NovelToon NovelToon

Gadis Tangguh Tuan Penguasa Kejam

Chapter 1

Prolog

Tahun 2023, awal tahun baru yang di sambut dengan hari yang sangat cerah membangkitkan api semangat Aynur Azra gadis cantik imut dengan kaca mata tebal melingkar menghiasi kedua bola matanya, namun tak membuat luntur kecantikan raut wajah sang gadis yang kini berusia 20 tahun tersebut.

Aynur melangkahkan kaki mungilnya memasuki sebuah kampus yang sangat terkenal di Negara Turki, kampus dengan predikat mahasiswa cerdas dan jebolan alumni dari kampus ini adalah deretan pengusaha yang terkenal sukses di bidangnya masing-masing, termasuk kedua orang tua Aynur adalah salah satu mahasiswa alumni terbaik di kampus tersebut pada masanya.

Sementara Aynur sendiri tak kalah dari kedua orang tuanya ia membuat sejarah untuk dirinya sendiri dengan mencetak rekor nilai tertinggi sepanjang masa, salah satu mahasiswa dengan tingkat kecerdasan diatas rata-rata dan mengalahkan rekor nilai yang sudah tercipta sebelumnya dari alumni-alumni terbaik kampus yang menjadi tempat sang gadis menuntut ilmu sekarang.

Gadis yang luar biasa berasal dari keluarga mapan dan seorang pewaris tunggal dari keluarga kenamaan. Namun sangat disayangkan hal ini justru membawa malapetaka untuk dirinya sendiri, banyak dari pihak keluarga yang ingin merebut hak gadis cerdas ini, harta dan kekuasaan rupanya menjadi sesuatu yang sangat menggiurkan untuk dimiliki, sehingga memicu tingkat keserakahan dalam keluarganya, akibat keserakahan itu berbagai jebakan telah lama dipersiapkan untuk Aynur.

Kehidupan mewah yang dijalani Aynur tak membuat gadis mungil di ini tinggi hati, justru ia lebih memilih hidup sederhana seperti orang biasa.

Di kampus Aynur tak banyak bergaul, ia lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan dari pada nongkrong bersama teman-teman.

Sangat banyak pria yang mengincar Aynur tapi tak ada satu pun yang tulus padanya, yang mereka lihat dari Aynur hanyalah nama belakang keluarga dan harta warisan yang melimpah ruah untuk Aynur.

Aynur dididik dengan sangat disiplin oleh kedua orang tuanya, namun karena sudah menjadi kebiasaan dalam hidupnya sejak kecil Aynur bisa santai menghadapi setiap didikan yang terlalu disiplin.

Karena satu satunya pewaris banyak pihak keluarga yang mengincar hidupnya.

Hari ini Aynur diajak oleh teman kampusnya, mengunjungi Gramedia. Aynur si kutu buku sangat kegirangan dengan ajakan Maryam satu-satunya teman yang mampu bertahan disisi Aynur dan tak pernah bosan dengan persahabatan mereka meski ia kadang jenuh dengan kebiasaan Aynur yang hanya seputar lembaran kertas yang tertata rapi dengan sampul yang beraneka ragam berisi berbagai sains dan sejarah.

"Dasar Aynur kalau di ajak ke Gramedia aja baru senang, coba kalau di tempat hiburan, yang ada dia malah bikin ulah, anak orang kaya gak tau nikmati hidup" guman Maryam, yang selalu ingin pergi bersama Aynur ke tempat hiburan seperti teman-teman yang lain namun Aynur selalu menolak, dan jika ia ikut pasti akan bikin ulah.

"Kenapa sih?, kamu yang ajak tapi gak semangat gitu!" cetus Aynur tak senang dengan mimik wajah Maryam.

"em .... pernah gak sih berpikir sesekali untuk nikmati hidup!" Maryam yang kesal dengan Aynur karena kemarin ketika ia mengajaknya menghadiri pesta ulang cogan (cowok ganteng) favorite di kampus mereka Aynur malah menolaknya mentah-mentah, giliran sekarang diajak ke toko Gramedia yang sedang banjir diskon, Aynur langsung kegirangan.

"Ini juga sudah menikmati hidup, kamu gimana sih?" ucap Aynur yang tau jika Maryam masih kesal dengannya karena ajakannya kemarin ia tolak mentah-mentah.

