NovelToon NovelToon

Istri Sholehah Milik Tuan Pemarah

Episode 1 Tsamara Asyifa

Tsamara Asyifa. Anak sulung dari pasangan Randy dan Rania. Pasangan suami istri yang hebat. Asyifa panggilannya. Orang tuanya dan keluarganya memanggilnya dengan Asyifa. Tsamara Asyifa yang berarti wanita pengobat hati dan penawar hati.

Nama cantik yang di berikan ibunya. Asyifa anak pertama dari 2 bersaudara yang sekarang berusia 20 tahun yang sebenarnya belum genap berusia 20 tahun. Beberapa bulan lagi Asyifa akan genap berusia 20 tahun.

Asyifa memliki seorang adik yang berjarak 5 tahun darinya. Yaitu Azka Mahendra yang berusia 15 tahun yang masih menduduki bangku SMA.

Asyifa adalah wanita yang sangat cantik, Sholeha, lembut, wajah teduh yang penampilannya di balut dengan gamis-gamis sopan dengan menutup auratnya seperti ibunya Rania.

Gadis berusia 20 tahun itu anak yang sangat pintar, memiliki IQ di atas rata-rata. Usianya yang masih 20 tahun itu sudah menyandang Si dari fakultas universitas Indonesia jurusan ilmu agama.

Sekarang Asyifa melanjutkan S2 nya di universitas Mekkah yang mengambil jurusan komunikasi publik. Sebentar lagi Asyifa juga Akan meyelesaikan S-2 nya di perkirakan dalam bulan ini.

Pasti bertanya-tanya kenapa baru 20 tahun sudah selesai pendidikan S-2. Karena Asyifa termasuk sangat cepat sekolahnya. Usia 16 tahun Asyifa sudah memasuki universitas dan usia 19 tahun sudah selesai s 1 dengan IPK tertinggi.

Asyifa memiliki banyak hobi dan prestasi di dalam hobi yang di tekuninya. Selain menjadi hafis Al-Qur'an saat berusia 9 tahun. Asyifa juga menekuni olah raga dalam memanah, berkuda, menembak. Bukan hanya olah raga yang di jungjung para nabi dulu. Asyifa juga nebekuni dan ahli dalam olahraga modern, seperti bermain bowling dan dan bermain tennis. Bahkan ilmu bela diri juga di tekuninya.

Ya semua hobi di gemari Asyifa dan bukan sekedar hobi saja. Hobi yang membuat banyaknya pialanya, piagam dan mendali di lemari khusus prestasinya.

Asyifa layaknya seperti para wanita pada umumnya hidup dengan perkembangan jaman. Dan pasti bermain sosial media. Namun Asyifa yang paham agama membatasi segalanya. Mengetahui mana yang pantas dan tidak pantas.

Dan jika di tanya siapa idolanya ya jika seorang Pria adalah ayahnya. Kelembutan ayahnya menular kepadanya. Dokter Randy. Dokter terkenal di rumah sakit Medikal yang merupakan rumah sakit keluarganya. Dokter Rendy adalah idolanya. Pria tampan yang begitu lembut dan sangat mencintai wanita yang di idolakannya juga siapa lagi. Kalau bukan Rania ibunya tercinta.

Ibunya yang sangat baik dan juga tidak kalah lembutnya seperti ayahnya dan kegigihan Asyifa tertular dari ibunya. Jika ibunya dulu gila karir dan Sukses dalam mengejar karir dengan bekerja keras. Lain dengan Asyifa yang gila-gila mengejar hobinya dan pasti itu tidak di larang orang tuanya jika itu positif.

Asyifa juga punya keinginan menjadi ibu rumah tangga seperti ibunya. Ibu rumah tangga yang memiliki kegiatan. Namun menomor satukan suaminya. Sesimple itu untuk gadis seperti Asyifa cita-cita yang sangat mudah jika hanya di lihat saja. Namun sebenarnya itulah yang paling sulit di kerjakan.

Dia memang begitu mengagumi ibu dan ayahnya. Ya pasti semua anak mengagumi keluarganya. Termasuk Asyifa si cantik gadis Sholeha.

