Sebuah hutan belantara, di Siang hari ada segerombolan pasukan kuda dan mengawal kereta kuda yang di dalam nya terdapat keluarga dari bangsawan.
Dan beriringan sepanjang jalan, walau terik di siang hari namun terasa sejuk, karena di sekelilingi pohon. Ketua pasukan yang di pimpin, dengan badan tegap dan berwibawa terus memimpin perjalanan.
Gumamnya dalam hati, "kalau tidak menempuh jalan ini, perjalanan akan jauh" kata suryo yang sebagai ketua pasukan.
Walau dia sadari, melewati hutan jatianom banyak marabahaya, terkenal dengan begalnya.
"" di depan berhenti...! "teriak nya
" kita istirahat dulu, di Padang rumput "karena udah menempuh separuh perjalanan ini.
Di dalam kereta pun, berbicara pelan" istirahat jangan terlalu lama, karena perjalanan masih jauh "ujarnya
" baik, tuan dirgalana " kata suryo
" dinda nila, bagaimana anak kita masih tidur yah"bisik nya kepada istrinya
"iya, kanda... Anak kita masih tidur" jawab nya
Dirgalana sebenarnya ada sedikit rasa was- was, karena hutan jatianom terkenal akan begal nya yang sadis. Pasukan pengawal pun masih beristirahat melepas lelah, karena berangkat dari rumah pagi buta.
Suasana pun sunyi, hanya terdengar kicauan burung
Dalam hutan yang cukup sejuk.
Tiba- tiba dari kejauhan terdengar suara, kuda berlari semakin cepat.
Ketua pasukan pun, mulai cemas dan sigap nya memberi perintah ke anak buahnya untuk melanjutkan perjalanan lagi.
" cepat....! Jalan lagi" teriak nya ketua pasukan
Karena kereta kuda yang di naiki tuan dirgalana, istri dan anaknya, walau bagaimana pun tetap tidak berjalan cepat.
"ada apa? ketua pasukan" kata tuan dirgalana
"sepertinya ada yang mengejar kita," jawab nya
Karena sebagai ketua pasukan pengawal, tentunya punya ilmu kanuragan dan indra pendengaran yang cukup tajam.
"kanda dirga.... kenapa kereta kuda berjalan cepat" ucapnya nila
" tidak ada apa- apa, dinda" kata dirgalana
Untuk menepis rasa kekhawatiran istrinya, dalam batinnya ada rasa cemas juga, mengingat anak istrinya. apalagi anaknya yang masih umur 1 tahun, dan di anugerah i seorang laki-laki yang gagah mirip ayahnya.
Dalam sebuah tikungan, lari kuda nya makin di perlambat, karena sisi jalan terdapat jurang yang amat dalam.
Jalan sedikit terjal, perlahan naik dan udara pun mulai terasa dingin.
" hm... lari kuda terpaksa tidak cepat" Gumamnya ketua pasukan
Dari arah kejauhan, segerombolan kuda yang di pimpin ki jarot, begal yang terkenal ganas.
Sudah puluhan tahun Malang melintang di hutan jatianom, sudah makan korban banyak.
Selain begal, tidak segan segan membunuh dan memperkosa nya. Karena di hati ki jarot untuk kesenangan dalam hidupnya.
"ketua ki jarot...,seperti nya mangsa kita sudah hampir dekat" kata anak buah nya
"diam...!" sambil mengelus kumisnya yang cambang
Matanya sambil menatap tajam kedepan, dalam hatinya mangsa kali ini akan ku dapatkan.
" mari percepat... Lari kuda nya!" ki jarot dengan penuh semangat, teriak ke anak buah nya
Di tikungan ke empat, gerombolan begal yang di pimpin ki jarot akhirnya bisa mendekati pasukan pengawal kereta kuda.
"berhenti...!!" teriak nya ketua begal
Pasukan pengawal kereta kuda pun tak menggubris teriakan yang di belakang nya.
Karena ketua pasukan yang di pimpin suryo, sedikit mempercepat larinya kuda.
" keparat...!!" teriaknya dengan emosi ketua begal
"serang...!! dan bunuh semua, kecuali wanita" kata ketua begal
Dalam hitungan menit terjadi pertempuran, ketua pasukan pengawal pun berkata " berhenti..."
