NovelToon NovelToon

Jatuh Cinta Setelah Menikah

Eps 1

Di tengah hari yang terik, seorang gadis berdiri didepan supermarket sambil membawa barang belanjaan sedang menunggu kakak nya pulang kerja untuk menjemput dirinya.

Saat dia sedang melihat-lihat kendaraan yang berlalu-lalang di jalan, tanpa sengaja dia melihat seorang ibu-ibu yang sedang membawa barang belanjaan yang lumayan banyak, ada beberapa barang yang di bawa ibu-ibu tersebut jatuh dan membuat ibu-ibu tersebut kesulitan untuk mengambil barang belanjaan nya yang terjatuh.

Gadis itu pun berlari menghampiri ibu-ibu tersebut dan membantu mengambilkan barang belanjaan ibu itu yang jatuh.

" Ini bu, barang belanjaan nya" kata gadis tersebut sambil memberikan paper bag yang tadi jatuh.

Ibu-ibu tersebut pun langsung melihat ke arah seseorang yang memberikan paper bag milik nya.

" Siapa gadis ini? Kenapa dia mau menolong saya?" tanya ibu-ibu tersebut dalam hati.

" Jarang sekali ada orang yang mau membantu orang lain yang sedang kerepotan" ucap ibu-ibu tersebut.

Gadis itu melihat ibu-ibu di depan nya terus melihat kearah membuat dia merasa bingung.

" Ibu ini kenapa terus melihat kearah ku, memang nya ada yang aneh ya dari penampilan ku?!" ucap gadis itu dalam hati.

" Bu, barang belanjaan nya!!" ucap gadis tersebut.

Tetapi ibu tersebut tidak merespon nya, hal itu membuat gadis itu merasa takut, gadis itu pun mencoba memanggil ibu-ibu tersebut " Bu, ibu!! Ibu!!" sambil melambaikan tangan nya di depan wajah ibu-ibu tersebut.

Ibu-ibu tersebut tersadar dari lamunannya, lalu beliau berkata " Maaf, ada apa ya?!".

" Ini bu, barang belanjaan nya!" jawab gadis tersebut sambil memberikan paper bag yang tadi jatuh.

" Oh iya! Terimakasih ya" ucap ibu-ibu tersebut.

" Iya bu, sama-sama" jawab gadis tersebut sambil tersenyum.

" Kalau boleh saya tahu, nama kamu siapa?" tanya ibu-ibu tersebut.

Belum sempat gadis itu menjawab pertanyaan dari ibu di depan nya, handphone nya tiba-tiba berdering.

Gadis itu pun langsung mengambil handphone nya di dalam tas.

Ya, gadis itu adalah hanum umaizah gadis desa yang sedang berkunjung ke rumah sang kakak yang tanpa sengaja bertemu dengan seorang ibu-ibu yang sedang kerepotan membawa barang belanjaan.

" Maaf bu, saya menerima telepon terlebih dahulu" ucap hanum.

" Iya silahkan" ucap ibu-ibu tersebut mempersilahkan hanum untuk menerima panggilan telepon terlebih dahulu.

...* Mode telepon*...

" Halo! Assalamualaikum kak" ucap citra.

" Walaikumsalam num" jawab kak juna

" Kamu sekarang ada dimana?" jawab kak juna.

Bukan nya menjawab pertanyaan dari kakak nya, hanum malah bertanya kepada kakak nya " Kakak sekarang sudah sampai dimana?".

" Kakak sekarang ada di lokasi yang kamu kirim num" jawab kak juna.

" Oh! Kakak sudah sampai, aku sedang berada tidak jauh dari lokasi yang aku kirim kak" kata hanum.

Hanum melihat kearah jalan untuk melihat dimana kakak nya berada.

" Nah! Itu dia" ucap hanum dalam hati setelah melihat kaka nya.

Sang kakak yang tidak mendengar suara adik nya pun merasa khawatir.

" Halo! Halo! Hanum kamu masih disana kan?" ucap juna.

