Salsa berjalan terburu-buru menuju gudang di belakang rumahnya. Lalu dia menendang pintu gudang dengan kuat.
Brakkk .."heh babu enak banget ya kamu jam segini belum bangun. Masih aja males-malesan cepet bangun"ucap salsa dengan teriak-teriak sambil menarik rambut Putri.
"Aghhh ....... Sakit sa lepasin. Tolong jangan kasarin aku"jawab Putri dengan rintihannya.
"Kalau kamu nggak mau dikasarin cepet bangun jangan enak-enakan tidur .kalau nggak aku aduin ke mama ya kamu"sarkas salsa dengan nada meninggi.
Lalu salsa pun berteriak memanggil mamanya.
"Mama sini mah. Mah""teriak salsa...
Indri punya mendengar teriakan anaknya langsung menuju ke gudang.
"Ih sayang, ada apa sih pagi-pagi udah teriak-teriak kayak gini. Berisik tau nggak mamah tuh lagi tidur"ucapin diri kepada salsa sambil menguap.
"Mah lihat nih si babu masih aja tidur jam segini. aku tuh lapar ,dan air hangat untuk mandiku juga belum disiapkan"jawab salsa sambil cemberut.
"Ya ampun babuu kamu nih ya. Siapa nyuruh kamu tidur kamu itu harus cepat bersih-bersih dan masak buat kita. Emang kamu pikir kamu itu nyonya di sini"bentak Indri kepada Putri.
"Ampun nyonya hari ini aku tidak mampu bangun badanku terasa remuk,kepalaku juga sakit. Aku butuh istirahat satu hari saja"jawab Putri sambil memohon.
"Enak aja ya kamu ngomong kayak gitu aku nggak mau tahu cepat bangun"ujar Indri kepada putri sambil menarik rambut Putri dengan kuat sampai keluar dari pintu gudang.
"Hik hik hik.... Lepaskan saya nyonya, baiklah saya akan mengerjakan pekerjaan rumah, tapi tolong lepaskan saya ,ini sakit sekali"ocha Putri sambil menangis dengan rintihan.
"Aku nggak mau tahu ya sekarang aku mau semuanya bersih ,dan kamu siapkan sarapan buat kami, terus air mandinya salsa jangan lupa disiapin, kalau kamu belum siap semuanya jangan harap nanti malam kamu bisa makan"
Ucap Indri sambil menonyir kepala Putri lalu ia pun berlalu pergi.
"Rasain lu Putri ,makanya jangan kebanyakan gaya lu hahaha.."tawa salsa sambil berjalan meninggalkan Putri yang masih saja menangis.
"Ya Tuhan kenapa malang sekali nasibku ini. Andaikan mamah dan papa masih hidup pasti aku tidak akan seperti ini. Tidak Putri kamu harus bangkit, kamu harus kuat menjalani semua ini. Aku yakin akan ada kebahagiaan yang datang menghampiriku walaupun bukan saat ini."
Uca Putri sambil menyemangati dirinya sendiri.
Lalu Putri pun mulai membereskan rumah dari mulai menyapu mengepel memasak sarapan untuk mereka. Yang mengerjakan pekerjaan seperti babu tanpa ada yang membantunya.
Yah memang Indri tidak mau memperkerjakan pembantu di rumah besar itu. Karena dia tidak mau membuang uang untuk memperkerjakan orang. Dia lebih memilih memanfaatkan Putri untuk pekerjaan rumah.
