NovelToon NovelToon

Aku berbeda

Cakaran tangan hantu

Sejak kecil Lily mempunyai insting kuat terutama soal hal hal yang berkaitan dengan ghaib. sebenarnya orang tua Lily sudah mengetahui hal tersebut, tetapi mereka tidak terlalu yakin dengan apa yang Lily sampaikan setiap kali Lily merasa ada hal yang aneh.

Malam itu seperti biasa Ibu Lily selalu meninggalkan Lily untuk pergi menengok ayam ayam yang ada dikandang. karena sudah biasa ditinggal setiap malam, Lily pun menonton televisi seperti biasa di ruang tengah.

"Li, Ibuk mau nengok ayam dikandang ya, kamu berani kan ibuk tinggal, nonton televisi saja, jangan kemana mana ya, " kata Ibu Lily.

"Iya, tapi jangan lama lama ya mak,. " ujar Lily, sembari mulutnya mengunyah roti.

"Iya, pintunya dikunci. " Kata Ibuk Lily kembali.

Tak lama setelah Ibuk pergi, Lily langsung duduk dipojokan belakang lemari, sembari menengok dari bawah lemari ke ruang tamu depan.

"Tuh kan, kalian mulai muncul sembarangan setelah Ibuk aku pergi, huh! menyebalkan! " ujar Lily kesal sambil memonyongkan mulutnya.

Tak berapa lama berselang satu menit, mulai terdengar suara, "kreetttt, kreetttt, kreetttt.. " dan semakin lama suaranya semakin jelas, seperti jari jari kuku yang sangat panjang yang sedang mencakar tembok diruang tamu depan.

Lily pun dengan ketakutan mulai memejamkan matanya dan melihat apa yang ada didepan. tampak mahluk berwarna hitam berambut sebahu dan keriting sedang mencakar mencakar temboknya berusaha masuk rumah Lily, tetapi tidak bisa karena terhalang sesuatu.

Jimat penghalang

Karena ketakutan Lily pun sontak membuka matanya yang sedari tadi terpejam. yah, Lily mempunyai kelebihan bisa melihat hantu ditempat tersembunyi sekalipun hanya dengan memejamkan matanya.

"fuhh.. untung tidak bisa masuk ke dalam, " ujar Lily sambil menghembuskan nafas dengan lega.

"Apa karena janur dan jimat nenek yang dipasang sama ayah ya?, " kata Lily sambil bertanya tanya dalam hatinya.

Sejenak Lily melamun dan memandang janur dan jimat yang dipasang diatas pintu masuk rumah Lily.

"Anehnya ada beberapa hantu yang bisa masuk ke dalam, tapi kalau dirasakan auranya tidak se berbahaya hantu perempuan tadi yang tidak bisa masuk ke dalam. " kata Lily dalam hati.

Lily pun merasa heran dengan kekuatan janur dan jimat tersebut, sembari bertanya tanya dan menerka jawaban di hatinya.

"Apa hanya perasaanku saja ya, kalau hantu wanita yang mencakar tadi berbahaya, hmm.. mungkin juga sih bisa. " ujar Lily dalam hati sambil menerka nerka jawaban atas pertanyaannya sendiri.

Tak berselang lama kemudian terdengar suara pintu dapur diketuk.

"Tok, tok, Lily.. bukain nak ini Ibuk." teriak Ibuk dari luar pintu.

"yaaaa bukkkk. " jawab Lily dengan keras, menjawab sahutan Ibuk supaya terdengar dari luar.

Setelah Lily membukakan pintu dapur, terlihat Ibu dengan baju setengah basah dan ember yang kosong, yang tadinya berisi pakan ayam.

"Gak ada apa apa to nduk, selama Ibuk pergi?, " tanya Ibuk pada Lily.

"Gak ada kok buk, aman. " jawab Lily sembari memamerkan giginya yang tidak terlalu rapi.

"Ya sudah ayok tidur sudah malam ini, besok sekolah kan?, " tanya Ibuk kembali pada Lily.

"Sekolah dong, masak mau bolos. nanti bisa bisa aku dipindah ke kelas tidak favorit lagi. " jawab Lily sambil menatap manja Ibunya.

Sembari menguap Lily pun lanjut masuk kekamar dan mulai memejamkan matanya, karena teringat besok harus sekolah dan bangun pagi.

**

Pagi itu sinar mentari mulai terlihat, dan suara kokok ayam mulai bersahutan. Seakan menandakan ayam mulai membangunkan orang orang untuk segera bangun dan beraktivitas. Ibu pun mulai membangunkan Lily.

"Bangun sudah pagi nduk, waktunya sekolah." ujar Ibu kepada Lily, sembari membangunkan Lily dengan pelan.

"Iya buk, lima menit lagi ya. " Jawab Lily.

Lily yang tampak malas bangun, mulai menutupi wajahnya dengan selimut, sehingga membuat Ibu mulai mengomel dan marah.

"Kalau telat angkotnya lama jangan salahin Ibuk ya, " ujar Ibuk kembali.

Selesai mengomel dan marah marah dengan Lily Ibu pun pergi ke dapur untuk mempersiapkan bekal sekolah Lily.

"Ya ya deh, ini bangun bangun aku buk, " jawab Lily .

Akhirnya Lily pun segera bangun dengan terpaksa sembari berjalan menuju kamar mandi. Dengan mata yang masih mengantuk dan hampir saja Lily menabrak pintu kamar mandi, sampai diteriakin dan diceramahin Ibu supaya tidak malas bangun pagi.

"Mimpi apa semalam kamu nduk, kayak tidurnya tidak nyenyak. " tanya Ibuk.

"Apa jangan jangan kamu memikirkan hal hal aneh lagi yang sering kamu liat Ly?, " tanya Ibuk kembali pada Lily.

