Yuna kini tengah menjalani studynya di Singapore, sebnernnya dari awal Yuna hanya ingin kuliah di Indonesia bersama sahabatnya atau di jepang supaya dia bias bersama dengan sang kekasihnya Dimas.
Yuna dan Dimas berpacaran dari mereka duduk di bangku SMA, Dimas adalah kakak kelas Yuna dan Dimas juga anak dari salah satu shabat orangtua Yuna. Semenjak Dimas lulus SMA keluarganya pindah ke Jepang, dengan terpaksa mereka menjalani hubungan jarak jauh, dan kenapa Yuna bias menjalani kuliah di Singapore orangtua Yuna tidak khawatir karena ada Agung anak dari sahabat mami Boa dan papi Kadir sekaligus teman masa kecil Yuna yang dia lupkaan karena kecelakaan yang menimpa Yuna dan keluarganya. Kenapa mami Boa bisa percaya sama Agung, karena mami Boa sudah menganggap Agung seperti anak sendiri semenjak Agung di tinggal sang bunda pada usia 12 tahun.
"SM Group"
SM Group salah satu perusahaan terbesar di jakarta dan beberapa negara lainnya, SM Group singkatan dari gabungan antara 2 keluarga yaitu keluarga Salendratama dan Mahardika yang kini masih di pimpin oleh Kadir Salendratama yang telah menikah dengan Aboanna Mahardika dan kini mereka di karunia 1 seorang putra dan 1 seorang putri yang bernama Arjuno Salendratama Mahardika yang biasa di panggil Yuno dan sang adik Ayyuna Salendratama Mahardika yang biasa di panggil Yuna.
Papi Kadir
Mami Boa
Abang Yuno
Ayuna Salendratama Mahardika
Gadis berusia 23 Tahun, dia anak bungsu dari pengusaha terkenal di Jakarta yaitu Boanna Mahardika dan Kadir Salndratama,dan yuna mempunyai Kakak laki laki yang bernama Arjuno Saendratama Mahardika yang biasa di panggil dengan sebutan Yuno.
"SJ Group"
Salah satu perusahaan terbesar juga di Indonesia, tetapi kebanyak orang mempunyai perusahaan di pusat ibu kota, tapi beda dengan SJ group terletak di kota Bandung, SJ Group di pimpin oleh Kangta Surya Jaya dan terpaksa harus menjadi Ayah dan ibu sekaligus untuk sang anak yang baru mau menuju puber di tinggal sang ibu, di karnakan sang ibu memilih lelaki lain tapi dengan berjalannya waktu dia juga mengangkat anak laki laki yang di tiggal orangtuanya karena kecelakaan, anak kandung ayah Kangta bernama Agung surya Jaya dan anak angkat Ayah Kangta bernama Hotman Sanjaya.
Ayah Kangta
Bunda Luna
Hotman Sanjaya
Agung Surya Jaya
Laki laki berusia 25 tahun dia anak tunggal dari pengusaha terbesar di Bandung yaitu SJ Group yaitu Kangta Surya Jaya dan Luna Fransiska. Agung anak yang di luar terlihat cuek, tapi dia mempunyai hati yang lembut dan hambel ke semua orang dan kini dia menutup hatinya untuk semua wanita yang ingin menjadi kekasihnya semenjak dia kehilangan teman masa kecilnya yang sudah bias membuat dia bangkit dari keterpurukan waktu di tinggal sang ibunda karena dia berjanji teman masa kecilnya itu akan menjadi cinta pertama dan terakhirnya.
"DE Group"
Salah satu perusahaan terbesar di jepang dan beberapa negara termasuk indonesia, kini perusahaan tersebut masih di pimpin oleh Henim Dirgantara Edlan dan sang istri Tiffeny Helina mereka si karuniai 2 anak kembar yang bernama
Reeko Dirgantara Edlan dan sang adik Dimas Dirgantara Edlan
Daddy Henim
Mommy Tifenny
Reeko Dirgantara Edlan (eko)
Dimas Dirgantara Edlan
Laki laki berusi 25 tahun dia anak kedua dari pasangan pengusaha terkenal di indonesa dan Negara tertentu yaitu Henim Dirgantara Edlan dan Tiffany Heelina. Dimas adalah kakak kelas dari Yuna dan kini telah jadi kekasihnya semenjak mereka masih menduduki bangku SMA sampai sekarang walaupun kini mereka harus menjalani hubungan jarak jauh karena Dimas setelah lulus SMA dia dan keluarganya pindah ke Jepang. Dimas adalah laki-laki baik, romantis.
