NovelToon NovelToon

Sang Pewaris Lautan

Prolog (Bencana),,,

Sebuah gua yang indah di negeri antara darat dengan lautan luas. Gadis cantik bermata jernih tampak turun dari tempat tidurnya.

Gadis yang berpakaian putih panjang dengan selendang berwarna hijau kuning tersampir di tubuhnya.

Perlahan kakinya melangkah menimbulkan suara gemerincing dari gelang di kaki kanan nya. Suara yang merdu sekali.

Gadis itu masuk kedalam sebuah kolam jernih beraroma bunga teratai. Aroma yang ringan namun menenangkan segala situasi.

Dia melepaskan semua pakaiannya hingga hanya tersisa kain putih yang melilit dada juga bagian bawah perutnya.

Gadis itu memejamkan mata dan menghirup aroma di sekelilingnya. Dia membasuh perlahan tubuhnya dengan air di kolam. Tampak sebuah tatto naga besar bermata hijau dan kuning berada di bagian belakang tubuhnya. Ekor naga itu bahkan sampai menyentuh pusarnya.

Di lengan kirinya terlihat lambang pixiu, di lengan kanan terlihat naga kecil. Di paha kanannya terdapat merak besar dan di paha kirinya terlihat elang perkasa.

Seluruh tatto pada tubuhnya itu tampak hidup dan indah.

Seekor anjing berjenis husky tampak mendekati lokasi gadis itu berendam.

Anjing itu tampak sangat cantik berbulu putih lebat dan bersih.

"Baruna... " Anjing itu bersuara .

"Ada apa Snowy? " Tanya gadis yang bernama Baruna itu.

"Kau terbangun? " Anjing itu lalu tiba-tiba berubah menjadi lelaki tampan di hadapan Baruna.

"Iya. Aku hanya ingin menenangkan diri di kolam. Ada masalah apa?" Tanya Baruna.

"Sepertinya langit marah. Akan ada badai besar hari ini. Aku sudah mengungsikan semua mahluk laut ke tempat yang aman" Ucap Snowy.

Baruna terdiam sejenak.

" Apa akan ada ombak besar? " Tanya Baruna lagi.

" Sepertinya. Apa kau akan menghentikan nya? " Tanya Snowy.

Baruna tidak menjawab. Dia keluar dari kolam itu segera. Tampak tubuhnya sudah tertutupi pakaian berwarna hijau dan kuning yang melilit tubuhnya seperti pakaian seorang Dewi.

"Kau jaga perbatasan. Aku akan melihat lihat dulu di luar sana" Ucap Baruna memerintah.

Baruna melangkahkan kakinya dengan santai. Baruna berjalan menyusuri pantai, memasuki pemukiman warga yang tampak ramai berpesta.

alkohol bahkan obat obatan tampak dimana-mana. Baruna mengabaikan mereka.

Dirinya tidak ingin menyapa para manusia-manusia itu. Dia juga sengaja tidak menampakkan dirinya saat ini.

Baruna terus berjalan menyusuri desa dekat laut itu, tanpa sengaja dia berhenti di sebuah rumah yang cukup baik tampaknya.

Terdengar suara jeritan perempuan di dalam.

" Ampun Tuan. Saya mohon hentikan. Saya benar-benar tidak kuat Tuan" Ucap perempuan itu memohon.

" Hei! Kau budak ku. Tidak pantas kau menolak permintaan ku!" Ucap seorang Pria dengan kasar.

" Tuan, tolong saya mohon. Saya sedang hamil anak Tuan " Ucap perempuan itu lagi.

" Alah! Aku tidak peduli! Kau harus melayani ku! Bahkan bagus jika kau keguguran! Aku juga tidak ingin punya keturunan dari orang rendahan seperti mu! " Ucap Pria itu lagi.

" Tapi Tuan.. Argh... " suara perempuan itu merintih kesakitan.

" Sudah ku bilang diam atau akan aku pukul lagi kau ini!" bentak pria itu yang ternyata memukul si perempuan.

Tak lama suara itu berubah menjadi suara ******* di sertai erangan meminta tolong dari si perempuan. Sepertinya dia merasa tersiksa dengan pergumulan panas itu.

Baruna memejamkan matanya. Warna netranya berubah menjadi hijau di sebelah kiri dan kuning di sebelah kanan. Mata Baruna bisa menembus masuk melihat ke dalam rumah itu.

Baruna melihat 2 gadis yang tampak masih kecil terikat tanpa busana, dan seorang pria sedang menyetubuhi wanita muda di hadapannya hingga ************ wanita itu tampak mengeluarkan darah.

Wajah Baruna memanas tampak marah. Amarahnya ternyata membuat tanah desa itu itu terguncang.

