NovelToon NovelToon

GIGOLO SELINGKUHANKU

Bab 1 : Kamu selingkuh? AKU BALAS!

PENGUMUMAN : Dicari seorang gigolo atau pria sewaan yang mau dijadikan selingkuhan selama masa balas dendam!!! Tak perlu kaya asal tampan dengan tinggi minimal 185 cm. Gaji bisa dinego. Jika berminat hubungi di sini 0××××××

Entah apa yang dipikirkan oleh Fiorella, wanita asal Italia yang menyebarkan pengumuman tersebut di berbagai media sosial dengan menggunakan nama palsu. Air matanya terus menetes tatkala menyebarkan pengumuman tersebut di depan laptopnya.

Sungguh sang suami yang bernama Fabiano seorang CEO terkenal seantero Italia malah berselingkuh dengan wanita lain, siapa lagi jika bukan dengan sekretarisnya sendiri? Fabiano pikir hanya dia saja yang bisa berselingkuh? Fiorella juga bisa melakukannya. Selingkuh dibalas dengan selingkuh! Itu adalah kata tepat untuk saat ini.

Beberapa hari yang lalu.

Fiorella menutup mulutnya secara kuat-kuat dan menahan nafasnya, saat ini dia bersembunyi di bawah meja presdir milik suaminya. Dia datang ke kantor suaminya ingin membawakan bekal namun sialnya ia harus menyaksikan perselingkuhan ini. Fiorella bersembunyi dibawah meja sebelum melihat dua pasangan selingkuh itu masuk ke dalam ruangan mewah tersebut. Untung saja tidak ketahuan dan Fiorella masih bisa bersembunyi di bawah meja.

Deru nafas mereka terdengar sangat memabukkan bahkan wanita ****** itu sudah mengeluarkan ******* mautnya. Hati Fiorella tercabik-cabik mendapati mereka seperti itu, dia sudah curiga pada mereka akhir-akhir ini apalagi suaminya sering berpergian ke luar kota bersama sekretarisnya dengan alasan dinas penting.

Inilah yang disebut dinas? Pantas saja Fabiano juga sudah tidak berselera dengan Fiorella karena ternyata sudah mendapat jatah dari sekretaris seksinya.

"Fabiano..."

Fabiano sedang sibuk dengan permainannya, ia memainkannya sedemikian rupa sampai eluhan demi eluhan sang sekretaris terdengar candu. Dia tidak tahu jika di bawah meja ada sang istri yang sedang bersembunyi.

"Apa aku lebih memuaskanmu ketimbang istrimu itu?"

"Kamu lebih memuaskan ketimbang Fiorella."

DEG!

Fiorella mendengarnya sangat kesal, dia ingin keluar dari persembunyiannya dan menyakar wajah mereka tapi dia tak mau berakhir seperti ini saja. Suaminya harus merasakan rasa sakit hati sama seperti dirinya.

Bugh!

Fiorella kaget karena meja terhentak dari depan, ia terus menutup mulutnya dan menahan air matanya. Tak lama kemudian terdengar suara ******* laknat itu lagi dan membuat meja bergetar hebat. Fiorella menutup matanya, suaminya memang lebih suka di posisi seperti itu apalagi dari belakang. Suara deritan meja menyatu dengan suara panas dari mulut dua orang bangsat tersebut, tak habis pikir dengan Fabiano yang sudah memiliki istri cerdas, seksi bahkan selalu melayaninya dengan baik malah memilih berselingkuh dengan sekretaris pungutan yang mengadalkan kemolekan tubuhnya saja.

***

Setelah menyebar sebuah pengumuman di berbagai media sosial, ada beberapa pria yang ingin mendaftar namun ditolak oleh Fiorella karena kurang tampan. Fiorella ingin mendapat pria yang lebih tampan dari suaminya dan tentu saja lebih tinggi dari suaminya yang sok tersebut.

Tapi pria yang ke empat ini begitu menarik perhatian Fiorella, pria itu tampan, tinggi bahkan sangat sempurna seperti seorang model. Mereka bertemu di sebuah cafe klasik dan sepertinya Fiorella tertarik dengan pria tersebut.

"Nama kamu Michael? Lahir di Amerika tapi sudah tinggal di Italia sejak kecil. Umur kamu 25 tahun. Wow, kamu 8 tahun lebih muda dariku," ucap Fiorella melihat biodata dari pria maco tersebut.

