Rumah Dalam Mimpi
Rumah Misterius
Asap mengepul hebat, membentuk sebuah kabut yang menghalangi jarak pandangan.
Lea
*perlahan melangkah tanpa arah
Sosok bayangan gelap bergerak sangat cepat di belakang Lea.
Lea
*refleks menengok ke belakang*
Angin membawa hawa panas. Datang dari arah depan, menerbangkan rambut panjang lurus Lea.
Lea
Umm!
*Menghalau matanya dengan sebelah lengan.*
Lea perlahan menurunkan lengan.
Siluet bangunan tua berdiri tidak jauh darinya.
Berlantai dua, hanya beberapa bagian yang bisa Lea tangkap dari bentuk bangunan tersebut.
Lea
*Memperhatikan seksama bangunan tersebut.*
Pintu tiba-tiba saja terbuka, namun tidak lebar
Lea
*Penasaran dan berniat memasuki rumah
Lea
*Namun juga takut menghampirinya secara bersamaan*
Angin kencang tiba-tiba saja kembali berhembus.
Pintu tiba-tiba saja terbuka lebar. Membawa aura mencekam datang keluar dari dalamnya.
Lea
*Gemetaran. Kaki lemas, telinga berdengung oleh teriakan itu.
Aura menakutkan itu menusuk hingga ke tulang. Lea merasakan perutnya yang mules saking gemetarannya.
Pandangannya seketika buram.
tidak fokus
Mengusap kening anaknya yang basah akan keringat.
Lea
Hmm–
*Suaranya tertahan, masih dalam keadaan tidak sadar*
Lea menimbulkan gerakan ngasal. Dengan kedua mata yang masih terpejam.
Mom Lea
Lea, sadar bangun, Nak!
Lea
*Kedua mata tiba-tiba saja terbuka dan melotot lebar*
Lea
*Refleks langsung memeluk wanita di hadapannya itu*
Mom Lea
Ini pasti karna semalam kamu tidak baca doa?
Lea tidak menjawab. Masih dengan memeluk mamanya.
pikirannya pun masih tertuju pada mimpi tersebut
Mom Lea
Sudah sana, kamu mandi. bentar lagi terlambat, ke sekolahnya!
Andre
Apakah kau memimpikannya lagi?
Lea
Mimpi yang sama dengan nuansa yang sama pula
Sintia
Hmm, aku jadi penasaran dengan mimpi itu.
Sarlin
Bagaimana kalau kita cari tahu. Ini bukanlah suatu kebetulan. Mungkin semacam petunjuk.
Clara
Petunjuk bapakmu.
*Memalingkan muka malas*
Sarlin
Memang petunjuk... biar kayak di film-film gitu, hehehe
Sintia
Sudahlah, gak usah di pikirkan. mending kita mikirin acara kemping besok.
Sarlin
Clara, kamu jadi pergi?
Clara
Heeh.
*Kembali membuang muka males*
Sarlin
Cih, biasa aja kalee!
Bel masuk berbunyi. Mereka pun segera bangkit dari tempat duduk, setelah membayar jajan mereka di kantin, mereka langsung menuju ke kelas.
Pak Agus
Anak-anak, buka halaman 187. Baca dan pahami.
Pak Agus
Apabila ada yang tidak kalian mengerti, bisa langsung di tanyakan.
Lea
*Melamun dan tidak melakukan apa yang di katakan pak Agus*
Lea
Sebenarnya, apa maksud dari mimpi itu? Mengapa bisa selalu mendatangiku?
*membatin
Dalam Bus
Andre
Bagaimana? Apakah kalian sudah siap?
Clara
Cih!
*Membuang muka lalu menaiki bus*
Lea serta teman-temannya juga ikut memasuki bus
Setelah semuanya memasuki bus dan menduduki tempat masing-masing, bus pun berjalan.
menuju tempat dimana kemping kelas itu akan berlangsung.
Lea
*Memandang pemandangan semasa perjalanan dari jendela*
Sintia
Apakah kau masih memikirkannya? Dia kembali datang semalam?
Lea
*Mengalihkan perhatiannya pada Sintia yang duduk di sampingnya*
Lea
Dia kembali datang. Meskipun aku belum berhasil memasuki rumah itu, tapi semalam aku sempat mengintip celah pintu yang terbuka
Andre
Bagaimana-bagaimana?
*Tidak sengaja mendengar pembicaraan dua cewek yang duduk di belakangnya*
Lea
Semalam, aura yang sangat besar serta begit menakutkan. Datang menyapaku
Lea
Tidak bisa berpaling, aku tetap memberanikan diri untuk melangkahkan kaki menuju pintu yang setengah terbuka
Lea
Merasakan apa yang ada di balik pintu rumah tua itu begitu pekat akan aura negatif
Lea
Menyebar layaknya angin. Tidak berhenti tubuhku bergetar hebat. Namun tetap ku paksakan melangkah karena penasaran.
Lea
meskipun sangat lemas, tapi pada akhirnya aku berhasil mencapai tepat di celah pintu tersebut.
Clara
Apakah kau tidak bisa untuk cukup mendengar tanpa mencela.
*Menatap tajam Andre*
Andre
Hehehe, maaf. aku tidak sabar untuk mendengar kelanjutannya
Lea
Apakah kalian tahu apa yang aku rasakan saat itu?
Lea
Semua beban yang ada di dunia ini seolah-olah telah menimpa pundakku
Lea
Bergetar dengan rasa khawatir yang teramat sangat menakan. Perutku sampai mules.
Lea
Aura itu begitu besar. Sosok mata merah membulat lebar, menatap ke arahku tajam. Meskipun ini hanyalah mimpi semata, namun perasaan takut ini masih terasa sampai sekarang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!