Judul: Awal Renkarnasi
By :@Mitsuki776
Di tengah malam suatu jalan di perkotaan yang sunyi terlihat segerombolan laki-laki berjas hitam sedang berlarian ada yang memakai mobil, berlari, bahkan beberapa pesawat berdatangan mengejar seorang wanita berusia 28 tahun itu, wanita itu memakai setelan pakaian baju ketat berwarna merah dengan perut yang terbuka, memakai jaket kulit se perut, celana jeans, dan sepatu berbahan keras, memiliki surai hitam yang di ikat satu ke belakang. ya dia adalah Minakawa Eva yang sedang di kejar kejar oleh orang-orang suruhan saudara tirinya.
~~dor dor dor~
Beberapa tembakan menghujat dirinya yang masih bertahan untuk berlari, kedua bahunya, kakinya bahkan bagian samping perutnya terkena tembakan peluru, namun ia masih berusaha bertahan, hingga akhirnya ia ambruk di kala sala-satu tembakan mengenai bagian belakang tulang rusuknya.
Terlihat orang orang ber jas hitam itu mulai mengelilinginya, mengarahkan berbagai macam jenis senjata ke arahnya dan siap untuk menembaknya, kemudian terlihat sebuah helikopter mendarat di belakang segerombolan orang ber jas hitam itu, memperlihatkan sepasang kekasih yang baru saja selesai menikah. Dia adalah kawasima Rei dan saudara tiri Eva yaitu Minakawa Shirena.
Terlihat sepasang kekasih itu menatap Eva remeh di kala ia merasakan sebuah kemenangan besar ada di tanganya, "heh, Eva..bagaimana rasanya, sakit bukan?"ucap Shirena yang saat itu memakai baju pengantin, dengan gaya rambut sedikit keriting, dadanya bahkan seperti ingin menyembul keluar karena ukuranya yang besar.
"sialan!"gumam Eva yang saat ini mencoba berdiri, "Eva Eva, kamu mau saja di bohongi ya, biar ku beritahu berita bagus padamu! Sebenarnya ibumu yang tua dan jelek itu sudah tewas sedari awal terjadi kecelakaan mobil itu"ucap Shirena sambil sedikit tertawa, Eva terkejut, ia menyangka ibunya masih ada, tapi kenyataanya...Eva pun mulai meneteskan air mata
"hem, saya berterimakasih atas kerjamu selama ini, sekarang saya akan membalas budi anda.."ucap Rei dengan angkuhnya menatap Eva tajam
"musnahkan"ucap Rei lagi memerintah orang orang ber jas hitam untuk menembaki Eva sekaligus, pandangan Eva mulai buram dengan suara berbagai jenis tembakan bergemuruh menghujat tubuhnya, Eva pun tewas.
........
............
Terlihat seluas membentang bunga bunga kecil menjadi alas dari dataran yang luas, langit langit yang biru pun terlihat sangat cantik dengan awan awan yang menghiasinya.
Terlihat seorang gadis dengan pakaian kerajaan berwarna biru tua dan hitam sedang berbaring tak sadarkan diri di padang bunga itu, terlihat surai hitamnya yang begitu cantik berpadu dengan warna bajunya itu, di tambah dengan sebuah tiara yang terdapat beberapa keristal di sana melingkar di kepala sang gadis itu, kesadaranya mulai pulih di kala sebuah suara menyadarkanya.
"sadarlah!!"ucap suara itu menggema di seluruh wilayah beralas bunga itu, Eva bangkit dan berdiri, ia terkejut mendapati dirinya masih hidup, "a aku belum mati?.."gumamnya melihat tanganya serta tubuhnya yang di balut pakaian kerajaan, "haha, kau sudah mati Eva!!"ucap suara itu lagi.
"siapa kamu!!"teriak Eva sembari mencari cari asal suara mengema itu, namun nihil sosoknya sama sekali tidak terlihat, "kamu tak perlu tahu siapa aku, begini, aku akan memberikan kesempatan padamu untuk hidup kembali, bagaimana?"ucap suara itu lagi.
"hidup lagi?".
"hn, bagaimana, aku akan memberikanmu hidup di dunia yang tidak akan kau sangka sangka"ucap suara itu.
Eva berpikir keras lalu ia menjawab "baiklah..", suara itu kembali terdengar tertawa "bagus, kalau begitu nikmati hidupmu!!"ucap suara itu lagi.
Terlihat bunga bunga yang tadinya menjadi alas pijak mulai mengambang mengelilingi tubuh Eva yang juga ikut melayang, kemudian hal tak terduga lainya terjadi muncul kemerlip kemerlip kecil keluar dari bunga bunga tadi mengelilingi Eva hingga Eva tak dapat melihat sekelilingnya lagi akibat kemerlip kemerlip kecil itu menghalangi pandanganya, kemudian muncul nontifikasi seperti sedang bermain game virtual reality, tertulis di sana
"MEMULAI PERUBAHAN 2%"
.....
"MEMULAI PERUBAHAN 56%
.....
"MEMULAI PERUBAHAN 89%"
....
"MEMULAI PERUBAHAN 100%"
"SELAMAT MENJALANI..."