" Hahhh. Hahhh. Apa ituuu?? "

" Laariiii"

" Woi lariii ada gempa!! "

Suara orang orang-orang bersahut sahutan ketakutan merasakan gempa yang terjadi mendadak.

Termasuk pria biadab yang berada dalam rumah itu, pria itu berlari keluar ketakutan dengan mengenakan sarung.

Baruna menembus rumah itu dan masuk kedalam dengan wujud wanita cantik mirip seperti gadis rusia. Dia masuk tanpa banyak berbicara dan melepaskan dua gadis kecil juga membantu wanita muda itu.

" Terima kasih Mbak" ucap wanita muda itu sambil menahan sakit.

" Kalian segera kenakan pakaian kalian. Dan segeralah pergi ke arah hutan dekat gunung. Pergi setinggi mungkin. Sebentar lagi akan terjadi ombak besar" ucap Baruna.

"Maksud Mbak? " wanita muda itu tampak kebingungan.

" Turuti saja perkataan ku. Di depan ada sebuah kereta tua. Ini kuncinya. Pergilah" ucap Baruna tanpa bisa di bantah.

Wanita muda itu membawa dua gadis kecil itu segera pergi menaiki kereta tua. Tentunya Baruna sudah menutupi pandangan pria bajingan itu agar tidak bisa melihat kepergian wanita muda tadi.

" Kalian benar-benar manusia kotor. Jika langit ingin menghukum kalian maka akan aku biarkan saja. Kalian tidak pantas di tolong " ucap Baruna.

Baruna melangkah dengan santai. Namun langkahnya bahkan lebih cepat di banding kereta tua yang di bawa oleh wanita muda tadi.

Baruna tiba di atas puncak bukit di dekat desa itu. Tampak para warga sudah kembali ke rumah masing-masing karena setelah gempa tadi tidak ada kejadian apapun di laut.

Air laut juga tidak surut seperti akan terjadi tsunami. Warga tampak bersantai kembali ke rumah masing-masing dan melakukan aktivitas mereka.

Hanya saja pria bajingan tadi tampak kelimpungan mencari wanita wanita pemuasnya.

"Ah sial! susah payah aku mendapat dua gadis perawan malah semua hilang. Pasti wanita tidak tahu diri itu sudah membawa mereka pergi! Sialan! " maki pria bajingan itu yang terdengar di telinga Baruna.

" Kau akan mati mengenaskan pria bodoh. Kau hanya mementingkan nafsu ************ mu saja! Kau tak pantas hidup lebih lama" ucap Baruna dengan mata menyala.

Sejam kemudian Wanita muda dan dua gadis itu tampak berjalan menaiki bukit secara perlahan. kereta tua itu tidak mampu memanjat bukit yang tinggi.

Ketiga nya tampak kelelahan dan sampai di sebuah gua yang cukup besar di bukit.

" Ah ada gua. Ayo kita istirahat di sana" ajak wanita muda itu.

" Kak. Aku takut" ucap salah satu gadis itu.

" Jangan takut. Aku akan membantu kalian lepas dari pria gila itu" ucap wanita muda itu.

Mereka memasuki gua itu perlahan. Tampak cahaya api di dalam gua itu.

" Ada api. Apa itu api naga?" ucap salah satu gadis kecil dengan polosnya.

" Kau percaya itu?" tanya yang lainnya.

" Ibu ku berkata dunia ini di jaga oleh naga. kalau melihat gua yang ada bola api tandanya ada naga di sana" jelas gadis kecil itu dengan polos.

" Aku takut" ucap gadis kecil lainnya.

Wanita muda itu mengambil sebuah balok berjaga jaga jika menemui perampok atau binatang buas di dalam gua itu.

Namun ternyata salah, mereka melihat seorang wanita cantik yang menolong mereka tadi.

" Ah. Anda kan.... " wanita muda itu terkejut melihat Baruna ada di sana.

" Kalian sudah sampai? Ayo kemari. Makanlah buah buahan dan air itu. Kalian pasti lapar" ucap Baruna.

Wanita muda dan dua gadis kecil itu mendekati Baruna dan menikmati makanan mereka.

Wanita itu masih heran dengan Baruna. Mereka saja yang menggunakan kereta tua tadi baru bisa tiba sekarang, bagaimana orang di hadapannya ini sudah ada di dalam gua.

" Jangan pikirkan apapun. Makan dan istirahat lah. Jangan keluar sampai besok pagi. Mengerti? " ucap Baruna menegaskan.

" Kenapa? " tanya Wanita muda itu heran.

