NovelToon NovelToon

AMBIL SAJA BEKASKU

BAB 1-HADIR SEBAGAI TAMU.

Setelah kepergian suami ku tepatnya sebentar lagi akan menjadi mantan suami,aku segera pergi ke kamar mertua untuk mengemas semua pakaian miliknya.

Aku akan memberi kejutan di hari pernikahan kedua Mas Dani,yang katanya pergi dinas keluar kota selama satu minggu bersama bosnya ternyata itu hanya omong kosong saja.

Ya,satu bulan yang lalu aku tak sengaja membaca pesan yang masuk ke hp Mas Dana.awalnya aku cuek saja tapi lama-lama aku makin penasaran lantaran pesan yang di kirim bukan cuman satu melainkan lima pesan.dan saat membacanya aku cukup kaget dan syok pesan seorang wanita yang memberitahu kalo persiapan pernikahan dia dan Mas Dani sudah selesai di pesan.

Satu persatu aku mulai mengetahui kebusukan suami ku,dan sejak mengetahui penghianatan yang ia lakukan aku pun memamfaat kan waktu dengan baik dan aku juga langsung mengurus surat perceraikan ku setelah bukti yang aku punya sudah cukup kuat.

Entah apa yang kurang dariku selama 2 tahun menjadi istri Mas Dani aku tidak pernah mengeluh berapapun gaji yang ya berikan untukku, aku merawat mertua yang lumpuh dengan ikhlas dan sabar namun semuanya hanya sia-sia saja.melayani suami dengan sepenuh hati.

"Nak.kita mau kemana?"

"Besok aku mau ngajak Ibu ke suatu tempat."ucap ku sambil tersenyum agar Ibu tak curiga.

Kaki Ibu mengalami lumpuh akibat kecelakaan yang menimpan-nya saat pulang dari pesta pernikahan sodaranya.untungnya tangan Ibu masih berfungsi walupun kakinya di nyatakan lumpuh selamanya.

"Apa, Dani sudah tau kita mau pergi?"

"Sudah,Bu.sebelum Mas Dani tadi berangkat aku sudah berpamitan."

"Sekarang Ibu tidur ya,karna kita harus berangkat pagi-pagi sekali."Aku memindahkan Ibu dari kursi roda ketempat tidur dan menyelimuti tubuhnya.

"Maafin aku,Bu.karna ini hari terakhir aku merawat mu."guman Mona sambil menutup pintu.

Sementara Dani sudah tiba di rumah calon istri keduanya sekitar dua jam yang lalu Dani sengaja berangkat malam agar tidak terlambat.

"Nak Dani,apa keluarga mu yang lain tidak ada yang ikut menyaksikan pernikahan mu?"ucap Bu Sri pada calon menantunya.

"Eh....nggak ada,Bu.kami kesini cuman bertiga aja.karna Ibu lagi pergi keluar kota menghadiri acara pernikahan sepupu,Bu."ucap Dani gugup.

"Oh,kalo gitu lebih baik kalian sekarang istirahat aja.Ibu sama Bapak juga sudah ngantuk."

"Baik,Pak.Bu."Dani dan kedua temannya pun bergegas masuk ke kamar yang telah di siapkan.

Puk!.

Ilham memukul pundak Dani cukup kuat"Kamu apa-apaan sih,Il.main pukul sembarangan aja kamu pikir nggak sakit apa."

"Seharusnya bukan cuman lengan mu aja yang aku pukul,bila perlu kepala juga aku timpuk pake tabung gas biar waras sikit.kamu kenapa nggak jujur sama mereka soal keadaan Ibu mu?pake bilang keluar kota segala lagi."ucap Ilham kesal.

"Tau tuh,kamu nggak takut apa kena azab karna udah banyak bohongin orang terutama istri dan Ibu mu."timpal Dika.

"Kalian berdua apaan sih,ya jelaslah aku nggak mau jujur soal keadaan Ibu. bisa-bisa semuanya kacau apa lagi kalo sampe Ibu tau aku menduakan menantu kesayangannya itu."

