NovelToon NovelToon

PENGAWAL RASA TUAN MUDA

USAI DI SINI

Bulan perlahan-lahan merayap naik ke langit, menumpahkan cahaya yang terang ke bumi. Meskipun kota begitu ramai dan hanya sedikit yang memperhatikan bulan. Bulan tetap tidak berubah. Apapun yang terjadi, ia akan terbit dan terbenam seperti biasa.

Claudia Atkinson berjalan dengan menggunakan kacamata hitam, meski dia berada di dalam hotel. Berjalan dengan angkuh sambil sedikit menyeringaikan senyuman licik. Malam ini dia akan membuat keributan untuk mempermalukan Lea Atkinson, adik tirinya.

Claudia membuka kamar hotel bintang lima itu, Dia membangunkan Lea dengan paksa. Dengan masih terguncang dan pusing Lea membuka kedua matanya. dan meresa terperanjat jika dia sudah di kelilingi oleh orang-orang.

“Lea, apa ini .. apa yang baru saja kau lakukan. Apa kau sedang mencoreng nama baik keluarga kita, Atkinson?”

“A-aku … ini ada apa?” ujar Lea dengan masih memegangi kepalanya.

“Lihatlah pria di sebelahmu, kau bahkan berani tidur dengan pria lain padahal kau sudah bertunangan!” ujar Claudia lagi dengan lidah tajamnya itu.

“Tidak … ini bukan seperti yang kau kira, aku seharusnya di sini bersama Eddi, dia akan melamarku, jadi ini tidak seperti yang kau kira,” jelas Lea lagi.

Kerumunan orang membentuk setengah lingkaran di sekitar Keluarga Atkinson dan mereka bergosip tentang Skandal keluarga tersebut dengan berbisik-bisik. Meski sedang pusing berat, Lea masih berusaha menyatukan teka-teki kejadian hari ini.

Berpikir darimana Claudia tahu dia sedang menginap di kamar ini, bahkan dengan pria asing mabuk yang masih tertidur di sisi ranjangnya. Lalu tubuhnya serasa seperti sedang kesemutan dari ujung kepala sampai ujung kaki ketika dia menyadari situasinya.

"Kak, bagaimana mungkin kamu melakukan ini padaku, padahal aku adikmu?" ujar Lea.

“Bukaknkah aku sudah sering mengatakan kepadamu, jika kau harus mengendalikan sifat liarmu itu?” ujar Claudia lagi.

Lea Atkinson begitu sedih saat menatap Claudia Atkinson. Air mata membasahi matanya yang indah dan dia berusaha keras untuk menahannya. Perjuangannya untuk menahan air mata hanya membuat semua orang yang melihatnya bertambah menyindirnya, "Hei, tidakkah kamu pikir putri kedua keluarga Atkinson sudah bertindak terlalu jauh? aku tidak percaya, dia berselingkuh dari tunangannya! Apa dia tidak punya sedikit pun moral?

“Keluarga Atkinson sudah terlalu baik kepadanya, mau merawat dan menampungnya. Tidakkah dia sadar jika dia hanyalah anak dari istri simpanan saja. Mengapa dia malah tidak tahu berterima kasih dan tidak tahu malu malah mencoreng nama keluarga Atkinson,” bisik-bisk mereka lagi yang ada di sana.

Mereka yang berkerumun kemudian terus saja bergosip, tanpa memikirkan fakta bahwa Lea Atkinson bisa saja tidak bersalah. "Aku mendengar bahwa putri kedua keluarga Atkinson ini memang memiliki moral dan prilaku yang buruk, tak heran karena ibunya hanyalah seorang istri simpanan. Sekarang pria macam apa yang ingin berkencan dengan orang seperti dia?"

"Aku tidak percaya gadis itu tanpa malu-malu mencoba merayu pria lain padahal sudah bertunangan dengan keluarga Baker. Sungguh berani sekali dia.”

Semua orang juga tahu jika pertunangan itu diaturkan oleh Nenek Atkinson, tidak berani menolak jadi keluarga Baker pun menuruti mau Nenek Atkinson. Jadi mereka berpikir jika Lea adalah wanita bodoh karena tidak bisa menjaga keberuntungannya. Bisa menjadi Nyonya Baker, termasuk bagus. Karena keluarga Baker termasuk keluarga berada yang cukup diperhitungkan keberadaannya.

