Seattle adalah salah satu kota terbesar, metropolitan dan kota bisnis terkemuka di Amerika Serikat, terletak di negara bagian Washington antara Puget Sound dan Danau Washington, sekitar 180 km di sebelah selatan perbatasan Amerika Serikat-Kanada. Berjejer gedung-gedung pencakar langit yang di fungsikan untuk berbagai keperluan seperti perkantoran hingga tempat tinggal seperti apartemen.
Ada salah satu gedung tertinggi yang memiliki 50 lantai, yang adalah apartemen paling mewah yang ada di Seattle. Di Penthouse apartemen itu memiliki beberapa unit yang luas dengan fasilitas bintang 6, seperti memiliki dua lantai, 3 kamar tidur dengan satu kamar utama yang di lengkapi jendela kaca yang langsung menghadapi ke pemandangan kota Seattle yang sangat indah, serta memiliki area kolam renang pribadi, balkon luas, perpustakaan pribadi, hingga fasilitas lainnya. Dan lantai paling atas di huni oleh seorang perempuan cantik.
"Chesy Leona Haidee" atau yang kerap di panggil Leona. Pewaris tunggal Haidee Enterprise. Perempuan yang di kenal cantik, cerdas, tegas, pekerja keras, bebas, misterius dan juga terkenal angkuh di balik senyum manisnya. Kesehariannya selalu di kelilingi oleh beberapa bodyguard yang selalu menjaga dan melindungi nya kemana pun dia pergi. Kehidupan yang glamour membuatnya sulit untuk di dekati tetapi dia adalah perempuan yang cerdas hingga membuatnya bisa memimpin raksasa perusahaan milik keluarga nya. Leona juga memiliki sahabat yang juga merangkap sebagai asisten pribadinya serta sekretarisnya bernama Kaia. Yang juga selalu ada bersama Leona kemanapun Leona itu pergi, meskipun tidak selalu berada di dekat Leona, akan tetapi Kaia dan bodyguard-bodyguard Leona selalu mengikuti Leona untuk menjaga perempuan itu dari jarak yang tidak terlalu jauh, karena terkadang Leona ingin menikmati waktu nya sendiri namun tetap dalam penjagaan bodyguard-bodyguardnya.
Leona berdiri di depan lemari kaca besar yang ada di walk in closet di kamarnya. Berjejer berbagai pakaian mahal koleksi nya, dengan brand terkenal yang beraneka ragam yang semua nya bernilai jutaan. Di lemari sebelah kanan dan kiri juga berjejer tas warna-warni dari keluaran brand terkenal, sedangkan di lemari kaca di belakang Leona, ada deretan sepatu yang tidak kalah mahalnya dari mulai sandal, flatshoes, heels hingga sepatu kets. Semua tertata rapi begitu juga dengan meja kaca yang ada di tengah ruangan itu, berisi berbagai aksesoris penunjang penampilan Leona, seperti jam tangan, kalung, gelang hingga anting dan juga cincin. Leona menyingkap pakaian yang tergantung di lemari untuk memilih mana yang akan dia gunakan untuk pergi ke kantor.
Senyum Leona mengembang ketika dia mengangkat pantsuit berwarna biru miliknya. Sudah lama Leona membeli nya tetapi sekalipun dia belum pernah memakai pakaian itu. Tidak ada salahnya saat ini dia memakai nya. Leona melepaskan handuk kimono yang membungkus tubuh nya. Leona memakai set dalaaman setelah itu dia memakai kemeja berwarna putih, dan baru setelah itu dia mengenakan pantsuit yang tadi di ambilnya.
"Masuk...!" Ucap Leona ketika mendengar pintu ruangan walk in clossetnya di ketuk.
"Pagi Leona...!"
"Eh kau Kai, pagi, masuklah...!" Titah Leona ketika melihat Kaia datang. Ini adalah kegiatan rutin Kaia setiap hari, selalu datang ke apartemen Leona sebelum mereka berangkat ke kantor bersama. "Apa schedule hari ini???" Tanya Leona.
Kaia memegang tablet dan membaca kan jadwal Leona untuk pagi ini. "Jam sepuluh kita ada meeting di restoran Gloria sampai jam makan siang, setelah itu kau free...!" Jawab Leona. "Tetapi malamnya kau harus menghadiri pesta tuan Goerge di Flamingo hills..! Nyonya Haidee ibumu tercinta memintamu untuk datang kesana dan kau pasti tahu jika kau tidak hadir???"