"ya, menikmati hidup yang monoton hanya soal buku dan buku setiap hari, "cetus Maryam.

"ets' buku itu sumber ilmu, justru itu cara menikmati hidup yang terbaik, tau ngak?" Aynur tetap kukuh dengan pendiriannya, menurutnya nongkrong, pesta, traveling yang tak jelas, itu hanyalah membuang buang waktu dalam hidupnya.

Belajar berbagai sejarah, bahasa, sains, teknologi, menurutnya adalah hal yang membuat hidupnya lebih baik.

Orang yang kurang ilmu pengetahuan dan hanya mengikuti hawa nafsu menghamburkan uang, dan membuang waktu dengan hal yang tak penting menurut Aynur justru mereka sangat merugi.

Seperti inilah didikan yang Aynur dapatkan sejak kecil sehingga pola pikir itu telah mendarah daging dalam hidupnya, wajar jika orang tua Aynur mendapatkan predikat pengusaha tersukses di bidangnya.

Namun sangat disayangkan usaha dan kerja keras mereka kadang di manfaatkan oleh segelintir orang yang hanya numpang sukses dan numpang tenar di keluarga mereka, dan hal itu Aynur rasakan juga ketika ia mulai memasuki dunia perkuliahan, Aynur mulai memahami jika kekayaan, martabat, bahkan tahta tak menjamin sebuah kebahagiaan, ada sisi baik dan ada juga sisi buruknya.

"ngomong-ngomong, tumben kamu mengajak aku ke Gramedia, biasanya aku yang ajak kamu pasti gak mau dengan alasan inilah itulah."

sindir Aynur karena ia tau sifat asli Maryam.

"Di sana ada cogan, katanya dia hari ini berkunjung untuk promo Novel barunya, lumayan dapat Novel diskon dan juga sekalian tanda tangan gratis." jelas Maryam dengan hati berbunga-bunga, dan tersenyum tak jelas.

"Dasar, giliran cogan langsung semangat 45. Otak kamu itu jangan hanya di isi novel saja, sekali-kali isi dengan ilmu pengetahuan supaya saya ada teman berdiskusi." sudah Aynur duga ternyata memang benar ada udang dibalik batu dari ajakan Maryam yang tak biasanya mengunjungi Gramedia dengan penuh semangat.

Setelah sampai di Gramedia, Aynur langsung sangat girang apalagi melihat harga buku dengan berbagai diskon menarik.

"Wah...hari ini pasti dapat buku banyak dan lumayan lagi diskon."

jiwa sederhana Aynur meronta melihat harga diskon dari berbagai buku menarik.

Keberadaan Aynur di tempat ramai diketahui oleh paman Aynur yang selalu mencari kesempatan untuk melenyapkan Aynur. Dengan berbagai cara paman Aynur berhasil menjebak Aynur, dengan melakukan sebuah trik jahat untuk membuat lengah para pengawal yang setia mengawasi gerak-gerik putri tuan besar mereka.

Kelicikan sang paman dengan mengancam dan menyogok sahabat Aynur ternyata membuahkan hasil yang maksimal, para pengawal yang tertipu dan Aynur yang tak mungkin menaruh rasa curiga terhadap Maryam membuat rencana kelicikan pamannya berlangsung dengan mulus, hingga diluar dugaan Aynur berhasil masuk dalam jebakan dan pengawal yang terlihat tenang membuat orang bayaran pamannya dapat beraksi dengan leluasa.

Dengan menyamar sebagai orang kepercayaan pamannya dan memberikan informasi jika pamannya mengalami kecelakaan tragis, membuat Aynur panik dan langsung mengikuti orang bayaran pamannya menuju lokasi yang ia sampaikan.

Aynur yang polos dan mudah diperdaya tipu muslihat dari pihak keluarga dengan niat busuk yang lama telah direncanakan, akhirnya terjebak dalam sebuah kecelakaan tragis yang menimpa dirinya, hingga membawa sang gadis mengalami hal yang diluar kendalinya yaitu peristiwa transmigrasi menembus dinding waktu, melampaui puluhan waktu ke masa depan yaitu tahun 2099 yang di kenal dengan Era Peradaban Teknologi.