"vallerie Ocktavia"
Eva secara reflexs menutup mata merahnya, namun ketika ia membuka matanya, ia sedang ada di sebuah taman yang besar beralas bunga bunga kecil, mirip tempat yang ia hinggapi tadi sebelum ia sampai di sini, tapi bedanya taman ini lebih berwarna daripada tempat yang ia hinggapi tadi
Namun yang membuat Eva terkejut adalah dirinya yang tidak seperti dirinya,terlihat surainya yang berwarna putih, ia juga memakai pakaian aneh berwarna putih dengan sedikit dekorasi berwarna ungu, memang pakaianya mirip dengan avatar game fantasy, tapi yamng membuatnya yakin bahwa yang ia kenakan adalah pakaian seorang putri adalah selingkar tiara yang di hiasi kristal kristal berwarna biru di atas kepalanya.
"di mana" gumam Eva yang matanya mulai menusuri sekelilingnya, kemudian seorang gadis dengan rambut biru tua yang di galung dan memakai pakaian khas pelayan kerajaan menghampirinya, "nona, sudah waktunya kita kembali"ucap sang gadis menunduk hormat, kemudian muncul sebuah nontifikasi di depan mata Eva yang bertulisan
Nama: Ema
Umur :16 thn
Status : pelayan (tidak menikah)
Seorang pelayan kepercayaan Vallerie yang dulunya pernah di beli dari para pedagang budak di pasar, punya kemampuan beladiri yang cukup bagus plus memiliki kepintaran yang cukup kuat
Ingin keluar?
Yes No
'apa apaan ini?' batinku, aku pun mengklik yes pada layar di depan mataku, kemudian layar itu menghilang, "nona, sudah waktunya kita kembali" ucap pelayan yang bernama Ema itu, Eva pun hanya menurutinya, karena informasi yang tadi Eva dapat berhasil meyakinkanya bahwa Ema adalah pelayan setia tubuh yang sedang di diaminya, ketika Eva mulai berjalan keluar dari wilayah taman kerajaan, terlihat sebuah istana dengan nuansa tembok berwarna putih biru menyita penglihatan Eva, Eva baru pertama kali melihat sebuah istana begitu besar seperti ini
Ketika ia mulai memasuki istana, sebuah nontifikasi kembali muncul di depanya
Biodata karakter anda
Nama: Vallerie Ocktavia
Umur: 15 thn
Status: putri ke-6 dari kerajaan Ocktaviani (Bertunangan dengan seorang pangeran tunggal dari kerajaan Sihon yang di kenal sebagai iblis peperangan)
Jenis tarung: pengguna sihir (sbsar:2%), Katana (3%+Eva \=78%), adu fisik (2%+Eva\=94%), Kepintaran (23%+Eva\=96%),
Sifat :Penakut dan hanya suka berlindung di belakang ibunya, bodoh luar biasa, tidak pandai berbicara, dan memiliki hati yang sangat baik
Keterangan: merupakan putri tunggal dari seorang selir ke-4 dari sang raja, ibunya baru meninggal sebulan yang lalu, mengidam penyakit yang tidak dapat di sembuhkan,bertubuh lemah, seringkali di benci dan di kerjai oleh saudara saudara tirinya, dan seringkali di hukum oleh raja karena di anggap membuat onar dengan para saudara tirinya
Ingin keluar?
Yes No
Eva mengklik yes, dan mulai menerima dirinya sekarang bukan Eva lagi, melainkan putri ke-6 dari kerajaan Ocktaviani, dan anak dari selir ke-4 sang raja,Putri Vallerie Ocktaviani, dua pengawal kerajaan membukakan pintu istana, mempersilahkan Vallerie masuk dengan nada hormat dan membungkuk, sedangkan Ema berjalan di samping Vallerie dengan hormat juga
Vallerie sampai di kamarnya, terlihat kamarnya yang begitu kekanak kanakan baginya, sungguh hal memalukan bagi Valleri yang saat ini adalah Eva untuk mendiami tempat itu, umur asli Eva adalah 28 thn, sedangkan usia tubuh Vallerie 15 thn, jadi hal yang wajar jikalau Vallerie memiliki kamar dengan nuansa pink dan di hiasi banyak boneka bertebaran di mana mana, tapi tidak bagi Eva yang sama sekali tidak menyukai dekorasi kamarnya itu
Eva mulai membereskan boneka bonekanya, lebih tepatnya ia kumpulkan untuk di berikan ke anak anak rakyatnya, namun ia kembali di cegat oleh Ema, "nona, biar saya saja, mau anda apakan semua boneka ini?"ucap Ema membungkuk hormat, "bisakah kamu mengganti nuansa kamarku ini, aku tidak menyukainya"ucap Vallerie menatap dinding dinding kamarnya dan tempat tidurnya yang juga bercorak boneka, Ema terkejut, setahunya Tuanya itu sangat menyukai warna pink dan boneka boneka lucu, namun sekarang?