Dengan kejadian ini maka Keluarga Baker jadi memiliki alasan kuat untuk memutuskan tali pertunangan yang telah diaturkan itu. Lea menerima perjodohan itu, dan dengan segenap hati berusaha menjadi tunangan yang pantas untuk Eddie Baker, berusaha untuk bisa mencintai pria itu.

Selama tiga tahun ini dia telah menjadi tunangan yang manis dan juga patuh, sedikit pun dia tidak ingin mencoreng nama Eddie menjadi buruk. Bahkan dia enggan menyerahkan kesuciannya untuk Eddie karena belum menikah secara resmi. Dan juga karena ingin menjadi wanita yang bisa dibanggakan oleh tunangannya itu, dia bukan lahir dari wanita berada. Tapi, setidaknya dia masih memiliki harga diri untuk dibanggakan di depan tunangannya itu dan juga di depan orang lain.

Selama tiga tahun pertunangan, Eddie selalu bersikap baik kepada Lea, tapi siapa sangka hari ini dia menusuk dengan sagat tajam tepat langsung di hati Lea. Dia tersadar jika situasi ini adalah sebuah persengkokolan, tapi dia dalam keadaan lemah untuk membuktikannya.

Lea baru tersadar jika selama ini Eddie Baker hanya memberikan dunia ilusi bagi dirinya. Tidak benar-benar ada anugerah cinta di sana, pria itu hanya sekedar membuat ilusi ketulusan cinta yang ada untuk dirinya, memberikan pelukan yang hangat seakan semua tidak mungkin menghilang.

Pusing dan sesak dirasakan oleh Lea, dia berusaha menguatkan hatinya untuk menghadapi jeratan perangkap dari saudara tirinya itu. Lea Atkinson mendengar setiap kata yang mereka ucapkan dan tiba-tiba lengannya terasa bertambah sakit sekali.

Dia dapat dengan jelas merasakan kuku Claudia Atkinson mencengkeram lengannya dan menariknya keluar, ke koridor kamar hotel. Lea hanya bisa menatap kosong lalu pandangan matanya menatap ke arah pria yang sedang berdiam di sudut. Seorang pria yang selama ini bersikap lemah lembut kepadanya. Tapi ternyata siapa sangka jika ternyata pria itu adalah serigala berbulu domba.

Pria itu, tunangannya selama tiga tahun ini , Dia telah pergi selama dua hari yang lalu dengan alasan untuk menjenguk saudara perempuannya yang sedang sakit. Jika bukan karena bujukan dari Eddie yang mengatakan jika dia sudah terlanjur memesan kamar hotel itu, jadi jika tidak ditempati maka akan terasa sia-sia.

Eddie tahu jika Lea adalah orang yang sangat sederhana, dan sangat menghargai sesuatu yang sulit dia dapat. Lea pada awalnya setuju jika mereka merayakan hari jadi mereka yang ketiga tahun di hotel, karena adik Eddie mengatakan kakaknya itu akan melamarnya. Tapi siapa sangka malah petaka yan di dapat. Lea merasa jika saat ini semua telah usai di sini, harus berpisah.

Lea merasa limbung saat melihat tunangannya itu berada di hotel ini, Lea Atkinson mengabaikan Claudia dan bergegas keluar dari kamar. Dia menahan rasa sakit yang menyengat di lengannya sambil berjalan menuju Eddie Baker.

Lea menatapnya, hatinya saat ini merasa terluka dan menangis, juga ada sedikit getaran dalam suaranya saat dia bertanya dengan lembut, "Eddie Baker, izinkan aku bertanya, mengapa kau tega melakukan ini padaku?

“Mengapa kau mengatur semua ini dan menjebakku?” hardik Lea dengan suara tercekat sambil memukul bahu tunangannya itu.

Eddie Baker hanya terdiam memandang Lea, tidak memberikan jawaban sama sekali. Dia merasa jika ini adalah cara yang pantas untuk memutuskan tali pertunangan yang selama ini telah mengikatnya.

KAU SIAPA?

