NovelToon NovelToon

CLBK(CINTA LAMA BERUJUNG KEPELAMINAN)

Bab 1 DI BAWA KABUR OJOL

"Riss, kalau kamu ikut aku Resign, Ntar anak-anak nuduh aku yang pengaruhin kamu. kamu tahu sendiri kan, anak anak benci aku karna statusku ini janda muda, Terutama si Nadia. Sampai dia ngadu ke atasan kalo aku ini orangNya gak bener, kecentilan ma pelanggan, pemalas, ahhh dan banyak lagi deh fitnahNya." Dengan muka cemberut temanku Jane mengatakan keluh kesahNya padaku.

"Udahlah Jane, gak usah mikirin mereka mau ngomong apa, toh mereka yang dosa. Lagian, aku Resign bukan karna kamu. Dari dulu memang aku ingin keluar. SoalNya, perjanjianNya gak sesuai dengan apa yang ku alami."

"Jadi kamu udah fix pengen Resign juga?"

Jane bertanya seolah tak percaya dengan keputusanKu.

"Iya JANEKU SAYAAANNGG. Dan yang mempermantap keyakinan ku ingin keluar itu ya pergaulan di tempat ini. untung aja aku mau Resign, kalau gak bisajadi aku seperti mereka. tidur sama atasan biar dapat gaji gede. ihhhh ngerii, bayangin tidur sama om-om aja aku jijik. amit-amit."

Ucapku dengan geli

"Hahaha iya ya, masih mendingan aku udah jelas statusNya janda, di banding mereka masih gadis tapi udah b*long."

Jane tertawa terbahak-bahak saat berbicara mengenai mereka, tapi jujur aku kasihan dengan mereka.

Mungkin karna biaya hidup dan ingin membahagiakan orang tua, mereka melakukan hal di luar batas.

"Ya udah Jane, aku ambil gaji trakhir aku dulu ya, sekalian pamit sama calon gebetan aku, hehehe."

Ya aku menyukai seseorang di tempat kerjaKu, NamaNya Gaffi. Dia tampan, baik, tinggi dan suka main gitar, uuhh pokokNya tipe aku banget deh.

Tapi sayang, dia gak pernah nunjukin reaksiNya, padahal aku udah ngasih kode.

Mungkin dia risih sama aku, atau mungkin juga dia pacaran sama Gita, karna dari yang aku dengar, Gita sering bawain Gaffi bekal.

Hufftt yasudahlah, Ini akan menjadi kenangan di tempat kerjaKu.

Saat hampir sampai di pintu bos, aku mendengar samar-samar suara wanita Mendes*h.

Aku mendekatkan kuping ke pintu dan ternyata..

Oh tidak, itu suara Kak Nadia. Ya Tuhan, ternyata gosip yang aku dengar itu sungguhan? Kak Nadia di juluki anak kesayangan bos, padahal umurnya baru 18th, cuma beda satu tahun denganKu.

Apa dia tidak tahu kalau bos sudah punya istri?.

Aku menjauh dari pintu dan memilih menunggu Kak Nadia keluar dari ruangan.

20 menit berlalu, akhirNya Kak Nadia keluar dari ruangan dengan keringat yang bercucuran.

"Loh, Rissa? Kamu.. Kamu sejak kapan di sini?" Dengan panik dia merapikan bajuNya yang belum terkancing rapi.

"Ohh, mmm baru nyampe kak. Kak Nadia ngapain, Ambil gaji juga?" Tanyaku pura-pura tidak tahu, lagipula itu bukan urusanku.

"Iya, Kalau gitu aku ke bawah dulu ya"

Belum sempat ku jawab, Kak Nadia berjalan dengan sangat cepat.

Tok..Tok..Tok

"Masuk"

"Permisi pak, saya mau pamit pulang kampung, keluarga saya ada yang kena musibah, dan mungkin saya juga gak akan balik kerja lagi pak."

Aku tidak ingin mengatakan kalau aku Resign karna tidak betah.

"hm begitu, jadi kamu mau Resign"?

"Iya pak."