Di dunia itulah Aynur terlahir kembali, dengan keadaan yang sangat jauh berbeda dari suasana kehidupan sebelumnya.

Chapter 2

Aynur perlahan membuka mata, ia merasakan ada cahaya silau yang mengganggu penglihatannya ketika ia mencoba membuka mata dengan perlahan, tampak nyata tangan-tangan mesin sedang bekerja dan memoles tubuhnya, dengan sangat terampil.

Aynur terbelalak menyaksikan hal yang begitu mustahil baginya, mesin yang tak pernah ia saksikan sebelumnya.

"Dimana ini?, Apa yang mereka lakukan?, dan kenapa dengan tubuh ku?, bukannya aku kecelakaan, dan apakah ini ruangan operasi?, tapi...aku rasa belum ada ruang operasi di rumah sakit di muka bumi ini yang menggunakan robot secara keseluruhan" beberapa pertanyaan sedang beradu mengisi pikiran Aynur kala ia terbangun dan meyaksikan puluhan robot sedang beroperasi entah apa yang sedang mereka lakukan pada dirinya.

Aynur mencoba membebaskan diri, namun ia sungguh tak berdaya, sehingga hanya mampu menyaksikan mesin-mesin itu beroperasi melakukan permak totalitas pada dirinya, meski Aynur sadar dengan sepenuhnya jika tubuh yang ia miliki sekarang bukanlah dirinya.

"Aduh...jangan sentuh bagian itu, rasanya sangat geli," tubuh Aynur menggeliat, ketika bagian pinggangnya disentuh tangan robot dihadapannya.

"Twice.....sheet.....kreek.....kriiiiik.....swingzzz....wuizzzz....pakkk...bukkk....tak....tik....tuk."

Terdengar bunyi riuh dari berbagai jenis robot yang sedang beroperasi.

Entah sampai kapan robot-robot itu bekerja, Aynur yang kelelahan di atas pembaringan kaca transparan dengan dinding seperti cermin dapat memantulkan cahaya dan terdapat ukiran cantik menghiasi dinding cermin tersebut, sungguh sangat indah dipandang bagaikan berlian yang sedang berkilauan.

"Ini tak seperti tempat operasi tapi lebih mirip terowongan kristal" guman Aynur yang sudah pasrah dengan apa yang sedang terjadi di depan matanya, ia juga tak paham entah kenapa jiwanya dapat hidup kembali dalam raga seseorang.

Tanpa Aynur sadari jika ia telah melakukan penyebrangan waktu jauh ke masa depan dari kehidupan sebelumnya.

"kenapa lama sekali?, dan apa yang robot-robot ini perbuat pada tubuh ku, menggelitik sana sini, tak tau apa jika rasanya sangat geli"

menggeliat kiri kanan tak tahan dengan sentuhan tangan-tangan mungil robot-robot itu.

Tak lama kemudian tiba-tiba semua robot berhenti beroperasi.

wizzzzzzzzzt......

"Ah...akhirnya mereka berhenti juga, lega sekali rasanya. tapi, tunggu dulu. Jangan bilang masih berlanjut."

Aynur yang merasa lega karena akhirnya robot-robot yang menggelitik tubuhnya berhenti beroperasi.

"oh....no....!

kenapa seperti tempat ini sedang terangkat, atau di luar sana sedang terjadi gempa bumi"

Dengan sekali pergerakan memutar sembilan puluh derajat dari posisi awal, posisi tubuh Aynur yang semula berbaring langsung berubah dengan posisi berdiri.

"Ya Tuhan, apa lagi yang mereka perbuat?, apa aku ini seperti boneka buat mereka?."

Dengan posisi sekarang Aynur sepertinya sedang dalam proses pemeriksaan postur tubuh, jika pemeriksaan lolos, maka akan di lanjutkan pada tahap berikutnya.

Tubuh Aynur sedang di bolak balik, dengan posisi berdiri, entah penilaian seperti apa yang sedang mereka periksa pada tubuh Aynur.

"Robot ini, sungguh sangat keterlaluan, aku seperti boneka di hadapan mereka, awas kalian !"

Aynur yang sudah lelah dan di bolak balik, menghadap ke kiri, ke kanan, dan ke belakang dengan berulang kali, menjadi emosi melihat robot-robot itu memperlakukannya tak ubahnya seperti boneka.