"Terserah kamu deh,emang gini-ni kalo orang yang nggak bisa bersyukur udah di kasih istri yang cantik dan baik malah cari penyakit.pokoknya kalo sampe Mona tau kamu jangan nyalahin kita ya."

"Nggak bakalan tenang aja,selagi mulut kalian berdua nggak ember kayak ibu-ibu komplek pasti semua aman aja."Dani berbaring menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Tak terasa hari sudah pagi,Mona sudah siap berangkat setelah selesai mengurus Ibu mertuanya"Tunggu kejutan dari aku,Mas."gumam Mona.

"Mon,kopernya kok cuman satu?emang kamu nggak bawa baju kesana?"

"Udah kok,Bu.tadi aku masukin ke koper milik ibu."Mona sengaja berbohong.

Mona sengaja tidak membawa mobil karna ia akan mengambil mobil yang Dani bawa ke rumah g*nd*knya.

"Mona,sebenarnya kita mau kemana?kok Ibu merasa kamu lagi menyembunyikan sesuatu dari Ibu."

"Nanti Ibu juga akan tau sendiri kok jadi sabar aja.satu lagi Ibu tidak usah berpikir hal yang aneh-aneh ya.nanti setelah kita sampai di sana semua rasa penasaran Ibu akan terjawab dengan sendirinya."ucap Mona.

Rahma tidak lagi bertanya kepada menantunya karna ia merasa semua akan percuma saja,meskipun rasa penasaran di hatinya begitu besar.

"Ya Allah aku pasti kuat,aku bukan wanita lemah dan cengeng apa lagi hanya demi laki-laki penghianat seperti dia.pokoknya aku harus bisa terlihat bahagia di depan kedua manusia itu."batin Mona.

Sekuat apapun ia menahan air matanya tetap nggak bisa,meskipun bibir Mona bisa tersenyum namun jauh di dalam hatinya ia merasa hancur atas apa yang ia terima dari suami yang ia anggap setia dan sangat mencintainya.

Mona buru-buru menghapus air matanya agar mertuanya tidak curiga kalo ia habis menangis.

Di tempat lain di sebuah rumah yang sudah di dekor sangat indah dan mewah satu persatu mulai berdatangan,Dani mulai merasa deg-degan karna sebentar lagi ia akan melangsungkan ijab kabul di ruang tengah.

"Cantik sekali."puji Bu Sri.

"Makasih,Bu.Mba Rani kemana.Bu?"ucap Wina.

"Di kamar lagi di hias,kamu tau sendirian bagaimana Mba mu itu."

Wina terkekeh mendengar ucapan Ibunya,emang Mbanya tidak terlalu suka berdandan meskipun begitu wajahnya tetap cantik dan bersih alami.

"Semoga setelah aku menikah,Mba Rani juga segera menemukan jodohnya."ucap Wina.

"Amin,Ibu juga doa yang sama dengan mu,Nak."

Di ruang tamu semua sudah berkumpul untuk menyaksikan ijab kabul Dani dan Wina"Aku pasti bisa,semoga aku tidak salah sebut nama bisa bahaya kalo itu terjadi."batin Dani.

"Bagaimana sodara Dani,apakah sudah bisa kita mulai sekarang?"tanya Pak penghulu.

"Bisa,Pak!"sahut Dani mantap.

Setelah beberapa menit ahirnya Dani berhasil bengucapkan ijabnya dengam lantang dan kata sah pun terdengar begitu jelas di seluruh ruangan.

"Ahirnya kita menjadi suami istri juga,Mas."ucap Wina bahagia.

"Iya sayang,Mas juga begitu bahagia."ucap Dani setelah mencium kening Wina.

"Selamat ya buat kalian berdua,semoga pernikahan-nya langgeng sampe maut memisahkan."ucap bu Sri menangis bahagia.

"Amin."ucap mereka bersama.