"Yasudah kalau begitu, Ini gaji trakhir kamu dan ini untuk keluargaMu yang terkena musibah"

Aku menerima dua amplop lalu pamit.

Aku naik ke lantai tiga, untuk pamit dengan teman-teman, saat sampai di tangga teratas,

Deg..

Apa yang ku lihat ini?? Gaffi dan Gita berciuman. Pantas saja Gaffi tak pernah membalas perasaanKu, ternyata dia lebih memilih Gita.

Aku tak melanjutkan berpamitan dengan teman-teman dan memilih pulang.

Saat sampai di pintu keluar, Jane masih ada di sana dan beberapa lelaki. Aku mengenal sebagian dari mereka, mereka sering berkunjung ke tempat ini untuk mengambil pesanan customer.

"Rissa." Teriak Jane melambaikan tangan, dan akupun mendekat ke tempat mereka.

"Rissa, kamu udah ambil gaji kamu kan? Kamu mau langsung pulang atau mau ikut kami karaokean? itung-itung biar galau kamu hilang hehe."

Kurang asem banget sih Jane, Padahal aku udah bilang jangan bilang bilang kalau aku putus sama Riko, plus di tolak Gaffi. Batinku

"hm, ya udah deh aku ikut. Tapi aku sama siapa? Aku kan gak punya motor."

"Sama aku aja Rissa, Aku sendiri kok."

Hah, itu kan Kak Dirman, ya tuhan dulu saat kerja aku sering menggodanya dengan kata-kata. Semoga saja dia tak ambil hati, bisa gawat kalau dia suka aku.

Aku bukanNya sok kecantikan, tapi Kak Dirman bukan tipe aku. Aku sukaNya cowok yang tinggi kurus.

"Oh, hai Kak Dirman, Emang boleh?" Tanyaku basa basi.

"Hai juga Rissa, kamu makin cantik. Boleh kok, Apa sih yang gak bisa untuk kamu hehe."

Ya Tuhan......

30 menit perjalanan akhirnya kami sampai di tempat tujuan, dan memesan waktu 3 jam free 1 jam serta ruangan ukuran medium.

*Mungkin ingin bertemu masih ada..

Ingin memeluk masih ada...

Sayang kini tak bisa..

Kau telah memilihnya oohh..

Mungkin saat hatiKu masih sayang...

salahku memutus cinta...

Dan kini ku menyesal, rindu hanya di dalam hatiku*..

Lagu yang di nyanyikan Jane menyayat hatiku lagi, entah Jane sengaja memilih lagu itu untuk di perdengarkan untukku atau memang dia sedang galau sepertiku.

Aku memilih keluar dari ruangan, dan duduk di tepi tangga. mengingat kenangan ku dengan Riko dulu aku belum bisa move on..

"Rissa, kamu ngapain duduk disini? kok kamu nangis??"

"Eh kak Dirman, gak apa-apa kok kak. Aku cuma sedih aja, mengingat mantan pacarKu dulu."

Seketika wajah Dirman berubah masam mendengar penuturan Rissa.

"Ohh gitu, kamu mau aku antar pulang? biar kamu tenangin diri kamu di sana."

"Hm, iya kak. bentar aku ambil tasKu di dalam dulu."

"Oke."

"Riss, mau kemana? kok tasNya di bawa?"

Jane mendekati dan khawatir dengan Rissa yang tiba-tiba mengambil tas.

"Ini Jane, aku mau balik duluan. aku udah ngantuk." Ucapku berbohong.

"Ohh gitu, kamu pulangNya di antar Kak Dirman kan? Hati-hati di jalan ya, kalau sampai rumah kabarin aku."

"Iyya Jane bawel."

Aku berlalu meninggalkan ruangan, Dan menuju parkiran bersama kak Dirman.

35 menit perjalanan akhirNya sampai di kosan.

Aku masuk ke dalam kamarku, dan ternyata di susul oleh kak Dirman.

Tanpa ku persilahkan masuk ke dalam, dia langsung duduk di bawah.

kosanKu, ketika di masuki langsung terlihat kasur, lemari dan alat makan.