Hanum yang mendengar suara kakak nya pun langsung berkata " Iya, aku masih disini kok kak".

Mendengar suara adik nya, hal itu membuat juna merasa lega.

" Sekarang kamu ada dimana num? nanti biar kakak yang kesana!" ujar juna.

" Sekarang kakak menoleh ke arah kanan" kata hanum mengarahkan kakak nya.

" Arah kanan? Terus kamu ada dimana?" tanya juna.

" Aku memakai jilbab warna navy, aku sedang berdiri di dekat tanaman kak" jawab hanum.

Juna mengikuti arahan dari hanum, dan dia langsung tersenyum saat sudah melihat seseorang yang dia cari.

Juna langsung mengakhiri sambungan telepon dengan adik nya dan pergi menjemput adik nya.

" Num!" ucap seseorang dari arah jalan.

Hanum yang mendengar namanya di panggil, dia langsung mencari siapa yang memanggil nya.

Hanum tersenyum bahagia saat melihat kakak nya sudah datang untuk menjemput dirinya.

" Maaf bu, kalau boleh tahu, ibu datang kesini bersama dengan siapa ya?" tanya hanum.

" Bersama anak ibu" jawab ibu-ibu tersebut.

" Sekarang anak ibu ada dimana?" tanya hanum sambil celingukan mencari keberadaan anak sang ibu-ibu tersebut.

" Dia sedang berada di parkiran, sebentar lagi dia akan datang kesini" jawab ibu-ibu tersebut.

" Kalau begitu saya pamit pulang terlebih dahulu ya bu, soal nya saya sudah di jemput" ucap hanum.

" Oh iya silakan!" ucap ibu-ibu tersebut.

" Oh iya! Ini barang belanjaan nya bu!" ucap hanum sambil memberikan paper bag yang dia bawa.

" Terimakasih " ucap ibu-ibu tersebut.

Hanum menganggukkan kepalanya sambil berkata " Iya, sama-sama bu".

" Assalamualaikum" ucap hanum sambil tersenyum

" Walaikumsalam" jawab ibu-ibu tersebut.

Setelah berpamitan hanum langsung pergi meninggalkan ibu-ibu tersebut dan menghampiri sang kakak.

" Ini di pakai!" kata juna sambil memberikan helm untuk hanum.

" Terimakasih kak" ucap hanum menerima helm pemberian kakaknya.

Setelah memakai helm, mereka langsung pergi.

" Oh iya! Kenapa tadi tidak bertanya siapa nama nya ya!" ujar ibu-ibu tersebut baru menyadari sesuatu.

" Semoga besok bisa bertemu kembali dengan gadis itu" ucap ibu-ibu tersebut.

Tidak lama setelah hanum dan juna pergi, ada mobil yang menjemput ibu-ibu tersebut.

Setelah mobil tersebut berhenti, keluar lah seorang pria dengan pakaian hitam langsung berlari kearah ibu-ibu tersebut.

Ibu-ibu tersebut langsung memberikan barang belanjaan nya kepada pria tersebut, sedangkan ibu-ibu tersebut langsung masuk ke dalam mobil.

Setelah ibu-ibu tersebut masuk kedalam mobil, pria yang tadi pun langsung masuk mobil dan langsung melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.

Eps 2

" Jaman sekarang ternyata masih ada anak muda yang mau membantu orang lain yang sedang kesusahan" ucap ibu-ibu tersebut.

" Apalagi dia tidak mengenal siapa yang dia tolong" imbuh nya.

Sang supir yang mendengar majikan nya bicara sendiri pun memberanikan dirinya untuk bertanya " Maaf bu, ibu sedang berbicara tentang siapa ya?".

" Saya kagum dengan anak perempuan tadi, dia mau membantu orang lain yang sedang kesusahan meski dia tidak mengenal siapa yang dia tolong" jawab ibu-ibu tersebut.