"Selamat untuk kalian berdua."ucap Rani datar.

Bukan karna karna tak suka adiknya menikah duluan,namun Rani merasa ada yang tak beres dengan Dani mulai dari pertama datang melamar Wina,dan Rani sudah mencoba untuk memberitahu kedua orang tuanya namun hanya di anggap terlalu khawatir.

"Terimakasih,Mba.semoga Mba juga segera mendapatkan jodoh.apa Mba mau suami ku kenalkan dengan temannya."ucap Wina tersenyum.

"Nggak perlu,aku bisa mencari sendiri dan pastinya akan mencari tau dulu asal usulnya."ucap Rani dingin.

Wina dan maupun Dani terdiam setelah mendengar ucapan Rani,setelah tidak ada lagi yang di bahas kedua pengantin pun berjalan menuju ke arah pelaminan untuk menyambut satu persatu tamu yang akan memberi selamat.

Kini tiba saatnya untuk berfoto keluarga semua sudah mengambil posisi masing-masing.

"TUNGGU!"..

BAB 2-ISTRI PERTAMA.

" Ini pernikahan siapa,Mon?"

" Nanti  juga Ibu akan tahu sendiri, lebih baik sekarang kita masuk ke dalam untuk mengucapkan kata selamat pada kedua pengantin."

"Tidak! sebelum kamu ngomong jujur sama Ibu..Ibu nggak bakalan mau masuk ke dalam."

Mona pun menghembuskan nafasnya dengan kasar"Baiklah kalo emang itu mau,Ibu.aku akan beritahu sekarang."

"Coba Ibu lihat papan bunga itu dan Ibu baca pelan-pelan nama yang tertulis di sana."Mona berusaha tersenyum.

"Da..ni..pratama dan Wi..na Amelia."bu  Rahma membaca tulisan tersebut dengan suara bergetar menahan tangis.

Ia juga melihat sebuah foto yang sangat ia kenali di pajang di depan pintu masuk,bukan cuman satu melainkan empat sekaligus.

" Bilang sama Ibu,Mona.kalau itu bukan suami kamu kan?anak ku Dani nggak mungkin menghianati mu.Ibu juga sangat yakin Dani sangat setia sama kamu."

" Aku juga berharap seperti itu namun semua itu hanya di angan saja,Bu. Kenyataannya sekarang mas Dani sedang melangsungkan pernikahan dengan selingkuhannya."ucap Mona.

Setelah itu baik Mona maupun bu Rahma sama-sama diam sebelum Mona mendorong kembali kursi rodo milik Rahma,dada Rahma semakin sesak melihat putranya di atas pelaminan sedang tersenyum bahagia.

"TUNGGU!"

Dani yang mendengar suara istri pertamanya pun langsung pucat,sementara Mona berjalan anggun menuju ke pelaminan bersama Rahma yang sedari tadi menunduk.

"Mas,kok bisa istri pertama mu datang kesini?aku takut dia mengacaukan acara kita."bisik Wina tak kalah tegang dengan Dani.

"Mas juga nggak tau,Win."ucap Dani pelan.

"Boleh kan kami ikut berfoto dengan pengantin?kami ini adalah tamu istimewa ma Dani."

"Oh,keluarga Dani.ayok silahkan."ucap bu Sri ramah.

Dani dan Wina berusaha tersenyum meskipun mereka sekarang di landa ketakutan yang luar biasa akibat kedatangan Mona dan juga Ibunya.

" Pasti sebentar lagi akan ada perang dunia,iL."bisik Dika.

"Tentu saja,secara mana ada istri yang mau di hianati suaminya dan semoga aja si Dani di hajar habis-habisan sama Mona."

Pengambilan foto pun akhirnya selesai,kini Mona berjalan ke depan kedua mempelai tersebut.

"Selamat ya,Mas.atas pernikahan mu dan perempuan ini."ucap Mona.

"Mon,Mas mohon kamu pulang sekarang bersama Ibu.nanti Mas jelasin semua di rumah."tatap Dani memohon.