Bisa di bilang ini kamar berpetak.

karna ruangan kecil, tak memungkinkan untuk membeli kursi, jadi jika ada yang datang, hanya duduk di atas lantai yang sudah di tehel.

"Kak Dirman ngapain masuk? ada keperluan apa?" Tanyaku dengan rasa sedikit takut karna berduaan dengan lelaki di dalam kosan.

"Numpang istirahat Riss, Gak apa-apakan? ohya, ngomong-ngomong kamu masih sedih putus sama mantanmu?"

"Iya kak, soalnya aku dan dia pacarannya lama." Jawabku sambil membuatkan minuman untuk kak Dirman.

"Oh, Gitu. hm Riss pinjam hp mu dong. aku mau kirim lagu-lagu di hpKu, soalnya hpKu masih baru, filenya juga kosong."

"Kak Dirman ambil aja di dekat jendela."

10 menit kemudian

"Riss aku balik dulu yah."

"Oh iya kak, Hp Ku kak Dirman simpan dimana?"

"Aku bawa dulu Riss biar kamu gak sedih."

"Hah, MaksudNya?."

"Iya, aku bawa dulu hpNya biar kamu gak galau terus mikirinantan kamu."

"Loh, emangnya kamu siapaNya aku? Kita cuma sebatas kenal, teman juga gak.

Aku tau niat kamu baik, tapi aku gak suka kamu ikut campur masalahKu." Jawabku denga nada yang cukup tinggi, sumpah pengen pukul kepalanya nih orang, sok akrab banget sih

" Maaf Riss, tapi ini demi kebaikan kamu."

Ia melangkah keluar, dan melakukan motornya menjauh dari kosanku. Saat ingin masuk tiba-tiba kakakKu datang dengan pacarnya.

"Riss, kamu kenapa?kok nangis?" Tanya kakakKu Selena yang baru pulang kerja.

"Kak Hp Ku di bawa kabur sama tukang ojol, padahal aku gak temenan sama dia, hiks kak gimana ini?" TanyaKu menangis sesegukan.

"Kamu kenal dia dimana emang?."

"Aku kenal dia di tempat kerja, tapi aku udah resign hari ini kak."

"Ya udah, besok kamu coba ke tepat kerja. Siapa tau dia kesana, kamu bilang dia Ojol kan? Siapa tau besok dia ada pesanan di sana."

"Astaga, iya yah. Kok aku lupa, ya udah besok pagi aku kesana kak. makasih saranNya."

Tunggu saja Kamu Kak Dirman, Besok kalau ketemu siapkan pipimu untuk ku tampar.

(JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW DAN PESAN TONER & HB THAILAND, BENAR-BENAR ASLI DARI THAILAND DI FACEBOOK Amelshope YA TEMAN-TEMAN, UNTUK TANYA-TANYA HARGA BISA CHAT DI AKUN Amelshope) Salam sayang untuk kalian🥰

BAB 2 MINTA TOLONG

Keesokan pagiNya, Rissa Kembali ke tempat kerja walaupun sudah Resign. Disana ia menunggu orang yang telah lancang membawa handphoneNya.

Waktu berlalu sangat cepat, yang tadiNya Rissa menunggu jam 8 pagi, kini waktu sudah menunjukkan jam 12 siang.

"Kok dia gak muncul-muncul ya? apa jangan-jangan dia kabur? ah gak mungkin, dia kan kerja, ya kecuali jika gak ada yang pesan sih." Batin Rissa tidak tenang.

Karna lelah menunggu, Rissa memutuskan ke mushola sholat Dzuhur.

Saat selesai sholat, Rissa berlalu meninggalkan mushola dan ingin kembali ke tempat kerjaNya.

Tapi di tengah perjalanan, Rissa menemukan sosok yang telah membuatnya kesal semalaman.

Tentu saja adalah Dirman. Tanpa fikir panjang, Rissa menghampiriNya.

"Sini balikin hp ku." Rissa menengadah ke Dirman.