"ee, apa saja yang ingin anda ganti?"ucap Ema lagi, "dindingnya, aku ingin dindingnya berwarna putih dan ungu, kasurku, ganti menjadi sprai lembut berwarna putih, dan boneka boneka ini berikan pada anak anak rakyat kita"ucap Vallerie menunjuk deretan boneka bonekanya
"dan satu lagi, kurngi barang barang tak berguna seperti meja dan lemari di sana" ucap Vallerie menunjuk sebuah meja dan lemari bercorak boneka, ia hanya meninggal beberapa benda yang menurutnya tidak bercorak terlalu kekanak kanakan
Ema terdiam, "nona..anak anak dari rakyat kita tidak akan pernah mau menerima hadiah dari anda, karena bagi mereka anda adalah pembawa sial, jadi saya takut hadiah anda akan di tolak"ucap Ema menunduk, "jangan bilang itu dariku, bilang saja dari kerajaan" ucap Vallerie lagi sembari berjalan menuju ruang pakaianya, sedangkan ema mulai memanggil beberapa orang untuk mengganti gaya kamar Vallerie,Ketika Vallerie memasuki ruang koleksi baju bajunya dan sepatunya vallerie terkejut mendapati beberapa baju yang bermotif norak, oh tidak hancur sudah martabatnya sekarang, vallerie kemudian memilih beberapa baju yang menurutnya lumayan untuk di simpat, selebihnya Vallerie berniat untuk membuangnya, Vallerie untuk sementara selama 3 hari akan tinggal di kamar atas yang memang tidak ada penghuninya, kamar itu bernuansa putih dan kuning, memang itu adalah bekas kamar saudara laki laki tirinya yang sudah tidak tinggal di istana lagi, ia sibuk berkelana ke beberapa kerajaan, maka dari itu kamarnya menjadi kamar yang tidak terpakai
Selang beberapa menit Ema datang dengan beberapa pelayan lainya membawa nampan berisi berbagai jenis makanan untuk Vallerie, itu sempat membuat Vallerie terkejut, karena seharusnya sebagai seorang putri kerajaan Vallerie ikut makan bersama anggota kerajaan lainya, namun ia kembali teringat tentang biodata dirinya saat ini yang merupakan pembawa sial keluarga kerajaan
Makanan di letakan di meja yang ada di dalam kamar itu, kemudian para pelayan itu keluar dari kamar kecuali Ema, mereka tidak menunggui Vallerie makan karena tugas mereka bukanlah menjadi pelayan vallerie, malainkan pengurus jamuan makan,maka wajar saja jika pelayan itu memilih keluar kamar dan kembali berkutat di dapur, Vallerie melihat makanan yang terletak di atas meja, memang itu merupakan makanan belum pernah di temui Vallerie sebelumnya, tapi ia masih berani untuk memakanya
Dan benar saja makanan itu tak seenak bentuknya, terasa hambar, bahkan masakanya jauh lebih enak daripada makanan yang ia makan saat ini, maka dari itu Vallerie besok pagi akan memasak makanan sendiri, walalu itu di tempat kayu bakar sekalipun
Vallerie hanya memakan sedikit makanan, itu membuat Ema menjadi bingung, setahunya tuanya itu selalu menghabiskan makananya tanpa tersisa, "tuan putri, apa anda sedang tidak bernafsu makan?" ucap Ema menunduk, Vallerie yang tadinya sibuk melihat keluar kaca kamarnya menoleh ke arah Ema yang terlihat sedang mengkhawatirkanya, itu membuat Vallerie tersenyum kecil, pasalnya selama dulu saat ia masih menjadi Eva, ia tidak pernah di belas kasihani apalagi di perdulikan oleh seseorang, tinggal pun ia hanya di beri sebuah kamar berupa kosan di pinggir jalan
"Ema, besok siapkan 2 jubah untukku menutupi identitasku, kita akan pergi keluar istana besok"ucap Vallerie mulai merebahkan dirinya ke ranjang, "tapi tuan putri,saya takut yang mulia raja akan memarahi anda"ucap Ema khawatir, "kamu tak perlu takut, lagipula kita keluar istana diam diam"ucap Vallerie memejamkan matanya menuju bawah alam sadarnya
Segini dulu ya💙😆
Lanjut chapter berikutnya
Membuat cerita bertema fantasy bagi author tidak semudah membuat cerita bertema aksi, author memang suka cerita bergenre fantasi, tapi kalau ngebuat, masih belum terbiasa🙏🙏
maafkan kesalahanku😅
Judul:Akhasi Yuna
By. :@Mitsuki776
Di dalam mimpi bawah sadar~
Sssrrr~ (suara daun pepohonan bergesekan)
"Vallerie!!, Vallerie!!, Vallerie" teriak seseorang yang berdengung
"EVA!!"teriaknya lagi keras hingga membuat empunya membuka mata, Vallerie menusuri sekitarnya yang nampak sangat gelap, dan lagi ketika ia terbangun ia sudah dalam keadaan berdiri, "di mana?..."gumamnya menusuri sekitar untuk mencari jalan keluar, "Vallerie!!"panggil seseorang dengan suara bedengung, "ka kamu..yang membuatku berengkarnasi kan?"ucap Vallerie mengingat hari di mana ia di rengkarnasi saat suara bedengung sebelumnya juga menghampirinya
