Kiara Davency, putri kedua dari pasangan Daniel Davency dan Diana Davency. Sosok wanita cantik berperawakan tinggi bak model internasional yang dari dulu selalu menjadi primadona yang di elu-elu kan dimanapun ia berada. Kiara memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Delon Davency, pria berusia 27 tahun itu kini menetap di Amerika karena mengurus perusahaan sang Papa, Davency Corp karena saat ini yang mampu meng-handle perusahaan hanya dia dan saking sibuknya ia hampir tidak pernah berkunjung ke Indonesia. Sang ibu telah lama meninggal akibat kecelakaan yang menimpa nya ketika Delon dan Kiara masih duduk di bangku SMA.
Setelah kematian sang istri Daniel memilih memboyong putrinya dan memulai hidup baru di indonesia karena mungkin hanya di indonesia putrinya akan aman. Sedangkan Delon yang notabene sangat terpukul dengan kematian ibunya, ia memilih tinggal di Amerika dan sekolah disana dengan masuk asrama,hanya dengan begitu Daniel tidak khawatir putranya tidak tinggal sendirian disana.
Itulah sampai sekarang Papa nya selalu khawatir karena putrinya menginjak dewasa pasti butuh sosok pelindung mengingat ia sudah semakin berumur dan putranya yang sibuk mengurus perusahaan. Pastinya Kiara butuh sosok pendamping hidup yang mampu menjaga dan melindungi putrinya pikirnya.
Hingga akhirnya keluarganya menjodohkan dengan pria yang tak dikenal karena keluarganya memiliki satu masalah besar yang sampai sekarang belum terungkap, namun Kiara menolak keras perjodohan tersebut dengan alasan ia tidak mau menikah dengan pria yang tak dikenal, dan lagi.. Karena Kiara sudah memiliki kekasih dan mereka saling mencintai.
“Nak, papa mohon terimalah perjodohan ini.. ini semua demi kebaikan hidupmu kedepannya” kata Daniel
“Kiara gak mau Pa,Kiara nggak kenal sama dia tolong jangan paksa Kiara!” Ujarnya
“Setidaknya temui dia dulu Kiara! Bagaimana kamu bisa mengenalnya kalau bertemu saja kamu tidak mau, setidaknya setelah bertemu kamu akan tau dia seperti apa, percayalah Papa tidak akan mengecewakanmu” bujuk Daniel
“Maafkan Kiara Pa, sampai kapanpun Kiara nggak mau dijodohkan, Kiara sudah punya calon sendiri!” tolak Kiara
“Apa laki-laki itu bisa dipercaya Kiara?! Bagaimana kalau dia menyakitimu,kamu harus sadar tidak selamanya papa bisa menjagamu dan melindungimu Kiara, Papa mohon mengertilah!”
“Dia laki-laki baik Pa! Dia sayang sama Kiara! Sampai kapanpun Kiara tetap menolak perjodohan ini! Kiara akan menikah dengan laki-laki pilihan Kiara sendiri Pa, maaf.”
Setelah mengucapkan kata-kata itu Kiara naik berlalu menuju kamarnya dan tak lama ia turun dari tangga dengan menggeret sebuah koper.
Sang Papa yang melihatnya pun mencoba menahan Kiara dan bertanya,
”Mau kemana kamu Kiara! Tunggu Papa belum selesai bicara!”, namun tak ada jawaban dari mulut Kiara, ia terus berjalan sampa menuju gerbang mansion.
Hingga akhirnya ia memilih pergi dari rumah dan seminggu kemudian ia menikah dengan kekasih nya yang bernama Ryan Wijaya, laki-laki tampan 27tahun senior dikampusnya dulu ketika ia kuliah.
Daniel pun terpaksa merestui nya karena dia merasa putus asa membujuk Kiara untuk menerima perjodohan itu, toh dipaksa pun percuma karena Kiara tipe wanita yang kekeh dengan pendiriannya.
Akhirnya Daniel pun kembali menghubungi sahabat lama nya yang sempat sepakat menjalin perjodohan lalu hendak membicarakan masalah serius dan meminta bertemu di sebuah cafe.
Tak lama mereka pun akhirnya bertemu.
Seorang pria paruh baya datang dengan laki-laki muda yang tampan.