Tapi dirman pura-pura tidak kenal, dan mulai melanjutkan cerita dengan teman-teman Nya.

"WOII, BUDEK YA? SINI BALIKIN HP KU." Rissa sungguh naik pitam di buatNya.

"Maaf, mbak kenapa? kok datang marah marah?". Tanya salah satu dari mereka penasaran.

"Ini kak, si Dirman. Semalam bawa kabur hpKu, padahal kenal juga baru tapi udah sok iye."

"Bener Bro?" Tanya temanNya lagi.

Tapi Dirman justru diam dan berlalu.

Karna tak terima, Rissa mengejar. Tapi siapa sangka, ternyata dia menuju motornya dan berlalu dengan ngebut. Rissa yang tadinya ingin menghampiri Dirman malah tertinggal jauh.

`uhh Rese' banget sih tu orang. hiks gimana nasib hpKu` Rissa bergumam di pinggir jalan.

Karna belum mendapatkan hpNya kembali, Rissa memutuskan kembali ke tempat dimana Dirman dan temannya nongkrong tadi.

"Kak mau nanya, itu si Dirman mau kemana ya? Kok ngebut kayak ngejar sesuatu?"

"Oh mungkin dia udah berangkat ke pantai Tanjung bunga, Tadi emang rencana mau kesana mau ngadain acara bakar-bakar ikan sama sesama ojol, Ini kami juga udah mau berangkat kesana." Jelasnya pada Rissa.

"Oh gitu. Hm aku boleh ikut kalian gak?Soalnya hpKu dibawa sama Dirman, tapi aku nebeng ya hehe." Ucapku malu pada mereka.

Sejak kejadian semalam, Rissa tak ingin memanggil Dirman dengan sebutan kakak lagi.

Jika ingin menyalahkan, Rissa lah yang pantas di salahkan karena telah menggoda Dirman saat bekerja. Sehingga Dirman berfikir dirinya diharapkan oleh Rissa.

"Boleh kok, kamu boncengan sama Rama aja. Dia lagi sendiri."

'Hah Kak Rama? Diakan gebetanNya si Jane. untung ada dia, Hm Jane gak akan marah kan kalau aku bareng sama kak Rama?Lagipula aku gakada niatan mau rebut kok. aku tulus mau minta tolong di anterin, kan aku juga gak lihat kak Rama disini. Jadi bisa di bilang kenetulan'. Batin Rissa takut disalahkan oleh sahabatNya itu.

"Kak Rama aku nebeng sama kakak kesana gakpapa kan?". Tanyaku Ragu.

"Iya, boleh."

Di perjalanan menuju pantai, Rama bertanya pada Rissa mengapa ingin ikut. Rissa pun menjelaskan semuaNya tanpa Ragu bahwa Dirman membawa hp Rissa tanpa persetujuan Rissa.

"Ohh gitu, emang kalian punya hubungan apa sampai Dirman lancang gitu? Kalian pacaran ya"?.

"Enak aja, Dirman bukan tipe aku. Kami gak ada hubungan apa-apa, teman juga enggak. Tapi ya gitu, dia sok berkuasa dengan milikku. Mau di lawan juga ya jelas aku kalah. Badan besar gitu hahah".

"Oh gitu ya."

"Iya."

1 jam lebih perjalanan akhirnya Rissa dan yang lain sampai di pantai.

Baru turun dari motor, Rissa langsung menangkap wujud Dirman dan menghampiriNya.

"Dirman sini balikin hpKu. Kamu kenapa sih nyebelin banget jadi orang."

"Eh Rissa, kok bisa tahu aku disini?Kamu sama siapa?". Ucap Dirman basa-basi.

"Bukan urusan kamu, udah mana hpKu. gara-gara kamu aku sama Riko makin jauh. padahal kami hampir balikan, tapi gara-gara kamu semuanya jadi hancur."

Rissa dan Riko memang sering berkomunikasi walaupun sudah putus, dan semalam Rissa meminjam hp Selena untuk menghubungi Riko kalau hpnya tengah di bawa kabur.

