Lily merupakan seorang gadis manis yang pendiam. Akan tetapi, ternyata dibalik sikap pendiamnya dia menyimpan sejuta misteri. Lily merupakan seorang anak tunggal yang lahir dari pasangan petani yang terkenal kaya di kampungnya. Yah, orang tua Lily termasuk keluarga terpandang di kampungnya. Banyak orang menghormati keluarga Lily karena status ayah Lily yang memiliki banyak tanah dan sawah, Sehingga ayah Lily dijuluki sebagai Tuan takur di kampungnya.
Selain memiliki pesona sebagai Juragan Tanah ayah Lily ternyata juga seorang ketua salah satu Perguruan beladiri dikampungnya, dengan jumlah pengikut terbanyak. Sehingga tentu saja hal tersebut membuat Lily sangat disegani terutama oleh orang orang dikampungnya dan masyarakat sekitar. Selain hidupnya yang serba ada, Lily juga memiliki paras yang cantik. Dan disekolahnya termasuk salah satu siswa terpintar dan menjadi idola bagi teman temannya. Selain menjadi ketua OSIS, Lily juga menjadi siswi teladan di sekolahnya.
Selain memiliki paras yang cantik, dan juga pintar, Lily ternyata memiliki kelebihan lainnya, yaitu mempunyai insting kuat terutama soal hal hal yang berkaitan dengan ghaib. Hal inilah yang yang menjadi kelemahan Lily. Karena terkadang dirinya menjadi tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran disekolahnya.
Sebenarnya Lily sudah sering mengadukan keluhannya ini kepada orang tuanya, akan tetapi mereka tidak terlalu menanggapi aduan Lily, karena mereka yakin hal tersebut tidak akan membahayakan Lily. Berbagai kejadian aneh mulai terjadi sejak Lily kecil. Salah satunya kejadian suara cakaran tangan ditembok yang selalu Lily dengar setiap malam. Suara cakaran tangan diluar seperti mengorek ngorek tembok dekat jendela dikolam ikan depan rumah Lily. Lily masih ingat kejadian itu ia alami waktu kecil..
Seperti biasanya, saat malam suara ayam di kandang selalu berisik. Hal tersebut membuat Ibu Lily dan ayah Lily merasa terganggu. Sehingga mereka memutuskan untuk mengecek kandang ayam tersebut. Berhubung malam itu dirumah Lily sedang tidak ada latihan para murid dari ayahnya, maka tentu saja suasana Malam itu terasa sepi.
Ditambah malam itu adalah malam bulan purnama, suara jangkrik dan ayam saling bersahutan satu sama lain. Yah, jarak kandang ayam Lily dan rumah memang tidak terlalu jauh. Akan tetapi, karena rumah Lily berada di tepi sawah, dan jarak dengan tetangga lumayan jauh, tentu saja malam terasa mencekam.
Dan karena sudah terbiasa ditinggal setiap malam, Lily pun menonton televisi seperti biasa di ruang tengah.
"Li, Ibuk sama bapak mau nengok ayam dikandang ya, kamu berani kan ibuk tinggal, nonton televisi saja, jangan kemana mana ya, " kata Ibu Lily.
"Iya, tapi jangan lama lama ya mak,. " ujar Lily, sembari mulutnya mengunyah roti.
"Iya, pintunya dikunci. " Kata Ibuk Lily kembali.
Tak lama setelah Ibuk pergi, Lily langsung duduk dipojokan belakang lemari, sembari menengok dari bawah lemari ke ruang tamu depan.
"Tuh kan, kalian mulai muncul sembarangan setelah Ibuk aku pergi, huh! menyebalkan! " ujar Lily kesal sambil memonyongkan mulutnya.
Tak berapa lama berselang satu menit, mulai terdengar suara, "kreetttt, kreetttt, kreetttt.. " dan semakin lama suaranya semakin jelas, seperti jari jari kuku yang sangat panjang yang sedang mencakar tembok diruang tamu depan.
Lily pun dengan ketakutan mulai memejamkan matanya dan melihat apa yang ada didepan. tampak mahluk berwarna hitam berambut sebahu dan keriting sedang mencakar mencakar temboknya berusaha masuk rumah Lily, tetapi tidak bisa karena terhalang sesuatu.
