kring... Kring... Kring...
Bunyi bel rumah seorang Carla. Seorang kurir hendak mengantar kue ulang tahun pesanan dari Carla.
Hari ini adalah ulang tahun dari salah satu sahabat Carla yang bernama Agatha. Carla dan Agatha yang telah berteman baik cukup lama. Nampak terlihat seperti sudah menjadi sepasang saudara kembar. Keduanya kerap kali memamerkan kebersamaan keduanya.
Selesai membayar pada kurir tersebut. Carla langsung membawa kue ulang tahun yang hendak di bawa ke apartemen milik Agatha. Carla mungkin akan membuat sedikit kejutan kecil untuk Agatha tepat di jam pergantian umurnya.
Masih ada sekitar 5 jam menuju pukul 00:00. 5 jam yang pastinya akan terasa singkat bagi seorang Carla yang akan mempersiapkan berbagai kejutan kecil untuk Agatha. Selain kue yang telah di hiasi dengan lilin sesuai umur Agatha saat ini. Carla juga sudah siap memberikan kejutan lain berupa sebuah kado mahal yang akan di berikan pada Agatha.
Carla memesan sebuah jam tangan mahal yang sangat di inginkan oleh Agatha. Dimana harga jam itu hampir sama dengan harga sebuah mobil keluaran Jerman. Sehingga tidak bisa di bayangkan, betapa mahalnya harga jam tangan yang akan di berikan Carla pada seorang Agatha.
Carla dengan meniru tutorial di salah satu jejaring berbagi video. Mulai mengikuti setiap langkah demi langkah dalam membungkus kado yang hendak di berikan pada seorang Agatha. Sehingga kado itu akan terbungkus dengan begitu baik. Agatha pun akan sangat senang saat menerima kado pemberian dari Carla.
Carla sendiri adalah seorang presenter televisi olahraga yang memiliki penghasilan yang cukup banyak. Tak hanya dari pekerjaan utamanya saja, dia juga kerap kali mendapat sebuah ensdorment dari beberapa produk. Hingga pundi-pundi keuangan dari seorang Carla tidak pernah habis.
Sebenarnya Carla sudah di minta oleh pacarnya yang bernama Firman untuk berhenti di acara yang produseri oleh Firman itu sendiri. Tanpa bekerja sebagai seorang presenter pun, Firman akan memberikan uang setara gaji dari Carla sebagai presenter olahraga tersebut.
Namun Carla yang sedari dini di didik menjadi seorang perempuan tangguh. Tetap menolak untuk menerima tawaran dari Firman. Carla tetap menjadi seorang presenter olahraga. Menerima gaji, dengan hasil keringatnya sendiri. Sehingga ada kebanggaan tersendiri bagi seorang Carla dalam mendapatkan sebuah gaji.
Begitu kado yang di siapkan oleh Carla telah terbungkus dengan begitu rapinya. Carla pun sudah siap untuk mendatangi apartemen milik sahabatnya tersebut. Dengan hanya menggunakan sebuah tank top berwarna putih, dengan di bungkus oleh sebuah sweater berbahan jeans. Carla siap membawa kejutan pada seorang Agatha.
Sepanjang perjalanan menuju apartemen dari seorang Agatha. Carla terus tersenyum, dia tak bisa membayangkan betapa bahagianya seorang Agatha dengan kejutan yang akan di berikan pada dirinya. Kejutan ini mungkin sederhana, tapi semuanya mungkin akan menjadi istimewa. Sebab Carla sendiri yang akan memberikan pada seorang Agatha.
Tiba di apartemen Agatha. Carla tidak langsung menyalakan lilin yang berada di atas kue milik Agatha. Dia sendiri bahkan tidak membuka kue yang masih tersimpan di dalam sebuah kotak berbahan dasar kertas tersebut.
Baru saat sudah berad di depan pintu apartemen dari seorang Agatha. Carla pun menyalakan lilin yang berada di atas kue milik Agatha tersebut. Carla terlihat begitu bahagia saat menyalakan lilin.