Tapi yang membuat Rissa terkejut, ternyata Dirman dengan lancangnya menghubungi Riko menggunakan hp Rissa dan mengaku bahwa Rissa adalah kekasihnya.

Riko pun semakin menjauhi Rissa dan mengatakan kalau ini terakhir kalinya mereka berkomunikasi.

Rissa yang mengetahui hal itu, semakin benci dengan Dirman karna telah ikut campur dalam urusan percintaan Rissa.

(Back Rissa Dirman)

"HpNya gak aku bawa, ada di rumah. kalau kamu mau ambil nanti ikut aku ke rumah". Ucap Dirman enteng.

"Hah? Ke rumah kamu?? gak gak. kamu gila ya? aku udah jauh-jauh ke sini, ternyata hasilnya zonk. mending kamu balik ke rumah kamu ambil hp aku. aku gak mau ikut, bahaya kenal sama kamu apalagi ikut kamu".Rissa sudah kehabisan stok kesabaran menghadapi Dirman.

"Oke, kalau gitu hpnya gak aku balikin".

"Kamu... Oke aku ikut tapi jangan macam-macam. yasudah kita berangkat sekarang, takutnya kesorean".

"Oke".

Jalan yang di tempuh kerumah Dirman cukup jauh hingga memakan waktu cukup lama.

Setelah duduk cukup lama di atas motor akhirnya Rissa sampai di kontrakan Dirman.

"Yuk masuk". Dirman menarik tangan Rissa seperti memaksa untuk masuk.

"Apa? Kamu gila ya?? Gak mau, aku maunya kamu ambilin hpKu sekarang!".

"Oh ya udah, kamu tunggu ya".

Beberapa menit kemudian, Dirman keluar membawa dua handphone, Rissa mengira salah satunya adalah miliknya. Ternyata salah! KeduaNya adalah milik Dirman.

"Loh kok? Hp ku mana? Ini bukan punyaku".

"Iya itu hp aku, kamu pegang itu aja dulu".

"Gak mau. Kamu kenapa sih. udah capek-capek kesini malah di bohongin".

"Ini hp kamu, tapi aku yang pegang dulu. kamu pake itu aja".Dirman mengeluarkan handphone Rissa dari kantong celananya.

"Gak mau, Kamu kok lama-lama nyebelin ya. Kamu tuh gak ada hak mau ngatur-ngatur".

"Aku berhak, karna aku suka kamu".

Karna emosi Rissa menarik paksa handphone Nya, tapi malah di dorong oleh Dirman. Mungkin karna Rissa perempuan, jadi dia di dorong pelanpun akan terjatuh, Tapi tenanggg.. Dia berhasil dapat handphone nya.

Namun,,

Tak terima dirinya di dorong, Rissa membuang kedua handpone Dirman dan berlalu menjauhinya.

'Aduh jalan pulangNya lewat mana lagi, mana banyak belokan. Kiri kanan atau lurus aja ya?? hm belok kanan aja deh'. Gumam Rissa

Saat berjalan tiba-tiba Dirman muncul, menyuruh Rissa naik. karna arah yang di lalui Rissa tadi salah.

Tapi Rissa menolak, Takut dengan Dirman yang semena-mena dengan dirinya.

Hingga akhirnya.. Treekk

Dirman menarik Tas Rissa hingga putus dan membuangNya ke selokan. Dan berlalu meninggalkan Rissa di tempat yang tidak di ketahui Rissa sama sekali.

'Ya Allah jahat banget sih tuh orang. mana aku gak tau jalan lagi. eh tapikan tadi dirman bilang jalan yang ini salah, mending aku bertanya sama orang deh. Malu bertanya sesat di jalan' GumamNya.

"Pak, Jalan poros lewat mana ya??".

"Oh bukan lewat sini dek, harusnya tadi kamu lurus saja, nanti ketemu sama jalan porosnya".

"Oh gitu ya. makasih ya pak".

Aku putar arah, dan melalui jalan yang lurus seperti kata bapak tukang bentor tadi.