Tampaknya Aynur lolos tahap pemeriksaan pertama, dan tanpa berubah posisi kini Aynur telah dipersiapkan untuk proses lebih lanjut, karena di bolak balik bagaikan permainan gassing Aynur kini merasa pusing berkunang-kunang dan penglihatan Aynur seketika menjadi buram.

Belum sempat memperbaiki perasaan yang masih pusing, Aynur tiba-tiba di baringkan kembali.

"Ya Ampun, kenapa dengan robot-robot ini !"

Aynur sungguh lelah mengikuti pergerakan alat - alat canggih yang sedang beroperasi tanpa terlihat seseorang yang sedang mengoperasikan alat canggih tersebut.

Dalam posisi berbaring mata Aynur langsung melotot, karena terkejut melihat jarum suntik berukuran 10 cc, siap menancap di tubuhnya.

"oh....apa lagi ini?, tidakkkk...."

teriak Aynur sekencang mungkin melihat jarum tersebut akan menancap di area bokong Aynur.

Tak lama kemudian Aynur pun tak sadarkan diri.

***

"Lapor Profesor Conan, target sudah di suntik bius dan sekarang tak sadarkan diri, kami siap menerima perintah selanjutnya"

Hehehe....jangan kira yang sedang melapor ini adalah seorang manusia.

Di dalam laboratorium raksasa itu hanya terdapat dua orang manusia yaitu profesor Conan dan salah seorang asisten yang selalu siaga di depan komputer raksasa dan memantau seluruh program yang mengerakkan robot-robot tersebut secara otomatis.

Salah satu robot memberikan laporan kepada profesor Conan untuk melanjutkan tindakan operasi selanjutnya yaitu permak bagian wajah dan otak, pada Aynur dengan kode Genetik tipe A1005.

Dalam proses inilah saatnya profesor turun tangan sendiri, melakukan permak berkolaborasi dengan robot ahli buatannya sendiri.

Wajah Gadis yang kini jadi wajah Aynur mendapat beberapa bagian yang harus dipercantik hingga sempurna. Pada prosesnya profesor sama sekali tidak menggunakan bahan dari luar tubuh Aynur seperti silikon, permak yang profesor ciptakan murni dengan keahliannya mendesain wajah seseorang gadis hingga tampak sempurna bak bidadari dari kahyangan.

Setelah permak bagian wajah berakhir, dilanjutkan dengan tahap terakhir yakni tindakan bedah otak dengan laser.

tujuannya yaitu merangsang kembali syaraf-syaraf pada otak yang tak berfungsi maksimal.

Tahapan ini membutuhkan waktu yang lama karena harus di kerjakan dengan ekstra kehati-hatian tingkat tinggi.

karena jika gagal maka akan terjadi kerusakan otak permanen, jika berhasil hidup, maka akan mengalami gangguan mental, dan menjadi gila seumur hidup.

Ajaibnya pada komponen saraf Aynur Profesor tidak banyak melakukan rangsangan, karena hampir semua syaraf di otak Aynur berfungsi dengan baik, namun pada prosesnya profesor tetap sangat ekstra hati-hati.

Setelah hampir 3 jam lamanya, proses tahap akhir pun selesai.

Aynur tinggal menjalani proses penyesuaian warna kulit.

Untuk menciptakan warna kulit yang sesuai profesor Conan memiliki standar khusus.

Aynur yang masih tak sadarkan diri, akan melakukan tahap finishing dari dimandikan dengan ekstrak bunga mawar yang sangat harum, dan di berikan pakaian khusus.

Aynur kembali dimasukkan dalam ruangan khusus yang hangat dengan aroma terapi yang dapat menenangkan pikiran dengan tujuan jika klien terbangun ia akan merasa lebih rileks.

Sebelum semua proses berakhir, Aynur di berikan label kode produksi, dan kode yang di berikan pada Aynur adalah A1005.

Proses yang sangat panjang, dan melelahkan, akan tetapi jika berhasil nilai jual yang di dapatkan dari maha karya profesor kali ini sangat fantastik harganya, dan hanya sang penguasa dengan limpahan harta tak ternilai yang mampu merogoh kocek dalam-dalam untuk harga dari maha karya tersebut.