"ya, ku beri tahu kamu suatu hal, dunia yang kamu jalani ini adalah dunia barumu, anggap saja kamu sedang bermain game, terkadang kamu juga akan di beri misi dan instruksi tentang dunia ini, jika kamu menyelesaikan misi, kamu akan mendapat imbalan coin yang bisa kamu tukar dengan apa saja yang ada di penjualan, tapi tidak bisa di tukar dengan pedagang lain selain penjualan di nontifikasimu, kamu bisa menggunakan coin itu untuk membeli baju, pedang, meningkatkan kekuatan magis, kepintaran, dll, bahkan kamu juga bisa mempercantik avatarmu yang saat ini adalah Vallerie"ucap suara berdengung itu
"oh ya kamu juga mempunyai inventory yang cukup luas untuk meletakan beberapa barang, kamu bisa gunaka coin untuk memperluas inventory kamu, cara penggunaan avatar kamu sangat simpel, kamu tinggal menyebutkan sesuatu yang ingin kamu periksa, misalnya kamu ingin membuka inventory, sebutkan saja kata 'inventory', atau ingin membuka biodatamu atau orang lain, sebutkan 'biodata' beserta nama orang yang ingin kamu periksa, tapi tidak semua orang yang biodatanya dapat kamu periksa, beberapa orang yang kekuatanya lebih kuat darimu tidak akan bisa kamu bobol biodatanya"ucap suara itu lagi, "bagaimana cara aku untuk mendapatkan misi?"tanya vallerie fokus, karena ini juga menyangkut tentang gaya hidupnya nanti
"kamu tinggal menyebutkan kata 'Misi' maka akan muncul beberapa misi dengan imbalan coin yang berbeda beda, itu sesuai dengan tingkat kesulitan sebuah misi"ucap Suara itu mendengung, "baiklah aku mengerti" ucap Vallerie, tak lama kemudian titik cahaya terang terlihat di depan Vallerie, semakin lama semakin membesar dan terang, secara riflexs Vallerie menutup matanya, dan ketika ia membuka matanya, ia sudah ada di pembaringan Ranjang tempat tidurnya di istana, Vallerie menoleh arah lemari jam yang sering kali berbunyi, waktu menunjukan pukul '06:04'
Vallerie menuju kamar mandi dan bersiap untuk menuju pasar tempat para rakyat kerajaan Ocktavia tinggal, karena semua baju Vallerie adalah baju kerajaan, ia memakai jubah berwarna coklat untuk menutupi identitasnya
Ia kemudian memanggil Ema untuk ikut denganya, tapi sebelum itu ia memeriksa beberapa misi, kalau kalau ia dapat menjalankan misi saat berada di kediaman para rakyatnya
MISI YANG TERSEDIA:
1.Membeli 1 budak yang bernama Yuna Akhasi di pasar pukul 9.40 (imbalan 25 Coin)
2.Menyelamatkan seorang anak kecil dari kuda yang ingin menabraknya di pasar pukul 10.56 (Imbalan 40 Coin)
3.membunuh **** hutan yang tersesat dan sedang mengamuk di peternakan Syara pukul 8.56 (imbalan 60 coin)
4.Menangkap para pencuri di pasar pukul 11.32 (imbalan 34 Coin)
5.Membeli buku panduan sihir berjudul "The magis" di perpustakaan perbukuan umum pukul 12.30 (Imbalan 25 coin)
Bagi Vallerie tidak ada yang terlalu sulit di misi kali ini, namun tempat yang berbeda beda menghambat Vallerie untuk menghasilkan Coin lebih banyak, maka dari itu ia memutuskan untuk pergi ke pasar karena di sanalah yang terdapat misi lebih banyak
Vallerie pun pergi keluar istana bersma Ema dengan tanpa sepengetahuan keluarga kerajaan lainya, mereka sampai di pasar pukul 8.56, mengapa mereka tahu jam berapa saat itu? Padahal tidak ada jam tangan di sana!, biar ku jawab, Ema sebelumnya di bekali jam bulat di kantong sakunya, memang setiap pelayan kerajaan mempunyai itu, karena itu berguna untuk mengetahui kapan sang tuan memiliki keperluan, pars pelayan hanya bertugas mengingatkan
Vallerie menarik tudungnya lagi untuk bisa lebih menutupi wajahnya, tapi untungnya para rakyat tidak terlalu mengenal wajah keluarga kerajaan, itu mempermudah Vallerie untuk menyamar, Vallerie berkeliling dan mendapati beberapa bahan masakan, ia kembali teringat dengan makanan masakan koki istana yang sama sekali tidak ada enak enaknya, maka dari itu ia membeli beberapa, "em nona, untuk apa anda membeli bahan bahan itu, bukankah koki kita sudah menyiapkan semuanya?"tanya Ema bingung, ia sengaja memanggil Vallerie dengan sebutan nona dan bukan Tuan putri, karena Ema tahu bahwa tuanya tidak ingin identitasnya sebagai keluarga kerajaan terbongkar
