Kirana Agatha Alexa, seorang gadis belia, yang baru berusia 17 tahun, di tuntut untuk mengambil alih sebuah perusahaan.
Saat itu, dia masih duduk di sekolah menengah atas, dia sekolah sambil mempelajari apa itu sebuah perusahaan, selama itu pula kedua saudara kembar senantiasa berada di sampingnya, untuk membantu dan menyemangati.
Mereka selalu berada bersama gadis itu, kemana pun dia pergi, salah satu dari si kembar akan menemaninya, mereka berperan penting dalam hidup Kirana, agar gadis itu selalu merasa aman, terlebih karna kedua orang tuanya sudah tidak ada, maka si kembar lah menjadi ibu serta ayah untuk gadis itu.
Karna sebuah kecelakaan pesawat, menewaskan hampir seluruh anggota keluarganya, yang tersisa hanya dia seorang dan keponakannya yang berusia 15 tahun.
Saat itu dia tidak ikut bersama keluarganya, yang memang ingin liburan ke luar negeri, karna dia sedang tidak ingin ikut, dia lebih memilih tetap tinggal bersama Moana adik sepupunya.
Karna mereka akan ujian akhir sekolah, mereka berencana akan menyusul, jika ujiannya sudah usai.
Karna bagi Kirana dan Moana, pendidikan sangat penting, dan nomor satu, keduanya memiliki otak yang sangat cerdas.
Karna keduanya selalu ada saja les tambahan setiap harinya, dan itu memang keinginan keduanya, yang sangat menyukai hampir semua mata pelajaran, terlebih lagi jika sudah masuk ke pelajaran bahasa asing, mereka akan sangat begitu antusias.
Tentu membuat kedua orang tua mereka sangat bangga, dengan sifat ke dua kakak adik sepupu itu.
Moana Agatha Alexa, yang masih duduk di sekolah menengah pertama harus menelan pil pahit, sama sepertinya.
Di usia yang masih sangat muda mereka berdua harus kehilangan orang-orang terkasih mereka secara bersamaan.
Hingga pada saat usianya memasuki 20 tahun, Kirana mengenal seorang lelaki bernama Garaya Asel Geralya, Seorang pengusaha sukses di usia yang terbilang masih sangat muda, dan Gara sudah memiliki seorang kekasih.
Gara memiliki perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, dan menjual berbagai mobil, serta memiliki bengkel yang sudah beredar di berbagai kota.
Namun, pada saat dia sudah serius ingin menikahi kekasihnya, wanita bernama Rere lebih memilih profesinya sebagai seorang modeling, kebetulan dia mendapat kesempatan melakukan fashion show ke luar negeri, dan dia berjanji setelah kepulangannya, akan bersedia menikah dengan Gara.
Akan tetapi berbulan-bulan lamanya, wanita itu menghilang tanpa kabar, dan Gara kehilangan kontak selama itu dengan kekasihnya.
Dia sudah berusaha mencari keberadaan wanitanya, namun tetap saja dia tidak menemukan kabar apa pun.
Pada saat itu lah seorang gadis bernama Kirana memasuki hidupnya.
Sering bertemu tanpa sengaja.
Dan Asel, kakek Gara sangat menyukai karakter gadis ini, dia pun merencanakan perjodohan sang cucu dengan gadis itu.
Asel juga mengajukan kerja sama, bersama perusahaan yang Kirana pimpin, agar keduanya dapat dengan cepat, saling mengenal satu sama lain.
Kirana sendiri sungguh mengagumi ketampanan pria itu, karna sangat mirip dengan sang idolanya, salah satu k-pop, dari negeri korea.
Kim Taehyung, yang sudah di nobatkan sebagai pria tertampan di seratus negara, beberapa tahun terakhir, apa ada di dunia ini? dua manusia yang begitu sangat mirip?
Awalnya Kirana tidak tahu menahu tentang pria yang bernama Gara, namun dengan se iring berjalannya waktu, dia sudah mengenal pria seperti apa karakter lelaki itu.
*****
1 tahun kemudian...
Di sebuah ruangan, dua gadis cantik sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Kirana sibuk sedang memeriksa laporan perusahaan, yang di kirim oleh asisten pribadi pamannya, sedangkan Moana sibuk dengan ponsel di tangannya.
"Mom...! besok acara perpisahan Moana loh jangan lupa jadi walinya Moa yaa..."
sambil mendongakkan kepalanya menatap sang kakak yang tengah berada persis di hadapannya, yang hanya di halangi oleh meja yang sedang di gunakan Kirana.
"Hem baik lah, tapi mungkin aku akan sedikit terlambat". Sambil memasang wajah memelas yang sangat imut di mata Moana.
"Oke tak masalah, yang penting kehadiran Mommy saja, itu sudah cukup".