" Memang jaman sekarang sangat sulit untuk menemukan orang yang seperti itu bu, apalagi di kota metropolitan seperti ini!" ujar pak supir.

" Kira-kira dia sudah menikah belum ya?!" pikir ibu tersebut.

" Memang nya kenapa bu kalau dia belum menikah?" tanya pak supir kepo.

" Ya mau saya menikahkan dia dengan anak saya, masa saya akan menikahkan dia dengan kamu!" jawab ibu tersebut.

" Kalau begitu, itu datangi saja rumah gadis itu bu!" ujar pak supir.

" Kalau saya mengetahui dimana dia tinggal, langsung saya datangi rumah nya! Tanpa meminta pendapat dari kamu!!" kata ibu tersebut ketus.

" Sudah! Kamu fokus menyetir saja! Kalau kamu terus bertanya yang ada kamu menjadi tidak fokus, yang ada nanti terjadi kecelakaan" kata ibu tersebut.

Mendengar itu pak supir pun langsung fokus mengemudi mobil dan tidak berani bertanya kembali.

Di sisi lain

Hanum dan kakak nya kini sudah sampai di rumah sang kakak, mereka langsung turun dari motor di depan rumah kakak ipar dan keponakan nya sudah menunggu mereka di depan rumah.

" Assalamualaikum" ucap Hanum sambil tersenyum.

" Walaikumsalam" jawab Tika.

Hanum mencium tangan kakak ipar nya setelah itu dia langsung menggendong keponakan nya dan membawa nya masuk kedalam rumah.

" Kenapa kalian baru sampai, memang di jalan macet ya?" tanya Tika.

" Tidak macet kak, tapi tadi kak juna susah diarahkan kak!" jawab Hanum.

" Enak saja kamu menyalahkan kakak yang susah di arahkan, yang salah itu kamu kenapa merubah lokasi seenaknya saja!!" protes Juna.

" Lokasi nya juga tidak jauh dari lokasi pertemuan kok" ucap Hanum.

" Lokasi nya saja hanya berjarak beberapa meter saja!" lanjut Hanum.

" Sudah jangan ribut! Yang terpenting sekarang sudah sampai rumah kan!" ujar Tika.

" Tuh! Dengarkan kak!" kata Hanum.

Saat juna akan kembali berbicara, tika langsung menghentikan nya.

" Sudah cukup mas!" ucap Tika.

Juna pun langsung diam dan tidak membalas perkataan Hanum.

" Setelah perjalanan jauh kamu pasti lapar kan num? Kita makan terlebih dahulu yuk!" kata Tika.

" Iya kak" jawab Hanum.

Mereka semua langsung pergi ke ruang makan untuk makan siang bersama.

Mereka semua makan dengan di selingi obrolan ringan.

Setelah selesai makan hanum membantu merapikan meja makan, saat hanum akan membantu mencuci piring, tika langsung menghentikan nya.

" Lebih baik kamu istirahat saja, biar kakak saja yang mencuci piring nya!" ucap Tika.

" Tapi kak" kata Hanum.

" Sudah!! Kamu jangan membantah ucapan kakak!!" kata Tika.

" Yasudah, iya. Aku akan menuruti ucapan kakak, aku akan istirahat" ucap Hanum.

" Yasudah, aku pergi ke depan dahulu ya kak" ujar hanum.

" Iya" jawab Tika.

Hanum langsung pergi meninggalkan tika, dia menyusul kakak nya dan juga keponakan nya.

" Lah kok kamu kesini dik? Bukan nya kamu harus nya membantu kak tika di dapur!" ujar Juna saat melihat hanum menghampiri dirinya dan anaknya.

" Kata kak Tika aku di suruh istirahat saja kak" jawab Hanum.

" Oh iya, ibu-ibu yang tadi siapa num?" tanya Juna.

" Oh! Maksud kak Juna ibu-ibu yang tadi ngobrol dengan ku?!" ujar Hanum.

" Iya, ibu-ibu yang itu" jawab Juna.