"Kamu bisa memanggilku Miki, itu jauh lebih enak," jawab pria tersebut dengan suara seksinya.

Fiorella sampai ternganga mendengar suara seksi tersebut, serak-serak basah apalagi jika nanti mendesah. Huh! Otak kotor Fiorella sudah mulai beraksi tapi sepertinya di waktu yang kurang tepat. Dia lantas bangun sambil memegang meteran yang sudah ia bawa dari rumah, segitu detailnya Fiorella hanya untuk mencari seorang pria bayaran.

"Berdiri! Aku akan mengukurmu," ucap Fiorella.

"Tinggiku 1,9 meter," jawab Fiorella.

"Hey, kamu bisa menjadi seorang model. Kenapa kamu malah menjadi gigolo?"

Miki hanya diam saja lalu Fiorella meminta maaf, dia tak bermaksud merendahkannya. Dia paham jika pekerjaan seperti ini pasti di belakang ada keadaan yang memaksanya untuk demikian.

"Oke Miki, orang Amerika, umur 25 tahun dan tinggi 1,9 meter. Satu lagi, apa pekerjaanmu?" tanya Fiorella.

Miki menggelengkan kepalanya, dia menceritakan tengah menganggur bahkan baru saja dikeluarkan dari pekerjaannya. Dia butuh biaya berobat adiknya yang mempunyai penyakit kanker serta dia ingin memperpanjang sewa rumah yang akan habis akhir tahun nanti namun dia tak punya uang. Fiorella paham, sudah cukup mengorek hidup Miki yang terpenting pria itu bisa membuat sakit hati Fabiano.

"Sebelum mengarah ke gaji, kamu masih single, duda atau justru sudah menikah?" tanya Fiorella.

"Apa kamu tidak percaya jika aku single?" tanya kembali Miki.

"No! Bukan begitu, aku tidak ingin menyewa gigolo yang sudah beristri."

"Jangan khawatir! Aku single, kamu bisa cek kartu identitasku."

Fiorella mengangguk paham, dia lantas membuka nego dengan Miki. Miki lebih meminta bayaran dollar ketimbang mata uang Italia. Fiorella tak masalah karena dia juga punya simpanan uang dollar sangat banyak. Terjadi saling nego dengan batas waktu yang ditentukan dan pastinya semua ini ada perjanjian diatas hitam putih.

"Kamu bisa baca surat kontrak tersebut, di sana sudah tertulis jelas pekerjaan apa saja yang harus kamu lakukan. Harus menemaniku jika aku membutuhkanmu, harus ada untukku disetiap aku butuh kamu dan pastinya butuh...." Fiorella mendekatkan wajahnya ke wajah Miki. "Butuh kepuasan darimu," sambung wanita itu dengan nada sensual.

Miki menyanggupinya, ia lantas menandatangani surat perjanjian tersebut tanpa membaca semuanya. Fiorella menjabat tangan Miki pertanda pekerjaan sudah dimulai. Hari ini juga wanita itu butuh kepuasan batin karena sudah seminggu lebih suaminya tidak menjamahnya.

Mereka menuju ke sebuah hotel mewah dengan pelayan bintang 5, Fiorella tak sabar untuk bermain dengan berondongnya yang tak kalah tampan dari Fabiano. Sesampainya di sana, Fiorella mengikat kedua tangan Miki sebelum bermain. Dia ingin mengerjai kekasihnya saat ini, setelah tangan Miki terikat ia hanya mengikuti arah permainan dari Fiorella.

"Kamu masih perjaka?" tanya wanita itu mengelus tubuh maco dari Miki.

"Iya, kamu bisa memastikannya sendiri, ini pertama kalinya aku bermain, maaf jika kaku namun sebelumnya aku sudah belajar dari video yang aku tonton," jelas Miki.

Fiorella tersenyum kecil, ia terus mengelus tubuh polos Miki, biasanya laki-laki yang memulai permainan namun kali ini berbeda apalagi tubuh Miki diikat dan tidak bisa bergerak, dia pasrah dengan apa yang dilakukan wanita cantik tersebut.

"Sungguh luar biasa, aku tak salah memilihmu. Hahaha... suamiku pasti akan menyesal karena aku menemukan pria yang jauh luar biasa darinya," ucap Fiorella.

"Hari ini aku milikku, baby," jawab Miki.