Leona mendengus kesal. "Aiiissshhh.... malas sekali sebenarnya, tetapi si nenek sihir itu akan mengomel dan aku sangat membencinya ketika dia mulai menceramahi ku..!" Gerutu Leona. Dia sangat tidak menyukai sikap dan sifat Mama nya yang suka memaksakan kehendaknya sendiri tanpa memikirkan Leona. Hal itu membuat Leona sering beradu argument dan bertengkar dengan Mama nya.
Emma Haidee adalah Mama Leona. Perempuan setengah baya itu adalah istri dari Jonshon Haidee, Mama Leona. Wanita berwajah aristrokat itu memiliki sikap pemaksa, keras kepala dan masih menganut sistem feodal. Emma sejak dulu memaksa Leona untuk belajar bisnis agar bisa mewarisi seluruh usaha milik suami nya, dimana Haidee Enterprise adalah perusahaan besar yang memiliki berbagai bisnis di berbagai bidang. Dan Leona adalah putri tunggal mereka, jadi mau tidak mau Leona harus menjadi pewaris di bisnis keluarganya, meskipun awalnya Leona menolak karena dia tidak menyukai bisnis dan lebih menyukai dunia kuliner. Sejak kecil Leona ingin sekali menjadi chef, akan tetapi keadaan yang memaksa nya untuk mengurungkan keinginannya dan lebih menuruti orang tua nya. Sebenarnya Tuan Haidee tidak terlalu memaksa Leona untuk mengurus bisnis miliknya dan ingin membiarkan Leona mewujudkan apa yang menjadi passion dan kesukaannya. Akan tetapi istrinya yaitu Emma sama sekali tidak setuju dengan hal itu, dan tetap memaksa Leona untuk belajar ilmu bisnis, sehingga dia selalu mendorong Leona untuk bisa mewarisi keahlian Papa nya yang sukses dalam membesarkan perusahaan keluarga mereka. Dan kekolotan serta keras kepala dari Mama Leona membuat Leona dan Papa nya tidak bisa membantah, sehingga mau tidak mau, dengan berat hati Leona harus menurutinya. Karena sering bardu argumen dengan sang Mama, Leona memilih untuk tidak tinggal bersama orang tua nya, dan lebih suka tinggal sendiri di apartemen. Itu sebabnya Leona membeli apartemen mewah di lantai paling atas.
Meskipun tidak sepenuh hati, tetapi kecerdasan dan kemampuan nya, Leona bisa mengurus dengan baik perusahaan keluarga nya. Sehingga perusahaan juga terus berkembang dengan baik, dan bahkan Leona di nobatkan sebagai pengusaha muda berprestasi dan terbaik di Seattle. Kemampuannya tidak main-main, dan dia di kagumi oleh banyak orang. Karena di usia nya yang baru 26 tahun, Leona bisa mendapatkan prestasi yang tidak bisa semua orang dapatkan.
Leona memiliki segala hal yang dia inginkan, membuatnya menjadi seseorang yang tertutup dan juga sulit untuk di dekati. Wajah manisnya itu hanya akan terlihat ketika dia tersenyum, sayangnya Leona jarang tersenyum kecuali dalam keadaan tertentu. Dan Leona terkenal dengan kemisteriusannya.
Tetapi di balik semua kesempurnaan yang Leona miliki, ada sesuatu yang Leona sembunyikan dan tidak di ketahuilah oleh banyak orang, kecuali Kaia yang menjadi sahabat terbaiknya. Kaia adalah orang yang paling dekat dan sangat mengerti Leona, serta paling di percaya oleh Leona, sehingga sekecil apapun rahasia Leona, Kaia mengetahui segala nya. Termasuk kegalauan dan kesedihan yang sering di rasakan oleh Leona disaat tertentu.
...CHESY LEONA HAIDEE...
...KAIA VALENCIA...
"Aku akan berangkat sendiri kan???" Tanya Leona pada Kaia.
"Saya berharap juga seperti itu, tetapi kita tidak bisa menjamin...!? Apapun bisa terjadi nanti... Kau pasti sangat tahu bagaimana Mama mu.."
Leona mendengus kesal. "Nenek lampir itu, selalu saja menyebalkan..."