Carla juga sudah menyiapkan sebuah duplikat kunci yang akan dia gunakan untuk membuka pintu apartemen dari Agatha. Namun, tanpa harus membuka kunci. Pintu itu sudah tidak di kunci. Sehingga Carla pun dengan mudah masuk kedalam apartemen milik Agatha. Sebenarnya ini sedikit aneh, sebab biasanya Agatha mengunci pintu apartemen miliknya di jam yang sudah larut tersebut. Makanya Carla membawa sebuah duplikat kunci apartemen dari Agatha.
Carla mulai berjalan secara pelan, menyalakan lampu apartemen milik Agatha. Namun saat Carla berjalan ke kamar Agatha. Carla menemukan Agatha yang sedang tidur tanpa sehelai kain pun dengan Firman.
Carla begitu terkejut. Dia menjatuhkan kado dan kue yang akan di berikan pada seorang Agatha. Air matanya juga perlahan berjatuhan dengan begitu derasnya. Melihat sahabat dan pacarnya berselingkuh.
Kerasnya suara kue ulang tahun yang jatuh ke atas lantai apartemen miliknya. Seketika membangunkan Agatha dan Firman yang sudah terlelap tertidur. Keduanya semakin terkejut saat melihat di hadapan mereka berdiri seorang Carla dengan air mata yang terus berguguran dengan begitu derasnya.
Firman mencoba mendekati Carla untuk menjelaskan semuanya pada Carla. Tapi semua yang Carla lihat di hari ini. Sudah cukup untuk menjelaskan perselingkuhan dari seorang Firman dengan Agatha. Sehingga Carla sudah tidak mempercayai lagi Firman sebagai pacarnya. Begitu juga dengan Agatha sebagai seorang sahabat baik dari Carla.
Carla berlari dengan menangis hebat. Dia meninggalkan apartemen Agatha. Sementara Firman yang masih dalam keadaan bugil, hanya bisa mengejar Carla sampai di depan pintu apartemen dari Agatha. Dia tidak mungkin mengejar Carla dengan keadaan bugil. Itu tentu tidak akan baik dalam pandangan orang-orang yang ada di apartemen.
Carla yang berlinang air mata, terus berlari pergi menjauh dari apartemen Agatha. Dia tidak menyangka Agatha akan berselingkuh dengan pacar dari Carla. Sehingga hanya kekecewaan yang di rasakan oleh Carla pada seorang Agatha.
Carla menangis sekuatnya di dalam mobil miliknya. Dia melampiaskan semua kekecewaan, kesedihan dan rasa tak pantas yang telah di lakukan oleh Agatha dan Firman terhadap dirinya. Bagi Carla, apa yang telah di lakukan oleh Firman adalah tindakan yang benar-benar menyakitkan. Di saat Carla menyayangi keduanya dengan setulus hati.
Carla yang terus menangis di dalam mobil miliknya. Tidak menyadari kedatangan Firman yang telah rapi dengan bajunya. Firman berusaha masuk kedalam mobil Carla. Namun Carla yang akhirnya melihat Firman masuk kedalam mobilnya. Langsung mengunci pintu mobilnya, sehingga Firman tidak dapat masuk kedalam mobil Carla tersebut.
Dengan segera Carla memacu mobilnya pergi meninggalkan Firman. Disaat itu Firman sudah tidak bisa mengejar Carla kembali. Mungkin dia juga sudah tidak bisa melakukan apapun lagi. Firman sudah kehilangan Carla di hatinya. Semuanya berubah dengan semua yang terjadi.
Ada sedikit penyesalan dalam diri seorang Firman dengan perselingkuhan yang di lakukan oleh dirinya dengan Agatha. Apalagi Agatha adalah sahabat dari seorang Carla. Tentu itu hal yang akan membuat Carla tidak akan mudah memaafkan seorang Firman. Carla yang terlanjur kecewa pada seorang Firman, mungkin tidak akan lagi bisa memaafkan sepenuh hati. Walaupun mulut seorang Carla berucap maaf. Tapi hatinya akan sangat sulit untuk memaafkan sepenuh hati.
