NovelToon NovelToon

Berlian Yang Terbuang

Prolog

"***Cinta itu terasa manis jika dijalani dengan perasaan yang saling menjaga dan memiliki, akan tetapi Cinta bisa menjadi Boomerang yang menyerang balik jika perasaan itu hanya untuk ajang coba coba""

Like ,n Vote ya Gaess 😍😍***

**Lanjut***

Berlian tidak menyangka jika semalam tidurnya ditemani oleh mimpi indah bertemu dengan pangeran tampan berkuda poni yang datang dan mengajaknya menikah, malah pagi ini dia dikejutkan dengan ajakan menikah sesuai dengan mimpinya semalam tetapi bukan Pangeran berkuda poni melainkan seorang Abdi negara yang tidak pernah ia temui sebelumnya.

Jangankan menginginkan pernikahan orang mimpi untuk menikah saja datangnya di saat malam Saat ia tertidur, setelah siang dirinya bangun ya semuanya bayar begitu saja sebabnya memang di dalam kehidupannya ia belum ada niatan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.

padahal selama menjalani hubungan dengan kekasih hati nya yang notabene seorang dokter mereka berdua belum pernah membangun komitmen untuk menjalani kehidupan yang lebih jauh lagi, sebab Berliana sekarang ingin fokus dalam profesinya sebagai Dokter ortopedi maka dari itu ia tidak ingin dipusingkan dengan urusan rumah tangga yang menurutmu manis hanya diawal setelah itu bakalan terasa hambar dan juga membosankan.

Berliana Safitri, wanita cantik yang memiliki pekerjaan sebagai seorang dokter itu merupakan lulusan S2 terbaik di fakultasnya.

Wanita itu menjalin hubungan dengan kekasihnya yang bernama Adrian Erlangga, keduanya sudah hampir memasuki tahun ketiga dalam menjalin hubungan tetapi belum ada komitmen untuk menikah ke rumah sama-sama masih ingin menikmati profesi mereka saat ini.

pagi hari begitu cerah matahari sudah menampakkan kekuatannya tanpa suara dengan cahayanya saja sudah membuat orang-orang sadar kalau sekarang adalah Waktunya untuk beraktivitas, begitupun dengan Berliana bagi-bagi sekali ia sudah sibuk dengan segala macam aktivitasnya karena pagi ini dirimu ada jadwal operasi..

Sesampainya di meja makan jadinya kebingungan dengan semua santapan yang ada di atas meja, soalnya pagi seperti begini Kenapa Mama nya menyiapkan makanan sebanyak itu padahal hanya mereka bertiga saja di rumah.

"loh Ada apa gerangan sih sampai pagi-pagi begini semua meja makan penuh dengan makanan, tidak mungkin kan kita bakalan menjadi monster yang mampu menghabiskan semua yang ada di sini? "tanya Berliana sampai terkekeh geli karena memang belum tahu dengan kejadian yang bakal terjadi beberapa menit lagi.

Papa dan Mamanya Saling pandang sambil menghembuskan nafas mereka secara perlahan, keduanya seperti tengah gundah bingung harus menyampaikan sesuatu hal penting tetapi mulainya dari mana.

Berlian yang merupakan seorang dokter dan paham tentang gestur tubuh seseorang dan juga kondisi kecewaan seseorang, merasa yakin jika ada sesuatu hal penting yang ingin disampaikan oleh kedua orang tuanya maka dari itu juga Memang mereka tidak tahu memulai dari mana tidak ada salahnya kan kalau ia yang lebih dahulu menanyakannya?

"Kalian mau ingin berbicara denganku, silahkan saja soalnya aku lagi buru-buru sekarang karena ada jadwal operasi jam 10.00 pagi dan itu tidak bisa diundur karena kasihan pasienku sudah menunggu waktu ini selama seminggu?" tanya Berlian yang benar-benar merasa penasaran.

Bima Mahendra menatap ke arah anaknya itu kemudian memantapkan hatinya kalau ada hal penting yang harus ia sampaikan saat ini juga, karena tidak mungkin jika Berlian mendengarnya dari belakang karena anaknya itu yang akan menjalaninya bukan dirinya ataupun istrinya.

"Semua santapan di meja ini disiapkan oleh Mama kamu karena kita sedang menunggu tamu penting, maka dari itu pekerjaan kamu di rumah sakit sudah diwakilkan oleh orang lain karena tadi papa sudah menang sendiri turunnya secara langsung sebab kamu ada urusan penting di sini! "Berlian mengerutkan keningnya ketika mendengar penjelasan dari Papanya yang menurutnya terlalu ambigu.