Nampak jelas sosok hitam itu. Sosok hitam wanita berambut sebahu dan keriting.. wajahnya yang tertutup rambutnya nampak seperti menambah kesan menyeramkan. Jari jari tangannya yang lentik serta kukunya yang panjang dan berwarna hitam nampak sedang mencakar cakar tembok didekat jendela.
Dan sepertinya mahluk tersebut tampak kesulitan memasuki rumah Lily. Karena seperti terhalang oleh sesuatu. Karena ketakutan Lily pun sontak membuka matanya yang sedari tadi terpejam. Lily memang mempunyai kelebihan bisa melihat hantu sejak kecil. Bahkan sekalipun hantu tersebut berada ditempat tersembunyi. Biasanya Lily bisa melihat mereka dengan memejamkan matanya.
"Untung tidak bisa masuk ke dalam, " ujar Lily sambil menghembuskan nafas dengan lega.
"Apa karena janur dan jimat nenek yang dipasang sama ayah ya?, " kata Lily sambil bertanya tanya dalam hatinya.
Sejenak Lily melamun dan memandang janur dan jimat yang dipasang diatas pintu masuk rumah Lily.
"Anehnya ada beberapa hantu yang bisa masuk ke dalam, tapi kalau dirasakan auranya tidak se berbahaya hantu perempuan tadi yang tidak bisa masuk ke dalam. " kata Lily dalam hati.
Lily pun merasa heran dengan kekuatan janur dan jimat tersebut, sembari bertanya tanya dan menerka jawaban di hatinya.
"Apa hanya perasaanku saja ya, kalau hantu wanita yang mencakar tadi berbahaya, hmm.. mungkin juga sih bisa. " ujar Lily dalam hati sambil menerka nerka jawaban atas pertanyaannya sendiri.
Tak berselang lama kemudian terdengar suara pintu dapur diketuk.
"Tok, tok, Lily.. bukain nak ini Ibuk." teriak Ibuk dari luar pintu.
"yaaaa bukkkk. " jawab Lily dengan keras, menjawab sahutan Ibuk supaya terdengar dari luar.
Setelah Lily membukakan pintu dapur, terlihat Ibu dengan baju setengah basah dan ember yang kosong, yang tadinya berisi pakan ayam.
"Gak ada apa apa to nduk, selama Ibuk pergi?, " tanya Ibuk pada Lily.
"Gak ada kok buk, aman. " jawab Lily sembari memamerkan giginya yang gingsul.
"Lah bapak mana buk?,. " Tanya Lily.
"Bapak diajak ronda sama Pak Rt nduk. Ya sudah ayok tidur sudah malam ini, besok sekolah kan?, " tanya Ibuk kembali pada Lily.
"Sekolah dong, masak mau bolos. nanti bisa bisa aku dipindah ke kelas tidak favorit lagi. " jawab Lily sambil menatap manja Ibunya.
Sembari menguap Lily pun lanjut masuk kekamar dan mulai memejamkan matanya, karena teringat besok harus sekolah dan bangun pagi. Sementara sosok hitam wanita berkuku panjang tadi mendadak menghilang mendengar suara ibu Lily masuk rumah. Sosok wanita berambut hitam, keriting sebahu itu terus menerus berusaha memasuki rumah Lily setiap malam. Dan selalu menghilang ketika mendengar suara Ibu Lily. Dan suara cakaran itu terus menerus terdengar setiap malam. Anehnya hanya Lily yang bisa mendengarnya. Dan itu terus menerus dari Lily kecil, hingga Lily bersekolah di Sekolah Menengah Pertama.
**
Pagi itu sinar mentari mulai terlihat, dan suara kokok ayam mulai bersahutan. Seakan menandakan ayam mulai membangunkan orang orang untuk segera bangun dan beraktivitas. Ibu pun mulai membangunkan Lily.
"Bangun sudah pagi nduk, waktunya sekolah." ujar Ibu kepada Lily, sembari membangunkan Lily dengan pelan.
"Iya buk, lima menit lagi ya. " Jawab Lily.
Lily yang tampak malas bangun, mulai menutupi wajahnya dengan selimut, sehingga membuat Ibu mulai mengomel dan marah.
"Nanti dimarahin Bapak, kalau telat angkotnya juga penuh. " ujar Ibuk kembali.
Selesai mengomel dan marah marah dengan Lily Ibu pun pergi ke dapur untuk mempersiapkan bekal sekolah Lily.