Tidak tau apa lagi kekurangan Asyifa. Memiliki orang tua yang begitu sayang kepadanya sudah membuat kesempurnaan hidupnya dan keinginan wanita 20 tahun itu hanya menikah muda yang ingin mengabdikan diri pada suaminya. Seperti ibunya. Itulah hal yang masih menjadi target Asyifa.

Pasti orang seperti Asyifa yang paham agama tidak pernah pacaran. Ya dia tau berpacaran sangat haram dan ibu dan ayahnya dulu juga menikah tanpa pacaran dan saling jatuh cinta setelah menikah. Ya sangat manis. Asyifa sangat mengagumi Novel cerita cinta ibunya kepada ayahnya. Ibunya sangat sweet yang suka menulis surat cinta pada ayahnya dan di abadikan dalam novel Tertulis Dalam Imam ku.

Ya novel romantis yang sudah di terbitkan dari belasan tahun lalu. Tetapi Asyifa tidak pernah bosan membacanya, saking mengagumi perjalanan cinta ke-2 orang tuanya bahkan dia juga ada di dalamnya saat menyatukan orang tuanya di saat usianya baru 4 tahun.

Mekkah.

Karena kuliah S2 di Mekkah. Asyifa sangat sering berkunjung ke Jabal Rahmah. Ya tempat Favorite Asyifa. Pertemuan nabi Adam dan Siti hawa. Dan pasti orang tuanya juga mempunyai kisah di sana. Dan sekarang Gadis cantik itu sedang menghapus tulisan nama ke-2 orang tuanya.

" Hmmm, ayah ibu akan terus berjodoh sampai Jannah nanti," ucap Asyifa dengan senyum indahnya.

Asyifa berdoa dengan berlutut di depan Jabal Rahmah dengan mengadahkan tangannya ke arah kepada maha penciptanya.

" Satu tutur nama dalam ucapan cinta, kupanjatkan ke pada mu, untuk mengutus hati yang kusandarkan hidup dan mati ku pada mu ya Allah. Aku berserah diri untuk takdir jodoh yang engkau berikan kepadaku dalam bisik doa yang kupanjatkan dalam doaku Amin,"ucap Asyifa di dalam hatinya saat berdoa pada sang penciptanya.

Asyifa tersenyum lalu berdiri dengan wajahnya terlihat memikirkan sesuatu dan menuliskan namanya di dekat ke-2 orang tuanya.

" A-s-y-i-f-a," ucap Asyifa menulis sambil mengeja namanya, Asyifa juga menuliskan love di ujung namanya, " Love siapa?" tanyanya yang tidak punya nama pasangan, " Hmmmm, siapa ya," Asyifa mengetuk-ngetuk dagunya yang tidak tau harus menuliskan nama siapa.

" Aku buat aja inisial A. Ibu dan ayah inisial namanya sama. Siapa tau jodohku juga seorang Pria yang berinisial A,"ucap Asyifa dengan harapannya dan doanya. Dengan perlahan Asyifa menarik garis lurus untuk memulai ukiran inisial A.

" Asyifa !" tiba-tiba suara seorang wanita memanggil Asyifa dan membuat Asyifa menoleh kebelakang dan tangannya tetap mengukir inisial yang di pikirkannya. Namun tidak sesuai dengan apa yang di pikirkannya. Asyifa justru menuliskan inisial R.

" Kak Lulu!" sahut Asyifa yang menghadap Lulu yang sudah menghampirinya dan bahkan Asyifa melupakan tulisannya yang tadi.

" Kamu ini di cari-cari ternyata di sini," ucap Lulu.

" Maaf kak Lulu," sahut Asyifa dengan wajahnya yang merasa bersalah.

" Ya sudah ayo buruan ke Apartemen. Handphone kamu ketinggalan di sana dan Tante Rania tadi menelpon," ucap Lulu.

" Ya ampun serius ibu menelpon," sahut Asyifa tampak panik.

" Iya makanya ayo buruan," ucap Lulu yang langsung menarik tangan Asyifa.

Tinggallah tulisan Asyifa love R yang terukir begitu saja tanpa Asyifa pikirkan. Karena di pikirannya adalah A. Mungkin kan jodoh Asyifa juga nanti pria yang akan berinisial R.

Wallahu alam hanya Allah yang tau karena semua rezeki, jodoh dan maut hanya Allah yang tau dan manusia hanya bisa berencana saja. Semoga Asyifa bisa berjodoh dengan orang yang tepat yang seperti ibunya mendapatkan Pria yang tepat dan ayahnya mendapatkan wanita yang tepat.