Kaia terkekeh. "Jika kau hanya pergi sendiri ya tidak masalah Na, tetapi jika Mama mu mengirim seseorang untuk menemanimu ya beda cerita lagi???"
"Itulah yang membuatku kesal, sudah jam segini, ayo berangkat ke kantor...!!"
"Baiklah..."
Leona keluar dari walk in closetnya di ikuti oleh Kaia. Mereka meninggalkan apartemen untuk turun menuju garasi dan seperti biasa Kaia akan mengemudikan mobil Leona, di ikuti oleh mobil bodyguard Leona di belakang.
"Setelah meeting aku ingin ke coffee shop... Aku ingin menikmati waktuku dengan meminum kopi, kau temani aku.!" Ucap Leona pada Kaia yang berdiri di belakangnya. Saat ini mereka sedang berada di dalam lift.
"Oke Na... Apa kau ingin aku mereservasi meja di cafe???"
Leona mengangkat tangannya dan menggerakkannya ke kanan dan ke kiri. "Tidak perlu Kai, aku ingin di Starbucks Ave st"
"Oke... Nanti aku mengantarmu kesana...!"
★★★★★
Bunyi alarm di ponsel nya yang begitu nyaring dan tidak mau berhenti, membuatnya melepaskan selimut yang membungkus tubuhnya dengan kasar menggunakan kedua kaki nya. Dia merasa malas sekali untuk bangun tetapi dia harus pergi ke tempat kerja nya, karena jika tidak, gaji nya akan berkurang, dan itu membuatnya tidak bisa menyisihkan untuk di tabung.
Namanya adalah "Axio Ethan Jullian" atau biasa di panggil Ethan. Dia seorang laki-laki berumur 26 tahun dan bekerja sebagai seorang barista di salah satu coffee shop terkenal di kota ini. Dia adalah barista senior di dua tahun terakhir. Tetapi baru beberapa bulan terakhir di di pindahkan ke cafe utama, sebelumnya dia bekerja di cafe cabang.
Meskipun dia seorang barista senior dan memiliki gaji cukup tinggi perbulannya, tetapi Ethan adalah orang yang selalu hidup sederhana dan sebisa mungkin meminimalisir biaya kehidupannya setiap bulan. Dan selama ini Ethan hanya tinggal di sebuah apartemen tipe studio, dengan satu ruangan saja yang merangkap kamar, dan juga dapur kecil.
Ethan selama ini tinggal sendiri karena dia sudah tidak memiliki keluarga dan sejak kecil hidup di panti asuhan. Setelah dia lulus high School, Ethan memilih keluar dari panti asuhan dan hidup mandiri sambil mencari pekerjaan. Dan dia mendapatkannya, dan dengan ketekunannya Ethan pun sedikit demi sedikit mengumpulkan uang agar bisa melanjutkan pendidikannya. Keberuntungan benar-benar berpihak kepada nya karena dia mendapatkan beasiswa, dan lulus dengan hasil yang memuaskan. Ethan juga sangat menyukai pekerjaannya, dan saat ini dia sudah menjadi senior sehingga kemampuannya juga cukup di perhitungkan.
Ethan benar-benar mengatur dengan baik keuangannya, dan bahkan dia menyusahkan 50% gaji nya untuk di tabung. Ethan ingin kelak bisa menghidupi keluarga nya dengan baik, jika suatu saat nanti dia menemukan perempuan yang baik dan mencintai nya, Ethan ingin membahagiakan nya serta tidak ingin perempuan itu merasa kekurangan dalam segala hal. Meskipun di masa sulit seperti ini, Ethan tidak ingin mengeluh dan berusaha mensyukuri setiap langkahnya. Walaupun terkadang dia harus menahan diri dari segala godaan untuk membeli atau memiliki sesuatu yang dia inginkan tetapi Ethan berpikir keras, menimbang baik buruknya, dan seringkali memutuskan untuk tidak membeli itu jika tidak terlalu di perlukan dan lebih baik, menggunakan atau menyimpan uangnya untuk sesuatu yang lebih di butuhkan nanti nya.