" Patuhi saja perkataan ku maka kalian akan selamat. Jangan keluar sampai besok pagi. Tetap lah di sini. Jika matahari sudah terbit kalian boleh pergi sejauh-jauhnya ke kota. Dan ambil ini sebagai biaya kalian di sana ", ucap Baruna menyerahkan sebuah tas berisi beberapa baju yang cocok untuk mereka juga sejumlah uang sebesar 30 juta.

" I-ini... " Wanita itu tergagap.

" Ini pertama dan terakhir kalinya aku bisa membantu kalian. Selanjutnya tergantung kalian dalam menjalani hidup. Mengerti? " tanya Baruna dengan tegas.

Wanita muda itu tampak mengangguk menangis bahagia.

" Anak dalam kandungan mu akan selamat. Dia akan menjadi anak laki-laki yang sehat. Jaga dia dengan baik. Dan dua gadis kecil ini jangan biarkan mereka kembali ke rumah mereka, karena mereka akan di jual lagi oleh keluarga ayahnya nanti" ucap Baruna mengingatkan.

" Baiklah. Aku akan merawat kedua gadis kecil ini sebagai keluarga ku. Terima kasih atas bantuan mbak. Kalau boleh tanya nama mbak siapa? mbak seperti bukan orang dari sini" ucap wanita muda itu yang merasa beruntung menemukan dewi penolongnya.

" Aku.. Sang Pewaris... Setelah hari ini lupakan wajahku dan jalani hidup dengan baik " ucap Baruna lalu berjalan keluar dari gua itu.

Wanita muda itu tampak mencoba mengejar Baruna, namun dia tidak bisa menemukan siapapun.

Tak lama dia melihat badai besar bergemuruh di luar, ombak tampak menerjang menyapu seluruh desa mereka.

Suara erangan minta tolong terdengar dimana-mana. Banyak yang tidak sempat menyelamatkan diri karena hujan badai yang kencang dan ombak yang tiba-tiba menerjang rumah mereka.

Itu lah hukuman dari langit untuk para manusia yang sudah benar-benar lupa pada kuasa Nya.

Baruna menatap kerusakan desa itu dengan datar tanpa ekspresi. Lalu menghilang dari gelapnya malam.

.

.

.

Disclaimer : SEMUA CERITA-TOKOH-TEMPAT-KEADAAN HANYALAH FIKSI BELAKA. TANPA MENGURANGI RASA HORMAT KEPADA SIAPAPUN SEMOGA KARYA INI DAPAT MENGHIBUR TEMAN-TEMAN SEKALIAN.

-Linalim-

Rasa Sakit...

Baruna mengintip matahari terbit di sebuah tebing yang curam.

Ombak berlomba-lomba menggulung menghantan segala sisi bebatuan yang ada.

Mata Baruna menatap kosong ke arah laut yang indah itu.

Laut indah yang menelan kepedihan dan hati lembut Baruna hingga dia tak lagi memiliki rasa kasihan kepada manusia kejam.

Snowy dalam wujud manusia mendekati Baruna.

" Untuk apa kemari? ", tanya Baruna tanpa menoleh melihat Snowy.

" Bosan. Aku mau jalan jalan ke dunia manusia. Temani aku dong ", ucap Snowy. Anjing langit yang di hukum karena mencuri pusaka tuan nya.

" Aku lelah. Lain kali saja Snowy ", ucap Baruna malas.

" Ingat. Dalam dunia manusia kau memiliki wujud lain yang harus kau jaga eksistensi nya Baruna. Jika terlalu lama menghilang maka akan menimbulkan banyak kecurigaan orang-orang di sekitar ", ucap Snowy menasehati.

Baruna masih menatap kosong ke arah lautan.

Sambil menghela nafas berat, Baruna menoleh ke arah Snowy.

" Baiklah. Aku ingin menemui Ratu dulu sebelum pergi. Kau kembalilah ke wujud mu. Jangan berwujud begini. Seorang Avisa selalu membawa anjing husky putih nya. Apa kau lupa? ", tanya Baruna mencibir.

" Iya aku paham. Tenang lah. Aku akan kembali ke gua. Aku tidak ikut ke kerajaan Ratu ya. Aku harus melapor ke langit " , ucap Snowy sambil tersenyum manis.

" Apa kau membuat masalah lagi? ", tanya Baruna menyelidik.

" Astaga Nona Pewaris. Aku tidak akan seperti keledai yang melakukan kesalahan dua kali. sudah cukup aku melakukan kesalahan sekali dan dihukum tidak bisa menjadi dewa di langit ", jelas Snowy yang menyesali perbuatan nakalnya dulu.

" Pergilah ke gua. Aku akan segera kembali ", ucap Baruna lalu menerjunkan dirinya ke lautan.