Semua orang di sekitar mereka mendengus, merendahkan ketika mendengar pertanyaa Lea, namun sebelum tawa mengejek itu berhenti, sesosok tubuh yang tidak asing lagi tiba-tiba muncul di hadapannya, menariknya ke belakang dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi

Plak!

tangan orang itu menampar wajah Lea Atkinson dan terdengar suara tamparan yang keras, "Lea, sebaiknya kau jaga sikapmu! berhentilah mempermalukan kami! apa kau pikir reputasimu belum cukup buruk?

"Kau telah mencoreng dua nama keluarga," ujar marah Nyonya Anne merujuk pada keluarga Atkinson dan juga keluarga Baker.

Pipi Lea terasa panas dan hatinya tiba-tiba diliputi rasa ingin menangis. Dia gemetar tak terkendali dan rambutnya tergerai, menutupi separuh wajahnya. Meskipun demikian, dia masih berniat untuk mendengar jawaban Eddie Baker.

Melihat jika tunangannya itu diam saja, dia Lea pun berkata lagi dengan histeris, "Ayo jawab, jangan jadi pria pengecut."

“Cukup Lea, sudah cukup!” ujar marah Nyonya Anne dengan penampilannya yang elegan.

Sekali lagi Lea bertanya, “Apa kau benar-benar menjebak ku? Ayo katakan, dasar pria pengecut!” Hardik Lea sangat marah bercampur dengan nada benci.

Nyonya Anne, menarik dan menghempaskan Lea sampai dia terjatuh duduk, Sesaat dia duduk terdiam. Tubuhnya sedikit gemetar karena menangis. Pada saat ini Ibu tiri Lea berkata lagi, "Mari kita bicarakan nanti di rumah, jangan merusak nama baik keluarga Atkinson dengan reputasi sikapmu yang rendahan seperti ini,”

"Kau sama saja seperti ibumu, wanita murahan."

Mendengar jika ibunya yang sudah mati di hina-hina, Lea pun perlahan bangkit berdiri, dia menyelipkan rambutnya ke balik telinga lalu berkata dengan suaranya yang terdengar gemetar menahan marah, “Ini perbuatan kalian semua kan?”

Lea menatap kepada Eddie Baker. Jika dulu tatapannya penuh cinta tapi hari ini Lea menatap Eddie dengan pandangan marah dan jijik, hati dan otaknya masih tidak percaya. Eddie miliknya selama ini selalu bersikap lemah lembut penuh cinta. Tapi, sekarang malah mendorong dia ke tepi jurang yang curam, “Aku membencimu!” ujarnya sambil menatap Eddie dengan matanya yang sudah memerah karena air mata yang banyak terjatuh.

“Kau yang berbuat salah. Tapi malah menyalahkan kami. Urat malu milikmu nampaknya sudah benar-benar putus ya!” hardik marah Nyonya Anne lagi kepada Lea.

Sekali lagi Nyonya Anne mau melayangkan tamparan ke pipi Lea. Pada Saat ini Eddie menaikan satu alisnya. Melihat Reaksi Eddie yang terlihat ingin melerai, Claudia Atkinson segera saja berlari menghampiri Nyonya Anne dan merangkulnya untuk menenangkan.

Dia pun memohon atas nama adiknya itu, "Ibu, tolong jangan lakukan ini. dia ... dia hanya sedang berlaku bodoh saja."

"Dia ini memang gadis bodoh!" ujar Nyonya Anne sembari mendengus bercampur jijik.

Claudia melihat kepada Lea dan berkata lagi, “Kau masih terlalu muda, aku mengerti kau ingin merasakan banyak hal. Tapi aku mohon jangan seperti ini. Tidakkah kau sadar kau sudah terlalu liar."

"Apa untuk sekali saja, kau bisa mengendalikan diri?" ujar nasihat Claudia tapi sebenarnya sedang menggiring opini orang-orang yang sedang melihat mereka saat ini. Memberi kesan jika Lea ini adalah gadis liar yang sulit diatur.

Tiba-tiba Lea tertawa karena mentertawai dirinya sendiri, “Brengsek kalian!” ujarnya seraya mengusap air matanya dengan satu tangan mengepal keras-keras.

“Memang sangatlah betul, Situasi nyata akan selalu mengungkap apa itu sebuah kepalsuan. Beberapa orang terlihat baik. Beberapa orang terkuak kepalsuan nya dan beberapa orang memang benar-benar pandai berpura-pura, “ Lea menlanjutkan perkataannya lagi.