Ethan saat ini juga sedang dekat seorang perempuan yang bekerja di salah satu toko pakaian yang letaknya tidak jauh dari tempat Ethan bekerja. Hubungan itu baru di tahap pendekatan, Ethan sendiri belum memiliki cukup nyali untuk mengungkapkan perasaannya dan masih mencoba mengumpulkan nyali nya itu. Dan yang Ethan tahu, perempuan itu juga di dekati oleh banyak laki-laki. Membuat Ethan semakin tidak berani mengungkapkan perasaanya. Akan tetapi Ethan sering mengajak perempuan itu jalan-jalan dan pergi keluar menghabiskan waktu bersama.
Sebenarnya jika mau, Ethan bisa mendapatkan perempuan manapun yang dia inginkan, mengingat wajahnya yang tampan, hidung mancung, mata yang dalam dan bibir yang menggoda. Akan tetapi Ethan adalah seorang yang cukup pemilih, dan selektif. Dia benar-benar ingin seorang perempuan yang mencintainya dengan tulus, mandiri, lemah lembut, menerima segala kekurangannya dan benar-benar mencintai nya luar dalam. Tetapi sejauh ini, Ethan merasa belum menemukan yang seperti itu. Di beberapa hubungannya sebelumnya dia merasa bahwa para perempuan itu kebanyakan hanya ingin bersenang-senang saja, tidak memakai hati, dan mereka seperti tidak peduli dalam sebuah hubungan yang di jalani. Ethan tidak menyukai itu dan lebih memilih untuk mengakhiri hubungan itu.
Kali ini kedekatannya dengan perempuan yang bekerja sebagai kasir itu sudah semakin intens, dan ada rasa nyaman tersendiri di hati Ethan. Seolah apa yang di cari nya ada pada diri perempuan itu. Hanya tinggal menunggu waktu yang tepat saja untuk Ethan mengungkapkannya.
Ethan meraih jam yang ada di meja, dengan mata masih tertutup sehingga membuatnya harus menggerayai meja di samping tempat tidurnya. Karena tidak berhasil meraih ponsel nya, Ethan akhirnya bangun dengan kesal dan langsung mengambil serta mematikan nya. Ethan mendengus kesal, dan duduk di atas kasurnya, menyandarkan tubuhnya di tembok, karena memang dia tidur di atas kasur saja tanpa ada ranjang.
"Bisakah waktu itu berjalan sedikit lebih lambat??? Supaya aku bisa tidur dengan lebih nyenyak...!" Gerutu nya kesal.
Ethan duduk diam untuk sesaat seraya menunggu nyawa nya terkumpul dan baru setelah itu dia akan mandi, membuat sarapan dan baru berangkat kerja.
Ethan memejamkan matanya lagi sambil bersandar, dan terlonjak ketika ponselnya berbunyi. "Siapa sih??? Mengganggu saja.....!" Gerutu Ethan.
Ethan kembali meraih ponselnya dan mendapatkan nama Gemma. Perempuan yang saat ini sedang dekat dengannya. Ethan langsung terbelalak dan tersenyum menatap layar ponselnya. Gemma menghubunginya melalui panggilan video. "Hai Gem....!?" Sapa Ethan.
"Pagi Than... Kau belum mandi ya??"
"Aku baru bangun... Ada apa pagi-pagi menelepon??" Tanya Ethan.
"Kebetulan kalau kau belum bangun, aku membuat sandwich. kau ambil di flat ku ya nanti sebelum ke tempat bekerja mu??? Kau bisa sarapan dengan itu, kebetulan hari ini jadwal ku untuk libur, jadi aku tidak bisa mengantar sarapan ke tempatmu bekerja... Kau mau mengambilnya kan???"
Senyum lebar menghiasi wajah Ethan. "Tentu saja, aku akan mengambilnya nanti, Terima kasih untuk sarapannya.." Ucap Ethan.
"Baiklah aku tunggu kau disini..." Gemma kemudian menutup panggilannya.
Ethan melompat dari tempat tidur karena merasa bahagia sekali karena Gemma begitu perhatian kepada nya. Bahkan sering sekali membuatkannya sarapan.
..."AXIO ETHAN JULLIAN"...
Ethan mengendarai sepeda nya menuju flat milik Gemma. Ethan senang sekali Gemma membuatkan sarapan untuknya sehingga dia tidak perlu berkutat di dapur menyiapkan sarapan. Dan makanan buatan Gemma adalah sesuatu yang sangat istimewa bagi Ethan.
