namanya Amy Aurora Putri Jelita, Amy adalah seorang gadis desa yang lugu, berparas cantik, berkulit putih, dan bertubuh mungil, Amy sangat suka memasak, dan Amy juga sangat suka menyanyi,,,
hari ini Amy akan ikut bersama bibinya yaitu bibi Maya, bibi Maya adalah adik dari ibu Amy,
Amy lahir dari keluarga sederhana.
nama ibunya Mily dan bapaknya Adi.
mereka hidup dalam keadaan sederhana...
namun apa pun kekurangan keluarganya Amy bahagia dan bersyukur lahir dari keluarga seperti mereka...
Amy lulus sekolah hanya sampai SMP saja.
karena orang tuanya tak mampu dan tak bisa meneruskan sekolah yang lebih tinggi lagi.
Amy memiliki dua adik, yang pertama bernama Emo, Emo berusia 17 tahun, sedangkan yang kedua bernama Emy, Emy berusia 10 tahun, mereka hanya tiga bersaudara.
Alasan Amy ke Jakarta karena Amy ingin membantu ekonomi orang tua.
dan Amy juga tidak mau melihat kedua adik adiknya putus sekolah sama seperti dirinya.
karena itu Amy meminta pada bibinya agar mencarikannya pekerjaan,
namun sebelum itu Amy memberi surat dan foto keluarga Amy pada bibi Maya, karena bibi Maya meminta itu,
Amy minta pada bibi Maya mencarikan pekerjaan, pekerjaan apa saja yang penting halal.
dan ketika bibi Maya mengatakan ada pekerjaan namun menjadi seorang pelayan pribadi, Amy pun setuju... dan hari ini Amy akan berangkat ke Jakarta pagi pagi sekali.
04 : 30 wib....
" Sudah neng... masukin baju-bajunya," tanya sang Ibu pada Amy yang baru saja selesai memasukan baju bajunya kedalam tas yang mau ia bawa.
" sudah bu, memangnya bibi Maya mau ngajakin berangkat ke Jakartanya sekarang bu," tanya Amy lagi.
" iya...bibimu ada didepan, bersama bapakmu, katanya biar tidak macet," kata Ibu pelan.
Tak terasa air mata sang Ibu mengalir..
ia tak kuasa menahan tangis karena akan di tinggal sang anak jauh...
" loh...ibu kok malah nangis sih Bu," kata Amy menghampiri sang ibu yang tengah menangis dan memeluknya.
" maafin Ibu ya neng, karena keadaan Ibu dan bapakmu seperti ini, Ibu malah mengijinkanmu jauh ke Jakarta untuk bekerja." kata sang Ibu menyesal.
" Ibu apaan sih, Amy kerja juga kan keinginan Amy sendiri,bu," ucap Amy menenangkan sang Ibu yang tengah menangis.
" lagian Amy bosan bu tinggal di sini, udah gitu Amy kerja di sini juga gak cukup cukup uangnya buat bayar sekolah Emy sama Emo kan, sekali sekali Amy boleh kan bu kerja jauh," kata Amy memeluk ibunya.
" Amy juga kan kerjanya bukan sama orang lain, sama bibi Amy sendiri dan Itu juga Amy kerjanya bersama bibi, satu rumah lagi," kata Amy Lagi.
" iya...Ibu tau neng, tapi kan baru kali ini neng jauh sama Ibu," kata Ibu Amy pelan.
Memang selama ini Amy tak pernah jauh dari pantauan kedua orang tua Amy, dan Ibu Amy merasa takut melepas putri pertamanya untuk ke Jakarta,
" Amy tau bu... tapi kan Amy di sana sama bibi Maya, jadi ibu tidak usah khawatir," kata Amy lembut.
tak lama bapak Amy pun datang.
" Aduh....aduh.... bu, Amy, itu loh Maya udah nunggu katanya mau berangkat sekarang, takut macet katanya," kata bapak Amy menghampiri dua wanita yang tengah berpelukan itu.
" ini loh pak, ibunya malah nangis," kata Amy tersenyum..
" Oalah bu,,, kenapa atuh malah nangis," tanya sang bapak bingung melihat istrinya menangis.