"Aku dulu berpikir bahwa musuh adalah orang terburuk di dunia, namun hari ini aku tahu pasti, jika keluarga palsu ternyata mereka adalah orang yang jauh lebih buruk," ujar Lea dengan nada dingin.

“Lea, kau boleh saja marah, tapi mengatai keluarga sendiri buruk. Kali ini kau sungguh keterlaluan!” ujar Claudia dengan nada sedikit tinggi.

“Sebaiknya kita pulang, dan bicarakan ini dengan kepala dingin,” ajak Claudia kepada ibu dan adiknya itu.

Lea menghempaskan tangan Claudia yang menyentuh lengannya, ingin menariknya pulang, "Aku tidak memiliki keluarga seperti kalian. Dan, bahkan aku tidak ingin mengenal kalian lagi," ujar Lea dengan kemarahan yang memuncak di kepalanya.

"Lea, mengapa kau harus seperti ini, ayo kita pulang. Kita selesaikan ini baik-baik di rumah, ok," ujar Claudia membujuk adiknya itu, memberi kesan jika dia adalah kakak tiri yang sempurna baiknya.

Semua yang di sana memuji betapa baiknya Clauda Atkinson meski hanya seorang saudara tiri saja, tapi begitu perhatian, mau membela dan menasehati adik tiri yang sudah berantakan itu. Mereka pun berbisik-bisik lagi, “Nona pertama Atkinson ini memang sangat baik.”

“Ya bukan hanya baik, dia juga sangat cantik dan juga rendah hati,” puji mereka lagi.

Lea merasa muak mendengar puja dan puji untuk Claudia dari orang-orang yang sedang mengelilingi mereka, dia juga merasa muak dengan kepura-puraan ibu dan kakak tirinya itu.

"Hipokrit!" ujar Lea mengatai ibu dan anak.

"Kau mengatai kami, dasar anak kurang ajar," nyonta Anne ingin menyambae tubuh Lea, tapi di tahan oleh Claudia.

Marah dan sedih menjadi satu, lalu Lea memilih berbalik untuk melarikan diri, tetapi sebelum ia sempat berlari jauh, tiba-tiba ia merasa lelah dan lemas. Rasa pusing masih terasa dan dia pun bergumam sambil bersandar di dinding gedung "Bagaimana bisa?"

Hatinya masih tidak percaya jika dia harus meninggalkan semua kehidupan yang dia anggap indah ketika Eddie hadir di dalam kehidupannya, tapi hari ini semua telah usai. Eddie adalah pria pertama yang membuatnya merasakan jatuh dan cinta, tapi sekaligus menjadi pria pertama yang juga mematahkan hatinya sampai terpotek-potek.

Lea sedikit terhuyung, samar-samar dia mendengar ada yang berkata. "Seorang wanita yang bijaksana dapat dihancurkan oleh kebijaksanaannya."

Sebuah suara yang jelas, seperti suara air terjun, terdengar dari balik punggungnya, membuat hatinya merasa menggigil, dan saat berikutnya, dia pingsan dalam pelukan dingin seorang pria.

Lea merasa dikelilingi oleh nafas yang dingin dan aneh, dan penglihatannya berangsur-angsur kabur, dia bergumam, "Lepaskan, lepaskan aku!"

Lea berusaha untuk melepaskan diri dengan sisa-sisa tenaga yang dia miliki. Dia takut jatuh ke dalam perangkap Claudia Atkinson lagi, Dan dia juga tidak ingin Eddie Baker menyentuh tubuhnya.

"Aku akan membawamu ke tempat yang aman," kata pria itu lagi dengan suara yang jernih dan indah, dengan sedikit kesadaran Lea yang masih tersisa, dia membuka kedua matanya lagi dan menyadari jika pria itu ternyata bukanlah Eddie Baker.

"Kau siapa?" gumam terbata pelan Lea lagi, sebelum tidak sadarkan diri secara penuh.

SUSU ALMOND

Pria itu menunduk, menyipitkan matanya menatap wajah Lea yang kemerahan pusaran gairah berputar di matanya. Dan Lea Atkinson pun kehilangan kesadarannya.