“Oh.. Hai,ternyata kau membawa putramu sekaligus” sapa Daniel
“Ya, tadi kami dari perusahaan ada masalah sedikit. Ngomong-ngomong ada hal penting apa Niel sampai kau meminta ku bertemu disini, biasanya hanya lewat telpon?” Tanya Adrian, laki-laki paruh baya itu.
“Ehmmm. Begini Adrian..” Daniel menjeda kalimatnya sejenak sambil menetralkan nafasnya, rasanya berat hati sekali ingin mengatakan.
Adrian melihatnya dengan tatapan bingung. Nampaknya sedikit serius,pikirnya.
“Adrian,maaf sekali aku terpaksa mengatakan ini.. putriku menolak perjodohan ini Adrian” ungkap Daniel
Adrian dan putranya pun kaget,
“Apa benar begitu Niel? Bahkan kita belum bertemu,apa tidak bisa kita bertemu dulu membicarakan ini. Mereka belum bertatap muka sama sekali Niel bagaimana bisa dia menolak perjodohan ini” pungkas Adrian
Daniel pun menggeleng kepala.
“Tidak bisa Adrian,bahkan putriku memilih meninggalkan mansion dan menikah dengan laki-laki pilihannya” lirih Daniel dengan mimik wajah yang sendu.
Sontak Adrian dan putranya yang duduk di sebelahnya membelalakkan mata.
Apa sebegitu besarnya cintamu pada laki-laki itu hingga kamu menolak perjodohan ini. Ucapnya dalam hati.
Adrian pun menghela nafas. “Baiklah Niel, jika sudah begitu kami tidak bisa memaksa kan, kami pun akan dengan berlapang hati menghargai keputusan putrimu,aku hanya bisa berdoa semoga putrimu bahagia dengan pernikahannya” Ujar Adrian pasrah.
“Ya, aku harap juga begitu.. Terimakasih Adrian Kau dan putramu sudah berbesar hati menerima penolakan ini, aku sebenarnya sangat sedih” Kata Daniel.
Adrian pun tersenyum. “Tidak apa-apa Niel, kalau jodoh pun tak akan kemana” Gurau Adrian
Tak lama Adrian dan putranya pun pamit undur diri.
Semoga dia benar-benar laki-laki yang baik nak, papa hanya bisa mendoakan kebahagiaanmu. Ucapnya dalam hati.
Demi kebahagiaan putrinya, ya hanya itu yang ia pikirkan.
Halo semua.. Ini karya novel pertama author nih, mohon dukungannya ya..
Semoga kalian suka dengan ceritanya..
Salam sayang dan sehat selalu dari author🥰
Tiga tahun berlalu..
Rumahtangga Kiara dan Ryan berjalan dengan baik,harmonis diperlakukan bak ratu. Setiap harinya ada saja yang membuat hati Kiara berbunga-bunga akibat perilaku dari Ryan. Kiara merasa bahagia bisa bertemu dengan Ryan yang membuat hidupnya lebih berwarna.
Namun mereka belum juga dikaruniai buah hati,entahlah Kiara dan Ryan pun tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Mereka juga masih ingin menikmati masa-masa pacaran dulu sebelum punya anak.
Kiara memilih menjadi ibu rumahtangga menikmati momen menjadi istri yang baik demi melayani suaminya, Ryan pun juga melarang istrinya bekerja toh dia sudah kaya, Kiara hanya tinggal menghabiskan uangnya saja biarlah ia yang bekerja memenuhi semua keinginan Kiara.
Ryan merupakan Presdir dari perusahaan Wijaya Group, perusahaan mendiang papa nya yang dilimpahkan tanggung jawabnya kepada Ryan karena Ryan adalah anak tunggal.
Pagi ini Kiara sedang menyiapkan pakaian kantor untuk suaminya.
“Mas, kamu mau pakai dasi yang mana biar aku ambilkan sekalian” tanya Kiara
“Yang mana aja Sayang, kamu paling tau selera Mas kan” sahut Ryan
“Pasti dong, nih udah siap”
“Pasangin sekalian dong” pinta Ryan. Kiara pun menuruti ucapan suaminya memasangkan dasi di leher Ryan.
“Oke udah beres, makin ganteng aja suamiku ini” puji Kiara pada Ryan
Ryan pun hanya menanggapi dengan senyuman.