Karena Asyifa selalu mengingat kutipan pesan di tulisan novel ibunya.

...Selalu meminta pada Allah untuk mencintai dengan cara yang baik, berjodoh dengan orang yang baik, menjalin hubungan dengan tujuan yang baik, menikah untuk niat yang baik yang mendapatkan keturunan yang baik-baik. Supaya nanti bisa berkumpul di Jannah. Tempat terindah orang-orang yang Sholeh dan Sholeha....

*********

Sesampainya di Apartemen keluarnya yang ada di Mekkah. Asyifa langsung Vidio call dengan ke-2 orang tuanya.

" Assalamualaikum ayah, ibu," sapa Asyifa mengucapkan salam dengan meletakkan handphone pada alat penyanggah sehingga memudahkannya untuk Vidio call dengan melihat wajah ke-2 orang tuanya itu.

" Walaikum Asyifa," jawab Rendy dan Rania.

" Kamu apa kabar nak?" tanya Rania.

" Alhamdulillah ibu. Asyifa baik-baik aja," jawab Asyifa," Ibu sendiri sama ayah bagaimana? tanya Asyifa.

" Alhamdulillah nak. Kami juga baik-baik saja," jawab Rania dan Rendy serentak.

" Alhamdulillah kalau begitu," sahut Asyifa merasa lega.

" Bukannya kamu sudah selesai skripsi. Lalu kenapa masih di sana. Kenapa tidak pulang? Apa tidak kangen ibu sama ayah?" tanya Rendy.

" Iya ayah, rencananya Asyifa ingin pulang. Dan nanti kembali lagi ke Mekkah saat wisuda. Tetapi Asyifa masih ada sedikit pekerjaan yang harus di urus. Kalau di tanya kangen apa tidak. Asyifa kangen pastinya," ucap Asyifa menjelaskan alasannya menunda kepulangannya ke Indonesia.

" Ya sudah Asyifa tidak apa-apa. Nanti kalau sudah selesai kembali ke Indonesia. Jangan tinggalin ibu lama-lama. Ibu kangen sama kamu juga," ucap Rania yang begitu dekat dengan putrinya. Sehingga selalu merasa rindu.

" Iya ibu pasti. Maaf sudah membuat ibu harus menahan rindu pada Asyifa. Asyifa janji akan pulang secepatnya," ucap Asyifa yang merasa bersalah pada ibunya. Begitulah kalau mempunyai hati lembut takut sekali menyakiti ibunya.

" Baik Asyifa ibu sama ayah menunggu kamu," jawab Rania. Asyifa mengangguk dengan senyuman.

" Oh iya Azka mana. Kok Asyifa nggak lihat?" tanya Asyifa tidak melihat adiknya satu-satunya itu.

" Biasalah Aska sedang ada latihan berenang," jawab Rendy.

" Hmmm, begitu rupanya," sahut Asyifa.

" Ya sudah Asyifa, ayah ibu tunggu kedatangan kamu. Kamu jaga diri baik-baik. Nanti kalau pulang kabarin ayah dan Ibu," ucap Rania memberi pesan.

" Baik Ibu," sahut Asyifa.

" Ya sudah nak. Kalau begitu kami tutup dulu telponnya. Salam buat Lulu," ucap Rania.

" Iya nanti Asyifa sampaikan," sahut Asyifa.

" Assalamualaikum," ucap Rendy dan Rania sebelum menutup telpon.

" Walaikum salam ayah, Ibu," sahut Asyifa dengan melambaikan tangannya dan tidak lama layar handphone itu mati.

" Maafkan Asyifa Ibu sudah membuat Ibu khawatir sama Asyifa. Asyifa janji akan menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat. Setelah itu Asyifa akan pulang," gumam Asyifa yang merasa bersalah pada Ibunya.

Kelembutan hatinya memang menular dari orang tuanya. Asyifa anak yang sangat takut bersalah pada orang tuanya. Apa lagi sampai mendengar ibunya merindukannya. Asyifa pasti terus kepikiran karena tidak mau ibunya harus menahan rindu karena dirinya.