Aynur Azzahra telah di permak secara total menjadi gadis super percobaan untuk pertama kali dari sang profesor kondang.

Chapter 3

Aynur kembali tak sadarkan diri, entah cairan apa yang mereka berikan pada dirinya hingga membuat Aynur hilang kesadaran.

Setelah tersadar Aynur sudah berada di dalam sebuah ruangan, dan terbaring di atas kasur empuk berukuran satu badan, sementara disamping kiri dan kanan, ada beberapa gadis yang sangat cantik terbaring tak sadarkan diri seperti dirinya.

Entah apa yang sedang terjadi pada dirinya dan beberapa gadis yang ada dalam ruangan tersebut.

Setelah beberapa menit terbangun, ada sebuah robot berukuran setinggi dirinya masuk dan memeriksa semua gadis yang belum sadarkan diri.

"Lapor Prof. Ada seorang gadis dengan kode Genetik tipe A1005 sudah sadarkan diri"

"Apa yang sedang terjadi, kenapa robot ini menyebut ku dengan sebutan seperti itu?, apa aku ini memang bagian dari percobaan mereka".

guman Aynur yang sudah mulai curiga.

Aynur mencoba bangkit dari tempat tidur, meski masih merasa pusing.

Mendengar robot itu berbicara layaknya seorang manusia dan dengan intonasi yang jelas, dan suara mirip dengan suara seorang pria membuat Aynur takjub karena rasa penasarannya yang tinggi, dia bangkit dari tempat tidur dan berjalan kearah robot tersebut, ia hendak menyentuhnya, namun tangan Aynur langsung ditangkis oleh robot itu.

"Aduh...sakit" Aynur kesakitan karena tangannya ditepis oleh tangan sang robot yang terbuat dari besi.

"Jangan sentuh aku"

Aynur terdiam mendengar kalimat yang terucap dari robot tersebut, tak terdengar seperti suara robot pada umumnya dan ia mempunyai refleks yang cepat layaknya seorang manusia, sungguh jika ia di balut dengan kulit sintetis dan diberikan pakaian seorang pria aku pasti akan tertipu jika dia bukan seorang manusia, nyaris sempurna menurut penilaian Aynur.

Aynur yang masih memperhatikan robot tersebut dari dekat, mendapat peringatan keras dari sang robot.

"harap jangan menyentuh apapun dari diriku, aku tak suka dengan manusia percobaan seperti dirimu"

"wow....robot ini, dia punya perasaan juga, robot yang luar biasa, selain suaranya mirip suara manusia sungguhan ia memiliki perasaan sama seperti manusia"

Aynur berpikir setiap robot adalah benda mati yang hanya dapat dikendalikan dengan sebuah program yang telah disetting yang tertanam pada tubuh robot pada umumnya. Namun entah bagaimana proses pembuatannya robot dihadapannya tampak terlihat lebih cantik dan bentuk tubuhnya sangat mirip dengan manusia hanya saja belum berbalutkan kulit sintetis.

"Sebenarnya aku ini dimana, apa di muka bumi ini ada alat seperti ini yang canggih, tapi dari informasi yang aku ketahui, belum ada hal yang tercipta seperti ini"

guman Aynur dalam hati, dan sudah mulai merasakan keanehan pada tempat ia berada sekarang.

"ikut aku sekarang, Profesor Conan ingin bertemu dengan kamu sekarang!"

Aynur dengan polosnya hanya mengekor dibelakang robot tersebut, ia juga penasaran apakah profesor yang di maksud ini adalah seorang manusia atau robot sama sepertinya, sepanjang perjalanan menuju ruangan profesor Conan tak ada seorang manusia satu pun yang Aynur jumpai semua adalah robot berukuran seperti robot yang sedang berjalanan dihadapannya.

"apa aku ini sekarang sedang berada di dunia robot, kenapa selain gadis yang berbaring sekamar dengan ku tadi aku tak melihat adanya manusia di gedung ini"

Aynur merasa khawatir dengan semua hal yang sedang ia alami.

Mereka berhenti di depan sebuah dinding kaca akan tetapi tak tembus pandang ke dalam ruang di sebelah, tak ada pintu yang terlihat.

Aynur yang penasaran melihat kesana kemari mencari tau ruangan seperti apa tempat ia berdiri sekarang.