Tubuh Baruna jatuh kedalam laut. ombak besar seakan tidak bisa menerjangnya. Dia berjalan dalam air dengan santai.

Cring... Cringg... Cring....

Bunyi gemerincing lonceng kereta kuda terdengar mendekat. Sebuah kereta kuda yang indah berhias emas dengan dua pengawal mendekati Baruna.

" Salam Nona Pewaris. Kami di minta Kanjeng Ratu untuk menjemput Nona Pewaris menuju Kerajaan Selatan ", ucap salah satu pengawal sambil menangkupkan tangannya menghormat kepada Baruna.

Baruna langsung menaiki kereta kuda itu dan duduk dengan tenang.

" Kita akan berangkat sekarang Nona Pewaris ", ucap pengawal itu sebelum melajukan kereta kudanya.

" Baik. Ayo jalan ", ucap Baruna dengan ramah.

Kereta kuda berjalan membelah lautan memasuki dunia lain yang tak kasat mata manusia.

Sebuah kerajaan megah dengan berbagai mahluk di dalamnya.

Kerajaan sang penguasa Laut Selatan yang sangat dikenal dan ditakuti para manusia.

Baruna turun dari kereta kuda nya dan berjalan masuk kedalam aula kerajaan.

Pakaian manusia Baruna kini berubah kembali menjadi pakaian putih dengan sebuah selendang hijau dan kuning.

Baruna berjalan dengan tenang mendekati kursi kerajaan.

Banyak mahluk yang cantik tampan hingga buruk rupa yang menghormati kedatangan Baruna.

Terlihat seorang wanita cantik yang berkharisma duduk di atas singasana.

Baruna menghormat kepada wanita itu.

" Salam hormat Baruna kepada Kanjeng Ratu ", ucap Baruna memberi salam sambil berlutut dan menunduk hormat.

" Jangan menunduk hormat padaku anak ku. Kau adalah bagian dari ku. Ingat kau membawa kekuatan besar di dalam tubuh mu. Aku tidak ingin berperang dengan para naga nantinya ", ucap Kanjeng Ratu Kidul. Penguasa alam lelembut laut selatan.

" Baik Kanjeng Ratu ", ucap Baruna sambil tersenyum.

Punggung Baruna tiba-tiba memancarkan cahaya. Muncul Naga dengan tujuh kepala dan berwarna berbeda dari belakang Baruna.

Kanjeng Ratu Kidul berdiri sebagai tanda hormat menyambut para naga.

Seluruh penghuni di dalam kerajaan menunduk hormat kepada naga.

" Selamat datang Naga Qiulong dan para naga lainnya. Selamat datang di kerajaan ku yang sederhana ini ", ucap Kanjeng Ratu Kidul menyambut para naga.

Terdengar suara menggema dari naga Qiulong.

Suara gaib yang hanya bisa di dengar oleh Baruna dan Kanjeng Ratu Kidul.

Setelah itu ketujuh naga itu kembali masuk kedalam punggung Baruna.

" Kau akan ke dunia sana anak ku? ", tanya Kanjeng Ratu Kidul kepada Baruna.

" Iya. Kanjeng Ratu ", jawab Baruna dengan sopan.

" Kemarilah. Naik ke sini ", ucap Kanjeng Ratu Kidul sambil mengulurkan tangan kearah Baruna.

Baruna menuruti perkataan Kanjeng Ratu Kidul dan berjalan ke atas singgasananya.

Kanjeng Ratu Kidul menyentuh telapak tangan kanan Baruna hingga bercahaya.

" Ini akan menjadi bukti bahwa semua rakyat ku di laut selatan maupun pengabdi ku di daratan akan menghormati kehadiran mu dalam wujud apapun. Dan mulai sekarang panggil aku Eyang Putri. Kau memang tidak bisa ku bawa ke sini namun kau tetaplah bagian dari perjanjian lama itu. Aku sudah seharusnya membantu dan melindungi mu ", ucap Kanjeng Ratu Kidul dengan lembut membelai wajah Baruna.

" Terima kasih Eyang Putri ", ucap Baruna.

" Lakukan semua yang kau inginkan. Balaskan semua kesedihan yang ada. Kembalikan kehormatan keluarga mu anak ku ", ucap Kanjeng Ratu Kidul dengan serius.

Mata Baruna menatap kosong melihat kembali ke masa beberapa bulan lalu.

.

.

.

Beberapa bulan lalu, dalam gelapnya malam bulan purnama, terlihat beberapa orang menggotong seorang gadis yang terluka parah.

Baruna yang terluka penuh darah di sekujur tubuhnya itu di letakkan di dekat tebing yang bersebelahan dengan lautan luas.

" Hei. Buang dia cepat! ", ucap seorang pria.