Bersambung

...🌹🌹🌹Selamat datang di Novel terbaru saya yang kemarin ingin mengetahui Cerita Asyifa yang sudah dewasa dan Alhamdulillah sekarang saya bisa menuliskan cerita Asyifa dalam novel religi. Semoga Kalina para pembaca menyukainya. Terima kasih untuk semuanya....

...Saya tunggu, like, komen, dan vote sebanyak-banyaknya ya.🌹🌹🌹...

Episode 2 Insiden.

Pagi hari tiba, di kota Mekkah seperti biasanya. Asyifa dan Lulu yang tinggal ber-2 di Apartemen sarapan seperti biasanya.

" Kak Lulu mau menikah?" pekik Asyifa yang tampaknya kaget dengan berita kakak sepupunya itu yang tiba-tiba mengatakan ingin menikah.

" Iya Asyifa, lagian usia kakak sudah 27 tahun ya sudah waktunya untuk menikah," jawab Lulu sembari menikmati roti Cane

" Iya sih. Tetapi kak Dedi aja yang sudah 29 tahun belum menikah," sahut Asyifa.

" Mas Dedi laki-laki. Sangat wajar jika menunda pernikahan," sahut Lulu.

" Hmmm, Asyifa yang ingin menikah. Tetapi malah kak Lulu yang duluan," ucap Asyifa dengan wajah manyunnya.

" Asyifa kamu ini masih muda usia aja belum genap 20 tahun. Mendingan kejar karir dulu. Pikiran nikah entar-entar aja puas-puasin dulu masa gadisnya," ucap Lulu dengan memberi saran.

" Menikahkan bukan karena usia masih muda atau usia sudah tua. Tetapi karena kesiapan dan lagian itu ibadah yang terlama," sahut Asyifa dengan bijaknya.

" Iya deh, Bu ustazah," sahut Lulu harus kalah debat dengan sepupunya itu. Kalau sudah mengenai agama. Asyifa memang pasti pemenangnya walau Lulu juga paham agama.

" Hmmm, apa kakak akan menikah dengan mas Roni?" tanya Asyifa yang sepertinya mengetahui calon suami dari kakak sepupunya itu.

" Iya dong, masa sama orang lain," sahut Lulu. Asyifa hanya mengangguk-angguk dengan melanjutkan sarapannya.

" Hmmm, oh iya Asyifa sebelum kembali ke Indonesia. Kamu mau ya temani Kakak ke Jerman menemui mas Roni dan mamanya," ucap Lulu yang mempunyai rencana.

" Boleh. Tapi Asyifa nanti minta izin sama ibu dan ayah dulu ya," ucap Asyifa yang hal besar maupun sekecil apapun harus melibatkan orang tuanya.

" Oke," sahut Lulu yang memang sangat tau. Asyifa yang sudah segede itu apa-apa akan meminta izin terus pada orang tuanya.

***********

Jerman.

Setelah menyelesaikan tugas-tugas dan pekerjaannya di Mekkah. Asyifa dan Lulu akhirnya terbang ke Negara Eropa yaitu ke Jerman untuk menemui orang tua kekasih Lulu.

Asyifa dan Lulu sudah berada di Bandara dengan keduanya yang sama-sama menyeret koper mereka. Asyifa dan Lulu memang sama-sama wanita berhijab. Asyifa dengan gamis coklat yang di padu dengan bleajer hitam dengan pasmina yang melekat di kepalanya.

Sementara Lulu dengan gamis merah maron dengan hijab yang senada dan di padukan dengan mantel senada dengan warna baju Asyifa. maklum di Jerman memang lagi dingin.

Mereka berdua berjalan dengan langkah yang gontai. Namanya wanita jika tidak mengobrol sambil berjalan pasti tidak afdol. Asyifa bahkan sampai tertawa-tawa mengobrol dengan Lulu yang wajanya melihat Lulu tanpa memperhatikan jalannya. Sampai akhirnya dari arah yang berlawanan seorang wanita berjalan santai dengan memegang kopi di dalam cup harus bertabrakan bahu dengan Asyifa.

" Oh, my god," pekik wanita itu dengan kesal saat kopi yang di pegangnya tumpah ke bajunya yang seksi itu.

Asyifa melotot dengan mulutnya yang mengaga dan menutup dengan kedua tangannya. Sementara Lulu langsung menepuk jidatnya, " Astaga," itu yang di ucapkannya.