Bagaimana tidak merasa ambigu sebab menurutnya sangat tidak masuk akal ketika tamu orang tuanya tetapi harus dirinya juga menemani, padahal ada pekerjaan penting yang harus ia jalankan dan selama ini orang tuanya juga tidak pernah bersikap aneh seperti saat ini.

"ya tidak bisa begitu dong Pah, aku harus profesional menjalankan pekerjaan bagian itu kan tamunya Papa sama Mama yang harusnya menemani mereka pun kalian aku tetap harus bekerja!"tolak Berlian.

"Yah kamu benar kalau kamu ini merupakan tamunya Papa sama Mama tetapi mereka datang itu semua karena menyambut Kamu, Dan kami tidak bisa menemui mereka sendirian jika tidak ada kamu karena itu sama saja tidak sesuai dengan kesepakatan dari awal." jelas Sofia yang merupakan Mama dari Berlian.

Berlian sudah seperti orang kebingungan saat ini, mau bertanya yang mudah bagaimanapun biar rasa-rasanya sudah tidak paham dengan kondisi yang ada.

Dijodohkan

🌹🌹 cinta itu adalah Anugerah, hanya saja terkadang ia hadir disaat yang tidak tepat!! Mau menolak rasanya tidak mungkin, mau menerima pun sepertinya tidak mudah untuk di jalani 🌺..

🏵️ Like n Vote, please!!🏵️🏵️

Lanjut***

Berliana sudah tidak tahu lagi harus merespon apa yang dikatakan oleh orang tuanya itu seperti apa, karena menurutnya kata-kata mereka itu begitu ambigu dan terkadang memaksanya untuk berpikir padahal sebenarnya keadaannya sekarang tidak bisa untuk melakukan hal itu.

dirinya hanyalah manusia biasa yang otomatis tidak mengerti tentang apapun dan juga tidak paham sebenarnya kalau apa yang harus dijalani, jikalaupun mau mengeluh di masa saat ini sepertinya tidak mungkin lagi soalnya kedua orang tuanya itu terlihat sudah benar-benar yakin dengan tamu yang akan datang.

Sofia tahu kalau anaknya itu ingin sekali melakukan protes tetapi karena kebiasaannya Berliana yang selalu menurut yang mau tidak mau seperti begini memilih untuk diam, meskipun Ia juga sebenarnya sedikit merasa keberatan ketika semalam suaminya pulang dan menyampaikan tentang hal ini karena menurutnya apapun itu sudah besar dan tentunya pasti bisa memilih yang terbaik untuknya dan sekarang juga bukan zamannya Siti Nurbaya.

"kamu jangan mencari tahu apapun jika nantinya kamu bakalan tertekan mulai dari sekarang, Anggap saja sesuatu hal sedang tidak bisa terjadi saat ini dan dengan begitu kamu bakalan lebih tenang! "jelas Bima yang tahu bagaimana perasaan anaknya hanya saja mau bagaimana lagi dirinya adalah seorang pria dewasa yang otomatis setiap janji yang diucapkan harus ditepati.

"Ya jelas aja Di dalam benakku aku harus cari tahu soalnya kan kalian berkata bahwa ini menyangkut diriku, ya kalau misalnya aku hanya diam saja Kemudian memendam rasa penasaran ini berjam-jam lamanya Memangnya kalian pikir tidak sengsara? "tanya Berliana yang sebenarnya tidak suka ketika pekerjaannya harus ada yang mengatur walaupun itu adalah kedua orang tuanya.

Bima tidak tahu lagi harus mengatakan apa supaya anaknya itu paham tentang kondisinya saat ini, kalau ia lebih mementingkan perasaan Berliana ya nanti apa kata sahabatnya sedangkan kalau dirinya mementingkan perasaan sahabatnya dia tidak masalah karena Berliana itu adalah anaknya maka anak harus mendengarkan apapun yang dikatakan oleh orang tuanya!

"Terserah Mama saja mau berbicara apa dan juga terserah papa saja mau mengatur hidupku Seperti apa, tetapi aku harap kedepannya tentang pekerjaanku dan apapun itu tidak ada yang boleh mengaturnya lagi soalnya aku bukan anak kecil lagi! "Sesal Berliana berharap agar orang tuanya paham.

ketika mereka sedang berdebat seperti saat ini terdengar ada suara mobil dari depan dan Berliana sepertinya tidak terlalu ingin merasa penasaran Siapa yang datang, karena itu intinya Pasti sahabat Papanya soalnya mamanya rela semalam tidak tidur hanya untuk menyiapkan makanan sebanyak ini.