Sebelum hidup putri bisa semenderita ini. Kehidupan yang lalu sangat bahagia. Dia mempunyai ibu yang sangat menyayanginya dan ayah yang sangat mencintainya. Tapi kebahagiaan itu hanya sementara ibunya sakit-sakitan. Padahal sudah dibawa ke dokter
kemanapun dalam negeri maupun luar negeri berkali-kali. tapi tidak ditemukan penyakitnya.
lalu setelah 3 tahun penyakit itu semakin ganas dan merenggut nyawa mamanya. setelah mamanya meninggal ayahnya mengenal Indri. Indri mendekati ayah Putri dan bersikap baik kepada Putri. dia menyayangi Putri layaknya anak sendiri.
selang 1 tahun mereka pun menikah. sifat indri pun mulai berubah. saat papanya Putri bekerja dia selalu menjadikan Putri sebagai pembantu.
padahal di rumah itu mempunyai asisten rumah tangganya sendiri. tapi Indri dengan semena-mena nya menyuruh Putri untuk mengerjakan pekerjaan rumah. dan setiap bibi ingin membantu Putri, Indri pun memarahinya.
tak lama setelah itu pun ayah Putri meninggal dalam kecelakaan tragis. pihak kepolisian pun mengidentifikasi kecelakaan itu karena rem blong. setelah ayah nya meninggal kehidupan Putri pun semakin menderita. dan mbok Imah juga sudah di pecat.
Hari berhari telah berlalu. Indri dan salsa sedang santai di ruang tamu.
saat itu salsa sedang melihat hp-nya. iya pun langsung berteriak girang kepada.
"mama lihat ini mah. ya ampun tasnya cantik banget. dan ini unlimited mah. ma aku mau mah. Aku mau pamerin ke temen-temen aku kalau aku tuh bisa punya barang branded. ma beliin ya ma"rengek salsa kepada mamanya sambil menggoyang-goyangkan lengan mamanya.
"coba Mama lihat dulu sini. wah ini mah.. Mama juga mau, tapi kan kamu tahu sendiri. semua uang yang kita miliki itu punya Putri. kalau kita pakai uang dia pun harus ada persetujuan dan tanda tangan Putri. kamu tahu kan semua harta warisan Putri itu masih dipegang sama pamannya itu. jadi kita nggak bisa seenaknya pakai uang itu". ucap Indri kepada salsa.
"mah kita kan bisa paksa Putri untuk minta uang itu untuk alasan apa kek. kita bisa ancam Putri mah. pasti dia tuh nurut dia kan tolol mah"ucap salsa kepada mamanya.
"emm benar juga ya katamu, oke kita paksa Putri buat minta uang itu ke pamannya, sekarang kamu panggil dia".
"putri.... putri.... sini kamu" triak salsa kepada putri. Putri yang mendengar teriakan salsa pun berlari ke bawah dan menghampiri mereka.
"ada apa salsa kamu teriak-teriak manggil aku kayak gitu."tanya Putri
"sekarang kamu hubungin Om Irwan bilang ke dia kamu butuh uang. minta sama Om Irwan 2 miliar. Aku butuh uang itu hari ini juga"ucap salsa kepada Putri.
"tapi sa uang itu untuk apa. Aku tidak berani memintanya kepada Om. aku tidak enak apalagi uang itu terlalu besar. Aku tidak mau sa".ucap Putri kepada salsa
lalu Indri yang mendengarnya pun marah dia pun menarik rambut Putri dengan kuat sampai Putri mendongakkan kepalanya.
"ahhhh sakitnya, ampun.. jangan tarik nyonya.
tolong lepaskan"mohon putri.
"berani-beraninya ya kamu nolak permintaan anakku. atau kamu mau. aku pasung kamu. di ruang bawah tanah. atau aku jual saja kamu ke tempat pelacuran hemmmm" ucap Indri kepada Putri.
"jangan nyonya baiklah aku akan segera menelepon paman"tolak Putri dengan gemtaran.
"Bagus pilihannya bagus sekarang ambil telepon ini dan telepon Om Irwan minta uang dia"
Putri pun mengambil telepon itu dan menelpon oom nya..
Tut...tuttt...tuttttt
"halo Putri, tumben kamu menelpon, ada apa nak"ucap Irfan dari seberang telepon.