Wanita yang mamakai dress di atas pahanya dengan rambut terurai panjang dan kaca mata hitamnya. Begitu kesal dengan membersihkan baju-baju nya.

" Why!" pekik wanita itu membuka kaca matanya dan melihat tajam pada Asyifa yang kepanikan.

" i'm so sorry," ucap Asyifa merasa bersalah dengan menyatukan ke-2 telapak tangannya meminta maaf pada wanita itu.

" What, Sorry," sahut wanita itu begitu terkejut hanya mendengar maaf saja.

" Aduh Asyifa, kamu sih," tegur Lulu pelan menyenggol Asyifa. Yang adanya Asyifa akan semakin panik dan Lulu juga takut bermasalah di negara orang.

" Sorry mis," ucap Asyifa lagi.

" Kamu hanya minta maaf, kamu nggak lihat apa yang kamu lakukan. Pakaian saya jadi kotor, rusak berantakan," ucap wanita itu yang langsung marah-marah dengan bahasa Indonesianya.

" Ternyata dia orang Indonesia, di kirain bule," bisik Lulu.

" Benar, juga aku juga berpikiran yang sama tadinya," sahut Asyifa.

" Kalian malah berbisik. Kalian pikir ini lucu!" Sentak wanita itu yang begitu kesal.

" Maaf, saya benar-benar tidak sengaja. Bisa saya bantu membersihkannya," sahut Asyifa mendekati wanita itu.

" Don't to touch," sahut wanita itu menyuruh stop membuat Asyifa tidak jadi membersihkannya pakainnya.

" Kamu jangan sembarang sentuh-sentuh saya, menyebalkan," wanita itu tampak semakin marah.

" Ya Allah bagaimana ini. Asyifa benar-benar tidak sengaja," batin Asyifa dengan paniknya.

" Ada apa ini?" tiba-tiba suara terdengar tegas muncul dari belakang wanita itu.

Membuat Asyifa dan Lulu melihat Pria tampan, berkulit putih, berbadan tegap dan Pria berkaca mata itu membuka kaca mata hitamnya. Yang terlihat mata indah kecoklatan itu yang menunjukkan aura diingin. Mata yang menunjukkan rasa penasaran dengan apa yang terjadi. Sampai akhirnya dia berdiri di samping wanita itu.

" Dia!" tunjuk wanita itu pada Asyifa membuat Asyifa terpekik kaget, " lihat baju pemberian kamu kotor gara-gara dia," wanita itu langsung mengadu dengan suara manjanya. Pria tampan itu langsung melihat wanita yang ditunjuk itu. Asyifa hanya berekspresi ketakutan yang dirinya di intimidasi.

" Maafkan saya, saya benar-benar tidak sengaja, saya akan bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan," ucap Asyifa dengan wajahnya yang merasa bersalah dan langsung bertindak.

" Bertanggung jawab apa. Kamu mau mengganti pakaian saya hah!" sahut wanita itu.

Asyifa dan Lulu saling melihat. Dan mereka tidak bisa menjawab iya atau tidak.

" Sudahlah Miranda kita sebaiknya pergi dari sini," sahut Pria itu yang tidak mau ribut dan ternyata nama wanita yang marah-marah itu adalah Miranda.

" Tapi Rafa," sahut Miranda tampak kesal dengan ajakan Rafa tanpa mengatakan apa-apa pada wanita yang membuatnya kesal.

" Sudahlah ayo kita pergi. Jangan membuang waktu di sini. Kita harus buru-buru pergi. Yang lain sudah menunggu. Hal ini sama sekali tidak ada gunanya," ucap Refa yang berjalan terlebih dahulu.

" Saya tidak akan melupakan kejadian ini. Ingat itu," tunjuk Miranda pada Asyifa dan dia langsung menyusul Pria yang bernama Rafa itu.

" Huuhffffff," Asyifa langsung bernapas lega yang akhirnya terbebas dari kemarahan wanita itu.

" Dia tidak memaafkanku," ucap Asyifa dengan wajah lemasnya melihat ke arah Lulu.

" Sudahlah yang penting kamu sudah meminta maaf berkali-kali. Jadi biarlah begitu. Dan ambil pelajarannya yang lain kali kita harus lebih hati-hati berjalan melihat jalan. Bukan malah mengobrol," ucap Lulu dengan bijak.