"Ya ya deh, ini bangun bangun aku buk, " jawab Lily .
Akhirnya Lily pun segera bangun dengan terpaksa sembari berjalan menuju kamar mandi. Dengan mata yang masih mengantuk dan hampir saja Lily menabrak pintu kamar mandi, sampai diteriakin dan diceramahin Ibu supaya tidak malas bangun pagi.
"Mimpi apa semalam kamu nduk, kayak tidurnya tidak nyenyak. " tanya Ibuk.
"Apa jangan jangan kamu memikirkan hal hal aneh lagi yang sering kamu liat Ly?, " tanya Ibuk kembali pada Lily.
Sembari menggoreng ikan dan membuatkan susu hangat kesukaan Lily.
"Ibuk ini sok tahu deh, " jawab Lily sembari menyikat giginya.
"Sebenarnya sih, ada yang mau Lily ceritain buk, tapi.. " kata Lily kepada Ibuk, tapi tidak diteruskan.
"Tapi apa nduk, sudahlah tidak usah dipikirkan hal hal itu selama mereka tidak mengganggumu gak apa apa. pokoknya diemin saja. " ujar Ibuk.
Sembari memberikan nasehat kepada Lily Ibuk pun menceritakan kekhawatiran nya kepada Lily. Sambil menunggu Lily menghabiskan sarapannya. Ibuk menjelaskan kepada Lily, jika janur yang dipasang diatas pintu ruang tamu dekat kolam ikan itu dari Nenek. Dan janur itu bisa melindungi rumah ini dari hawa negatif yang ingin memasuki rumah Lily. Jadi Ibu menyuruh Lily untuk bersikap tenang.
Akan tetapi, bukan itu yang Lily pikirkan. Karena yang Lily pikirkan mengapa sosok itu terus berusaha untuk masuk kerumah.
Sosok perempuan berambut keriting sebahu itu nampak tidak lelah setiap malam selalu mencakar tembok dekat jendela ruang tamu Lily. Sebenarnya ingin bertanya kepada sosok perempuan tersebut. Mengapa selalu ingin memasuki rumahnya. Akan tetapi, hati kecil Lily menyuruhnya untuk jangan mendekati sosok hantu perempuan tersebut. Hati kecil Lily mengatakan kepadanya, jika sosok hantu perempuan tersebut sangat berbahaya.
Hari itu hari minggu, seperti biasa Lily selalu aktif membantu bapak melatih anak anak muda yang ingin belajar beladiri. Disaat Lily sedang fokus melatih anak yang paling kecil, tiba tiba anak tersebut berkata kepadanya..
"Kak Lily cantik, mereka mengawasimu. " Teriak anak kecil tersebut.
Tentu saja Lily tidak menghiraukan ucapan gadis kecil tersebut. Dan Lily hanya membalasnya dengan senyuman. Baginya setiap orang memiliki garis takdirnya masing masing. Tinggal orang tersebut bagaimana cara menjalani dan melewati rintangannya. Lily masih teringat kata kata itu dari Nenek.
Hari berganti hari, seakan semua yang terjadi telah ditentukan. Lily selalu merasa bahwa apa yang terjadi memang sudah digariskan. makanya setiap kali sebelum ada peristiwa tertentu pasti Lily merasa seperti sudah diberikan tanda tanda terlebih dahulu. seakan akan seperti ada yang ingin memberitahukan Lily mengenai peristiwa penting apa yang akan terjadi di hari esok.
Yah, seperti kejadian kecelakaan yang terjadi di dekat rumah Lily. kejadian meninggalnya teman dan orang di sekitar tempat Lily. Mungkin bagi sebagian orang hal tersebut seperti tidak mungkin, tetapi bagi Lily hal tersebut membuat dirinya sangat merasa tidak nyaman.
Bahkan tubuh Lily akan dingin sangat terasa dingin ketika berdekatan dengan mahluk mahluk tak kasat mata. Yups, tangan Lily terasa seperti sedang menggenggam es karena terlalu dingin, dan setiap kali berdekatan dengan mahluk mahluk tersebut, jika usianya semakin tua lima ratus tahun atau bahkan lebih dan auranya positif maka tubuh Lily tidak akan sampai gemetaran. tetapi sebaliknya, jika usia mahluk tersebut tua dan auranya negatif maka tubuh Lily akan gemetaran dan kedinginan serta membeku seperti es. Hal inilah yang membuat Lily merasa sangat tidak nyaman.