Sembari menggoreng ikan dan membuatkan susu hangat kesukaan Lily.

"hemm Ibuk ini sok tahu deh, " jawab Lily sembari menyikat giginya.

"Sebenarnya sih, ada yang mau Lily ceritain buk, tapi.. " kata Lily kepada Ibuk, tapi tidak diteruskan.

"Tapi apa nduk, sudahlah tidak usah dipikirkan hal hal itu selama mereka tidak mengganggumu gak apa apa. pokoknya diemin saja. " ujar Ibuk.

Sembari memberikan nasehat kepada Lily Ibuk pun menceritakan kekhawatiran nya kepada Lily. Sambil menunggu Lily menghabiskan sarapannya.

Setelah selesai sarapan dan siap dengan seragam sekolahnya, Lily pun berpamitan kepada Ibuk sambil menyalami dan mencium tangan ibunya.

Hantu manusia ikan

Hari berganti hari, seakan semua yang terjadi telah ditentukan. Lily selalu merasa bahwa apa yang terjadi memang sudah digariskan. makanya setiap kali sebelum ada peristiwa tertentu pasti Lily merasa seperti sudah diberikan tanda tanda terlebih dahulu. seakan akan seperti ada yang ingin memberitahukan Lily mengenai peristiwa penting apa yang akan terjadi di hari esok.

Yah, seperti kejadian kecelakaan yang terjadi di dekat rumah Lily. kejadian meninggalnya teman dan orang di sekitar tempat Lily. Mungkin bagi sebagian orang hal tersebut seperti tidak mungkin, tetapi bagi Lily hal tersebut membuat dirinya merasa tidak nyaman.

Bahkan tubuh Lily akan dingin sangat terasa dingin ketika berdekatan dengan mahluk mahluk tak kasat mata. Yups, tangan Lily terasa seperti sedang menggenggam es karena terlalu dingin, dan setiap kali berdekatan dengan mahluk mahluk tersebut, jika usianya semakin tua lima ratus tahun atau bahkan lebih dan auranya positif maka tubuh Lily tidak akan sampai gemetaran. tetapi sebaliknya, jika usia mahluk tersebut tua dan auranya negatif maka tubuh Lily akan gemetaran dan kedinginan serta membeku seperti es. Hal inilah yang membuat Lily merasa tidak nyaman.

Siang itu seperti biasa Lily bermain di sekitar rumahnya. yups, karena ini hari minggu jadi Lily libur sekolah. Tanpa sengaja ketika Lily memejamkan matanya Lily melihat dibawah tembok rumahnya ada sebuah kolam kecil. Disana mata airnya sangat jernih. Di sekeliling kolam dipenuhi tumbuhan hijau dan juga ada sebuah gua yang sudah dipenuhi lumut. Tiba tiba ada suara yang memanggil Lily.

"Lily.. Lily.. main kesini.. " kata suara itu pada Lily.

Terdengar suara lirih sayup sayup memanggil nama Lily. Sontak Lily pun kaget dan mencari arah sumber suara tersebut.

"Siapa ya?, " tanya Lily pada suara tersebut.

"Aku yang menghuni kolam disini.. " ucap suara itu kembali.

Jantung Lily pun berdegup kencang, karena mulai berpikiran bahwa ini sudah pasti hantu. Sembari menatap kolam didepannya Lily masih merasa penasaran dengan sosok suara tersebut.

"Apakah kamu ingin melihatku?, " tanya suara itu kembali pada Lily.

"Kamu tidak takut padaku Ly?, " tanya suara itu lagi.

Setelah bertanya jawab dengan suara tersebut, Lily pun mulai memantapkan hatinya supaya tidak takut pada sosok suara tersebut. Pelan pelan ia mulai mengatur hembusan nafasnya supaya tidak terlihat seperti ketakutan. Jujur dalam hati Lily sebenarnya ia merasa ketakutan, tetapi disisi lain ia merasa penasaran.

Setelah sosok itu mulai menampakan dirinya. Lily pun masih merasa penasaran dengan apa yang dilihatnya tersebut.

Mahluk yang berdiri didepannya terlihat seperti ikan, dengan kepala yang masih berwujud manusia dan tubuh yang bersisik serta ekor yang runcing.

"Apa kamu sejenis ikan?, " tanya Lily kepada mahluk tersebut.

"Aku bukan ikan, tapi aku tinggal di kolam ini sudah lama, mungkin sebelum kamu lahir. " kata mahluk itu kembali.

Sejenak Lily berpikir.. sebelum dia lahir.. artinya itu sudah terlalu lama. Tetapi ada satu yang membuat Lily merasa canggung pada hantu tersebut, yaitu parasnya yang rupawan dan terlihat muda seperti sebaya dengan Lily.

"Berapa usiamu?, " tanya Lily kembali.

"Aku masih muda seratus lima puluh tahun. " jawab mahluk itu.

Sontak Lily pun kaget dan kagum dengan usia mahluk tersebut. Disisi lain Lily merasa ketakutan. Akan tetapi rasa penasaran yang tinggi mengalahkan rasa ketakutannya itu.

" Oh ya, siapa namamu kalau boleh tahu, " tanya Lily pada mahluk tersebut.

"Perkenalkan, namaku Atreya. Biasa dipanggil Trey sama teman teman. " kata mahluk itu kembali pada Lily.

"Baik Trey, perkenalkan namaku Lily, aku seorang gadis pelajar SMP, yang manis dan imut. " Jawab Lily kembali.

Sembari tersenyum kecil dan memamerkan gigi depannya yang kurang rapi, Lily pun nampak asyik mengobrol dengan mahluk ikan tersebut. Seakan Lily lupa bahwa dia sedang mengobrol dengan hantu, bukan manusia.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!