"aku ingin memasak sendiri, jangan lagi bawakan makanan ke kamarku, aku tidak menyukainya"ucap Vallerie menjelaskan, setelah membeli beberapa bahan masakan, Vallerie mencari bumbu bumbu untuk acara masaknya, namun nihil di sana tidak terdapat bumbu bumbu penyedap
'pantas saja rasa masakan itu terasa hambar, ternyata bumbu bumbu di sini terbatas' batin Vallerie mengeluh, kemudian ia kembali teringat dengan ucapan orang yang membuatnya bisa berengkarnasi tentang Coin yang bisa di tukar dengan apapun, bukankah berarti bumbu bumbu masakan juga akan ada di sana?, Vallerie pun memeriksa toko belanjaan di Nontifikasinya, dan betul saja, ada beberapa bumbu masakan yang tersedia, namun harganya cukup mahal 10 coin per bambu setinggi 18 cm (botol bambu, apalah itu)
Ia berniat setelah mendapatkan beberapa coin ia akan membeli beberapa bumbu masakan, ketika ia berjalan jalan, ia tertarik pada suatu toko penjual aksosoris, di sana ada satu gelang yang sangat menarik perhatian Vallerie, itu merupakan gelang tali berwarna hitam dengan benda yang menghiasinya, benda berupa lambang zodiak dari aluminium, kemudian Vallerie teringat akan dirinya dulu mengenakan gelang yang serupa di tangan kirinya, maka dari itu Vallerie membeli 3 untuk dirinya, Ema, dan budak baru yang akan di belinya, ia juga sengaja membeli gelang dengan Zodiak Leo, karena ia bermaksud untuk menciptakan sebuah perkumpulan yang akan menuntaskan kejahatan di malam hari sekaligus menuntaskan beberapa misi
"ini untukmu Ema" ucap Vallerie menyodorkan gelang hitam ke arah Ema, "terima kasih tuan, em satunya lagi untuk siapa?"tanya Ema heran, setahunya playan tuanya itu ya cuman dirinya, "kau akan tahu nanti" ucap Vallerie berjalan ke arah pedagang budak, uang yang ia bawa cukup banyak, jadi ia tak khawatir uangnya tidak cukup
"Ema pukul berapa sekarang?" tanya Vallerie menatap arah beberapa budak di depanya, "sekitar pukul 9.35, tuan"ucap Ema menunduk, "5 menit lagi, siapkan beberapa coin emas, aku ingin membeli 1 budak" ucap Vallerie pada Ema, "baik" jawab Ema menunduk dan mulai mengeluarkan katong coin emas
"budak selanjutnya, dia adalah seorang wanita yang lumayan cantik, dia bisa memasak juga bisa melayani dengan baik, namanya adalah Akhasi Yuna"ucap penjual budak mempromosikan, "saya akan menjadi pelayan setia anda jika anda mau membeli saya"ucap Akhasi Yuna menunduk hormat, "ap apa, dia bersedia menjual dirinya?"ucap Ema terkejut, pasalnya penjualan budak adalah wanita yang di culik dari negri lain dan di jual ke negri ini, tapi wanita di depanya dengan segala hormat menawarkan dirinya ke pembeli
Vallerie tersenyum ketika melihat beberapa laki laki dewasa/hidung belang mulai menawarkan harga harga untuk membeli sang budak, memang penjualan budak ini serupa dengan acara lelang, siapa yang paling dermawan mau menawarkan harga tertinggi, dialah yang akan mendapatkan budak itu, bedanya acara lelang dengan penjualan budak ini adalah jika di acara lelang, sang pembeli harus mendaftarkan namanya terlebih dahulu, sedangkan perjualan budak, itu bebas, tak perlu harus mendaftarkan nama terlebih dahulu
"30 keping perak"
"45 keping perak"
"2 keping coin emas!"
"4 keping coin emas" sala satu suara membuat para penawar budak menoleh ke arahnya, pasalnya harga yang di tawarkanya itu begitu tinggi, namun sayangnya suara itu bukan berasal dari vallerie melainkam seorang pemuda berumur 23 thn yang memiliki surai hitam dan sebuah katana menggantung di pinggangnya, itu Daichi, sekilas ia terlihat seperti pengawal kerajaan
Jam menunjukan pukul '9.40' saatnya bagi Vallerie untuk menawar "5 keping coin emas!"ucap Vallerie dengan lantangnya, ia masih memakai tudung, tenang tidak akan ads yang mengenalinya, "6 keping coin emas" ucap Daichi lagi, "8 keping coin emas!"ucap Vallerie yang mampu membungkap Daichi, Yuna pun sempat terkejut, segitu mahalkah dirinya? Pikirnya
Vallerie segera memindai biodata Yuna
Biodata
Nama:Akhasi Yuna
Umur:17 thn
Status:Seorang budak yang dengan rela mau menjual dirinya demi ibundanya (tidak menikah)
Jenis tarung: pengguna Katana yang cukup hebat
Keterangan: merupakan anak dari seorang prajurit kerajaan yang mati saat bertempur di peperangan besar, ia terpaksa menjual dirinya demi kesembuhan ibunya, namun naas ibunya meninggak kemarin, demi membayar biaya pengobatanya sebelum meninggal yuna menjual dirinya
Ingin keluar?
Yes. No.
