NovelToon NovelToon

Jodoh Pak Duda

Kepergian sang istri

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳

Harry pratama,seorang pemilik perusahaan yang terbilang sukses. Walaupun masih banyak yang lebih kaya dari nya,tapi perusahaan nya juga termasuk perusahaan yang berpengaruh.

Pernikahan karena saling mencintai dengan cinta pertama nya saat kuliah ,mereka berpacaran sekitar lima tahun dan memilih menikah.

Pernikahan yang nyaman dan hangat,tapi sayang nya hanya berjalan dua tahun dan istri Harry yang bernama Sarah sudah dipanggil yang maha kuasa. Sarah meninggal karena kecelakaan,saat itu Sarah sedang mengandung anak pertama mereka . Kehamilan Sarah masih berusia tiga bulan,Sarah dan anak nya tidak dapat diselamat kan karena saat Sarah kecelakaan . Perut Sarah terjepit dengan bangku supir ,sehingga nyawa kedua nya meninggal ditempat.

Saat itu Harry sedang melakukan perjalanan bisnis keluar kota,Sarah ingin memberikan kejutan dengan kedatangannya ke kota itu. Karena hari itu adalah hari ulang tahunnya,Harry melupakan hari ulang tahunnya karena sibuk bekerja. Makanya Sarah ingin memberikan kejutan pada suami nya,tapi takdir berkata lain.

Harry memang mendapatkan kejutan,tapi kejutan kabar berita kecelakaan Sarah. Dia yang sedang berada diruang rapat langsung berlari meninggalkan rapat,menuju ke tempat dimana kejadian itu terjadi.

"Sayang....Bangun,jangan tinggalkan aku" teriak Harry saat dia baru sampai ditempat kecelakaan, dia menangis dengan keras karena tubuh sang istri sudah bersimbah darah.

Supir yang membawa istri nya pun meninggal di tempat,begitu juga dengan supir yang membawa truk itu. Harry tidak tau harus marah pada siapa,semua yang berada dalam kecelakaan itu meninggal.

Supir truk itu meninggal saat sampai di rumah sakit,sedangkan istri dan supir nya pun meninggal ditempat membuat nya semakin hancur.

Setelah mengikuti jenazah istri nya kerumah sakit,Harry terus menangis tiada henti. Dia berjanji ini terakhir kali nya dia menangis dalam hidup nya,dia ingin terus berada bersama istri nya.

Saat ini Harry sedang menunggu jenazah istri nya keluar dari ruangan jenazah karena sedang diurus oleh pihak rumah sakit,ibu nya menemani Harry disana.

"jangan sedih terus ,waktu terus berjalan. Doa kan yang terbaik untuk Sarah dan anak mu. Pasti Sarah juga ngak mau melihat mu menangis,tersenyum lah nak" ucap ibu Karina dengan air mata yang masih keluar dari mata nya.

"Bu....Tolong jangan tinggalkan aku hiks....aku ngak akan sanggup kehilangan mu lagi,aku ingin kalian bersama dengan mu selama nya tapi kenapa hiks....Kenapa mereka lebih dulu meninggalkan ku" ucap Harry yang masih menangis terisak.

Ibu Karina memeluk tubuh Harry dengan erat,dia juga menangis dalam diam . Sarah merupakan menantu kesayangannya,karena memang anak nya hanya Harry saja tapi Sarah sebagai menantu membuat nya merasa nyaman .

Sarah yang sudah menganggap ibu Karina sebagai ibu kandung nya ,begitu juga dengan Karina. Ibu nya Sarah yang bernama Marsya selalu mengajarkan bagaimana cara menghormati mertua,dia ingin anak nya itu menganggap mertua nya sebagai orang tua nya juga. Walau bagaimana pun sikap dan perilaku mertua nya nanti,ibu Marsya ingin Sarah menjadi menantu yang baik.

