktu ini kurang tepat untuk memulai misi yang mengharuskannya berkeliaran di jalan raya, yang sedang marak pembegalan.
[Waktu penyelesaian misi sudah dimulai sejak misi diberikan pada Tuan, dan dua menit sidah berlalu sejak misi itu diberikan]
Dulu saat masih aktif menjadi ojol, Noah sering bekerja di jam-jam seperti saat ini karena banyak orderan dari para wanita pekerja dunia hiburan yang membutuhkan kendaraan untuk pulang.
Selama itu juga semua pekerjaannya berjalan lancar, dan sekalipun ia belum pernah dipertemukan dengan begal.
Mencoba memanfaatkan keberuntungan nya seperti di masa lalu, ia segera bersiap untuk menjalankan misi sistem, dan berharap misinya terselesaikan sebelum pagi datang.
Mengambil jaket warna hijau yang tersimpan rapi di dalam lemarinya, ia segera melakukan persiapan, dan setelah semua siap, segera ia keluar menggunakan motor matic kesayangannya, yang sudah tiga tahun ini menemaninya dalam keadaan suka maupun duka.
“Semoga malam ini bisa dapat banyak pelanggan.” Baru juga berharap, suara notifikasi di handphonenya berbunyi, dan itu adalah orderan pertamanya malam ini.
“Sasa? Ah iya, wanita itu ternyata masih bekerja di tempat yang sama seperti beberapa tahun lalu.” Orderan pertamanya berasal dari pelanggan lama, yang dulunya sering menggunakan jasanya.
“Pelanggan lama akan menjadi awal petualangan malamku!”
...----------------...
Bersambung.
“Mas ojol yang sudah lama menghilang pada akhirnya kembali mengaspal.” Celoteh Sasa, saat melihat driver ojol pesanan nya ternyata pria yang dulu merupakan driver ojol langganannya. Sudah beberapa tahun berlalu tapi dia tidak pernah melupakan wajah driver yang murah senyum dengan wajah tampannya.
Noah hanya tersenyum dan setelahnya mengantarkan Sasa menuju tujuan, dan tujuannya masih sama seperti beberapa tahun yang lalu.
Lima belas menit adalah waktu yang dibutuhkan untuk sampai tujuan, tapi baru juga sampai tujuan tiba-tiba saja hujan turun. Memang hujan turun tak terlalu lebat, tapi Noah yang kelupaan membawa jas hujan, dia memilih numpang berteduh di teras rumah Sasa.
“Kalau mau masuk ya masuk saja Mas! Ini di luar dingin, nanti Mas nya masuk angin.” Sasa tak keberatan jika Noah masuk ke rumahnya, lagipula ada kedua orangtuanya di rumah, meski mereka sudah tertidur lelap di kamarnya.
Mendapat tawaran pemilik rumah, dengan sopan Noah menolak, dan memang hujan juga sudah mulai reda jadi dia sudah bisa melanjutkan pekerjaannya.
“Udah reda Mbak hujannya, jadi saya mau lanjut nyari orderan.” Noah beranjak pergi ke motornya yang terparkir di halaman rumah.
Baru juga duduk di atas motornya setelah lebih dulu mengelap bagian yang basah, ia dikejutkan dengan Sasa yang tiba-tiba saja menghampirinya sambil menyodorkan jas hujan.
“Pakai saja, di rumah juga tidak ada yang menggunakan motor! Itu dulu aku beli waktu masih sering jalan keluar sama mantan, jadi sekarang udah gak terpakai.” Sasa langsung saja berlari masuk rumah tanpa menunggu balasan Noah.
Noah lagi-lagi hanya tersenyum melihat tingkah Sasa yang sedari dulu memang rada aneh, tapi tak lama ia memilih pergi begitu saja, meninggalkan rumah mewah Sasa yang berada di tengah-tengah komplek perumahan elite.
Sasa ini orang kaya, dan dia bukan pekerja di sebuah cafe, melainkan dia adalah pemiliknya. Ayahnya pemilik perusahaan dan ibunya seorang dosen. Bisa dikatakan kekayaan Sasa setara dengan mantan kekasih Noah.
Di sisi lain, setelah mendengar suara motor matic Noah meninggal halaman rumahnya, di balik jendela Sasa mengintip kepergian pria yang beberapa tahun ini dia rindukan.