Ethan Memarkir sepeda nya dan dia naik ke tangga menuju flat milik Gemma. Sampai di depan pintu, Ethan menekan tombol interkom tak lama Gemma membuka pintu dan tersenyum manis pada Ethan. "Hai... Selamat pagi???" Sapa Gemma.
Ethan membalas senyuman Gemma. "Hai Selamat pagi juga!"
"Masuklah... Aku sedang menyiapkan sarapan untukmu... "
Ethan masih tersenyum lalu masuk ke flat milik Gemma. Sama seperti flat milik Ethan, flat Gemma juga tipe studio dengan hanya satu ruangan yang merangkap jadi satu dengan dapur, kecuali kamar mandi. Ada meja makan kecil dengan dua kursi dan Gemma mempersilahkan Ethan duduk disana.
"Kau ingin aku menambahkan telur di sandwich nya???" Tanya Gemma.
"Terserah kau saja... Tetapi jika itu merepotkan mulai lebih baik tidak perlu... " Jawab Ethan.
Gemma menoleh ke belakang dan kembali tersenyum pada Ethan. "Tidak repot kok??? Aku akan menambahkan telur juga... "
"Terima kasih...!" Ucap Ethan dan menatap kesibukan Gemma di meja dapur. Ethan merasa senang, Gemma seperti nya menerima dirinya dengan baik. Berharap pendekatan mereka semakin di lebih baik dan bisa menjadi pasangan nanti nya.
"Aku akan membuatkanmu makan siang juga, masih ada sekitar satu setengah jam tempet kerjamu akan buka, jadi masih ada cukup waktu untuk membuatnya. .. Jadi nanti kau tidak perlu membeli makan siang.."
"Kau baik sekali, seharusnya tidak perlu repot-repot, kau menguatkanku sarapan saja aku sudah sangat senang sekali... " Ujar Ethan.
"Tidak repot kok...! Oh iya kau ingin minum apa??? Buat sendiri ya???"
Ethan berdiri dari kursi makan. "Aku ingin kopi, aku akan membuatnya sendiri, kenapa kau juga mau???" Tanya Ethan lagi dan Gemma mengangguk. Ethan pun berjalan menuju meja dapur menyusul Gemma untuk membuat kopi.
Akhirnya Gemma selesai membuat sandwich dan menghidangkannya di atas meja makan. Ethan juga selesai membuat kopi. Mereka duduk dan menikmati sarapan bersama sambil mengobrol berbagai hal.
Selesai sarapan, Gemma menyiapkan bekal makan siang untuk Ethan di meja makan, sedangkan Ethan membawa cangkir bekas kopi yang mereka tadi minum juga piring ke wastafel. Sesekali Gemma melirik ke arah Ethan. Gemma sebenarnya tahu jika Ethan sedang mendekati nya, dan Gemma sendiri merasa senang dan nyaman dengan Ethan karena Ethan baik. Dan Gemma melihat sesuatu yang menarik dari kepribadian Ethan, yaitu Ethan seorang pekerjaan keras dan juga rajin menabung. Di balik penampilannya yang sederhana, Ethan adalah seorang yang tidak mudah di tebak, hal itu membuat Gemma semakin penasaran dengan kepribadian Ethan lebih jauh.
Tiba-tiba Gemma mendekat dan memeluk Ethan dari belakang dengan mesra. Membuat Ethan terkejut tetapi dengan cepat dia menyadari bahwa pelukan itu adalah pelukan yang mesra dan mengisyaratkan sesuatu.
"Apa yang kau lakukan???" Tanya Ethan tetapi dia tidak berusaha melepaskan pelukan Gemma di perutnya.
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin memelukmu saja... Tidak boleh ya???" Tanya balik Gemma. Gemma terus melingkarkan lengannya makin erat, jamarinya bergerak menggoda, mengusap dada Ethan sambil lalu. Jemari Gemma perlahan turun dan mengusap sesuatu yang tersembunyi di balik celana Ethan. Apa yang dilakukan Gemma itu membuat Ethan mengerrang pelan sambil memejamkan mata.
"Apa yang kau lakukan???? Berhenti atau aku akan kehilangan kendali..." Ucap Ethan.