Apalagi Marsya dan Karina sudah berteman dekat setelah kedua anak nya menikah,mereka merasa dekat karena setiap kali Sarah mengajak ibunya berbelanja maka dia juga akan membawa Karina . Karena itu lah mereka semakin dekat,karena Sarah tidak pernah membedakan kedua nya.

Marsya berlari dengan cepat menuju ruangan jenazah,dia melihat Karina dan Harry sedang berpelukan didepan ruangan itu.

"Dimana Sarah?" tanya Marsya dengan suara yang sudah serak karena tangisan nya .

"Sabar bu,Sarah....Sarah sedang dimandikan " jelas ibu Karina yang sudah berjalan mendekati ibu Marsya,dia memeluk tubuh teman nya itu dengan lembut .

"Bagaimana bisa dia meninggalkan ku ? Aku sudah melarang nya untuk pergi,tapi dia bilang ingin memberikan kejutan pada suami nya " ucap ibu Marsya dengan suara tangisannya yang cukup keras,dia melirik ke arah Harry yang sedang menangis.

Ibu Marsya melepaskan pelukan ibu Karina,dia berjalan mendekati Harry. Harry masih nampak menangis,dia tidak tau bagaimana menghentikan tangisan nya hingga Ibu Marsya memeluknya.

"Maafkan Sarah,karena selama menjadi istri mu sudah membuat mu susah. Apalagi dia selalu menunda untuk memiliki momongan,dia terlalu terobsesi mencapai karir nya " ucap Ibu Marsya yang masih berada dipelukan Harry.

Memang selama setahun pernikahan Harry,Sarah tidak ingin memiliki anak. Dia ingin berkarir dulu di butik nya,dia memiliki butik yang cukup besar. Tapi setelah tahun kedua,dia mulai memikirkan untuk mempunyai anak hanya saja Tuhan tidak menghendaki nya dna lebih menyayangi mereka sehingga mereka langsung bersama tuhan.

"Kenapa dia meninggalkan ku bu?Aku masih ingin bersama nya dan anak kami,aku mencintainya bu hiks....hiks..." jawab Harry masih dengan tangisan nya,ibu Marsya mengelus punggung Harry dengan lembut dan berusaha menenangkan nya .

"Tuhan lebih sayang pada mereka,kau harus ikhlas nak. Mungkin akan ada yang terbaik yang sedang menunggu mu" jawab Ibu Marsya dengan lembut

Tak lama kemudian jenazah Sarah didorong oleh salah satu perawat,mereka memperhatikan wajah Sarah yang ditutupi oleh kain tipis . Sarah terlihat tidur dengan nyaman,membuat semua yang ada disana kembali menangis.

Setelah memasukannya kedalam mobil ambulance,mereka membawa jenazah Sarah ke rumah milik kedua orang tua Harry karena Ibu Karina ingin jenazah Sarah berada dirumah nya untuk terakhir kali.

Beberapa tetangga juga rekan bisnis Harry langsung mendatangi kediaman kedua orang tua Harry,mereka menyatakan belasungkawa yang sebesar-besar nya pada Harry atas kepergian Sarah.

Setelah beberapa jam,akhirnya pemuka agama datang dan mendoakan Sarah. Mereka akan menguburkan Sarah di pemakaman ayah nya Sarah,karena pemakaman itu merupakan pemakaman keluarga .

Semua orang sudah kembali ke rumah masing-masing tapi Harry masih berada disana hingga malam tiba,dia merasa kehilangan apalagi hari ini hari ulang tahun nya. Sebuah hadiah yang sangat menyakitkan untuk nya,bukan mendapatkan hadiah. Harry malah kehilangan dua orang yang dia sayangi,benar-benar membuat nya sedih.

"Nak.....Ayo kita pulang,Sarah pasti ngak ingin kamu bersedih seperti ini. Jaga kesehatan mu seperti biasa,doa kan yang terbaik untuk nya. Kita pasti akan berkumpul lagi disana nantinya,kamu harus iklhas" jelas Ibu Marsya dengan lembut,begitu juga dengan kedua orang tua Harry.