" Sebentar. Dia cantik juga. Badannya benar-benar bagus ", ucap pria lain yang tampak meneteskan liurnya mengagumi tubuh Baruna.

" Astaga. Sudah buang dia segera sebelum ada yang melihat ",

" Tunggu Boss. Kita main-main sebentar dengan tubuhnya ya. Boleh kan? ",

" Bener juga Yon. Ayo lah Boss. Lagi pula gadis ini akan mati juga nantinya ",

" Ya sudah. Kalian saja. Aku tidak bernafsu hari ini ",

" Oke Boss. Mantap nih ",

Baruna yang dalam keadaan sekarat di perkaos oleh para pria itu. Baruna merintih kesakitan karena tubuhnya yang sudah terluka parah juga mendapatkan pelecehan di tengah kesakitannya.

Melihat Baruna yang merintih itu pun, para pria jahanam itu tidak peduli. Mereka bergantian melampiaskan nafsu binatang mereka hingga berkali-kali.

" Sudah sudah. Lama sekali kalian. Nanti keburu pagi! ", bentak orang yang menjadi pimpinan para pria itu.

" Iya boss iya. Sudah selesai kok ini. Sudah puas banget kami ", ucap salah seorang dari mereka.

" Sudah buang sekarang. Cepat! ",

Byurrrr..........

Tubuh Baruna di lempar ke dalam lautan dengan ombak besar itu.

Baruna tidak mampu bergerak. Dia terbawa arus terlempar terombang-ambing dalam derasnya ombak.

" Siapapun tolong aku. Aku akan mengabdi seumur hidupku jika kalian bisa menolong dan membalaskan kekejaman manusia manusia laknat itu ", batin Baruna sebelum akhirnya dia pingsan di dalam air.

Saat mata Baruna terbuka. Dia berada di sebuah gua kecil. Tampak dua wanita cantik serta Dua ekor ular besar menunggui Baruna.Baruna begitu terkejut namun dia masih menjaga kesopanan dan menekan rasa takutnya melihat dua ekor ular besar di sana.

Tak lama seorang wanita cantik dan berkharisma yang berpakaian Ratu masuk kedalam gua itu. Dialah Kanjeng Ratu Kidul.

" Anak ku sudah bangun? Makanlah dulu hidangan yang sudah di sediakan ", ucap Kanjeng Ratu Kidul.

" Maaf Ratu. Mohon ijin bertanya, Saya dimana?", tanya Baruna dengan sopan dan menahan rasa takut melihat ular ular besar yang ada di sana.

" Kau berada di gua dekat kerajaan ku. Aku tidak bisa membawa mu anak ku. Seharusnya sesuai perjanjian lama dengan leluhur mu, kau akan menjadi tangan kanan ku namun kau sudah ternodai sebelum menikah. Aku tidak bisa membawa mu cah ayu ", ucap Kanjeng Ratu Kidul.

" Maksudnya perjanjian apa Ratu? Leluhur? Tangan Kanan? ", tanya Baruna kebingungan.

" Sudah jangan di pikirkan. Makan lah agar tubuh mu membaik. Aku sudah mengibati seluruh luka mu tapi tubuh mu adalah tubuh manusia, mungkin kau tidak bisa bertahan lama jika tidak segera pulih ", ucap Kanjeng Ratu Kidul.

Baruna teringat janjinya saat dia berada di dalam air.

" Terima kasih Ratu. Kalau begitu ijinkan aku mengabdi saja kepada mu ", ucap Baruna.

Kanjeng Ratu Kidul tersenyum dan mendekati Baruna.

" Aku tidak bisa membiarkan mu menjadi budakku. Didalam tubuh mu terdapat darah dewa lain. Karena itu perjanjian lama ku dengan leluhur mu hanya bisa membawa mu sebagai tangan kanan. Aku tidak ingin berperang dengan kekuatan besar lainnya. Dunia akan hancur jika itu terjadi. Setelah ini Aku akan menyuruh para ular mengantarmu ke dekat gerbang pulau naga. Salah satu budaknya telah mendatangi ku untuk meminta mu. Karena kau juga bagian mereka wahai cah ayu ", jelas Kanjeng Ratu.

Meskipun Baruna tidak begitu paham tentang apa yang dikatakan Kanjeng Ratu Kidul, dirinya hanya mengangguk dan mengikuti perkataan Kanjeng Ratu Kidul.

" Sayang kau tidak terjaga dengan baik. Jika tidak maka Kau akan menjadi yang terhebat di dunia manusia. Karena aku dan para Naga pasti akan melindungi mu ", ucap Kanjeng Ratu Kidul sebelum meninggalkan Baruna bersama para dayangnya.

.