'Dari sini aku sudah lihat banyak kendaraan lalu lalang. akhirnya sampai jalan poros. Tapi, gimana pulangNya? Handphone mati, kayaknya gak di cas nih. mana uang gak ada lagi' Khawatir Rissa tak bisa pulang kosannya.

Saat Rissa hampir sampai di jalan besar, Rissa melewati pengkolan ojek. Tentu saja semuaNya lelaki.

" suuiitt..suuiitt mau kemana dek".

'Jujur aku malu, tapi demi bisa pulang aku harus kubur rasa malu'.

Rissa berjalan mundur dan mendekati para lelaki yang ada di pengkolan.

"Mau pulang kak. mm boleh minta tolong gak kak?".TanyaKu tanpa rasa malu.

"Minta tolong apa dek?"

"Aku mau pinjam charger kak".

"Oh kalau disini gak ada cas dek, kalau di rumah samping ada. Rusman, antarin ke sebelah gih. kasihan udah hampir malam ini".

Rissa mengikuti Rusman dari belakang menuju rumah samping. sampai di sana keluar ibu ibu pemilik rumah, dan bertanya ada apa. Rusman menjelaskan kalau Rissa hendak mengisi daya handphonenya agar bisa pulang.

Setelah ibu-ibu itu masuk ke dalam rumah mengecas hp milik Rissa, dia keluar lagi menemui Rissa.

"Kamu darimana tinggal di mana".

Rissa menjelaskan semuaNya termasuk di tinggalkan oleh Dirman di kota yang tidak pernah Rissa datangi. Banyak yang mendengarkan cerita Rissa termasuk Rusman.

"Terus, kamu pulangNya gimana?".Tanya ibu pemilik rumah.

"Saya bisa pesan g*JK Bu, Kalau boleh hp saya mau saya ambil mungkin isinya susah banyak".

Tapi sayang, Menunggu selama 20 menit hp Rissa tak kunjung terisi. mungkin rusak.

"Rusman kamu bisa antar Rissa pulang tidak?". Tanya ibu itu.

"Bisa Bu."

Akhirnya Rissa bisa pulang ke kosan, di perjalanan pulang tiba-tiba gerimis. Tapi kami tetap melanjutkan perjalanan karna hari makin gelap. Rissa tanpa sadar memegang samping kanan kiri baju Rusman bagian pinggang. Mungkin jika pacar, dia akan memeluk Rusman. Tapi dia hanya orang asing yang ingin menolong Rissa.

Bab 3 MAIN BERSAMA

Saat di antar Rusman menuju kosan, aku sebenarnya masih takut dengan kejadian yang sudah menimpaku.

Aku masih syok dengan Dirman yang bukan siapa-siapa malah merasa dirinya ada hak terhadapku. Tapi aku tidak boleh soudzon dengan Rusman yang rela mengantarku pulang, orang yang sama sekali tidak dia kenal.'Gumam Rissa dalam hati

Saat sampai di depan kos, Rissa basa-basi mengajak Rusman masuk, kebetulan juga sudah waktunya sholat magrib.

Tapi sebelum Rusman masuk, dia sempat bertanya pada Rissa sudah makan apa belum. Tentu saja Rissa yang sudah lama tidak dengar pernah dengar kalimat itu jadi salah tingkah.

"mm sebenarnya belum makan dari pagi kak". Jawab Rissa malu.

"Oh, warung dimana? Aku beliin mie sama telur. maaf ya cuma bisa beli itu, soalnya cuma punya uang segini hehehe".Rusman menunjukkan uang 10.000.

Memang tadi kami sempat singgah isi bahan bakar, Aku lihat Kak Rusman ngeluarin uang 20.000. Berarti uang 10.000 itu uang terakhir dia. Wahh kok dia perhatian banget sama aku sih padahal bukan siapa-siapa. Atau mungkin semua cewek dia giniin kali ya?Ah terserah.' Rissa bicara dalam hati.

"Warung ada di depan terus belok kanan. Tapi, emang gak apa-apa Kak? mending gak usah deh kak, Aku gak enak ngerepotin terus". Tolak Rissa halus.