Akhirnya Harry pun memilih untuk pulang,dia tinggal di kediaman kedua orang tua nya entah sampai kapan karena dia tidak bisa melupakan kematian istri nya. Kenangan dirumah mereka sangat banyak,setiap sudut selalu dibuat untuk tempat bercinta.

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘

Awal baru

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Akhirnya Harry pun memilih untuk pulang,dia tinggal di kediaman kedua orang tua nya entah sampai kapan karena dia tidak bisa melupakan kematian istri nya. Kenangan dirumah mereka sangat banyak,setiap sudut selalu dibuat untuk tempat bercinta.

Harry memindahkan seluruh foto pernikahan milik nya dan Sarah kedalam kamar nya,dia memilih menjual rumah itu dengan cepat. Dia tidak ingin terus terbayang oleh sosok sang istri yang sangat dia cintai, bagi nya Sarah adalah hidup nya.

Harry serasa mati ,selama hampir seminggu kepergian Sarah. Harry hanya menghabiskan waktu dirumah saja,dia jarang ke perusahaan nya. Bahkan dia selalu berada didalam kamar nya,memandangi seluruh foto pernikahan nya.

Terlihat senyuman manis dibibir Sarah disaat hari pernikahan mereka,dengan lembut Harry mengelus bibir manis milik Sarah yang ada di foto pernikahan mereka. Seolah tidak menyangka jika Sarah pergi meninggalkan nya begitu cepat,air mata nya kembali menetes.

Di perusahaan, semua pekerjaan dikerjakan oleh Jhoni yang merupakan asisten dan sahabat Harry. Selama ini Jhoni yang menghandle semua pekerjaan Harry bila Harry pergi keluar kota atau liburan,apalagi saat ini Harry masih berduka. Tentu saja hal itu menambah pekerjaan nya semakin menumpuk,dia tidak bisa tidak menghiraukan rasa sakit dan kehilangan yang dirasakan oleh Harry.

Walaupun Jhoni belum menikah,tapi dia tau bagaimana rasa nya kehilangan orang yang kita sayangi. Jangan kan istri ,Jhoni saja menangis dua hari dua malam saat kucing peliharaan nya mati karena sakit. Jhoni merawat nya dari saat ibu kucing milik tetangga nya beranak dirumah nya,semenjak itu dia merawat dan menjaga nya dengan baik hingga akhirnya kucing nya mati.

Apalagi ini adalah istri,manusia bukan lah binatang . Pasti Harry butuh waktu lebih lama untuk sendiri,dia tau bagaimana rasanya kehilangan. Jhoni termasuk orang yang romantis dan penyayang,banyak wanita yang ingin dekat dengan nya karena hal itu tapi belum pernah ada yang bisa mendekati nya karena dia selalu bersikap ketus dan tegas pada wanita.

Beberapa bulan berlalu,sudah hampir setahun. Harry memilih bekerja dari rumah,dia keluar rumah hanya sekedar saja. Itu pun kerumah Ibu Marsya yang merupakan mertua nya,dia juga sering mendatangi tempat pemakaman istri nya itu.

Melihat keadaan Harry yang sangat terpukul seperti itu membuat kedua ibu merasa sedih,mereka berkali-kali menyuruh Harry untuk melupakannya tapi Harry tidak pernah mengungkit masalah itu.

"Nak.....kembali lah bekerja secara langsung di perusahaan ,jangan membuat Jhoni merasa lelah " ucap ibu Karina dengan lembut,dia juga menyayangi Jhoni seperti anak nya karena sudah cukup lama Jhoni dan Harry bersahabat.

"Jika saja adik Sarah wanita,mungkin ibu akan menikah kan kalian berdua tapi sayang nya adik Sarah laki-laki" jelas ibu Marsya dengan kesal melihat Harry yang terus merenungi kepergian Sarah,dia tidak ingin karena kepergian Sarah. Harry menjadi murung seperti ini.

"Sudah lah bu,semua nya akan baik-baik saja setelah kepergian Sarah. Saat ini aku hanya butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri ,karena aku ingin sendiri saja" jawab Harry dengan pelan .