Kini seluruh keluarga Yuna sedang berada di rumah sakit di Singapur, dikarnakan Mami Boa sang ibunda Yuna sedang sakit dan harus segera di oprasi, selama ini Mami Boa mengidap penyakit kanker Paru Paru. Dan sekarang penyakit itu sudah pada tahap stadium akhir. Selama ini Mami Boa selalu menyembunyikan penyakitnya dari semua anggota keluarganya tanpa terkecuali, dan kini Yuna yang posisi sedang kuliah di salah satu universitas di singapure mendapatkan kabar tentang Maminya tengah di Ruma sakit dia pun langsung menjalankan mobilnya ke rumah sakit diaman maminya di rawat.
Yuna kini beru keluar dari halaman kampus bersama sahabatnya.
“ Yuna, lo kenapa sih dari tadi gua liatin bengong terus, lo sakit?” Tanya Sanny sahabat Yuna di kampus.
“eh…, enggak gua baik-baik aja ko, Cuma gak tau kenapa perasaan gua ko gak enak terus yah dari kemarin” jelas Yuna
“lo lagi ada masalah sama Dimas?” Tanya Sanny
Dimas adalah pacar yuna dari mereka duduk di bangku SMA, Dimas adalah kakak kelas Yuna sewaktu SMA, kini mereka menjalani hubungan jarak jauh di karenakan selepas Dimas lulus SMA keluarganya pindah ke Jepang.
“enggak, gua sama ka Dimas baik- baik aja ko” jawab Yuna dan tiba tiba handphone bergetar tertera nama sang kakak yaitu Yuno.
“Bentar San, kakak gua telephone” sambung Yuna
“Hallo, iya ka” jawab yuna
“De sekarang kamu lagi dimana?” Tanya yunho
“Baru keluar kampus ka” jawab yuna
“Kamu sekarang cepet ke Rumah Sakit XXXX” pintah yuno
“Emang sipa yang sakit ka? Kakak lagi sakit? Kakak gak papa kan?” Tanya yuna dengan nada paniknya
“Mami masuk rumah sakit dan mami mau ketemu sama kamu dek” jelas yuno
Yuna yang mendengar kabar maminya masuk rumah sakit langsung terjatuh ke lantai, buku buku yang dia bawa berceceran dengan posisi telephone masih tersambung dengan kakaknya, Shanny yang melihat sahabatnya terjatuh di lantai dan mneteskan air mata di pipinya merasa khawatir.
“Hallo, de denger kakak gak?” Tanya Yuno panic karena seketika tidak terdengar suara sang adik.
“Yuna lo kenapa? Tanya sanny dengan menghampiri yuna yang kini tengah menangis dan dia melihat handphone Yuna masih menyala Sanny langsung bergegas mengangkat telephone yang di genggam Yuna.
“Hallo” ucap Shanny
“Hallo de, kamu gak papa kan?” Tanya yuno khawatir
“Maaf ka ini aku Sanny sahabat Yuna soalnya sekarang Yuna sedang nangis ka” jelas Shanny
“Ok, Sanny saya boleh minta tolong gak, tolong antarkan Yuna ke rumah sakit xxxx, soalnya maminya sekarang pengen ketemu sama dia” pintah Yuno
“Iya Ka” jawab Shanny
“ Terima kasih ya, hati hati di jalan” ucap Yuno
“Iya ka” jawab Shanny
Kini Sanny dan Yuna bergegas menuju rumah sakit dimana mami Boa di rawat.
Di dalam mobil Yuna yang tengah duduk di sebelah pengemudi hanya menangis dan menangis, Shanny sang sahabat pun tidak bias apa-apa, dia hanya mencoba ikut tenang dan focus menyetir untuk menuju rumah sakit yang dituju. Sesampainya di rumah sakit Yuna dan Shanny bergegas menuju ruang rawat mami Boa. Sesampainya di lorong menuju ruangan sang ibu Yuna melihat sang Papi dan sang Kakak disana langsung lari dan memeluk sang papi.
“Papi, Hiks hiks…” isak tangis yuna di pelukan sang papi.
“kamu harus tenang yah sayang, Mami sudah baikan ko” ucap papi kadir yang coba menenangkan sang putri tercintanya itu.
“kenapa mami bisa sakit pih, sebenernya mami sakit apa pih?” Tanya Yuna penasaran karena gak mungkin kalau cuman sakit ringan sampai di rawat di rumah sakit di singapur.
“Mami gak papa, mami cuman biasa asmhanya kambuh lagi” jelas papi Kadir yuna yang kurang puas dengan jawaban sang papi melerai peluka mereka.
“Gak, papi pasti bohong sama aku, gak mungkin cuman karena ashma mami kambuh sampai di rawat dsisni, kan di Indonesia kan juga bisa, aku mohon pih kasih tahu aku sebenernya mami sakit apa?” ucap Yuna sambil menatap muka sang papi.