Isshh Mas Ryan kenapa sih,biasanya juga cium-cium habis dipuji,ini kok senyum doang sih. Pikirnya dalam hati
“Yaudah Mas buruan turun yuk, aku udah masakin sarapan buat kamu,nanti terlambat loh” ajak Kiara
“Iya kamu duluan gih,aku mau ngecek email dulu sebentar” sahutnya.
“Yaudah deh aku duluan ya Mas, cupp..” pamit Kiara sambil mencium bibir suaminya, namun yang terjadi Ryan diam saja tak merespon.
“Mas..” panggil Kiara
”Iyaa sayang” sahutnya
”Jangan lama-lama keburu siang” kata Kiara
”Iya-iya” hanya itu yang Ryan ucapkan.
Kiara yang melihat hal itu langsung menghela nafas “hmm.. saking fokusnya sampai-sampai nggak sadar dicium”
Ia pun bergegas turun ke bawah menunggu suaminya di meja makan.
Tak lama Ryan pun turun ikut sarapan bersama istrinya. Kiara dengan telaten menyiapkan makanan sang suami.
“Mau nambah lauk nya mas?” Tanya Kiara
“Enggak, udah itu aja cukup kok” jawab Ryan
20 menit mereka pun selesai sarapan. Ryan langsung pamit pada Kiara.
“Sayang, aku berangkat dulu ya” pamit Ryan
“Iya mas hati-hati dijalan,gausah ngebut-ngebut bawa mobilnya” titah Kiara
“Iya, oh iya Sayang nanti enggak usah bawain makan siang ke kantor, soalnya nanti aku mau makan siang sama klien” kata Ryan
“Oh gitu ya, yaudah deh Mas nggakpapa” sahut Kiara
“Yaudah aku pergi dulu” pamit Ryan.
“Hati-hati Mas” Kiara pun mencium punggung tangan suaminya dan mengantarnya sampai depan pintu mansion.
Setelah mobil suaminya keluar dari gerbang mansion Kiara pun masuk kedalam kembali melakukan rutinitas nya.
Hari semakin siang, Kiara yang bosan karena biasanya jam segini mengantar makan siang ke kantor suaminya tapi hari ini tidak melakukan kegiatan itupun akhirnya ia memilih keluar mencari udara segar, hitung-hitung refreshing lah pikirnya. Sebelumnya ia meminta izin pada suaminya terlebih dahulu melalui pesan whatsapp, walau bagaimanapun ia harus menjadi istri yang patuh dan taat kepada perintah sang suami. Dan Ryan akhirnya mengizinkan dirinya keluar untuk sekedar refreshing.
Kiara pergi ke cafe pusat kota, yang letaknya tak jauh dari kantor suaminya. Ia memilih cafe tersebut karena disana tempat favorit Kiara dan Ryan semasa pacaran dulu, bahkan sampai sekarang pun masih sering berkunjung ke cafe tersebut.
Ia memilih duduk di sebelah pojok sudut cafe karena disana ia bisa mengamati pemandangan dari segala arah. Ia hanya sendiri karena ia memang tak akrab dengan banyak orang apagi sahabat saja ia tidak punya, karena sejak dulu memang dibatasi oleh sang Papa jika ingin berteman dengan siapapun pasti akan di interogasi Papa nya terlebih dulu. Akhirnya teman-temannya pun menjadi sungkan jika ingin berteman dengan Kiara.
Tak lama waitress pun datang menghampirinya.
“Permisi nona mau pesan apa?”
“Matcha latte nya satu ya mbak”
“Oke, ada lagi nona?” Tanya waitress
“Itu dulu aja mbak nanti kalau ada lagi saya panggil mbak nya lagi” kata Kiara
“Baik,ditunggu sebentar ya nona”
“Oke” jawab Kiara sambil tersenyum
Tak lama waitress pun kembali dengan membawa pesanan yang Kiara pesan tadi. Ia pun menikmati secangkir Matcha latte sambil melihat pemandangan sekitar cafe.
Lima belas menit kemudian Kiara merasa bosan, mengurangi bosan nya ia pun mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, kemudian jarinya berselancar di sosial media.
Disisi kanan Kiara hanya terhalang 4 meja dari tempat duduk Kiara, seorang laki-laki tampan diam-diam memperhatikan Kiara yang sedang sibuk dengan ponselnya.
Ternyata kamu tidak berubah,masih cantik seperti dulu pertama kali kita bertemu. Batin pria tersebut sambil senyum-senyum sendiri.