" Aku tidak tahu kak" kata Hanum dengan wajah polos.

" Kamu tidak tahu orang itu siapa? Tapi kamu ajak ngobrol ?!" kata Juna terkejut saat mendengar jawaban dari Hanum.

Hanum menganggukkan kepalanya sambil menjawab " Iya kak".

" Tadi itu aku melihat ada ibu-ibu yang sedang kesusahan membawa belanjaan nya, jadi ya aku tolong kak" ujar Hanum.

" Terus tadi kita duduk sambil menunggu anaknya datang, dan saat mau berkenalan kak Juna menelepon, jadi nya tidak jadi kenalan deh!" lanjut Hanum menjelaskan.

" Terus anak nya ibu-ibu tadi sudah datang ?" tanya Juna.

" Kayak nya belum deh kak" jawab Hanum.

" Yasudah, sekarang kamu istirahat dulu karena besok kakak akan mengajak kamu jalan-jalan!" ucap Juna.

" Memang kita besok mau pergi jalan-jalan kemana kak?" tanya Hanum penasaran.

" Besok kamu juga akan tahu " jawab Juna dengan sengaja membuat sang adik penasaran.

" Kakak sekarang main nya pakai rahasia-rahasia segala! Tidak seru!!" kesal Hanum.

" Huh!! Mending aku tidur!!!" ucap Hanum sambil berdiri.

Hanum pergi dengan menghentakkan kakinya karena merasa kesal dengan kakak nya.

Juna hanya tersenyum melihat adiknya yang kesal karena ulah nya.

" Hanum kenapa mas?" tanya Tika yang baru datang dari dapur.

" Tidak tahu" jawab Juna sambil menggidikan bahu nya.

" Ini pasti ulah nya mas Juna " tebak Tika.

" Bukan kok" elak Juna saat mendengar ucapan Tika.

" Ini pasti ulah nya mas Juna " pikir Tika.

Mendengar itu Tika hanya bisa diam karena dia tahu kelakuan suaminya itu.

" Aku pergi ke kamar dulu ya mas, mau menidurkan Reza " pamit Tika.

" Iya " jawab Juna sambil menganggukkan kepala.

Tika pun langsung pergi ke kamar sambil menggendong putranya.

Di tempat lain.

Orang yang sedang tadi di tolong Hanum kini sudah sampai di depan sebuah rumah yang sangat besar bak istana dan banyak mobil keluaran terbaru berjejer dengan rapi di garasi rumah tersebut.

Ya, ibu-ibu yang di tolong Hanum adalah istri dari salah satu pengusaha tersukses di kota A. Yaitu Airlangga Aji Wibowo. Sang istri bernama Vania Larissa.

Begitu sampai di depan rumah, ibu tersebut langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah.

" Bapak sudah pulang bi?" tanya ibu Vania kepada salah satu art nya.

" Sudah bu, bapak sekarang sedang berada di ruang kerja bu" jawab bi Iyem.

" Terimakasih bi" ucap ibu Vania.

" Sama-sama bu" jawab bi Iyem.

Setelah mengucapkan terima kasih bu Vania langsung pergi ke ruang kerja sang suami.

Tok! Tok! Tok!.

" Masuk!" kata seseorang didalam ruangan tersebut.

Setelah mendengar ucapan seseorang yang mempersilahkan beliau masuk, bu Vania langsung membuka pintu.

Kreeek...

Terdengar suara pintu terbuka, bu Vania tidak langsung masuk beliau hanya menjulurkan kepala nya untuk melihat sang suami.

" Papa!" panggil bu Vania sambil menjulurkan kepalanya untuk melihat suami nya sedang sibuk atau tidak.

" Mama!!" pak Airlangga terkejut saat melihat kelakuan istri nya itu.

" Mama lagi apa di situ? Sini masuk!" ujar pak Airlangga.

" Hehe.. Mama sedang mengintip papa" jawab bu Vania sambil tertawa kecil.