Gemma terus mengusap naik turun dan tidak mengindahkan ucapan Ethan. Ada sesuatu yang mendesak Gemma melakukan ini dan dia menginginkan Ethan. Dengan perlahan, Gemma mencoba membuka ikat pinggang Ethan kemudian mencoba melepaskan celana lelaki itu. Sementara itu Ethan lekas menyelesaikan mencuci cangkir dan piring, tahu bahwa sepertinya Gemma menginginkannya. Ethan tidak meminta dan Gemma sendiri yang menginginkannya jadi bagi Ethan ini adalah kesempatan yang sangat bagus sekali.
Gemma mengeluarkan milik Ethan dan mengusapnya secara perlahan hingga benar-benar menegang dan keras. Ethan juga sudah selesai mencuci piring, dia mencuci tangannya. Setelah bersih, Ethan membalikan tubuhnya dan menatap Gemma sambil tersenyum. "Apa kau ingin kita melakukannya??? Bukankah kita tidak memiliki hubungan apapun???" tanya Ethan.
Gemma tersenyum. "Persetan dengan sebuah hubungan atau ikatan, kita sudah dewasa bukan??? Jadi kita bisa melakukannya sesuka hati kita..." Ucap Gemma kemudian mendaratkan ciuman di bibir Ethan.
Gemma perlahan menciumi Ethan dari bibir turun ke leher dan membuka Tshirt yang di pakai lelaki itu. Kembali menciumi dada hingga perut Ethan. Lalu menurunkan celana Ethan dan menangkap milik lelaki itu yang sudah berdiri tegak tepat di depannya. Gemma mengusap pelan membuat Ethan mengeluarkan suara errangaan. "Besar..." Ucap Gemma sambil mendongak ke atas menatap Ethan.
Lelaki itu tersenyum mengangguk. "Apa kau suka yang besar seperti ini???" Tanya Ethan.
"Ya... Aku sangat menyukai nya... " Jawab Gemma.
Tak lama setelah itu, Gemma membuka mulutnya dan menggunakan mulutnya untuk melahap dan mengullum milik Ethan yang begitu menggoda. Gemma lepas kendali dan dia bermain dengan milik Ethan. Sementara Ethan menggunakan kedua tangannya berpegangan pada meja dapur untuk menahan tubuhnya. Dia memejamkan matanya, merasakan kenikmatan yang luar biasa atas apa yang saat ini di lakukan oleh Gemma pada nya.
"Ohhhh shiiiiittt....!!!!" Gumam Ethan. "Don't stop Gem.... Oh gosh.....!!"
"Kau menyukai nya???" Tanya Gemma.
"Ya.... Aku sangat menyukai nya, kau luar biasa... " Jawab Ethan kemudian menekan kepala Gemma, menahannya untuk mengullum miliknya selama beberapa detik kemudian melepaskannya dan Gemma langsung terbatuk-batuk tetapi tersenyum bahagia. Setelah beberapa saat, Ethan meminta Gemma untuk berhenti dan berdiri. Mereka kemudian saling berciuman dengan panas. Lidah Ethan menelusup masuk ke mulut Gemma. Saling berjalinan di dalam sana. Mereka saling menikmati satu sama lain. Jemari Gemma juga terus bergerak di milik Ethan, membuat lelaki itu kehilangan akalnya.
Ethan mengangkat tubuh Gemma, membawa perempuan itu ke tempat tidur, dan membaringkan nya. Gemma siap, dan dia membiarkan Ethan meIucuti pakaiannya. Gemma menekuk kedua lututnya, membiarkan Ethan bermain di miliknya menggunakan lidahnya. Lidah Ethan menjiIati titik pusat gemma, perempuan itu menggeliat dan terus mendes*ah nikmat, menekan kepala Ethan agar Ethan tidak berhenti melakukannya.
"Lidahmu panjang, dan astaga..... Ohhhh..... Shiiittt.... Aku menyukai nya.... Jangan berhenti please jangan berhenti.... " Gemma mulai meracau karena kenikmatan.
Mendapat persetujuan, tentu saja Ethan harus memanfaatkan moment ini dengan baik. Dia pun mulai menggila, selain menggunakan lidahna, Entah juga menggunakan jari nya untuk bermain di titik pusat kenikmatan milik Gemma.
"Oh ya Ampun... Ethan.....!!! Ahhhh!!!" Teriak Gemma dan tubuhnya bergetar karena dia telah mencapai kIimaksnya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!