Sambil melempar senyum satu sama lain.
*
*
Moana sangat tau kesibukan sang kakak beberapa tahun terakhir, dia adalah salah satu saksi bagaimana Kirana berusaha sangat keras sampai detik ini, berusaha memahami berbagai macam pekerjaan yang awalnya sama sekali tak dia pahami.
Moana sempat terpikirkan akan kah dia sanggup menjalani ini semua, jika dia berada di posisi Kirana?
Jadi dia tak pernah memaksa apapun, jika memang Kirana tak bisa memenuhi permintaannya.
Toh selama ini apa pun yang dia inginkan, selalu di kabulkan oleh Kirana tanpa terkecuali, itu lah mengapa dia sangat menyayangi Kirana, dia sudah menganggap Kirana seperti Ibunya sendiri bukan sebagai Kakak lagi.
Nama panggilan pun di ubah menjadi Mommy, sejak kepergian kedua orangtuanya, Kirana lah yang menjadi satu-satunya tumpuan hidupnya.
Mengadu bagaimana dia menjalani hari-harinya di sekolah, awalnya Kirana menolak karna menurutnya panggilan itu tak cocok sama sekali untuknya. Menginggat dia masih sangat muda, masa harus di panggil Mommy pikirnya.
Namun Moana tak pernah mengubah nama panggilan tersebut sampai saat ini, Kirana pun sudah pasrah akan hal itu, tak lagi mempermasalahkannya.
Karna dia sangat tau, kegigihan Moana tak akan pernah mengubah sesuatu yang sudah keluar dari mulut manisnya.
Moana sangat paham betul beban yang di pikul Kirana sangatlah besar, semenjak kedua orang tua mereka pergi meninggalkan mereka beberapa tahun yang lalu, walaupun Kirana pernah pasrah dan memerintahkan salah satu kepercayaan ayahnya, yaitu Rayhan untuk mengambil alih perusahaannya.
Akan tetapi, Rayhan dan Reyhan tak mengindahkan permintaan Kirana, mereka dengan sabar membantu Kirana memahami apa itu sebuah perusahaan dan sebuah tanggung jawab, hingga sampai di titik ini.
Karna Kirana gadis yang sangat smart, dalam jangka 1 tahun tepat usiannya memasuki usia 18 tahun, dia sudah mengerti tanggung jawabnya sebagai salah satu pengusaha sukses, salah satu perusahaan yang selalu muncul di berbagai media massa, yang tak luput dari sorotan dunia.
Namun..! tentu saja kedua paman kembarnya belum ingin Kirana mengenalkan dirinya kepada dunia, karna sesuatu alasan.
insiden yang menewaskan semua anggota keluarganya beberapa tahun lalu.
Yang mana menewaskan Ayah, ibunya, paman, bibinya tidak lain orang tua Moana, serta paman muda, dan bibi mudanya, dari pihak ibunya,.
Sedangkan dari pihak ayahnya dia tidak tau apakah masih memiliki keluarga yang lain atau sudah tak ada, dia tak pernah tau akan hal itu.
Karna kedua orangtuanya tidak pernah bercerita tentang keluarga dari pihak ayahnya.
Yang dia tahu, dari pihak Ayahnya hanya Kakek yang dia punya itu pun sudah meninggal sejak Kirana berusia 10 tahun.
keluarga yang dia punya satu-satunya hanya Moana.
Rayhan dan Reyhan juga sudah dia anggap seperti paman sendiri, karna semenjak orang tuanya meninggal saudara kembar itu lah yang selalu ada di detik-detik terpuruknya beberapa tahun terakhir.
Saudara kembar itu tak pernah terpikirkan akan ada hal semacam ini, Tuan yang sudah bertahun-tahun mereka lindungi, dari berbagai serangan lenyap begitu saja, dalam sekejap mata.
Awalnya mereka tak percaya, Tuan besar mereka yang sudah di anggap seperti ayah sendiri kini telah tiada, tapi mereka tak ingin berlarut dalam kesedihan, mereka masih memiliki nyonya muda yang harus mereka lindungi, dengan segenap jiwa dan raga mereka.
Berkat kegigihan mereka berdua, dan dengan sabar menuntun Kirana sampai di titik ini, sangatlah tidak mudah.
Mereka tak ingin kecolongan sedikit pun, karna di luar sana banyak yang ingin merebut perusahaan presdir mereka yang sudah berpulang, mereka ingat betul bagaimana Kirana merengek, menanggis, bahkan mengamuk, karna tak sanggup memikul beban yang begitu berat di usia yang masih sangat belia.
Mereka selalu menanamkan di diri Kirana 'TIDAK ADA KATA MENYERAH' .
Tak pernah terlintas di fikiran mereka, untuk mengkhianati Tuan yang sudah sangat berjasa di hidup mereka, karna berkat kasih sayang Tuannya, mereka berada di titik ini.