" Betul itu,Mba.tolong Jangan bikin kekacauan di acara pernikahan kami."timpal Wina.

" Kenapa kalian berdua menyuruh aku pulang?sementara kedatangan ku kesini ingin memberikan selamat buat suami dan madu ku."ucap Mona berhasil membuat orang semua terkejut.

"Suami?maksud kamu apa ,Nak."tanya Sri yang cukup terkejut.

"Nggak maksud apa-apa kok,Bu.mungkin Mba ini hanya salah ngomong aja."ucap Wina gugup.

"Ibu nggak nanya sama kamu,Win?"sementara Mona sangat menikmati wajah ketakutan Dani dan Wina.

"Iya,Bu.kenalin aku Mona istri pertama dari laki-laki yang baru saja resmi menjadi menantu Ibu."ucap Mona lantang.

"Apa?ini nggak mungkin."bu Sri menggeleng kuat.

"Apa kamu punya bukti,Nak?."kini giliran bapak Wina yang bertanya.

Dengan cekatan Mona mengeluarkan buku nikah dari dalam tasnya.

"Itu buku nikah kami dua tahun yang lalu,sampe saat ini pun aku masih sah menjadi istrinya.tapi entah apa kesalahan yang aku perbuat hingga ia tega menikah diam-diam di belakang aku."

"Cukup,Mon.tolong jangan permalukan,Mas."ucap Dani.

" Yang mempermalukan kamu itu bukan aku,tapi kamu sendiri Mas.menikah diam-diam tampa sepengetahuan ku,apa kurang ku selama menjadi istri mu.coba katakan! aku merawat Ibu mu dengan sabar mengurus semua keperluan mu tampa kurang sedikitpun dan aku tidak pernah mengeluh meskipun kamu jatah hanya satu juta lima ratus satu bulan,tapi ini balasan yang aku terima!"ucap Mona dingin tampa menangis.

"Astaga,ternyata si Wina itu pel@kor toh."

"Iya,aku juga nggak nyangka bangat padahal selama ini dia kelihatan sangat lugu dan baik."

"Betul,ternyata itu hanya topeng dia saja untuk menutupi kelakuan-nya.kasihan sekali istri pertamanya."bisik-bisik dari tamu mulai terdengar membuat Dani dan Wina begitu malu.

"Kamu mau tau kan kenapa aku menikah lagi?baiklah.dengar kan aku baik-baik Monalisa."ucap Dani tajam.

"Aku menikah lagi karna ingin memiliki anak,Mon.sementara kamu sudah dua tahun kita menikah tapi tak kunjung hamil juga,aku pengen memiliki seorang anak dan aku juga pengen ngerasain di panggil Papah."ucap Dani lirih.

Mona tersenyum sinis mendengar ucapan Dani."Kamu dengar sendiri kan Mba?jadi terimalah aku sebagai adik madu mu."timpal Wina tampa malu.

"Kamu nggak usah jadikan anak sebagai alasana untuk menutupi kebusukan mu,Mas.aku sudah tau rencana kalian berdua."

"Kamu ingat nggak waktu pertama kali menikah?bukan kah kamu yang bilang ingin menunda momongan dulu karna Ibu.karna beliau masih sangat membutuhkan biaya yang cukup banyak untuk berobat.kamu masih ingat kan Mas?dan di saat kamu bilang ingin segera memiliki momongan,Mas langsung memberikan ramuan ini untuk ku."Mona mencampakan empat botol ramuan dihadapan semua orang.

"I..ini.."Dani tak sanggup lagi untuk berkata-kata semua kebohongan-nya satu persatu mulai terungkap.

Kedua orang tua Wina terdiam mematung di wajah menatap tajam ke arah Wina.

"Aku tidak mau di bilang tukang fitnah,jadi lebih baik Ibu dan Bapak dengarkan rekaman ini biar semuanya jelas."cicit Mona.

(Mas,kamu udah berikan ramuan itu pada istri mu?")