Waktu terus berlalu,tak terasa sudah hampir tiga tahun. Harry masih meratapi kepergian sang istri,dia tidak ingin bertemu dengan wanita lain. Dia mengerjakan pekerjaan kantor nya masih dari rumah,jika ada rapat penting pun dia akan melakukannya melalui laptop nya.

Beberapa kali juga kedua wanita paruh baya itu berusaha menjodohkan Harry dengan wanita yang mirip dengan Sarah, tapi tidak ada yang bisa menarik hati Harry hingga akhirnya setelah tiga tahun pas. Harry memilih untuk kembali bekerja ,dia akan memulai awal yang baru bagi pekerjaan nya.

"Aku akan kembali bekerja mulai besok bu,terima kasih karena sudah membiarkan ky menenangkan diri dan maaf karena sudah merepotkan juga membuat kalian sedih" ucap Harry dengan tegas.

Harry memutuskan hal itu karena dia melihat kedua wanita yang dia sayangi menangis bersama melihat kondisi dirinya,Harry juga ngak tau kenapa mereka begitu. Menurut nya, dirinya baik-baik saja jadi kenapa ditangisi.

Kedua wanita paruh baya itu terkejut,mereka memeluk tubuh Harry bersamaan. Mereka senang ,akhirnya Harry mau keluar dari rumah juga kamar nya. Setiap hari Harry memang memilih untuk dikamar dan didalam rumah nya ,tidak pernah melakukan kegiatan lain selain memandangi foto istri dan mengerjakan berkas-berkas yang diberikan oleh Jhoni.

Saat ini mereka sedang makan malam,wajah kedua ibu terlihat bahagia. Mereka sangat senang melihat Harry mereka kembali,mereka ingin Harry menjalani kehidupan nya dan menikah lagi dengan wanita yang dicintai nya .

Mulai saat itu,Harry menyibukkan diri dengan pekerjaan. Semua perkerjaan nya berjalan lancar,butik milik Sarah pun dia kelola. Dia menyuruh orang kepercayaan nya untuk mengelola nya,dia akan datang setiap sebulan sekali untuk melihat laporan penjualan dan pemasukan.

Harry menjalani hidup nya dengan sangat datar,pekerjaan nya berjalan lancar bahkan sangat lancar karena dia mendirikan perusahaan baru yang sangat berkembang pesat.

Banyak wanita yang berusaha mendekati nya ,duda tampan yang menarik perhatian mereka . Tapi tak satu pun yang bisa menggaet hati nya,karena dia belum bisa mendapatkan sosok sang istri didalam diri para wanita itu.

Beberapa kali juga kedua ibu itu menyuruh Harry kencan buta,bertemu dengan anak dari teman-teman dekat mereka . Walau pun awalnya Harry menolak,tapi karena kedua wanita yang dia sayangi itu terus saja mendesak nya . Akhirnya dia pun menemui satu persatu wanita yang disiapkan oleh kedua ibu nya itu,dia ingin mencoba nya. Siapa tau ada yang bisa menarik perhatian nya,dengan begitu dia akan menikah dan memulai hidup baru bersama wanita.

Hampir sepuluh tahun,semua wanita yang dijodohkan oleh ibu nya tidak ada yang bisa menarik perhatiannya. Semua nya berjalan seperti apa ada nya,hingga membuat kedua ibu itu merasa lelah.

"Coba lah buka hati mu untuk wanita lain nak,jangan seperti ini" ucap ibu Karina.

"Kami sudah tua,kau juga. Cepatlah menikah dan memiliki seorang anak,satu saja cukup untuk menjadi penerus keluarga kita " jelas ibu Marsya dengan kesal.

"Ha....ha....ibu benar,aku memang sudah tua. Jadi mana ada yang mau menikah dengan pria tua seperti ku " jawab Harry dengan tawa nya yang menggema.