Jika saja waktu itu mereka tak bertemu dengan sang Tuan, mungkin sekarang mereka masih menjadi tukang sapu di jalanan.
karna itu lah, mereka sudah bertekad melindungi nyonya muda mereka, sampai di titik darah penghabisan.
Mereka tak ingin mengecewakan Tuan yang sudah mengubah hidup mereka, yang dari bukan siapa-siapa, kini menjadi orang yang berguna seperti sekarang ini.
*****
Di dalam sebuah kamar, seorang kakek tua namun masih terlihat gagah sedang duduk di kursi, dengan jendela yang di biarkan terbuka.
Dan sebuah album foto di tangannya, entah apa yang sedang di fikirkan sang Tuan saat ini.
Dia terjaga lagi, mimpi yang selalu hadir dalam tidurnya beberapa tahun terakhir, kini kembali mengusik tidur nyenyak nya.
Dia tak tau apa hubungannya dengan gadis itu, mengapa dia selalu muncul di dalam mimpinya..? namun yang pasti ada sesuatu di balik mimpinya, dan dia harus mencari tau apa pun itu.
Dalam mimpinya, Sang istri sedang menggendong seorang anak kecil yang sangat cantik, perkiraan umurnya masih berusia 5 tahun.
Mimpi itu berulang kali muncul di tidurnya ketika dia sedang merindukan istrinya.
Namun satu hal yang dia tidak mengerti, mengapa anak kecil itu selalu hadir di setiap mimpinya? sedangkan dia hanya memiliki sorang cucu laki-laki yaitu Garaya Asel Geralya.
setiap kali dia bermimpi, sang istri tak pernah berbicara sedikit pun hanya selalu tersenyum, begitu pun dengan anak kecil yang selalu menempel pada istrinya hanya tersenyum.
Namun..! yang membuatnya penasaran, anak kecil itu setiap kali muncul akan bertambah usianya.
Tak lagi menjadi anak kecil seperti waktu ketika pertama kali ia muncul di dalam mimpinya.
Semakin sering dia bermimpi, anak kecil itu semakin bertumbuh, terakhir kali dia bermimpi anak itu sudah memasuki usia sekitar 19 tahun, sudah semakin dewasa, dan sangat cantik, walaupun wajahnya nampak samar dalam mimpi sang Kakek.
*
*
Malam berganti pagi, di sebuah rumah mewah berlantai dua itu, kini sedang di sibukkan dengan pekerjaan yang tiada henti, dengan aktifitas yang sama setiap harinya.
Kirana Sedang bersiap di dalam kamarnya, karna hari ini dia akan menghadiri acara perpisahan sang Adik Moana, kini Moana sudah lulus sekolah, entah dia mau melanjutkan ke bangku kuliah, atau membantu Kirana menjalankan perusahaan mendiang sang Ayah, itu masih abu-abu karna mereka sama sekali belum membahasnya.
Karna Kirana tak ingin mengekang sang Adik, mengikuti jejaknya, cukuplah dia yang merasakan bagaimana sibuknya bergulat di dunia bisnis, yang sangat melelahkan menurutnya.
Karna dia sendiri sebenarnya tak ingin mengambil alih perusahaan sang Ayah, dia sendiri sedari kecil mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang Dokter.
Jika saja kecelakaan itu tak terjadi, mungkin kini dia sudah menyandang gelar SH.SE.IR di belakang namanya.
Namun semua pupus begitu saja, tak ada lagi semangatnya untuk mengejar gelar tersebut, yang ada dalam benak dan pikirannya saat ini, hanya perusahaan sang Ayah, harus tetap berjalan dan berjaya sampai dia menikah, dan memiliki anak serta memiliki cucu.
*
*
"Anton"
"ya Tuan"
" sebaiknya kita pergi menemui istri ku, aku rindu" kata sang Tuan yang sedang duduk di kursi penumpang bagian belakang.
"Baik Tuan".
Mobil pun melaju pergi, mengantar Tuan tersebut ke tempat tujuan.
*
*
"Sudah sampai nyonya muda"
kata Reyhan dari balik kemudi, yang selalu menemani Kirana dari keluar rumah sampai pulang lagi nanti tentunya.
Kirana sebenarnya sangat ingin bepergian dan menyetir sendiri namun sang paman belum mengizinkannya.
Terkecuali ada urusan yang harus di hadiri, terpaksa dia akan meninggalkan Kirana menyetir sendiri.
"Paman tak ikut..?" Kata Kirana saat sudah keluar dari mobil yang di bukakan oleh Reyhan.