Bab 2 : Selingkuh dibalas selingkuh

Setelah adegan panas tersebut mereka sama-sama berbaring di ranjang dengan nafas yang menderu. Suhu dingin pun kalah dengan hawa panas yang ditimbulkan dari tubuh mereka. Fiorella tertawa kecil karena permainan pria yang mengaku single dan perjaka itu sangat dahsyat seperti seorang yang sudah berpengalaman.

"Hahaha... kamu pasti sudah melakukannya. Permainanmu sangat lentur sekali bahkan tidak kaku. Bohong jika belum pernah," ucap Fiorella.

"Ini memang baru pertama kali aku melakukannya dan tadi hanya mengikuti insting. Oh ya, setelah ini ada pekerjaan lagi untukku?" tanya Miki.

Fiorella menggelengkan kepalanya, dia harus pulang karena sebentar lagi Fabiano juga pulang dari kantor. Fiorella memakai semua pakaiannya lagi dan tidak lupa mentransfer uang muka untuk Miki atau bisa dibilang dengan uang pemuasan pertama.

"Oke, aku sudah mentransfer ke rekeningmu. Kamu memang orang yang tepat menjadi pria sewaanku."

Miki langsung mengecek pesan masuk yang menandakan saldo baru saja masuk ke rekeningnya. Matanya melotot karena ia mendapatkan uang yang banyak dari wanita tersebut.

"Ini uang muka? Banyak sekali," ucap Miki.

"Itu sekalian bonus untukmu karena sudah membuatku berkeringat banyak. Terima kasih atas hari ini, jika aku butuh kamu maka akan aku hubungi lagi. Bye, Miki!."

Fiorella sudah memakai kostum samarannya lalu keluar meninggalkan hotel mewah tersebut. Miki tersenyum saat melihat ada banyak uang di dalam rekeningnya padahal tadi sama sekali tidak ada. Dia memakai pakaiannya lagi serta keluar dari hotel tersebut. Siapa sangka jika ini adalah jalan terakhirnya untuk mendapat uang dengan sebagai pria penghibur wanita kesepian. Tak masalah karena dengan ini dia punya uang untuk pengobatan adiknya yang sedang sakit kanker payudara.

Miki keluar dari hotel, ia melihat dari kejauhan Fiorella sudah pergi naik mobil mewahnya. Miki tak begitu mengenal siapa wanita kaya itu dan bahkan dia tak tahu jika suami Fiorella adalah seorang CEO terkenal. Miki berjalan menuju ke motornya lalu pergi meninggalkan hotel tersebut dengan sumringah.

Di dalam mobil, Fiorella memberi nomor Miki dengan nama kontak Berondongku. Kenapa disebut berondong? Karena usia Miki 8 tahun lebih muda darinya. Saat bersamaan sang suami menelpon, Fiorella memutar bola matanya jengah. Ada rasa malas untuk mengangkatnya karena ia masih teringat ******* mereka saat melakukannya di kantor.

"Fio, kamu di mana?" tanya Fabiano dari telepon.

"Baru dari mall. Kenapa?" tanya Fiorella kembali.

"Tak apa. Aku merindukanmu. Nanti malam kita makan bersama bagaimana?"

Fiorella tak mungkin menolak, dia akan menuruti semua keinginan sang suami untuk saat ini. Dia lantas setuju dan berjanjian di sebuah restoran mewah di tengah kota.

"Nanti malam aku harap kamu memakai lingeri yang aku berikan kemarin," ucap Fabiano.

"Ya. Aku akan pakai," jawab Fiorella sambil mematikan ponselnya.

Wanita itu kesal sekali dengan Fabiano, dia merasa jika lingeri itu pasti sama yang diberikan pada wanita jalangnya. Mungkin saat ini Fiorella berpura-pura bodoh namun suatu saat ini dia akan membuat Fabiano menangis darah di depannya.

Fiorella lantas meminta sang sopir pribadinya untuk menuju ke rumah orang tuanya. Wanita itu sebenarnya tak kalah dari Fabiano namun entah mengapa yang namanya pria selalu kurang dan tidak pernah puas dengan apa yang dia miliki sampai-sampai mau berselingkuh dengan sekretaris laknat tersebut.

Sesampainya di rumah orang tuanya.

Di sana hanya ada sang mama, mamanya dulu adalah seorang model terkenal dan kini sudah pensiun. Mamanya saja sangat cantik apalagi dengan Fiorella yang tak kalah cantik dari beliau.

"Mama..."

"Fio, kenapa wajahmu berbinar seperti itu? Fabiano memberimu kejutan lagi? Hahaha... dia adalah pria yang romantis seperti papamu."