"ha...ha..halo omm...emmm putri ingin meminta uang ke oom boleh?.."
tanya Putri sambil gemetaran.
"tumben sayang kamu minta uang. kamu butuh berapa nanti Oom kirim"tanya Irfan.
lalu Indri pun memberikan kode dengan mengacungkan dua jarinya.
"Putri ingin meminta 2 miliar Om.."uca Putri dengan ragu-ragu.
"apa 2 miliar??.... kamu nggak salah Putri untuk apa uang sebanyak itu."tanya Irfan pada Putri karena Irfan tahu sendiri Putri itu tidak suka menghambur-hamburkan uang dan tidak pernah meminta uang sebanyak itu kepada dia.
lalu Indri pun memelototi matanya kepada putri.
" emmmmm....anu om...uang itu untuk donasi kepada anak anak yatim ommm."ucap Putri
"maafkan Putri Om karena sudah membohongi oom "ucap batin Putri.
"oh untuk donasi, sungguh mulia sekali hatimu nak, baiklah om akan kirimkan sekarang. kalau kamu butuh apa-apa jangan sungkan untuk bicara ke om"ucap Irfan dengan nada halus.
"iya Om terima kasih. sudah dulu ya Om soalnya putri ada keperluan"ucap Putri.
"baiklah jaga dirimu baik-baik, jangan sampai sakit ,besok om urus surat nya dan kamu tanda tangani.yasudah ya putri"
lalu telfon itu pun mati.
Indri pun langsung menyambar hp-nya.
"Bagus banget putri.sudah sana kerjakan tugas mu"usir indri
"asik akhirnya aku bisa beli tas baru. aku bisa pamerin ke teman-teman aku, kalau aku itu punya tas edisi terbatas"girang salsa.
"baguslah sayang kalau kamu bahagia. ya udah Mama mau ke salon dulu ya sayang."balas Indri..
setelah itu Putri pun pergi ke kamarnya.
putri keluar ke balkon kamarnya dan memandang langit. malam ini langit sangat cerah banyak bintang bertaburan di langit dan bulan benderang. tak sebanding dengan perasaannya malam ini.
"Tuhan Aku sudah lelah. apa kau tak ingin memanggilku. supaya aku bisa berkumpul dengan ayah dan ibuku di surga. apa salahku, kenapa takdirku seperti ini"ucap Putri sambil berderaian air mata.
pagi pun tiba Putri pergi menuju ke pasar sambil menenteng belanjaannya. saat ia sedang berjalan ia melihat anak kecil berada di tengah jalan sedang mengejar bola.
bola itu pun terhenti di tengah-tengah jalan.
di seberang jalan juga ada sosok laki-laki tampan,dengan wajah tegas sedang melihat anak itu.
dan ada mobil melaju mengarah ke arah anak itu. sepertinya dia tidak melihat ada anak di tengah jalan.
"Awas nakkkkk....."teriak pemuda itu.
saat ia berlari ingin menghampiri anak kecil itu. tetapi Putri lebih dulu mendahuluinya.
wus.........."aghhhhhh....."Putri langsung menyambar anak kecil itu namun sayangnya kepala Putri membentur pembatas jalan. darah langsung merembes dari kepala putri..
lalu kerumunan orang datang mengharampiri mereka.
"adik.....kamu tidak papa"tanya Putri
"aku tidak apa apa kakak cantik..tapi kepala kakak cantik berdarah"ucap anak kecil itu sambil menangis.
Putri pun berdiri sambil memegang kepalanya.
"tidak apa-apa adik kecil, kamu jangan takut ya, kakak tidak apa-apa ini hanya luka kecil" ucap Putri menenangkan anak itu. lalu tiba-tiba Putri pun pingsan karena banyak kehabisan darah.