"Gak apa-apa kok, Lagian aku juga belum makan dari tadi hehe. gak apa-apa kan kalau aku numpang makan".

"Oh gitu, ya gak apa-apa. Kan yang beli kakak, Malah aku merasa gak enak ngerepotin".

"Gak ngerepotin kok. Yaudah aku berangkat dulu ya".

****

Tok Tok Tok

"Iya bentar.."

"Loh kok tahu kamar aku disini?? Kan tadi anternya cuma sampai depan pagar". Tanya Risssa heran.

"Ya tahu, Tadi sebelum berangkat aku lihat kamu masuk kamar ini, maaf ya udah lancang lihatin".

Kok dia minta maaf, padahal aku yang seharusnya minta maaf karna lupa bilang kamarKu bagian mana. Huh baik banget sih ini cowok'. Batin Rissa!

"Iyya gak apa-apa Kak. yaudah mana mieNya aku masak dulu di belakang".

"Nih, Request MieNya campur telur ya". Ucap Rusman tanpa ragu.

"Oh mm iya Kak".

Wahhh barusan dia nyuruh aku ya?? Kok aku malah seneng di suruh sama dia. masa' aku suka sih sama dia, Kenalan juga belum. Aduh Rissa kamu ini malu-maluin banget sih. Tapi semenjak ketemu dia, aku tiba-tiba lupa sama Riko, padahal dulu moveonNya minta ampunnn susah. Tapi pas ketemu dia, seketika kenangan tentang Riko hilang hihi. BagusLah!' Ucap Rissa dalam hati.

Beberapa menit kemudian, Rissa kembali kembali ke kamar membawa dua piring Mie goreng pedas telor.

"Kalau gak enak, maaf ya kak hehe".

"Iya makasih ya".

Selesai makan, Rusman menuju mesjid untuk sholat magrib, sedangkan Rissa sholat di kosan.

Tok..Tok..Tok

"Iya bentar".Jawab Rissa saat membuka pintu. Ternyata yang datang Rusman yang baru pulang dari mesjid.

"Oh ya, dari tadi aku belum tahu nama kamu. Nama aku Rusman, Kamu?". Tanya Rusman sambil mengulurkan tangan.

"NamaKu Rissa Kak. mm Kak Rusman belum mau balik kan?".Tanya Rissa penasaran.

"Iya, emang kenapa Riss?".

"Oh gak apa-apa, cuman nanya aja. Kak Rusman tahu main catur gak?".

"Lumayan, Kamu mau main? Emang bisa?".

Tanya Rusman dengan tawa kecil.

'OH MY GOD, baru kali ini lihat kak Rusman ketawa, ternyata dia ginsul. wah, kalau begini mah bisa-bisa aku diabetes'. Batin Rissa

"Bisa dong Kak, jangan di remehin hehe".

"Yaudah ambil caturNya, kita main. Tapi kalau kalah kamu jangan nangis ya". Lagi-lagi Rusman tertawa, dan tawaNya lebih manis dari sebelumnya.

'Kalau kayak gini terus, Sebelum kalah mungkin aku udah ada di rumah sakit gara-gara diabet HA HA'! Batin Rissa lagi.

"Lohh kok kudaKu di ambil sih, ah kak Rusman curang. aku kan gak lihat tadi". Celutuk Rissa agak manja.

"Haha curang apaNya sih dek, Aku kan mainNya jujur. Yang main duluan juga kamu, mana bisa curang".

'Duh nih cewek kok lama-lama bikin aku nyaman ya. kalau aku bilang responnya bakal kayak gimana ya!

Gak, gak... Yang ada ntar aku di bilangin mesum lagi'. Batin Rusman.

Saat permainan catur selesai, ternyata yang lebih banyak kalah adalah Rusman, sehingga mukanya penuh dengan coretan lipstik merah.

"Dek kamar mandi dimana?".

"Emang mau ngapain Kak"Tanya Rissa basa-basi, padahal dalam hati cekikikan melihat wajah Rusman.

"Ya mau cuci muka. ntar di lihatin orang kan malu".