(Sudah sayang,kamu tenang aja semua perintah kamu beres)

(Dia nggak curiga sama sekali kan,Mas?)

(Nggak dong sayang,dia kan wanita bodoh yang gampang bangat di tipu)suara Dani di iringi dengan tawa.

(Baguslah,Mas.semakin sering ia meminum ramuan itu maka akan semakin cepat rahimnya rusak dan dia bakalan tidak bisa ngasih kamu keturunan,jadi kalo misalnya nanti pernikahan  kita ketahuan kamu udah punya alasan yang kuat)

(Kamu benar sayang,emang nggak salah Mas memilih kamu sebagai istri,udah cantik.pintar dan juga jago di r*nj*ng)

(Ah,kamu bisa aja.Mas)

(Sayang,Mas kangen bangat sama kamu.jadi boleh dong Mas lihat itu kamu untuk mengurangi kangen Mas)

"Nggak.vidio itu bohongan.Ibu sama Bapak jangan percaya."teriak Wina histeris.

Plak.

Plak.

"Dasar anak nggak tau di untung,puas kamu mempermalukan kami semua,hah!"bu Sri menampar pipi Wina dua kali sangat kencang.

"Ibu nampar aku?"

"Tamparan itu belum sebanding dengan kelakuan kamu,Ibu sangat kecewa sama kamu,Win.demi n*fsu mu kamu rela berbuat nekat dan hampir membunuh orang."bentak bu Sri.

"Aku terpaksa ngelakuin itu,Bu.karna aku mencintai mas Dani."

Bu sri tidak menanggapi ucapan Wina,ia terlanjur sakit hati atas perbuatan putrinya itu.

"Puas kamu,hah!.puas kamu karna telah berhasil mengacaukan acara ini."bentak Wina.

"Tutup mul*t mu,Win.yang paling tersakiti di sini itu dia sebagai istri pertama.jadi berhenti menyalahkan orang."tutur pak Adi.

Sedari tadi bu Rahma hanya menangis menyaksikan semuanya,ia tak dapat berbuat apa-apa untuk membantu Mona.

"Kamu tanda tangani surat ini sekarang juga,Mas.agar hubungan ini cepat berahir."

"Jangan harap,sampe kapan pun aku nggak bakalan menceraikan kamu."Dani ingin merobek surat tersebut namun terhenti saat mendengar ucapan Mona.

"Baiklah,kalo gitu siap-siap kasus ini aku bawa ke jalur hukum."tekan Mona.

Tentu Dani tidak mau di penjara dan dengan sangat terpakasa ia tanda tangan,Wina begitu girang ahirnya ia menjadi istri satu-satunya Dani.

"Terimakasih,ini aku serahkan Ibu kepada kamu sebagai anak kandungnya.aku harap kamu dan istri baru mu dapat merawat Ibu dengan benar,karna tugas aku sebagai istri mu sudah selesai."

"Bu,aku pamit ya jaga diri Ibu baik-baik.maaf jika selama ini aku belum bisa menjadi menantu yang baik buat Ibu."ucap Mona menangis di pelukan bu Rahma.

"Semoga kamu bahagia,Nak."ucap bu Rahma menangis.

"Mana kunci mobil aku,Mas.kamu nggak lupa kan siapa pemilik mobil itu?"Dani pun terpaksa memberikan kunci mobil milik Mona.

"Oh iya,kamu nggak usah datang lagi ke rumah,karna baju kamu udah aku bawa semua kesini."tunjuk Mona koper yang tergeletak di pintu masuk.

"Dasar wanita serakah,!".

"Sekarah dengan milik sendiri itu nggak masalah."ucap Mona berlalu pergi.

Draft

" Mona,bawa ibu bersama kamu.Nak, jangan tinggalkan Ibu di sini."teriak bu Rahma.

Namun Mona terus berjalan tanpa menoleh ke belakang lagi Meskipun jauh di dalam lubuk hatinya ia merasa kasihan kepada mantan Ibu mertuanya.