" Baiklah kak Lulu," sahut Asyifa.

" Ayo kita pergi!" ajak Lulu.

Asyifa mengangguk. Asyifa memang sangat tidak puas. Jika membuat kesalahan dan tidak mendapat maaf. Dia akan kepikiran terus makanya Lulu langsung berkata seperti itu. Agar Asyifa tidak memikirkan hal itu dan tidak merasa bersalah terus. Ya adik sepupunya itu memang sangat aneh. Terlalu baik dan sangat lembut hatinya.

**********

Mobil.

Rafa dan Miranda memasuki mobil dan terlihat Miranda yang duduk di samping Rafa yang menyetir dan Miranda sedang membersihkan pakainnya dengan tisu.

" Seharusnya kamu tidak membawaku pergi. Masalahku dan wanita itu belum selesai sama sekali," ucap Miranda yang terlihat masih begitu kesal.

" Jangan biasakan ribut di tempat umum," sahut Rafa dengan suara dinginnya.

" Aku tidak mencari ribut dengan wanita itu. Tetapi wanita itu yang membuat bajuku kotor," sahut Miranda yang tidak ingin di salahkan.

" Sudahlah Miranda jangan membahas itu lagi. Kita harus buru-buru. Ke Restaurant, keluarga ku sudah menunggu," ucap Rafa menegaskan yang pusing jika pembahasan sejak tadi tidak selesai-selesai juga.

" Aku tidak jadi makan bersama dengan keluargamu," sahut Miranda. Rafa langsung melihat ke arahnya.

" Apa yang kamu katakan?" tanya Rafa tampak kaget.

" Rafa aku belum siap. Dan apa lagi keluarga kamu pasti nanti membahas ini itu. Ya aku belum siap menyatukan budaya dan kebiasaanku pada keluargamu," sahut Miranda memberikan alasannya.

" Apa yang kamu katakan Miranda. Jika kamu terus belum siap. Mama tidak akan pernah mengenalmu dengan langsung. Dia hanya akan tau kau seorang model dan hanya mengenalmu di media tanpa tau pribadimu. Dan kau tau kan apa saja pikiran mama tentangmu. Jadi kalau kamu terus tidak aiap. Lalu sampai kapan mama atau keluargaku akan mengenalmu," ucap Rafa yang berbicara sebentar-sebentar menoleh ke arah Miranda.

" Aku tau. Tetapi aku tidak siap. Keluargamu sangat kental dengan Agama dan peraturan dan aku sendiri belum bisa mengimbanginga. Ya jika aku kesana dengan seperti ini. Pasti aku akan di protes, di ceramahi dan aku tidak siap mendengar semua itu," sahut Miranda memberikan alasannya.

" Aku tidak menyuruhmu untuk bertemu orang tuaku dengan pakaian seperti itu. Jual pakaian masih banyak jauh lebih sopan dari pada itu," sahut Rafa.

" Untuk apa Rafa aku harus memakai pakaian yang tidak nyaman aku gunakan. Untuk apa aku melakukan itu. Aku sudah mengatakan. Aku tidak akan mengubah apapun dari diriku. Walau berhubungan denganmu atau keluarga mu," tegas Miranda.

" Lalu sekarang bagaimana. Kau ikut makan malam atau tidak?" tanya Rafa yang ingin langsung ke pastian yang tidak suka basa-basi.

" Sorry aku tidak bisa," sahut Miranda dengan suaranya yang di ayun yang merasa bersalah karena tidak bisa membunuhi janjinya lada Rafa.

" Terserahmu!" sahut Rafa yang tampak kesal dan kecewa dengan keputusan Miranda yang berubah tiba-tiba.

Bersambung

Episode 3 Rencana perjodohan

Akhirnya Rafa pergi sendiri ke Restaurant yang mana keluarganya sudah menunggunya. Ada mama, papa, adik perempuannya dan juga kakak wanitanya dan kakak iparnya. Rafa yang memasuki Restaurant mencari-cari di mana keluarganya dan ketika sudah menemukannya Rafa langsung menghampiri keluarganya.

" Maaf aku terlambat," ucap Rafa dengan wajah datarnya yang langsung menarik kursi dan duduk di samping mamanya.

