NovelToon NovelToon

Ranjang PENYESALAN

BAB 1

Seorang gadis cantik tengah menangis, bersimpuh di hadapan sang ibu. Dengan mengucapkan kata maaf dan maaf, gadis itu tak berhenti menangis. Sang ibu pun tak kuasa menahan air matanya. Namun dari raut wajahnya memancarkan rasa kekecewaan.

Rina, seorang ibu yang merawat anak gadisnya sendirian setelah suaminya meninggal 5 tahun lalu. Kini harus menerima kekecewaan. Berawal dari dirinya yang baru pulang bekerja menjadi buruh cuci. Rina yang awalnya berniat membersihkan diri, namun di kejutkan dengan sebuah benda kecil dengan dua garis biru yang tergeletak di lantai kamar mandi.

Kekecewaannya pun semakin menjadi jadi saat Luna, sang anak benar benar mengakui bahwa benda itu adalah miliknya. Ya Tuhan, dosa apa yang aku perbuat sehingga anak ku melakukan hal menj*jikan seperti ini, batin Rina menjerit.

"Maaf bu, maafkan Luna"ucap Luna terisak bersimpuh di hadapan sang ibu.

"Katakan, siapa yang melakukannya, KATAKAN"teriak Rina emosi.

"De_Delon bu"lirih Luna. Tangis Rina semakin deras saat mendengar nama laki laki yang mengahamili anaknya itu. Delon. Dia adalah anak dari juragan beras di desa tempat tinggalnya. Pak Diman dan bu Niken, orang tua Delon adalah orang yang terkenal baik pada siapapun. Namun mereka tak segan melakukan kekerasan jika ada orang yang melakukan kesalahan.

"Kita kesana"ucap Rina tegas. Bahkan dirinya juga sedikit menyeret Luna. Rina menarik Luna sedikit kasar tak perduli dengan pandangan warga yang melihatnya. Dirinya benar benar kecewa pada anaknya itu.

Luna di kenal warga sebagai anak yang ramah dan pintar. Bahkan berkat kepintarannya Luna mendapat beasiswa di sekolahnya saat ini. SMA Bakti. Sekolah itu memang bukanlah sekolah elit seperti di yang ada di kota kota besar. Namun karena beasiswa tersebut Luna bisa terus sekolah hingga SMA. Jika hanya mengandalkan gaji Rina yang hanya buruh cuci, mana mampu dirinya menyekolahkan sang anak.

.

.

.

Di sebuah rumah sederhana berlantai dua, seorang pria tengah duduk di depan tv dengan cemilan di tangannya. Ini masih pagi hari, tapi karena liburan semester, jadi dia bisa bersantai.

"Astaga, pagi pagi udah nongkrong di depan tv, bantu bapak mu itu"seru Niken.

"Ishh, ibuk, liburan tu yang buat bersantai bu, bukan buat kerja"jawab Delon.

"Apa salahnya bantuin bapak, selain mengisi waktu luang, dapet pahala juga kan"ucap Niken.

"Iya iya bu"pasrah Delon. Niken menggelengkan kepalanya melihat anak bungsunya itu. Delon adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakak Delon seorang perempuan. Lila namanya. Lila sudah berkeluarga dan sekarang ikut suaminya tinggal di kota.

Niken beranjak dari duduknya berniat melihat sang suami dan anaknya yang memantau para pekerja yang sedang menurunkan karung karung berat dari truk. Namun belum sempat Niken melangkahkan kakinya, suara ketukan pintu membuatnya mengurungkan niatnya. Niken membukakan pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Bu Rina, Luna, silahkan masuk"ucap Niken sopan.

"Terima kasih bu"jawab Rina dengan senyum dipaksa. Niken mengajak Rina dan Luna masuk dan duduk di ruang tamu.

"Sebentar bu, biar saya ambilkan minum"ucap Niken.

"Tidak perlu repot repot bu Niken, karena kedatangan kami kesni ingin menemui nak Delon"ucap Rina.

Niken menyerngitkan dahinya. Mungkin jika Luna saja yang datang dia tidak bingung karena Niken tau jika Luna adalah pacar anaknya. Namun kali ini Luna datang bersama ibunya. Bahkan Luna sedari tadi menunduk dan menangis. Bisa Niken lihat kalau Luna menangis karena Luna masih sedikit terisak.

"Maaf bu Rina, ada apa ya dengan anak saya?"tanya Niken.

"Saya hanya ingin meminta pertanggungjawaban atas apa yang Delon lakukan pada Luna"ucap Rina meneteskan air matanya. Rina meletakan dua buah tespack di depan Niken.

"Apa ini bu Rina?"tanya Niken bingung.

"Luna hamil, dan yang menghamili adalah Delon, anak bu Niken"jawab Rina semakin terisak.

Deg

TBC

BAB 2

Flashback on

Delon melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Tangan kirinya menyentuh sebuah tangan yang melingkar di perutnya. Luna Anjani, gadis itu tersenyum hangat di balik punggung Delon. Mereka dalam perjalanan pulang dari taman kota. Karena ini malam Minggu, Delon mengajak Luna jalan jalan.