“Anda tidak apa-apa Tuan?” Tanya Will sang assisten
“Tidak, memangnya kenapa?” Tanyanya
“Ah tidak Tuan,saya perhatikan dari tadi Tuan melihat nona itu seperti mengincar mangsa saja” celetuk Will
“Sialan kamu,mau ku potong gajimu!” Tukas nya
“Jangan Tuan” jawab Will. Tidak biasanya Tuan Keno memperhatikan seorang wanita sampai tersenyum begitu. Batin Will dalam hati.
Dialah Keno Adrian Bimantara,pewaris tunggal Bimantara Group merupakan perusahaan terbesar di negara ini. Di umurnya yang 27tahun masih tergolong muda namun ia berhasil menduduki jabatan Presdir karena menggantikan ayahnya yang sudah tidak lagi berkecimpung di dunia bisnis.
Keno sejak dulu memang menyukai Kiara yang notabene cantik,pintar dan humble. Kiara si gadis ceria dari dulu tak pernah menggeser posisi nya dihati Keno,
Ya, Kiara adalah juniornya waktu kuliah, mereka kuliah di satu kampus yang sama di kampus ternama yang ada di kota J. Selama kuliah mereka tidak saling akrab,karena Keno pun enggan mendekati Kiara,ia hanya ingin fokus menyelesaikan kuliah S1 nya terlebih dahulu dan melanjutkan S2 nya ke Amerika, sejak saat itu Keno hanya memendam perasaan nya tanpa mengutarakan nya pada Kiara karena tujuan nya hanya satu, datang menemui Kiara saat dia sudah berhasil dengan usahanya.
Namun sayang,sekarang ia hanya bisa melihat tanpa bisa memiliki. Harapannya telah pupus 3tahun lalu ketika perjodohan mereka gagal. Tapi perasaan Keno terhadap Kiara tidak akan pernah berubah,sampai kapanpun ia akan tetap mencintai Kiara.
Di meja nya,Kiara yg sudah teramat bosan pun akhirnya meletakkan ponselnya, ia kembali menengok sekitar dan netra nya pun bertubrukan dengan sepasang mata pria tampan di sebelah kanan Kiara yang hanya terhalang 4 meja. Kiara yang merasa canggung pun akhirnya memberi senyuman kepada pria tersebut.
Keno yang mendapat senyuman lantas wajahnya ikut mengembangkan senyuman. Hatinya berbunga-bunga mendapat senyuman dari pujaan hatinya.
Akhirnya Kiara pun memutuskan untuk pulang setelah hampir 2 jam meninggalkan rumah, dia tak enak hati pada suaminya jika lama-lama berada diluar.
Namun,saat ia akan membayar di kasir, Kiara melihat suaminya berjalan keluar dari ruang VIP bersama seorang perempuan yang menggandeng tangan suaminya serta belakangnya disusul Dio assisten sang suami, ia mengurungkan niatnya berdiri dari tempat duduk.
“Itu kan Mas Ryan, tapi sama siapa dia?” Tanya Kiara bermonolog sendiri
Terlintas pikiran buruk dibenaknya. “Ah nggak mungkin, palingan juga nggak sengaja kan”. Ia segera menepis pikiran buruknya.
Kiara terus mengamati langkah suaminya,ternyata perempuan itu sekretaris suaminya yang bernama Sylvia. Kiara tahu betul sebab dia bekerja dengan suaminya cukup lama bahkan sebelum mereka menikah.
“Samperin nggak ya?” Bingung Kiara
“Ah nggak usah deh,takut nanti ganggu Mas Ryan. Mungkin mereka lagi sibuk, ini kan waktu nya balik ke kantor” . Akhirnya Kiara pun tak jadi menghampiri suaminya.
Ryan pun masuk ke dalam mobil,dia duduk di kursi penumpang bersama sekretarisnya, sedangkan Dio menyetir di depan.
Kiara bergegas membayar di kasir setelah melihat mobil suaminya meninggalkan area cafe.
Kejadian tadi pun tak luput dari pandangan Keno,
Bukannya tadi Presdir dari Wijaya Group? Tapi kenapa Kiara sampai shock begitu ngeliatnya? Pikir Keno
“Will..” panggil Keno
“Ya tuan, ada yang Tuan perlukan?”