Akhirnya papi Kadir pun menghela nafasnya dan mungkin putrinuya harus tahu gimana keadaan ibunya.
“Hehhh…., mami terkena kanker paru-paru sayang” jelas papi Kadir dan Yuna langsung menutup mulutnya tidak percaya apa yang di ucapkan sang papi, isakan tangis dari Yuna pun semakin kencang dan langsung di tarik sang ayah dalam dekapannya.
“Sudah sayang, kita doain aja yah semoga mami cepet sembuh” ucap papi Kadir yang coba menenangkan putri trcintanya itu.
“Papi kenapa gak pernah cerita sama aku pih?” Tanya Yuna dengan nada khawatir.
“Maafin papi sayang, papi pun tahu mami punya penyakit itu sekitar 1 minggu yang lalu, dan selama ini mami kamu merahasiakan penyakitnya dari kita semua, papi yang jadi suminya pun merasa tak berguna untuk istri papi sendiri” ucap papi kadir dengan rasa bersalahnya karena selama ini tidak pernah menyadari kalau istrinya sedang sakit parah.
“Papi gak boleh bilang begitu, papi itu uda menjadi papi terbaik buat aku dan Yuna” ucap Yuno sembari mengusap punggang sang papi.
“hikks… hiksss…, trus sekarang mami mana pih aku mau liat mami” Tanya Yuna.
“Bentar yah sayang, mami lagi di priksa dokter lagi soalnya baru pindah ruangan” ucap papi Kadir sembaru menenangkan anaknya dala dekapannya itu.
Tidak lama kemudian dokterpun keluar dari ruangan mami Boa.
“Giman dok keadaan istri saya?” Tanya papi kadir
“Bias kita bicara di ruangan saya tuan?”Tanya sang dokter
“Bias dok” jawab papi Kadir
“Dok boleh saya nemuin mami saya dok?” Tanya Yuna
“Boleh tapi saya minta jangan banyak orang dulu yah” pintah dokter
“Baik dok” jawab Yuna
“Ya sudah sayang kamu temuin mami sama kakak kamu dulu ya, papi mau ke ruangan dokter dulu yah” ucap papi Kadir ke Yuna sembali membelai rambut putri tercintanya dan di balas engan anggukan oleh Yuna.
“Bro gua ikut yah?” ucap ayah kangta selaku sahabat papi Kadir dan mami Boa.
“Ya sudah yuk, ka kamu jaga adik kamu” ucap papi kadir
“siap pih” sahut Yuno
Sementra papi Kadir dan ayah Kangta ke ruang dokter, Yuna dan sang kakak pun masuk ke ruangan mami tercintanya, dan Shanny pun pamit pulang.
Sementra cowok cool, tinggi, tinggi kini tengah di resepsonis rumah sakit sedang menanyakn letak ruangan rawat inap mami Boa, setelah mendapatkan info tentang kamar mami boa di langsung bergegas menuju ruangan itu, pas sekali ketika dia telah sampai di depan runagan tersebut dia melihat ayahnya tengah berjalan menuju ruangan yang sama.
“Yah…” sapa Agung
“loh gung kamu uda lama disini?” Tanya ayah Kangta melihat anaknya kini sedang menghamipri dirinya.
“Gak ko yah, baru aja aku sampai” jelas Agung
“Loh ini anak kamu Agung ta? Tanya papi Kadir
“iya om, om pasti om Kadir yah” ucap Agung sembari mencium punggung tangan sang ayah dan papi Kadir.
“Iyah, gak terasa yah kamu uda dewasa yah sekarang” ucap Papi Kadir.
“Oh ya gimana kedaan tante om?” Tanya Agung
“Tante mu sekarang sudah melewati masa kritisnya, dan dokter sarankan untuk segera melakukan tindakan oprasi, lebih baik kita masuk aja yuk, ngobrolnya di dalam” jelas papi Kangta dan kini mereka pun langsung masuk ke ruangan Mami Boa.
Kini Papi Kadir, Ayah Kangta dan Agung memasuki Ruang Rawat Mami Boa.
Ceklek (suara pintu kebuka)
Yuna dan Yuno yang tengah menunggu kedatangan sang papi, untuk menanyakan apa yang di katakan sang dokter tentang kondisi maminya, Yuna menatap ke arah pintu dengan penasaran papinya datang tidak sendiri ada 2 orang yang ikut masuk ke ruangan itu juga, Yuna yang kini sedang menatap ke arah Agung merasa aneh, dia merasa mengenal sosok laki laki itu tapi dia tidak tahu entah dimana.
"Assalamualaikum" Salam serempak dri suara mereka bertiga.