Yuna pun terjual pada Vallerie, "saya akan mengabdikan hidup saya pada anda nona, saya akan menjadi pelayan yang baik untuk anda" ucap Yuna membungkuk ke arah Vallerie
"siapa bilang kamu akan jadi pelayanku, aku sudah memiliki pelayan yang setia padaku"ucap Vallerie melirik Ema yang terlihat kecewa, ia mengira ia tidak akan menjadi pelayan satu satunya.lagi, "lalu untuk apa tuan membeli saya?" tanya Yuna heran masih membungkuk, Vallerie tersenyum, "apa kebisaanmu selain menjadi pelayan?" ucap Vallerie
Yuna terlihat berpikir keras, "saya bisa sedikit beladiri katana.."ucapnya Ragu, "kalau begitu kamu jadi pengawal peribadiku" ucap Vallerie masih tersenyum, "pengawal?"tanya Yuna bingung, ia masih belum tahu identitas pembelinya tersebut, namun ia sudah berjanji untuk mengabdi padanya dan tidak peduli dengan identitas pembelinya, bahkan pencuri sekalipun Yuna akan tetap mengabdi pada tuanya tersebut
"dia adalah putri ke-6 dari kerajaan Ocktavia" ucap Ema yang menjawab kebingungan dari yuna, mendengar itu Yuna langsung berjongkok hormat, "maafkan kelancangan saya tadi tuan putri, saya tidak tahu, mohon hukum saya atas keberanian saya tadi untuk berbicara pada anda"ucap Yuna hampir menangis
"hei hei!!, berdirilah aku tidak ingin rakyat lainya mengetahui identitasku, kau tadi tidak tahu jadi aku memaafkanmu!"ucap Vallerie pelan, "ba baik tuan" ucap Yuna berdiri, sekarang ia resmi menjadi pengawal peribadi vallerie, "ini, belilah katana untuk perlengkapanmu sebagai pengawalku"ucap Vallerie menyodorkan sekantong coin emas padanya, yuna pun segera bergegas ke arah toko pedagang senjata terdekat
Pukul menunjukan jam 10 tepat, masih ada beberapa waktu untuk Vallerie berkeliling sebelum ia kembali menjalankan misi, kemudian sebuah nontifikasi muncul
Misi complete
1.Membeli 1 budak yang bernama Yuna Akhasi di pasar pukul 9.40 (imbalan 25 Coin) Complete
Anda baru saja menerima 25 Coin dari misi nomer 1
Coin anda sekarang adalah
25 s
"bagus" ucap Vallerie senang
sampai di sini dulu, maaf kalau kurang seru😅💙
Tunggu chapter berikutnya ya💙💙
Judul: sang Iblis Peperangan?
By. :@Mitsuki776
Vallerie masih berjalan jalan menusuri pasar, kemudian ia tertarik pada suatu toko senjata kecil, memang sekarang ia mempunyai pengawal pribadi, namun itu tidak dapat menjamin keselamatanya nanti, maka dari itu ia berniat untuk memiliki 2 senjata kecil untuk di letakan pada kedua pahanya, karena baju di bagian belakangnya memanjang, itu akan mempermudah Vallerie untuk menyembunyikan senjata kecil itu di bagian pahanya
Vallerie memilih 2 senjata berupa pisau kecil yang sangat tajam (bukan pisau dapur😑), pisau itu jenisnya menyerupai kunight namun pisau ini lebih tajam daripada Kunight dan bentuknya cenderung kecil dan sedikit lebih panjang daripada kunight, "untuk apa anda membeli senjata?, bukankah anda sudah punya yuna?"tanya Ema dengan segala hormat, Ema memang sering banyak bertanya, namun bagi vallerie itu tidak masalah sama sekali
"yuna tidak akan selalu menjamin keselamatanku, jadi akan lebih baik jika aku juga menguasai beladiri"ucap Vallerie sembari memasang sabuk paha berwarna putih untuk meletakan pisaunya di kedua pahanya, dan benar saja pisau itu tertutup oleh baju yang di pakainya
Jam menunjukan pukul '10.50' yang itu artinya sebentar lagi akan terjadi kecelakaan, beberapa menit kemudian terlihat sekumpulan pengendali kuda yang melaju ke arah pasar, nampaknya sala satu kuda itu baru saja terkena panah, maka dari itu kudanya sulit untuk di kendalikan, Vallerie bersiap pada posisinya, dalam hitungan 3 detik ia akan berlari memeluk anak laki laki kecil itu dan terjatuh di sisi lain
3
2
1
"~Brukk~"
Orang yang membawa kuda cukup terkejut dengan aksi yang di lakukan vallerie
"hiks hiks huaaa"tangis bocah laki laki itu di pelukan Vallerie, sedangkan Vallerie menahan rasa sakit di kepalanya yang tanpa sengaja terbentur batu, tapi tidak terlalu keras sehingga tidak menyebabkan luka, para rakyat yang melihat itu segerang berkumpul, Vallerie terjatuh, jubahnya sedikit tersingkap sehingga memperlihatkan baju ala kerajaan yang sedang di pakainya, itu membuat para rakyat terkejut, Ema membantu Vallerie berdiri, sedangkan anak yang di selamatkanya berlari kembali memeluk ibunya.