" Amy kan mau pergi jauh dari kita pak, makanya Ibu merasa sedih," kata sang Ibu pelan.
" Ya ampun bu, Amy kan cuma kerja di jakarta saja, bukan di luar kota yang jauh sana," kata sang bapak menangkan Istrinya yang tengah sedih.
" lagi pula, ada Handphone bu, kalo Ibu kangen atau apa, tinggal telvon," kata sang bapak yang mengerti kesedihan Istrinya..
" tuh bu, benar apa kata bapak," kata Amy lembut.
" kalo Ibu atau bapak kangen sama Amy, tinggal telvon Amy," kata Amy tersenyum.
sang Ibu pun mau tak mau melerakan Putrinya bekerja ke Jakarta, dan memberi Ijin untuk Putrinya..
bibi Maya dann mang Ujang supir pribadi sang majikan pagi pagi sekali sampai di kampung halaman Amy dan juga bibi Maya, karena bibi Maya juga berasal dari sana.
sang majikan menyuruh bibi Maya untuk nenjemput Amy, karena sang majikan ingin cepat cepat Amy bekerja di sana.
mau tak mau bibi Maya pun menjemput Amy di pagi buta,
mungkin pukul 01 malam bibi Maya berangkat di Jakarta, sehingga sampai ke kampung halaman Amy jam 4 pagi..
bibi Maya dan mang Ujang ditawari ibu Amy untuk makan terlebih dahulu, bibi Maya pun dengan senang hati menerima tawaran itu. sambil menunggu Amy yang tengah solat subuh terlbih dahulu,
barulah mereka akan berangkat ke Jakarta. tetelah Amy selesai sholat dan siap siap barulah Amy dan bibi Maya pamitan pada kedua orang tua Amy.
" teteh titip Amy ya May," kata ibu Amy yang akhirya bisa melerakan putrinya pergi.
" iya teh, teteh tenang saja Maya pasti jaga Amy kok, Amy kan sudah seperti anak Maya sendiri teh," kata bibi Maya pelan.
" ayo My," ajak bibi aya masuk kedalam mobil mewah milik majikannya.
" Amy berangkat ya bu," kata Amy memeluk ibunya sebelum masuk mobil mewah itu.
" iya neng, hati hati ya neng, jangan cape cape kerjanya.." kata sang Ibu lagi pada Amy pun menganguk.
" Mo...teteh titip ibu ya," kata Amy pelan pada Emo.
" sip teh, teteh tenang saja,," kata Emo mengancungkan jempolnya.
" kamu udah besar ya Mo," tanya bibi Maya saat melihat Emo yang baru saja pulang dari masjid,
" iya dong bi, kan Emo sering di kasih makan sama ibu, jadi Emo cepat besarnya," kata Emo tersenyum pada bibi Maya.
" iya ya Mo, kalo gak di kasih makan mah, mati atuh Ya," kata bibi Maya tertawa.
" bibi bisa aja," kata Emo pelan.
" ya sudah... Teh, Kang, Emo, bibi sama Amy pergi dulu ya, Asalamualaikum." kata bibi Maya sebelum masuk mobil,
" Walaikumsalam," jawab semuanya serentak.
tak lama mobil mewah itu membelah kampung halaman Amy yang sepi dan masih asri, menuju kota Jakarta yang padat dan sibuk.
bibi Maya terus saja memperhatikan Amy yang tengah memandang jendela mobil,
bibi Maya benar benar terpukau pada gadis yang ada di hadapannya ini,
Amy tumbuh menjadi gadis cantik,
mungkin sudah hampir 3 tahun bibi Maya tak pulang ke kampung, dan tak bertemu kakak dan juga keponakan keponakannya inii.
bibi Maya adalah seorang janda yang berusia 45 tahun yang di tinggal suaminya meninggal, bibi Maya dan kakaknya hanya beda 3 tahun sja...
bibi Maya pernah memiliki seorang putri, namun tuhan telah mengambilnya jga.. mungkin jika masih hidup, seumuran Emy adik Amy mungkin hanya beda dua atau tiga tahun saja.
oleh karena Itu bibi Maya selalu menganggap anak kakaknya seperti anak anaknya, apa lagi bibi Maya sangat menyukai Amy,
selamat membaca,,,😘 semoga suka ya....