"Wa'alaikum salam" jawab Yuna dan Yunho secraa bersamaan.
"Oh ya Sayang ini kenalin sahabat papi dan anaknya"ucap Papi kadir
"Siang Om" sapa Yuna
"Siang Yuna, kamu uda besar yah sekarang nambah cantik lagi, iya kan gung" Ucap kangta sembari menatap Agung yang tengah bengong sembari mentap sahabat kecilnya itu, Ayah Kangta tahu selama ini anaknya itu menyukai anak dari sahabatnya itu dan pertanyaan sang Ayah menyadarkan Agung dari lamunannya.
"Eh iya yah kenapa?" Tanya agung dengan gaya salah tingkahnya karena sudah ketahuan tengah menatap sahabat yang tengah lama dia rindukan itu.
"Gak, gak jadi" ucap Ayah Kangta sembari dengan senyum meledek karena dia berhasil membuat sang anak salah tingkah.
"Pih gimana keadaan mami?" Tanya Yuno yg kini berdiri di belakang sang adik.
"Iya pih gimana keadaan mami, apa yg di katakan sama dokter?"tanya Yuna dengan rasa khawatirnya terhadap mami
"Dokter bilang mami kalian harus segera di oprasi secepetnya, dan sebenernya oprasi ini pun sudah di sarankan dari waktu mami kalian masuk rumah sakit saat di jakarta" jelaspapi Kadir yang berdiri di sebrang tempat dimana Yuna dan sang Kakak tengah berdiri.
"Ya terus kenapa mami gak langsung di oprasi pih?" Tanya Yuna
"Sabar dek, kita denger dulu penjelasan papi" ucap Yunho sembari memegang pundak sang adek untuk menenangkannya.
"Maafin papi, papi yg gak bisa bujukin mami untuk melakukan oprasi, mami kalian bilang dia mau di oprasi setelah permintaan dia akan di kabulkan sama kamu sayang" ucap papi kadir sembari menatap Yuna
"Memang mami mau minta apa pih ke aku, aku pasti kabulkan asalkan mami mau di oprasi lagi dan bisa sehat kembali?" Tanya yuna penasaran
"Papi juga gak tahu sayang, nanti pas mami kamu uda sadar coba kamu bujukin mami ya" Pintah papi kadir
"Euuhh..,haus …" Seketika mami Boa Sadar
"Mami, mami sudah sadar" ucap Yuna
"Kak coba kamu panggil dokter" pintah papi Kadir
"Iya pih" sahut Yuno Dan kini langsung bergegas memanggil dokter.
"Sayang kamu ada disini" Tanya sang mami melihat sangputri tercintanya ada di hadapannya sekarang.
"Iya mih, ini Yuna hiks hiks" jawab Yuna sembari menangis.
"Kenapa princessnya mami nangis, nanti jelek loh kalau nangis” sahut mami Boa sembari menghapus air mata di pipi Yuna.
"Mami kenapa gak pernah bilang kalau mami sedang sakit" Tanya Yuna
"Maafin mami ya sayang, mami cuman gak mau kamu khawatir dan jadi ganggu kuliah kamu"
"Hiks hiks" Yuna masih dengan mode nangis sembari memeluk sang mami.
"Uda dong nangisnya nanti cantiknya hilang loh" ucap mami Yuna coba menenangkan Yuna.
"Pih” ucap Mami Boa dengan lirih
"Iya sayang, kamu mau apa?" Tanya Papi Kadir
"Aku haus pih" ucap mami Boa dengan cepat papi kadir memberi sang istri munum.
"Nih, pelan pelan minumnya" pintah papi Kadir
"Eh mas Kangta dan nak Agung disini juga" ucap Mami Boa
"Iya bo, gimna keadaan kamu sekarang?”Tanya Ayah Kangta
"Iya tante, gimana kedaan tante sekarang?"Sambung Agung
"Uda enakan ko” jelas Mami Boa
Ceklek (yunho dan dokter masuk ruangan)
"Maaf ya, saya priksa dulu pasiennya" ucap dokter
"Iya dok" jawab secara bersamaan.
Selesai dokter memeriksa mami Boa
"Gimana dok, keadaan istri saya?" Tanya papi Kadir
"Untuk sekarang keadaannya sudah stabil, tapi kalau bisa saya sarankan untuk segera melakukan oprasi, sebelum kondisinya ngedrop lagi" jelas Dokter
"Makasih dok, saya pasti akan segera kabarai dokter" jelas Papi Kadir.
"Kalau gitu saya tinggal dulu ya semuanya" pamit sanag dokter
"Iya dok, maksih dok” ucap papi Kadir
“sama-sama tuan”. Sahut sang dokter
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!