Pria itu menatapnya, menundukan kepalanya , membungkuk, lalu mengangkat dengan kedua lengannya. Kemudian Dia menoleh sedikit dan berkata kepada anak buahnya, "Tidak Perlu Mengikuti."

Keesokan harinya Lea terbangun di sebuah kamar, ini adalah rumah tua keluarga Atkinson. Kepala Lea masih terasa berputar-putar. Dia berusaha membuka kedua matanya, tapi itu terasa berat. Dia hanya bisa mendengar suara ribut-ribut diluar.

Suara yang tidak asing, itu adalah suara Claudia saudara tirinya dan Anne ibu tirinya. Mereka sedang berdebat dengan nenek Atkinson, “Cukup … aku bilang cukup ya cukup.”

Nenek Atkinson tengah berdebat, karena ibu dan anak itu meminta agar Lea Atkinson di coret dari silsilah keluarga Atkinson. Tapi Nyonya Besar itu berkeberatan. Lea akan tetap menjadi seorang Atkinson.

Pada saat ini seorang pria berjalan di koridor kamar Lea. Pria itu terlihat tinggi dan bertubuh tegap. Berbalut Jas hitam di tubuhnya, itu sangat cocok dengan penampilannya. Nyonya Atkinson tersenyum melihat kedatangan pria itu, lalu dia berkata, “Mulai saat ini dia adalah pengawal pribadi Lea.”

“Apa?” ujar Claudia tidak percaya.

Semua orang tahu jika nenek Atkinson selalu memiliki terbaik dari yang terbaik, jadi sudah tentu Claudia merasa iri.

Hari itu, nenek Atkinson sudah mengkonfirmasi jika pria yang menghabiskan malam dengan Lea, tidak melakukan apa-apa pada Lea, karena pria itu juga sama pingsannya dan tidak mengetahui apa yang terjadi, pria itu hanya ingat dia pingsan dan sudah terbangun di ranjang bersama Lea. Tapi, tetap saja Rumor meski sudah ditekan sampai akarnya, hal itu terlanjuŕ sudah diketahui oleh banyak orang, rumor jika nona kedua Atkinson tidak bermoral.

Lea teringat kejadian kemarin, dia pun memaksakan bangun meski masih sedikit lunglai. Perdebatan berhenti ketika pintu kamar Lea terbuka, "Nenek," panggilnya dengan suara yang terdengar masih gemetar.

"Kau masih lemah, mengapa keluar kamar?" ujar Nenek Atkinson.

"Nek ... aku tidak," belum juga Nenek Atkinson mendengar perkataan Lea, dia sudah langsung berkata, "Aku percaya kepadamu, Lea manisku," ujar Nenek Atkinson.

Semua orang mengatai Lea, hanya Nenek Atkinson yang masih berlemah lembut kepadanya. Lea pun langsung saja memeluk Nenek Atkinson.

"Oh Lea sayangku ..." ujar Nenek Atkinson seraya menepuk-nepuk punggung Lea.

Nyonya Anne dan Claudia memandang sinis kepada Lea. Pria bertubuh tinggi tegap itu masih berdiri di belakang Nenek Atkinson. Lea melepaskan pelukannya ketika menangkap sosok yang sepertinya dia kenal tapi asing, "Kau ..." ujarnya seraya melepaskan pelukannya dari Nenek Atkinson.

Ingatannya kembali melayang saat ia menyadari bahwa pria ini adalah orang yang ia temui di depan hotel tadi malam.

"Ini adalah Will Armstrong, mulai hari ini dia adalah pengawalmu," jelas Nenek Atkinson.

Lea berjalan lebih dekat ke arah Will lalu berkata, "bukankah kau orang yang kemarin?"

"Ya Nona, maafkan aku karena terlambat," jawab Will.

"Itu bukan salah mu, kau baru saja datang, hanya saja memang banyak orang jahat bertebaran di muka bumi ini," ujar Nenek Atkinson sambil menoleh kepada Claudia.

Claudia sedikit melangkah maju, "Nek,menagapa kau melakukan ini. Selalu menentang kami. Apa kau membenci kami?" tanya Claudia.

Nenek Atkinson tertawa sarkas mendengar perkataan Claudia, "Terkadang ada sikap-sikap yang tidak bisa aku tolerir, itu bukan benci tapi sayang. Hanya saja cara menunjukannya dengan cara yang berbeda."