“Selidiki Presdir Wijaya Group, aku butuh informasi secepatnya, kalau bisa data lengkapnya lebih bagus!”
“Memangnya ada apa Tuan? Apa Presdir Wijaya Group membuat masalah?” Tanya Will
“Lakukan saja Will tak usah banyak tanya! Bonusmu aku tambah dua kali lipat jika kau berhasil mendapatkan data nya!” Pungkasnya
“Baik Tuan”
Sepanjang perjalanan pulang Kiara terus memikirkan hal yang baru saja ia lihat, sempat terlintas pikiran negatif di otaknya namun ia segera menepis pikirannya mengingat suaminya sempat bilang kalau dia makan siang dengan klien, hanya saja Kiara tak melihat klien suaminya. Entahlah mungkin saja klien itu masih di dalam cafe. Sebab sedari tadi Kiara duduk di meja nya tak melihat orang keluar dari ruangan VIP. Ia hanya melihat suaminya beserta bawahannya saja.
Setelah lima belas menit pun akhirnya Kiara sampai dirumah. Ia langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Tak lama ia pun tertidur pulas.
****
Kiara terbangun pukul 5 sore, siapa sangka ternyata tidurnya lelap sekali. Ah, mungkin dia lelah.
Ia segera mandi untuk menyambut suaminya yang sebentar lagi pulang.
Lima belas menit kemudian ia selesai dengan kegiatannya, ia segera turun kebawah dan ternyata mobil suaminya sudah berada di garasi. Ia menghampiri sang suami yang masih berada di dalam mobil.
Tok tok
Kaca mobil pun terbuka
“Mas kok belum turun? Ngapain sih” tanya Kiara
“Nggak papa kok, ini mau turun” jawabnya
Pintu mobil pun terbuka. Seperti biasa Kiara membawakan tas suaminya.
Sampai di dalam Ryan langsung bergegas naik ke lantai atas, Kiara menyusul suaminya yang masuk kedalam kamar.
“Mas mau langsung mandi? Aku siapin air nya ya?” Tawar Kiara
“Iya Sayang,udah gerah banget ini mau langsung mandi” jawab Ryan
Kiara pun langsung masuk ke kamar mandi menyiapkan air
“Airnya udah siap mas,aku kebawah dulu ya nyiapin makan malem” pamit Kiara
“Iya” sahut Ryan
Cuek banget sih. Batin Kiara
Kiara pun turun ke bawah
Sepeninggal Kiara, Ryan yang tadinya hendak masuk ke kamar mandi pun ia urungkan ketika ponselnya berbunyi menandakan panggilan masuk.
Ia langsung mengangkat panggilan tersebut saat melihat siapa yang menelpon.
“Halo beib, kenapa?” Tanya Ryan
“….”
“Iya tapi aku nggak janji ya, kalaupun nggak hari ini lain kali juga bisa kan” jawabnya
Terdengar suara dari seberang telpon protes karena permintaan nya tak di iyakan oleh Ryan
“Yaudah aku mandi dulu,aku tutup ya? Bye beib”
Setelah menerima panggilan tersebut Ryan langsung menghapus riwayat panggilan nya.
“Hufhhh bisa gawat kalau Kiara tau”
Ia pun bergegas masuk kamar mandi melanjutkan niatnya yang tadi sempat tertunda.
Di meja makan
Kiara sedang menata berbagai menu kesukaan Ryan yang menurutnya menggoda selera.
“Mas Ryan lama banget sih perkara mandi doang” gerutu nya
“Apa aku susul aja kali ya?” Pikirnya
Terdengar suara langkah kaki menuruni tangga, ternyata Ryan
“Baru aja mau aku susul mas,habisnya kamu lama”
“Ngapain aja sih?” Tanya Kiara
“Biasa Yang ngecek email dari Dio dulu” alibi Ryan
“Selalu aja gitu” tukasnya
Ryan pun segera duduk di tempatnya di iringi Kiara yang mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya.
Suara dentingan sendok dan piring pun menyertai keheningan mereka.
Di sela-sela makan, Kiara melirik ke arah suaminya. Ia ingin menanyakan soal di cafe tadi. Namun ia urungkan
Tidak ada pembicaraan sama sekali ketika mereka makan,karena Ryan tak menyukai itu.
Nanti aja lah nanya soal itu. Mudah-mudahan pikiranku nggak bener
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!