" Yasudah sini mama masuk saja! Ngapain pakai acara mengintip papa segala!" ujar pak Airlangga menyuruh istri nya untuk masuk.

Bu Vania yang mendengar ucapan suaminya pun langsung masuk kedalam ruang kerja suami nya.

" Pa!" panggil bu Vania sambil berjalan mendekati suami nya yang sedang sibuk dengan laptop nya.

" Iya, ada apa ma?" jawab pak Airlangga sambil menoleh kearah sang istri.

" Mama mau cerita sesuatu dengan papa!" kata bu Vania.

" Mama mau cerita tentang apa?" tanya pak Airlangga.

" Tadi mama bertemu dengan seorang gadis pa" jawab bu Vania sambil meletakan dagunya di bahu sang suami.

" Seorang gadis ??" ucap pak Airlangga dengan ekspresi bingung.

" Iya pa, gadis itu baik banget pa. Dia mau menolong mama saat mama sedang kesusahan membawa belanjaan mama pa" jawab bu Vania dengan semangat.

" Di jaman sekarang mana ada sih seorang gadis yang mau menolong ibu-ibu yang tidak dikenal nya" lanjut bu Vania.

Karena penasaran dengan cerita sang istri, pak Airlangga pun menghentikan pekerjaan nya untuk mendengarkan cerita sang istri.

Bu Vania terus bercerita tentang kejadian tadi siang saat bertemu dengan Hanum.

" Nama gadis itu siapa ma?" tanya pak Airlangga memotong pembicaraan istri nya.

Mendengar pertanyaan dari suaminya, Bu Vania langsung menjawab " Nah itu dia pa! Mama belum sempat tanya nama nya!!".

" Tapi mama sudah mengucapkan terima kasih kan ke gadis itu " ucap pak Airlangga.

" Kalau itu sih mama sudah pasti pa " jawab bu Vania.

" Terus yang membuat mama galau apa?" tanya ak Airlangga penasaran.

" Mama itu sebenarnya ada rencana untuk menjadikan gadis itu sebagai menantu di rumah ini pa!" jawab bu Vania.

" Menantu ?? " teriak pak Airlangga terkejut saat mendengar jawaban sang istri.

Bu Vania langsung menganggukkan kepalanya saat mendengar ucapan suaminya.

" Mama saja tidak tahu nama gadis itu siapa, kenapa mama ingin menjadikan gadis itu menantu di rumah ini ma?!" ujar ak Airlangga tidak mengerti dengan pemikiran istri nya.

" Kalau masalah itu gampang pa, nanti mama tinggal menyuruh orang untuk mencari tahu gadis itu. Beres kan" jawab bu Vania dengan mudah nya.

" Ya papa tahu itu ma, tapi apa mungkin gadis itu mau menikah dengan anak kita? Terus memang nya anak kita setuju dengan rencana mama?!" ujar pak Airlangga.

" Iya juga ya pa, kenapa mama tidak kepikiran tentang itu ya pa!" kata bu Vania sambil menganggukkan kepala.

Eps 3

" Ya papa tahu itu ma, tapi apa mungkin gadis itu mau menikah dengan anak kita? Terus memang nya anak kita setuju dengan rencana mama?!" ujar pak Airlangga.

" Iya juga ya pa, kenapa mama tidak kepikiran tentang itu ya pa!" kata bu Vania sambil menganggukkan kepala.

" Yang penting sekarang mama bicarakan dulu dengan Devan tentang rencana mama, baru setelah itu kita cari gadis itu!" ujar pak Airlangga memberikan solusi kepada istri nya.

" Yasudah deh! Nanti mama bicara dengan Devan dulu" jawab bu Vania.

" Sekarang anaknya sudah pulang belum pa?" tanya bu Vania.

" Belum ma, mungkin sebentar lagi " jawab pak Airlangga.

" Yasudah, kalau begitu mama ke kamar dulu ya pa" pamit bu Vania.

" Iya ma" jawab pak Airlangga sambil menganggukkan kepala.