" Kakak sendiri?" tanya Zee.

" Iya," jawab Rafa.

" Apa Miranda tidak ikut makan?" tanya Shania.

" Dia ada urusan mendadak," jawab Rafa yang harus berbohong.

" Bilang saja. Jika dia tidak punya nyali untuk bertemu dengan keluarga ini, pakai alasan ada cara mendadak segala," sahut wanita paru baya yang terlihat begitu sinis yang mencibir Rafa putranya.

" Mah!" lirih Refal.

" Kamu pulang besok ke Indonesia, ikut sama kita," sahut wanita itu dengan tegas. Wanita yang bernama Shofia itu.

" Aku tidak bisa pulang begitu saja. Aku masih ada pekerjaan di sini," sahut Rafa menolak keinginan mamanya.

" Jangan alasan. Kamu tidak bisa pulang bukan karena pekerjaan. Tetapi karena wanita itu baru sampai hari ini, menyusul kamu ke Jerman. Itu alasan kamu yang sebenarnya. Jangan berbohong kepada mama dengan alasan pekerjaan," ucap Shofia yang tampak tau jalan pikiran putranya itu.

" Miranda hanya kebetulan ada pekerjaan di Jerman dan itu juga alasan ku mengajaknya makan bersama," sahut Rafa yang tampak membela Miranda.

" Mama bukan anak kemarin sore yang bisa masuk dalam skenario yang kamu buat. Mama tau segalanya," sahut Sofia.

" Terserah mama percaya atau tidak. Tetapi aku sudah dewasa," sahut Rafa. Yang lain hanya menjadi penonton saja.

" Mama tau kamu sudah dewasa. Tetapi kamu juga harus tau batasan kamu. Jangan mencoreng nama keluarga dengan kelakukan kamu yang tidak-tidak dengan wanita yang tidak benar seperti itu," ucap Sofia dengan tegas.

Sania, Zee dan Ardi dan Xander Madison hanya diam saja. Karena jika ibu negara bicara. Tidak ada yang berani memotongnya. Termasuk suaminya Xander Madison.

" Mama jangan keterlaluan menilai orang dari apa yang mama lihat saja," sahut Rafa yang membela Miranda terus menerus.

" Terus saja kamu banggakan wanita itu. Wanita yang tidak perlu di banggakan dan terus di bela saja," sahut Sofia semakin kesal.

" Mah!"

" Cukup Rafa! Mama tidak mau kamu terus-menerus seperti ini. Mama tegaskan besok kamu pulang dan kali ini skenario mama yang harus kamu ikuti. Kamu akan menikah dengan wanita pilihan mama. Mama akan mencarikan wanita yang tepat untuk kamu," tegas Sofia menekankan membuat Rafa kaget dengan matanya yang terbuka lebar.

Sementara yang lainnya hanya saling melihat dan mereka juga terkejut dengan kata-kata mamanya yang sebelumnya tidak ada pembahasan ke arah sana. Tiba-tiba saja Sofia sudah mau menjodohkan Rafa saja.

" Apa yang mama bicarakan. Bagaimana bisa mama menjodohkan aku dengan wanita lain. Sementara aku punya kekasih," sahut Rafa yang langsung emosi yang pasti membantah keinginan mamanya yang tidak masuk akal itu.

" Kekasih apa. Lihat sampai detik ini. Wanita itu tidak berani menemui mama dan kamu masih bilang kekasih," sahut Sofia.

" Aku akan membawanya pada mama dan keluarga. Semuanya hanya perlu waktu saja. Aku mohon mama mengerti," sahut Rafa yang meyakinkan mamanya.

" Tidak perlu! Sudah terlambat," tegas Sofia.

" Mah!" lirih Refal.

" Sudah-sudah, kenapa kalian jadi ribut di sini. Kita makan dulu. Jangan membahas masalah perjodohan saat kita makan," sahut Xander Madison yang baru mengambil alih untuk bicara yang mencoba mencairkan suasana yang mulai tegang karena perdebatan ibu dan anak.

" Aku tidak akan mengikuti apa kata mama," sahut Rafa menegaskan.

" Mama tidak meminta persetujuan kamu," sahut Sofia yang tidak kalah keras kepalanya.