“Oh astaga, jantung ini benar-benar tidak bisa bersahabat saat berada di dekatnya.” Pelan ia bicara dan setelahnya segera pergi ke kamar untuk beristirahat.
...----------------...
Waktu sudah menunjukkan pukul lima pagi, dan Noah baru saja menyelesaikan orderan kesepuluh, yang artinya ia telah menyelesaikan misi sistem.
[Selamat Tuan telah menyelesaikan misi, menyelesaikan sepuluh orderan sebagai ojol dalam satu hari]
[Dikarenakan Tuan menyelesaikan misi lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan sistem, hadiah uang tunai yang akan Tuan terima dilipat gandakan]
[Mendapatkan hadiah misi]
[Uang tunai dua puluh juta rupiah]
[Keterampilan mengemudi segala jenis kendaraan]
Noah saat ini masih di jalanan saat mendengarkan suara pemberitahuan dari sistem. Meski ingin bersorak karena dengan mudahnya mendapatkan uang sebanyak dua puluh juta dalam setengah malam, ia tidak bisa melakukannya sekarang karena masih harus fokus pada jalanan yang mulai ramai padahal hari masih gelap.
Setelah tiga puluh menit mengendarai motornya, akhirnya ia sampai di parkiran khusus miliknya. Di saat penghuni apartemen lainnya memiliki mobil bahkan ada yang memiliki lebih dari satu unit mobil, hanya dia seorang diri yang menggunakan motor untuk aktivasi sehari-hari.
Meninggal area parkir, tujuannya saat ini adalah unit apartemen miliknya, dan ia ingin segera melihat hadiah yang diberikan sistem padanya. Meski lelah dan bahkan belum sempat melihat hadiah yang diberikan sistem, ia berharap sistem segera memberinya misi lain dengan hadiah yang lebih besar.
“Saldo tabunganku benar-benar bertambah.” Noah yang sudah berada di unit apartemen nya, ia baru saja melihat pesan dari Bank yang menunjukkan adanya sejumlah uang masuk ke rekening miliknya.
“Sekarang aku memiliki saldo sebanyak tiga puluh juta lima ratus ribu rupiah, atau sepuluh persen dari jumlah saldo terbang yang pernah aku miliki.” Meski sudah ada puluhan juta di tabungannya, ia masih terlihat kurang bahagia setelah mengingat berapa jumlah tabungan sebelum dia harus membayar ganti rugi atas perbuatan yang tidak pernah dilakukannya.
“Tidak masalah aku kehilangan banyak uang untuk menghindarkanku dari hukuman penjara. Ke depannya aku pasti bisa mengumpulkan lebih banyak uang dari yang pernah aku kumpulkan!” Noah kembali mendapatkan semangatnya dan perhatiannya kini tertuju pada hadiah sistem berupa keterampilan mengemudi segala jenis kendaraan.
“Sistem, apa aku sudah memiliki keterampilan mengemudi segala jenis kendaraan?” Noah belum yakin jika ia telah memiliki keterampilan mengemudi segala jenis kendaraan.
[Keterampilan itu sudah Tuan miliki. Untuk membuktikannya, Tuan cukup mengemudikan sesuatu yang selama ini belum pernah Tuan kemudikan. Sedangkan untuk mengemudikan sepeda motor, keterampilan itu sudah lama Tuan miliki, jadi efek keterampilan ini tak akan terasa saat Tuan mengemudikan sepeda motor]
Selain mengemudikan kendaraan yang belum pernah ia kemudikan, ia tahu cara lain untuk memastikan apa keterampilan itu sudah menjadi miliknya, yaitu dengan cara melihat tabel status miliknya.
Langsung saja muncul di hadapannya, layar hologram yang mencantumkan tabel status miliknya.
[Nama : Noah Ilias Ludwing]
[Usia : 23 Tahun]
[Level : 2 (200/500) ]
[Keterampilan : Mengemudi Segala Jenis Kendaraan ]
[Kekuatan : 2 ]
[Inventory : - ]
[Toko Sistem : Terbuka Di Level 10]
[Poin Sistem : 0 ]
[Misi Sistem : - ]
“Ternyata aku sudah memilikinya, dan ternyata level serta kekuatanku telah meningkat. Pantas saja aku merasa lebih kuat dari sebelumnya.” Noah yang merasa tubuhnya lebih kuat dari sebelumnya, ia langsung saja membuka jaket dan kaos hitam polosnya, lalu ia melihat tubuhnya sendiri di depan cermin besar di kamarnya.