What?! Papa dan Fabiano sangat berbeda jauh. Papa adalah orang yang romantis dan setia sedangkan Fabiano adalah pria kurang ajar dan brengsek. Batin Fiorella.

"Hahaha... ya begitu, Mah. Fabiano tetap seorang pria yang manis seperti dulu. Oh ya, aku lapar, Mah. Habis olahraga membakar tubuh jadi harus diisi tenaganya," ucap Fiorella sambil mengusap perutnya lalu meminum air putih di atas meja.

Sang mama tersenyum kecil. "Habis fitnes ya?"

Fiorella tersedak dengan air putih yang baru saja dia minum, mamanya kaget dan memberikan tisu untuknya.

"Ada apa?" tanya mama.

"Tak apa," jawab Fiorella.

Huh! Mama tahu saja jika aku baru saja berolahraga. Olahraga dengan berondong maco dan seksi. Batin Fiorella dengan segala pikiran kotornya.

***

Miki sampai di rumah sakit tempat adiknya dirawat, adik Miki tentu saja perempuan dan bernama Carina. Carina berumur 20 tahun dan mengidap penyakit kanker payudara, harapan satu-satunya hanya sang kakak karena mereka adalah yatim piatu sejak kecil.

"Miki, darimana saja?" tanya Carina.

"Bekerja, aku sudah mendapatkan pekerjaan dan kamu tak perlu memusingkan biaya perawatanmu," jawab Miki sambil mengusap kepala Carina.

"Kerja apa?"

Miki tak mungkin jujur jika dia menemani perempuan bersuami dan bahkan sampai tidur dengan wanita tersebut.

"Jadi model," jawab Miki berbohong.

"Benarkah? Wow... model apa?"

Miki menelan ludahnya kasar, dia lantas memberikan boneka lucu yang diberinya saat dijalan tadi. Carina langsung teralihkan dengan boneka tersebut dan melupakan pertanyaannya tadi.

"Boneka beruang berwarna merah muda, aku sangat suka, terima kasih Miki."

"Sama-sama, aku akan membayar biaya perawatanmu dulu. Aku akan kembali ke sini lagi setelah selesai."

Carina mengangguk lalu Miki mengecup keningnya dengan gemas, hanya adiknya satu-satunya yang dia punya dan Miki tidak mau sampai kehilangannya.

Malam hari pun tiba, Fiorella sudah mengenakan pakaian yang mahal serta elegan di tubuhnya. Tubuhnya sangat indah dengan lekukan yang memabukkan bagi siapa yang melihatnya. Sepatu berhaknya juga membuat porposi tubuhnya menjadi semakin menarik saja.

Fiorella memandang ke seluruh penjuru arah dan dari belakang seseorang memeluknya dengan erat. Siapa lagi jika bukan Fabiano? Fiorella tersenyum kecil dan mereka lantas duduk di depan meja yang sudah disiapkan. Fabiano memang romantis namun entah mengapa semenjak ketahuan berselingkuh sangat membuat Fiorella tidak respek lagi kepadanya.

"Bagaimana dengan dekorasinya?" tanya Fabiano.

Fiorella melihat dekorasi berwarna lebih ke dominan merah tersebut. Benar-benar sangat membara dan membuat mata menjadi segar.

"Bagus sekali, aku suka," jawab Fiorella.

Fabiano menjentikkan jarinya lalu pelayan datang dengan membawa banyak makanan mewah dan tentunya lezat.

"Kamu tidak ingat ini hari apa?" tanya Fabiano pada istrinya.

"Hari rabu," jawab Fiorella.

"Jadi benar jika kamu lupa?" tanya Fabiano membuat Fiorella menaikkan satu alisnya.

Fiorella tak mengingat apapun sama sekali bahkan dia malah asyik melahap daging lezat yang ada di depannya.

"Ini hari jadian kita saat aku pertama kali mengajakmu untuk menjalin hubungan," ucap Fabiano.

"Oh... kupikir apa," jawab Fiorella dengan santai tanpa tertarik satu pun dengan obrolan ini.

Fabiano menatapnya dengan lekat, dia merasa ada yang berbeda dari Fiorella dan melihat sesuatu di leher sang istri.

"Ada apa di lehermu?" tanya Fabiano membuat Fiorella tersentak kaget.

Bab 3 : Tanda merah di leher

Sial! Apa tadi Miki memberikan bekas merah di leherku? Tapi aku yakin tadi tidak ada.