"Bagus kalau kau sadar,jangan hanya karena kehilangan istri mu kau juga kehilangan nafsu bercinta dengan wanita. Cepat lah menikah,berikan kami cucu " ucap sang ayah Harry.

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘

Bertemu dengan nya

🌾🌾🌾🌾🌾🌾

"Ha....ha....ibu benar,aku memang sudah tua. Jadi mana ada yang mau menikah dengan pria tua seperti ku " jawab Harry dengan tawa nya yang menggema.

"Bagus kalau kau sadar,jangan hanya karena kehilangan istri mu kau juga kehilangan nafsu bercinta dengan wanita. Cepat lah menikah,berikan kami cucu " ucap sang ayah Harry.

Selama ini sang ayah tidak pernah memperdulikan Harry secara langsung,karena sudah ada dua wanita yang selalu memanjakan dan menjaga nya,ayah Harry hanya memantau perkembangan nya dari jauh saja.

"Atau kau sudah menyukai pria? Makanya kau tidak ingin menikah hhmm?" tanya sang ayah membuat Harry terkejut dan kesal.

"Kau harus berhati-hati Jhon....Dia sudah berbalik arah " jelas ayah Harry membuat Jhoni yang berada disana ikut terkejut .

Jhoni memang sering bergabung bersama mereka jika akhir pekan,pria ini memang tidak memiliki keluarga lagi makanya dia suka menghabiskan waktu bersmaa keluarga Harry yang begitu hangat dan menganggap nya sebagai anak.

"Ah.....Kalau begitu,Jhoni.... Bisa kau kenalkan salah satu teman wanita mu pada Harry ? " ucap ibu Marsya sambil menatap ke arah Jhony.

"Oh ya ampun bu,jangan mulai lagi ah. Ini lagi ayah,siapa juga yang berbalik. Aku memang sedang menikmati hidup,jika sudah saat nya aku akan menikah. Tenang saja ya,aku akan memberikan kalian cucu. Bila perlu,aku akan menikahi janda yang sudah punya anak" jelas Harry dengan kesal.

"Hei....Omongan adalah doa,bisa jadi kau benaran menikah dengan janda beranak" ucap sang ayah.

"Memang nya kenapa? Ibu malah senang,kita bisa langsung punya cucu walaupun bukan cucu kandung kita. Siapa tau karena sudah sangat lama membuat Harry tidak bisa memiliki keturunan sama sekali,alias sudah bangkotan ha....ha...." jawab Ibu Karina dengan tegas,dia ingin memancing anak nya agar segara mencari istri.

"Ha...ha....ha...."

Semua orang tertawa dengan keras,mereka menertawakan ucapan ibu Karina. Bagi kedua ibu itu ngak masalah siapa yang menjadi istri anak nya,dia hanya ingin anaknya memulai kehidupan pernikahan yang baru. Begitu juga dengan sang ayah,bagi nya kebahagiaan anak nya adalah nomor satu.

Wajah Harry terlihat kesal,dia hanya membiarkan hal itu karena baru ini dia melihat sang ibu bisa tertawa lepas . Setelah kejadian yang menimpa istri nya,dia sangat jarang bergabung seperti ini. Hanya Jhoni yang menemani nya selama ini ,mengurus perusahaan dan membantu nya membelikan apa pun yang dia ingin kan karena dia sangat malas untuk keluar.

"Bu....Ayah,aku ingin pindah dari sini" ucap Harry saat ibu nya masih terus tertawa.

Semua terdiam dan menatap ke arah Harry,tapi tidak dengan Jhoni. Jhoni sudah mengetahui nya lebih dulu,bahkan Jhoni lah yang menyuruh Harry untuk hidup di tempat baru. Memulai semua nya dari awal,benar-benar baru sehingga dia bisa melupakan sejenak mengenai kenangan istri nya.

"Sayang....Kenapa harus pindah ? Kami masih ingin bersama mu,kau harus menjaga pola makan mu" ucap ibu Karina dengan sedih dna khawatir,selama ini dia lah dan Marsya yang menyiapkan makanan nya.