"Lea, ayo kita beristirahat," ajak Nenek Atkinson seraya menatap kepada will.

Claudia ingin mengejar mereka, tapi Nyonya Anne menahannya, "Jangan gegabah, jangan buat nenek tua itu menyelidiki lebih dalam lagi. Biarkan dulu saja sementara seperti ini."

Claudia pun patuh dan bergegas pergi mengikuti langkah ibunya itu. Di kamar Lea, pengawal barunya itu berdiri diam tanpa berkata. Nenek Atkinson pun tertawa dan berkata, "Jangan takut, dia tidak akan memakan orang."

Lea pun menarik pandanganya dari Will Armstrong. Lalu dia berkata kepada Nenek Atkinson, "Nek, aku ingin memutuskan tali pertunanganku dengan Eddie Baker."

Lea meminta ini, karena paham betul Nenek Atkinson belum memutuskan pertunangan mereka, "Apa kau akan baik-baik saja?"

Lea mengangguk lalu berkata, "Ada Nenek dan sekarang ada will, aku pasti akan baik-baik saja."

Hati Will sedikit tersenyum ketika mendengar Lea berkata seperti itu. Nenek Atkinson pun menoleh kepada Will dan berkata, "Jika begitu aku hanya bisa mengandalkanmu."

Will mengangguk dan berkata, "Siap Nyonya."

Nenek Atkinson pun meninggalkan Lea agar dia bisa beristirahat, Will juga ikut keluar. Lea merebahkan dirinya di ranjang besar miliknya itu. Dia mentapi langit-langit kamarnya yang indah, menghitung satu persatu lingkaran yang ada di lampu kristal itu, demi mengalihkan pikirannya.

Lea tahu dengan jelas bahwa Claudia Atkinson membuat rencana ini untuk menghancurkannya, menghancurkan reputasinya dan pada akhirnya mengusirnya dari Keluarga Atkinson.

Mata Lea terlihat merah padam, namun tanpa setetes air mata pun. Sedari kecil dia sudah menjadi putri sekaligus adik yang patuh. Beruntung Nenek Atkinson tidaklah rabun seperti yang lainnya.

Kala itu Nenek Atkinson menyaksikan sendiri bagaimana Claudia kecil menyusun skenario untuk menyalahkan Lea. Jika bukan karena melihat sendiri, mungkin Nenek Atkinson sekarang akan acuh tidak acuh kepada Lea.

Lea turun dari ranjang karena merasa ingin segelas susu almond. Baru saja beejalan beberapa langkah di koridor Tanpa disangka kakinya goyah sehingga ia hampir terjatuh ke lantai. Will mengulurkan tangan tepat waktu dan menolongnya.

Lea mendongak dan bertemu dengan wajahnya yang terpahat begitu sempurna. Pria itu jauh lebih tampan dari semua pria tampan yang pernah ia temui di Stockholm.Terutana sepasang mata yang gelap seperti gunung dalam bayang-bayang malam, yang misterius dan berbahaya, hampir tidak ada yang menyerupainya.

Lea tersadar dan mendapati bahwa ia hampir saja tersesat di mata Will Amstrong, yang sesaat tadi seperti membuatnya sedikit limbung.

Dengan cepat Lea mendorongnya dan berkata "Terima kasih."

"Mau ke mana?" tanya Will.

Suara pria itu benar-benar memanjakan telinga Lea, sangat cocok dengan karakter yang dinampakan oleh Will Amstrong, pria yang misterius dan berbahaya.

"Susu Almond ..." jawab Lea dengan masih sedikit limbung.

"Sebaikanya Nona di kamar saja, aku akan mengambilkan susu Almondnya," ujar Will seraya membawa Lea kembali ke kamarnya.

Entah mengapa Lea langsung mematuhi Will yang terasa memiliki aura dominan tidak bisa di bantah. Lea duduk di sofa, Will pun bergegas keluar kamar untuk mengambil susu almond. Lea menatap siluet pengawalnya yang baru saja menghilang dari balik pintu, dia tertegun mencium aroma wangi dari tubuh Will, "Dia pasti baru saja selesai mandi," ujar Lea lalu dia mengendus tubuhnya sendiri, teringat jika dari kemarin dia belum mandi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!