"kakak cantik, kakak cantik ,bangun..jangan mati huhuhuuuuuuu... tolong siapapun bantu kakak cantik". ucap anak itu sambil menangis ketakutan.
pemuda di seberang jalan pun langsung berlari menghampiri mereka. dan mengangkat tubuh Putri. membawanya ke rumah sakit. dia tak perduli dengan darah yang mengotori kemeja putihnya.
"cepat Bram .kita kerumah sakit sekarang"ucap pemuda itu kepada sopir yang membawa mobilnya.
"bos tapi dia siapa.. kita tidak ada hubungannya dengan dia kenapa kita menolongnya"
"jangan banyak omong kamu bram.apa kamu mau langsung saya pecat dan tak ada pesangon"ucap pemuda itu dengan nada ancaman..
" tenang.tenang bos....ok ok...kita kerumah sakit sekarang".
dengan kecepatan di atas rata-rata mobil pun melaju ke rumah sakit. pemuda itu memperhatikan wajah Putri yang cantik sekali. dia memperhatikan bibi Putri yang sudah memucat karena kehabisan darah. dia sangat khawatir kepada Putri.
"aku mohon bertahanlah hidup gadis bodoh. jangan sampai kau mati"ucap pemuda itu. setelah mobil itu sampai di depan rumah sakit. pemuda itu pun langsung menggendong Putri ke dalam rumah sakit sambil berlari.
"dokter-dokter tolong perempuan ini"teriak pemuda itu dengan khawatir.
"tuan muda. anda jangan khawatir kami akan mengupayakan yang terbaik untuk gadis ini"
ucap dokter muda itu.
"siapkan ruangan yang steril. kalau kalian tidak bisa membuatnya bangun maka tutup saja rumah sakit ini. jangan sampai dia mati"ancaman pemuda tersebut.
para dokter yang mendengarnya pun gemetaran. mereka pun membawa Putri ke ruang ICU.
setelah 1 jam dokter itu pun keluar
"tuan kami membutuhkan darah AB+
dan persediaan kami sudah habis sekarang bagaimana ini"ucap dokter itu dengan ketakutan.
"ambil saja darahku darahku .darah ku AB+ positif".ucap pemuda itu.
"baik tuan muda"jawab dokter itu..
setelah itu pun darah pemuda itu di ambil..dia menatap putri di ranjang sebelah dengan tersenyum...
setelah transfusi darah selesai..putri pun di bawa ke ruang VIP yg steril.
Setelah Putri dipindahkan di ruang perawat VIP pemuda itu pun menjenguknya.
"Bagaimana keadaan gadis ini" tanya pemuda itu. lalu dokter muda itu pun melepas kacamatanya dan mengatakan "Dia sudah melewati masa kritis nya. dua atau tiga hari lagi dia akan sadar" dokter.
"Baguslah kalau begitu semoga saja dia lekas membaik"ucapan muda itu sambil tersenyum.
"lalu apa kamu sudah mengetahui siapa keluarganya, karena aku tidak menemukan identitas apapun padanya" tanya sang dokter.
"Kau tak perlu kuatir sore ini aku pasti menemukan keluarganya, hanya untuk menemukan identitasnya itu sangat mudah bagiku" ucap pemuda itu dengan sombongnya.
"Hah kau ini mentang-mentang kaya raya dan hartamu tidak habis walaupun 10 keturunan mu membeli helikopter. ataupun membeli istana sombong kali kau Alexander huhh"cinta dokter itu.
"itu bukan salah ku kalau aku lebih kaya darimu, mungkin hidupmu yang salah karena terlalu miskin dariku"ucap Alexander sambil tersenyum miring kepada dokter itu.
"dasar kau ya, selalu saja mempunyai kata-kata yang pedas".sulut emosi dokter itu.
ya mau bagaimana lagi Brian. terima saja nasibmu yang lebih miskin dariku. timpal Alexander dengan santainya.
lalu Alexander pun keluar ruangan dan menemui anak buahnya.