Fabiono terus melihat ke arah leher itu dan ia memperhatikan dengan lekat sampai Fiorella menggaruk lehernya sendiri seolah gatal dan membuat Fabiano berpikiran jika itu pasti hanya di gigit serangga.

"Gatal sekali," ucap Fiorella.

"Oh, kamu tidak memakai lotion? Pasti itu gatal sekali?" tanya Fabiano.

"Ya, efek terburu-buru," jawab Fiorella.

Mereka terus makan malam sampai ponsel Fabiano berdering, Fiorella meliriknya dan melihat sang suami resah. Wanita itu tidak ingin terlalu kepo kemudian membiarkan sang suami menjauh untuk mengangkat telepon tersebut.

Gerak-gerik Fabiano seolah menandakan jika ia mendapat telepon dari selingkuhannya.

Tak lama berselang dia datang lagi, Fiorela tersenyum ke arahnya sembari menunjukkan wajah polosnya.

"Sayang, maaf. Makan malam kali ini sampai di sini dulu. Aku ada urusan mendadak," ucap Fabiano.

"Malam-malam begini loh? Kenapa tidak bisa besok saja?" tanya Fiorela.

Fabiano menghela nafas panjang, ia kemudian mencium kening istrinya dan meminta maaf karena malah mengecewakan di malam yang romantis ini.

"Tolong jangan berwajah sedih seperti ini! Kita bisa makan malam lagi esok. Oke? Aku pergi dulu. Muah!" ucap Fabiano.

Pria itu pergi meninggalkan Fiorella dengan makanan yang masih utuh. Fiorella menghela nafas panjang, ia pada akhirnya makan sendiri dan tidak mau memikirkan si kurang ajar itu lagi.

Saat bersamaan, ia malah teringat dengan Miki, gigolonya yang membuat tanda merah di leher. Untung saja Fabiano tidak curiga sama sekali sehingga Fiorella masih aman untuk melanjutkan aksinya.

Tangannya kemudian memencet nomor Miki, sesaat kemudian panggilan video pun tersambung.

"Miki, kamu masih di rumah sakit?" tanya Fiorela.

"Iya, Nyonya. Ada apa? Kamu di mana dan sepertinya berada di restoran? Di sana ada suamimu? Kenapa malah menelponku?" tanya Miki kembali.

"Hahaha... Kenapa wajahmu panik begitu? Santai saja! Aku sendirian kok malahan ingin disusulin kamu. Kamu bisa datang ke sini? Aku akan bayar kamu," ucap Fiorela.

Miki terdiam sejenak seolah berpikir kecil, ia ada di rumah sakit dan harus menjaga adiknya namun ia butuh uang untuk menebus obatnya. Carina, adiknya sudah tertidur dan mungkin saja bisa ditinggal sebentar.

"Baiklah, nanti kirimkan alamatnya! Nanti aku datang ke sana," ucap Miki.

Fiorella sangat senang sekali, dia mengangguk kemudian menutup teleponnya dan tidak lupa mengirimkan alamat.

Setengah jam kemudian.

Miki datang dengan wajah yang tampan sekali, dia memakai kemeja formal serta dasi hitam seolah sedang melamar pekerjaan. Fiorella tersenyum kecil melihat gaya Miki masih kaku sekali bahkan sangat lugu.

"Kamu pesan makanan dulu!" ucap Fiorella.

"Samakan saja dengan Nyonya!" ucap Miki.

"Hei, jangan panggil aku Nyonya! Panggil namaku saja! Paham?"

Miki mengangguk paham, mereka makan malam dengan nikmat. Mata Miki masih was-was jika tiba-tiba suami dari Fiorella datang. Dia tidak ingin bermasalah dengan CEO terkenal itu walau sebenarnya dia sudah terjebak dalam permainan ini.

"Bagaimana adikmu?" tanya Fiorella.

"Masih sama seperti sebelumnya dan memprihatinkan," ucap Miki.

"Kami sama-sama perempuan dan aku bisa merasakan kesedihannya," ucap Fiorella.

"Ehm, bagaimana dengan suamimu?" tanya Miki.

Fiorella menghela nafas kasar kemudian berdiri, dia berjalan ke arah balkon kemudian memandang langit hitam di atas sana. Semakin rumit saja karena sang suami lebih memprioritaskan selingkuhannya.