Sebagai ketua pasukan pengawal, dalam benaknya bersikap tenang.
"ada apa kisanak, menghentikan perjalanan kami" kata suryo
"ha... ha...." sambil ketawa, ki jarot pun berkata dengan sinis " ternyata hari begini, masih ada yang berlagak buta"
Suryo pun mendengus dingin, dan berkata dengan tenang " harap sudi kiranya kisanak, mengizinkan kami melanjutkan perjalanan lagi"
Ketua begal pun, menghela nafas panjang "boleh saja, asal tinggal kan kereta kuda termasuk di dalamnya"
"ha.... ha...." sambil ketawa dan berucap lagi dengan tatapan dingin " bagaimana... Apakah saudara setuju"
Dalam batin suryo, sebenarnya khawatir dengan tuan dirgalana dan keluarga nya.
Bagaimana pun sebagai ketua pasukan pengawal, punya tanggung jawab.
"kisanak... Dalam kereta hanya membawa orang sakit" ucapnya sambil setengah berbohong, karena demi keselamatan tuan nya.
"apa kisanak tidak takut... dengan adipati wanareja" mencoba menakuti nya
"ha... ha... Apa!! Takut dengan adipati wanareja" sambil mengelus kumis nya yang cambang
"ternyata saudara masih buta, kalau wilayah hutan jatianom kekuasaan ku" dengan sinisnya
"apa saudara pikir, aku seperti anak kecil yang mudah kau bohongi" tanya nya sambil pegang sebilah golok dengan gagang berkepala setan.
Ki jarot menatap tajam "aku ki jarot dengan julukan golok setan" akhirnya memperkenalkan diri, dengan suara serak di iringi tenaga dalam.
Suasana pun makin dingin, suryo menarik nafas berat dan mulai berkeringat.
Ternyata segerombolan orang yang di hadapi begal golok setan, karena kabar beredar begal golok setan terkenal dengan keganasan nya.
Saat memulai di tugaskan mengawal, sudah ada nasehat dari adipati wanareja,untuk hati - hati bila melewati hutan jatianom.
Suasana makin hening dan saling siap memegang senjata, tak lama kemudian di dalam kereta, seseorang turun.
"oh... Maaf, kalau tidak salah yang di hadapan ku ki jarot dengan julukan golok setan" tuan dirgalana akhirnya buka suara.
Ki jarot pun menatap tajam, dalam hatinya ternyata keponakan nya adipati wanareja,kali ini dapat harta banyak kalau berhasil begal isi dalam kereta.
"ha.... ha... Ternyata cukup di kenal juga nama ku" dengan nada sombong nya kata ki jarot
"serahkan isi dalam kereta...!" teriaknya ki jarot sambil menghunus golok setan nya
"lankahi mayatku dulu ki jarot..." kata suryo sebagai ketua pasukan pengawal sambil menghunus kerisnya
"keparat...!" sambil melesat kan tubuhnya ke depan dan angin berdesir berbarengan golok setan
" brewok... Habisi semuanya" perintah nya ke anak buah nya.
"baik... Ketua ki jarot" sambil melesat ke depan menghunus goloknya
Pertempuran pun tak terelakan lagi, antara segerombolan begal dan pasukan pengawal, bagaimana pun pertempuran tidak seimbang karena ganas nya begal jatianom pimpinan ki jarot.
Dan korban pun makin berjatuhan dari pihak pasukan pengawal, melihat semua itu tuan dirgalana pun melesat ke depan, menerjang ki brewok.
Sambil melepaskan pukulan tenaga dalam nya, namun ki brewok agak terlambat menghindari nya.
tubuhnya pun melesat beberapa meter, sedikit gontai
"bangsat....!"teriaknya ki brewok
tubuh ki brewok melesat lagi, dengan golok nya suara desingan makin kencang, membabat dari arah samping tuan dirgalana.
tuan dirgalana berkelit, mundur dan menghantam pukulan nya lagi, ke arah ki brewok. Ki brewok pun malah melaju ke depan dan terjadi suara hantaman
Buk...
Dengan kecepatan goloknya, menusuk ke tubuh dirgalana tak terhindar lagi, golok ki brewok pun menembus tubuh dirgalana...
Darahnya mulai merembes dari balik pakaiannya, tubuhnya mulai goyah...