"Oh gitu, Kakak terus aja ke belakang. nanti juga kakak bakal lihat sendiri kok" Jelas Rissa.

Beberapa menit kemudian Rusman kembali ke kamar dengan wajah yang sudah bersih. Karna Selena belum pulang, Rissa mengajak Rusman untuk karaokean sambil menunggu kedatangan kakakNya.

Biasanya Selena pulang jam 11:35. Karna sekarang baru jam 9:48, Rissa memutuskan mengajak Rusman untuk bernyanyi bersama, Agar Rissa tidak takut menunggu sendirian.

"Sekarang giliran kakak yang nyanyi dong".

"Aku gak bisa nyanyi dek, suaraku jelek. Kalau nyanyi pasti kamar ini bakal banyak sendalnya".

"Hah, hubunganNya nyanyi sama sendal emang apa?'.Tanya Rissa bingung.

"Banyak karna di lemparin Ama tetangga. hahaha". Canda Rusman.

"Boro-boro sendal, gimana kalau batu yang di pake. ihh ngeri".

"Nah makanya, kakak gak usah nyanyi. kamu aja, suara kamu bagus, aku suka dengerNya".Puji Rusman tulus.

'OH MY GOD OH MY GOD.. PLISS PLIS PLIS, AKU SESAK INI.

Barusan kak Rusman muji suara aku, aduhh kok jadi baper sih' Gumam Rissa dalam hati.

"Oh mm iya Kak".

*Sejak pertama kenal dirimu

Aku langsung jatuh cinta

cinta pada pandangan pertama

saat aku berjumpa denganNya..

Di fikir fikir kok aneh

Di pandang pandang tak serasi

Ceweknya cantik sekali

Tetapi cowoknya kok jelek sekali*...

Rissa menyanyi dengan sungguh-sungguh, tanpa ia sadari ada yang tersinggung dengan lirik lagunya.

"Huff haus, nyanyi bikin dehidrasi". Ucap Rissa sambil menuang air.

"Dek".Panggil Rusman

"Dek?"

"Rissa". Karna Rissa tidak menyahut, Rusman dengan berani menyebut namaNya.

"Hehe gitu dong panggil nama, kan lebih santai. Kakak kenapa manggil-manggil?".

"Ituu.. mmm Lagu yang kamu nyanyiin barusan apa untuk seseorang?". Tanya Rusman dengan wajah yang serius.

" Iya itu khusus untuk kakak". Jawab Rissa enteng.

Rissa hanya memikirkan lirik awal, bukan kedua. Tentu saja ia santai. Sedangkan Rusman fokus ke lirik yang ke dua.

Dia di anggap jelek oleh Rissa wkwkwk.

"Ris kamu punya sosial media?".

"Iya, kenapa kak"?

" Aku boleh follow kamu gak?"

"Oh boleh, cari aja Rissa almayra".

Rusman mengambil hp yang sempat ia isi, karna hpNya sudah mati karna kehabisan baterai.

"Wah pengikutmu banyak juga ya" Ucap Rusman saat menelusuri akun Rissa.

"Hehe iya kak". Jawab Rissa malu.

"Kalau aku chating sama kamu boleh gak".

"Boleh kak, emang mau bahas apa?". TAnya Rissa polos.

"Aku mau kenal kamu lebih dalam. Boleh kan?"

"B..boleh kak". Balas Rissa gugup

" Kalau gitu, aku balik dulu ya. udah malem, Takutnya timbul fitnah". jelas Rusman sambil memakai jaket dan helemnya dan berjalan menuju motornya.

"Oh Iyya kak hati-hati di jalan ya". Ucap Rissa melambaikan tangan saat Rusman hendak pergi.

"Iya, kamu masuk gih, udah malem. gak baik perempuan keluar malam-malam. Bahaya!"

"Iya kak, Dahhh". Balas Rissa bahagia kembali ke kamarnya.

****

JANGAN LUPA LIKE KOMEN DAN SHARE YA BESTIE..

KRITIK DAN SARAN MENJADI MOTIVASI AUTHOR HIIHI

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!