"Ya, dia membuat makan malam yang spesial ini dan kemudian pergi begitu saja seolah tanpa rasa dosa dan pada akhirnya makan malam ini untuk aku serta gigolo manisku," ucap Fiorella.

Miki mendekat, ia memeluk wanita itu dari belakang dan mengecup bahu yang terbuka tersebut. Tangan Fiorella memegang tangan Miki yang memekuknya dengan erat, rasa sakit menjalar dalam seluruh tubuhnya dan faktanya ia juga berselingkuh atas dasar dendam.

"Kamu mau menjadi algojoku untuk membalas perbuatan Fabiano?" tanya Fiorella.

"Fio, apapun aku lakukan demi mendapatkan uang. Aku akan menjadi algojomu namun dengan bayaran yang banyak demi adikku," ucap Miki.

"Hahaha... Kamu nakal juga," ucap Fiorella kemudian membalikkan badan kemudian mencium bibir Miki dengan mesra.

Ya, rasa sakit hati setidaknya tergantikan dengan perasaannya pada Miki. Entah itu rasa nyaman atau suka namun yang jelas saat ini Fiorella membutuhkan pelampiasan walau ia membeli Miki dengan uang. Tak sampai di sini saja, mereka memutuskan untuk mampir ke hotel terdekat untuk melampiaskan semuanya di sana.

Di sisi lain.

Fabiano masuk ke apartemen sekretarisnya yaitu Gracia, wanita itu langsung memeluk Fabiano dengan erat sambil menangis.

"Ada apa sayang?" tanya Fabiano.

"Tuan, aku hamil," ucap Gracia.

DEG!

Fabiano tentu saja kaget karena ini bukan tujuannya berselingkuh. Dia tidak ingin punya anak dari wanita yang hanya sebagai pelampiasannya saja. Dia melepaskan pelukannya kemudian menatap Gracia dengan lekat.

"Gugurkan!" ucap Fabiano.

"Apa? Ini bukan jawaban yang aku inginkan. Aku ingin Tuan tanggung jawab dan menikahiku," ucap Gracia.

"Tidak bisa, aku sudah ada Fiorella. Walau bagaimanapun dia istriku dan aku cinta padanya," jawab Fabiano.

Gracia menangis sampai menjerit histeris, Fabiano menenangkan dengan cara memeluknya dengan erat. Sial! Kenapa malah menjadi seperti ini? Ini bukan yang diinginkan Fabiano.

"Bukankah Tuan ingin punya anak? Istrimu bahkan belum bisa memberikannya," ucap Gracia.

"Ssst... Kamu jangan khawatir! Aku akan menceraikannya demi anak kita," ucap Fabiano memberi harapan pada selingkuhannya.

Fabiano mengecup kening Gracia, ia malah kepikiran dengan Fiorella. Bagaimanapun wanita itu adalah wanita yang ia cintai sampai badai menyerangnya dan membuat kapalnya goyah.

Keesokan harinya.

Fabiano pulang ke rumah dan mendapati Fiorella tidak ada di rumah. Dia bertanya pada pembantu jika istrinya itu semalaman tidak pulang. Fabiano menelponnya namun tidak diangkat.

Tumben sekali dia tidak pulang ke rumah? Batin Fabiano.

Dia masuk ke dalam kamar kemudian memandang foto pernikahannya. Ada rasa menyesal dan kesal juga, menyesalnya ketika ia malah berselingkuh dengan sekretraris sendiri dan kesalnya adalah Fiorella tak kunjung hamil.

Ceklek...

Pintu terbuka, Fiorella pulang dan langsung merebahkan diri di tempat tidur tanpa menghiraukan suaminya.

"Dari mana saja kamu?" tanya Fabiano.

"Kamu juga dari mana saja?" tanya Fiorella.

"Aku ada urusan pekerjaan. Kamu dari mana?" tanya Fabiano.

Fiorella tidak menjawab.

"Fio! Ketika suami bertanya maka kamu harus menjawab," ucap Fabiano membentak.

Fiorela menatapnya dengan tajam, mata Fabiano malah terbelalak karena bekas merah itu bertambah dan menjadi dua. Dia mendekat dan memegang leher itu.

"Siapa pria itu? Siapa yang melakukan ini padamu?" tanya Fabiano.

Fiorella mendorongnya. "Minggirlah! Urus saja Gracia selingkuhanku itu! Apa pedulinya kamu padaku?"

Plak!

Fabiano menampar pipi Fiorella.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!