Perselingkuhan Firman dan Agatha sendiri baru di lakukan dalam hitungan bulan. Keduanya dekat setelah memiliki sebuah program acara televisi yang sama. Dimana Firman sebagai seorang produser acara tersebut. Sedangkan Agatha menjadi director dari acara yang ada.
Puluhan panggilan telepon yang di lakukan oleh Firman. Tak satu pun di angkat oleh seorang Carla. Kekecewaan seorang Carla pada Firman terlalu dalam. Hingga Carla sudah tida bisa memaafkan Firman lagi.
Tak hanya panggilan telepon yang Firman lakukan pada seorang Carla. Dia juga banyak mengirimkan pesan permohonan maaf terhadap seorang Carla. Firman berharap Carla akan memaafkan Firman yang telah khilaf berselingkuh dengan seorang Agatha.
Tidak..
Tidak..
Tidak...
Dan Tidak.
Sudah tidak ada maaf bagi seorang Firman dari seorang Carla. 5 tahun yang telah di bangun dengan susah payah. Akhirnya harus runtuh oleh sebuah pengkhianatan dari seorang Firman terhadap Carla.
Carla memang bersedih dengan semua yang terjadi pada perselingkuhan yang di lakukan oleh Firman. Tapi Carla beruntung bisa mengetahui buruk Firman di saat mereka masih menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Jika Carla sudah menikah dengan seorang Firman. Bukan tidak mungkin proses perceraian dari seorang Carla dan Firman akan berjalan rumit.
Carla mencoba melampiaskan kesedihannya dengan duduk di atas kusen jendela apartemen miliknya. Sambil sesekali mengingat kenangan indah yang pernah tercipta antara dirinya dengan Firman. Carla mencoba membuang rasa sakit yang telah di goreskan oleh Firman di hatinya. Sehingga Carla bisa kembali move on dengan hidupnya.
Handphone seorang Carla kembali berbunyi dengan begitu kerasnya. Sudah pasti panggilan telepon itu berasal dari seorang Firman. Carla pun mengangkat panggilan telepon dari Firman tersebut. Mungkin ini akan menjadi kali terakhir bagi seorang Carla untuk mengangkat panggilan telepon dari seorang Firman. Selepas ini mungkin Carla akan memutuskan hubungan apapun dengan Firman. Sebab Carla sudah tidak bisa lagi memaafkan kesalahan seorang Firman yang begitu fatal.
"Hallo Carla. Hallo... Hallo..."
Carla kembali menangis hebat mendengar suara Firman memanggil namanya. Dia kecewa pada seorang Firman, tapi dia sadar cintanya yang besar pada seorang Firman telah membuat sakit untuk mengakhiri cintanya pada seorang Firman. Hingga mendengar suara Firman yang begitu panik memanggil namanya. Seketika membuat Carla bersedih.
"Carla aku bisa jelaskan semuanya pada kamu. Aku mohon kamu mau mendengarkan semua penjelasanku sama kamu. Aku mohon Carla."
Carla tetap terdiam, sambil sesekali terisak-isak menahan rasa sakit hati yang telah di lakukan oleh Firman kepada dirinya. Mungkin ini sakit hati paling menyakitkan bagi seorang Carla. Dikhianati oleh orang yang paling dia cintai selama ini.
"Carla aku mohon kamu jawab semua pertanyaan aku. Kamu tidak marahkan sama aku. Aku mohon Carla kamu jangan marah sayang. Aku mohon."
"Sudah. Mau kamu bilang apa lagi, itu sudah tidak ada artinya lagi. Semuanya sudah jelas Firman. Aku melihat semuanya dengan mata kelapa aku sendiri. Kamu tidur dengan sahabat aku sendiri tanpa sehelai kain yang membungkus tubuh kamu. Apa yang bisa kamu jadikan alasan. Tidak ada Firman. Semuanya sudah jelas. Kamu mengkhianati cinta kita. Aku harap semua kata-kata yang aku ucapkan jelas buat kamu. Aku ingin kita putus." ucap Carla menahan tangis.