Tak lama berselang dinding kaca yang ada dihadapan mereka bergeser dan membuka secara perlahan.

"oh...jadi pintunya ada di situ, tapi tak terlihat sama sekali jika dinding tersebut sebenarnya bisa bergeser, mirip seperti ruang rahasia"

Antara takjub dan khawatir Aynur melangkah masuk ke dalam ruangan itu bersama dengan robot yang sedang mengantarnya ke ruangan profesor Conan.

Rasa penasaran mulai terlintas dipikirannya, semoga saja profesor yang ia sebutkan ini adalah seorang manusia sama sepertinya.

Melangkah jauh masuk kedalam ruangan mereka kini berdiri ditengah -tengah ruangan tersebut ukurannya seperti ballroom di hotel hanya saya ruangan tersebut tingginya dua kali lipat dengan tinggi bangunan pada umumnya.

Lantai tempat Aynur berdiri tiba-tiba bergetar, Aynur langsung berpegangan di bahu sang robot yang sedang bersamanya. lantai tempat mereka terangkat naik dengan perlahan membentuk sebuah lingkaran berukuran dua meter dan terpisah dengan lantai lainnya. Terus bergerak naik, hingga mendekat lantai atas dan setelah berjarak sekitar satu meter dekatnya lantai atas bergeser seperti dinding sebelumnya.

"wah...keren sekali, sebelumnya aku hanya naik lift sekarang tinggal berdiri di atas lantai dan bergerak naik dengan sendirinya." gumannya lagi semakin takjub dengan gedung tempat ia berada sekarang.

Sesampainya di lantai atas, kini Aynur dibuat takjub kembali dengan sambutan robot manusia berjenis kelamin perempuan nan sangat cantik.

"Selamat datang, silahkan masuk profesor sedang menunggu mu"

Dengan gugup Aynur melangkah masuk kedalam ruangan profesor Conan, tak kalah menakjubkan dengan ruangan-ruangan yang pernah dilihat sebelumnya, dan malah ruang sang profesor lebih keren lagi dari ruangan yang lain.

Profesor yang sedang sibuk di depan layar raksasa, yang menampilkan beberapa kode dan peta yang terus muncul bergantian, dan tampak di sebelah sang profesor pemuda yang sedang menolak atik, seperti memeriksa beberapa titik lokasi yang terlihat di layar.

"Apa ini ruang kendali dari semua robot yang ada dalam gedung ini" guman Aynur yang sedikit tau informasi di kehidupan sebelumnya tentang dunia robot dan sistem kendali pada robot.

Tanpa Aynur sadari sekarang ia sedang diperhatikan oleh sang profesor, karena Aynur terlalu fokus pada layar raksasa yang sedang dioperasikan oleh seorang pemuda di hadapannya.

"Selamat datang gadis super ku, Bagaimana keadaan kamu?, apa kamu senang bergabung bersama kami?" ucap profesor yang tampak genit menurut Aynur.

Aynur tak memberi tanggapan apapun, ia masih terlihat bingung dengan situasi di dalam ruangan tersebut.

"Sepertinya kamu masih belum paham tentang keberadaan mu sekarang disini, baik akan aku jelaskan sedikit.

Di sini posisi kamu adalah hasil product dari mesin yang telah aku ciptakan untuk merubah gadis-gadis biasa menjadi seorang bidadari seperti dirimu sekarang, dan bukan hanya cantik aku juga sudah membuat otak kamu lebih cerdas dari sebelumnya, dan sekarang aku sangat ingin menguji kecerdasan gadis ciptaan ku dengan melepaskan mu ke dunia luar, jika kamu mampu bertahan selama satu Minggu dengan tantangan yang aku berikan maka aku anggap kamu lulus ujian dan product yang aku ciptakan kali ini lolos dalam segi kualitas."

Aynur yang kini belum paham sepenuhnya masih terlihat bingung dengan ucapan sang profesor yang menurutnya terlalu terobsesi akan suatu hal yang sempurna.

"apa profesor ini sudah gila, menjadikan manusia sebagai bahan kelinci percobaannya".

guman Aynur yang mulai khawatir dengan keadaanya kali ini, sepertinya ia masuk dalam lingkungan yang salah dan entah apa yang akan terjadi pada dirinya di kemudian hari di bawah kendali profesor gila itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!