Melihat pantulan gambar tubuhnya sendiri di cermin, ia membuka lebar kedua matanya, sulit mempercayai apa yang dilihatnya. Tak lagi ada tubuh kurus selayaknya orang kekurangan gizi, yang ada adalah sempurna dengan otot terbentuk di perut, dada, serta lengannya. Saat ini hanya itu yang terlihat karena bagian bawah tubuhnya masih tertutup celana panjang.
“Tubuhku benar-benar berubah. Apa perubahan ini terjadi karena peningkatan level dan kekuatanku? Beruntung tak ada perubahan mencolok dari wajahku, jadi orang-orang yang sudah mengenalku tak akan kesulitan mengenaliku.” Wajah Noah memang tak banyak mengalami perubahan, cuma saja dia lebih tampan dari sebelumnya.
Ditambah postur tubuhnya saat ini, penampilannya sangat sempurna. Hanya saja dia masih punya masalah pada isi dompetnya yang tentu tak sebanding dengan isi dompet orang kaya di luar sana.
“Wajah ok, tubuh ok, sekarang aku tinggal mempertebal isi dompetku, dan setelahnya aku akan membuat menyesal orang-orang yang sebelumnya meremehkanku!” Selama ini ia selalu diremehkan, terutama oleh kedua orangtua Nancy, dan sekarang ia bertekad membuktikan kalau dirinya bisa jauh lebih baik dari mereka.
Melepas celana panjang dan hanya menyisakan celana pendeknya, disaat orang-orang mulai beraktivitas, ia justru merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, dan tak lama terlelap dalam mimpi indah.
...----------------...
Siang hari Noah membuka mata saat merasa sudah cukup beristirahat, dan ia bangun juga karena merasakan lapar karena sejak kemarin ia belum makan sesuatu yang mengenyangkan. Terakhir dia ingat hanya makan sereal karena ingin berhemat.
“Sekarang aku memiliki uang dan sementara waktu tak perlu menyiksa diri hanya dengan terus-terusan memakan sereal dengan menambahkan air putih.” Noah segera membersihkan diri, dan setelahnya ia akan pergi ke restoran tak jauh dari apartemennya untuk mengisi perutnya yang sudah teramat sangat membutuhkan asupan makanan bergizi.
“Untung ini belum waktunya jam makan siang,” kata Noah begitu dia sampai di restoran setengah jam sebelum jam makan siang.
Sebelum pergi ke restoran, ia lebih dulu sudah pergi ke ATM untuk mengambil uang, dan sekarang ia akan memuaskan dirinya dengan makanan yang lezat dan bergizi tinggi. Tidak lupa minumannya juga yang lezat dan bergizi.
Begitu seluruh pesanannya datang, tanpa sungkan ia langsung memakan apa saja yang sudah dipesan.
“Makanan mahal memang nikmat.” Noah sudah memasukkan beberapa makanan dalam mulutnya. Saat ia ingin memasukkan makanan lainnya ke dalam mulut, tiba-tiba ia mendengar suara sistem.
[Misi sistem terpicu]
[Makan dan minum juga merupakan pekerjaan. Habiskan seluruh makan dan minuman yang telah Tuan pesan dalam sepuluh menit untuk mendapatkan hadiah]
[Hadiah misi]
[Uang tunai lima puluh juta rupiah]
[Satu unit mobil BMW i8]
“Uhuk... Uhuk...”
Noah beberapa kali terbatuk mendengar misi dadakan yang diberikan sistem padanya. “Astaga, makan juga merupakan misi, dan apa-apaan hadiah itu! Bukannya hadiah itu terlalu berlebihan untuk misi yang sangat mudah?”
Tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang ada, ia yang masih kelaparan segera mempercepat gerakan makan dan minum. Beruntung ia menyewa ruang pribadi, jadi tak ada yang melihat kecepatan makan dan minumnya saat ini.
...----------------...
Bersambung.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!