Setelah menempuh waktu sekitar 20 menit, Delon menghentikan laju motornya tepat di depan rumah Luna.

"Sampai"ucap Delon mematikan mesin motornya.

"Makasih"ucap Luna tersenyum manis.

"Iya, sama sama"ucap Delon menerima uluran helm dari Luna.

"Kok rumahnya sepi?"tanya Delon.

"Iya, ibuk lagi di rumah saudara yang sakit"jawab Luna. Delon menganggukan kepalanya paham.

"Aku masuk ya"pamit Luna. Namun saat Luna hendak berbalik, tangannya di cekal oleh Delon.

"Kenapa?"tanya Luna bingung.

"Emm, boleh mampir?"tanya Delon balik. Tanpa pikir panjang, Luna mengiyakan permintaan kekasihnya itu. Dengan saling bergandengan tangan, sepasang kekasih itu memasuki rumah.

Luna berniat membiarkan pintunya terbuka karena mereka hanya berdua. Bisa menimbulkan fitnah nantinya jika ada yang tau mereka hanya berdua. Namun dengan cepat Delon menutup pintu rumah Luna bahkan menguncinya. Luna awalnya akan melayangkan komentar. Namun belum sempat Luna berucap, bibir Luna lebih dulu di bungkam Delon dengan c*iuman.

Delon ******* bibir Luna lembut. Luna tak membalas l*matan itu, dirinya sibuk dengan pikirannya sendiri. Apa ini? Delon mencium ku? pikir Luna. Merasa tak ada respon dari Luna, Delon menjauhkan bibirnya. Dia menatap Luna dengan tatapan berbeda.

"Lun"panggil Delon sayu.

Luna tersentak kaget dan menatap Delon. Delon kembali menc*um bibir Luna lembut. Sangat lembut. Hingga tanpa sadar Luna terbuai dalam kelembutan yang Delon berikan. Kini tangan Luna sudah melingkar di leher Delon. Bahkan bibirnya sudah menerima l*matan Delon. Dengan kaku Luna menggerakan lidahnya. Membalas l*matan yang diberikan Delon.

Delon semakin gencar saat Luna membalas c*umannya. Kini tangan Delon yang semula mengelus punggung Luna, kini sudah berpindah tempat. Tangan nakal itu sudah berada tepat di dada Luna yang masih tertutup oleh baju dan bra yang Luna kenakan. Delon meraba dan mer*mas dada Luna lembut hingga membuat Luna melenguh di sela sela c*umannya.

Delon yang semakin terbakar gairah dan Luna yang sudah kehilangan akal sehatnya hanya pasrah saja saat Delon melakukan hal yang seharusnya tak mereka lakukan. Setelah hampir 1 jam mereka bergelut tanpa busana, kini Delon merebahkan tubuhnya di samping Luna yang membelakanginya.

Setelah kejadian itu, Delon dan Luna sering melakukannya lagi dan lagi. Luna sebenarnya sering juga menolak, namun Delon selalu meyakinkannya bahwa jika Luna hamil dirinya akan bertanggung jawab. Jadilah Luna pasrah dan mend*sah keenakan di bawah kungkungan Delon.

Flashback off

.

Plak

Sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Delon. Bukan hanya satu tamparan. Karena itu sudah tamparan kedua yang dia dapat.

Niken yang syok langsung memanggil Delon dan Diman sang suami. Namun siapa sangka Rina langsung memberikan hadian sebuah tamparan untuk Delon. Dan setelah mendengar cerita sang anak lagi lagi Delon mendapatkan tamparan dari Diman.

"Kamu benar benar keterlaluan, bapak tak pernah mendidik kamu menjadi laki laki bejat Delon"teriak Diman emosi.

"Nanti malam kamu menikah dengan Luna, dan bapak akan kirim kamu ke kampung halaman bapak dulu, tinggalah disana, renungkan kesalahan kalian"lanjut Diman.

"Dan bapak akan mengambil semua fasilitas mu"lanjut Diman lagi.

"Nggak bisa gitu dong pak, aku udah nikah, kalau semua bapak ambil aku biaya hidup Luna pakai apa"protes Delon.

"Kerja, kamu sebagai kepala keluarga harusnya mikir"tegas Diman.

"Tapi pak, aku cuma lulus SMP, mana ada yang mau terima kerja"protea Delon lagi.

"Sekarang kamu baru bisa bicara seperti itu, saat kamu melakukan hal menjijikan itu apa kamu berfikir apa akibatnya"ucap Diman sinis.

"Keputusan bapak sudah bulat, nanti malam kalian akan menikah dan langsung bapak kirim kalian ke kampung"tegas Diman dan segera meninggalkan ruang tamu.

Niken hanya menangis tak bisa membantu apapun. Karena saat suaminya itu sudah berkehendak, maka tak ada yang bisa membantah.

"Buk, bantu aku"pinta Delon pada Niken.