.

.

Disclaimer : SEMUA CERITA-TOKOH-TEMPAT-KEADAAN HANYALAH FIKSI BELAKA. TANPA MENGURANGI RASA HORMAT KEPADA SIAPAPUN SEMOGA KARYA INI DAPAT MENGHIBUR TEMAN-TEMAN SEKALIAN.

-Linalim-

Aku Avisa...

Baruna bersiap menuju alam manusia bersama Snowy.

Baruna dan Snowy berjalan menuju sebuah rumah di dekat laut.

Tampak rumah sederhana itu dengan sebuah garasi.

Seorang pelayan membukakan pintu pagar untuk Baruna dan Snowy.

" Selamat datang kembali Nona Pewaris "

Pelayan itu menyambut Baruna dengan hormat. Pelayan itu merupakan jelmaan dari salah satu budak Kanjeng Ratu Kidul.

Rumah milik Baruna di tepi laut itu dijaga oleh beberapa pelayan yang bukan manusia asli. Mereka hanya jelmaan yang di tugaskan menjaga milik Baruna selama Baruna berada di gua.

"Apa ada yang datang kemari? , " tanya Baruna kepada pelayan itu.

" Tidak Nona. Jikalau pun ada sudah saya katakan Nona berada di luar negeri , " jawab pelayan itu dengan hormat.

Baruna melangkah menuju garasi tempat mobilnya terparkir.

Pintu garasi terbuka, Baruna langsung menaiki mobil BMW seri 7 nya itu.

" Ayo Snowy. Kita harus ke pusat perbelanjaan sebelum menuju apartement di kota , " ucap Baruna.

Snowy yang berwujud anjing husky langsung naik ke dalam mobil.

Mobil Baruna melesat menuju ibu kota negara +26. Perjalanan yang jauh dari sisi timur pulau itu cukup memakan waktu. Di tambah lagi macetnya jalanan membuat Baruna ingin sekali menghilangkan mobilnya untuk langsung tiba di apartemen.

Sayangnya Baruna tidak bisa melakukan hal itu. Dia tetap harus bertindak layaknya manusia pada umumnya meskipun saat ini dia bukan lagi manusia seutuhnya.

Snowy yang paham kejengkelan Baruna lantas merubah dirinya berwujud manusia. Beruntung kaca film mobil Baruna itu gelap sehingga tidak ada yang bisa melihat ke dalam mobil.

" Sudah ku katakan jangan berubah wujud menjadi manusia. Kau sangat susah di beri tahu, " ucap Baruna kesal.

" Tenanglah. Ini di dalam mobil. Lagi pula kau tampak kesal karena macet. Mungkin kita bisa berbincang untuk membuang rasa suntuk , " ucap Snowy.

" Ya sudah. Apa yang mau di bicarakan?, " tanya Baruna sambil fokus menyetir di kemacetan.

" Kenapa kau memilih jalan itu?, " tanya Snowy serius.

" Karena hanya itu pilihan yang ada , " jawab Baruna singkat.

" Sepertinya para Naga memberi mu banyak pilihan. Tapi kau tetap memilih jalan itu , " ucap Snowy mencibir.

" Kau tidak tahu penderitaan yang aku alami. Mereka bukan hanya menyiksa tubuh ku, batin ku juga tersiksa bahkan mereka melukai keluarga ku yang entah apa salahnya. Jika aku di suruh memilih maka aku tetap akan memilih jalan ini. Lagi pula garis lahir ku sejak awal harus menjadi bagian dari para mahluk laut. Tidak akan ada yang berubah , " Baruna tampak menatap kosong ke arah jalanan yang macet.

Pikirannya melayang kembali ke masa beberapa bulan lalu.

.

Saat itu Baruna yang sudah sehat di antarkan oleh ular ular milik Kanjeng Ratu Kidul.

Baruna di antarkan ke perbatasan kekuasaan Kanjeng Ratu Kidul dengan Naga Qiulong.

"Maafkan kami hanya bisa mengantar sampai di sini. Kami tidak berani melewati daerah kekuasaan "

Ular ular besar itu tampak menjaga jarak dari perbatasan milik Naga Qiulong.

" Terima kasih. Aku akan ke sana sendiri "

Baruna berjalan menyusuri pantai yang tampak indah itu.

Pantai itu berdekatan dengan hutan lebat, terlihat tidak ada kehidupan di daerah itu.

Beberapa ekor kura kura besar, ular ular dengan warna yang indah bahkan juga burung burung yang belum pernah Baruna lihat selama ini, tampak di daerah itu.

Baruna melihat seekor anjing putih mendekatinya.

Anjing itu merubah wujud menjadi manusia yang tampan.