Tak lama mobil mewah itu pun membelah kawasan menuju kota Jakarta.
" Amy kerja apa aja bi, disana," tanya Amy saat dalam perjalanan.
" Kamu hanya kerja ngurusin majikan kita saja sih My," kata bibi Maya pelan dan terus saja memperhatikan Amy yang benar-benar cantik di matanya.
" Memangnya majikan bibi masih kecil ya, kok mesti harus di urusin sih Bi," tanya Amy penasaran.
" Hahaahahahhahah....maksudnya neng, neng siapin baju baju kantornya, mandinya, sama makannya den Fadlly neng.,," jelas mang Ujang..
" Den Fadlly." tanya Amy pelan.
" iya...namanya den Fadlly Putra Pratama, dan beliau ini majikan kita semua My di sana dan pastinya akan menjadi majikan mu juga nantinya,," kata bibi Maya lagi.
" oh...gitu ya bi," kata Amy pelan.
" Kamu ingat tidak,, saat bibi minta kamu kirim foto," tanya bibi Maya pelan dan Amy pun menganguk.
" dulu kan bibi gak tau no telvonmu, hanya tau alamat surat saja, dan biasanya teteh juga sering kirim surat sama bibi ke Jakarta," kata bibi Maya pelan.
Memang selama ini ibu Amy dan bibi Maya menjalin komunikasi hanya lewat kotak surat, karena di kampung Amy masih jarang orang memiliki Handphone canggih.
Amy saja memiliki handphone yang jadul.
" Kemarin kan den Fadlly lihat foto keluargamu, jadi bibi di suruh den Fadlly cepat cepat buat jemput kamu My," kata bibi Maya pelan.
" Kamu tau...kalo bibi gak turutin, katanya kamu gak usah berkerja di sini, ya karena bibi hak mau kamu kecewa sama bibi, makanya bibi jemput kamu malam malam agar bibi bisa bawa kamu secepatnya," kata bibi Maya menjelaskan.
" ooh gitu ya bi, kok majikan bibi Maya gitu sih bi," kata Amy sedikit tak suka dengan sikap majikan bibinya dan akan menjadi majikanya juga.
" Hahhahahaha den Fadlly memang kaya gitu My, tapi...orang nya baik kok, bibi saja betah kerja sama dia, dan bibi saja sudah hampir 30 tahun kerja di sana," kata bibi Maya lagi.
" Oh gitu ya bi," kata Amy tersenyum..
" Kamu kok cantik banget sih My, bibi saja sampai pangling lihat kamu, sudah hampir 3 tahun ya kita tidak bertemu,," kata bibi Maya tersenyum dan memperhatikan Amy yang merasa malu karena di puji bibi Maya.
" iya bi...sudah hampir 3 tahun," kata Amy tersenyum.
" Bibi saja tidak menyangka ternyata keponakan bibi bisa tumbuh secantik ini," kata bibi Maya kagum.
" Bibi bisa saja," kata Amy malu.
Kota Jakarta....
07 : 00 WIB.
Sampailah mobil mewah itu di ibu kota Jakarta, kota yang penuh dengan kesibukan dan padatnya kendaraan lalu lalang..
Amy benar benar antusias saat melihat gedung gedung yang tinggi menjulang, dan ramainya kendaraan.
" Ini ya bi, yang namanya kota Jakarta," tanya Amy senang.
" ramai sekali ya Bi," tanya Amy lagi.
" iya... ini pertama kalinya kan kamu ke sini My," tanya bibi Maya dan Amy pun mengangguk.
" memang kalo jam pagi seperti ini... pasti rame My, apa lagi kan hari ini hari masuk kerja, jadi semua orang pada sibuk masuk berlomba siapa cepat masuk kerja," kata bibi Maya lagi.
" dan untung saja kita berangkatnya pagi pagi sekali, kalo tidak, pasti kita sudah terjebak macet," kata bibi Maya lagi dan ia pun tersenyum.
" ooh gitu ya Bi,," kata Amy pelan.
" yang itu apa Bi, kok ada emas emasnya.," tanya Amy saat melihat menaranya saja yang tinggi menjulang yang terlihat.