Begitu mengucapkan ketegasannya, Carla pun langsung memblokir seluruh akses yang mungkin bisa di lakukan oleh Firman untuk menghubungi dirinya. Bagi Carla, sudah tidak ada lagi yang perlu di jelaskan. Semuanya sudah jelas, dan bagian dari konsekuensi yang ada. Carla pun meminta putus pada seorang Firman.
Firman tidak ingin putus dari Carla. Tapi apa boleh buat, Carla sudah tidak ingin lagi berhubungan dengan Firman. Sehingga Carla memilih untuk putus dari seorang Firman. Apa boleh buat, satu kekhilafan dari seorang Firman. Harus di bayar dengan sebuah kekecewaan dari seorang Carla. Sudah tidak ada maaf dari Carla untuk Firman. Sehingga keduanya pun resmi berpisah.
Firman yang masih ingin berhubungan baik dengan Carla. menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan maaf dari seorang Carla. ketika nomor teleponnya sudah tidak bisa lagi menghubungi nomor telepon dari Carla. Firman pun memutuskan untuk meminta maaf secara langsung pada Carla di rumahnya. Mungkin cara itu bisa sedikit meluluhkan hati seorang Carla yang di buat terluka oleh seorang Firman.
Dengan penuh penyesalan dalam dirinya. Firman membawa mobilnya dengan kecepatan yang begitu tinggi. Hingga Firman tidak mampu mengendalikan emosinya lagi. Ada air mata yang keluar dari kedua mata Firman. Air mata penyesalan dari apa yang telah di lakukan oleh dirinya pada seorang Carla. Mungkin Firman tidak seharusnya melakukan itu, tapi Firman justru melakukan hal yang membuatnya harus kehilangan seorang Carla di hidupnya.
Firman berharap sebuah maaf kedua dari seorang Carla. Maaf yang bisa mengubah hidup Firman menjadi lebih baik lagi. Mungkin itu bisa di lakukan oleh Firman pada seorang Carla. Walaupun maaf dari seorang Carla tidak akan mudah di dapat oleh Firman. Butuh perjuangan yang kuat dari seorang Firman untuk mendapatkan maaf tersebut.
Tiba di depan rumah Carla. Firman langsung di usir oleh sekuriti yang bertugas di rumah Carla. Tak segan-segan sekuriti itu langsung mengusir Firman dengan ancaman yang begitu berarti. Hingga Firman yang tidak mampu melawan dengan apa yang di lakukan oleh sekuriti tersebut. Hanya bisa pasrah, saat sekuriti itu meminta Firman untuk pergi dari rumah seorang Carla.
Carla yang melihat Firman begitu berusaha untuk melawan sekuriti di rumahnya. Sedikit merasa kasihan dengan Firman. Tapi saat Carla mengingat apa yang telah Firman lakukan pada dirinya. Rasa kasihan itu pun secara perlahan hilang begitu saja. Hingga Carla tak peduli lagi pada sosok seorang Firman.
Begitu juga saat Firman di dorong oleh sekuriti rumahnya. Carla sudah tidak peduli lagi, ada rasa sakit yang telah Firman goreskan di hatinya. Hingga rasa sakit itu membuat Carla tidak mampu lagi untuk memaafkan Firman.
Carla kembali menangis di dalam kamarnya. Dia kembali ingat betul dengan semua janji seorang Firman pada dirinya. Janji yang dahulu diucapkan oleh Firman begitu manis. Namun justru di langgar oleh Firman itu sendiri. Hingga Carla merasa Firman adalah seorang pembohong besar yang telah menipu dirinya.
Sebagai cara untuk melupakan Firman di hatinya. Seluruh benda dan barang yang mengingatkan Carla pada sosok seorang Firman, di buang begitu saja oleh Carla. Carla tak ingin lagi melihat sosok Firman di hatinya masih ada. Sehingga Carla harus segera bisa melupakan Firman di dalam hatinya. Tanpa alasan apapun, Carla harus segera melupakan Firman.
Beberapa photo kebersamaan dari Carla dan Firman. Mulai di bersihkan oleh Carla di galeri handphone miliknya. Mungkin dengan cara itu, Carla tidak akan lagi mengingat sosok Firman yang selama ini telah begitu banyak memberikan kenangan manis. Tapi juga telah membuat luka yang cukup dalam di hati seorang Carla.