" Halo. Kau Baruna bukan? Aku anjing langit yang di minta Naga Qinglong untuk membawamu ke kerajaan Naga "

Anjing putih itu lah yang saat ini bernama Snowy agar tampak lebih manusiawi.

" Iya. Tolong tunjukkan jalan nya , " ucap Baruna yang masih terkejut melihat mahluk di hadapan nya itu.

Baruna menyusuri hutan lebat itu. Mereka tiba di sebuah gua besar yang indah.

Saat masuk kedalam gua, pemandangan berubah menjadi sebuah kerajaan yang sangat megah. Baruna terheran melihat siatuasi itu.

Mendadak dada Baruna terasa sakit. Dirinya tidak bisa menahan hal itu dan langsung meemuntahkan darah hitam.

Melihat hal itu Naga Qinglong yang duduk di singasana langsung terbang menghampiri Baruna.

" Kau terluka parah. Apa Ratu Pantai Selatan tidak mengobati mu? , " tanya Naga Qinglong geram.

Baruna mengangkat kepala melihat wujud Naga Qinglong yang sangat gagah dengan mata kuning dan hijau.

" Sudah. Tapi luka ku masih belum sembuh total. Aku takut Raja Naga marah jika aku terlalu lama beristirahat, " ucap Baruna perlahan.

" Diam lah. Aku akan mengobati luka mu, " ucap Naga Qinglong lalu melilitkan tubuhnya pada Baruna.

Sekejap Baruna merasa tubuhnya menghangat dan rasa sakit di dadanya berangsur-angsur menghilang.

" Kau akan baik baik saja. Namun tubuh manusia mu sudah melemah. Kau bisa mati tanpa kau sadari, " ucap Naga Qinglong.

Baruna hanya diam mendengarkan hal itu.

" Aku mendengarkan doa mu. Kau ingin membalas perbuatan manusia manusia yang sudah melukai mu dan keluarga mu bukan? "

Baruna menatap Naga Qinglong dengan penuh arti. Rasa dendam dan amarahnya kembali bangkit.

" Iya. Aku ingin menghancurkan mereka satu persatu. Siapapu yang bisa membantu ku, aku akan bersedia menjadi budak nya, " ucap Baruna dengan keinginan kuat.

" Kau tidak akan menjadi budak ku. Karena kau memang pewaris yang di janjikan leluhur mu kepada ku. Tapi jika kau memilih jalan ini maka kau tidak akan pernah bisa lagi reinkarnasi, juga kau tidak boleh memunculkan wujud asli mu sekarang. Kau hanya bisa hidup dengan wajah orang lain dan tidak boleh membocorkan siapa dirimu yang sebenarnya. Apa kau bersedia? " tanya Naga Qinglong.

" Aku bersedia. Aku tidak peduli dengan apapun itu "

Tekad kuat Baruna untuk membalaskan dendam nya membuat Baruna tidak peduli dengan resiko apapun kedepannya.

" Baiklah. Kau pergilah ke pantai tadi tempat kau tiba. Bertapa lah di sana hingga bulan purnama sempurna. Aku dan para Naga akan merasuki dirimu. Kau akan mendapat semua kekuatan dari kami. Namun ingat, kekuatan itu boleh kau gunakan dimana pun dan kapan pun. Kau di ijinkan menghukum siapapun yang memiliki sifat iblis tanpa terkecuali "

Baruna mengerti perkataan Naga Qinglong lalu segera kembali ke pantai dinana dia tiba tadi.

Baruna bersemedi di pantai itu. Angin laut yang dingin menusuk daging dan tulangnya tidak membuatnya gentar. Dia hanya ingin menghancurkan para manusia kejam itu juga melindungi keluarganya.

.

" Seharusnya aku bisa mengingatkan mu saat itu. Jika sudah menjadi seperti ini. Kau tidak bisa mundur lagi. Dan pastinya ada harga da tugas yang harus kau kerjakan. Tidak mungkin kau hanya di beri kekuatan untuk membalas dendam tanpa membayar kembali bantuan para Naga "

Snowy merasa kasihan dengan Baruna. Nasib tragis Baruna mengubah gadis itu menjadi sedingin lautan. Dia memang tidak segan segan mencabut nyawa orang yang tampak berhati iblis dengan cara kejam.

" Aku sudah memilih dan aku tidak akan menyesalinya. Ini jauh lebih baik dari pada aku melihat orang orang itu berbahagia di atas penderitaan ku dan keluarga ku "

Baruna tampak tidak peduli, hatinya penuh amarah tidak akan menyulutkan niatnya. Dia sangat membenci laki-laki yang kasar dengan perempuan. Juga perempuan yang berhati iblis dan pengkhianat.