Ternyata adu pukulan, ki brewok masih sempat menusuk tubuh
"ha... ha... hanya segitu kemampuan bertarung mu" ki brewok sambil mengelus dada nya yang terkena pukulan tadi
Dirgalana menatap nanar ke arah ki brewok, dan badannya langsung ambruk ke tanah.
Di lain sisi pertarungan suryo dan ki jarot, melewati beberapa jurus,suryo pun tercengang tuannya ambruk ke tanah
"tuan dirgalana..." teriaknya
Namun ki jarot semakin gencar menebas golok setan nya ke arah suryo
Suryo pun langsung melancarkan jurus keris andalan nya, serangan pun bertubi tubi dan saling membalas serangan, suara desingan golok setan memancarkan udara hitam.
Suryo pun kehilangan arah tusukan keris nya, tiba-tiba dari arah samping kanan menebas lengan suryo dengan kecepatan golok setan.
Sesaat mundur beberapa langkah, sambil memegang lengannya.
Ternyata bukan omong belaka, keganasan golok setan batin nya dalam hati suryo. Sambil menotok peredaran darah di lengannya
Melihat di sekeliling nya, anak buah pasukan nya semua tumbang, hanya dia sendiri yang masih bertahan.
"saudara.. Segera menyerahlah..!" ucapnya ki jarot
"hanya tinggal kamu seorang... ha.. ha..." ki jarot ketawa dengan sombong nya
Suryo pun bergegas mendekati kereta kuda untuk memberitahu nyonya dirgalana, karena keadaan semakin terjepit oleh pimpinan ki jarot.
"nyonya dirga, cepat keluar dan lari...." bisiknya suryo
"dan bawa anak mu pergi, aku akan menahan para begal ini" lanjut nya suryo
"baik, ketua suryo" dengan nada gemetar, perlahan turun keluar dari kereta kudanya, sambil menggendong anak nya yang masih tertidur pulas.
"cepat lari..." ucap suryo, sambil keris masih terpegang di tangan kanan nya
Nyonya nila pun berlari, sekuat tenaga sambil menggendong anak nya.
Melihat ini ki jarot pun mata nya terbelalak, sungguh cantik istri dirgalana. Dan hal yang sama pun ki brewok melihat dengan tatapan nafsu, bagaimana pun tetap ketua yang dapat hasil, Gumamnya dalam hati.
Tuan dirgalana dengan susah payah berdiri lagi, menahan luka tusukan golok ki brewok.
"ketua pasukan, kita hajar habis habisan" ucapnya sambil meringis menahan kesakitan
" aku akan adu nyawa dengan mu..!!" teriaknya dirgalana, sambil menatap ki jarot dan ki brewok beserta anak buah nya.
"umur tinggal seujung kaki, masih mau mengancam ku ha... ha..." sambil tertawa, ki jarot pun lesat kan tubuh nya sambil membabat dengan golok setan nya
"brewok... Kamu diam lah dulu sejenak dan lihat keganasan golok setan ku" sambil ucapnya, dengan golok setan tetap melaju ke arah dirgalana.
Sekali sentakan ki jarot pun langsung mengeluarkan jurus golok pencabut jantung.
Golok setan pun berputar seperti angin beliung, di barengi tenaga dalam penuh, menusuk ke arah jantung dirgalana, karena di saat itu juga dirgalana telah luka tertusuk golok ki brewok, pukulan tenaga dalam pun kurang tenaga dobrak nya, akhirnya ambruk seketika di tangan golok setan.
Melihat kejadian itu, mata ki brewok merasa takjub dengan kekuatan ketua nya ki jarot.
Di satu sisi, mata suryo pun terlihat tak berkedip keganasan jurus golok pencabut jantung yang di miliki ki jarot.
Suryo langsung bergerak ke depan, menusuk ke arah ki jarot. Keris pun beradu dengan golok setan, terasa tangan suryo seperti kesemutan, "seperti nya tenaga dalam ku masih kalah jauh dengan ki jarot" batin nya dalam hati.
tanpa mengenal rasa takut, terus berdesing suara keris dan golok setan. Karena suryo telah luka di lengan tangan nya, kecepatan tusukan keris pun mulai melemah, di saat tiba- tiba suara golok setan makin ganas terdengar suara.