"Cari tahu tentang latar belakang gadis itu jangan sampai ada yang terlewatkan, Aku ingin besok data yang ku mau sudah ada padaku. dan sore ini usahakan keluarganya datang ke sini". ucap Alexander dengan tegas lalu ia pun bergegas pergi.
Di lain sisi Indri dan salsa sangat marah karena Putri tidak pulang-pulang dari pasar. mereka sudah sangat kelaparan menunggu Putri.
"ma Aku lapar... di mana sih babu itu,kok dari tadi nggak datang-datang. ini udah jam berapa coba. jangan-jangan dia kabur mah??"tanya salsa kepada mamanya.
"Gak mungkin sayang dia kabur. lihat aja nanti dia pulang Mama akan jambak dan hajar dia habis-habisan. berani-beraninya dia buat kita menunggu dia sampai kelaparan begini"
"mah jangan hanya dihajar doang dong. kita kurung aja lagi dia di gudang belakang rumah itu.lalu kita kunci dia dan kita masukkan tikus-tikus got ke dalam gudang biar dia mati ketakutan"ucap Putri sambil tersenyum licik.
"hmm ide mu bagus juga sayang. Baiklah mama setuju idemu itu, kita bikin dia jera."sahut Indri dengan senyum licik.
"tapi mah gimana sekarang aku laper sekali. Mama tidak dengar perutku sudah bunyi krucuk-kucuk.."
"ya udah kita go-food aja sekarang"ucap Indri menenangkan anaknya.
Sore pun menjelang. dering HP mengganggu Indri yang sedang bersantai.
Ting tung ting .....Ting tung tinggg....
"ih siapa sih yang gangguin. nggak tahu apa gue lagi santai. awas aja ya kalau telepon nggak berguna huhhh..."sambil mengangkat teleponnya dia mencoba menahan emosi.
"halo siapa ya?". tanya Indri kepada orang di seberang telepon.
"halo maaf ,apa benar ini dengan keluarganya Putri permata Sanjaya?"tanya orang di ujung telepon.
"emm... iya..saya Indri Sanjaya,Mama Putri"ucap indri dengan nada halus.
"maaf nyonya, anak nyonya mengalami kecelakaan tadi di jalan kertapati. dan sekarang sedang dirawat di rumah sakit xx.
mohon nyonya untuk datang ke sini karena pasien tidak ada yang menemani"
"ih menyebalkan sekali. dasar anak pembawa sial ada aja ulah yang dia buat."ucap indri sambil menggerutu dengan suara kecil tetapi masih terdengar di handphone.
"ehmm.....baik lah.. terima kasih informasinya saya akan datang ke sana sekarang".ucap Indri.
"Baiklah nyonya saya hanya ingin menyampaikan itu. selamat sore nyonya"ucap orang itu
"sore".....
"Dasar anak pembawa sial, bisa-bisanya dia masuk rumah sakit. daripada uang itu buat berobat si Upik abu mending kan buat aku jalan sama teman sosialita.huhhhh sabar Indri... kalau kamu marah terus nanti kecantikan kamu luntur" ucap indri menenangkan suasana hatinya.
lalu dia pun menelpon salsa.
"halo sayang kamu di mana? cepat ke rumah sakit xx si Upik abu masuk rumah sakit.
Mama nggak mau ya datang ke rumah sakit sendirian."ucap indri dengan nada malas.
"Halo mah aku lagi santai sama temen-temen aku di cafe, kenapa sih kita harus jenguk si Upik abu .biarin aja dia mati di rumah sakit" jawab salsa sambil memutar bola matanya.
"husttttt..... kamu nggak boleh ngomong kayak gitu. jangan sampai dia mati dulu sebelum tanda tangan harta warisan itu. Mama nggak mau tahu sekarang kamu datang ke rumah sakit xx. Mama udah kirim alamatnya."
"ya udah iya.. aku OTW sekarang"jawab salsa sambil dengan ada malas.