Di sala satu kuda tersebut turun laki laki bersurai hitam yang tadi sempat bertawar menawar budak dengan vallerie, ya Daichi "kamu!" ucap Daichi terkejut, Vallerie tidak memperdulikan Daichi, ia berjalan ke arah pengendali kuda yang tadi hampir membuat kudanya menabrak anak kecil, "seharusnya kamu berhati hati dalam mengendalikan kudamu bodoh!!, kau tahu bahwa kudamu itu baru saja tertembak panah, kenapa tidak kau hentikan saja kudamu?"marah Vallerie di depan wajah pria bersurai hitam kebiru tuaan itu, "berani sekali kamu!" ucap Daichi ingin memberi pelajaran pada Vallerie, namun segera di hentikan oleh sorot mata laki laki bersurai hitam kebiruan itu, "jadi kamu ingin aku melakukan apa untuk bertanggung jawab?"ucap laki laki itu yang pastinya adalah pangeran Rao Sihon dengan sorot mata tajam ke arah Vallerie
"meminta maaf lah pada anak yang kau tabrak itu!! Dan buat anak itu menjadi baikan!! Kamu tahu dia itu pasti akan syok kan?!"ucao Vallerie lagi, "kalau aku tidak mau bagaimana?"ucap Rao masih dengan sorot mata uang tajam, tak dapat di pungkiri Vallerie kesal sekarang, ia segera mengeluarkan pisau kecil dari pahanya dan ia arahkan ke leher Rao dengan beraninya, "kamu akan mendapat akibatnya"ucap Vallerie mengubah sorot matanya menjadi tajam, itu membuat Rao terhibur, belum pernah ada seseorang yang begitu berani menghadapnya seperti itu, bahkan mengarahkan sejata ke arahnya, Rao menyeringai, belum Rao mengucapkan kalimat, sala seorang wanita yang ikut geromblolan Sang pangeran memanggil Vallerie
"Vallerie?!" panggil wanita ibersurai coklat membuka tudung jubahnya,ia terlihat sangat marah, Vallerie segera memindai biodata wanita yang memanggilnya itu
Biodata
Nama:Kayla Ocktavia
Umur :17 thn
Status: purti ke-4 dari selir ke-2 (belum menikah)
Tipe petarung: petarung jenis magis kuat( sihir )
Keterangan: seorang putri ke-4 dari keluarga Ocktavia yang ikut berkelana dengan kumpulan pasukan kerajaan Sihon, kekuatan magisnya cukup kuat sehingga ia dapat membantu kerajaan sihon yang merupakan kerajaan milik calon iparnya.
'berarti dia sudara tiri Vallerie' batin Vallerie yang mulai meletakkan pisaunya kembali ke tempatnya tanpa sepengetahuan orang orang di sekitarnya yang sedang asyik memandang kayla, tentu para rakyat tahu dengan Kayla yang menjadi kebanggaan kerajaan Ocktavia, berbeda dengan Vallerie yang menjadi Aib kerajaan
"adik ke-6, apa yang kau lakukan di sini?"ucap Kayla dengan tatapan sendu, "maaf kakak ke-2, aku hanya ingin berjalan jalan ke daerah rakyat"ucap Vallerie pasrah, ia tidak bisa lagi menyembunyikan identitasnya, terdengar beberapa bisikan yang mulai membicarakan hal buruk tentangnya, habis sudah martabatnya
"adik ke-6, sebaiknya kamu minta maaf pada calon suamimu.."ucap Kayla masih dengan tatapan sendu, "ca calon suami?" kejut Valerie memandang laki laki di depanya, mendengar itu Rao menyeringai, ia tak menyangka bahwa calon istrinya adalah orang yang sebegitu menariknya, tadinya ia tidak tahu bahwa di depanya adalah calon istrinya, namun setelah mendengar penuturan Kayla, entah kenapa ia merasa senang
"hem..menarik, kau cukup berani ya! Lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu nanti" ucap Rao menyodongkan wajahnya lebih dekat ke wajah Vallerie yang nampaknya masih tak percaya, vallerie terkekeh, "heh aku tidak pernah berniat untuk menikah muda, apalagi dengan laki laki sepertimu yang belum matang!!!" ucap Vallerie yang sepertinya lupa siapa identitas calon suaminya itu
Rao terkekeh, "heh sepertinya kamu sudah lupa, umuruku itu 25 thn, apa masih bisa di bilang pria yang belum matang?"ucap Rao dengan sorot mata tajam, "ti tidak mungkin, kamu pasti berbohong, kamu pasti berumur di bawah 20 thn!!"ucap Vallerie l tidak percaya, ia segera memindai biodata laki laki di depanya namun nihil biodatanya sama sekali tidak bisa di pindai, "sial" batin Vallerie
"apa kamu meragukanku?" ucap Rao dengan sorot mata tajam mendekatkan wajahnya lebih dekat lagi, bahkan hidung mereka hanya berjarak 2 cm, "menjauh dariku!!"ucap Vallerie mendorong Rao menjauh, tak dapat di pungkiri kini Vallerie merasa risih, namun kejadian berikutnya sungguh bukan hal yang dapat di prediksikan sebelumnya
Rao menggendeong Vallerie dan menaiki Kudanya, "berngsek lepaskan aku!! Hei kau dengar!!" teriak Vallerie melihat Rao tidak meresponya sedikitpun, kemudian Vallerie teringat akan misinya yang belum selesai, dia frustasi dan akhirnya memilih minta bantuan pada Ema yang akan di tinggalkan di pasar "Ema!? Jam 12:30 pergi ke perpustakaan perbukuan umum di sekitar sini dan beli buku sihir berjudul "The Magis" ingat itu!!ini perintah, ingat jam 12:30 tidak boleh lewat ataupun kurang!!"ucap Vallerie setengah berteriak, membuat Kayla yang melihat adegan itu merasa heran, kenapa harus tepat jam 12.30 ?