Kecewa pada perselingkuhan yang di lakukan oleh Firman. Carla yang sudah hampir 3 tahun bekerja di sebuah program olahraga yang di produseri oleh Firman. Memilih untuk mengakhiri kerja sama dengan program yang Firman ciptakan beberapa tahun itu.
Sebenarnya Carla masih memiliki kontrak setahun lagi dengan program itu. Tapi keputusan Carla sudah bulat. Dia pun siap membayar penalti dari apa yang telah di ambilnya. Penalti untuk membayar sisa kontrak dari seorang Carla yang masih ada.
Sebelum mendatangi kantor milik Firman, Carla sekali lagi mencoba menguatkan hatinya. Pertemuan kembali dengan Firman, tentu akan menimbulkan perasaan marah. Sehingga Carla harus bisa mengontrol emosinya saat dia bertatapan dengan Firman. Dia tidak boleh emosi saat melihat wajah Firman yang saat ini dia benci.
Kembali meyakinkan dirinya sendiri, akhirnya Carla mantap untuk segera pergi menuju kantor Firman. Dengan sebuah surat pengunduran diri yang telah berada di dalam sebuah amplop coklat. Carla siap menerima segala resiko yang mungkin saja akan dia terima dengan pengunduran dirinya dari kantor Firman.
Menumpang pada salah satu teman kerjanya. Carla terlihat masih cukup sedih dengan apa yang harus dia terima. Dia tetap masih belum bisa percaya sepenuhnya dengan perselingkuhan yang di lakukan oleh Firman dengan Agatha. Dua orang yang selama ini begitu di sayangi oleh Carla, ternyata melakukan hal yang tidak di duga oleh Carla. Hingga Carla terlihat begitu bersedih dengan semua yang di lakukan oleh Firman dan Agatha pada dirinya.
Teman kantor Carla yang memberikan tumpangan pada Carla, meminta Carla untuk lebih bersabar lagi. Mungkin Carla akan menemukan pria lain yang jauh lebih baik dari seorang Firman. Sehingga Carla tidak harus bersedih dengan semua yang terjadi pada dirinya di hari ini. Carla di minta untuk tetap bisa tegar dengan kenyataan pahit yang harus di hadapi oleh dirinya.
Sekali lagi Carla mencoba ikhlas. Tapi untuk saat ini, ikhlas bukan hal yang mudah bagi seorang Carla. Dia harus bisa benar-benar mengikhlaskan semua yang terjadi pada dirinya. Hingga Carla harus meyakini dirinya bisa menerima semua takdir yang Tuhan berikan pada dirinya saat ini. Walaupun rasanya begitu berat bagi seorang Carla terima.
Sampai di kantor Firman. Carla menarik nafas sedalam mungkin. Menenangkan kembali hatinya yang masih terasa sakit di buat oleh Firman. Sebelum akhirnya mulai berani berjalan masuk ke kantor milik Firman tersebut.
beberapa rekan kerja Carla terlihat begitu berduka dengan kabar perselingkuhan yang terjadi antara Firman dan Agatha. Mereka tidak menyangka Firman akan melakukan tindakan yang hina tersebut. Hingga dukungan penuh di berikan pada seorang Carla yang harus di sakiti oleh dua orang yang selama ini begitu dekat dengan dirinya. Dua orang yang selalu memberikan banyak manis pada Carla selama ini.
Sebelum masuk ke ruang kerja Firman. Agatha dengan penampilan seksinya, datang menghampiri Carla. Tanpa ada perasaan bersalah, Agatha menanyakan kedatangan dari seorang Carla ke kantor Firman. Mengingat saat ini Firman dan Carla telah putus.
"Mau apa kamu datang kesini lagi?"
Agatha yang menahan tangan Carla dengan begitu kuatnya. Langsung di balas oleh Carla dengan sebuah lemparan keras. Sehingga Agatha hampir tersungkur.
"Bukan urusan kamu!" jawab Carla dengan begitu tegasnya.