"Ibu nggak bisa bantu apa apa, kamu tanggung saja apa yang sudah kamu lakukan"uap Niken berlalu meninggalkan Delon. Niken sebenarnya juga kasian pada anaknya itu. Namun Niken juga terlampau kecewa pada apa yang di perbuat anaknya itu.

TBC

BAB 3

Malam harinya seperti yang di ucapkan Diman, kini ijab qobul akan dilaksanakan. Tak ada pesta megah atau apalah itu. Hanya ada bu Rina, pak Diman, bu Niken dan pak RT serta pak penghulu yang menikahkan Luna dan Delon.

Delon sudah siap dengan jas yang melekat pada tubuhnya. Dia juga sudah duduk berhadapan dengan pak penghulu. Wajahnya tak menggambarkan gurat kesedihan. Namun juga tak ada gurat kebahagiaan. Entahlah apa yang Delon rasakan. Mungkin dia senang karena menukahi kekasihnya. Namun disisi lain Delon juga merasa binging harus bagaimana saat sudah menikah nanti. Apalagi pak Diman, bapaknya Delon sudah mencabut semua fasilitasnya.

Disisi lain rumah tersebut, tepatnya di dalam kamar, Luna tengah menatap dirinya dari pantulan cermin. Tak ada gaun mewah ataupun riasan dari MUA ternama. Hanya sebuah kebaya sederhana milik ibunya dan make up seadanya yang melekat pada tubuh mungil Luna. Sama dengan Delon, Luna juga tak merasakan sebuah kesedihan. Namun juga tak merasa bahagia dengan apa yang terjadi saat ini. Mungkin Luna juga memikirkan hal yang sama dengan Delon.

"Lun"panggil Rina.

"Buk"panggil Luna balik. Bahkan mata Luna sudah berkaca kaca saat sang ibu ada di hadapannya.

Luna segera bangkit dari duduknya dan memeluk sang ibu erat. Air matanya tumpah seketika di pelukan ibunya.

"Maafkan Luna bu"ucap Luna disela sela isakannya.

"Sudah nak, ibu sudah memaafkanmu, sebesar apapun kesalahanmu kamu tetap anak ibu"balas Rina tak kalah terisak.

"Sekarang kamu sudah sah menjadi seorang istri, jadilah istri yang baik nak"lanjut Rina. Luna hanya mengangguk pasrah. Pernikahan memang impian setiap orang. Namun bukan pernikahan seperti ini yang Luna inginkan.

"Ayo kedepan, Delon sudah menunggu"ajak Rina. Lagi dan lagi Luna hanya mengangguk. Dengan sisa sisa isakannya, Luna di gandeng sang ibu keluar kamar menemui Delon.

.

.

.

Setelah menempuh perjalanan hampir 2 jam, disinilah Delon dan Luna berada. Di sebuah rumah sederhana yang jauh dari kata mewah. Bagi Luna rumah ini cukup nyaman untuk dirinya tinggali bersama Delon. Namun tidak bagi Delon yang terbiasa dengan kemewahan.

Setelah ijab qobul selesai, Delon dan Luna langsung di kirim ke kampung halaman Diman dengan di antar oleh supir suruhan Diman. Delon dan Luna memasuki rumah itu setelah supir yang mengantar mereka pergi. Sampai di dalam Luna memindai setiap sudut rumah yang terlihat masih terawat itu. Jelas terawat, sebab Diman mempekerjaan orang setempat untuk membersihkan rumah itu setiap 2 hari sekali.

Luna semakin masuk kedalam ruangan ruangan di rumah itu. Sampailah Luna di kamar yang akan dirinya tempati bersama Delon. Luna berniat membereskan baju bawaannya dan Delon. Namun karena sudah malam, Luna memilih untuk beristirahat saja, masalah membereskan baju bisa besok pagi.

Luna keluar kamar mencari Delon. Ternyata Delon duduk di ruang tamu sambil memainkan ponselnya.

"Delon"panggil Luna.

"Kenapa?"tanya Delon.

"Ayo tidur, sudah malam, kamu pasti capek"ajak Luna.

"Duluan saja, nanti aku nyusul"ucap Delon. Luna mengangguk, dan meninggalkan Delon sendirian di ruang tamu.

Sepeninggalan Luna, Delon menyimpan ponselnya di atas meja. Dirinya menyandarkan tubuhnya di kursi sambil memejamkan matanya. Menghela nafas berat seperti banyak sekali beban yang dia hadapi. Beban? Ya banyak beban yang Delon pikirkan. Mulai dari pekerjaan, Luna, dan nanti saat Luna melahirkan.

Sebelum di antar ke kampung Delon dan Luna di beri uang pak Diman 10 juta. Delon akan memikirkan untuk membuka usaha atau apalah dengan uang itu. Yang jelas agar uang tak habis sia sia.

Delon bangkit dari duduknya, menghampiri Luna yang sudah terlelap di kamar. Dirinya ikut merebahkan tubuhnya dan terlelap sambil memeluk tubuh mungil Luna.

TBC

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!