Vallerie pun di bawa pergi oleh Rao dengan cara tidak sopan, tudung juba Vallerie terbuka menampilkan wajah nan cantik dan rambut putih yang sangat lembut, matanya yang ungu memancarkan sebuah keberanian menatap Rao tajam saat ini, sungguh itu membuat Rao terhibur, sampai di kerajaan, Sang raja begitu terkejut melihat kedatangan Rao bersama bersama anaknya yang seharusnya ada di dalam kamar
"Pa Pangeran?!"ucap sang Raja terkejut pangeran shion menggendong anaknya yang ia anggap pembawa sial, "maaf atas kelancangan saya yang membawa pulang putri anda ini dengan tidak sopan, sedari tadi saya mengajaknya pulang, namun dia bersikeras dan berontak ingin tetap tinggal di pasar" ucap Rao sembari menggendong Vallerie ala karung beras menghadap sang raja
"enak saja!, aku masih ada urusan di sana!, turunkan aku!!!"teriak Vallerie memukul mukul punggung Rao, sedangkan sang raja berkeringat dingin melihat anaknya begitu tidak sopan dengan sang pangeran "bolehkah saya membawanya ke kamarnya, calon istri saya ini sangat menyusahkan?" ucap Rao dengan penuh hormat, "si silahkan saja pangeran.."ucap Raja memanggil sala seorang pelayan untuk mengantar pangeran shion ke kamar Vallerie
Pelayan mengantar pangeran ke kamar Vallerie, namun belum memasuki kamar, "jangan di buka!! Kamarku sedang di renovasi!!"ucap Vallerie tegas, "oh begitukah, lalu di mana kamarmu untuk sementara?" ucap Rao santai, "di atas" jawab Vallerie, sesampai di kamar Rao menjatuhkan Vallerie ke ranjang, sedangkan pelayan tadi sudang pergi meninggalkan mereka
"aduhhh, bisakah kau lembut sedikit dalam memperlakukanku?"ucap Vallerie tak terima dirinya di perlakukan seenak jidat, "untuk apa aku lembut pada seorang putri yang tidak sopan padaku, dan lagi kau itu calon selirku, jadi jangan macam macam!!"ucap Rao dengan sorot mata tajam
"aku tidak akan mau menikahimu!! Aku tidak sudi menjadi selirmu"ucap Vallerie begitu lantang, Rao tertegun, berani sekali dia menolak lamaranku!! Pikir Rao kesal, lalu Rao menaiki ranjang dan mendekatkan wajahnya ke wajah Vallerie, lalu memegang dagunya kasar, "kalau aku memaksa, bagaimana?"ucap Rao dengan nada mempermainkan, "aku...aku akan kabur dari istana!!" ucap Vallerie kesal, "ho, setahuku tubuhmu itu lemah dan sering sakit sakitan, apa kamu akan bisa bertahan hidup di luar sana?apalagi umurmu kan masih belia" ucap Rao dengan tatapan meremehkan
"aku pasti akan bisa bertahan hidup!!"ucap Vallerie sungguh sungguh, memang di masanya dahulu sebagai Eva, tidak sulit baginya mencari uang, mengingat dirinya yang termasuk anak golongan jenius, itu tidak masalah bagi Eva, namun otaknya yang jenius kini menjadi sia sia karena keluarga tirinya yang begitu jahat
"hem, kalau begitu aku akan mengurungmu agar kau tidak bisa kabur.."ucap Rao santai, "hehh mengurungku? Yang benar saja.."kekeh Vallerie, kemudian sebuah nontif muncul di saat yang kurang tepat
MISI COMPLETE
5.Membeli buku panduan sihir berjudul "The magis" di perpustakaan perbukuan umum pukul 12.30 (Imbalan 25 coin)
Anda baru saja menerima 25
coin Dari misi nomer 5
Jumlah coin anda sekarang
90 s
'aku senang mendapat coin, tapi laki laki di hadapanku ini, benar benar membuatku jengkel' batin Vallerie mengklik ok di layar nontifnya, "hei!! Apa yang kau pikirkan? Beraninya mengabaikanku!!"ucap Rao kesal melihat Vallerie yang sepertinya memikirkan sesuatu padahal vallerie saat itu sedang membaca nontifikasi tentang misinya
"menyingkirlah dariku!"ucap Vallerie kesal mendorong Rao agar menjauh darinya, Rao pun menjauh
Rao di buat bingung dengan tingkah Vallerie yang pergi menuju ruang gantinya, ya dia mengganti baju dan jubahnya dengan yang baru, karena tadi ia sempat terjatuh dan jubahnya mengenai tanah basah, Rao yang melihat Vallerie bersiap ingin pergi lagi langsung menghalagi pintu keluarnya, "mau ke mana lagi?"ucap Rao menatap Vallerie tajam, "pasar" ucap Vallerie sembari melihat berbagai jenis Misi
Misi yang tersedia sore ini:
1.pergi menghampiri penjual senjata berjenis pedang di pasar dan berikan beberapa makanan untuknya pukul 2.20 (Imbalan 30 coin)
2.Ajak berteman penjual buku yang bernama kiyamu Minami di perpustakaan umum milik rakyat pukul 3.00 (Imbalan 30 coin)
3.bunuh Beruang liar yang sedang mengamuk di hutan pukul 3.45 ( Imbalan 60 coin + Senjata pedang sihir ber elemen es + hasil rampasan perang besar dahulu)
4.pergi ke taman dan cari sebuah kalung liontin bermata Kristal yang menyala pada malam hari atau ke adaan gelap pukul 'di malam hari' (Imbalan 10 coin + kekuatan magis bertambah 6 level)
"aku akan menyelesaikan semuanya, terutama nomer 3 dan 4, sangat menarik"gumam Vallerie menyeringai membayangkan ia mendapatkan sekuruh imbalan itu
Sampai di sini dulu ya💙
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!