Harry selalu sibuk bekerja dikamar nya dan lupa makan,sehingga kedua ibu itu lah yang menyiapkan dan menyuapi makanan ke mulut Harry. Makanya saat Harry bilang ingin pergi,membuat mereka sedikit khawatir.

"Aku akan baik-baik saja bu,kalian jangan khawatir. Aku ingin hidup diluar,mencoba hal baru . Siapa tau aku bisa membawa wanita ke dalam apartemen ku dan memperkosa nya disana,kalian akan mendapatkan cucu segera " jelas Harry sambil tersenyum tipis.

"Apa? Kau harus menikahi nya dulu baru menanamkan benih mu disana,kenapa malah ingin memperkosa anak orang. Itu ngak baik" bentak ibu Marsya dengan kesal.

"Kalian ini,bising sekali. Biarkan Harry yang menentukan pilihan nya,jika tahun depan dia tidak menikah maka kalian cari wanita untuk nya " jelas papa Harry dengan tegas .

Harry tak dapat berkata-kata lagi kalau sudha papa nya bicara,seolah apa yang dikatakan oleh sang papa adalah perintah mutlak dan tidak bisa di tolak sama sekali.

Mendengar suami nya mengatakan hal itu,mama Harry tersenyum puas. Dia menatap tajam pada Harry yang tidak bisa membantah dengan senyum puas,Harry hanya merengut dan tidak mengatakan apa pun. Dia pasrah jika nanti nya dia akan dijodohkan dengan wanita mana pun,tapi dia akan berusaha untuk mencari nya lebih dulu.

Waktu terus berjalan,sudah seminggu sejak terakhir mereka membicarakan urusan pernikahan. Hari ini jadwal Harry memeriksa butik Sarah,dia akan memeriksa hasil laporan bulanan di butik setelah pulang dari kantor nya.

Braaak....

Harry yang baru memarkirkan mobilnya menatap ke arah seorang wanita tua yang sudah ditabrak oleh seorang wanita yang masih cantik dan seksi,bukannya meminta maaf dan membantu wanita tua yang terlihat lusuh itu . Wanita itu malah mengatakan hal yang ketus pada nya, membuat Harry yang baru saja memarkirkan mobilnya menatap kesal.

"kalau jalan pake mata ,ngak liat apa ada orang yang sedang jalan " bentak wanita cantik dan seksi itu dengan ketus.

Harry berjalan dengan cepat menuju tempat kejadian itu,tapi belum sampai disana . Terlihat seorang wanita yang masih muda sudah membantu wanita paruh baya itu,dia menatap ke arah wanita seksi itu dengan tajam kemudian mengatakan sesuatu diluar dugaan nya karena yang lain hanya menjadi penonton saja.

"hei....sikap dan wajah mu sangat berbeda,wajah mu cantik tapi tidak dengan hati mu. Bisa-bisa nya kau melakukan hal itu pada wanita tua yang tak berdaya,percuma wajah mu cantik" ucap wanita yang tak lain adalah Mabel,dia tadi nya ingin ke butik milik Sarah karena ingin mengambil pesanan dari salah satu guru sekolah nya.

"Kau....Jangan coba menjadi peri, ngak akan ada yang bisa membuat mu tertarik disini " jawab wanita cantik itu tapi Mabel tidak perduli..

Mabel membantu wanita tua itu untuk berdiri,kemudian dia mengeluarkan botol yang berada didalam tas nya dan memberikannya pada wanita itu.

"Minumlah bu,ini punya ku tapi belum aku minum sedikit pun. Masih baru" ucap Mabel dengan lembut dan sopan.

Semua orang yang tadi nya melihat kini sudah pergi,hanya Harry yang memperhatikannya dari jauh bersama sang asisten. Karena Harry diantar oleh Jhoni,Jhoni memperhatikan wajah Harry yang tersenyum tipis dan dia yakin jika Harry memiliki ketertarikan pada wanita penolong didepannya ini.

bersambung

jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!