"Nah itu mereka sudah datang, Ayo sekarang kamu bersiap-siap supaya kita pergi menyambut mereka di depan! ingat kamu boleh marah hanya kepada kami saja tetapi saat ada tamu kamu tidak boleh memasang tatapan seperti begitu, karena itu sama saja kamu ingin mempermalukan kami secara tidak langsung di depan orang dan dengan begitu mereka akan menyangka kalau kami tidak pernah mengajarkan kamu hal-hal yang baik! "bisik Sofia membuat Berliana mendengus kesel.

ketika dirinya ingin bertemu dengan tamu papa dan juga mamanya tiba-tiba ada panggilan dari kekasihnya Adrian, membuat wanita itu yang mau tidak mau merespon dulu karena ia yakin kekasihnya pasti sedang menunggu kehadirannya soalnya sudah mau masuk jam untuk bekerja tetapi sampai saat ini dia belum muncul juga.

"ya Sayang ada apa? "tanya Berliana lirih membuat Adrian di seberang mengerutkan keningnya karena merasa heran dengan suara kekasihnya yang berbeda daripada biasanya.

"kamu sakit, jadi Sudah sampai jam segini tidak bisa datang ke rumah sakit? "tanya Adrian memastikan.

Berliana menghembuskan nafasnya secara perlahan karena sejatinya bukan tubuhnya yang sakit melainkan hatinya saat ini, hanya saja tidak mungkin ia harus mengatakan secara langsung Takutnya nanti bakalan kepikiran dan alhasil tidak bisa fokus dengan pekerjaannya.

" Nanti saja baru aku telepon kamu balik deh tetapi sekarang Tunggu dulu ya soalnya kondisinya lagi tidak memungkinkan, nanti kalau soal jadwal operasiku Tadi katanya Papi sudah meminta izin Jadi sepertinya memang hari ini aku tidak bakalan datang ke rumah sakit! "keluh Berliana membuat Adrian hanya bisa mengusap wajahnya kasar karena sebenarnya ia sangat merindukan kekasih hatinya itu namun bagaimana lagi ketika kondisi mereka memang tidak memungkinkan untuk bertemu saat ini.

"Ya sudah kalau begitu nanti kalau misalnya urusan kamu sudah beres tolong ya telepon aku balik soalnya aku pagi ini ada jadwal operasi pasien, semalam ada kecelakaan besar tetapi aku tidak bisa memberitahukan kamu Soalnya takutnya jangan sampai kamu sudah tidur. "pamit Adrian dan Berlian hanya menganggukkan kepala seolah-olah kekasihnya itu sedang melihat dirinya.

Sofia merasa gelisah karena dari tadi menunggu kehadiran anak mereka tetapi tidak muncul juga sampai saat ini, padahal sahabat dari suaminya itu sudah muncul dan menanyakan keberadaan Berlian tetapi mau bagaimana lagi ketika anak itu setengah hati untuk menjalankan semua ini ya mereka Tentu saja tidak bisa memaksakan kehendak seluruhnya.

Perkenalan

Bima menyambut tamunya yang datang sambil tersenyum senang karena orang yang datang tersebut merupakan orang yang berjasa di dalam kehidupannya, dan juga orang yang sangat dekat dengannya selain kedua orang tuanya yang sudah almarhum dan orang itu yang selalu menemaninya dari 0 sampai sesukses hari ini.

pria itu bahkan tidak peduli jika saat ini Berlian tidak bersama dengan mereka karena ia yakin anaknya itu pasti nanti bakalan menyusul, sedangkan istrinya sedang memasang wajah kekhawatirannya sebab tamu yang datang hari ini itu ingin bertemu dengan Berlian bukan dengan keduanya sebab yang akan memutuskan segala sesuatunya ya anak itu bukan Bima ataupun dirinya.

"Wah hanya kalian berdua saja kah yang menyambut kami hari ini, baru calon menantu kami ada di mana perasaan kami datang ke sini untuk bertemu dengan dia bukan dengan kalian kan? "tanya Maria yang merasa penasaran Di manakah gerangan calon menantunya itu yang selama ini hanya bisa dilihat lewat foto-foto yang dikirimkan oleh Sofia melalui media sosial.

"Ah itu tadi dia lagi ke kamar mandi Mungkin sebentar lagi pasti bakalan nyusul tanda kau mau maklumlah anak muda biasanya akan sedikit merasa cemas dan alhasil mempengaruhi hormon yang lain! "kilah Sofia sambil memaksakan senyuman di wajahnya soalnya ia sebenarnya adalah orang yang tidak pandai berbohong.