"Tenang,Bu.biarkan dia pergi kan udah ada Wina menantu baru Ibu."ujar Dani lembut.

"Ibu sangat kecewa sama kamu,Dan.apa yang menyebabkan kamu begitu tega menghianati Mona?selama menjadi istri mu apa pernah dia membantah atupun melawan sama kamu?"

Dani tak dapat menjawab semua pertanyaan ibunya karna semua benar,namun sekarang apa mau di kata Mona tidak mau lagi menjadi istrinya.

Pesta pernikahan yang tadi begitu bahagia dan penuh senyum kini berubah menjadi berantakan dan kacau dan satu persatu tamu mulai bubar.

Kini Dani dan Wina beserta keluarga besarnya sudah berkumpul di ruang tengah,Dani hanya menunduk tampa berani memandang ke arah kedua orang tua Wina.

"Kami benar-benar kecewa sama kalian berdua,terutama kamu,Win.apa kamu tidak berfikir dampak dari semua ini?"bentak pak Adi.

"Dan untuk kamu,kenapa nggak jujur dari awal kalo kamu itu sebenarnya udah berkeluarga?"

"Aku ngelakuin itu karna terpaksa,Pak.aku takut jika berkata jujur kalian tidak merestui hubungan ku dengan,Wina."cicit Dani gugup.

"Sudahlah,Pak.toh semua udah terjadi dan aku sama mas Dani pun udah resmi menikah sekarang."Wina membela Dani.

"Emang sekarang semua udah terjadi,tapi lihat sekarang seluruh kampung ini menghujad keluarga kita.ini semua gara-gara anak nggak tau d*ri seperti kamu!"bentak bu Sri.

"Bu,sedari awal saat dia datang ke rumah untuk melamar Wina aku kan sudah katakan,kita perlu mencaritahu semua tentang dia.namun kalian tidak mau mendengarkan,sekarang gimana?"ucap Rani kesal.

"Kamu diam aja deh,Mba.kamu itu hanya iri kan dengan ku karna menikah duluan?"ucap Wina sinis.

"Iri kamu bilang?ha..ha..ha.apa coba yang harus aku iri kan dari kamu,Win?iri dengan gelar kamu yang berhasil jadi pelak*r begitu."

"Jadi pelak*r aja bangga!"umpat Rani berlalu pergi.

Wina begitu marah mendengar ucapan Rani,namun ia tak dapat berbuat apa-apa dalam suasana seperti ini.

Di dalam kamar Wina habis-habisan menyalahkan Dani,ya menurut Wina suaminya lah penyebab semua kekacauan ini.

"Andai kamu tidak teledor,Mas.mungkin semua ini nggak akan terjadi."omel Wina.

"Berhenti menyalahkan aku terus,Win.aku juga nggak tau kenapa Mona bisa langcang membuka hp ku karna biasanya dia nggak akan berani."ucap Dani yang tak mau di salahkan sendiri.

Sementara Mona berada di dalam perjalanan pulang tapi sebelum itu Monas singgah di warung bakso langganannya.

"Laper bangat,gara-gara mengurus mereka aku jadi lupa buat ngisi tenaga.habis ini pasti aku yakin Mba Tika akan datang ke rumah buat marah-marah."batin Mona.

"Bang,pesan bakso satu ukuran jumbo sama es jeruknya satu."cicit Mona berjalan ke arah bangku kosong.

Mona memainkan hpnya karna pesanan-nya belum datang"Astaga,cepat sekali berita ini kesebar.aku yakin pasti perempuan itu sekarang lagi marah-marah."Mona tersenyum senang.

"Silahkan,Mba!"ucap pedang bakso tersebut.

"Terimakasih,Mas."ucap Mona tersenyum,dengan mata berbinar ia menatap bakso yang berada di depannya.

Di rumah keluarga Wina.

"Mas,kamu lihat vidio ini.semuanya menghujad kita aku malu,Mas.apa lagi teman-teman sekolah ku dulu."Wina menangis membaca cacian para netizen.