Crakk.......
"aahh....." teriaknya suryo
Tapi ki jarot dengan tetap ganasnya, membabat tubuh lawannya dengan mata terlihat dingin.
Jleb...
Golok setan pun, menusuk ke jantung suryo dan langsung ambruk seketika.
"hanya orang buta yang tidak mengenal golok setan" sambil mendengus dingin
"ha... ha... Brewok cepat periksa isi kereta nya" perintah nya ke brewok
"dan aku akan mengejar wanita itu... ha... ha.." sambil melompat ke kuda terus mengejarnya
"ayo... Periksa isi dalam kereta" kata brewok ke anak buah nya yang masih hidup.
Sebenarnya yang mati, hanya ada dua dari anak buah nya. Pihak dari pasukan pengawal yang di pimpin suryo belasan orang tapi mati semua.
Darah pun berceceran di tanah dan bau amis darah mulai terasa sampai ke hidung.
"ki brewok... hanya ada satu kotak di dalam kereta kuda" kata anak buah nya
Ki brewok lantas menjawab " cepat buka isi kotak nya....!" sambil mengelus brewok nya yang sedikit berantakan.
di saat itu kotak pun di buka perlahan, ternyata isi emas dan perhiasan, mata para anak buah pun terbelalak dan langsung ketawa senang
"ha... ha... Rejeki nomplok ki brewok, isinya emas dan perhiasan" ucapnya sambil rasa senang
Ki brewok sambil cuek "simpan kotak itu baik-baik kita tunggu di sini... karena ketua ki jarot mungkin lagi asyik asyik dengan wanita itu"
Dan para anak buah nya, masih memeriksa untuk tambahan hasil rampasan hari ini, di setiap sudut kereta kuda.
Terlepas itu ki jarot pun terus menambah kecepatan kuda nya, walaupun jalan terjal dan sisinya jurang
Tapi bagi ki jarot, seperti sudah terbiasa dengan jalan seperti ini.
"kemana lari nya wanita sialan itu..." menghardik nya ki jarot
Jauh di depan sana, nila pun tetap berlari walau nafas nya mulai terengah - engah dan kedua kaki mulai terasa letih, sambil menggendong anaknya.
Walau udara terasa makin dingin, namun nila tetap tak berhenti dari larinya, karena memikirkan buah hatinya yang masih tertidur pulas dalam gendongan.
Dan dari belakang mulai terdengar samar samar suara lari kuda, nila makin cemas dan takut dan terus berlari.
Tapi kecepatan kuda yang di bawa ki jarot dan lari nya seorang wanita lama kelamaan pasti akan terkejar.
Ki jarot pun terus mengejar nya dengan kuda tunggangan nya, di tikungan jalan yang sedikit naik.
"berhenti....!" teriaknya ki jarot
Nila pun berhenti dari larinya, terus mundur mendekati ke tepian jurang dengan rasa takut..
" ha... ha.... tidak perlu takut cantik" ki jarot merapikan kumisnya yang cambang sambil ketawa
"semua nya sudah mati... tak ada yang tersisa tinggal dirimu saja," sambil menatap dengan nafsu
"ikut saja dengan ku.. Dan jadi istri ku.. ha... ha..." ki jarot pun tak berkedip lihat kecantikan wanita di depan matanya,
"cuih..." nila pun meludah ke tanah
"aku lebih baik mati daripada jadi gendak mu" dengan tatapan tajam
" dan kau telah membunuh suami ku... Jangan harap kau akan hidup tenang" ucapnya nila dengan penuh kemarahan
"jangan marah... Kalau marah semakin terlihat cantik... ha.. ha..." ki jarot dengan santai duduk di atas kuda
Ki jarot pun segera mengeluarkan golok setan nya, berusaha untuk menakuti wanita di depan nya, tujuan nya biar mau di bawa pulang. tapi langkah wanita itu semakin mundur ke sisi jurang.
Ki jarot pun bergegas turun dari kuda nya, dan terus mendekat sambil golok setan nya masih di tangan kanan nya
"kalau masih melangkah maju... aku akan lompat ke jurang" ucapnya sambil menggendong anaknya
Ki jarot sempat hentikan langkah kaki nya, sambil berpikir, "wanita sialan ini, benar benar tidak takut mati" batin nya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!