" ooh itu...iyu namanya Monas My, nanti kapan kapan kita kesana ya.," jawab bibi Maya saat melihat yang Amy lihat ternyata Monas.
" Beneran bi, bibi mau ajak Amy kesana," tanya Amy senang dan bibi Maya mengangguk,
" itu emas asli ya bi." tanya Amy penasaran.
" Katanya sih iya emas asli, cuma bibi gak tau itu emas asli atau bukannya," kata bibi Maya pelan.
" ooh....begitu," kata Amy yang antusias mendengarkan.
" memangnya neng Amy ini baru pertama kali ke kota ya," tanya mang Ujang.
" Iya mang, amy baru pertama soalnya lihat kota jakarta," kata amy cengengesan.
" maklum Kang, Amy kan baru pertama kali keluar dari kampung," kat bibi Maya yang tau betul siapa Amy, Amy tak pernah kemana mana,
" ooh iya ya... kamu kan pernah cerita ya, kalo keponakan kamu ini tak pernah kemana mana," kata mang Ujang pada bibi Maya, dan bibi Maya pun n mengangguk.
tak lama mobil mewah itu pun masuk ke kawasan rumah elit yang bertingkat tiga.
sebelum masuk, mobil itu pun berhenti di gerbang menunggu pintu di bukakan seorang satpam, dan mobil mewah itu pun kembali melaju dan masuk ke rumah mewah bak istana.
mobil mewah Itu pun berhenti di garasi yang super luas yang berjejer motor dan mobil di dalamnya.
bibi maya pun turun..
" Ayo My, kita turun," ajak bibi Maya turun..
Amy masih saja melongo melihat rumah yang super duper besar bak istana itu, bangunan
Yang sangat kokoh nan indah itu bercat emas dan abu abu,
di depannya ada halaman yang berhias beraneka macam bunga.
Amy baru pertama kali melihat rumah yang semegah dan semewah bak istana ini, begitulah pemikiran Amy saat ini,
Amy pun turun dari mobil mewahnya.
Amy melihat motor dan juga mobil berjejer di garasi sana, tanpa sengaja Amy menghitung jumlah motor ada 6, dan mobil mewah ada 4, dan Amy benar benar terpukau saat melihat itu semua..
" itu...punya majikan bibi semua," tanya Amy menujuk mobil dan motor yang berjejer di sana saat turun dari mobil.
" iya...Itu koleksi den Fadlly," kata bibi Maya.
" ayo My masuk," kata bibi Maya lagi, bibi Maya tersenyum melihat kepolosan Amy yang melihat rumah majikannya.
" iya bi," ucap Amy dan Amy pun mengikuti bibi Maya di belakang dan tersenyum pada bibi Maya.
" rumah nya bagus ya bI," ucap Amy spontan..
" bagus ya... ini baru luarnya My, apa lagi kalo kamu lihat dalamnya," kata bibi Maya yang semakin membuat Amy penasaran saja.
" tunggu sebentar," ucap bibi Maya memencet bell.
" bibi pencet bellnya dulu, biasanya jam segini den Fadlly sudah berangkat ke kantor," ucap bibi Maya lagi.
" terus kalo den Fadlly nya sudah berangkat ke kantor, siapa yang bukain pintunya I," tanya Amy.
" ada mbak Lili kok My," kata bibi Maya dan memencet bellnya.
Ting....
Tung....
Ting.....
Tung....
Tak lama pintu pun terbuka..
nampak lah sosok pria tampan dengan setelan jas kerjanya..
Amy terpukau saat melihat sekilas pria tampan di depan pintu itu..
" den Fadlly, aden kok belum berangkat ke kantor," tanya bibi Maya.
" belum bi," kata sosok pria tampan itu yang ternyata Den Fadlly majikan bibi Maya dan Amy,
sekilas Fadlly memperhatikan Amy yang menunduk.
" bibi baru pulang," tanya Fadlly lagi.
" iya Den, ooh iya den, ini keponakan saya yang mau bekerja di sini den, namanya Amy," kata bibi Maya.
" aah iya....suruh istirahat saja dulu, nanti setelah pulang kerja baru nanti kita bicarakan lagi, saya sudah telat bI, kalo begitu saya berangkat dulu bi, Asalamualaikum," kata den Fadlly yang terlihat buru-buru mungkin karena terlambat...