(Dulu ia begitu bangga saat memamerkan kalo udah punya pacar,eh.tau-taunya suami orang)

(Padahal istri pertamanya cantik loh,ya cuman lakiknya aja yang brengs*k)

Dan masih banyak lagi komend orang-orang yang menyerang Wina dan Dani.

"Kok,kamu diam aja si.Mas?"

"Jadi aku harus apa?"

Tak terasa hari sudah malam,semua keluarga Wina sudah berkumpul di meja makan.sedari tadi bu Rahma hanya diam aja dengan pandangan kosong.

"Win,mulai besok kamu harus belajar mengurus mertua mu,mulai dari memandikan memberi makan dan mengganti popoknya kalo udah penuh."ucap bu Sri.

"Tap....."

"Nggak ada tapi-tapian,kamu sekarang udah resmi menjadi istri Dani,cukup sudah kamu permalukan kami dengan tingkah luar biasa mu itu jangan lagi kamu tambah dengan lepas tangan semua pekerjaan yang seharusnya kamu kerjakan,paham?"

"Baik,Bu."ucap Wina pasrah.

Setelah itu mereka semua diam dan mulai menikmati makan malam.

"Besan,ayok di makan jangan hanya di lihat aja.kami ngerti kok gimana perasaan besan saat ini."bu Sri mengelus pundak bu Rahma.

Setelah selesai makan,Kini Wina di suruh membersihkan semua peralatan makan mereka.jika selama ini Wina acuh dengan pekerjaan rumah namun mulai sekarang ia harus membiasakan semuanya.

"Dani,kapan kalian akan berangkat ke kota?"

"Mungkin dua hari lagi,Pak.karna aku mau berangkat duluan untuk mencari kontrakan buat tempat tinggal kami."

"Baguslah,mulai sekarang belajarlah menjadi suami yang bertanggung jawab pada istri mu.jangan lagi kamu ulangi kesalahan yang sama."Dani hanya mengangguk pelan.

"Kenapa kami nggak tinggal di sini aja,Pak.rumah ini kan luas."ucap Wina yang tiba-tiba datang.

"Nggak bisa,kamu tau kan gimana orang-orang di kampung ini?Ibu tidak ingin terusir gara-gara menampung kalian terlalu lama,lagi pula suami mu kan kerjanya di kota jadi kamu harus ikut kemana pun suami mu pergi."ucap bu Sri.

Tak terasa hari sudah semakin larut mereka semua pun memutuskan untuk masuk ke kamar masing-masing,Mona juga baru saja naik ke tempat tidur bersiap untuk menjemput mimpi.

"Besok aku akan bakar semua foto pernikahan ini tampa ada yang tersisa,aku nggak mau terus menerus larut dalam kesedihan,bismillah aku pasti bisa."Mona mulai memejamka matanya hingga benar-benar terlelap.

pagi-pagi sekali Mona mendengar suara berisik dari luar tepatnya di halaman rumahnya,dengan langkah malas Mona berjalan ke luar untuk melihat.

"Dasar wanita pemalas,pantas,aja Dani ninggalin kamu."teriak Tika.

"Berisik,mau apa kamu datang pagi-pagi ke rumah ku?mau ngambil makanan lagi?"ucap Mona.

"Ini bukan cuman rumah kamu tapi rumah adik ku juga,kalo mimpi jangan ketinggian."

"Yang halu ketinggian itu kamu,sejak kapan rumah ini juga milik adik mu?dengar baik-baik ya nenek gayung.rumah ini pemberian orang tua sebelum menikah dengan adik mu yang gila sel*ngk*ng*n itu."

"Apa kamu bilang..dasar mandul syukurin di tinggal nikah sama Dani."ucap Tika tertawa.

Puk!

"Arrrgggghh,."Tika menjerit karna Mona Melemparkan sesuatu tepat mengenai mulut Tika yang sedang terbuka lebar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!