Carla langsung mengetuk pintu ruang kerja seorang Firman. Sebelum Firman meminta Carla untuk masuk ke ruang kerjanya. Dengan segera Carla masuk ke ruang kerja Firman.
Melihat kedatangan seorang Carla menuju ruang kerjanya. Firman sedikit terkejut. Sebelum dia tersenyum menyambut kedatangan mantan kekasihnya tersebut.
Firman menarik kursi untuk mempersilakan Carla duduk. Bersikap sangat manis pada seorang Carla. Hingga memperlakukan Carla layaknya seorang puteri kerajaan. Firman mencoba melakukan yang terbaik untuk Carla.
Pintu yang tidak di tutup rapat oleh Carla, menjadi kesempatan bagi seorang Agatha untuk mengintip obrolan yang di lakukan oleh Firman dan Carla. Dia terlihat penasaran dengan obrolan yang di lakukan oleh keduanya. Dia khawatir Carla akan kembali menggoda Firman.
Melihat Agatha mengintip dirinya yang berada didalam ruangan kerja Firman. Dengan suara keras, Carla langsung menyindir Agatha.
"Baru jadi selingkuhan, udah takut banget kehilangan. Semurahan itukah anda!"
Agatha yang tidak terima dengan ucapan dari Carla. Langsung masuk kedalam ruang kerja Firman. Dia tentu tidak menerima dengan semua ucapan yang keluar dari mulut Carla. Baginya apa yang diucapkan oleh Carla adalah ucapan yang cukup menyakitkan. Sehingga Agatha harus melakukan sesuatu untuk membuat Carla tidak kembali lagi menyindir dirinya.
"Apa maksud kamu berkata seperti itu?" tanya Agatha dengan begitu marahnya.
"Jadi kamu merasa tersindir dengan ucapanku. Baguslah kalau kamu memang merasakan hal itu. Kamu memang pantas mendapatkan semua itu." jawab Carla dengan wajah tengilnya.
Melihat Carla dan Agatha yang beradu argumen. Firman pun langsung mengambil alih suasana. Dia meminta Agatha untuk kembali ke tempatnya bekerja. Membiarkan Firman berada di satu ruangan bersama dengan Carla. Dengan berat hati, Agatha pun menuruti perintah dari seorang Firman. Dia pergi dari ruang kerja Firman. Namun Agatha tetap tidak terima dengan ucapan dari Carla yang jelas-jelas menyudutkan dirinya tersebut.
"Apa yang ada di amplop coklat itu?" tanya Firman melirik ke arah amplop coklat yang di bawa oleh Carla.
"Ini adalah surat pengunduran diri saya. Saya ingin resign dari sini." jawab Carla dengan begitu tegasnya.
"Apa sayang, kamu mau resign dari sini. Kamu sudah gila yah. Jangan pernah campurkan urusan pekerjaan, dengan urusan pribadi. Aku pikir kamu adalah orang yang profesional." ucap Firman.
"Jangan pernah panggil aku sayang. Kita sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi. Aku harap kamu harus lebih terbiasa untuk tidak memanggil aku dengan panggilan itu. Dan untuk alasan aku resign dari pekerjaan ini. Aku memang sudah memikirkan jauh-jauh hari. Hingga aku mantap untuk keluar dari pekerjaan ini." balas Carla dengan begitu tegasnya.
Firman tidak terima dengan semua alasan resign dari seorang Carla. Baginya Carla bukan seorang yang profesional. Sebab dia mengundurkan diri, setelah mereka berpisah. Itu yang membuat Firman tidak terima. Apalagi acara olahraga yang di pandu oleh Carla saat ini sedang berada di puncak rating tertinggi. Hingga akan sulit bagi Firman untuk melepaskan Carla.
Keputusan Carla sudah bulat. Dia tetap ingin keluar dari pekerjaannya sebagai seorang presenter olahraga. Padahal ini adalah pekerjaan yang begitu di sukai oleh Carla. Tapi apa yang telah di lakukan oleh Firman tidak bisa di terima oleh Carla. Hingga Carla tetap akan keluar dari pekerjaannya tersebut.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!