" aah iya den, hati hati," kata bibi Maya lagi.
" mau saya antar Den," tanya mang Ujang..
" tidak usah mang, saya bawa mobil sendiri saja, lagian kasihan mang Ujang nya baru dari perjalanan jauh, mang Ujang Istirahat saja," kata Fadlly menaiki mobil mewah satunya dan melaju meninggalkan rumah mewahnya menuju kantor...
" Ayo masuk My," ajak bibi Maya.
" iya bi," ucap Amy pelan.
Bibi Maya dan Amy pun masuk..
lagi lagi Amy terpukau saat masuk kedalam rumah, Amy terpukau dengan desain Interior bangunan mewah itu,
dan juga semua isi rumah yang berbentuk aneh aneh berada di dalamnya..
Amy melihat ada sebuah guci besar yang terletak di bagian kanan dan juga masih banyak lagi lukisan beserta gambar gambar yang menurut Amy sangat cantik,
Amy benar benar terpesona dengan semua isi rumah besar itu..
" Cantik banget bi, Itu siapa," anya Amy penasaran saat melihat lukisan tangan yang terpajang di ruang tamu..
lukisan itu berhias wanita cantik di dalamnya dan juga dua anak laki laki yang berwajah tampan, walaupun masih kanak kanak namun sudah terlihat tampannya,
Dua laki laki itu berdiri di samping wanita cantik itu, dan yang satu lagi berwajah imut karena masih bayi dan Ia duduk di pangkuan wanita cantik itu.. mungkin umur anak anak itu berkisaran 7 atau 3 tahun, amy tak tau,
" oh itu, nyonya Mona, mediang ibunda den Fadlly My," kata bibi Maya memperhatikan lukisan cantik itu.
" oh.... ibunya Aden yang tadi ya bi," tanya Amy, ya walau pun Amy tak begitu jelas melihat sosok yang tadi bertemu di depan pintu,
" iya... yang tadi itu den Fadlly,...nah yang itu, itu den Fadlly," kata bibi Maya menujuk lukisan laki laki yang berdiri di samping ibundanya.
" Lalu yang itu siapa bi," tanya Amy menunjuk balita laki laki yang berwajah imut dan lucu.
" kalo yang itu, namanya den Raffy, adiknya den Fadlly," kata bibi Maya lagi.
" oh jadi di sini tinggalnya hanya berdua saja ya bi," tanya Amy,
" Tidak...hanya satu orang, den Fadlly saja," kata bibi Maya menjelaskan,
" kalo den Raffy, kuliah di Amerika dan biasanya pulang setahun dua kali," kata bibi Maya lagi.
" hmmmmm, kalo den Fadlly usia berapa tahun bi sekarang," tanya Amy penasaran dengan usia majikanya karena terlihat masih muda.
" Den Fadlly baru umur 27 tahun, sedangkan den Raffy baru berumur 24 tahun.," jelas bibi Maya.
" Kalo boleh tau, Ibunda den Fadlly sama den Raffy meninggalnya kenapa bi." tanya Amy yang penasaran dengan sosok lukisan wanita cantik yang berada di hadapannya.
" nyonya Mona, meninggal saat umur mereka 7 dan 3 tahun, saat setelah lukisan ini dibuat," kata bibi Maya,
" Nyonya Mona meninggal karena kecelakaan dan saat itu bersama den Fadlly.
namun beruntungnya...den Fadlly saja yang selamat sedangkan ibundanya meninggal di tempat karena nyonya memeluk den Fadlly.," kata bibi Maya lagi.
" namun belum juga satu bulan Ibunda den Fadlly meninggal, ayah den Fadlly malah menikah lagi, dan memperkenalkan Ibu baru pada den Fadlly dan den Raffy yang masih menangisi ibundanya," kata Maya mengingat saat dimana kedua anak kecil itu menangis dan marah bersamaan.
" sehingga den Fadlly marah dan menentang pernikahan Itu karena den Fadlly beranggapan kalo ayahnya Itu sangat kejam," kata bibi Maya lagi.
" semenjak itu...den Fadlly menjadi sosok yang dingin, cuek dan galak," kata bibi Maya lagi.