Bahkan teman dan guru guru disekolah Lily sampai terheran heran jika secara tidak sengaja menyentuh tangan Lily. Bagi mereka Lily mungkin terkena suatu penyakit yang bisa menyebabkan suhu tubuhnya menurun dan menjadi kedinginan. Sampai sampai Lilly pernah diperiksa oleh dokter disekolahnya, dan tentu saja hasilnya tidak ada penyakit serius. Aneh memang, tapi itulah kenyataannya, sehingga Lily pun disekolah sering dijuluki sebagai putri es.
Siang itu seperti biasa Lily bermain di sekitar rumahnya. yups, karena ini hari minggu jadi Lily libur sekolah. Tanpa sengaja ketika Lily memejamkan matanya Lily melihat dibawah tembok rumahnya ada sebuah kolam kecil. Disana mata airnya sangat jernih. Di sekeliling kolam dipenuhi tumbuhan hijau dan juga ada sebuah gua yang sudah dipenuhi lumut. Tiba tiba ada suara yang memanggil Lily.
"Lily.. Lily.. main kesini.. " kata suara itu pada Lily.
Terdengar suara lirih sayup sayup memanggil nama Lily. Sontak Lily pun kaget dan mencari arah sumber suara tersebut.
"Siapa ya?, " tanya Lily pada suara tersebut.
"Aku yang menghuni kolam disini.. " ucap suara itu kembali.
Jantung Lily pun berdegup kencang, karena mulai berpikiran bahwa ini sudah pasti hantu. Sembari menatap kolam didepannya Lily masih merasa penasaran dengan sosok suara tersebut.
"Apakah kamu ingin melihatku?, " tanya suara itu kembali pada Lily.
"Kamu tidak takut padaku Ly?, " tanya suara itu lagi.
Setelah bertanya jawab dengan suara tersebut, Lily pun mulai memantapkan hatinya supaya tidak takut pada sosok suara tersebut. Pelan pelan ia mulai mengatur hembusan nafasnya supaya tidak terlihat seperti ketakutan. Jujur dalam hati Lily sebenarnya ia merasa ketakutan, tetapi disisi lain ia merasa penasaran.
Setelah sosok itu mulai menampakan dirinya. Lily pun masih merasa penasaran dengan apa yang dilihatnya tersebut.
Mahluk yang berdiri didepannya terlihat seperti ikan, dengan kepala yang masih berwujud manusia dan tubuh yang bersisik serta ekor yang runcing.
"Apa kamu sejenis ikan?, " tanya Lily kepada mahluk tersebut.
"Aku bukan ikan, tapi aku tinggal di kolam ini sudah lama, mungkin sebelum kamu lahir. " kata mahluk itu kembali.
Sejenak Lily berpikir.. sebelum dia lahir.. artinya itu sudah terlalu lama. Tetapi ada satu yang membuat Lily merasa canggung pada hantu tersebut, yaitu parasnya yang rupawan dan terlihat muda seperti sebaya dengan Lily.
"Berapa usiamu?, " tanya Lily kembali.
"Aku masih muda seratus lima puluh tahun. " jawab mahluk itu.
Sontak Lily pun kaget dan kagum dengan usia mahluk tersebut. Disisi lain Lily merasa ketakutan. Akan tetapi rasa penasaran yang tinggi mengalahkan rasa ketakutannya itu.
" Oh ya, siapa namamu kalau boleh tahu, " tanya Lily pada mahluk tersebut.
"Perkenalkan, namaku Atreya. Biasa dipanggil Trey sama teman teman. " kata mahluk itu kembali pada Lily.
"Baik Trey, perkenalkan namaku Lily, aku seorang gadis pelajar SMP, yang manis dan imut. " Jawab Lily kembali.
Sembari tersenyum kecil dan memamerkan gigi depannya yang kurang rapi, Lily pun nampak asyik mengobrol dengan mahluk ikan tersebut. Seakan Lily lupa bahwa dia sedang mengobrol dengan hantu, bukan manusia. Anehnya Lily tidak merasa takut dengan Trey. Lalu Siapakah Trey.. mengapa ia tinggal didalam kolam ghaib dirumah Lily.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!