"Nanti, saya menyusul nyonya pergi lah dulu"
"Oh.... ayolah paman Rey, jangan memanggil ku dengan sebutan itu, kuping ku sakit saat mendengar sebutan "nyonya"
Kirana sengaja menekan kata nyonya di kalimatnya tersebut.
Namun Reyhan hanyar terkekeh mendengar jawaban Kirana.
Ini bukan kali pertama Kirana menegur baik Reyhan maupun Rayhan, agar saat berbicara dengannya jangan menggunakan kata Nyonya, cukup panggil Kirana saja namun dua saudara kembar itu tak mengindahkannya, biar bagaimana pun mereka tak ingin terlihat kurang ajar oleh sang Tuan dari atas sana, karna menurut mereka sang Tuan selalu mengawasi mereka dari sana.
*
*
"Tuan Asel kita sudah sampai" kata Anton dari balik kemudinya.
"hem yaa, kau tahu Anton aku sangat merindukannya"
"Tentu saja saya tau Tuan ku, ini bukan kali pertama anda membicarakannya, bahkan bisa di bilang setiap hari, namun dia hanya bisa mengucapkannya dalam hati.
"Tolong hubungi dia,dan suruh antar kan bunga yang sangat cantik sesegera mungkin".
"Baik Tuan" Anton sangat tahu yang di maksud DIA iyalah sang Cucu dari Sang Tuannya, Cucu kesayangan dan satu-satunya.
Sambil berjalan menyusuri pemakaman yang terletak di kawasan pemakaman elit, Anton mengekori sang Tuan dari belakang, menuju pusara sang Tuan Nyonya, sambil mengetik sesuatu di ponselnya.
*
*
"Ay, jadi jemput gak? aku ada pemotretan bentar lagi" Suara manja seorang wanita cantik dari sebrang terdengar sangat manja di teling Gara.
"Ya honey, sebentar lagi aku sampai oke tunggu ya lima menit lagi".
"Okee honey".
tut..tut..tuuutttt....
telfon pun terputus.
Selang berapa lama, bunyi notif pesan terdengar dari ponsel Gara, segera dia membuka dan membaca.
"Oh ya ampun..! aku hampir lupa hari ini tepat 2 tahun kepergian sang bidadari hati ku" ucap Gara sambil tersenyum menatap foto yang selalu menempel di depan mobilnya, tepat di samping setir, foto sang nenek tercinta.
Itu pesan singkat dari Anton.
pesannya berisi....
"Tuan besar meminta Tuan muda datang berkunjung jangan lupa bawakan buah tangan yang sangat cantik buat bidadari Tuan besar"
Bunyi pesan yang dia terima dari Anton.
*
*
"Mom'' suara Moana mengagetkan Kirana yang sedang duduk melamun di halaman sekolah yang sedang lenggang, karna acara sudah selesai dan sudah sedari tadi di bubarkan, namun masih banyak yang enggan untuk beranjak dari sana, para murid masih menikmati sisa-sisa acara.
"Ya,kenapa Moi?".
"lagi mikirin apa?". Moana bertanya sambil mengapit lengan kanan Kinara.
"Tidak hanya sedikit rindu dengan Ayah Ibu". sambil tersenyum menatap Moana.
Kinara masih tak menyangka, dia bisa sampai di titik ini membesarkan seorang gadis kecil yang dulu masih berusia 15 tahun kini sudah beranjak dewasa, menjelma menjadi gadis cantik sama sepertinya, dia tak menyangka bisa membesarkan keponakannya dengan tangannya sendiri.
"aku juga merindukan mereka, Mom kenapa kita tak berkunjung saja ke sana,"
Setelah cukup lama terdiam, dia pun mengiyakan ajakan Moana.
*
*
Gara kini sudah berada di pemakaman bersama Anton dan Kakeknya Asel, setelah sebelumnya mengantarkan sang pujaan hatinya menuju lokasi pemotretan untuk bekerja.
cukup lama ketiga laki-laki itu terdiam, dan tenggelam dalam fikiran masing-masing.
Hingga mereka jenuh memandangi pusara orang yang di cintainya, hingga hampir dua jam mereka di sana, namun tak ada seorang pun yang mengeluarkan suara hingga Asel mengajak mereka untuk pulang.
"Mari kita pulang" dan di iyakan oleh kedua lelaki beda generasi itu.
tepat setelah mobil Gara dan Kakek Asel beranjak pergi, tak lama mobil yang di tumpangi Moana dan Kirana sampai, tepat di tempat mobil Gara memarkir mobil tadi.
Kini mereka hanya datang berdua karna Reyhan harus mengurus sesuatu, dan harus kembali ke kantor setelah mendapat telepon dari Rayhan.
kini kedua gadis cantik itu berjalan menyusuri pemakaman keluarga mereka, yang terletak tidak jauh dari pusara Nenek Gara, hanya terhalang dua pusara yang lain.
*****
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!