Setelah pamit bu Vania langsung pergi meninggalkan suami nya, lalu beliau pergi ke kamar nya.

Tidak lama kemudian pak Airlangga menyusul sang istri kedalam kamar untuk istirahat karena beliau sangat lelah setelah seharian bekerja.

" Devan sudah pulang belum pa?" tanya bu Vania saat melihat sang suami masuk.

" Belum ma" jawab pak Airlangga.

" Bicara dengan Devan nya besok saja ma, lebih baik sekarang kita tidur yuk!" ujar pak Airlangga.

" Tapi, pa..." bu Vania menyela perkataan suami nya.

" Sudah besok saja ma! Papa sudah ngantuk sekali ma. Hoam!!" imbuh pak Airlangga sambil menutup mulut nya.

" Huh!! Yasudah mama bicara nya besok saja dengan Devan!!!" ucap Bu Vania dengan nada kesal.

Setelah mengucapkan itu beliau langsung naik ke tempat tidur lalu beliau menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut sebagai tanda beliau marah dengan suaminya.

" Mama, mama !!" ucap pak Airlangga sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah istri saat sedang marah.

Setelah itu pak Airlangga ikut menyusul sang istri naik ke tempat tidur untuk tidur karena hari sudah larut malam.

Pagi-pagi sekali bu Vania sudah bangun, beliau langsung pergi ke kamar putranya.

Klak!!...

Dengan perlahan bu Vania membuka pintu kamar putranya.

Kreeek!!!

Dengan langkah kaki pelan bu Vania berjalan masuk kedalam kamar putranya.

Senyum lega terpancar di bibir bu Vania saat melihat putranya ternyata ada di dalam kamar.

" Syukur lah dia pulang " ucap bu Vania pelan.

Kemudian beliau langsung berjalan mendekati putra nya yang sedang tertidur pulas. Baru saja beliau akan duduk di samping putra nya, tiba-tiba....

" Mama!" ucap seseorang dengan suara khas orang yang baru bangun tidur.

" Eh!! Kamu sudah bangun Dev, mama baru saja mau membangunkan kamu tapi kamu malah sudah bangun " kata bu Vania sambil duduk.

Ya! Seseorang yang tadi memanggil bu Vania yaitu Devan, putra pertama pak Airlangga dan bu Vania.

" Ada apa ma, tumben pagi-pagi begini mama datang ke kamar ku?" tanya Devan sambil mengucek matanya.

" Tidak ada apa-apa, mama hanya pingin melihat anak mama yang sering pulang larut malam" jawab bu Vania.

" Oh! Cuman itu!" kata Devan sambil duduk.

" Sebenarnya bukan hanya itu saja sih Dev, mama datang kesini karena ada sesuatu yang ingin mama bicarakan dengan kamu Dev!" kata bu Vania.

" Memang ada hal apa yang ingin mama bicarakan dengan Devan?" tanya Devan penasaran.

" Apa jangan-jangan mama di marahin oleh papa?!" tebak Devan.

" Bukan! Bukan karena itu Dev!!" jawab bu Vania sambil memberikan isyarat dengan tangan nya.

" Kalau bukan itu terus, ada apa ma?!" tanya Devan penasaran.

" Jadi, mama datang ke kamar kamu pagi-pagi begini karena mama ingin kamu untuk segera menikah Dev!" jawab bu Vania menjelaskan kenapa beliau pagi-pagi sekali datang ke kamar putranya.

" Oh! Menikah?! Aku kira mama mau bicara hal serius apa!" ujar Devan santai.

" Kalau soal itu, mama tenang saja nanti Dev akan melamar Keysa untuk menjadi menantu mama " lanjut Devan.

" Bukan menikah dengan Keysa, Dev?!" kata bu Vania menyela pembicaraan anaknya.

" Kalau bukan dengan Keysa, terus dengan siapa ma?! Kan pacar ku Keysa ma!?" ujar Devan bingung.