Mobil Baruna tiba di sebuah supermarket besar di ibu kota.

Baruna meminta Snowy menunggu di dalam mobil saja. Dia akan masuk membeli beberapa bahan makanan di dalam supermarket. Ya meskipun memiliki kekuatan yang hebat, Baruna masih setengah manusia yang membutuhkan makanan layaknya manusia pada umumnya.

Saat turun dari mobil, wujud Baruna berubah menjadi wanita cantik berdarah campuran Inggris - Indonesia. Meskipun begitu ada bagian mata dan bibir Baruna yang masih menyerupai wajah aslinya.

Kini Baruna berubah menjadi sosok Avisa Belenda. Seorang gadis cantik berdarah Inggris - Indonesia. Putri tunggal dari salah satu keluarga konglomerat nomor 2 di dunia.

Baruna melangkah masuk kedalam supermarket. Tampak banyak orang melirik ke arah Baruna dan berbisik.

"Eh itu kan Avisa bukan? Yang lagi viral itu "

" Iya cantik banget. Pantesan banyak artis sultan yang dekat dengan nya "

" Kabarnya dia anak konglomerat loh. Tapi sederhana sekali ya pakaiannya "

" Iya. Tapi mobilnya BMW tuh. Tadi aku lihat dia turun dari mobil itu "

" Wah pantesan banyak artis cowok yang mau mendekatinya "

Bisikan-bisikan itu tentu bisa terdengar oleh Baruna. Dia mengabaikan hal itu dan berfokus mengambil apa yang ingin dia beli. Sesekali orang menyapanya sebagai Avisa. Baruna hanya membalas sapaan itu dengan ramah dan penuh senyuman.

" Ah apa jadinya jika mereka tahu Avisa asli sudah meninggal dan jiwanya di tawan oleh para Naga sebagai hadiah dari mendiang orang tuanya. Kasihan sekali Avisa ini, " batin Baruna.

Tanpa Baruna sadari. Seorang pemuda memperhatikan Baruna sejak tadi.

" Itu Baruna bukan? " ucap pemuda itu memperhatikan gerak gerik Baruna.

" Ah tapi tidak mungkin. Wajahnya berbeda. Bukannya itu Avisa Belenda yang terkenal saat ini?" ucap pemuda itu heran. Dia merasa Avisa dan Baruna tampak mirip di saat tertentu.

Baruna yang sudah selesai berbelanja, kemudian mengantri untuk membayar.

Tampak seorang wanita tua dengan belanjaan yang lebih sedikit berdiri menunggu dengan sedikit membungkuk.

" Silahkan duluan saja , Bu " ucap Baruna mempersilhakan wanita tua itu.

" Ah tidak apa nduk. Silahkan kamu saja duluan, " ucap wanita tua itu.

" Belanjaan saya banyak. Ibu saja duluan tidak apa-apa. Lagian belanjaan ibu tidak terlalu banyak , " ucap Baruna lalu membantu mengangkatkan keranjang belanjaan wanita tua itu ke atas meja kasir.

" Makasih nduk. Kamu sangat cantik juga baik. Semoga kamu selalu di berkati ya, " ucap wanita tua itu.

" Amin "

Baruna hanya tersenyum menanggapinya.

Banyak orang yang mengabadikan moment itu dan memposting di media sosial mereka.

"Gadis cantik, Avisa Belenda yang sedang viral ternyata bukan hanya cantik dan kaya. Tapi juga sangat sopan dan baik hati "

Baruna dengan wujud gadis bernama Avisa itu kian menarik perhatian publik. Sesuai dengan rencana dari Baruna. Dia ingin wujud Avisa yang dia gunakan menjadi sorotan publik dan melakukan kebaikan untuk mengikis dosa dari perjanjian keluarganya untuk mendapatkan harta dunia.

Baruna mengasihani gadis bernama Avisa yang tidak tahu menahu dan akhirnya jiwanya tertawan menjadi budak di negeri Naga. Ketamakan orang tua Avisa membuat gadis itu tidak bisa berenkarnasi dan harus menjadi budak tawanan.

Dia tidka bisa meminta para Naga melepaskan jiwa Avisa, karena dia merupakan tumbal perjanjian yang gagal di penuhi orang tua Avisa. Hanya ini lah yang dapat dilakukan Baruna selama memiliki wujud Avisa di dunia manusia.

.

.

.

Disclaimer : SEMUA CERITA-TOKOH-TEMPAT-KEADAAN HANYALAH FIKSI BELAKA. TANPA MENGURANGI RASA HORMAT KEPADA SIAPAPUN SEMOGA KARYA INI DAPAT MENGHIBUR TEMAN-TEMAN SEKALIAN.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!