Maria tersenyum sambil menggelengkan kepalanya sebab menurutnya kalau memang sampai menantunya merasakan hal itu berarti menurutnya terlalu lucu, hanya saja setiap orang kan punya respon masing-masing tidak bisa harus disamakan dengan diri kita yang jelas-jelas sudah terbiasa mendengar kabar mengejutkan.

Di belakang tubuh Maria dan juga Abraham istrinya ada seorang pemuda yang dari tadi hanya memasang tatapan datarnya tanpa ekspresi sama sekali, seolah-olah interaksi antara manusia paruh baya yang ada di hadapannya itu bukan merupakan sesuatu hal yang pantas untuk ia lihat dan juga ia dengar serta untuk direspon.

"ini Devano Satria kan, si Pemuda tampan yang dari dulu hobinya menjadi manusia kulkas 2 pintu seolah-olah tidak bisa bicara sama sekali? "tanya Sofia kepada pemuda yang ada di belakangnya Maria membuat wanita paruh baya itu tertawa karena merasa lucu dengan apa yang diucapkan oleh calon besannya itu.

"Nah itu dia masalahnya Soalnya Devano ini orangnya pendiam Kemudian bertemu dengan berlian juga mendiami ya Cocok rumah mereka bakalan menjadi rumah hantu, tetapi biasanya pendiam bertemu dengan pendiam pasti nanti bakalan menjadi meledak jadi Kita sesuaikan saja deh dengan kebiasaan mereka itu! "kelakar Maria membuat Devano menatap ke arah Mamanya itu dengan Tatapan yang sulit diartikan.

Abraham menatap ke arah putranya yang menurutnya sudah sangat tidak sopan sebab masa ia bertamu ke rumah calon mertuanya tanpa memberikan salam sama sekali, setidaknya mencium tangan mereka berdua taksir supaya orang-orang tahu bahwa pemuda itu biarpun pendiam tetapi tahu adat istiadat dan juga tata krama.

"kamu mau berdiri di situ saja, seperti kebiasaan kamu ikut apel dan berdiri tegak seperti begitu tanpa bergerak sedikit pun ? "tanya Abraham membuat Devano mau tidak mau maju ke depan dan memberi salam kepada Sofia dan juga Bima yang dari tadi menatap ke arahnya dan merasa heran kok bisa ya ada pria yang sekaku itu.

Berlian yang baru saja kembali dari kamar mandi merasa heran ketika semua orang bukannya masuk Tetapi malah tetap berdiri di depan rumah, seolah-olah ada hutang yang masih Tertinggal makanya harus dibahas saat itu juga.

"Kalian mau berdiri di situ saja tidak ada niatan untuk masuk, sudah kalau begitu kita semua di luar saja terus masuk sama sekali?"tanya Berlian dengan keningnya Emang kerut membuat Devano yang dari tadi menoleh ke arah lain menatap ke arah sumber suara tanpa ekspresi sama sekali dan kini tatapan matanya punya bertemu dengan Berlian yang juga sedang menatap ke arahnya tanpa ekspresi.

"kamu Berlian kan, Berlian Safitri yang dulu Tante gendong kemudian hobinya menempel saja dan tidak ingin kalau Tante itu memberikan kembali kepada Mama kamu? "tanya Maria antusias.

Berlian terlihat mengerutkan keningnya karena bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh wanita itu, sebab selama ini mereka berdua memang belum pernah bertemu sama sekali Jadi kalau misalnya Berlian mengatakan dirinya mengenalinya kan tidak mungkin.

"Iya memang Mama saya Berlian tetapi Tante siapa ya kalau boleh tahu, maaf bukannya tidak sopan tetapi memang selama ini kita tidak pernah bertemu deh sebelumnya? "tanya Berlian membuat Sofia meremas gua tangan anaknya itu sebab menurutnya sudah sangat tidak sopan.

"Oh Tante itu merupakan calon...

"Sepertinya kita masuk saja ke dalam baru bahas di dalam rumah Soalnya tidak enakan nanti ada kejutan di depan sini, kalau memang mereka mau bereaksi ya nanti saja setelah di dalam Tetapi kalau di sini Saya rasa sangat tidak etis! "ajak Sofia ada yang langsung memotong perkataan Maria sebelum wanita itu mengatakan secara langsung Sebab mereka memang belum membicarakan hal ini kepada Berlian dari awal.

Berlian menjadi serba salah antara ingin menanyakan secara langsung Apa maksud dari perkataan Maria tadi, atau malah membiarkannya begitu saja dan belum lagi tatapan pria asing yang tengah berdiri di belakang kedua orang tuanya yang dari tadi seolah-olah ingin membunuhnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!