" Aku yang punya tubuh dan berhak menolak keputusan mama yang tidak masuk akal ini!" tegas Rafa.

" Sudah cukup! Kenapa masih ribut. Ayo kita lanjutkan makan," sahut Xander Madison.

" Sudahlah mah kita makan saja dulu. Tidak enak juga di lihat orang," sahut Shania melihat di sekelilingnya. Walau orang-orang di sekitar mereka juga tidak akan tau apa yang mereka bicarakan. Karena bahasa yang berbeda.

" Benar mah, Zee jika sudah lapar," sahut Zee dengan mengusap-usap perutnya.

Sofia menghela napasnya dan akhirnya mengalah yang tidak menjawab lagi dari protes Rafa. Yang pada akhirnya ibu dan anaknya yang berdebat itu pun mulai makan dengan yang lainnya.

*******

Rafa Alamsyah Madison sendiri adalah anak ke-2 dari pasangan Shofia Almajaya dengan Xander Madison. Di mana ibunya keturunan Arab dan ayahnya keturunan Eropa yang memang mempunyai keluarga besar di Jerman.

Rafa memeliki kakak perempuan bernama Sania Azizi Madison yang sudah menikah dengan Ardi Darmajaya seorang dosen dan memiliki seorang anak bernama Aqeela. Rafa juga memiliki seorang adik perempuan bernama Zee Kalista madison

Keluarga Madison dari jaman nenek moyang memang sangat kental dengan Agama dan norma etika yang begitu taat. Karena sang ibu juga memliki keturunan dari tokoh-tokoh Agama. Makanya mereka adalah orang-orang yang paham dengan Agama. Selain itu juga sangat mematuhi norma-norma dan adat istiadat nenek moyang keluarga itu.

Rafa Pria yang berusia 27 tahun itu. Yang memiliki tinggi 186 cm. Tubuh kekar yang begitu bagus layaknya seorang atlet. Karena Rafa memang sangat hobi olahraga. Rafa juga pria dingin yang jarang bicara dan hobi dalam bekerja. Walau seperti itu Rafa tetap meluangkan waktu untuk pacaran dengan wanita pilihannya yang mungkin bisa membuat otaknya yang penat karena pekerjaan bisa sedikit tenang.

Hubungannya dengan ibunya kurang baik. Karena kesalahan yang di lakukannya. Apa lagi jika bukan hubungannya dengan Miranda model berkebangsaan Amerika, Indonesia. Yang menjadi model dewasa di Indonesia.

Rafa dan Miranda berpacaran sudah 2 tahun belakangan ini. 1 tahun hubungan mereka di sembunyikan dari keluarga dan juga dari media dan akhirnya go publik dan itupun karena ketahuan. Namanya Miranda seorang model terkenal. Jadi wajar saja para wartawan mencari berita darinya.

Hal itu yang membuat ibunya Sofia marah besar pada Rafa. Belum lagi images Miranda sebelumnya sangat buruk. Karena publik pigur jadi pasti apapun kehidupan Miranda akan menjadi sorotan. Dan model tersebut selalu menunjukkan image yang tidak baik. Baik dari pekerjaan yang sudah melenceng dari moral dan apa lagi pakaian yang di gunakan Miranda yang jelas kekurangan bahan dan berfose seperti wanita yang mempromosikan tubuh.

Jadi Sofia tidak punya alasan untuk merestui hubungan Rafa dengan wanita yang sampai detik ini tidak berani menemuinya. Kemarahannya terus berangsur-angsur. Ketika terus melihat berita mengenai putranya dan kekasihnya itu yang semakin lama semakin di luar batas.

Apa lagi baru 1 Minggu kemarin. Saat Miranda merayakan ulang tahunnya di Club di Bali dan Rafa terus tersorot. Dan Shofia melihat berita itu. Yang membuatnya marah terlihat Rafa mencium Miranda di depan umum dan sungguh tidak tau malu dan membuat Sjofia jijik dan murka pada putranya dan juga wanita yang menjadi kekasih putranya itu.

Sebagai ibu, Sofia sangat khawatir dengan putranya yang semakin lama semakin melenceng dari moral-moral yang sudah di terapkan. Hal itu membuat Sofia memiliki ide untuk menikahkan Rafa dengan wanita pilihannya agar terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkannya sama sekali.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!