Di lain sisi Alexander memandangi wajah cantik Putri.
"Dia terlihat sangat cantik saat tidur, lihatlah bibir seksinya walaupun terlihat pucat tapi sangat menggoda, pasti sangat manis kalau aku kecup, ah.... ada apa dengan otakku ini." kenapa karena gadis ini otakku jadi mesum"
"Alexander bermenolok sendiri kepada hatinya .sambil menggeleng-gelengkan kepalanya . ia heran kenapa dia bisa berpikiran mesum seperti ini.
padahal dia anti dengan perempuan.
"hai gadis cantik bangunlah apa kamu tidak lelah tidur terus. kamu terlihat manis saat terpejam Hem"lalu Alexander pun mengelus pucuk kepala Putri..
dia pun lalu keluar dari ruangan itu sambil tersenyum.
"wow lihatlah beruang kutub bisa tersenyum juga hahaha"ucap Brian kepada Alexander.
"hai beruang kutub ada apa dengan dirimu hari ini. apa jangan-jangan kau sedang jatuh cinta kepada gadis itu?"goda Brian.
"hei diam kau urus saja pekerjaanmu jangan urus urusan orang lain. apa kau mau rumah sakit ini ku tutup? ancam Alex
"ohhhh Alexander Jayandaru yang tampan dan kaya raya..aku hanya bercanda. kenapa kau sangat sensitif sekali. camon Alexander.."
ucap Brian.
"sudahlah aku masih banyak urusan, aku harus pergi"Alexander pun langsung bergegas pergi tanpa memperdulikan Brian yang menatapnya dengan bingung.
"haizzz sepertinya temanku ini terkena virus cinta hahaha"tawa Brian
"tapi aku bahagia melihat kau bisa senyum seperti ini Alexander. sudah lama aku tidak pernah melihat senyumanmu. semoga saja Putri jodohmu dan kau bisa melupakan masa lalumu yang kelam itu"
ucap batin Brian.
ya Brian adalah sahabat karib Alexander. tak ada rahasia di antara mereka. ada alasan mengapa Alexander menjadi sangat kejam sekarang. dan Bryan sangat sedih melihat temannya terpuruk. Alexander adalah pemuda berusia 28 tahun dulu dia sangat ramah selalu riang baik hati dan selalu menebar senyum. namun masa lalu yang kelam membuat senyum itu hilang di wajahnya. Bryan tidak akan pernah lupa betapa terpuruknya Alexander saat itu. ayah yang menjadi penopang hidup Alexander pergi untuk selama-lamanya di depan matanya. ayahnya terbunuh karena menghalangi musuh untuk menemukan Alexander dan ibunya. dia melihat darah yang bercucuran dari pisau yang menikam ayahnya bahkan peluru menembus jantung dan kepala ayahnya. sejak saat itu Alexander terpuruk dalam kegelapan. namun dengan kegigihannya Alexander dia bisa bangkit dari keterpurukan. sekarang dia menjadi mafia yang kejam selain mafia dia juga menjadi CEO perusahaan terbesar di Asia. dia tak pernah ragu membunuh musuh-musuhnya. bahkan polisi dan tentara pun enggan berusaha dengan Alexander.
sekarang dia sangat bahagia bisa melihat senyum yang sudah lama tak pernah Ia lihat di wajah Alexander. dia berharap Alexander menemukan cinta sejatinya.
teririt.....triritttt... dering bunyi HP Alexander
"halo ada apa boy jika tidak ada yang penting jangan telepon aku sibuk."
"Bos ada berita baik dan ada berita buruk Bos"ucap boy dengan gemetaran.
"ada apa? katakan yang sebenarnya jangan bertele-tele?". ucap Alexander dengan dingin.
"itu bos gudang senjata api kita terbakar.."
ucap boy sambil gemetaran.
"apa katamu sialan. Aku akan segera ke sana"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!