" Tentu saja menikah dengan seorang gadis cantik dan baik, pilihan mama, tapi bukan Keysa!!" jawab bu Vania.

" Devan tidak mau!!" sarkas Devan.

Mendengar penolakan dari Devan, bu Vania hanya tersenyum, hal itu membuat Devan merasa bingung dengan sikap sang mama.

" Mama kenapa tersenyum?" tanya Devan penasaran.

Bukan nya menjawab pertanyaan dari putranya, bu Vania malah bertanya kepada putranya "Kamu tanya kenapa mama tersenyum??"

Devan langsung menganggukkan kepalanya berkali-kali.

Lagi-lagi bu Vania tersenyum saat melihat wajah penasaran putranya.

Hal itu membuat Devan semakin kesal " Ih! Jawab dong ma, jangan senyum-senyum saja!!".

Mendengar itu bu Vania pun berkata " Iya-iya mama minta maaf".

" Mama tadi tersenyum itu, karena mama sudah menebak pasti kamu bakal menolak nya Dev!?" ujar bu Vania.

" Kalau mama memang sudah tahu aku bakal menolak nya terus, kenapa mama masih menyuruh Dev untuk dengan perempuan pilihan mama??" kata Devan dengan ekspresi bingung.

" Iya karena mama akan melakukan berbagai cara agar kamu mau menikah dengan perempuan pilihan mama Dev " jawab bu Vania.

" Termasuk mewujudkan keinginan Keysa!" kata bu Vania sambil berjalan menuju pintu.

" Mewujudkan keinginan Keysa ???" gumam Devan penuh dengan tanda tanya.

" Maksud mama apa??" tanya Devan.

Tetapi sayang sekali, sang mama sudah keluar dari kamar nya.

" Yah! Mama sudah pergi lagi!!" kata Devan.

" Padahal aku mau tanya maksud ucapan mama tadi itu apa?!" lanjut Devan.

Saat Devan sedang memikirkan maksud ucapan mama nya, tiba-tiba dia ingat sesuatu.

" Apa jangan-jangan mama dengar pembicaraan aku dengan Keysa waktu itu ya!?" ucap Devan.

" Kalau mama benaran dengar pembicaraan aku dengan Keysa, itu artinya...." kata Devan tidak melakukan ucapan nya karena dia sudah tahu apa yang akan di lakukan oleh mama nya.

" Aduh aku harus bagaimana nih!! Masa iya, aku harus menuruti kemauan mama!" kata Devan bingung.

" Kalau aku menuruti kemauan mama terus, hubungan ku dengan Keysa bagaimana?!" lanjut Devan.

" Aaaaaa!! Pusing!!" teriak Devan sambil mengacak-acak rambutnya.

Di luar kamar, bu Vania tersenyum saat mendengar anaknya dalam kebimbangan antara menuruti kemauan mama nya atau menolak kemauan mama nya.

Setelah itu bu Vania langsung pergi meninggalkan kamar Devan dan pergi ke dapur untuk membuatkan makanan untuk suami dan anaknya.

Akhirnya masakan nya sudah siap semua, kini bu Vania kembali ke kamar nya untuk mandi, saat akan ke kamar beliau berpapasan dengan sang suami.

" Mama tadi pagi pergi kemana?" tanya pak Airlangga.

Mendengar pertanyaan dari sang suami, bu Vania langsung menghentikan langkahnya, dan menjawab

" Mama tadi habis dari dapur pa".

" Bukan itu yang papa maksud ma?!" ujar pak Airlangga.

" Oh, iya! Mama tadi pagi pergi ke kamar Devan pa" jawab bu Vania.

" Mama ngapain pergi ke kamar Devan?" tanya pak Airlangga penasaran.

" Rahasia !!" jawab bu Vania sambil berjalan masuk kamar.

" Ckckck!! Pasti mama ngomongin tentang rencana nya semalam " ujar pak Airlangga sambil menggelengkan kepalanya lalu pergi ke meja makan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!