" tapi...bukan hanya den Fadlly yang membenci ayahnya itu, nyonya besar, yaitu ibunya nyonya Mona, juga sama membenci menantunya itu,
Apa lagi semenjak menantunya itu menikah di saat putrinya belum satu bulan meninggal, nyonya besar sangat murka," kata bibi Maya mengingat saat ibunya nyonya Mona marah besar dan mengusir ayah den Fadlly saat itu juga.
" kasihan den Fadlly sama den Raffy ya bi," ucap Amy menitikan air mata saat membayangkan dimana kejadian itu terjadi.
" Mau bagaimana lagi...mungkin itu sudah takdir yang harus den Fadlly jalani," kata bibi Maya lagi.
" ya sudah... kamu istirahat dulu sana, nah di sini kamar kamu," ajak bibi Maya menuju kamar Amy.
Kamar Amy berada di lantai bawah dekat tangga. sedangkan kamar bibi Maya berada sedikit jauh berada di kanan kamar Amy.
" nah Ini kamarnya, kamu Istirahat dulu saja," kata bibi Maya saat menujukan kamar yang begitu luas..
" gak salah bi Ini kamar buat Amy," tanya Amy.
" memangnya kenapa," tanya balik bibi Maya.
" Gak kebagusan bi, Ini kamar buat Amy,," kata Amy pelan dan mengangumi kamar yang akan menjadi kamarnya.
" bagus dan luas," kata Amy yang masih mengangumi kamar barunya Itu.
" Kamu Ini ..tentu saja Ini buat kamar kamu,," kata bibi Maya tersenyum.
" nah...baju bajunya simpan saja di lemari Itu," kata bibi Maya menujuk lemari besar yang berada di kamar ini.
" iya bi," ucap Amy singkat.
" Ya sudah kamu Istirahat saja dulu bibi ke dapur dulu ya," ucap bibi Maya lagi sebelum meninggalakan amy..
Amy melihat sekeliling kamar Amy yang baru Ini, dan Ia berdecak kagum saat melihat kamar yang begitu luas, dan Ia pun duduk di kasur yang begitu empuk, beda dengan kasurnya yang keras di kampung.
" ini sih bagus kamarnya, beda banget sama kamar aku yang di kampung," kata Amy tersenyum.
" udah gitu kasurnya empuk lagi,," kata Amy lagi.
" nanti saja deh Istirahatnya,lagi pula Amy belum lelah kok," ucap Amy pelan.
" lebih baik Amy kedapur aja deh, siapa tau bibi Maya butuh bantuan Amy," ucap Amy dan Amy pun menuju dapur..
" loh My, Amy kok malah ke dapur, Amy gak Istirahat, gak cape memangnya," tanya bibi Maya saat melihat amy yang malah ke dapur.
" Amy gak cape kok bi," kata Amy pelan.
" Ya sudah, sana buat minuman mu sendiri, Amy mau buat teh, susu, kopi, atau apa saja terserah Amy," kata bibi Maya,
" nah ada di sana," kata bibi Maya menujuk lemari kichen yang beda di bawah sana.
Amy pun membuka lemari kitchen Itu, dan benar saja di sana terdapat banyak makanan seperti, susu, teh, gula, kopi, mie bermacam macam rasa ada mie goreng, mie kuah
berbagai rasa, bahkan ada snack snack juga di sana.
" Ini bibi sendiri loh yang beli," ucap bibi Maya lagi.
" oh Ini punya bibi semua," tanya Amy.
" hmmm.... semua Ini bibi siapkan buat Amy, takutnya Amy pengen makan snack, susu, mie, semua Ini buat Amy," kata bibi Maya tersenyum melihat Amy yang berbinar senang.
" Amy boleh minum Ini kan bi" tanya Amy saat mengambil susu uht di sana,
" boleh...lebih enak kalo dingin, entar bibi simpan sisanya di kulkas saja, biar nanti kalo Amy mau, ambilnya di kulkas aja ya," kata bibi Maya dan Amy pun menganguk.
" memangnya den Fadlly pulangnya jam berapa bi," tanya Amy penasraan.
" den Fadlly tuh biasanya pulang paling jam 5 sore," kata bibi Maya pelan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!